Oleh:
Rahmat Haris Pribadi
1806271320
Pembimbing Stase:
Dr. dr. Dita Aditianingsih, Sp.An-KIC
Ketika pengumuman stase, nama saya keluar di stase transplant, cukup kaget dan gugup
karena seperti operan senior, stase ini butuh persiapan preoperatif yang banyak, dan
operasinya transplantasi ginjal, karena saya belum pernah sedikitpun ikut atau berada di
kamar operasi transplantasi ginjal sebelumnya. Sejauh ini masih belum ada gambaran tentang
persiapan, situasi pembiusannya bagaimana. Mungkin karena belum operan dan belum di
jalani.
Ketika memulai operan, kita di kirimi operan dalam bentuk ketikan whatsapp, Panjang dan
banyak, jadi sebelum bertanya lebih jauh mau tidak mau harus dibaca dulu biar ada
gambaran. Permasalahannya, stase sebelum kita, bulan sebelumnya hanya ada 1 operasi
transplant ginjal, jadi yang stase sebelumnya juga belum ada pengalaman dan gambaran yang
cukup untuk di operkan kepada kami. Solusinya kita bertanya kepada stase 2 bulan sebelum
kami, Ucha, memberikan penjelasan atas operan ketikan, sehingga cukup memberikan
gambaran awal bagi kami.
Untuk pembiusan, kami membagi waktu 2 minggu di donor atau di resipien, jadi saya 2
minggu pertama akan di donor. Besoknya, kami bangun jam 3 pagi, mandi dan persiapan,
berangkat ke RSCM, jam 03.45 sudah di RSCM, kita melakukan follow up ke pasien donor
dan resipien, menulis status, dan membuat ketikan laporan. Jam setengah 5 kami masuk ke
OK. Ternyata kamar operasi sudah di bantu di susun oleh penata anestesinya. Obat- obatan
pun sudah tersedia, jadi kami tinggal memasukkan obat ke dalam spuit, dan Menyusun obat
obatan buat blok saraf dan menata sesuai operan terdahulu.
Jam 6 pagi kami mengirimkan laporan follow up pagi, berhubung pasien donor sudah di
ruang RR, kami meminta izin kepada konsulen untuk premedikasi dan membawa ke kamar
operasi. Pembiusan donor saat itu di mulai jam 07.00 pagi, dan berbekal operan sebelumnya,
alhamdulillah, pembiusan dan operasi selesai tanpa masalah. Di ikuti melapor kondisi pasien
saat sudah di ICU dan besoknya melaporkan kondisi sehari setelah operasi.
Hal yang berbeda pada stase ini di banding stase transplant sebelumnya dalah jumlah pasien
yang banyak, tiap minggu ada 2 bahkan sampai 3 operasi transplantasi ginjal. Cukup
melelahkan karena operasinya senin-selasa-rabu. Untuk preop, follow up pagi pasien preop
dan post op, harus bisa membagi kerja dengan teman sehingga semua pekerjaan bisa selesai
tepat waktu. Terlebih lagi yang berurutan 3 operasi. Total pasien kami ada 8 resipien dan 8
donor, seharusnya bisa lebih, tetapi pada minggu terakhir, 2 operasi dibatalkan karena
terinfeksi covid, karena kasus covid Kembali meningkat.
Banyak hal menarik terjadi selama stase ini, mulai dari pasien resipien perdarahan kembali
sehingga harus di buka kembali, atau setelah operasi selesai, ternyata tidak ada urine, atau
urine malah keluar dari drain karena kebocoran sambungan ureter. Hal ini menjadi sesuatu
yang membuat operasinya menjadi berkesan. Selain itu, hal yang menantang saat berada di
resipien, menjaga tekanan darah tetap pada range target menjadi sesuatu yang menantang dan
memacu adrenalin juga, karena ini berkaitan dengan ginjal yang di tanam akan berfungsi atau
tidak.
Banyak ilmu yang kami dapatkan selama menjalani stase ini, karena berkaitan dengan
monitoring selama operasi. Termasuk penggunaan alat monitoring yang canggih seperti ev
1000, TCI, dan tak jarang kami kena teguran dari konsulen, namun semua itu agar kami
menjadi lebih teliti lagi dalam Tindakan pembiusan.
Pencapaian Kasus
Penilai :