Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI

Materi: Komunikasi Islami

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama sekolah : SMPN 1 Brati
Tahun pelajaran : 2023/2024
Kelas : IX (Sembilan)
Alokasi waktu : 3x pertemuan ( 9 JP)

2. Kompetensi Awal
Siswa mampu menjelaskan pengertian etika.

3. Profil Pelajar Pancasila


1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
2. Berkebhinekaan global.
3. Bernalar kritis

4. Profil Pelajar Moderat


1. Islah
2. Tasamuh
3. Muwathonah

5. Sarana dan Prasarana


a. Alat dan bahan: laptop, LCD projector, speaker active, handphone, kertas karton,
spidol warna, atau media lain
b. Buku Paket siswa dan Buku guru

6. Target Peserta didik


Modul ini digunakan untuk peserta didik reguler ( 21-32) yang tidak ada kesulitan
dalam mencerna dan memahami materi ajar. Namun apabila ada peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi ajar maka diterapkan teknik
bimbingan individu sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

7. Model pembelajaran
Pembelajaran tatap muka dengan model inquiry, pembelajaran berbasis produk, dan
sosiodrama.

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat mendeskripsikan etika pergaulan dan komunikasi yang Islami.
b. Peserta didik dapat membuat sebuah karya yang berisi ajakan senantiasa beretika
dalam pergaulan dan berkomunikasi yang Islami sehingga tertanam keyakinan
bahwa etika pergaulan dan komunikasi yang Islami merupakan perintah agama.
c. Peserta didik mampu menciptakan suasana dinamis dan harmonis di masyarakat
maupun media sosial.

2. Pemahaman bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh pelajaran yang
sangat bermakna yang dapat implementasikan dalam kehidupan nyata baik di rumah,
di sekolah , maupun di masyarakat, seperti:
a. Pentingnya beretika dalam pergaulan dan berkomunikasi yang Islami.
b. Pentingnya menciptakan suasana dinamis dan harmonis di masyarakat dan di media
sosial.

3. Pertanyaan pemantik
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika?
b. Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang lain?
4. Persiapan pembelajaran
a. Kesiapan sarana prasarana, alat, bahan, bahan tayang
b. LKPD

5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Wakt
u
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta 15
didik untuk berdoa bersama-sama, tadarus Al-Qur’an, men
memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, it
kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
2. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan
materi, tujuan pembelajaran,kegiatan yang akan dilakukan, dan
lingkup dan teknik asesmen serta menyampaikan pertanyaan
pemantik
3. Guru dan siswa melakukan asesmen formatif awal kognitif dan
non-kognitif.
4. Mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
Catatan : Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan guru
berdasar hasil formatif awal

Kegiatan 1. Guru meminta peserta didik untuk mengamati tayangan video 90


Inti dan Infografis garis besar materi tentang etika pergaulan dan men
komunikasi Islami. it
2. Guru memberikan penjelasan tambahan apabila peserta didik
belum memahami Infografis.
3. Guru menyampaikan kata kunci pada materi yang dipelajari
4. Mengidentifikasi masalah yaitu pesan Islam tentang etika
pergaulan dan komunikasi Islami.
5. Merumuskan hipotesis mengenai pesan Islam tentang etika
pergaulan dan komunikasi Islami.
6. Mengumpulkan data tentang pesan Islam tentang etika
pergaulan dan komunikasi Islami.
7. Menganalisis dan menginterpretasikan data.
8. Mengambil kesimpulan

Penutup 1. Guru memberi apresiasi terhadap hasil kerja siswa. 15


2. Guru merefleksikan materi yang telah dipelajari men
3. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan it
berikutnya dan menyampaikan tugas tidak terstruktur.
4. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta didik untuk
benar-benar menjaga etika dalam kehidupan
5. Doa dan salam

Pertemuan kedua:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Wakt
u
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta 15
didik untuk berdoa bersama-sama, tadarus Al-Qur’an, men
memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, it
kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
2. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan
materi, tujuan pembelajaran,kegiatan yang akan dilakukan, dan
lingkup dan teknik asesmen serta menyampaikan pertanyaan
pemantik
3. Guru dan siswa melakukan asesmen formatif awal kognitif dan
non-kognitif.
4. Mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
Catatan : Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan guru
berdasar hasil formatif awal

Kegiatan 1. Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan bahan kertas 90


Inti dan pulpen, spidol, pewarna untuk membuat sebuah karya men
yang sesuai dengan bakat peserta didik misalnya puisi, poster, it
gambar,cerpen, lagu dll.
2. Guru memberikan penjelasan tentang waktu dan kriteria
penilaian sebuah karya.
3. Guru menyampaikan tema karyanya yakni ajakan senantiasa
beretika dalam pergaulan dan berkomunikasi yang Islami
4. Siswa membuat sebuah karya dengan tema ajakan beretika
dalam pergaulan dan komunikasi yang Islami sesuai dengan
bakatnya masing-masing.
5. Mengevaluasi pengalaman saat membuat produk, bersama
melakukan refleksi.

Penutup 1. Guru memberi apresiasi terhadap hasil kerja siswa. 15


2. Guru merefleksikan materi yang telah dipelajari men
3. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan it
berikutnya dan menyampaikan tugas tidak terstruktur.
4. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta didik untuk
benar-benar menjaga etika dalam kehidupan
5. Doa dan salam

Pertemuan ketiga:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Wakt
u
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta 15
didik untuk berdoa bersama-sama, tadarus Al-Qur’an, men
memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, it
kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
2. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan
materi, tujuan pembelajaran,kegiatan yang akan dilakukan, dan
lingkup dan teknik asesmen serta menyampaikan pertanyaan
pemantik
3. Guru dan siswa melakukan asesmen formatif awal kognitif dan
non-kognitif.
4. Mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
Catatan : Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan guru
berdasar hasil formatif awal

Kegiatan 1. Guru meminta peserta didik untuk berkelompok 5 siswa. 90


Inti 2. Guru memberikan penjelasan tentang tugas masing-masing men
kelompok yakni membuat sosiodrama dengan tema it
menciptakan suasana dinamis dan harmonis di masyarakat
maupun media sosial.
3. Masing-masing kelompok berdiskusi dan membuat
sosiodrama.
4. Kemudian masing-masing kelompok menampilkan
sosiodramanya di depan kelas.
5. Kelompok lain memberi komentar tentang penampilan
kelompok yang tampil
6. Menganalisis dan menginterpretasikan data.
7. Mengambil kesimpulan

Penutup 1. Guru memberi apresiasi terhadap hasil kerja siswa. 15


2. Guru merefleksikan materi yang telah dipelajari men
3. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya dan menyampaikan tugas tidak terstruktur. it
4. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta didik untuk
benar-benar menjaga etika dalam kehidupan
5. Doa dan salam

6. Asesmen
a. Asesmen formatif awal pembelajaran
1.Dengan siapa saja kalian berkomunikasi?
2.Bagaimana cara kalian berkomunikasi?
b. Asesmen formatif proses pembelajaran
Dengan teknik observasi terhadap sikap dan kinerja dalam membuat karya.
c. AsesmenSumatif
Dengan tes tertulis:
1. Apa yang dimaksud dengan etika pergaulan?
2. Sebutkan 3 contoh etika pergaulan!
3. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Islami?
4. Beri 3 contoh Komunikasi Islami!
5. Sebutkan 3 cara beretika dalam penggunaan media sosial?

7. Pengayaan dan Remedial


a. Kegiatan pembelajaran pengayaan
Siswa browsing akibat tidak menjaga etika dalam pergaulan.
b. Kegiatan pembelajaran remedial dilaksanakan sesuai hasil asesmen sumatif
Sebutkan 3 contoh etika dalam pergaulan!
Bagaimana cara berkomunikasi yang Islami?

8. Refleksi peserta didik dan guru.


a. Refleksi peserta didik :
1) Pengalaman apa yang kalian peroleh?
2) Perasaan apa yang kalian rasakan?
3) Pembelajaran apa yang kalian peroleh?
4) Penerapan seperti apa yang akan kalian lakukan setelah pembelajaran ini?

b. Refleksi Guru :
1) Apakah pembelajaran sudah dapat menumbuhkan sikap beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME dan berakhlak mulia, Bernalar Kritis, Mandiri, Qudwah (Kepeloporan)
dan Muwathanah (Cinta Tanah Air) peserta didik?
2) Apakah metode pembelajaran yang digunakanmampu mengaktifkan peserta didik?
3) Apakah media pembelajaran yang digunakan dapat membantu peserta didik mencapai
kemampuan?

C. Lampiran
LKPD (terlampir)
Lembar Asesmen
Bahan Bacaan Guru dan peserta didik
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa membutuhkan
kehadiran orang lain. Istilah pergaulan berarti kegiatan manusia untuk membaur bersama
manusia lainnya dan berinteraksi satu sama lain. Dalam islam pergaulan diatur sedemikian
mungkin sehingga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya konflik dan lain
sebagainya. Seoerti yang kita ketahui bahwa Allah menciptakan manusia dengan berbagai
macam perbedaan dan berasal dari berbagai suku dan Allah menghendaki manusia untuk saling
mengenal satu sama lain sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Hujurat ayat 13
Etika bergaul sangatlah penting dalam agama Islam. Hal ini dikarenakan dalam etika bergaul
terdapat dalam salah satu dari unsur Islam, Iman dan Ihsan. Etika bergaul merupakan praktik dari
ajaran Islam dan bukti akan keyakinan terhadap agama Islam. Itu semua tidak bisa dipisah-
pisahkan. Salah satu buktinya adalah perihal yang digambarkan dalam al-Qur’an.
Allah Swt. berfirman:
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka
mengucapkan kata-kata  (yang mengandung) keselamatan.” (QS. al-Furqān [25]: 63)
Selain itu Islam juga melarang untuk berbuat permusuhan. Permusuhan bisa terjadi ketika
perbuatan keji, kejelekan, dan keburukan dilakukan dalam bergaul. Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada
kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi guruan kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. an-Nahl [16]: 90)
Dua dalil di atas menunjukkan pentingnya etika bagi manusia. Oleh karena itu, hendaknya kita
selalu menjaga dan mewariskannya agar mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah dan
Rasul-Nya serta manusia. Dalam Islam telah menjelaskan bahwa dampak positif dari beretika
baik adalah mendatangkan kecintaan dari manusia.
Allah Swt. berfirman:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut, terhadap mereka.
Seandainya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu” (QS. Āli Imrān [3]: 159).
Kemudian etika bergaul ini penting karena jika manusia beretika yang benar niscaya ia dapat
menyelamatkan dirinya dari pikiran dan perbuatan yang buruk dan keji dan ia akan memiliki
hubungan yang baik antar sesama manusia.

Peningkatan Penggunaan Media Sosial


Kemajuan teknologi informasi saat ini sangat pesat dan arus informasi begitu cepat. Kehadiran
media sosial memberikan kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.
Namun, seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat menjadi kesempatan bagi kelompok
dan oknum tertentu yang hendak menyebarkan berita bohong (Hoax) yang beredar lewat media
sosial mulai dari Facebook, Youtube, Whatsapp, Twitter, Instagram serta media sosial lainnya.
Berita hoax bukan saja bisa membuat masyarakat bingung namun bisa mendatangkan kepanikan,
kecemasan, dan bahkan menyesatkan pikiran.
Beberapa informasi yang tersebar dengan cepat bisa diakses dan dikonsumsi masyarakat. Namun
hal tersebut akan menyulitkan untuk memfilter berita yang beredar, bahkan beberapa diantaranya
terindikasi berita hoax, yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh siapapun
bahkan oleh penyebar hoax tersebut. Di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa mereka yang
menyebarkan berita bohong akan mendapatkan azab yang besar. Allah SWT berfirman;

ُ‫ب ِمنَ اِإْل ْث ِم َوالَّ ِذي ت ََولَّى ِكب َْره‬ ِ ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ َجا ُءوا بِاِإْل ْف‬
َ ‫ك عُصْ بَةٌ ِم ْن ُك ْم اَل تَحْ َسبُوهُ َش ًّرا لَ ُك ْم بَلْ هُ َو َخ ْي ٌر لَ ُك ْم لِ ُك ِّل ا ْم ِرٍئ ِم ْنهُ ْم َما ا ْكتَ َس‬
)11( ‫َظي ٌم‬ ِ ‫ِم ْنهُ ْم لَهُ َع َذابٌ ع‬
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu
juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik
bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya.
Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita
bohong itu baginya azab yang besar.” (Q.S. an-Nur [24]: 11)

Sebagai upaya mengurangi masalah penyalahgunaan media sosial saat ini, perilaku etis perlu
terus diupayakan.

Bagaimana etika berkomunikasi islami di media sosial menurut perspektif Al-Qur‘an?

Sebagai masyarakat muslim yang memiliki pegangan utama dalam berkehidupan yakni Al-
Qur’an maka kita harus pandai dan bijak dalam menggunakan media sosial. Dalam Islam, etika
berkomunikasi harus sesuai dengan syariat yakni menekankan pada unsur yang islami dan juga
dengan bahasa yang menunjukkan keislamanan. Komunikasi secara islami ini harapannya akan
meliputi seluruh ajaran islam seperti akidah (iman), syariah (islam), dan akhlak (ihsan),
sehingga dengan begitu etika dalam berkomunikasi akan berjalan dengan baik dan tidak akan
menimbulkan permusuhan diantara sesama.

Etika Komunikasi Islami di Media Sosial merupakan tata cara sikap (akhlak) komunikasi yang
baik di dalam sebuah media online (dimana penggunanya bisa dengan mudah berinteraksi,
berpartisipasi, berbagi, membentuk ikatan sosial secara virtual) yang sesuai dengan nilai-nilai
ajaran Islam (Al-Quran dan Sunnah). Etika komunikasi islami di media sosial berdasarkan
petunjuk di Al-Quran yakni :

 Komunikasi harus atas dasar Kebenaran dan Kesabaran


 Filtrasi dalam menerima informasi (Tabayyun)
 Hindari saling olok-mengolok atas perbedaan
 Berkomunikasi dengan cara dan bahasa yang baik serta tersirat nilai-nilai kebaikan
 Menjauhkan diri dari prasangka buruk dan mencari kesalahan orang lain 
 Jadikan Media Sosial Alat Untuk Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Glosarium
Etika berasal dari kata ethokos (Yunani) atau ethos yang memiliki arti karakter, kebiasaan,
kecenderungan dan penggunaan.
Komunikasi islami adalah mengajak manusia kepada jalan dakwah yang lebih menekankan
kepada nilai-nilai agama dan sosial budaya, yakni dengan menggunakan prinsip dan kaedah yang
terdapat dalam Al-Quran dan Hadits.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Guru
Buku Siswa
https://an-nur.ac.id/pentingnya-etika-bergaul-dalam-islam/
https://dalamislam.com/info-islami/pergaulan-dalam-islam
https://www.kompasiana.com/abid04045/60193e33d8da792f6a320cc4/komunikasi-islami-
dalam-kehidupan-sehari-hari
https://dppai.uii.ac.id/etika-komunikasi-islami-di-media-sosial/

Mengetahui, Brati,17 Juli 2023


Kepala SMP N 1 Brati Guru PAI dan Budi Pekerti

Sari Pujiyono,S.Pd.,M.Pd M.Syaefudin,S.Ag.,M.Pd


NIP. 196902031998021002 NIP. 197506302014091002
LKPD 1
Tujuan pembelajaran
Peserta didik dapat mendeskripsikan etika pergaulan dan komunikasi yang Islami.
Petunjuk
1. Amati video pembelajaran tentang etika pergaulan dan komunikasi Islami.
2. Diskusikan dengan kelompok isi dari video pembelajaran.
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
4. Kelompok yang lain memberi tanggapan.
5. Menyimpulkan materi etika pergaulan dan komunikasi Islami.
6. Menjawab pertanyaan:
NO Soal Jawaban
1. Apa yang dimaksud dengan etika
pergaulan?
2. Sebutkan 3 contoh etika pergaulan!
3. i. Apa yang dimaksud dengan
Komunikasi Islami?
4. ii. Beri 3 contoh Komunikasi Islami!

LKPD 2
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat membuat sebuah karya yang berisi ajakan senantiasa beretika dalam
pergaulan dan berkomunikasi yang Islami sehingga tertanam keyakinan bahwa etika pergaulan
dan komunikasi yang Islami merupakan perintah agama.
Petunjuk
1. Ajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/
pemecahan masalah yaitu karya yang berisi ajakan senantiasa beretika dalam pergaulan dan
berkomunikasi yang Islami sehingga tertanam keyakinan bahwa etika pergaulan dan
komunikasi yang Islami merupakan perintah agama.
2. Susunlah rencana karya dengan memilih salah satu jenis produk : pembuatan teks pidato,
puisi, poster, cerpen , lagu atau sesuai minat anak, meliputi: pembagian tugas, persiapan alat,
bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
3. Susunlah jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan bersama.
4. Buatlah proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang
muncul selama penyelesaian proyek dengan guru.
5. Bahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan buatlah laporan produk/ karya untuk
dipaparkan kepada orang lain.
6. Paparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama
guru menyimpulkan hasil proyek.

Rubrik penilaian produk


Kriteria Memadai Tidak Memadai
Karya menunjukkan kelengkapan dan
kesesuaian materi
Karya menunjukkkan ketepatan pemilihan
bahasa / gambar
Karya menunjukkan penyajian materi dengan
indah dan menarik
Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal 2 kriteria
memadai, Jika ada satu kriteria masuk kategori tidak memadai maka perlu dilakukan
intervensi agar pencapaian peserta didik ini bisa diperbaiki.

LKPD 3
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menciptakan suasana dinamis dan harmonis di masyarakat maupun media
sosial.
Petunjuk
1. Siswa berkelompok terdiri dari 5 siswa.
2. Membuat skenario sosiodrama yang bertemakan suasana dinamis dan harmonis di
masyarakat maupun media sosial.
3. Masing-masing kelompok menampilkan sosiodrama di depan kelas.
4. Kelompok yang lain memberi tanggapan dan komentar.
5. Masing-masing kelompok membuat kesimpulan materi ajar.
Menggunakan Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran menggunakan Interval Kriteria
Ketuntasan mulai berkembang, sedikit berkembang, berkembang sesuai harapan dan sangat
berkembang.
Mulai Sedikit Berkembang
Sangat
berkemban berkemban sesuai
Kriteria ketuntasan berkembang
g g harapan
(1) (2) (3) (4)
Peserta didik mampu membuat
skenario sosiodrama yang
bertema suasana dinamis dan
harmonis di masyarakat
maupun media sosial.
Peserta didik mampu menampilkan
sosiodrama di depan kelas
dengan baik.
Peserta didik mampu
mendiskripsikan suasana
dinamis dan harmonis di
masyarakat maupun media
sosial
Peserta didik mampu menciptakan
suasana dinamis dan harmonis
di kelas dan di lingkungan
sekolah

Anda mungkin juga menyukai