Anda di halaman 1dari 15

Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di Masa Physical

Distancing
Online Khotmil Qur'an as an Alternative to Da'wah in the Physical
Distancing
Sumijati, Heni Gustini, Nase Saepudin & Encep Taufik Rahman
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung
Djati Bandung, Jawa Barat, Indonesia
encep.taqur@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Khotmil Qur’an yang dapat
dijadikan alternatif dakwah di masa physical distancing. Penelitian ini
menggggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan bersifat studi pustaka
(library research). Sumber data terdiri dari dua macam yaitu sumber primer
yang merupakan suatu referensi yang dijadikan sumber utama acuan
penelitian dan sumber sekunder yang merupakan referensi-referensi
pendukung dan pelengkap bagi sumber primer. Adapun teknik analisi data
dalam penelitian ini berupa analisis isi (content analysis). Berdasarkan kajian
bahwa pengaruh pandemi tidak hanya menyemarakkan pelaksaan Khatmil
Qur’an tetapi juga mekanisme pelaksanaannya yang dilakukan melalui
daring/online. Komunikasi daring yang sejatinya merupakan sebuah hasil dari
cyberspace memiliki dampak negatif yaitu menghilangkan aktivitas physical
dan dalam konteks itu tidak memberikan dampak batin yang signifikan
dibanding dengan pertemuan secara fisik. Berdasar kaidah ushuliyyah,
Khatmil Qur’an online masih tetap dilakukan pada kondisi darurat saja.
Kata Kunci: Dakwah & Khotmil Qur’an & Physical Distancing

Abstract
This research aims to describe the Khotmil Qur'an which can be used as an
alternative to da'wah during the physical distancing period. This research
uses a qualitative approach and library research. Data sources consist of two
kinds, namely primary sources were a reference that used as the main source
of research references, and secondary sources were supporting and
complementary references for primary sources. The data analysis technique
in this research used content analysis. Based on the research that the impact
of the pandemic not only enlivened the implementation of the Khatmil Qur'an
but also the implementation mechanism which was carried out online. Online
communication which is actually a result of cyberspace has a negative
impact namely eliminating physical activity and in that context does not have
a significant mental impact compared to physical encounters. Based on
ushuliy-

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 2021 1


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

yah rules, online Khatmil Qur'an was still carried out in emergency conditions
only.
Keywords: Da'wah, Khotmil Qur'an & Physical Distancing

I. PENDAHULUAN menyebabkan kematiaan) lebih


Sejak diumumkannya diutamakan dibandingkan dengan
seseorang yang terkena Virus mengadakan kemashlahatan
Corona (Covid-19) pada awal (shalat berjama’ah).
Maret 2020 di Indonesia sampai Sangkot Siratit dalam
saat ini, pengaruh virus tersebut Kompas 15, “Physical Distancing,
secara masif memengaruhi seluruh Tantangan Baru Ritual Keagamaan
aspek dan sendi kehidupan Kolektif” mengutip pernyataan
masyarakat Indonesia, terutama Email Durkheim dalam The
kegiataan keagamaan Islam. Elementary Forms of Religious
Terlebih dengan adanya kebijakan Life menyatakan bahwa agama dan
social distancing yang kemudian manusia sebagai komunitas
dirubah menjadi physical kolektif sekaligus subyek agama
distancing dari World Health merupakan hal yang suci, society
Organization (WHO) sebagai as sacred (Kompas, 2020).
upaya preventif terhadap virus Dengan adanya imbauan sekaligus
pandemik tersebut. Dengan segera kebijakan physical distancing
Majelis Ulama Indonesia (MUI), maka ritual-ritual keagamaan yang
menindaklanjuti kebijakan WHO dilakukan secara kolektif dan
dengan, salah satunya, menimbulkan nilai jamaah (baca:
memunculkan fatwa Nomor 14 kebersamaan) sangat terancam
Tahun 2020 yang salah satunya pelaksanaanya. Begitu pun dengan
adalah meniadakan Shalat Jum’at dakwah dakwah yang dilakukan
Berjama’ah dan diganti dengan secara langsung dengan
shalat Dzuhur di rumah masing- menghadirkan banyak jama’ah.
masing. Fatwa ini terutama Salah satu bentuk dakwah
berdasar pada argumentasi yang dilakukan secara kolektif
ushuliyyah dar al-Mafasid adalah Khatmil al-Qur’an. Khatmil
muqaddam ‘ala Jalb al-Mashalih, al-Qur’an dipahami sebagai
mencegah kerusakan (penyebaran fenomena spiritual
cepat virus corona yang kemasyarakatan yang muncul dari
penghayatan

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 2


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

masyarakat tertentu terhadap al- daring seabagai kegiatan alternatif


Qur’an atau Living Qur’an. Dalam pembelajaran dan pengajaran?
konteks pencegahan virus corona Dari landasan akademis itulah
ini banyak Khatmil al-Qur’an mengapa Khatmil Qur’an Online
dilakukan secara daring dan online sebagai Alternatif Dakwah Masa
dengan tujuan-tujuan tertentu. Physical Distancing ditulis.
Sebagai contoh Khatmil al-Qur’an II. METODE PENELITIAN
yang dilakukan oleh IPNU-IPPNU Penelitian ini adalah
Kertosono sebagai upaya untuk penelitian kualitatif yang bersifat
mencegah bala (baca: bencana). studi pustaka (library research)
(NU Nganjuk, 2020). Hal yang dengan menggunakan buku-buku
sama dilakukan oleh Piminan dan literatur-literatur lainnya
Cabang (PC) Gerakan Pemuda sebagai objek yang utama (Hadi,
Ansor Sumenap dan Pelajara 1995). Sebagai penelitian
Nahdhatul Ulama dengan tujuan kepustakaan, sumber data terdiri
yang sama (NU Online, 2020). dari dua macam yaitu sumber
Tak kalah dengan wilayah Jawa, primer yang merupakan suatu
Kepala MAN 3 Barlian referensi yang dijadikan sumber
Kalimantan Selatan, HST. H. utama acuan penelitian dan
Someran S.Pd MM sumber sekunder yang merupakan
mengintruksikan dewan guru referensi-referensi pendukung dan
beserta staf agar melakukan pelengkap bagi sumber primer.
Khatmil Qur’an berbasis online. Dalam penelitian ini, teknik
Keniscayaan fenomena ini tentu yang digunakan untuk
didorong dengan kondisi mengumpulkan data penelitian
pencegahan penularan virus berupa data-data kepustakaan
corona. yang telah dipilih, dicari,
Namun apakah ritual disajikan dan dianalisis serta
Khamtil Qur’an yang dilakukan diolah supaya ringkas dan
secara daring ini akan mengurangi sistematis. Adapun teknik analisi
fungsi dasarnya sebagai dakwah data dalam penelitian iniberupa
dan pengahayatan pada al-Qur’an? analisis isi (content analysis) yaitu
Atau praktek ini bisa jadi alternatif analis ilmiah tentang isi pesan
dakwah di kondisi seperti ini suatu data (Muhadjir, 1998)
sebagaimana praktik pembelajaran
pendidikan yang dilakukan secara

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 3


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Konsepsi Khatmil Qur’an


A. Khotmil Qur’an Sebagai Khamtil Qur’an secara
Dakwah Islam bahasa berasal dari dua kata
1. Dakwah Tinjauan Umum pertama Khatama yang artinya
Dakwah secara bahasa menyelsaikan atau menutup
berasal dari kata da’a-yad’u yang sedangkan Qur’an merujuk pada
berarti memanggil, memohon, sisi entitas dan formal al-Qur’an.
menyeru dan mengajak (Muriah, Kegiatan ini dimaknai sebagai
2000). Dakwah dipahami secara kegiatan membaca al-Qur’an tiga
terminologis sebagai sebuah puluh juz secara nadzar atau bi al-
ajakan yang dilakukan secara sadar Ghaib dalam satu waktu oleh
dan terencana dalam usaha beberapa orang secara bersamaan.
memengaruhi orang lain baik itu Dalam konteks Living Qur’an,
dengan media tulisan atau lisan secara lebih rinci oleh Sulaiman
pun individu ataupun kelompok Azab, Khatmil Qur’an dimaknai
(Arifin, 1997), atau yang disebut sebagai sebuah ritual yang khas
dalam ilmu komunikasi sebagai mentradisi sejak zaman Nabi
ajakan persuasif. Dalam konteks Muhammad saw. Hal ini
agama dakwah itu bermuara pada sebagaimana terekam dalam sunan
prinsip al-Amr bi al-ma’ruf dan al- al-Darimi bahwa Anas bin Malik
Nahy ‘an al-Munkar. Secara ra senantiasa mengkhatamkan al-
normatif kewajiban dakwah Qur’an mulai pada malam hari dan
seorang Muslim termaktub dalam mengkhatamkan secara
Qs. al-Nahl ayat 125, “Serulah keseluruhan di pagi hari bersama
(manusia) kepada jalan Tuhanmu sahabat-sahabat yang lain (al-
dengan hikmah dan pelajaran Darimi, 2000).
yang baik dan bantahlah mereka Jika melihat dari sisi
dengan cara yang baik. interaksi muslim terhadap al-
Sesungguhnya Tuhanmu dialah Qur’an maka Khatmil Qur’an ini
yang lebih mengetahui tentang termasuk dalam kategori interaksi
siapa yang tersesat dari jalan-Nya muslim terhadap al-Qur’an secara
dan dialah yang lebih mengetahui langsung dengan menerapkan
orang-orang yang mendapat secara praktis pada kehidupan
petunjuk. sehari-hari. Dalam studi al-Qur’an
khatmil Qur’an ini didekati dengan
sebuah model studi

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 4


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

yang disebut dengan Living Qur’an diantaranya: a) mengkhatamkan al-


(Syamsuddin, 2007) Qur’an dalam sehari semalam, ini
Adapun keutamaan dimaksudkan oleh sekelompok
keutamaan Khatm al-Qur’an ulama. b) Khatam dalam setiap
sebagaimana termaktub dalam bulan, jika dirinci bacaannya yaitu
kitab al-Tafsir min Sunan Sa’id dalam setiap hari membasa satu
bin Mansur adalah jaminan tidak juz. C) dalam satu minggu khatam
akan ditolaknya sebuah doa, Man satu kali. Adapun para sahabat
Khatama al-Qur’an U’thiya menghatamkan al-Qur’an sekali
da’watun la Turadd (Abu ‘Utsman dalam seminggu antara lain:
al-Khurasani,1997). Oleh seorang Utsman bin ‘Affan, Abdullah bin
Tab’iin, Mujahid dinyatakan Mas’ud, Zaid bin Tsabit dan Ubay
bahwa rahmat itu turun ketika bin Ka’ab (Sudarmoko, 2016).
dilakukan Khatam al-Qur’an, al- Berhubungan dalam Khatmil
Rahmat tanzil ‘inda Khatm al- al-Qur‘an yang kurang dari tiga
Qur’an. hari ada sejumlah ulama yang
Secara tekhnis metode tidak menyukainya, bahwa Nabi
Khatmil Qur’an dilakukan dengan telah bersabda, “Dari Abdullâh bin
dua metode, bil Ghaib dan bi al- Amr bahwasannya Nabi bersabda:
Nadzar. Bil Ghaib dilakukan tidaklah bisa memahami bagi
dengan berdasarkan pada hafalan siapa yang membaca al-Qur‟an
al-Qur’an sedangkan bi al-Nadzar dalam kurun waktu kurang dari
sebaliknya. Namun pada tiga hari. (HR. Al- Tirmidhi). Ibnu
prinsipnya pola ini disesuaikan Hajar al- Asqalani dalam kitab
dengan kemampuan peserta yang Fathu al-Bâri menerangkan
akan melaksanakan kegiatan kaitannya dengan peng-Khatmil-an
tersebut. al-Qur‘an dengan hadits dalam
Imam Sudarmoko dalam Musnad Al-Darimy, yang
Tesisnya, “The Living Qur’an: bunyinya:
Studi Kasus Tradisi Sem’aan al- Dari Abdullah bin Amr dia
Qur’an Sabtu Legi di Masyarakat berkata, “Bapakku menikahkanku
Sooko Ponorogo” memaparkan dengan seorang perempuan yang
bahwa ada beberapa macam memiliki leluhur yang baik. Dia
Khatmil al-Qur’an yang dilakukan pun senantiasa memperhatikan
oleh Nabi dan para sahabat, menantunya dan bertanya
kepadanya tentang suaminya. Dia

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 5


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

berkata sebaik-baik laki-laki hari, dan apa yang dibacanya


daripada laki-laki. Dia belum akan diajukannya pada waktu
pernah menginjakkan kaki di siang, agar lebih ringan baginya
tempat tidur kami dan belum di malam hari, dan apabila dia
pernah pula memeriksa tirai kami hendak menguatkan dirinya, dia
sejak kami dating kepadanya. tidak berpuasa seperti hari-hari
Ketika hal itu telah lama tersebut, karena tidak suka
berlangsung, maka dia meninggalkan sesuatu yang dia
menyebutkan kepada Nbi SAW. lakukan saat berpisah dengan
beliau bersabda, “temuilah aku”. Nabi SAW. Abu Abdillah berkata,
Aku pun menemuinya sesudah itu\. “sebagian mereka berkata, “pada
Beliau bertanya “ bagaimana tiga hari atau tujuh hari”. Nmun
engkau berpuasa? Aku berkata, “ kebanyakan mereka mengatakan
Aku berpuasa setiap hari”. Beliau pada tujuh hari (HR. Bukhari)
bertanya, “ bagaimana engkau 3. Khatmil al-Qur’an sebagai
menamatkan al-Qur‟an?” Aku Dakwah
berkata, “ setiap malam”. Beliau Khatmil al-Qur’an sebagai
bersabda, “puasalah pada setiap salah satu bentuk dakwah (baca:
bulan tiga hari dan bacalah al- ajakan Islam) terhadap masyarakat
Qur’an pada setiap bulan”. Beliau Muslim tentunya tidak bisa
berkata, “aku mampu lebih dilepaskan dari esensi dari Khatmil
banyak daripada itu”. Beliau al-Qur’an sebagai upaya untuk
bersabda, “jangan berpuasa dua mendekatkan individu dan
hari dan berpuasalah satu har.” masyarakat terhadap al-Qur’an.
Beliau berkata, “aku berkata, aku Walaupun seringkali tujuan-tujuan
mapu lebih banyak daripada itu.” dari diadakannya Khatmil al-
Beliau bersabda, “kerjakanlah Qur’an yang dilakukan bukan
puasa paling utama puasa daud, sebagai tradisi dan rutinitas
satu hari puasa dan satu hari tidak masyarakat bermuara pada talak
puasa, dan bacalah (tamatkan) al- bala dan lain sebagainya,
Qur’an pada setiap malam satu sebagaimana yang terjadi pada
kali”. Hal itu karena aku telah tua kasus virus Corona. Namun ada
dan lemah. Maka beliau biasa juga pelaksanaan Khatmil al-
membaca kepada sebagian Qur’an yang bertujuan untuk
keluarganya sepertujuh al- thalabul ‘ilmi sebagaimana yang
Qur‟an di siang

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 6


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

dilaksanakan di Masjid al-Ishlah lamanya. Sesungguhnya Allah


Salatiga (Yusuf, 2019). memberikan rizki yang baik
Adapun tujuan dakwah kepadanya”
sebagaimana dinyatakan oleh Kedua, Tujuan realistis
Ahmad Ghasuly dan Ra’uf Syalabi adalah tujuan antara, yakni berupa
dirumuskan ke dalam tiga bentuk: terlaksananya ajaran Islam secara
tujuan praktis, tujuan realistis dan keseluruhan dengan cara yang
tujuan idealistis. Tujuan praktis benar dan berdasarkan keimanan,
dalam berdakwah merupakan sehingga terwujud masyarakat
tujuan tahap awal untuk yang menjunjung tinggi kehidupan
menyalamatkan umat manusia dari beragama dengan merealisasikan
lembah kegelapan dan ajaran Islam secara penuh dan
membawanya ke tempat yang menyeluruh. Ketiga, Tujuan
terang-benderang, dari jalan yang idealistis adalah tujuan akhir
sesat kepada jalan yang lurus, dari pelaksanaan dakwah, yaitu
lembah kemusyrikan dengan terwujudnya masyarakat muslim
segala bentuk kesengsaraan yang diidam-idamkan dalam suatu
menuju kepada tauhid yang tatanan hidup berbangsa dan
menjanjikan kebahagiaan. bernegara, adil, makmur, damai
Sebagaimana dan sejahtera di bawah limpahan
tercermin dalam surah al-Thalaq rahmat, karunia dan ampunan
11, “(Dan mengutus) seorang Allah SWT (Pimay, 2005).
Rasul yang membacakan Dari tiga bentuk tujuan
kepadamu ayat-ayat Allah yang dakwah ini, Khatmil al-Qur’an
menerangkan (bermacam-macam yang dilakukan pun secara esensi
hukum) supaya Dia mengeluarkan memiliki tujuan yang sama. Dalam
orang-orang yang beriman dan hal ini peneliti mengambil Khatmil
mengerjakan amal-amal yang al-Qur’an sebagai dakwah dari
saleh dari kegelapan kepada penelitian seorang Muhammad
cahaya. Dan barang siapa Yusuf terhadap makna Khatmil al-
beriman kepada Allah dan Qur’an, yang dalam pandangan
mengerjakan amal yang saleh peneliti bisa jadi menjadi
niscaya Allah akan seterotype Khatmil al-Qur’an. Ia
memasukkannya ke dalam surga- melihatnya dari kacamata makna
surga yang mengalirkan di bawah Living Qur’an, sebagaimana
sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya selama-

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 7


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

dinyatakan oleh Muhammad menyampaikan kisah hidup Nabi


Mansur, yaitu makna ekspresif dan SAW yang merupakan teladan
makna ekspektatif. bagi setiap ummat muslim. Dan
Pertama, makna ekpsresif mengetahui kisah Nabi sebagai
ini bermuara pada tiga aspek, teladan hukumnya adalah wajib.
pendapat penilaian dan perasaan. Karena maulid itu bukan syariat
Dalam penelitiannya Khatmil al- tetapi didalamnya mengandung
Qur’an mengandung makna nilai-nilai keagamaan maka hal itu
ibadah. Dari penelitiannya ia disebut sebagai syiar demikian
meyakini bahwa khatmil qur’an juga dengan acara-acara semisal
berjamaah adalah merupakan termasuk kegiatan khatmil qur’an
salah-satu bentuk ibadah kepada berjamaah ini. Makna ketiga
Allah swt. Karena dalam adalah thalabaul ilmi. Mayoritas
pelaksanaan tersebut tentu akan dari para jamaah khatmil qur’an
mengundang rahmat dan kecintaan berjamaah adalah seorang pekerja
Allah pada dirinya dimana mereka yang setiap-harinya disibukkan
berkumpul bersama dalam rangka dengan pekerjaan. Pekerjaan
membaca Al-Qur‟an sekaligus adalah kewajiban bagi setiap orang
mentadabburi maknanya sehingga terlebih bagi seorang kepala rumah
nilai-nilai Al-Qur‟an dapat tangga. Namun bagi seorang
diaktualisasikan dalam kehidupan muslim, kesibukan pekerjaan
sehari-hari. Selanjutnya ia pun bukan menjadi penghalang akan
memiliki dimensi Syiar. Syiar belajar. Karena belajar adalah
memang bukan dakwah, namun sesuatu yang sangat urgen dalam
syiar adalah bagian dari dakwah kehidupan seseorang baik ilmu
itu sendiri yang berupa kegitan. agama maupun ilmu yang umum
Sebagai contoh maulid Nabi sehingga imam Syafi‟i
SAW. Maulid memang tidak dapat menyebutkan dalam salah-satu
disebut sebagai syariat karena keterangannya akan fungsi dari
tidak terdapat nash baik Qur‟an sebuah ilmu pengetahuan
maupun hadits yang secara khusus sebagaimana berikut “Siapa orang
memerintahkan untuk yang menginginkan dunia maka
melaksanakan maulid Nabi SAW. haruslah dengan ilmu. Dan siapa
Tetapi dilihat dari tujuan orang yang menginginkan akhirat
pelaksanaannya adalah untuk maka haruslah dengan ilmu. Dan

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 8


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

barang siapa yang menginginkan Al-Qur’an dan terakhir adalah


keduanya maka haruslah dengan peningkatan kualitas bacaan al-
ilmu. Adapun makna terakhir Qur’an. Terdapat perbedaan yang
adalah ketentraman hati dan mendasar antara membaca
silaturahim. AlQur’an dengan membaca buku
Kedua, makna eskpektatif atau kitab selain Al-Qur‟an. Jika
yang mewujud pada menjaga seseorang membaca buku atau
keistiqamaahan. Salah satu orang kitab selain Al-Qur‟an, maka
yang diwawancari dalam yang diperhatikan adalah nilai
pelaksanaan kegiatan Khatmil al- pengetahuan yang terdapat pada
Qur’an menyatakan bahwa salah- buku tersebut. Lain halnya dengan
satu motif beliau dalam mengikuti Al-Qur‟an yang memiliki aturan
kegiatan khatmil qur’an tersendiri ketika ingin
berjamaah tersebut adalah agar membacanya sebagaimana yang
supaya dapat menambah ke- umumnya dikenal dengan istilah
istiqamahan dalam membaca Al- tartil yaitu membaca Al-Qur‟an
Qur’an. Hal itu diyakininya dengan benar dalam arti wajib
bahwa dengan sikap yang memenuhi hak hak dari setiap
konsisten, harapan beliau dari huruf yang dibaca sebagaimana
kegiatan khatmil qur’an disebutkan dalam Al-Qur‟an
berjamaah dapat terwujud. berikut. Artinya: “atau lebih dari
Selanjutnya adalah penguatan seperdua itu. dan bacalah Al
iman. Diyakini oleh salah satu Quran itu dengan perlahan-
seorang jama’ah bahwa khatmil lahan.” (QS. Al-Muzammil/73:4).
Qur’an mampu meningkatkan Ayat tersebut sesungguhnya
keimanan seseorang dengan merupakan bentuk perintah untuk
dengan cara mendengarkan ayat- membaca Al-Qur‟an dengan
ayat Al-Qur‟an berikut tartil. Karena membaca AlQur‟an
pemahaman akan makna yang dengan tartil hukumnya adalah
dikandung ayat-ayat tersebut. Hal fardhu a’in yang artinya wajib
itu memang menjadi sebuah bagi setiap orang sebagaimana
perhatian bagi pengurus jamaah dalam ayat tersebut menggunakan
khatmil qur’an berjamaah akan kata perintah yang menunjukkan
pentingnya pemahaman jamaah arti kewajiban. Adapun
terhadap nilai-nilai pengetahuan mempelajarinya, hukumnya
yang terkandung dalam ayat-ayat

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 9


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

adalah fardhu kifayah. Berikutnya kemahiran para jamaah dalam


terdapat ayat yang lain yang membaca Al-Qur‟an.
menunjukkan akan pentingnya Memperbaiki dan meningkatkan
membaca Al-Qur‟an dengan cara kualitas bacaan Al-Qur‟an adalah
yang benar sebagaimana berikut: salah-satu bentuk makna
Apabila Kami telah selesai ekspektatif yang dikemukakan
membacakannya Maka ikutilah oleh responden A R bahwa
bacaannya itu.” (QS. Al- kegiatan khatmil qur’an
Qiyamah/75:18). Ayat tersebut berjamaah yang rutin di lakukan
diatas dapat dipahami bahwa adalah untuk meningkatkan
seseorang ketika membaca Al- kualitas bacaan Al- Qur’an
Qur‟an tetap harus (Yusuf, 2019).
memperhatikan kaidah-kaidah Secara umum ternyata
yang telah disepakati oleh para Khatmil al-Qur’an yang selalu
ulama sebagaimana Rasululllah dilakukan secara rutin jika
sendiri di perintahkan untuk dilakukan secara baik dan berskala
mengikuti cara malaikat jibril mampu memberikan nilai serta
dalam melafalkan ayat Al-Qur‟an. efek yang baik. Oleh sebab itu
Oleh karena itu, dalam dunia tidak berlebihan jika Khatmil al-
pesantren, sanad tahsin sangat Qur’an dijadikan sebagai sarana
ditekankan bagi para santri yang dakwah dalam konteks
dimaksudkan agar kaidah-kaidah membangun ketakwaan yang
tersebut dapat menjadi pegangan paripurna kepada Allah swt.
agar terhindar dari kesalahan saat B. Agama dalam Cyberspace:
melafalkan ayat-ayat Al-Qur‟an. Ancaman dan Harapan
Dikaitkan dengan kegiatan Oleh Piliang (2011)
khatmil qur’an berjamaah dimana cyberspace dimaknai sebagai
ketua khatmil qur’an berjamaah sebuah ruang maya yang dibentuk
menuturkan bahwa dalam sesi melalui jaringan antarkomputer.
ceramah sering kali membahas Ketiga mengembara di dalamnya,
tentang materi yang bertemakan seseorang akan menemukan
tajwid yaitu tentang aturan-aturan berbagai panorama yang penuh
atau kaidah dalam membaca paradoks dan kontradiksi:
AlQur‟an dengan baik dan benar kesenangan/ ketakutan, kebaikan/
dengan harapan dapat menambah keburukan, keaslian/ kepalsuan,
kecintaan/ kebencian. Paradoks

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 1


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

cyberspace memang sama saja cyberspace. Melalui mekanisme


dengan paradoks di dunia nyata. artifisialitasnya, cyberspace
Akan tetapi ia lebih ekstrem, kuat menawarkan sebuah ruang ritual
dan intens. Dalam bukunya, Jezz baru. Berbagai aktvititas
Zaleski menyatakan dalam keagamaan melalui cyberspace
Spiritualitas Cyperspace: dapat dilakukan dengan cara-cara
Bagaimana Teknologi Komputer baru yang bersifat virtual, yang
Memengaruhi Kehidupan dianggap lebih menyenangkan,
Keragaman Manusia bahwa nyaman dan dinamus. Cara-cara
panorama cyberspace adalah tersebut dimungkinkan melalui
paradoks antara realitas/fantasi, redefinisi teknologi atas apa yang
tubuh/jiwa, daging/ruh, disebut tempat, ruang, dan
Tuhan/manusia (Piliang, 2011). teritorialitas.
Perkembangan cyberspace Akan tetapi peralihan dari
telah mengubah berbagai cara ruang nyata ke dalam ruang
menjalanakan dunia keberagamaan virtual bukanlah sebuah peralihan
dan spiritualitas. Perubahan tanpa masalah dan kontradiski.
tersebut mengarah pada pelbagai Cyberspace sesungghnya
bentuk atau cara artifisial atau menawarkan paradoks:
virtual. Cyberspace tidak saja mempermudah kehidupan
menawarkan cara baru dalam keberagamaan sekaligus
melaksanakan berbagai aktivitas menghambatnya; memperlancar
keberagaman dan spiritualitas, ia komunikasi keagaaaman
bahkan telah mengguncang sekakaligus mengganggunya;
pengertian dasar yang berkaitan menawarkan kebenaran sekaligus
dengan duani keberagamaan dan kepalsuan; menyuguhkan kebaikan
spiritualitas itu sendiri, seperti sekaligus keburuhkan;
pengertian tentang tuhan, ritual, menampilkan malaikat sekaligus
spirit, ruh, kesucian, ibadah dan iblis. Leh karena itu, cyberspace
rumah suci. adalah sebuah harapan sekaligus
Ritualitas, termasuk di ancaman bagi keberlangsungan
dalamnya Khatmil al-Qur’an – kehidupan keberagamaan. Adapun
sebagai bagian integeral dari realitas virtual sebagai wujud dari
keberagamaan – tidak luput dari perkembangan cyberspace
pegnaruh perkembangan dimaknai sebagai sebuah cara

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 1


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

memvisualisasi, memanipulasi, terbentuk sebuah keutuhan umat


dan berinteraksi dengan komputer yang semakin kuat.
dan data yang sangat kompleks. Namun, tempat suci virtual
Dunia realitas virtual, berdasarkan atau tempat ibadah virtual di
pengertian di atas, adalah dunia dalam cyberspace tidak akan bisa
yang terbentuk oleh data dan menggantikan fungsi dan peran
bersifat tidak aktual dalam hakekat tempat ibadah atau tempat-tempat
dan efeknya. Namun apakah suci nyata yang mempunyai
cyberspace mampu menggantikan dimensi-dimensi yang lebih
ritualitas agama yang bersifat kompleks, khususnya dimensi
nyata? Atau ia hanya akan batin, ruh, kesucian, sakralitas,
membuat manusia jauh dari ketuhanan dan spiritualitas.
dimensi penting agama yaitu Terdapat kompleksitas dimensi di
sosial? dalam ruang suci nyata (perasaaan,
Pada akhirnya cyberspace emosi, keagaiban, kerahasian)
dapat menggantikan sebagian yang tidak dapat direpresentasikan
fungsi tempat ibadah atau tempat- lewat bits dan bytes melalui
tempat suci lainnya dan membantu teknologi cyberspace yang terbatas
berbagai aktivitas di dalamnya (Piliang, 2011).
(informasi, diskusi, konferensi, C. Virtualitas Khatmil Al-
zakat), selama ia hanya Qur’an
berhadapan dengan dimensi- Sebagai sebuah dakwah
dimensi rasional yang terbatas Khatmil al-Qur’an memiliki pesan
(mendata, menghitung, agama yang penting untuk
mengirimkan, disampaikan, dari ibadah sampai
menyalurkan, menghubungkan dan penanaman sikap istiqomah.
mengomunikasikan berbagai Ancaman dan harapan cyberspace
aktivitas interaktif antar manusia yang hari ini tidak bisa ditolak lagi
atau antar manusia dengan kehadirannya terlebih dengan
komputer). Dengan demikian; adanya himbauan sosial-physical
cyberspace dapat dianalogikan distancing dari WHO ataupun
sebagai amplifier sosial, yaitu PSBB oleh Pemerintah Indonesia.
media yang mampu memperluas Cyberspace menjadi satu-satunya
dan memperbesar cakupan, ruang alternatif yang mampu
dan interaksi sosial di dalam, di menghubungkan antar manusia
luar dan antartempat sehingga

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 1


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

dengan menciptakan ruang suci dasar ia tidak menafikan bahaya-


baru di dunia maya. Walau bahaya yang muncul dari perkara
demikian, sebagaimana dinyatakan tersebut. Bahwa cyberspace
oleh Piliang (2011) bahwa dimensi memang memberikan aspek
dimensi batin dari ritualitas agama negatif tapi di sisi yang lain ia pun
tidak bisa dihadirkan namun usaha memberikan aspek-aspek positif
untuk sampai ke sana dengan yang tidak kalah besarnya.
kehadiran cyberspace sebagai Kaidah ushuliyah yang
satu- satu nya alternatif dalam kedua adalah daf’ al-Madlar
kondisi ini harus tetap dilakukan. muqaddam ‘ala Jalb al-Mashalih.
Cyberspace pada akhirnya Kaidah kedua ini meniscayakan
meniscayakan Khatmil al-Qur’an pelaksanaan Khatmil al-Qur’an
yang dilakukan secara virtual tidak yang dilakukan secara virtual
dalam bingkai pertemuan fisik. karena menghindarkan
Dalam catatan penulis kehadiran kemudlaratan yang lebih tinggi
fisik tentu lebih utama dilakukan yaitu penyebaran virus corona.
dari pertemuan virtual. Walaupun tidak dapat
Pertemuan/pengajian virtual tidak menghadirkan nuansa batin
secara langsung mampu ritualtias tersebut secara
menghadirkan nuansa batin. menyeluruh pelaksanaan ini secara
Banyak kendala-kendala yang perlahan akan memberikan kesan
hadir dalam pertemuan tersebut batin yang sama. Karena baik itu
baik secara tekhnis maupun secara realitas atau virtual sama sama
prinsip. merupakan wasilah dari
Namun para ulama Ushul penyampaian nilai-nilai agama.
dalam konteks ini mengajarkan Pada akhirnya Khatmil al-
dengan kaidah penting bagaimana Qur’an yang dilakukan pada masa
sesuatu tidak dapat ditinggalkan pandemi ini dengan mengandalkan
keseluruhannya walaupun ia tidak cyberspace atau online tidak hanya
diketahui secara komprehensif, ma bertujuan sebagai talaq balâ tetapi
la yudraku kulluh la yutrak kulluh. juga harus dipahami sebagai upaya
Dengan kata lain seorang Muslim dakwah Islam terutama dalam
walaupun ia tidak mengetahui pengakraban masyarakat terhadap
sebuah perkara secara menyeluruh al-Qur’an secara kontinyu dan
ia boleh menggunakannya dengan berkelanjutan. Terlebih masyarakat

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 1


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

Muslim, terkhusus di Indonesia, thalabul ‘ilmi, ketetapan hati dan


melakukan segala kegiatan hari ini silaturahimi. Adapun yang kedua
berdasarkan daring. Sehingga mencakup keistiqomahan,
Khatmil al-Qur’an bisa menjadi penguatan iman dan peningkatan
penghapus dahaga spiritual di kualitas bacaan al-Qur’an. Selain
balik kekeringan spiritual dari pelaksanaan Khatmil Qur’an
masyarakat yang terlelau lama secara rutin di beragam tempat.
menyelam dalam cyberspace. Urgensi pelaksanaan Khatmil
IV. KESIMPULAN
Qur’an di tengah pandemi virus
Khatmil Qur’an sebagai corona ini semakin meningkat,
sebuah dakwah dilihat dari terutama yang bertujuan untuk
perspektif Living Qur’an memiliki menolak bala, dengan tidak
dua makna, makna ekspresif dan menghilankan esensi dan nilai dari
makna ekspketatif. Makna yang Khatmil Qur’an itu sendiri
pertama mencakup ibadah, syiar,

DAFTAR PUSTAKA
al-Darimi, Abu Muhammad. (tt). Musnad Al-Darimi dalam DVD ROM al-
Maktabah al-Syamilah.
al-Khurratsani, Abu Utsman. (1997). al-Tafsir min Sunan Sa’id bin Mansur.
Dar al-Shami’i.
Arifin, Zainal. (1997). Evaluasi Instruksional. Bandung: Remadja Karya.
Hadi, Sutrisno. (1995). Statistik II. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
https://islam.nu.or.id/post/read/98411/lafal-lengkap-doa-khatmil-quran-dan-
kemaslahatan-negeri
https://nunganjuk.or.id/khotmil-quran-online-cara-pac-ipnu-ippnu-kertosono-
doakan-bangsa/.
Muhadjir Noeng. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake
Sarasin.
Muriah, Siti. (2000). Metodologi Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Mitra
Pustaka.
Pilinang, Yasraf Amir. (2011). Bayang-Bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi.
Jakarta Selatan: Mizan Publika.
Pimay, Awaludin. (2005). Paradigma Dakwah Humanis Strategi dan Metode
Dakwah Prof. KH. Saifuddin Zuhri. Semarang: Rasail.

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 1


Khotmil Qur'an Online sebagai Alternatif Dakwah di ISSN (P): 2655-
Masa 2612
Physical Distancing (Sumijati, Heni Gustini, Nase

Siratit, Sangkot. (2020). “Physical Distancing, Tantangan Baru Ritual


Keagamaan Kolektif” dalam Harian Nasional Kompas. Edisi 16 April
2020.
Sudarmoko, Imam. (2016). “The Living Qur’an: Studi Kasus Tradisi
Sem’aan al-Qur’an Sabtu Legi di Masyarakat Sooko Ponorogo” Tesis
Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang. 2016.
Syamsuddin, Sahiron. (2007). Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis
(ed.). Yogyakarta: Teras.
Yusuf, Muhamad. (2019). Makna Tradisi Khatmil Qur’an Berjamaah: Studi
Pada Jama’ah Bapak-Bapak Masjid Al-Ishlah Ringinawe Ledok Kota
Salatiga” Skripsi IAIN Salatiga.

Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah Volume 06 Nomor 1 Tahun 1

Anda mungkin juga menyukai