Jurding - Dy - Dr. Vin
Jurding - Dy - Dr. Vin
JOURNAL READING
Benefits and Risks of Rapid Initiation
of Antiretroviral Therapy: A Systematic
Review and Meta-Analysis
IDENTITAS JURNAL
Judul
Benefits and Risks of Rapid Initiation of Antiretroviral Therapy: A
Systematic Review and Meta-Analysis
Jurnal
Frontiers in Pharmacology
Penulis
Ruojing Bai1†, Juan Du1†, Shiyun Lv1, Wei Hua2, Lili Dai2*
and Hao Wu1
Penerbit
Frontiers
Tahun Terbit
2022
2
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
PENDAHULUAN
• Terapi antiretroviral (ART) telah terbukti secara signifikan menurunkan angka kematian dan penularan HIV.
Pada akhir tahun 2020, 73% orang yang terinfeksi HIV menerima terapi antiretroviral, naik dari 25% pada
tahun 2010. Namun, masih terdapat 1,5 juta infeksi HIV dan sekitar 68.000 kematian di dunia pada tahun
2020.
• Pada tahun 2015, berdasarkan data uji coba START dan TEMPRANO, WHO merekomendasikan inisiasi
Rapid ART terlepas dari jumlah sel T CD4+, yaitu memulai pengobatan dalam 7 hari setelah diagnosis dan
mendorong inisiasi pada hari yang sama.
• Saat ini, tidak definisi yang jelas tentang waktu Rapid ART. ART segera dan pada hari yang sama harus
dirujuk dalam waktu 24 jam setelah diagnosis, tetapi karena alasan praktis, seperti rumitnya penyediaan
layanan kesehatan atau merumuskan protokol pemeriksaan diagnostik, waktu inisiasi yang sebenarnya
mungkin 5, 7, 14, 28 hari atau lebih lama setelah diagnosis.
• Misalnya, protokol START menetapkan bahwa kelompok inisiasi cepat harus memulai pengobatan dalam
60 hari.
3
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
PENDAHULUAN
Limfosit T CD4+ Normal 500~1.600/μL
HIV penurunan limfosit T CD4+
Ambang limfosit T CD4+ untuk memulai ART Tujuan pengobatan: untuk ↓ viral load (kurang
2006–2009 didefinisikan sebagai 350/mm3 dari 50 copies/mL).
4
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
PENDAHULUAN
• HIV melemahkan kekebalan seseorang terhadap infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis dan infeksi jamur,
infeksi bakteri parah, dan kanker tertentu.
• Penyebab utama kematian di antara orang dewasa dengan HIV lanjut secara global termasuk tuberkulosis
(TB), infeksi bakteri parah, meningitis kriptokokus, toksoplasmosis, dan pneumocystis carinii pneumonia
(PCP).
Tinjauan sistematis dan meta-analisis ini untuk menilai keuntungan dan kerugian Rapid ART terhadap
pengobatan standar/tertunda dan untuk menawarkan referensi yang dapat diandalkan untuk keputusan
pengobatan aktif.
5
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
METODE
• Tujuan: membandingkan rapid ART dan pengobatan standar/tertunda pada pasien HIV, dengan literatur abu-abu dikecualikan.
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
METODE
Pencarian Literatur Literature Screening dan Ekstraksi Data
7
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
METODE
Pengukuran Outcome Penilaian Kualitas
• Viral load <100 copies/mL pada 12 bulan setelah Cochrane Collaboration Risk of Bias Tool (CCRBT) menilai risiko bias
pengobatan
• Perawatan lanjutan 1. Selection bias (Random sequence generation, Allocation concealment)
• Mortalitas 2. Performance bias (Blinding of participants and personnel)
• Efek samping
• Tuberkulosis yang terinfeksi 3. Detection bias (Blinding of outcome assessment)
• Infeksi bakteri yang parah
4. Attrition bias (Incomplete outcome data)
5. Reporting bias (Selective reporting)
Metode Statistik
6. Other bias.
• Effect size outcome relative risk rate (RR), 95% CI
• Q test and I2 heterogenitas Risiko penilaian bias “high risk,” “low risk,” dan “unclear” untuk tiap
I2 < 50% atau p > 0.05 fixed-effect model item.
I2 ≥ 50% atau p < 0.05 random-effect model
8
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
RESULT
Karakteristik Dasar
• 21.543 pasien dari
tahun 2006 - 2020
• 10.684 (kelompok
eksperimen) dan 10.859
(kelompok kontrol)
• Resource-limited African
regions (Haiti, South
Africa, Lesotho, Ivory
Coast), 5 multi-center
studies, multiple
regions.
9
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
RESULT
Penilaian Kualitas Literatur
Cochrane Collaboration Risk of Bias Tool (CCRBT)
10
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
RESULT
Viral Load <100 Copies/mL pada 12 Bulan Setelah Pengobatan
Empat studi melaporkan viral load <100 Copies/ mL pada 12 bulan setelah Risiko Rapid ART dengan viral load <100 Copies/ mL
pengobatan tidak ada perbedaan yang signifikan (RR = 1,05, 95% CI: mendekati pengobatan standar/tertunda.
0,80–1,39, Z = 0,35, p = 0,726).
Forest plot for Meta-analysis of statistical chart of viral load <100 Sensitivity analysis of statistical chart
copies/mL at 12 months after treatment of viral load <100 copies/mL at 12 months after treatment
11
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
RESULT
Perawatan Lanjutan
Lima studi melaporkan perawatan berkelanjutan selama setidaknya 8 bulan Rapid ART dapat dianggap lebih unggul
terdapat perbedaan yang signifikan (RR = 1.13, 95% CI: 1.03–1.25, Z = daripada pengobatan standar/tertunda dalam risiko
2.44, p = 0.015). perawatan lanjutan
Forest plot for Meta-analysis of continuing care statistics chart Sensitivity analysis of continuing care statistics chart
12
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
RESULT
Mortalitas
Empat studi melaporkan mortalitas tidak ada perbedaan yang signifikan Risiko kematian terkait dengan Rapid ART serupa dengan
(RR = 0,77, 95%CI: 0,47–1,24, Z = 1,09, p = 0,277). pengobatan standar/ tertunda
Forest plot for Meta-analysis of mortality chart Sensitivity analysis of mortality chart
13
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
RESULT
Adverse Event
Dua studi melaporkan efek samping tidak ada perbedaan yang signifikan Risiko efek samping yang disebabkan oleh Rapid
(RR = 0,52, 95% CI: 0,16-1,76, Z = 1,05, p = 0,294). ART mendekati pengobatan standar/tertunda
14
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
RESULT
Infected Tuberculosis
Tiga studi melaporkan infeksi tuberkulosis pada pasien HIV terdapat Risiko tertular tuberkulosis yang disebabkan
perbedaan yang signifikan (RR = 0,41, 95% CI: 0,27–0,62, Z = 4,24, p <0,001). oleh kelompok Rapid ART lebih rendah dari kelompok
pengobatan standar/tertunda
15
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
RESULT
Severe Bacterial Infections
Dua studi melaporkan infeksi bakteri parah terdapat perbedaan yang Rapid ART memiliki risiko infeksi bakteri berat yang lebih
signifikan (RR =0,42, 95% CI: 0,25–0,70, Z = 3,33, p = 0,001). rendah daripada pengobatan standar/
tertunda
16
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
DISKUSI
• 10 artikel dimasukkan dalam meta-analisis 9 RCT (literatur berkualitas tinggi oleh CCRBT).
• Mateo-Urdiales et al., 2019 menemukan bahwa Rapid ART dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait
HIV dan menghambat viral load HIV.
• Ford et al., 2018 menemukan bahwa Rapid ART mempersingkat waktu penghambatan virus, tetapi angka
kematian tidak berkurang secara signifikan. Dan Rapid ART secara signifikan meningkatkan biaya pengobatan.
• Penelitian ini adalah meta-analisis berdasarkan RCT multi-region dan multi-pusat, yang menegaskan bahwa
dibandingkan dengan pengobatan standar/tertunda, Rapid ART secara statistik signifikan dalam perawatan
lanjutan, dan dapat mengurangi risiko tuberkulosis dan infeksi bakteri berat pada pasien HIV.
• Selain itu, temuan ini mengungkapkan bahwa kedua pilihan pengobatan memiliki risiko efek samping yang sama,
viral load <100 pada 12 bulan setelah pengobatan, dan kematian, yang berbeda dari temuan sebelumnya.
• Rapid ART mengurangi kemungkinan penghambatan virus dalam 6 bulan (Ford et al., 2018).
• Penelitian terhadap orang dewasa di Afrika Selatan melaporkan tingkat penghambatan virus yang tinggi sebesar 94
% di antara orang yang terinfeksi HIV (Wilkinson et al., 2015).
• Ini mungkin karena perbedaan definisi penghambatan virus dan Rapid ART dalam literatur yang disertakan.
17
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
DISKUSI
Manfaat:
1. Memberikan evaluasi tentang keuntungan dan kerugian dari inisiasi Rapid ART terhadap terapi standar/tertunda
2. Penelitian ini mencakup lima RCT multi-pusat dan multi-wilayah yang dirancang dengan baik dengan total 21.543
peserta, termasuk beberapa kelompok etnis dan hasil pengobatan jangka pendek.
Keterbatasan
3. Setelah menelusuri database utama secara menyeluruh, hanya ada beberapa publikasi yang dapat disertakan.
4. Waktu tindak lanjut terlama dari literatur yang disertakan adalah 3 tahun, sementara AIDS telah menjadi penyakit
kronis di bawah kendali ART. Lebih banyak ukuran hasil perlu dikonfirmasi oleh penelitian selanjutnya dengan
waktu tindak lanjut yang lebih lama.
18
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
KESIMPULAN
• Rapid ART dapat mengurangi risiko tuberkulosis dan infeksi bakteri berat pada pasien HIV dibandingkan dengan
pengobatan standar/tertunda mendukung rekomendasi WHO untuk mempercepat inisiasi ART, bila kondisi
medis dan kondisi fisik pasien memungkinkan.
• Meta-analisis ini mencakup beberapa studi dan gagal untuk secara efektif mengevaluasi efek samping terkait
pengobatan, mortalitas, dan penghambatan virus standar terpadu untuk waktu penerapan dan
penghambatan virus Rapid ART di masa mendatang, dan rancangan RCT multipusat yang lebih masuk akal.
19
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Apakah penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian yang Yes No Can’t tell
1
terfokus dengan jelas?
Populasi: Pasien HIV
Intervensi: Rapid ARV
Komparasi intervensi: Pengobatan ARV standar/tertunda
Hasil: Viral load <100 copies/mL pada 12 bulan setelah
pengobatan, perawatan lanjutan, mortalitas, efek samping,
tuberkulosis yang terinfeksi, infeksi bakteri yang parah
Pertanyaan penelitian terfokus.
Pertanyaan: Apakah keuntungan dan kerugian Rapid ART
terhadap pengobatan standar/tertunda
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Apakah pencarian literatur komprehensif dilakukan dengan Yes No Can’t tell
2
menggunakan database penelitian yang relevan (yaitu
ABI/INFORM, Business Source Premier, PsycINFO, Web of
Science, dll.).
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Apakah pencarian sistematis dan dapat direproduksi (misalnya Yes No Can’t tell
3
sumber informasi yang dicari terdaftar, apakah istilah pencarian
disediakan)?
“HIV” [Mesh]
“Anti-Retroviral Agents” [Mesh]
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Apakah bias publikasi telah dicegah sejauh mungkin (misalnya, Yes No Can’t tell
4
apakah ada upaya untuk mengumpulkan data yang tidak
dipublikasikan)?
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Yes No Can’t tell
Apakah kriteria inklusi dan eksklusi didefinisikan dengan jelas
5
(misalnya populasi, hasil yang diminati, desain studi)
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Apakah kualitas metodologis setiap studi dinilai dengan Yes No Can’t tell
6
menggunakan kriteria kualitas yang telah ditentukan?
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Yes No Can’t tell
Apakah fitur kunci (populasi, ukuran sampel, desain studi,
7
ukuran hasil, ukuran efek, keterbatasan) dari studi yang
disertakan dijelaskan?
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Apakah meta-analisis telah dilakukan dengan benar? Yes No Can’t tell
8
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Yes No Can’t tell
Apakah hasil yang sama dari penelitian ke penelitian?
9
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Apakah ukuran efek praktis relevan? Yes No Can’t tell
10
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Seberapa tepat perkiraan efeknya? Apakah interval kepercayaan Yes No Can’t tell
11
diberikan?
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
Critical Appraisal
Dapatkah hasilnya diterapkan pada organisasi Anda? Yes No Can’t tell
12
Ya, dapat.
6
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id
Stase Ilmu Penyakit Dalam – RSUD dr. Soedono Madiun Universitas Islam Indonesia
TERIMA KASIH
25
Dyah Nur Afifah Amini 21712013@students.uii.ac.id