Anda di halaman 1dari 16

Nilai :

I. Judul Percepatan Gravitasi


Percobaan
II. Tujuan 1. Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan metode bola jatuh
Percobaan
2. Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan metode bandul/pendulum.

Nilai :

III. Teori Percepatan gravitasi bumi adalah percpeatan yang disebabkan oleh bumi
yang besarnya sekitar 9,8 m/s2. Akan tetapi tidak di seluruh belahan bumi
gravitasi itu selalu 9,8 m/s2 karena percepatan gravitasi dipengaruhi oleh
seberapa besar jarak suatu tempat ke pusat bumi. Semakin jauh suatu jarak
tempat ke pusat bumi maka percepatan gravitasinya akan semakin kecil.
Terdapat beberapa metode dalam menentukan percepatan gravitasi bumi , di
antaranya yaitu metode bola jatuh dan metode bandul/pendulum.

Pada metode bola jatuh, berlaku rumus


2 2h
t =
g

Dengan t adalah waktu yang dibutuhkan bola mulai dari dilepaskan


sampai jatuh ke tanah (dalam satuan s), h adalah ketinggian bola ke tanah
(dalam atuan mm) dan g adalah percepatan gravitasi bumi (besarnya 9,8
m/s2).

Pada metode bandul/pendulum, berlaku rumus


4 π . n ².l
t ²=
g
Dengan:
t adalah waktu yang dibutuhkan bandul/pendulum bergerak dalam sejumlah
ayunan tertentu (dalam satuan s).
n adalah banyaknya ayunan bandul/pendulum.
l adalah panjang tali bandul /pendulum (dalam satuan m).
g adalah percepatan gravitasi bumi (besarnya 9,8 m/s²).(Buku penuntun
praktikum fisika teknik 2).

Adanya gaya gravitasi udah sejak lama disadari oleh para ilmuwan. Mereka
meyakini, kalo selain kekuatan Tuhan yang mengatur alam semesta, ada
mekanisme tertentu membuat semua keteraturan. Keteraturan tersebut
seperti semua yang ada dibumi tetap ada ditempatnya, meski disebut bentuk
bumi bulat, planet dan bintang gak saling bertabrakan dan lainnya.

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Pandulum adalah beban yang diikat dengan tali dan di gunakan pada
suatu tempat dimana tali yang di gantungkan tidak dapat mulur, jika
dengan sudut tertentu kemudian di lepaskan maka benda akan beayun
pada bidang vertikal, kerak bolak balik pada bandul di sebut gerak
sederhana.
Jika gaya-gaya yang bekerja pada beban diuraikan atas komponen
radial dan komponen tangensial,maka resultan gaya radial bertindak
sebagai gaya yang dibutuhkan agar beban tetap bergerak melingkar dan
resultan gaya tangensial bertindak sebagai gaya pemulih yang bekerja
pada beban untuk mengembalikan ke titik kesetimbangannya.
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat beraun
secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam
dinding kuno yang mempunyai ayunan.Dalam bidang fisika,prinsipnini
pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galiler,bahwa
perioda (lama gerak osilasi satu ayunan, T) dipengaruhi oleh panjang tali
danpercepatan gravitasi mengikuti rumus:T= 2π Ө ( Sudut – ayunan) >> 1
dimana L adalah panjang tali dan g adalah percepatan gravitasi.
(Novitasari,2013).
Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w = mg)
dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat memiliki komponen mg cos θ yang
searah tali dan mg sin θ yang tegak lurus tali. Pendulum berosilasi akibat
adanya komponen gaya berat mg sin θ. Karena tidak ada gaya gesek udara,
maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan
besar amplitudo tetap sama (Prihanto, 2013).
Gerakan ayunan bandul sederhana berkaitan dengan panjang tali,
sudut awal, massa bandul, amplitudo, dan periode ayunan. Panjang tali
yang digunakan untuk mengikat bandul merupakan tali tanpa massa dan
tidak dapat mulur. Dan bandul yang digunakan dianggap sebagai massa
titik. Jika tidak ada gesekan maka suatu ayunan akan terus berosilasi tanpa
berhenti. Namun kenyataannya jika kita mengayunkan bandul, setelah
sekian lama amplitudo osilasi teredam dikarenakan adanya gesekan
(Khotimah, 2011).
Pada mulanya, dibuat tiga asumsi tentang bandul. Pertama, tali di mana
massa beban berayun adalah tidak bermassa, tidak meregang, dan selalu
tetap tegang. Kedua, massa beban adalah massa titik. Ketiga, gerak terjadi
dalam bidang dua dimensi, yaitu pendulum tidak berayun masuk dan keluar
dari bidang. (Sihono, 2007: 18) Online

Adanya gaya gravitasi udah sejak lama disadari oleh para ilmuwan.

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Mereka meyakini, kalo selain kekuatan Tuhan yang mengatur alam
semesta, ada mekanisme tertentu membuat semua keteraturan.
Keteraturan tersebut seperti semua yang ada dibumi tetap ada
ditempatnya, meski disebut bentuk bumi bulat, planet dan bintang gak saling
bertabrakan dan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, banyak ilmuwan melakukan penelitian tentang
alam semesta. Beberapa diantaranya disebut sebagai peletak dasar teori
percepatan gravitasi.
1. Teori Ptolemy atau ptolemeus Tahun 100 m
Ptolemeus dengan segala keterbatasan teknologi yang ada pada
zamannya menyebutkan teori yang lalu dipakai selama ratusan tahun, yaitu
teori geosentris. Berdasarkan teori ini disebutkan kalo semua benda langit,
termasuk planet – planet dan matahari mengelilingi bumi sebagai pusatnya.
Ptolemy belum bisa menyebutkan apa yang menyebabkan semua
benda bergerak dan mengelilingi bumi. Tapi, ilmuwan saat ini sepakat kalo
teori geosentris merupakan bagian dari teori dasar percepatan gravitasi.
Dengan penelitian yang dilakukannya, ilmuwan lain tergerak buat
membuktikan dan mencari penyebabnya.

2. Teori Copernicus Tahun 1543 M


Teori Ptolomeus gak terpatahkan selama lebih dari 1 abad. Baru sekitar
tahun 1543, Copernicus mengeluarkan teori baru sekaligus mengoreksi teori
pertama.
Copernicus yang melakukan penelitian setelah ditemukannya teropong
sederhana atau teropong pantul atau teropong bintang, menyebutkan kalo
semua benda langit emang bergerak dengan mengelilingi sesuatu.
Tapi, benda langit bukan beredar mengelilingi bumi sebagai pusatnya.
Semua benda langit dalam tata surya bergerak dan berkeliling dengan
matahari sebagai pusatnya.

3. Thyco Brahe dan Johanes Kepler Tahun 1609


Thyco dan muridnya juga merupakan peneliti di bidang ilmu bumi.
Mereka menemukan, kalo orbit atau garis edar planet mengelilingi matahari
gak berbentuk lingkaran atau bulat sempurna.
Orbit planet berbentuk elips. Dengan itu, pada saat tertentu planet
berada sangat dekat dengan matahari, sedangkan di lain waktu sangat jauh.
Kepler juga merumuskan jarak antar planet dan jarak planet dengan
matahari. Perumusan dan teori ini disebut Hukum Kepler.
Claudius Copernicus dan Kepler saat itu belum bisa merumuskan mengapa
planet dan benda langit lain bergerak mengelilingi matahari dan
mempunyai orbit masing – masing.

4. Issac Newton Tahun 1680


Udah sedikit diuraikan di atas kalo Issac Newton merupakan ilmuwan
penemu gaya gravitasi. Teori yang diperkenalkannya lalu dikenal dengan
sebutan Hukum Newton.
Hukum Newton III merupakan pernyataan kalo gaya gravitasi dipengaruhi

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


oleh percepatan gravitasi dan massanya.
Adanya gaya gravitasi udah sejak lama disadari oleh para ilmuwan.
Mereka meyakini, kalo selain kekuatan Tuhan yang mengatur alam semesta,
ada mekanisme tertentu membuat semua keteraturan.
Keteraturan tersebut seperti semua yang ada dibumi tetap ada
ditempatnya, meski disebut bentuk bumi bulat, planet dan bintang gak saling
bertabrakan dan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, banyak ilmuwan melakukan penelitian tentang
alam semesta. Beberapa diantaranya disebut sebagai peletak dasar teori
percepatan gravitasi.

5. Henry Cavendish Tahun 1789


Setelah Issac Newton menemukan gaya gravitasi dan hukumnya, lalu
Henry Cavendish menghitung percepatan gravitasinya.
Saat itu, belum ada alat seperti gravitymeter buat menghitung percepatan
gravitasi bumi. Cavendish menghitung percepatan gravitasi di beberapa
tempat, memakai neraca torsi atau ayunan bandul sederhana.

Secara sederhana, faktor – faktor yang mempengaruhi percepatan


gravitasi ada dibawah ini. Nah, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Ketinggian
Ketinggian mempengaruhi besarnya percepatan gravitasi di bumi dan
pengaruhnya berbanding terbalik.
Jadi, semakin tinggi jarak benda dari permukaan bumi, maka percepatan
gravitasinya akan semakin kecil.
Itu sebabnya diluar angkasa gak ada daya tarik bumi. Tapi, ketinggian
ini akan signifikan pengaruhnya kalo mendekati atau lebih besar dari jari –
jari bumi tersebut.

2. Kedalaman
Kedalaman menunjukkan sebuah benda yang ada dibawah
permukaan laut, yang artinya jarak benda dengan pusat lebih kecil dari jari –
jari bumi tersebut.
Jadi, percepatan gravitasi bumi di kedalaman tertentu lebih kecil,
dibandingkan dengan benda yang ada di permukaan bumi.

Percepatan gravitasi dalam kehidupan sehari-hari berarti percepatan


yang diakibatkan oleh gaya tarik bumi yang besarnya 10m/s2 atau
9,8m/s2 sama dengan 1G.
Contoh yang mempergunakan percepatan gravitasi dalam kehidupan

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


sehari – hari, diantaranya sebagai berikut:
Jatuh. Saat kamu jatuh, gravitasi mendorong kamu ke tanah yang
mengakibatkan memar, goresan dan luka di bagian tubuh.
Saat melempar bola ke atas, pasti bola akan ke tanah dan gak akan pernah
mengambang lagi di udara.
Lombat tali. Saat kamu melakukan lompat tali, tali gak akan tetap diatas
kepala kita di udara.
Bermain ayunan bersama teman.
Tendangan volley dalam sepakbola dan lemparan pada bola basket.
Olahraga terjun payung, angin cuma memperlambat proses jatuhnya
olahragawan dan payungnya ke arah bawah. Selama beberapa menit, terjun
payung tetap mendekati bumi.

Dibawah ini merupakan sebuah rumus dari percepatan gravitasi, yaitu:

g=(G . M )/ R 2

Keterangan:

g = Percepatan gravitasi di suatu titik

M = Massa bumi

G = Konstanta gravitasi

R = Jarak titik terhadap pusat bumi.

Secara sederhana, dalam hukum Newton II bisa dirumuskan sebagai berikut:

F=m . a

Keterangan:
F = Besar gaya dalam newton

m = Massa dalam (kg)

a = Percepatan

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Laporan Laboratorium fisika teknik ii
Laporan Laboratorium fisika teknik ii
Nilai :

IV. Alat Dan 4.1 Alat dan Fungsi


Bahan Serta
1. Power supply DC
Fungsi
Digunakan untuk memberikan tegangan pada penghisap magnetik.
2. Penghisap Magnetik
Digunakan untuk menghisap bol besi sebelum dipindahkan ke
bawah.
3. Statif
Digunakan sebagai tempat meletakkan magnetik.
4. Penggaris
Digunakan untuk mengukur ketinggian antara kedua posisi bola besi
yang dihisap dengan bandul.
5. Stopwath Digital
Digunakan untuk mengukur waktu bola besi kecil jatuh ke kain
serbet serta mengukur waktu bandul/pendulum berayun ke kanan
dan ke kiri
6. Kawat Halus
Digunakan untuk mengikat bola besi besar ke tiang penggantung
sehingga menjauhi sebuah bandul/pendulum
7. Kawat Penggantung
Digunakan untuk menggantung bandul/pendulum.
8. Kain serbet
Digunakan untuk menampung bola besi yang jatuh.
9. Kabel
Digunakan untuk menghubungkan penghisap magnetik dengan
power supply DC.

4.2 Bahan serta Fungsi


1. Bola besi besar
Sebagai objek percobaan untuk menetukan percepatan gravitasi
dengan metode bola jatuh.
2. Bola besi kecil
Sebagai objek percobaan untuk menentukan percepatan gravitasi
dengan metode bandul/pendulum.

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Nilai:
V. Prosedur A. Metode Bola Jatuh
Percobaan
1. Dirangkai skema percobaan sepwrti pada buku dengan mengatur
ketinggian (h) dari penghisap magnetik ke kain serbet sejauh 80 cm
2. Disambungkan power supply DC ke sumber tegangan listrik
kemudian dinyalakan
3. Diletakkan bola besi ke pemghisap magnetik hingga menempel.
4. Dimatikan power supply pada saat yang bersamaan klik tombol
START/STOP pada stopwatch digital
5. Di klik tombol START/STOP pada stopwatch digital tepat pada saat
bola besi menyentuh kain serbet kemudian dicatat waktu yang
terbaca (t) pada tabel 2.
6. Diulangi langkah kedua sampai keenam untuk ketinggian 100cm,
120cm, 140cm dan 160cm.

B. Metode Bandul/pendulum
1. Tabel dibuat seperti tabel 3
2. Skema peralatan dirangkai seperti pada gambar w dwngan
mengatur panjang kawat halus (i) sebesar 80 cm.
3. Bola besi besardisimpangkan ke kanan atau ke kiri kemudian
dilepaskan bola besi sehingga berayunbke kanan dan ke kiri. Pada
saat yang bersamaan klik tombol START/STOP pada stopwatch
digital (Diusahakan agar sudut yang terbentuk antara simpangan
dengan garis vertikal tidak lebih dari 5°).
4. Dihitung agar bandul/pendulum berayun (satu kali gerakan ke
kanan dan ke kiri dianghap sebagai satu ayunan) sebanyak 10 kali
kemudian klik START/STOP pada stopwatch digital setelah
bandul/pendulum berayun sebanyak 10 kali.
5. Dicatat waktu yang terbaca (t) pada tabel 3.
6. Diulangi langkah kedua sampai langkah kelima untuk panjang
100cm, 120cm, 140cm dan 160cm.

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Nilai :

VI. Gambar A. Metode Bola Jatuh


Percobaan

B. Metode Banduk/ Pendulum

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Nilai :

VI. Data
Percobaan Metode Bola Jatuh
No h (cm) t (s)
.
1 80 0,526
2 100 0,526
3 120 0,626
4 140 0,626
5 160 0,726

Metode Pendelum
No L (cm) t (s)
.
1 80 17,626
2 100 19,826
3 120 22,026
4 140 24,926
5 160 27,126

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Nilai :

VIII. Analisa Data A. Percepatan Gravitasi Metode Bola Jatuh


1. Grafik h VS t²
Ketinggian (h) cm Waktu (t) s Kuadrat waktu (t²) s
80 0,526 0,276
100 0,526 0,276
120 0,626 0,391
140 0,626 0,391
160 0,726 0,527

Keterangan : x = h
Y = t²
Gradien = ........ ?
∆ y y 5− y 1
m= =
∆x x 5−x 1
t 2 5−t 2 1
=
h 5−h 1
0,5 27−0 ,276
=
160−80
0,251
=
80
m=0,031
2. Nilai Percepatan Gravitasi
1
m=
g
1
0,031=
g
1
g=
0,0 31
g = 32,258 cm/s²

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


g = 0,322 m/s²

B. Percepatan Gravitasi Metode Bandul/Pendulum


1. Grafik h VS t²

Panjang (h)cm Waktu (t) s Kuadrat waktu (t²) s


80 17,626 310,675
100 19,826 393,070
120 22,026 485,144
140 24,926 621,305
160 27,126 735,819

Keterangan : x = L
Y = t²
Gradien = ........ ?
∆ y y 5− y 1
m= =
∆x x 5−x 1
t 2 5−t 2 1
=
h 5−h 1
735,819−310,675
=
160−80
425 , 114
=
80
m=5,314

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


2. Nilai Percepatan Gravitasi
4 л2 .n ²
m=
g
2
4 ( 3,14 ) . 10²
5,314¿
g
3943,84
g=
5,321
g=741,1cm/ s ²
g=7,411m/s ²

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


IX. Kesimpulan A. Kesimpulan
Dan Saran Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Percepatan gravitasi menggunakan metode bola jatuh yaitu sebesar
0,322 m/s²
2. Percepatan gravitasi menggunakan metode bandul/pendulum sebesar
7,411 m/s²
B. Saran
Saat melakukan praktikum dibutuhkan ketepatan waktu untuk menekan
tombol START/STOP pada stopwatch agar didapat hasil yang maksimal.
Dan diusahan tidak ada gaya tambahan saat melakukan praktikum pada
benda selain dari gravitasi karena itu akan mempengaruhhi nilai yang
diperoleh dengan perhitungan.

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


X. Daftar Pustaka Giancoli, Dauglas C. 1998. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Halliday, David, 1997. Fisika Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.Ishafit, 2004
Tim Fisika Dasar. 2013. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember :
Universitas Jember.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gravitasi
https://www.dosenpendidikan.co.id/Gravitasi.Bumi/
https://bumidaban.id/Gravitasi-Bumi

Laporan Laboratorium fisika teknik ii

Anda mungkin juga menyukai