No 1 April 2023
Abstraksi
Pada tahun 1996 di Geneva, Swiss International Organization for Standardization (ISO) menerbitkan
SML ISO 14001. Dimana hal tersebut dipercaya mampu membantu dalam menciptakan proses/mekanisme yang
menyatu dalam meningkatkan kemampuan lingkungan dengan berkelanjutan yang dilakukan pada kegiatan
produksi setiap hari (Rachman et al., 2019). Akan tetapi beberapa perusahaan mampu dan mau menerapkan
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 karena diperlukan biaya yang besar tergantung dari fasilitas dan
karakteristik perusahaan yang terdiri dari biaya audit rutin dan biaya investasi, selain itu SML ISO 14001 juga
bersifat sukarela (Kamalia et al., 2020). Pelatihan merupakan salah satu komponen utama dalam Sistem
Manajemen Lingkungan sesuai ISO 14001. Maka dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada pelatihan apa
saja yang telah diikuti oleh para staf pekerja setelah adanya SML ISO 14001:2015 yang telah dimiliki PT. X
bidang kehutanan. Pratik evaluasi penerapan SML ISO 14001:2015 pada PT. X bidang kehutanan untuk dibidang
pelatihan masih sangat minim dilakukan dan untuk pengelolaan lingkungan pada area basecamp, nursery, sudah
cukup baik namun untuk area workshop dan area log pond masih perlu dilakukan peningkatan dalam pengelolaan
lingkungannya.
Kata Kunci: Industri Kehutanan, ISO 14001:2015, Kompetensi Karyawan, Sistem Manajemen Lingkungan
Abstact
In 1996 in Geneva, the Swiss International Organization for Standardization (ISO) published the ISO
14001 SML. Where it is believed to be able to help in creating processes / mechanisms that integrate in improving
environmental capabilities with sustainability carried out in production activities every day (Rachman et al.,
2019). However, some companies are able and willing to implement the ISO 14001 Environmental Management
System because large costs are required depending on the facilities and characteristics of the company consisting
of routine audit costs and investment costs, besides that ISO 14001 SML is also voluntary (Kamalia et al., 2020).
Training is one of the main components in an Environmental Management System according to ISO 14001. So in
this study focuses more on what training has been followed by staff workers after the existence of SML ISO
14001: 2015 owned by PT. X forestry. Practical evaluation of the application of QMS ISO 14001: 2015 at PT. X
forestry field for training is still very minimal and for environmental management in the basecamp area, nursery,
it is good enough but for the workshop area and log pond area still needs to be improved in environmental
management.
Keywords: Employee Competence, Environmental Management System, Forestry Industry, ISO 14001:2015
1
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, volume 20. No 1 April 2023
Saat ini telah sebagian besar company mengetahui pelatihan apa saja yang telah
atau perusahaan yang menyadari akan diikuti oleh para staf pekerja pada PT. X
perlunya menjaga lingkungan hidup serta bidang kehutnan dengan adanya ISO
menjadikan lingkungan sebagai salah 14001:2015.
satu bagian penting untuk dilihat dan
dikaji. Perusahaan-perusahaan dan para 2. Metode Penelitian
pelaku usaha mulai menyadari akan Metode yang digunakan dalam
pentingnya peranan dari strategi dan penelitian ini yaitu dengan metode
tanggungjawab lingkungan terhadap kuantitatif, yang terdiri dari Data primer
dampak dari perubahan lingkungan yang yang di dapatkan dari dokumen dalam
kompleks secara nasional dan pengusulan ISO 14001:2015, dokumen
internasional. Manajemen lingkungan lingkungan yang berupa Analisis
muncul sebagai sarana dalam pemecahan Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
masalah lingkungan yang didalamnya serta laporan Pengelolaan dan
terdapat panduan praktis yang biasanya Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) yang
resmi dari suatu lembaga atau negara. di laporkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
Enviromental Magement (manajemen Data sekunder yang didapatkan dari
lingkungan) diperlukan untuk study pustaka seperti buku-buku, jurnal,
menghindari terjadinya degradasi artikel, ataupun berbagai sumber dari
lingkungan, menunjang kehidupan dan literasi jurnal dan buku penunjang.
menjamin akan adanya sustainable
development.
Pada tahun 1996 di Geneva, Swiss
3. Hasil dan Pembahasan
International Organization for
Adapun pengelolaan lingkungan
Standardization (ISO) menerbitkan SML
yang telah dilakukan PT. X bidang
ISO 14001. ISO 14001 yang dipercaya
kehutanan diantaranya yaitu:
mampu membantu dalam menciptakan
proses/mekanisme yang menyatu dalam a. Penataan Area Kerja
meningkatkan kemampuan lingkungan
dengan berkelanjutan yang dilakukan Penataan area kerja dilakukan untuk
pada kegiatan produksi setiap hari mengajak serta membantu
(Rachman et al., 2019). Akan tetapi masyarakat sekitar konsesi agar
beberapa perusahaan mampu dan mau mengetahui luasan area batas atau
menerapkan Sistem Manajemen tata batas area. Pada pengelolaannya,
Lingkungan ISO 14001 karena diperlukan dilakukan dengan 2 cara yaitu
biaya yang besar tergantung dari fasilitas pendekatan social ekonomi dan
dan karakteristik perusahaan yang terdiri pendekatan Institusi. Pendekatan
dari biaya audit rutin dan biaya investasi, social ekonomi dilakukan dengan
selain itu SML ISO 14001 juga bersifat cara:
sukarela (Kamalia et al., 2020). Pelatihan
a) Sosialisasi rencana kegiatan
merupakan salah komponen utama
IUPHHK-HTI PT. X bidang
dalam Sistem Manajemen Lingkungan
kehutanan
sesuai ISO 14001. Maka dalam penelitian
b) Mengadakan
lebih memfokuskan pada pelatihan apa
pertemuan/musyawarah untuk
saja yang telah diikuti oleh para staf
saling menyepakati
pekerja setelah adanya SML ISO
c) Melakukan pendataan akurat
14001:2015 yang telah dimiliki PT. X
mengenai hak penguasaan lahan
bidang kehutanan. Adapun maksud dan
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
2
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, volume 20. No 1 April 2023
3
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, volume 20. No 1 April 2023
4
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, volume 20. No 1 April 2023
5
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, volume 20. No 1 April 2023
6
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, volume 20. No 1 April 2023
c. Kawasan Lindung
Pengelolaan kawasan lindung
merupakan bentuk untuk
mengurangi/pencegahan timbulnya
Gambar 2: Monitoring Hotspot kerusakan fungsi ekosistem
melalui website Sipongi-LAPAN lingkungan hidup. Dalam
Pengelolaannya perlu
memperhatikan sasaran sebagai
b. Pembinaan Masyarakat Desa
Sekitar Hutan berikut:
1) Memperhatikan dan menjaga
Desa binaan di PT. X bidang
kehutanan ditetapkan per tahun fungsi lindung hutan terhadap:
disesuaikan dengan kegiatan air, iklim, dan tumbuhan serta
operasional tahun berjalan. Pada satwa liar
tahun 2021, desa binaan PT. X 2) Upaya penanggulangan
kebakaran hutan dan lahan
bidang kehutanan yaitu Desa Atap,
Babanas, Butas Bagu, Katul, 3) Mempertahankan
Kekayap, Labuk, Libang, Lubok keanekaragaman tumbuhan,
Buat, Lulu, Masalu Baru, Manbulu, hewan, tipe ekosistem dan
Pagaluyon, Saduman, Sebuluan, keunikan lainnya.
Tetaban, Tujung, Tulang, Berdasarkan Keputusan Menteri
Pembeliangan, Sekikilan, Semunad, Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Simanggaris, Bebakung, Buong Nomor SK.8859/MenLHK-
Baru, Kujau, Maritam, Paru Abang, PHPL/UHP/HPL.1/10/2019
Pungit, Sebawang, Sekatak, Seludau, diterbitkan tanggal 17 Oktober
Sepala Dalung dan Turung. Kegiatan 2019 bahwa sesuai Tata Ruang
pembinaan ini dilakukan oleh Revisi Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada
Departemen Social Security Legal &
License. Hutan Tanaman Industri
(RKUPHHK-HTI) untuk jangka
7
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, volume 20. No 1 April 2023
Kawasan Perlindungan Setempat dan 53.060 Puncak kubah gambut total seluas
Kawasan Lindung lainnya (KPSKLL) ±11.208.61 Ha tersebar pada :
1 Sempadan sungai dan Tubuh air 11.493 a. Eks tanaman pokok seluas ±211 Ha
b. Kawasan lindung seluas ±10.998
2 Puncak Kubah Gambut 11.209 Ha
3 KPPN 6.410
4 KPSL 1.754
8
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, volume 20. No 1 April 2023
9
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, volume 20. No 1 April 2023
Iswandaru, D., Kusumandari, A., & Fandeli, C. Rizal, K., Mulyadi, A., & Fauzi, M. (2016).
(2016). Studi implementasi standar Penerapan Sistem Manajemen
sistem manajemen lingkungan (iso Lingkungan (ISO 14001.2004) Pada
14001:2004) dalam pengelolaan wisata Proses Konstruksi Gedung Kantor Dinas
alam di taman nasional bromo tengger Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau.
semeru (Studi Kasus Pelaksanaan Dinamika Lingkungan Indonesia, 3(2), 82.
Sertifikasi dalam Pengelolaan Wisata https://doi.org/10.31258/dli.3.2.p.82-89
Alam). Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil,
1(2), 117. Suharsono, R. S., & Sa’diyah, C. N. (2018).
https://doi.org/10.30598/jhppk.2016.1. Analisis Profitabilitas dan Pettumbuhan
2.117 Saham Perusahaan Seblum dan Sesudah
Memperoleh Sertfikasi ISO 14001. Wiga :
Kamalia, S., Eka Sari, K., & Dwi Purnamasari Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 8(1), 69–
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, 83.
W. (2020). Sistem Manajemen https://doi.org/10.30741/wiga.v8i1.251
Lingkungan Berdasarkan ISO 14001 di
Universitas Brawijaya Malang. Planning Wijaya, A., Fasa, H., & Sani, S. Y. (2021). Sistem
for Urban Region and Enviromental Manajemen Anti-Penyuapan ISO
Journal (PURE), 9(1), 101–108. 37001:2016 dan Pencegahan Praktik
https://purejournal.ub.ac.id/index.php/ Korupsi di Sektor Pelayanan Publik.
pure/article/view/34/28 INTEGRITAS: Jurnal Antikorupsi, 6(2),
187–208.
Maryeska, C. P., Jati, D. R., & Pramadita, S. https://doi.org/10.32697/integritas.v6i
(2020). Analisis Transisi Penerapan 2.684
Sistem Manajemen Lingkungan ISO
14001 Versi 2015 (Studi Kasus : PT.AZ)
(Transition Analysis on Application of the
Environmental Management System ISO
14001 2015 Version (Case Study : PT.
AZ)). Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan
Basah, 8(1), 001.
https://doi.org/10.26418/jtllb.v8i1.391
19
10