Anda di halaman 1dari 17

JOURNAL READING

A Comparison of Single-Dose Versus Multidose Metronidazole by Select Clinical Factors


UNIVERSITAS RSUD
MUHAMMADIYAH
for the Treatment of Trichomonas vaginalis in Women dr. SAYIDIMAN
SURAKARTA MAGETAN

Penyusun :

Elfrida Riani Tsani, S.Ked J510215395

Pembimbing:
Dr. dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes., Sp. KK. Dipl.STD-HIV.,FINSDV
dr. Ratih Pramuningtyas, Sp. KK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta
2023

kedokteran.ums.ac.id 1
IDENTITAS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH • J u d u l : A C o m p a r i s o n o f S i n g l e - D o s e Ve r s u s
SURAKARTA
MultidoseMetronidazole by Select Clinical Factors for the
Treatment of Trichomonas vaginalis in Women
• Penulis:Christina A. Muzny, MD, MSPH,* Leandro A.
Mena, MD, MPH,Rebecca A. Lillis, MD,
• Norine Schmidt, MPH,David H. Martin, MD,and Patricia
Kissinger, PhD
• Publikasi: Division of Infectious Diseases, University of
Alabama at Birmingham, Birmingham, AL,Division of
Infectious Diseases and Department of Population Health
Science, University of Mississippi
• Tahun: 2022

kedokteran.ums.ac.id 2
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

• Trichomonas vaginalis menjadi infeksi menular seksual non viral yang paling
umum di seluruh dunia. Dikaitkan dengan kelahiran yang cacat,morbiditas
reproduksi,dan peningkatan penularan HIV.Pedoman Pengobatan Penyakit
Menular Seksual (PMS), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
AS tahun 2015 sebelumnya merekomendasikan dosis 2 g (dosis tunggal)
metronidazole oral (MTZ) atau tinidazole (TDZ) sebagai pengobatan lini pertama
untuk wanita HIV-negatif, dengan MTZ oral sehari 500 mg dua kali sehari
(multidosis).

kedokteran.ums.ac.id 3
PENDAHULUAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

• Pedoman Pengobatan Penyakit Menular Seksual CDC 2021 dan praktik 2020 tentang
vaginitis pada wanita tidak hamil oleh American College of Obstetricians and
Gynecologists rekomendasi untuk menggunakan MTZ oral multidosis untuk semua wanita
dengan T. vaginalis. Yang pertama dari meta-analisis adalah 6 penelitian, termasuk 5
penelitian pada perempuan HIV-negatif dan 1 penelitian pada perempuan yang terinfeksi
HIV, ditemukan bahwa perempuan yang mendapatkan MTZ dosis tunggal lebih
memungkinan untuk mengalami kegagalan pengobatan dibandingkan yang mendapatkan
MTZ multidosis.

kedokteran.ums.ac.id 3
METODE
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA a. Desain Studi
• his study a randomized, parallel, multisite, open-label
b. Kriteria Inklusi
• Kriteria inklusi adalah jenis kelamin perempuan, berbahasa Inggris,≥Usia 18 tahun,
positif T.vaginalis (yaitu, dengan sediaan basah pada saat pendaftaran atau tes
amplifikasi asam nukleat positif [NAAT]), dikonfirmasi dengan tes kedua (NAAT atau
kultur), dan kesediaan untuk menahan diri dari penggunaan alkohol sampai 24 jam
setelah pengobatan.
c. Kriteria Eksklusi
• infeksi HIV,kehamilan atau menyusui, kontraindikasi penggunaan MTZ,riwayat
alkoholisme atau kerusakan hati, pengobatan BV atau T.vaginalis dalam 14 hari terakhir,
dan ketidakmampuan untuk kembali ke klinik untuk melakukan TOC (4 minggu setelah
pengobatan selesai)
d. Sampel
• Ukuran sampe 623 dengan yang termasuk kriteria 540.

kedokteran.ums.ac.id 4
METODE
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA e. Etik
• studi ini disetujui oleh ewan peninjau kelembagaan di Universitas Alabama di
Birmingham, Pusat Medis Universitas Mississippi, Universitas Tulane, dan Pusat Ilmu
Kesehatan Universitas Negeri Louisiana. Itu juga disetujui oleh Komite Peninjau
Penelitian Departemen Kesehatan Kabupaten Jefferson dan Departemen Kesehatan
Negara Bagian Mississippi
• f. Persiapan
• Audio computer-assisted self-administered (ACASI), vaginal Gram stain,Selain itu,
semua peserta menerima konseling untuk agar tidak berhubungan seks tanpa
kondom sampai pengobatan selesai, gejala genital mereka teratasi (jika ada)
kemudian penentuan jadwal TOC.
g. Perlakuan
• Dibagi menjadi 2 perlakuan yaitu group MTZ single dose (270) dan MTZ multidose
(270).

kedokteran.ums.ac.id 5
METODE
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

kedokteran.ums.ac.id 7
HASIL
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

kedokteran.ums.ac.id 7
HASIL
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

kedokteran.ums.ac.id 7
DISKUSI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Dalam Pedoman Pengobatan IMS CDC 2021 dan Praktik Dokter Obstetri dan Ginekologi Amerika 2020
tentang vaginitis pada wanita tidak hamil, pengobatan yang direkomendasikan untuk trikomoniasis pada
wanita telah berubah dari dosis 2 g MTZ oral menjadi 500 mg dua kali sehari selama 7 hari (multidosis),
dengan satu dosis oral TDZ 2 g tersisa sebagai sampel.Beberapa dokter dapat memilih dosis tunggal 2 g
oral TDZ (atau bahkan MTZ dosis tunggal 2 g oral) karena mereka mengkhawatirkan tentang kepatuhan
pasien terhadap MTZ multidosis. Kepatuhan pengobatan sendiri tinggi pada kedua kelompok wanita yang
terinfeksi T.vaginalis HIV-negatif pada RCT (96% pada kelompok MTZ multidosis vs. 99% pada kelompok
dosis tunggal, P = 0,006).

kedokteran.ums.ac.id 9
DISKUSI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

 Dalam kasus ini, seseorang mungkin lebih relatif resisten terhadap MTZ atau mungkin ada yang infeksi
nonvaginal (yaitu, uretra dan kelenjar perivaginal) yang memerlukan dosis yang lebih tinggi atau lebih
lama (yaitu, MTZ 2 g per oral setiap hari selama 7 hari) untuk pengobatan yang efektif. Tingkat resistensi
MTZ yang dilaporkan di antara sebagian besar wanita yang tidak terinfeksi HIV berkisar antara 2,2%
hingga 9,6%.Meskipun infeksi ini kadang dapat diatasi dengan pengulangan dosis tunggal 2 g MTZ
oral,pengobatan ulang dengan MTZ oral multidosis (500 mg dua kali sehari selama 7 hari jika awalnya
diobati dengan MTZ oral dosis tunggal,2 g setiap hari selama 7 hari jika awalnya diobati dengan MTZ
multidosis 500 mg) .

kedokteran.ums.ac.id 10
DISKUSI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

kedokteran.ums.ac.id 11
DISKUSI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

 Secnidazole (SEC) dosis tunggal 2 g oral, generasi baru 5-nitroimidazole dengan waktu paruh lebih lama
(17-18 jam) daripada MTZ (7-8 jam) dan TDZ (11-12 jam),saat ini Food and Drug Administration
menyetujui untuk pengobatan BV. Mengingat waktu paruhnya yang lebih lama, ada kemungkinan bahwa
SEC dapat menjadi pilihan pengobatan tambahan untuk infeksi T. vaginalis yang resistan terhadap MTZ,
meskipun hal ini memerlukan studi klinis tambahan. Tentang resisten T.vaginalis terhadap MTZ dan SEC,
96% isolat menunjukkan konsentrasi minimum yang lebih rendah untuk SEC daripada MTZ,
menunjukkan bahwa SEC dapat memiliki aktivitas yang lebih baik daripada MTZ, meskipun hal ini belum
dipelajari dalam uji klinis pada wanita yang terinfeksi T. vaginalis.

kedokteran.ums.ac.id 10
PICO
Problem Menilai dan meengevaluasi efek Metronidazol Dosis Tunggal dengan
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH M u l t i d o s i s d e n g a n F a k t o r K l i n i s Te r p i l i h u n t u k
SURAKARTA PengobatanTrichomonas vaginalispada Wanita
Intervention Pemberian oral Metronidazole multidosis
Comparison Pemberian oral Metronidazole single dosis
Outcome 1. Meskipun MTZ multidosis direkomendasikan untuk semua wanita
dengan T. vaginalis, terutama bagi wanita dengan riwayat T. vaginalis
dengan tingkat infeksi pasca perawatan yang tinggi, tetapi TOC harus tetap
dilakukan.

kedokteran.ums.ac.id 12
KESIMPULAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

MTZ direkomendasikan lebih dari satu dosis untuk semua wanita


dengan infeksi T. vaginalis, bersamaan dengan pesan konseling yang
menekankan perlunya kepatuhan yang ketat terhadap pengobatan.

kedokteran.ums.ac.id 13
DAFTAR PUSTAKA
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

1. Christina A. Muzny, MD, MSPH,Leandro A. Mena, MD, MPH, Rebecca A. Lillis, MD,, 2022. A Comparison
of Single-Dose Versus Multidose Metronidazole by Select Clinical Factors for the Treatment of Trichomonas
vaginalis in Women. Sexually Transmitted Diseases, 49(3), pp. 1-6. DOI: 10.1097/OLQ.0000000000001574

kedokteran.ums.ac.id 13
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

TERIMAKASIH

kedokteran.ums.ac.id 15

Anda mungkin juga menyukai