Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

GURU PEMBIMBING
Feri Taupik Ridwan, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH
Anisa Glenys N (2220302060)
Lintang Fajar (2220302061)
Dinda Lestari (2220302066)
Rakhma Permataputri (2220302071)
Eka Nur Afni (2220302068)

UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG


2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita
bisa membuat tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila
tentang Pancasila sebagai Dasar Negara dengan lancar dan dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan sumber
terpercaya yang berkaitan dengan Pancasila sebagai Dasar
Negara. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang
sempurna.
Untuk itu diharapkan bagi para pembaca bisa memasukkan
berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk
pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai dasar negara memiliki sifat imperatif dan
memaksa, hal ini mengandung arti bahwa setiap warga negara
Indonesia diwajibkan untuk patuh dan taat mematuhi segala
bentuk aturan dan perintah yang terkandung dalam Pancasila atau
Dasar Negara tersebut. Dan apabila terdapat pelanggaran yang
dilakukan Warga Negara Indonesia baik itu dilakukan secara
sengaja ataupun tidak sengaja, maka pelanggar tersebut wajib
dikenai sanksi yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Dengan
kata lain, hal ini membuktikan bahwa Pancasila sebagai
Weltansachuung atau sebagai pelaksana, pandangan, dan
pedoman segala aspek kehidupan warga negara.

1.2 Tujuan
1. Untuk memahami hakikat Dasar Negara sebenarnya,
2. Mampu mengaplikasikan Pancasila sebagai pedoman
hidup,
B. Perjalanan Perumusan Pancasila (Sidang BPUPKI, Piagam
Jakarta, Sidang PPKI)
1. Sidang BPUPKI
Perumusan Pancasila diawali dengan dibentuknya Badan
Penyelidikan Usaha- Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI)
yang dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 sebagai persiapan
kemerdekaan Indonesia. Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan
pada tanggal 29 Maret hingga 1 Juni tahun 1945. Dalam sidang
ini Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno menyampaikan
gagasannya terkait dasar negara.
a. Moh. Yamin
Moh. Yamin menyampaikan gagasannya secara lisan dan tertulis
pada sidang BPUPKI tanggal 29 Maret 1945. Gagasan tersebut
adalah :
• Usulan Lisan/Pidato
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
• Usulan Tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Soepomo
Soepomo mengusulkan gagasannya pada sidang BPUPKI tanggal
31 Mei 1945. Gagasan tersebut adalah :
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

c. Soekarno
Soekarno, mengusulkan gagasannya pada sidang BPUPKI tanggal
1 Juni 1945.Soekarno mengatakan usulan dasar negara dengan
sebutan Panca Dharma yang kemudian di ubah menjadi Pancasila.
Gagasan tersebut adalah :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Piagam Jakarta
Piagam Jakarta adalah rancangan Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
dirumuskan oleh Panitia Sembilan BPUPKI di Jakarta pada
tanggal 22 Juni 1945. Pada Piagam Jakarta terdapat lima sila yang
menjadi bagian dari ideologi Pancasila yaitu :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”
menimbulkan keberatan dan penolakan dari beberapa tokoh
perwakilan Indonesia Timur. Pasalnya, rakyat Indonesia tidak
hanya berasal dari kalangan muslim saja. Hal itulah yang menjadi
salah satu latar belakang perubahan rumusan sila pertama
Pancasila menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa.”
3. Sidang PPKI
PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah
panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia. Dibentuk pada tanggal 7 Agustus untuk menggantikan
BPUPKI. Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 PPKI
berhasil mengesahkan UUD 1945 yang mana di dalamnya
terdapat rumusan Pancasila yaitu pada alinea keempat Pembukaan
UUD 1945 yang berisi :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


(1945-HARI INI).

(3)

pancasila sebagai dasar negara sudah sepatutnya dipertahankan.


karena pancasila merupakan landasan, falsafah, dan tujuan
kemana negara harus melangkah. tanpa adanya dasar negara,
maka nasib suatu negara akan terombang-ambing, tidak jelas
kearah mana tujuannya. maka dengan itu, mempertahankan
sebuah dasar negara adalah sebuah keharusan. mempertahankan
pancasila sebagai dasar negara tentu saja tidak mudah. perlunya
kerjasama antara semua komponen masyarakat. hal ini merupakan
sebuah tantangan tersendiri, khususnya bagi negara yang bersifat
majemuk.
perjalanan sejarah pancasila sebagai ideologi negara dari awal
kemerdekaan sampai sekarang banyak menuai kontroversi dan
tantangan.

seperti pada masa awal kemerdekaan, tantangan yang begitu


nampak yaitu banyaknya peristiwa pertentangan pemberontakan
dijadikan nya pancasila sebagai dasar negara. seperti terjadinya
peristiwa pemberontakan g30s pki yang terjadi pada tahun1948
dan 1965 di madiun, yang dilatar belakangi oleh keinginan untuk
mengubah sebuah dasar negara, dari pancasila menuju komunis.

selain pemberontakan g30s pki yang terjadi di madiun, beberapa


pemberontakan dengan tujuan mengganti dasar negara ideologi
pancasila menjadi ideologi lainnya, yaitu dengan ideologi islam,
terjadi di jawa, sumatra, sulawesi, dan kalimantan. yaitu
pemberontakan yang dilakukan oleh darul islam/ tentara islam
indonesia. dimana, tujuan dari pemberontakan ini adalah
menjadikan negara indonesia menjadi negara islam. hal ini
menjadi tantangan yang besar bagi bangsa indonesia karena hal
ini bertentangan dengan sila pancasila yang pertama.

selain tantangan banyaknya kelompok yang ingin menggantikan


pancasila sebagai dasar negara, penyimpangan terhadap nilai-nilai
pancasila pada awal kemerdekaan juga merupakan tantangan dan
masalah yang besar bagi bangsa indonesia. beberapa
penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila pada awal
kemerdekaan yaitu pada masa orde lama.

Beberapa bentuk penyimpangan terjadi pada masa orde lama,


yaitu ketika masa demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin
merupakan bentuk penyimpangan terhadap nilai Pancasila yaitu
pada saat MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur
hidup, dan juga presiden mempunyai kekuasaan yang sangat
besar. Sehingga pada sistem pemerintahannya terkesan otoriter.

Penyimpanan Pancasila juga terjadi pada masa demokrasi


parlementer 1950-1959 dimana pada penerapannya lebih
mengarah pada liberal. Hal ini tidak sesuai dan menyimpang dari
paham Pancasila yang berjiwa gotong royong, musyawarah dan
mufakat. Sehingga hal ini memicu krisis nasional dan juga
ketidakstabilan politik negara. Ketidakstabilan politik ini ditandai
dengan seringnya pergantian kabinet. Tantangan-tantangan
tersebut tidak hanya terjadi pada masa awal kemerdekaan saja,
tetapi juga terjadi pada periode sekarang yang dimana lebih
menantang dan kompleks.
Tidak jauh berbeda tantangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan Pancasila pada saat sekarang dan masa awal
kemerdekaan, yaitu banyaknya organisasi masa atau ormas yang
melenceng, yang berkeinginan mengubah ideologi negara dengan
paham yang mereka anut. Tentu saja, hal ini merupakan tantangan
yang memiliki tingkatn lebih besar daripada saat awal
kemerdekaan, karena tantangan pada masa kini diikuti oleh
penyebaran informasi yang begitu cepat, mudahnya beberapa
oknum yang membuat adudomba, khususnya di media sosial yang
membuat situasi semakin memanas, menyalahkan yang benar dan
membenarkan yang salah.

Selain banyaknya beberapa oknum menginginkan mengubah


ideologi yang didampingi dengan beberapa penyebaran informasi
hoax yang bertujuan mengadu domba masyarakat, yang memicu
kerusuhan. Di samping itu juga diiringi permasalahan dan
tantangan lain yaitu penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila.
Salah satunya yaitu Penyimpangan terhadap sila-sila Pancasila,
seperti pada sila pertama, Yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.
Bentuk penyimpangannya yaitu banyaknya para golongan suatu
agama yang mengagap golongannya paling benar. Selain itu juga
banyaknya para pemuda ataupun dewasa yang tidak mengakui
keberadaan Tuhan. Tentu saja hal ini bertentangan dengan sila
Pancasila yang pertama, yaitu keharusan untuk memiliki satu
agama. Di samping sila pertama, juga adanya penyimpanan
terhadap sila-sila ke dua hingga ke lima yaitu
Pada sila ke 2, tantangan dalam menghadapi krisis moral. Dewasa
ini, banyak kasus-kasus yang menunjukkan krisis nya moral
kemanusiaan pada masyarakat Indonesia, seperti Banyaknya
kasus pelecehan seksual, Korupsi, dan kurangnya adab dan etika.

Pada sila ke 3, yaitu tantangan dalam mempertahankan persatuan


dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia perlahan
mulai memudar. Contohnya dapat dilihat terdapatnya organisasi
atau gerakan Papua Merdeka.

Pada sila ke 4, yaitu Penyimpangan terhadap ke musyawarahan.


Banyaknya pimpinan yang melakukan musyawarah tetapi hanya
condong pada satu pihak, sehingga pihak lain dirugikan.

Pada sila ke 5, yaitu penyimpangan terhadap hak warga negara.


Banyaknya kasus deskriminasi etis. Hal-hal diatas merupakan
sebuah tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai dasar negara.

Bukan hanya pada saat ini saja, tantangan pada masa yang akan
datang juga kemungkinan besar dan pasti ada. Salah satunya yaitu
globalisasi. Globalisasi merupakan tantangan Pancasila sebagai
dasar negara. Karena banyaknya paham-paham luar yang masuk
di Indonesia, tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, tetapi
masih dapat diterima masyarakat khususnya kalangan muda,
dengan dalih open minded. Contohnya skeptis terhadap hal-hal
religius. Tantangan selanjutnya yaitu peranan-peranan pemerintah
dalam penyelengara negara, agar bagaimana Pancasila tetap ada
eksistensi nya dikala geloranya globalisasi yang membuat
tersisihnya Pancasila. Bagaimana pemerintah mampu
menghidupkan dan menjaga ideologi Pancasila dikala banyak
pemuda bangsa yang menginginkan digantinya ideologi
Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai