Anda di halaman 1dari 17

k o n s e p

ketenagakerjaan
nama kelompok 4:
1.)Harini
2.)syf.nengsih safira
3.)Deva zulfianti
4.)Guntur
5.)Ardi
6.)Marhen
7.)Muhammad rifal
A.)konsep ketenagakerjaan
1.)pengertian :
Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah
selesai masa hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang
menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa.
Dari aspek hukum ketenagakerjaan merupakan bidang hukum
privat yang memiliki aspek publik, karena meskipun hubungan kerja
dibuat berdasarkan kebebasan para pihak, namun terdapat
sejumlah ketentuan yang wajib tunduk pada ketentuan
pemerintah dalam artian hukum publik.
2.)jenis² tenaga kerja
a. Jenis tenaga kerja menurut kualitasnya dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1)Pekerja berpendidikan, yaitu tenaga kerja yang memiliki ilmu dan keterampilan, didapatkan melalui proses pen- didikan. Pekerja
yang termasuk ke dalam golongan iniantara lain dokter, guru, teknisi, dan lain-lain.
2) Pekerja berketerampilan, yaitu tenaga kerja yang memiliki keterampilan tertentu, didapatkan melalui pelatihan atau kebiasaan.
Misalnya tukang kayu, pegawai salon, sopir, dan lain-lain.
3)Pekerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak memiliki pendidikan dan keterampilan tertentu. Tenaga kerja ini hanya mengandalkan
tenaga yang dimiliki, misalnya kuli angkut, kuli bangunan, dan lain-lain.

b. Jenis tenaga kerja menurut statusnya/ikatannya dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut
.
1) Pekerja lepas (freelance), yaitu seseorang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen kepada perusahaan dalam
jangka waktu tertentu
2) Pekerja kontrak, yaitu seseorang yang dipekerjakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu yang di-
sepakati dalam sebuah perjanjian tertulis.
3) Pekerja tetap, yaitu pekerja yang memiliki perjanjian kerja dengan pengusaha untuk jangka waktu tidak tertentu.
3.)indikator ketenagakerjaan
Berkaitan dengan konsepketenagakerjaan, kalian harus
memahami berbagai indikator ketenagakerjaan. Apa saja
indikator ketenagakerjaan itu? Indikator ketenagakerjaan
mencakup rasio ketergantungan, tingkat partisipasi angkatan
kerja, tingkat pengangguran terbuka, dan tingkat produktivitas
tenaga kerja.
a. Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio)

Rasio ketergantungan adalah suatu angka


yang menunjuk- kan besar beban
tanggungan kelompok usia produktif atas
penduduk usia nonproduktif.

rumus:
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah hubungan angkatan kerja dengan


kesempatan kerja yang tersedia. Menurut Mudrajad Kuncoro (2013: 66),
indikator ini dapat mengindikasikan besaran ukuran relatif penawaran
tenaga kerja (labour supply) yang dapat terlibat dalam produksi barang
dan jasa dalam suatu perekonomian.

rumus:

contoh soal:
c. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tingkat pengangguran terbuka adalah perbandingan antara


jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan dan
jumlah angkatan kerja

rumus:

contoh soal:
d.tingkat produktivitas tenaga kerja

Tingkat produktivitas tenaga kerja merupakan nilai tambah Produk


Domestik Bruto (PDB) dibagi dengan jumlah penduduk yang bekerja
untuk menghasilkan nilai tambah tersebut

rumus:
B.peraturan ketenagakerjaan
Segala sesuatu akan berjalan baik jika dilakukan sesuai peraturan yang berlaku
dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya menaati peraturan yang telah
ditetapkan tersebut. Demikian pula dalam sistem ketenagakerjaan, tanpa
adanya suatu peraturan atau perundang-undangan maka sistem
ketenagakerjaan tidak akan berjalan dengan adil dan utuh. Peraturan atau
perundang-undangan ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman bagi pelaku
ekonomi dalam melaksanakan kegiatannya.Hal ini juga dibuat pemerintah dengan
pertimbangan matang dan rasa keadilan dari semua pemangku kepentingan
seperti pengusaha dan serikat tenaga kerja. Di Indonesia, peraturan
ketenagakerjaan terangkum dalam
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003:
1.ruang lingkup,landaaan,asas
dan undang²
Implementasi Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 men- jelaskan
bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera, adil, makmur, merata, baik materiil maupun spiritual
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Dalam Undang-Undang tersebut juga
diterangkan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan nasional,
tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat
penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.
u
2.kesepakatan kerja
Kesepakatan kerja yang dimaksud di sini adalah hubungan antara
pengusaha dalam manajemen perusahaan dengan tenaga
kerja sebagai karyawan melalui sebuah perjanjian. Hubungan ini
berlangsung selama ada kesepakatan antara kedua belah pihak yang
diperoleh melalui perjanjian yang memuat segala hak dan kewajiban
kedua belah pihak. Kesepakatan terjadi saat pihak pengusaha setuju
untuk membuka kesempatan kerja, dan pihak pencari kerja sepakat
dengan pekerjaan yang akan dikerjakan beserta jam kerja dan gaji
yang akan dibayarkan.
3. Penempatan Tenaga Kerja

Setiap pekerjaan yang sedang dijal ani seseorang memil iki


penempatannya sendiri, baik itu di dal am maupun di l uar
negeri
Tenaga kerja ada yang ditempatkan di dal am negeri, ada
juga yang ditempatkan di luar negeri. Penempatan tenaga
kerja tersebut, biasanya disel enggarakan ol eh
pemerintah maupun pihak swasta yang mengantongi izin
dari pemerintah. Saat ini, banyak sekal i agen- agen atau
penyalur tenaga kerja yang berdiri di berbagai wil ayah
atau daerah, baik yang memil iki izin dari kementerian
tenaga kerja maupun tidak.
4.perlindungan dan
jaminan sosial tenaga kerja
Di Indonesia, setiap tenaga kerja yang bekerja pada sebuah
perusahaan ataupun instansi mendapatkan perlindungan
tenaga kerja yang diatur dalam undang-undang.
Perlindungan terhadap tenaga kerja bukan hanya sebatas
perlindungan terhadap tenaga kerja wanita, penyandang
cacat, dan anak-anak saja, namun ada juga perlindungan
kesehatan. Dahulu, kita sempat mendengar Jamsostek,
namun saat ini Jamsostek sudah berubah nama menjadi BPJS
Ketenagakerjaan.
5.waktu kerja dan sistem upah
Setiap pekerjaan yang dilakukan memiliki batas waktu,
me ngingat kekuatan fisik dan mental pekerja yang
membutuhkan pula istirahat. Selama waktu bekerja
tersebut, sistem upah berjalan sesuai kewajiban yang
dilakukan oleh tenaga kerja di masing-masing
perusahaan sesuai kebijakan. Setiap perusahaan
memiliki kebijakan tersendiri, namun demikian waktu
kerja dan sistem upah ini harus disesuaikan dengan
peraturan pemerintah sebagai standar.
6.pemutusan hubungan kerja(PHK)

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran


hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara
pekerja dan perusahaan/majikan. Hal ini dapat terjadi karena
pengunduran diri, pemberhentian oleh perusahaan, atau
habis kontrak.
Sekian dari
kelompok kami,
kami ucapkan
terima kasih^ ^
-

Anda mungkin juga menyukai