Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : EKONOMI KELEMBAGAAN


DOSEN : AMRUZI MINHA
JENIS UJIAN : TAKE HOME
Nama : Umi Agustin
NIM : 05011282025086
Kelas : Agribisnis B Indralaya

SOAL :

1. JELASKAN OLEH SDR APA YANG DIMAKSUD DENGAN EKONOMI


KELEMBAGAAN DAN ILMU PENGETAHUAN APA YANG BERKAITAN
DENGAN ILMU EKONOMI KELEMBAGAAN
2. APA SAJA YANG SAUDARA KETAHUI TENTANG LEMBAGA EKONOMI
YANG BERKAITAN LANGSUNG DENGAN DINAMIKA PEREKONOMIAN
DI PEDESAAN SEBUTKAN DAN JELASKAN MASING-MASING
FUNGSINYA SECARA RINCI
3. SETELAH SEKIAN LAMA INDONESIA MERDEKA BANYAK SEKALI
PERAN PEMERINTAH YANG SUDAH DILAKSANAKAN DI PEDESAAN ,
NAMUN SAMPAI SEKARANG BELUM TERLIHAT SECARA SIGNIFIKAN
ADA LEMBAGA EKONOMI DI DESA YANG TUMBUH BERKEMBANG
SECARA DINAMIS,JELASKAN OLEH SDR:
a. Faktor apa penyebabnya tersebut
b. Apa yang yang menjadi penghambat
c. Apa fungsi dan peran lembaga ekonomi di pedesaan
4. BUAT OLEH SAUDARA MODEL PENGEMBANGAN LEMBAGA
EKONOMI DI PEDESAAN AGAR BISA MENGHIDUPKAN DINAMIKA
EKONOMI DI PEDESAAN
5. BAGAIMAN MENURUT SDR AGAR BADAN USAHA MILIK
DESA(BUMDES) BISA TUMBUH DAN PERKEMBANG DI PEDESAAN
6. BUAT JAWABAN INI DI KETIK 1.5 SPASI DAN DIKUMPULKAN DALAM
WAKTU SATU MINGGU SETELAH SOAL INI DITERIMA, SELAMAT
BEKERJA
JAWAB

1. Ekonomi kelembagaan ialah salah satu cabang ekonomi yang mengungkapkan bagaimana
peran satu lembaga baik formal dan informal yang terdapat di dalam masyarakat dengan
sistim nilai, norma sosial budaya, perundang- undangan yang berlaku dan ditetapkan
untuk mendorong berbagai kegiatan ekonomi dalam rangka untuk mencapai tingkat
kesejahteraan yang diinginkan. Terdapat dua aliran utama ekonomi kelembagaan yaitu
Ekonomi Kelembagaan Lama atau Old Institutional Economic yang dimotori oleh Veblen
dan Ekonomi Kelembagaan baru atau New Institutionnal Economic yang dimotori oleh
Coase dan setelahnya North.
Ekonomi Kelembagaan Lama muncul pada awal abad ke-20. Menurut
Rutherford (1994) Ekonomi Kelembagaan Lama ini dibangun dan berkembang di
kawasan Amerika Utara, para tokohnya antara lain: Veblen, Commons, Mitchell dan
Clarence Ayres. Ekonomi Kelembagaan Lama ini muncul sebagai kritik terhadap
aliran neoklasik.
Ekonomi Kelembagaan Baru menekankan pentingnya institusi, tetapi masih
menggunakan landasan analisis ekonomi neoklasik. Beberapa asumsi ekonomi
neoklasik masih digunakan, tetapi asumsi tentang rasionalitas dan adanya informasi
sempurna (sehingga tidak ada biaya transaksi) ditentang oleh Ekonomi Kelembagaan
Baru. Menurut Ekonomi Kelembagaan Baru, institusi digunakan sebagai pendorong
bekerjanya sistem pasar.
Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ekonomi kelembagaan ialah
tentunya ilmu ekonomi, karena ekonomi kelembagaan sendiri membahas tentang
bagaimana suatu lembaga untuk meningkatkan kegiatan perekonomian. Selain itu
ilmu pengetahuan sosial juga berkaitan dengan ilmu ekonomi kelembagaan, karena di
dalam ekonomi kelembagaan juga mempertimbangkan sisi kemanuasiaan.

2. Macam-macam lembaga perekonomian di Desa :


- BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)
BUMDes merupakan suatu badan usaha bercirikan desa yang dalam
pelaksanaanya berfungsi membantu penyelenggaraan pemerintah desa, dan memenuhi
kebutuhan masyarakat desa. BUMDes tidak hanya berorientasi pada keuntungan
keuangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
BUMDes dimaksudkan sebagai wadah usaha desa, dengan spirit kemandirian,
kebersamaan dan kegotongroyongan antara pemerintah desa dan masyarakat, yang
mengembangkan aset lokal untuk memberikan pelayanan kepada warga masyarakat
dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan desa. BUMDes tentu juga
bermaksud untuk memberikan sumbangan terhadap penanggulangan kemiskinan dan
pencapaian kesejahteraan rakyat.
Berikut ialah fungsi dari BUMDes :
 Lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum
masyarakat desa,
 Lembaga sosial yang harus berpihak kepada kepentingan masyarakat dengan
melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial,
 Lembaga komersil yang membuka ruang lebih luas kepada masyarakat desa
untuk meningkatkan penghasilan, dengan kata lain membuka lapangan
pekerjaan dan mengurangi pengangguran di desa,
 Lembaga yang mampu menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi
desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa,
 Lembaga yang mampu menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga
perekonomian desa lainnya.
- UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian)
UPJA ialah suatu lembaga ekonomi perdesaan yang bergerak di bidang
pelayanan jasa dalam rangka optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian untuk
mendapatkan keuntungan usaha baik di dalam maupun di luar kelompok
tani/gapoktan.
Pelayanan jasa Alsintan mencakup penanganan kegiatan budidaya seperti jasa
penyiapan lahan dan pengolahan tanah, pemberian air irigasi, penanaman,
pemeliharaan; Perlindungan tanaman termasuk pengendalian kebakaran. UPJA
melayani jasa alsintan untuk keperluan pra panen, panen, hingga pasca panen. UPJA
dalam hal ini dikelola oleh seorang manajer yang membawahi para operator. Apabila
dibutuhkan, manajer berhak mengangkat petugas administrasi, keuangan, dan teknisi.
UPJA dapat dibentuk di suatu wilayah dengan pertimbangan bisa tidaknya
memberikan keuntungan usaha. Manajer UPJA biasanya dipilih dari petani/pemuda
tani yang memiliki kemampuan mengelola alsintan dalam jumlah tertentu dengan
prinsip usaha (bisnis) yang menguntungkan.
Fungsi kelembagaan UPJA yaitu :
 Pelayanan jasa alsintan dalam penanganan budidaya, artinya UPJA
memberikan pelayanan jasa penyiapan lahan dan pengelolaan tanah,
pemberian air irigasi, penanaman, pemeliharaan dan perlindungan
 Pelayanan jasa alsintan dalam penanganan panen, pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian, artinya UPJA memberikan pelayanan jasa
berupa alat mesin yang dibutuhkan dalam masa panen, pasca panen
dan pengolahan hasil pertanian.
 Pelayanan untuk meningkatkan daya saing dan perbaikan
kesejahteraan petani, artinya UPJA membantu dalam mendorong
pengembangan produk dalam rangka peningkatan nilai tambah,
perluasan pasar, daya saing dan perbaikan kesejahteraan petani.
- KUD (Koperasi Unit Desa)

Koperasi unit desa ialah koperasi wilayah pedesaan yang bergerak dalam
penyediaan kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan pertanian. KUD
juga dapat dikatakan sebagai wadah organisasi ekonomi yang bersifat sosial dan
merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat
pedesaan yang diselenggarakan oleh masyarakat itu sendiri. KUD juga dapat
dikatakan sebagai koperasi serba usaha karena berusaha memenuhi berbagai bidang
seperti simpan pinjam, konsumsi, produksi, pemasaran dan jasa.

Fungsi kelembagaan KUD :

 Memberi kredit dengan bunga rendah dan syarat yang ringan, artinya
KUD tidak mempersulit petani dalam memberikan pinjaman dana
 Penyediaan dan pengukuran sarana produksi serta barang dan jasa
keperluan sehari-hari
 Pengolahan dan pemasaran hasil produksi, artinya KUD membantu
mulai dari pengolahan lahan hingga pemasaran hasil produksi
 Kegiatan perekonomian lainnya yang bergerak di bidang pertanian,
artinya KUD membantu segala kegiatan perekonomian yang tercakup
dalam bidang pertanian
3. Faktor yang menyebabkan lembaga ekonomi di pedesaan belum terlihat tumbuh dan
berkembang secara signifikan.
a. Faktor penyebab :
 Kepemimpinan dan manajerial lembaga yang buruk.
 Skala ekonomi yang kecil dan kapasitas ekonomi yang terbatas.
 Kerjasama antar kelembagaan dengan anggota yang kurang baik.
 Tidak adanya tradisi berdesa yang paralel dengan kekayaan modal sosial dan
modal politik.
b. Faktor penghambat :
 Kurangnya tanggung jawab masyarakat desa
Terkadang masyarakat desa melalaikan tanggung jawabnya terhadap bantuan
maupun pinjaman yang telah diberikan oleh lembaga perekonomian desa.
Seperti, masyarakat menunda atau tidak ingin mengembalikan bantuan kredit
uang yang diberikan koperasi, masyarakat tidak merawat dengan baik bantuan
alat yang dipinjamkan. Hal seperti ini akan emenghambat lembaga
perekonomian di desa untuk tumbuh dan berkembang.
 Masyarakat yang tidak mengerti tentang sistematika lembaga perekonomian
desa
Masyarakat desa yang rata-rata sudah berumur dan memiliki pendidikan yang
rendah akan sulit memahami sistematika lembaga ekonomi yang ada, selain
itu masyarakat desa juga terkadang menolak program yang diberikan lembaga
ekonomi desa karena dianggap ribet dan membuang waktu. Hal ini dapat
menghambat perkembangan lembaga tersebut karena para pengurus akan
menjelaskan secara rinci dan mudah dipahami agar masyarakat mengerti akan
sistematikanya
c. Fungsi dan peran lembaga ekonomi di pedesaan
Fungsi dan peran kelembagaan ekonomi desa adalah lembaga penyuluhan,
pemasaran dan perkreditan serta menyediakan berbagai fasilitas pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendorong hubungan keterkaitan antar
kegiatan ekonomi yang terdapat di wilayahnya.

4. Menurut saya, model pengembangan lembaga ekonomi di pedesaan agar dapat


menghidupkan dinamika ekonomi di pedesaan ialah menggunakan pola kemitraan
agribisnis. Pengembangan agribisnis melalui pola kemitraan merupakan strategi
pembangunan pertanian dengan konsep agribisnis, agar komoditas yang dikembangkan
sesuai dengan potensi wilayah, dan kebutuhan pasar. Sektor agribisnis merupakan salah
satu sektor ekonomi rakyat yang masih memiliki prospek yang cerah untuk
dikembangkan lebih lanjut, baik untuk memperkuat ekonomi rakyat, maupun sebagai
andalan Indonesia dalam perdaganganbebas dunia.
Pola kemitraan agribisnis dapat menyediakan layanan pembelian bibit, pupuk,
pestisida dengan harga yang lebih murah dan terjangkau, serta dapat menyediakan
layanan berupa pemasaran produk hasil pertanian secara langsung tanpa menjual terlebih
dahulu ke tengkulak yang mematok harga rendah. Pola kemitraan agribisnis juga dapat
memberikan pengarahan kepada petani mengenai pengemasan barang agar para pembeli
lebih tertarik.

5. Menurut saya, BUMDes yang dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan dapat
berjalan dengam baik. Selain itu, adanya dukungan finansial dari pemerintah juga sangat
berpengaruh bagi kesuksesan BUMDes. Partisipasi masyarakat juga dibutuhkan dalam
perkembangan BUMDes. Apabila semua itu telah terpenuhi maka BUMDes akan
semakin maju dan berkembang. Indikator keberhasilan BUMDes ialah para masyarakat
desa yang semakin maju dan berkembang dikarenakan bantuan serta layanan yang
diberikan BUMDes sangat berpengaruh, meningkatnya laba/aset secara konsisten,
meluasnya cangkupan konsumen, kemampuan karyawan dalam menjalankan tugas, dan
memberikan dampak nyata bagi masyarakat, meningkatkan perekonomian desa,
meningkatkan pendapatan asli desa, meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, dan menjadi tulang punggung pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi desa.

Anda mungkin juga menyukai