Anda di halaman 1dari 16

Pengampu : Novi Sukma Drastiawati S.T.M.

Eng

Resume
LITERASI DIGITAL
___

Oleh Ni Komang Ayu Puspa Dewi (22080574223)

PENDAHULUAN
Pengertian Literasi

Literasi adalah kemampuan membaca, berbicara, menulis serta melakukan komunikasi dengan
cara yang berbeda, sesuai dengan kemampuan dan tujuannya

Macam - macam Literasi

1. Literasi Baca-tulis
2. Literasi Numerasi
3. Literasi Sains
4. Literasi Finansial
5. Literasi Budaya dan Kewargaan
6. Literasi Digital

Manfaat Literasi

1. Memperluas wawasan
2. Mampu berpikir kritis untuk mengambil keputusan
3. Membantu otak bekerja secara optimal
4. Mengasah kemampuan memahami informasi bacaan
5. meningkatkan kemampuan setiap pribadi untuk mampu mendapatkan, mengolah, serta
memetakan setiap informasi yang didapatkan untuk kepentingan atau tujuan dalam
bidang-bidang tertentu.
2

PEMBAHASAN

LITERASI BACA-TULIS

Pengertian Literasi Baca-tulis


Literasi baca tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari,
menelusuri informasi untuk mencapai tujuan dalam lingkungan sosial.

Prinsip Literasi Baca-tulis


1. Keutuhan & Keseluruhan (Holistik) : Utuh dan menyeluruh dengan literasi lainnya
2. Keterpaduan (Terintegrasi) : Melekat dalam seluruh kegiatan yang dilakukan seperti
pelajaran, ekstrakurikuler, kebijakan-kebijakan, dan lainnya.
3. Keberlanjutan (Sustainability) : Dikembangkan secara dinamis dan terus menerus dari
waktu ke waktu dan melakukan evaluasi untuk pengembangannya.
4. Kontekstualitas : Dikembangkan sesuai konteks geografis, sosial dan kultural sehingga
ada karakteristik tertentu.
5. Prinsip responsif kearifan lokal : Akan terus responsif dan adaptif terhadap kearifan
lokal dan memiliki implementasi di masyarakat dan lingkungan yang sesuai dengan
kearifan lokal.

Indikator Literasi Baca-tulis


● Di Sekolah : Fasilitator, Peringkat (skor yang diberikan)
● Di Keluarga : Jumlah bacaan di rumah, frekuensi membaca yang diterapkan
● Di Masyarakat : Komunikasi sesama

Penerapan Literasi Baca-tulis


1. Membaca Ensiklopedia
2. Membaca dan memahami berita
3. Mengerti peristiwa sejarah
4. Membaca biografi, novel, koran
5. Pojok bacaan di pasar atau ruang terbuka lainnya.

Membaca vs Mengeja
➔ Membaca adalah memahami bacaan yang sedang dibaca
3

➔ Mengeja adalah kegiatan hanya membaca tanpa memahami konteks yang sedang
dibahas.

LITERASI NUMERASI

Pengertian Literasi Numerasi


Literasi Numerasi adalah kemampuan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
menggunakan matematika dalam kehidupan menggunakan angka, tabel, bagan, grafik, simbol,
data, sehingga bisa digunakan untuk mengambil keputusan dalam konteks kehidupan
sehari-hari.

Prinsip Literasi Numerasi


1. Bersifat Kontekstual : sesuai dengan kondisi geografis, sosial budaya, dan sebagainya
2. Selaras dengan cakupan matematika dan kurikulum
3. saling bergantung : mengisi dan melengkapi unsur literasi lainnya.

Indikator Literasi Numerasi


● Di sekolah : Fasilitator, kemampuan membaca grafik serta kerja kelompok
● Di keluarga : Frekuensi membaca, belajar dengan menarik menggunakan nyanyian
● Di masyarakat : Fasilitas untuk bertransaksi, taman bermain dan belajar
● Di pekerjaan : Kemampuan membaca data

Penerapan Literasi Numerasi


1. Kemampuan mengolah data angka, grafik, tabel, bagan untuk menyelesaikan masalah
2. Melakukan transaksi di pasar
3. Menghitung modal usaha
4. Skoring acara atau perlombaan

Ruang lingkup Literasi Numerasi


1. Merupakan bagian dari matematika
2. Bersifat praktis dan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari
3. Berkaitan dengan kewargaan (isu masyarakat)
4. Profesional dalam pekerjaan
5. Bersifat rekreatif (seni dan olahraga)
4

6. Bersifat kultural (Pengetahuan dan budaya masyarakat)

Literasi Numerasi vs Matematika


● Literasi Numerasi memuat bagaimana menerapkan matematika dalam kehidupan untuk
memutuskan sesuatu/dalam menyelesaikan masalah.
● Matematika memuat pemahaman dan penyelesaian konsep matematika sesuai rumus
yang ada.

conclusion : Matematika adalah bagian dari literasi numerasi yang diaplikasikan dalam
kehidupan untuk mengambil keputusan.

LITERASI SAINS

Pengertian Literasi Sains


Literasi Sains adalah pengetahuan ilmiah untuk mengidentifikasi pertanyaan untuk
memperoleh pengetahuan baru berdasarkan fakta sains, sehingga mampu mengambil
kesimpulan ilmiah.

Pentingnya Literasi Sains


Membentuk pola pikir, perilaku dan sikap tanggung jawab yang baik terhadap diri sendiri dan
orang lain serta alam semesta agar dapat menyelesaikan masalah secara modern dengan
teknologi.

Prinsip Literasi Sains


1. Kontekstual : Sesuai dengan kearifan lokal dan perkembangan zaman
2. Pemenuhan kebutuhan sosia, budaya, dan kenegaraan
3. Sesuai dengan mutu pembelajaran yang selaras dengan pembelajaran abad XXI
4. Holistik dan terintegrasi dengan beragam literasi lainnya.
5. Kolaboratif dan partisipatif

Indikator Literasi Sains


● Di sekolah : Skor literasi, variasi bacaan, jumlah pembelajaran dan proyek
● Di keluarga : Frekuensi membaca, jumlah bahan bacaan yang tersedia
● Di Masyarakat : Fasilitas publik, kegiatan literasi
5

Penerapan Literasi Sains


1. Pembelajaran dengan proyek
2. Kegiatan ilmiah dan penelitian
3. Pekan ilmiah
4. Merawat tumbuhan
5. Mengamati makhluk hidup di sekitar
6. Memelihara hewan

Ruang lingkup Literasi Sains


● Aspek produk (pengetahuan) : Fakta, konsep, teori
● Aspek keterampilan proses (Psikomotorik)
● Aspek sikap ilmiah (Afektif)

Literasi Sains vs IPA


➔ Literasi Sains memuat bagaimana menerapkan sains untuk menciptakan sesuatu yang
bermanfaat untuk kehidupan, membentuk karakter dan peduli alam.
➔ IPA memuat pembelajaran mengenai konsep pengetahuan alam & menerapkannya pada
lingkungan sekitar.

Conclusion : Pengetahuan Literasi Sains berguna untuk mengambil keputusan.

LITERASI FINANSIAL

Pengertian Literasi Finansial


Literasi Finansial adalah kemampuan memahami keuangan seperti manajemen uang pribadi,
investasi, dan sebagainya. sehingga dapat memahami tentang konsep uang serta resikonya dan
mampu mencapai sebuah kesejahteraan finansial.

Pentingnya Literasi Finansial


● Untuk mengelola uang (Sumber Daya Keuangan)
● Untuk mencapai kesejahteraan hidup dan kebutuhan dasar
● Meminimalisir kerugian
● Memiliki solusi yang tepat untuk masalah keuangan.
6

Prinsip Literasi Finansial


1. Keutuhan (Holistik) : Harus sinergi dengan literasi lainnya
2. Keterpaduan (Terintegrasi) : ada di bidang keseharian
3. Responsif terhadap kearifan lokal : ada pertimbangan dari masyarakat
4. Responsif kesejagatan : tanggap terhadap masalah finansial di masyarakat
5. Inklusif : adil serta merangkul seluruh pihak
6. Partisipatif : melibatkan semua sumber daya
7. Kesesuaian dengan perkembangan sosial, budaya, psikologis
8. Keberlanjutan (Sustainability) : saling menopang finansial secara terus menerus
9. Ke Akuntabel : harus bisa dipertanggungjawabkan hasilnya dan dikaji kembali.

Indikator Literasi Finansial


● Di keluarga : Survey mengenai literasi finansial di keluarga
● Di sekolah : Orang tua mendukung literasi finansial
● Di Masyarakat : Indeks finansial, survei lembaga terpercaya (BI, OJK), konsumen cerdas

Penerapan Literasi Finansial


1. Belajar tentang keuangan
2. pelatihan dan edukasi finansial

Ruang Lingkup Literasi Finansial


1. Pengertian transaksi ekonomi dan beragam jenis praktiknya
● Pengertian alat tukar, barang dan jasa
2. Pengenalan sumber daya ekonomi (earning)
● Sumber Daya Alam (SDA) Potensi mengenali dan menggunakan SDA untuk
kesejahteraan dan kemakmuran bersama
● Sumber Daya Manusia (SDM). SDM untuk mata pencaharian/profesi untuk
pemenuhan kebutuhan dasar.
3. Pengenalan konsep belanja (spending) sebagai pemenuhan kebutuhan dasar
● Skala prioritas, yakni kebutuhan primer, sekunder dan tersier
● Sosialisasi dan kampanye gaya hidup ugahari (moderasi)
● Ilmu konsumen
4. Pengenalan konsep menyimpan (saving) dalam terminologi tradisional dan modern
● Menabung, asuransi, investasi
7

5. Pengenalan konsep berbagi (sharing) dengan berbasis pada kearifan lokal, ajaran agama
dan negara
● Amal dan pajak
6. Pengenalan konsep mengenai praktik tidak baik dan kejahatan finansial
● Korupsi, rasuah, investasi bodong
● Jenis kejahatan finansial lainnya.

Literasi Finansial vs Literasi Numerasi


➔ Literasi Finansial adalah bagaimana cara seseorang untuk melakukan manajemen uang
dan kebutuhan dasar lainnya supaya mencapai kesejahteraan.
➔ Literasi Numerasi adalah upaya penerapan matematika untuk menyelesaikan masalah
dan mengambil keputusan

Fenomena Literasi Finansial


1. Adanya peningkatan indeks literasi finansial
● Lembaga Bank Indonesia (BI)
● Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
● Bank Dunia (World Bank)
2. Ketersediaan berbagi modul literasi finansial dan sarana penunjang yang
mendukungnya
● Buku cetak, buku elektronik, audio, audio visual, alat peraga
● sumber lainnya yang dapat diakses dengan mudah (cerita orang lain)
3. Implementasi gaya hidup ugahari (moderasi)
4. Peningkatan penggunaan berbagai produk jasa keuangan, masyarakat dapat mengakses
layanan produk jasa keuangan yang legal dan aman untuk melakukan transaksi finansial
● Bank, asuransi, investasi, dll
5. Konsumen yang kritis, cerdas, dan bertanggung jawab.
6. Masyarakat yang lebih memprioritaskan produk lokal (nasional).
7. Kompilasi keberagaman kegiatan literasi di Indonesia memperkaya ilmu pengetahuan
terutama ilmu ekonomi
8. Sosialisasi dan pemanfaatan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang efektif dan efisien untuk
mendorong kualitas pendidikan dan SDM di Indonesia.
8

LITERASI BUDAYA & KEWARGAAN

Pengertian Literasi Budaya & Kewargaan


Literasi Budaya dan Kewargaan adalah kemampuan seseorang untuk memahami hak &
kewajiban sebagai warga negara, serta mampu bersikap terhadap kebudayaan yang merupakan
identitas bangsa

Pentingnya Literasi Budaya & Kewargaan


● Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam
● Agar setiap orang memiliki kebijaksanaan untuk menghadapi keberagaman
● Untuk meningkatkan jiwa nasionalisme

Prinsip Literasi Budaya & Kewargaan


1. Budaya sebagai alam pikir melalui bahasa dan perilaku
2. Kesenian sebagai produk budaya
3. Kewargaan multikultural & partisipatif (Warga beragam & pemilu)
4. Nasionalisme (Rasa cinta tanah air)
5. Inklusivitas (Tidak Eksklusif, semua sama rata & universal)
6. Pengalaman langsung

Indikator Literasi Budaya & Kewargaan


● Di sekolah : Frekuensi membaca, tingkat partisipasi siswa, komunitas kebudayaan
● Di keluarga : Variasi bacaan budaya, intensitas berdiskusi, pelatihan literasi budaya,
sikap dalam keluarga
● Di masyarakat : Produk budaya masyarakat dan frekuensi bacaan

Penerapan Literasi Budaya & Kewargaan


● Bulan literasi budaya & kewargaan
● Kegiatan kepramukaan
● Mengenalkan budaya lokal di keluarga
● Menggunakan TIK untuk pengembangan budaya
● Membangun Fasilitas publik untuk meningkatkan jiwa bangga terhadap budaya dan
nasionalisme.
9

Ruang Lingkup Literasi Budaya & Kewargaan


1. Kegiatan literasi budaya di sekolah yang terintegrasi pada mata pelajaran maupun di
luar waktu pelajaran (Ekstrakurikuler)
2. Mengenali jenis kegiatan literasi budaya dan kewargaan
3. Menerapkan praktik literasi budaya dan kewargaan
4. Evaluasi proses penerapan literasi budaya dan kewargaan

Literasi Budaya & Kewargaan


Merupakan satu kesatuan, dimana pengenalan, penerapan dan peningkatan terhadap
kecakapan literasi ini harus dilakukan berkelanjutan agar mampu melahirkan bangsa yang
berkualitas.

LITERASI DIGITAL

Pengertian Literasi Digital


Literasi digital adalah kecakapan menggunakan teknologi, informasi dan komunikasi agar
mampu bersosialisasi dengan berpikir kritis dan kreatif sebagai pribadi dengan kompetensi
digital

Pentingnya Literasi Digital


● Dapat berpartisipasi (semua dirancang digital-dimanapun kapanpun)
● Menciptakan kondusifitas dalam masyarakat
● Meningkatkan daya pikir agar kritis dan kreatif dalam pemecahan masalah
● Menjawab seluruh hal berdasarkan referensi yang ditemukan

What is “Digital Literacy”?


Douglas A.J. Belshaw dalam tesisnya What is ‘Digital Literacy‘? (2011) mengatakan bahwa ada
delapan elemen esensial untuk mengembangkan literasi digital, yaitu sebagai berikut.

● Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna dunia digital;


● Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai konten;
● Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual;
10

● Komunikatif, yaitu memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital; •


Kepercayaan diri yang bertanggung jawab;
● Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru;
● Kritis dalam menyikapi konten; dan
● Bertanggung jawab secara sosial

Prinsip Literasi Digital


Prinsip dasar

1. Pemahaman : kemampuan memahami informasi di media secara eksplisit maupun


implisit
2. Saling ketergantungan : setiap media akan saling melengkapi
3. Faktor sosial : saling berbagi informasi kepada masyarakat luas
4. Kurasi : kemampuan untuk memahami, mengakses dan menyimpan informasi dengan
benar.

Pendekatan Literasi Digital

1. Pendekatan konseptual : perkembangan kognitif & sosial emosional


2. Pendekatan operasional : kemampuan teknis penggunaan media yang tak dapat
diabaikan

Prinsip pengembangan literasi digital menurut Mayes dan Fowler (2006) ;

Indikator Literasi Digital


● Di sekolah : jumlah pelatihan guru, variasi bacaan, sarana & prasarana digital
11

● Di keluarga : Intensitas akses internet keluarga, aplikasi literasi digital, frekuensi


membaca
● Di masyarakat : jumlah partisipasi masyarakat masyarakat digital, pemahaman
masyarakat tentang IT & TIK

Penerapan Literasi Digital


1. Perpustakan online
2. Sistem administrasi online
3. Mencari informasi lewat media resmi
4. Menggunakan internet & media sosial untuk berkomunikasi
5. Online banking

Ruang Lingkup Literasi Digital


1. Pengetahuan atau wawasan (Knowledge)
2. Keterampilan atau kecakapan (Skills)
3. Keamanan (Security) : data & privasi pengguna
4. Etika (Ethics) : Etika berperilaku dalam dunia digital

Literasi Digital
1. Literasi Teknologi : komputer, gadget, alat, dan teknologi
2. Literasi informasi : teknologi informasi, sosial media

conclusion : sehingga muncul TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) untuk meningkatkan
daya pikir kritis kreatif dalam kompetensi digital.
12

LITERASI DIGITAL ERA 4.0

Digital Economy
➔ Digital : Internet, mobile communication
➔ Economy : Tata kelola ekonomi, nilai produk, jasa, profit

conclusion : Informasi digital menjadi sumber utama networking ekonomi dan menyediakan
data dan metode berinteraksi.
13

Makna Digital Economy


● Kegiatan : pelaksanaan dengan akses cepat menggunakan internet & jangkauan luas
melalui www
● Aktivitas : menyingkirkan / meminimalisir kendala geografis, platform, jaringan kerja &
akses data digital semakin mudah
● Pilar : soft - hardware internet, e-business, e-commerce

Cara Pembelajaran Digital Economy


1. ICT (Information & Communications Technology)/TIK
2. Entrepreneurship
3. E-commerce : Electronic and Online Payment

Persepsi Digital Learning


1. Menggunakan internet (web based)
2. Menggunakan perangkat elektronik (electronic based)

Pembelajaran Digital Learning

Asisted E-learning

Based M-learning

Blended VR-learning

Hybrid Ar-learning

Revolusi penting Digital Economy


1. Perkembangan kurikulum
2. Komputasi
3. Internet
4. Multimedia
5. Biological Networking
6. Komunikasi Pembelajaran
14

Teknologi, Informasi & Komunikasi (TIK) - Sumber pembelajaran


Proses perubahan perilaku sebagai akibat interaksi (Alat bantu, media belajar, SIM, Aplikasi
administratif).

Industrialisasi Digital
● Dampak positif : meningkatkan tenaga kerja, mengurangi limbah
● Dampak negatif : menghilangkan pekerja konvensional

Fungsi ICT (TIK) - dalam pembelajaran


1. Sebagai sistem pembelajaran (E-Learning, online learning, dll)
2. Sebagai media pembelajaran (Presentasi, alat bantu belajar, dll)
3. Sebagai sumber belajar (E-book, E-journals, dll)

Pembelajaran ICT (TIK)


1. Menjadi mata kuliah sendiri
2. Terintegrasi pada setiap mata kuliah

Faktor pendukung inovasi belajar dengan ICT


1. Perkembangan teknologi informasi (komputer, gadget, laptop)
2. Framework pembelajaran (inovasi pembelajaran)
3. Momentum generasi milenial, generasi digital native & alpha (pengguna internet SD,
SMP, SMA, dll)
4. Dukungan pemerintah terhadap pembelajaran menggunakan ICT (UTBK, dll)

Tantangan pembelajaran
1. Infrastruktur
2. Kebijakan dari lembaga lembaga
3. Peningkatan kompetensi dosen muda
4. Perangkat lunak yang relevan

21’s Century Learning


● Media sosial
● Karir
● Skill innovation
15

Cara menguasai ICT/TIK


1. Mengikuti workshop & pelatihan ICT
2. Belajar mandiri dari internet (youtube, TikTok, dll)
3. Magang ICT di suatu lembaga
4. Belajar dari buku maupun orang lain

Pengembangan inovasi pembelajaran


1. Ide kreatif : kemunculan ide
2. Desain model : sesuaikan dengan rencana pembelajaran
3. Produksi model inovasi : kolaborasi dengan profesional
4. Diskusi model inovasi : melakukan uji coba
5. Diseminasi model : penyebarluasan

Model pembelajaran di Indonesia era Revolusi Industri 4.0 (Smartphone


usage)
● E-Learning : Electronic learning

E-Learning adalah sistem pembelajaran elektronik yang dikemas dalam bentuk


teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat
diakses dimana dan kapan saja

example : Edmodo, Moodle, Gmeet, Gdrive, dll

● M-Learning : Mobile Learning

M-Learning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya menggunakan atau


memanfaatkan teknologi dan perangkat mobile

example : Tablet, Web exe, App inventor, dll

● VR-Learning : Virtual Reality Learning

VR-Learning adalah pembelajaran dengan menggunakan perangkat virtual reality yang


memungkinkan pengguna dapat merasakan perspektif orang lain dalam simulasi digital.

example : VR box, Simulasi bedah medis (sarana pembelajaran), dll

● AR-Learning : Augmented Reality Learning


16

AR-Learning adalah teknologi pembelajaran yang mampu digunakan untuk menyisipkan


informasi ke dalam dunia maya dan menampilkannya ke dunia nyata dengan bantuan
perangkat kamera dan sejenisnya (Objective real virtual 360 derajat)

example : motion tracking (simulasi bergerak), 3D Object tracking (belajar benda 3D),
Merekam video diri lalu di publish dengan AR-Learning untuk pembelajaran, dll.

● AI-Learning : Artificial Intelligence Learning

AI-Learning adalah kecerdasan buatan komputer untuk pemecahan masalah seperti


pola-pola dan soal pada pembelajaran

example : Pembelajaran desain, penyelesaian pola matematika, game online, dll

Proses media secara learning


● Analisis : cari kebutuhan
● Design : melakukan penyusunan
● Development : proses dan kinerja
● Implementation : realisasi
● Evaluation : Evaluasi dan perbaikan

Pengembangan pembelajaran revolusi industri 4.0


1. Penggunaan aplikasi - dapat hasil - publikasi
2. Penggunaan storyboard - edukasi - E - learning
3. Serta media & aplikasi lainnya untuk diproses menjadi pembelajaran yang menarik bagi
masyarakat luas & audiens

Anda mungkin juga menyukai