Anda di halaman 1dari 42

UNIVERSITAS

CITRA BANGSA
SEMINAR
KASUS
HIV/AIDS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. N.N
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIV/AIDS DI
RUANG ISOLASI MERPATI RSUD S. K. LERIK
KOTA KUPANG
UNIVERSITAS
CITRA BANGSA
OLEH :

KELOMPOK
PROFESI NERS
UNIVERSITAS CITRA
BANGSA

Presentation title 2
Latar Belakang
HIV/AIDS merupakan suatu penyakit menular yang sangat mematikan
dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan pathogen yang
menyerang sistem imun manusia, terutama semua sel yang memiliki
penenda CD 4+ dipermukaannya seperti makrofag dan limfosit T. AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu kondisi
immunosupresif yang berkaitan erat dengan berbagai infeksi oportunistik,
neoplasma sekunder, serta manifestasi neurologic tertentu akibat infeksi
HIV (Kapita Selekta, 2019).

Presentation title 3
RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana pelaksanaan Asuhan Keperawatan
pada pasien Tn. N.N dengan diagnosa
HIV/AIDS Di ruangan Isolasi Merpati di
RSUD SK Lerik Kota Kupang

Presentation title 4
TUJUAN PENULISAN
Tujuan Umum
• Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan
pada pasien dengan HIV/AIDS di Ruang Isolasi Merpati
RSUD S. K. Lerik Kota Kupang.

Presentation title 5
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien
dengan HIV/AIDS di Ruang Isolasi Merpati RSUD S. K. Lerik Kota Kupang.
2. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien
dengan HIV/AIDS di Ruang Isolasi Merpati RSUD S. K. Lerik Kota Kupang.
3. Mahasiswa mampu membuat perencanaan keperawatan pada pasien
dengan gangren di Ruang HIV/AIDS di Ruang Isolasi Merpati RSUD S. K.
Lerik Kota Kupang
4. Mahasiswa mampu membuat implementasi keperawatan pada pasien
dengan HIV/AIDS di Ruang Isolasi Merpati RSUD S. K. Lerik Kota Kupang
5. Mahasiswa mampu membuat evaluasi keperawatan pada pasien dengan
HIV/AIDS di Ruang Isolasi Merpati RSUD S. K. Lerik Kota Kupang

Presentation title 6
01
Manfaat Teoritis

Laporan ini dapat digunakan sebagai referensi


bagi bidang keilmuan keperawatan dalam
melakukan proses asuhan keperawatan pada
MANFAAT pasien dengan HIV/AIDS.

PENULISAN
02 Manfaat Aplikatif
Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan
oleh praktisi keperawatan dalam pemberian asuhan
keperawatan pada pasien dengan HIV/AIDS dan pada
akhirnya diharapkan memberi dampak positif bagi pasien
dan keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
KONSEP TEORI
Pengertian
• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan
dapat menimbulkan AIDS.
• HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang
bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut
terutama limfosit yang memiliki CD4 sebagai sebuah marker
atau penanda yang berada di permukaan sel limfosit.

Presentation title 8
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency
Syndrome, yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat
menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV.
Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari
serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDS
melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga
akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain (Yatim,
2019).

Presentation title 9
ETIOLOGI

Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human


immunodeficiency virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan
pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada
tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang
diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang
pathogen dibandingkaan dengan HIV-1. Maka untuk
memudahkan keduanya disebut HIV.

Presentation title 10
ETIOLOGI Yang termasuk kelompok resiko
tinggi adalah

• Lelaki homoseksual atau


biseks.
• Bayi dari ibu/bapak
terinfeksi.
• Orang yang ketagian obat
intravena
• Partner seks dari
penderita AIDS
• Penerima darah atau
produk darah (transfusi).
Presentation title 11
UNIVERSITAS
CITRA BANGSA

LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama Inisial : Tn. N.N Panggilan : Tn. N
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Timor/Indonesia
Status perkawinan : Belum kawin
Alamat : Penfui Timur
Penanggung biaya : BPJS

Presentation title 13
RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN
• Keluhan utama: pasien mengatakan sesak napas dan akan bertambah sesak jika dalam posisi
berbaring terlentang, mencret 4-5x/hari sudah 3 hari.

• Riwayat penyakit saat ini: pasien datang dalam keadaan sadar penuh, diantar oleh keluarga pada
tanggal 19 Februari 2024 jam 05.00 wita ke IGD RSUD S.K Lerik. Keluarga mengatakan
pasien sesak napas sejak 2 jam yang lalu, batuk berdahak dan dahak susah keluar, ada mencret
sudah 3 hari, 4-5x per hari. Di IGD pasien dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan
hasil TD: 133/66 mmHg, N: 72x/menit, RR: 30x/menit, SPO2: 94 %, S: 37,5°C. Setelah itu
pasien dipasang oksigen 4 lpm nasal canul, dinebulisasi farbivent 1 respul dan dipasang infus
Ringer Laktat loading 300 cc lanjutan 1500 cc per 24 jam. Pasien dipindahkan ke ruang isolasi
Merpati pada tanggal 19 Februari 2024 jam 07.30 wita. Saat ini pasien dirawat di kamar isolasi
4.

Presentation title 14
• Penyakit yang pernah diderita: riwayat TB on OAT, AIDS on terapi.

• Penyakit yang pernah diderita keluarga: tidak ada

• Riwayat alergi: tidak ada

• Diagnosa medic saat masuk rumah sakit (MRS): TB on OAT + B20 on terapi +
observasi Diare.

• Diagnosa medic saat ini: B20 on terapi + TB on OAT.

• Lainnya: tidak ada

Presentation title 15
Keadaan umum : Lemah
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran : Composmentis
Usia : 23 Tahun TB: 154 cm
BB: 38 kg
B1 (Breathing) IMT : 16
Jalan nafas : Tidak Teratur Suhu : 36,6
Suara nafas : Wheezing Denyut Nadi : 98 x/mnt
Ada keluhan sesak napas Tekanan darah : 128/72 mmHg
Masalah Keperawatan Bersihan jalan napas tidak efektif Frekuensi nafas : 24 x/m

B2 (Blood)
Nadi teratur, teraba kuat 98x/m, TD: 128/72 mmHg, CRT <3detik, SPO2:
98%, akral hangat, irama jantung teratur.
Tidak ada Masalah Keperawatan

B3 (Brain)
Kesadaran Composmentis, GCS: 15, tidur: 6-8 jam/hari (sering terbangun
akibat sesak napas ) namun bisa tidur saat posisi nyaman, (Posisi
setengah duduk)
Tidak ada Masalah Keperawatan
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

B4 (Bladder)
Jumlah urine 1000 cc/hari, warna urine: kuning jernih, bau urine: khas urine.
Minum : 1000cc/hari, jenis yang diminum: Air putih
Tidak menggunakan alat bantu kateter.
Tidak ada masalah keperawatan
B5 (Bowel)
BB: 38 kg
IMT : 16, tidak mual, BAB : 4-5x/hari, konsistensi: cair,warna kuning, bau khas feses. Porsi
makan hanya bisa menghabiskan ¼ porsi makan
Masalah keperawatan Defisit nutrisi

B6 (Bone)
Kemampuan pergerakan bebas , semua aktivitas dilakukan secara mandiri
Tidak ada masalah keperawatan
UNIVERSITAS
CITRA BANGSA

MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL

 Bersihan jalan napas

 Diare

 Defisit Nutrisi
Analisa Data
Presentation title 20
Presentation title 21
PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan
pada Tn. NN dengan diagnosa
HIV/AIDS
di ruang Isolasi Merpati
RSUD S.K Lerik Kota Kupang
• Pengkajian ,

• Diagnosa keperawatan,

• Intervensi ,

• Implementasi

• Evaluasi keperawatan.

Presentation title 23
Pengkajian
Hasil pengkajian pada Tn.NN yaitu pasien mengatakan sesak napas dan akan
bertambah sesak jika dalam posisi berbaring terlentang, mencret 4-5x/ hari
sudah 3 hari. Menurut pernyataan Wahyuni, V. (2020) dijelaskan bahwa
keluhan utama pada pasien dengan HIV/AIDS adalah adanya sesak napas,
diare, penurunan berat badan. Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan
bahwa data keluhan utama pada kasus dilapangan dengan teori menurut
Wahyuni,V. (2020) memiliki keluhan utama yang sama. Pada HIV/AIDS
mungkin berhubungan dengan fenomena fisiologis, seperti TB Paru. Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa data keluhan utama pada kasus
dilapangan dengan teori menurut Wahyuni, V. (2020) memiliki keluhan yang
sama.

Presentation title 24
Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan pustaka diagnosa keperawatan yang ada pada pasien dengan
HIV/AIDS menurut Wahyuni, V.(2020) adalah sebagai berikut:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif beruhubungan dengan sekresi yang tertahan
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan neorologis, ansietas,
nyeri dan keletihan
3. Defisit nutrsi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
4. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
5. Diare berhubungan dengan proses infeksi.
6. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian.
7. Resiko infeksi berhubungan dengan, imunosupresi, malnutrisi, kerusakan
integritas kulit.
8. Keletihan berhubungan dengan status penyakit, peningkatan kelelahan fisik,
malnutrisi, ansitas, depresi, stress.
9. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan (SDKI, 2017).

Presentation title 25
Pada kasus ditemukan tiga diagnosa yaitu :

1. Bersihan jalan napas tidak efektif


2. Diare
3. Defisit nutrisi

Presentation title 26
Diagnosa
Keperawatan
Alasan kelompok mengangkat diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif
• Karena dalam pengkajian ditemukan data subjektif Tn.NN mengatakan sesak
napas (dispnea). Dan pada data objektif ditemukan klien tidak mampu batuk,
batuk tidak efektif, sputum berlebih, terdengar suara napas tambahan
wheezing, merasa gelisah, dan frekuensi napas berubah.
• Diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif, merupakan diagnosa yang
diprioritaskan oleh kelompok karena jalan napas yang dibiarkan terus menerus
dengan adanya sekresi yang tertahan akan menyebabkan seseorang mengalami
komplikasi hormonal dan komplikasi Neuropsikiatri seperti gelisah, kurang
tidur. Hal ini sejalan dengan pendapat Muttaqin, A. (2022).

Presentation title 27
Diare berhubungan dengan proses infeksi
• Kelompok mengangkat diagnosa tersebut karena sesuai dengan pengkajian
dan sudah memenuhi 80% dari data objektif yang telah ditetapkan. Alasan
kelompok mengangkat diare berhubungan dengan proses infeksi karena
dalam pengkajian ditemukan data subjektif pasien mengatakan mencret 4-5
kali dalam sehari, perut terasa kram, defekasi lebih dari tiga kali, feses cair,
peristaltik meningkat 42x/menit.
• Pada pembahasan kasus diagnosa diare, ketika buang air besar 3 kali atau
lebih setiap hari, diare akut bisa berujung ke diare kronis, dan ketika pola ini
bertahan selama lebih dari 3 bulan, sangat berat bagi pasien yang terkena
dampaknya, diare akut pada pasien HIV bisa juga merupakan kondisi yang
akan berhubungan dengan AIDS (WHO, 2019)

Presentation title 28
Kelompok menemukan kesamaan dengan teori yang di
jelaskan bahwa pasien Tn.N.N mengalami Diare selama 3
hari, namun kondisi ini tidak mengancam jiwa tetapi
dapat menimbulkan beban psikologis dan kondisi ini
sangat berat bagi pasien yang terkena dampaknya.

Presentation title 29
Defisit nutrisi
• Kelompok mengangkat diagnosa tersebut karena sesuai dengan
pengkajian dan sudah memenuhi 80% dari data objektif yang telah
ditetapkan. Alasan kelompok mengangkat defisit nutrisi berhubungan
dengan kurangnya asupan makanan karena dalam pengkajian
ditemukan data subjektif pasien mengatakan tidak ada napsu makan,
hanya bisa menghabiskan ¼ posi makanan yang disiapkan Rumah
Sakit, perut terasa kram cepat merasa kenyang, dan data objektif
ditemukan bising usus 40x/menit, berat badan menurun, diare,
albumin 1,8, IMT 16.

Presentation title 30
• Menurunnya jumlah terjadi penurunan napsu makan yang di alami
oleh seseorang yang terinfeksi HIV disebabkan karena rasa sakit yang
dialami oleh pasien berupa perubahan psikologis dan mental yang
dialaminya
• Penurunan selera makan merupakan sebuah proses metabolism yang
umumnnya terjadi pada pasien HIV/AIDS . Perubahan pada status gizi
pada pasien HIV/AIDS dapat dinilai dengan adanya penurunan IMT
selama menjalani pengobatan (Folasire et al, 2015)
• Kelompok menemukan kesamaan dengan teori diatas bahwa pasien
Tn.N.N mengalami penurunan IMT yang signifikan karena penurunan
selera makan selama dalam proses pengobatan

Presentation title 31
Intervensi Keperawatan
Bersihan jalan napas tidak efektif
Rencana tindakan keperawatan yang ditegakkan kelompok adalah
• Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
• Monitor bunyi napas tambahan (wheezing)
• Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
• Posisikan semi-fowler atau fowler

Presentation title 32
• Berikan minum hangat, lakukan fisioterapi dada, jika perlu
• Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal
• Berikan oksigen, jika perlu
• Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
• Ajarkan tehnik batuk efektif, Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu

Presentation title 33
• Intervensi diatas sesuai dengan teori
yang ditemukan pada buku Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia
dengan intervensi utama manajamen
jalan napas

Presentation title 34
Diare berhubungan dengan proses infeksi

• Manajemen diare
• Pemantauan cairan

Presentation title 35
• Intervensi diatas sesuai dengan teori
yang ditemukan pada buku Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia
dengan intervensi utama pasien dengan
diagnose diare

Presentation title 36
Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan
makanan

• Manajemen nutrisi
• Intervensi diatas sesuai dengan teori yang
ditemukan pada buku Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia dengan intervensi utama
pasien dengan diagnose deficit nutrisi

Presentation title 37
KESIMPULA
N
Setelah kelompok melakukan pengkajian dan melakanakan asuhan
keperawatan secara langsung pada pasien dengan kasus HIV/AIDS di
ruangan rawat inap Isolasi Merpati RSUD S.K LERIK KOTA KUPANG, maka
kelompok dapat menarik beberapa kesimpulan:
Pada kasus HIV/Aids pengkajian pasien ini berhubungan dengan
fenomena fisiologis, seperti TB Paru. Dari penjelasan dapat disimpulkan
bahwa data keluhan utama pada kasus dilapangan dengan teori menurut
Wahyuni, V. (2020) memiliki keluhan yang sama.

Presentation title 38
Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus pasien ini adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif SDKI D.0001
2. Diare SDKI D.0020
3. Defisit nutrisi Defisit Nutrisi SDKI D.0019

Presentation title 39
Intervensi Keperawatan
Intervensi dibuat sesuai dengan masalah keperawatan dengan memperlihatkan kondisi klien
serta ketersediaan di ruang termasuk kemampuan perawat dalam melaksanakannya.

Implementasi Keperawatan
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi keperawatan. Tindakan-tindakan
keperawatan dapat dilaksanakan dengan baik berkat adanya kerjasama keperawatan dan tim
kesehatan lainnya.
Evaluasi Keperawatan
Tahapan evaluasi merupakan tahap akhir dalam asuhan keperawatan untuk menilai
keberhasilan tindakan berdasarkan kriteria hasil dari masing-masing diagnosa. Hasil evaluasi
keperawatan pada pasien menunjukan bahwa masalah yang ada belum teratasi dan intervensi
keperawatan dilanjutkan dan dipertahankan.

Presentation title 40
SARAN
• Bagi Kelompok
Diharapkan bisa saling kerjasama dengan baik, lebih saling koordinasi dalam
menerapkan asuhan keperawatan yang direncanakan dan bisa kompak dalam
menyelesaikan tugas-tugas kelompok.
• Bagi ruang praktek Isolasi Merpati
Diharapkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan dapat menjadi pilihan
referensi dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
keperawatan yang sama.
• Bagi kelompok selanjutnya
Diharapkan agar dalam melakukan tindakan keperawatan tidak harus mengikuti
pada teori tetapi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien serta menyesuaikan
dari SPO rumah sakit.

Presentation title 41
KELOMPOK KMB
MATERNITAS DAN
Thank you
ANAK

RSUD SK LERIK

Anda mungkin juga menyukai