Makalah Tata Rias Pengantin Internasional
Makalah Tata Rias Pengantin Internasional
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Mode Tata Rias
Dosen Pengampu : Dra. Marwiyah, M. Pd.
Oleh :
Novia NIM.5402420053
ROMBEL 2
JURUSAN PKK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan rasa terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah berjudul “Tata Rias Pengantin
Internasional” ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada dosen mata kuliah Sejarah Mode
Tata Rias yaitu Ibu Dra. Marwiyah, M. Pd. Yang telah memberikan saya kesempatan
untuk menyusun makalah ini.
Saat menyusun makalah ini saya sendiri merasa sedikit kesulitan dalam
mencari informasi yang sesuai dengan judul makalah ini, namun walau sulit saya
berhasil menemukan sedikit demi sedikit informasi tersebut. Dan karena menyusun
makalah ini, saya mendapatkan informasi yang sebelumnya tidak saya ketahui
sehingga secara tidak langsung wawasan saya ikut bertamabah. Saya ucupkan mohon
maaf bila makalah ini masih memiliki banyak sekali kesalahan serta kekurangan, oleh
karena itu saya menerima segala kritik dan saran agar makalah ini bisa diperbaiki
lebih baik lagi. Saya berharap nantinya makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana
semestinya, dan membawa dampak yang positif bagi para pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA
PEGANTAR...........................................................................
................. 1
DAFTAR
ISI ...............................................................................
........................ 2
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................
............ 3
1.1 Latar
Belakang ..........................................................................
.............. 3
1.2 Rumusan
Masalah ...........................................................................
........ 4
1.3 Tujuan
Masalah ...........................................................................
............ 4
BAB II
KESIMPULAN.........................................................................
.............. 5
2.1 Perbedaan Pernikahan Tradisional, Nasional, dan
Internasional ............... 5
2.2 Prosesi Pernikahan di
Norwegia ........................................................... 6
2.3 Busana, Aksesoris, Make-up Pengantin
Norwegia ................................... 10
BAB III
PENUTUP ...........................................................................
.................. 20
3.1
Kesimpulan ........................................................................
..................... 20
3.2
Saran .............................................................................
.......................... 20
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................
.............. 21
2
BAB I
PENDAHULUAN
Tata rias, tata busana, aksesoris, serta tata cara dalam pernikahan sudah ada
sejak zaman yunani kuno. Namun seiring berjalan waktu dan berkembangnya zaman,
semuanya mulai mengalami modifkasi untuk menyesuaikan zaman saat ini agar lebih
baik lagi sehingga tidak dilupakan atau ditinggalkan. Modifikasi yang dilakukan
biasa
tidak mengubah ciri khas yang ada, tetapi hanya mengubah bahan busana, kosmetik,
serta aksesoris yang digunakan. Lalu untuk tata caranya biasa yang diubah yaitu
tata
cara yang dianggap bertentangan dengan norma hukum, agama serta budaya; oleh
karena itu dilakukan perlubahan agar tata cara pernikahan yang ada bisa terus
diterima
oleh masyarakat. Biasa upacara pernikahan yang digunakan atau dilaksanakan oleh
masyarakat, disesuai dengan daerah, suku serta negera asal dari masing-masing
masyarakat itu sendiri.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Di mana letak perbedaan pernikahan Tradisional, Nasional, dan Internasional?
2. Bagaimana prosesi pernikahan di Norwegia?
3. Busana, aksesoris, serta make up apa yang dipakai oleh pengantin Norwegia?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
mempersulit pemilihan adat mana yang akan dipakai dan bila memakai semua adat
akan memakan biaya yang sangat-sangat besar. Lalu bila hanya memilih satu atau
duaadat, hal itu takutnya akan memuat pihak lain merasa tersinggung. Maka jalan
tengah yang diambil yaitu memilih melaksanakan pernikahan secara nasional atau
internasional. Pernikahan tanpa adanya adat dipercaya akan lebih praktis serta
cepat
dan cocok untuk pasangan yang tidak ingin ribet dengan urusan adat yang amat
panjang serta lama. Pernikahan tanpa adat juga membuat kedua pengantin dapat
mencoba busana nasional atau internasional yang lebih nyaman serta dapat
disesuaiakan dengan keinginan sang pengantin.
6
2. Upacara Pada prosesi upacara
Pernikahan pernikahan, biasanya pengantin
wanita mengenakan gaun putih
panjang dan pengantin pria
mengenakan tuksedo/jas hitam.
Terkadang juga masih ada calon
pengantin yang memakai
bunad. Pernikahan terjadi baik
di gereja maupun dalam
upacara sipil di balai kota. Saat
akan adanya upacara
pernikahan pasangan pengantin
akan mendekorasi gereja
dengan bunga dan dekorasi
lainnya. Selama upacara, para
tamu akan mengenakan Bunad
atau gaun/jas. Pada Prosesi
Pernikahan tradisional
Norwegia, pemain biola akan
memimpin dengan pengantin di
belakangnya. Setiap orang
harus memastikan bahwa
mereka akan berada di tempat
yang tepat dalam prosesi
tersebut. Setelah kedua
mempelai diikuti orang tua
mereka, pengiring pengantin,
pembawa cincin, gadis
pembawa bunga dan tamu yang
bersemangat di belakang
mereka. Di beberapa tempat
para pria selalu berkuda di
depan para wanita. Pengantin
7
wanita akan selalu memiliki
kuda terbaik-biasanya kuda
berwarna terang.
8
4. The Toastmaster adalah orang yang
Toastmaster akan memperkenalkan setiap
orang yang ingin berbicara.
Sedangkan toast adalah
orang-orang yang nantinya akan
berbicara. Urutan toast biasanya
terdiri dari : Ayah dari
mempelai wanita, pengantin
pria, pengantin wanita,
pendamping (forlover),
pendamping pria (forlover),
ayah pengantin pria, ibu
pengantin wanita, ibu pengantin
pria, kakek/nenek/wali baptis,
teman-teman. Dan setelah
semua toast selesai berbicara,
nantinya akan ada pidato
“Terima kasih atas
makanannya” serta pemutaran
lagu. Pidato dan pemutaran lagu
untuk pasangan pengantin
adalah bagian makan malam
yang menyentuh.
9
kue tambahan untuk meja kue.
Bløtkake (kue lembut),
Kransekake ,, kue keju, dan kue
coklat bisa menjadi beberapa di
antara banyak rasa yang lezat..
10
NO BUSANA PENJELASAN GAMBAR
11
2. Gaun putih Untuk mempelai Norwegia
panjang yang tidak memilih Bunad
sebagai busana pernikahan
mereka karena suatu alasan,
maka pengantin wanita
Norwegia akan
mengenakan gaun putih
panjang. Gaun putih
panjang sendiri
menandakan kemurnian,
kepolosan, kejernihan, serta
kemewahan.
12
4. Kemeja Sebelum mengenakan
Putih Tusekdo atau Jas hitam,
pengantin prias Norwegia
harus lebih dulu memakai
kemeja putih. Di pilih
kemeja putih sebagai
pepaduan antar tusekdo
atau Jas hitam ini
dikarenakan agar kesan
formal pasa pengantin pria
Norwegia tetap terpancar.
Kesan formal inilah yang
membuat sang pengantin
pria semakin menawan dan
berwibawa.
13
NO AKSESORIS PENJELASAN GAMBAR
1. Rompi Rompi sebagai
pelengkap busana bunad
ini terbuat dari wol atau
sutera, dan rompi ini
biasa menjadi pasangan
dari rok panjang hitam
bercampur merah dan
putih yang dikenakan
oleh pengantin wanita.
14
4. Tas Kecil Tas kecil ini dijepitkan
di dekat pinggang, yas
ini terbuat dari bahan
kain tekstil dan di bordir
sesuai dengan bunad
secara keseluruhan.
Sedangkan logam pada
bagian atas tas kecil ini
biasa menggunakan
bahan perak atau emas.
15
7. Topi Topi hitam ini dikenakan
oleh pengantin pria.
Topi ini polos hitam,
tidak bermotif sama
sekali.
16
11. Kain Kepala Kain untuk bagian
kepala ini berwarna
putih transparan dan
berukuran banjang. Kain
ini dipakai oleh
pengantin wanita dan
bila menggunakan kain
ini, rambut dari
pengantin wanita harus
diikat, dicebol, atau
disanggul terlebih
dahulu.
17
14. Sepatu Sepatu berwana hitam
pekat namun bermotif
sederhana ini akan
menjadi penutup kaki
dai sang pengantin pria.
18
2. Make-up Untuk pengantin prinya
Pengantin yang mengenakan
Pria Busana busana Bunad, mereka
Bunad hanya memakai
pelembab wajah agar
wajah mereka tetap
terlihat fresh.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pernikahan memang moment penting bagi setiap pengantin dan orang-orang
yang ikut terlibat, dan karena pentingnya pernikahan membuat acara pernikahan
menjadi istimewa dengan adanya busana khusus, aksesoris, make-up, bahkan
prosesi-prosesi sesuai aturan. Dan di setiap daerah bahkan negara memilih perbedaan
dalam pernikahan. Seperti pernikahan di negara Norwegia yang berbeda dengan
pernikahan daerah di Indonesia. Di mana pernikahan di Norwegia mengenakan baju
khusus mereka yang bernama Bunad, lalu pernikahan di Norwegia juga tidak
menggunakan make yang begitu mencolok. Sedangkan pernikahan di daerah di
Indonesia mengenakan busana yang sesuai dengan daerah atau ras masing-masing,
lalu make-up yang dipakai juga mencolok serta unik. Dan karena perbedaannya
tersebutlah membuat setiap pernikahan di daerah maupun negara enjadi semakin
istimewa.
3.2 Saran
Walau kita merasa prosesi pernikahan di negara lain lebih menarik atau bagus
dari prosesi pernikahan daerah ndonesia, kita juga harus tetap menggunak
prosesipernikahan Indonesia sebagai bentuk bahwa kita menghargai serta mencintai
negera kita dengan melestarikan budaya prosesi pernikahan daerah yang ada. Kecuali
bila kita benar-benar berasal dari ras yang cukup banyak barulah kita memilih
prosesi
pernikahan nasional.
20
DAFTRA PUSTAKA
Norwegian Weddingsweddings.traditionscustoms.com
weddingweddingmikkelandisabelle.home.blog
Hardangerbunad - Wikipediaen.wikipedia.org
Lundeby bunad in 2850 Lena for NOK 15,000.00 for sale | Shpockwww.shpock.com
21