Anda di halaman 1dari 7

Telaah Tentang Ayat Hukum pada LGBTQ+

Study analisis Tafsir al-iklil fi istinbath at tanzil karya As-Suyuthi

TESIS
Diajukan kepada Program Studi Magister Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi Strata Dua
Untuk memperoleh gelar Magister Agama (M.Ag.)

Oleh : Hidaya Sari


Nim : 222510044

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


KONSENTRASI KAJIAN AL-QURAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PTIQ JAKARTA
2023M/1445H
Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Permasalahan


Beberapa tahun terakhir LGBTQ+ mulai mengkampanyekan dirinya di dunia,
memasuki instansi-istansi negara, masuk ke masyarakat, bahkan juga sampai ingin
menitipkan kurikulumnya di sekolah. Pernikahan sejenis mulai merajalela, bahkan sudah ada
gereja yang melalukan pemberkatan pasangan sejenis, nampak juga pasangan laki-laki
melalukan pernikahan dengan melantunkan surat Al-Fatihah (nauzubillahimindzalik). Hal ini
semua dilakukan mengatasnamakan HAM (Hak Asasi Manusia). Kelompok ini telah diakui
dalam deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2008 silam.1

Dalam pandangan HAM yang tertera pada pasal 2, 7 dan 22 UU. No. 39 Tahun 1999 2
yang dimaksud adalah pentingnya bagi kelompok LGBT agar dapat memperoleh hak asasi
manusia berupa jaminan perawatan atau pengobatan penyakit orientasi seksual (LGBT).
Bukan HAM dalam bentuk pengakuan atau melegalkan orientasi seksual (LGBT) mereka
yang menyimpang.

Menurut Psikologi Secara normal manusia akan merasa tertarik kepada lawan jenis
yang berbeda, yaitu antara pria dan wanita. Keadaan tersebut akan menjadi tidak normal
ketika ketertarikan seksual bukan lagi pada lawan jenis, tetapi terhadap sesama jenis. Dan
kemudian dikenal sebagai penyimpangan seksual. Psikolog Klinis dan Hipnoterapi, Liza
Marielly Djaprie, mengatakan bahwa pengimpangan ini bukanlah gangguan jiwa, bisa saja
diperoleh dari bawaan lahir, lingkungan atau karena trauma masa lalu.

Namun penyimpangan orientasi seksual ini menurut padangan agama islam Dalam
hukum Islam, perbuatan orientasi seksual sesama lelaki disebut liwāṭ (gay) dan Sihāq
1
Saidurrahman, Menolak LGBT (Waspada: 16 Januari 2018). h. B12
2
Pasal 2: Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum di dalam Deklarasi ini
dengan tidak ada pengecualian apa pun, seperti pembedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik
atau pandangan lain, asal-usul kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik, kelahiran ataupun kedudukan lain.
Pasal 7; Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi.
Semua berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk diskriminasi yang bertentangan dengan
Deklarasi ini, dan terhadap segala hasutan yang mengarah pada kerendahan semacam ini. Pasal 22; Setiap orang,
sebagai anggota masyarakat, berhak atas jaminan sosial dan berhak akan terlaksananya hak-hak ekonomi, sosial
dan budaya yang sangat diperlukan untuk martabat dan pertumbuhan bebas pribadinya, melalui usaha-usaha
nasional maupun kerjasama internasional, dan sesuai dengan pengaturan serta sumber daya setiap negara (Lihat
Pasal 2, 7 dan 22, dalam DUHAM).
(lesbian). liwāṭ ini suatu (penamaan) yang dinisbatkan kepada kaumnya Nabi Lūṭ yang
durhaka akan seruannya. Penyimpangan orientasi seksual dalam bentuk liwāṭ dan Sihāq ini
termasuk dalam tindak pidana berat (dosa besar), karena tindakan ini merupakan perbuatan
keji yang dapat merusak kepribadian, moral dan agama. Hal ini sesuai dengan Qs. al-A‘rāf/7:
80 dan Qs. al-Syu‘arā/ 26: 165-166.

Perbuatan menyimpang ini adalah perbuatan yang sangat terkutuk bahwasanya akan
ada banyak dampak yang terjadi pada Masyarakat yakni rusaknya generasi bangsa, rusaknya
moral Masyarakat, dan banyak kerugian-kerugian lain yang akan muncul dikarenkan
penyimpangan ini. Maka penulis tertatik untuk mengkaji lebih jauh terkait hukum yang ada
dengan menelaah tafsir imam Djalaludin Asy-Suyuthi dengan karya tafsirnya Al-Iklil fi istimbath
at-tanzil.

B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka terdapat beberapa hal yang kiranya
menarik untuk dibahas.

1. Maraknya Kembali LGBTQ+ yang mulai meraja-lela dan perlu diketahuinya hukum
dasar daripada penyimpangan ini agar kita bijak menyikapinya.

C. Pembatasan & Perumusan Masalah


1. Bagaimana imam Djalaludin Asy-Suyuthi menafsirkan ayat-ayat ahkam pada tafsir Al-
Iklil fi istimbath at-tanzil ?
2. Telaah tentang ayat-ayat hukum pada tafsir Al-Iklil fi istimbath at-tanzil khusunya
pada ayat-ayat yang berhubungan dengan LGBTQ+.

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mendeskripsikan penafsiran Djalaludin Asy-Suyuthi terhadap ayat-ayat Al-
Qur’an pada pada tafsir Al-Iklil fi istimbath at-tanzil khusunya pada ayat-ayat yang
berhubungan dengan LGBTQ+.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan keilmuan khususnya dalam bidang
tafsir dan dikhususkan penelitian ini jelas dan berguna untuk perkembangan penilitian ini
yakni :
1. Kegunaan secara teoritis
Penelitian diharapkan bisa berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam ranah
khazanah Islam, khususnya mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir khususnya dengan
pembahasan tentang ayat-ayat ahkam khususnya kasus LGBTQ+ pada karya imam
Djalaludin Asy-Suyuthi .
2. Kegunaan Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menggugah semangat, membuka cakrawala dan
menambah keimanan bagi setiap muslim baik dari kalangan pelajar, mahasiswa dan
masyarakat bahwa agama Islam tidak hanya memiliki satu sisi dalam melakukan
pemahaman maupun kegunaannya. Namun, banyak hal yang bisa dipelajari khususnya
hal tersebut untuk mendapat Ridha Allah Swt.
3. Sebagai sumber bacaan bagi peneliti yang akan datang.

F. Kerangka Teori

G. Tinjuan Pustaka

No Judul Referensi Tahun Penulis Ulasan


1. Metodologi Penafsiran Imam 2020 Imamul Membahas tentang metodologi
Jalal Al-Din Al-Suyuthi Mutaqin penafsiran yang digunakan oleh
Dalam Kitab Tafsir Al-Iklil imam Djalaludin Suyuti dalam
Fiistinbath Al-Tanzil tafsir Al-Iklil Fiistinbath Al-
Tanzil
2. Keluarga Berencana Dalam 2022 Viery Dedi Membahas tentang pendapat
Al-Qur’an (Studi Kitab Widodo imam Djalaludin Suyuti dalam
Tafsir Iklil Fi Istinbath Al- tafsir Al-Iklil Fiistinbath Al-
Tanzil Karya Djalaludin Tanzil tentang keluarga
Asy-Suyuthi) berencana yang ada di Indonesia
3. Epistemologi Tafsir Al-Iklîl 2017 Muhammad Membahas tentang epistimologi
Fi Istinbâth At- Tanzîl Mufti Najmul penafsiran yang digunakan oleh
Karya As-Suyûthi Umam imam Djalaludin Suyuti dalam
Assondani tafsir Al-Iklil Fiistinbath Al-
Tanzil

Mutaqin, Imamul. Metodologi Penafsiran Imam Jalal Al-Din Al-Suyuthi Dalam Kitab
Tafsir Al-Iklil Fiistinbath Al-Tanzil.Kudus: IAIN Kudus, September 2020.
Widodo, Viery Dedi. Keluarga Berencana Dalam Al-Qur’an (Studi Kitab Tafsir Iklil
Fi Istinbath Al-Tanzil Karya Djalaludin Asy-Suyuthi). Ponorogo : IAIN Ponorogo, Desember
2022.
Mufti Najmul U A, Muhammad. Epistemologi Tafsir Al-Iklîl Fi Istinbâth At- Tanzîl
Karya As-Suyûthi. Bandung : IAIN Gunung Djati.2017

H. Metode Penelitian
1. Pemilihan Objek Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah merupakan jenis penelitian pustaka (library
research), yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data pustaka dengan
beberapa cara seperti membaca, menelaah atau analisis buku dan literatur lainnya yang
berhubungan dengan skripsi, sehingga penulis dapat memperoleh informasi guna menjadi
sumber pembahasan yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian tersebut meliputi dua sumber, yaitu
sumber data premier dan sumber data sekunder. Adapun sumber data premier yang berupa
ayat-ayat Al-Qur`an, kemudian tafsir Ahkâm Al-Iklil Fi Istinbath At Tanzil karya imam As-
suyuthi menjadi sumber utama penelitian ini.
Kemudian untuk sumber data sekunder adalah buku-buku yang terkait dengan
penelitian penulis dan beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya akan menjadi
sumber sekunder.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk menemukan data yang
terkait dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah dengan mengambil sample
dari ayat yang telah ditentukan dan menggunakan analisis dokumen.
Dalam Al-Qur`an terdapat beberapa ayat yang menunjukan dan mengidentifikasikan
ayat-ayat al-âhkam yang akan dibagi menjadi beberapa klasifikasi macam-macam ayat
ahkam.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik
dokumentatif, yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber data yang dianggap
bersinggungan dengan tema penelitian ini.
4. Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif-analisis, yakni upaya
mengkaji kemudian memaparkan keadaan objek yang akan diteliti dengan merujuk pada data
yang ada, kemudian menganalisanya dengan pendekatan komparatif sehingga akan tampak
jelas jawaban atas masalah yang berhubungan dengan pokok permasalahan dan
menghasilkan hasil yang valid.
I. Sistematika Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas secara keseluruhan mengenai penulisan laporan yang

berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA & TINJAUAN TEORI

Bab ini berisikan berbagai tinjauan pustaka mengenai penelitian-penelitian

sebelumnya dan teori yang mendasari penelitian, permasalahan dan berhubungan

dengan topik yang dibahas.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang kerangka berpikir penelitian, metode penelitian dan

waktu penelitian, metodologi pengumpulan data.

BAB IV DESKRIPSI DATA & HASIL ANALISIS

Merupakan inti dari pembahasan ini, pada bab ini akan dibahas deskripsi

permasalahan dan hasil analisis, telaah ayat ahkam pada tafsir Al-Iklil Fi Istinbath

At Tanwil karya Imam Djalaludin Suyuthi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian serta saran-saran

yang daat digunakan oleh para pembaca sebagai referensi untuk penelitian lebih

lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
J. Daftar Pustaka Awal
Abdullâh al-Zarkasyî, al-Burhân fî ‘Ulûm al-Qur’ân, jilid 2, 163. as-Suyûthî, al-Itqân fî ‘Ulûm al-
Qur’ân, jilid 2
Abdullah Darraz, al-Nabâ al-‘Adzîm ( Mesir : Dâr al-Urbah, 1960)
Amin Abdullah, Falsafah kalam di Era Posmodernisasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994)
as-Suyûthî, al-Itqân fî ‘Ulûm al-Qur’ân, jilid 2
M Quraih Shihab, Membumikan Al-Qur’ân, Fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan Masyarakat,
(Bandung: Mizan, 2014)
Muchtar Adam, Dinamika Perbandingan Madzhab, (Bandung: Makrifat Media Utama)
Mutaqin, Imamul. Metodologi Penafsiran Imam Jalal Al-Din Al-Suyuthi Dalam Kitab Tafsir Al-
Iklil Fiistinbath Al-Tanzil.Kudus: IAIN Kudus, September 2020.
Syibli Syarjaya, Tafsir Ayat Ahkam, (Jakarta: Rajawali Press, 2008), Cet. ke-1
Widodo, Viery Dedi. Keluarga Berencana Dalam Al-Qur’an (Studi Kitab Tafsir Iklil Fi
Istinbath Al-Tanzil Karya Djalaludin Asy-Suyuthi). Ponorogo : IAIN Ponorogo,
Desember 2022.
Khudriah. Orientasi Seksual (Lgbt) Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender Dalam Al-Qur'an
Pendekatan Al-Maqāṣidī. Jakarta : UIN Jakarta.2021
Maimunah, Siti. Pandangan Al-Qur’an Tentang Homoseksualitas (Kajian Tafsir Tematik).
Jakarta. UIN Jakarta. 2018.

Anda mungkin juga menyukai