Anda di halaman 1dari 3

Nama : Assyifa Lutfiah Firdaus

NIM : 2006942

PERUMUSAN PANCASILA

Disuatu kelas 7 SMP Kartika sedang berjalan mata pelajaran Ppkn. Bu guru menjelaskan
mengenai materi sebelumnya dan meminta murid-murid untuk membaca materi yang akan dibahas
pada hari ini. Dan bu guru bertanya kepada muri-murid “Apakah semalam sudah dibaca materi
yang akan kita bahas hari ini? Coba ada yang ingin ditanyakan tidak sebelum kita berlanjut ke
materi.”

Ada satu murid, namanya Alex izin bertanya kepada bu guru karena penasaran. “Bu, saya
ingin bertanya, sebenarnya proses perumusan Pancasila itu sejarahnya seperti apa? Saya sedikit
penasaran dan saya juga kurang paham ketika saya baca hanya dari buku saja. Bu guru pun
menjawab “Terimakasih Alex untuk pertanyaannya, jadi gini mari ibu jelaskan menyambung
dengan materi yang akan kita bahas pada hari ini.”

Pada saat 7 Agustus 1945 BPUPKI diberhentikan dan diganti dengan dibentuknya
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 9 Agustus 1945. Tujuan dibentuknya
PPKI yaitu untuk mempercepat persiapan kemerdekaan Indonesia.

Di saat Jepang menyerah terhadap Sekutu, di situlah Indonesia mengambil kesempatan


untuk mendeklarasikan kemerdekaan yang sebelumnya dijanjikan oleh Jepang pada 24 Agustus
1945.

Dengan merdekanya Indonesia pada 17 Agustus 1945, PPKI berhasil menetapkan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 pada 18 Agustus 1945, yang
bunyinya:

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila lahir berkat buah pemikiran para tokoh penting sekaligus para pejuang. Yang
mana para tokoh ini mendambakan terwujudnya negara yang berketuhanan, berkeadilan, serta
dapat bersatu guna membangun bangsa.

Setelah menjelaskan perumusan pancasila murid murid kemudian paham mengapa bisa
ditetapkan perumusan Pancasila dan lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Bu guru pun bertanya
“apakah ada yang ingin ditanyakan lagi murig-murid?”. Anna pun mengacung kan tangan “saya
bu, saya ingin bertanya apakah dalam perumusan pancasila ini ada tokoh penting yang
membentuk dan menjadikan Pancasila ini hingga dapat di sah kan?.” “Oke bagus pertanyaan
nya Anna terimakasih.” Ucap buguru. Buguru pun menjelaskan.

Jadi gini, ketika sebelum disah kannya Pancasila tentu saja ada tokoh penting yang
membentuk Pancasila ini. Nah, sebenarnya tokoh-tokoh perumus pancasila ini memili ide dan
gagasan nya masing-masing. Hingga mengalami beberapa perubahan. Tokoh-tokoh perumus
pancasila itu ada 3 yaitu Moh Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Ketiga tokoh ini memiliki gagasan
masing-masing.

Rumusan Dasar Negara dari Mohammad Yamin Mohammad Yamin mengusulkan 5 dasar
negara, yang disampaikannya pada 29 Mei 1945. Ia menyampaikan dasar negara tersebut secara
tidak tertulis. Kelima usulan dasar negara itu yakni Peri Kebangsaan, Peri Kemanusaiaan, Peri
Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Selain itu, Moh Yamin menyampaikan
usulan terkait rancangan lima dasar negara yang berupa gagasan tertulis. Berikut rumusan dasar
negara dari Moh Yamin. Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebangsaan Persatuan Indonesia. Rasa
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kerakyatan yang dipimpin olh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2. Rumusan Dasar
Negara dari Soepomo Soepomo menyampaikan rumusan dasar negara pada 31 Mei 1945.
Rumusan dasar negara tersebut, antara lain: Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan Lahir dan
Batin Musyawarah Keadilan Rakyat

Rumusan Dasar Negara dari Soekarno Soekarno atau Bung Karno juga menyampaikan terkait
rumusan lima dasar negara pada 1 Juni 1945. Rumusan tersebut, antara lain sebagai berikut:
Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan Mufakat atau
Demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan Yang Maha Esa.

Seluruh usulan tersebut pun ditampung kemudian dibahas satu per satu dan dirumuskan oleh
Panitia Sembilan yang dibentuk BPUPKI. Setelah berunding bersama, Ir. Soekarno pun
mengutarakan akhir rumusan dasar negara di depan peserta sidang di Gedung Cuo Sangi In yang
kini disebut Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri.

Dan pada akhirnya, setelah dibahas satu per satu dengan segala macam cara menyatukan pendapat
satu sama dengan lainnya, maka hadir lah keputusan perumusan pancasila sebagai berikut;

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Setelah dijelaskannya oleh bu guru, murid murid semakin paham dengan materi perumusan
pancasila ini. “gimana anak-anak apakah sudah paham? Ada yang ingin ditanyakan kembali?.”
Ucap bu guru. Murid murid pun menjawab, “sudah cukup ibu, terimakasih kami sudah paham
dengan apa yang ibu jelaskan tadi.”

Pesan moral :

Melalui materi perumusan pancasila ini, banyak sekali nilai-nilai luhur yang dapat diambil. Kita
akan belajar untuk mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain dan dapat
menyeslesaikannya secara musyawarah mufakat. Kita juga akan belajar bagaimana sih cara nya
agar dapat menyatukan banyak kepala dengan idealisme masing-masing individu untuk
menghasilkan suatu gagasan yang dapat diterima oleh semua orang.

Anda mungkin juga menyukai