Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT

MAKALAH
(Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan HIV/AIDS)

Disusun Oleh :
1. Novita Putri Wulandari (1903001)
2. Abu Rizal Bakreye (1903003)
3. Agustina Noor Aini (1903005)
4. Aliffian Nur Fizzyaqni (1903007)
5. Amelia Devin Krisnawati (1903009)
6. Andini Larasati (1903011)
7. Anis Marfuatul Azizah (1903013)
8. Antonita Lintang Pawestri (1903015)

STRATA I KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
2021/2022
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen kasus telah menjadi sarana yang efektif untuk membantu Odha
sejak 1980an. Pada tahun-tahun awal epidemik HIV, telah dikembangkan sejumlah
program manajemen kasus di pusat-pusat penanganan wabah HIV di daerah perkotaan
untuk memenuhi makin banyaknya kebutuhan medis dan psikososial Odha. Pada saat
HIV menyebar ke populasi yang memang rentan (kelompok homo, orang-orang kulit
berwarna, dan orang-orang yang menggunakan jarum suntik untuk narkoba), para
manajer kasus dan pemberi pelayanan lainnya dengan cepat menemukan bahwa
mereka berurusan dengan lebih dari sekadar kondisi penyakit, tetapi juga kondisi
penyakit yang disertai dengan stigma sosial dan sangat diskriminatif.
HIV dan AIDS menjadi salah satu isu permasalahan di dunia, sehingga
menjadi satu agenda dalam Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015,
disamping pengurangan angka kemiskinan dan masalah sosial lainnya). Masalah HIV
dan AIDS menjadi masalah kontemporer yang berkaitan dengan perilaku berisiko
manusia, karena masalah ini bukanlah masalah kesehatan semata, tetapi juga sebagai
masalah sosial yang berkaitan dengan relasi seseorang dengan lingkungannya. Salah
satu permasalahan sosial orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah berkaitan dengan
masalah keterlantaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari HIV/AIDS dan manajemen kasus pada klien HIV/AIDS?
2. Apa saja penyebab kasus HIV/AIDS?
3. Apa saja klasifikasi kasus HIV/AIDS?
4. Bagaimana patofisiologi kasus HIV/AIDS?
5. Bagaimana proses asuhan keperawatan pada klien HIV/AIDS di Rumah Sakit?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kasus pada klien HIV/AIDS
2. Untuk mengetahui penyebab manajemen kasus HIV/AIDS
3. Untuk mengetahui klasifikasi manajemen kasus HIV/AIDS
4. Untuk mengetahui patofisiologi manajemen kasus HIV/AIDS
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak
sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan
diserang berbagai penyakit. HIV ( Human Immunodeficiency virus) termasuk salah
satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus
adalah virus ARN hewan yang mempunai tahap ADN . Virus tersebut mempunyai
suatu enzim,yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tanggul ARN
(sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN
bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang
mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu penyakit virus
yang menyebabkan kolapsnya sistem imun disebabkan oleh infeksi immunodefisiensi
manusia (HIV), dan bagi kebanyakan penderita kematian dalam 10 tahun setelah
diagnosis. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulam gejala
dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV. Pengertian AIDS menurut beberapa ahli antara lain:
1. AIDS adalah infeksi oportunistik yang menyerang seseoranh dimana
mengalami penurunan sistem imun yang mendasar (sel T berjumlah 200 atau
kurang) dan memiliki antibodi positif terhadap HIV.( Doenges,1999).
2. AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil
akhir dari infeksi oleh HIV. (Sylbia,2005)
Manajemen kasus HIV/AIDS merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk membantu orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Pelayanan manajemen kasus
menggunakan pendekatan individual secara holistik dan terpadu yang mengaitkan
serta mengkoordinasikan sumber pelayanan baik medis, psikososial, dan spiritual.

B. PENYEBAB KASUS HIV/AIDS


Virus yang menyebabkan penyakit AIDS adalah virus HIV (Human Immuno-
defisiensi Virus). Sebagian besar infeksi disebabkan oleh virus HIV-1, sedangkan
infeksi akibat virus HIV-2 didapatkan di daerah Afrika Barat. Hal-hal yang
menyebabkan kasus HIV/AIDS antara lain :
1. Hubungan seksual yang bebas tanpa kondom.
2. Transfusi darah yang mengandung HIV.
3. Tertusuk jarum yang mengandung HIV.
4. Terpapar mukosa yang mengandung HIV.
5. Transmisi dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, dan melalui Air
Susu Ibu (ASI).

C. KLASIFIKASI
World Health Organization (WHO) mengelompokkan berbagai infeksi dan
kondisi AIDS dengan memperkenalkan sistem tahapan untuk pasien yang terinfeksi
virus HIV. Klasifikasi tahapan pada kasus HIV/AIDS antara lain :
1. Fase 1
Umur infeksi 1 – 6 bulan (sejak terinfeksi HIV) individu sudah terpapar dan
terinfeksi. Tetapi ciri–ciri terinfeksi belum terlihat meskipun ia melakukan tes
darah. Pada fase ini antibody terhadap HIV belum terbentuk. Bisa saja
terlihat/mengalami gejala – gejala ringan, seperti flu (biasanya 2 – 3 hari dan
sembuh sendiri).
2. Fase 2
Umur infeksi: 2 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua ini
individu sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit. Sudah dapat
menularkan pada orang lain. Bisa saja terlihat/mengalami gejala – gejala
ringan, seperti flu (biasanya 2 – 3 hari dan sembuh sendiri).
3. Fase 3
Mulai muncul gejala – gejala awal penyakit. Belum disebut gejala AIDS.
Gejala – gejala yang berkaitan antara lain keringat yang berlebihan pada waktu
malam, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang
tidak sembuh – sembuh, nafsu makan berkurang dan badan menjadi lemah,
serta berat badan terus berkurang. Pada fase ketiga ini sistem kekebalan tubuh
mulai berkurang.
4. Fase 4
Sudah masuk fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah kekebalan
tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel T nya. Timbul penyakit tertentu
yang disebut dengan infeksi oportunistik yaitu TBC, infeksi paru – paru yang
menyebabkan radang paru – paru dan kesulitan bernafas, kanker, khususnya
sariawan, kanker kulit atau sarcoma kaposi, infeksi usus yang menyebabkan
diare parah berminggu – minggu, dan infeksi otak yang menyebabkan
kekacauan mental dan sakit kepala.

D. PATOFISIOLOGI & PATHWAY HIV/AIDS


Virus HIV/AIDS masuk kedalam tubuh, berada dalam sel limfosit. Virus
menginfeksi sel yang bermolekul CD4. Sel CD4 mencakup monosit, makrofag, dan
limfosit T4 helper. IV bisa pindah dari sel induk ke dalam sel T helper. Jadi sebelum
sel T helper dapat mengenal benda asing HIV, ia lebih dulu dilumpuhkan. HIV
mengubah reseptor di permukaan sel T helper dapat menempel dan melebuh pada sel
lain sekaligus memindahkan HIV. HIV akan menginjeksi dua utas benang RNA yang
identik ke dalam sel T4 helper.
Dengan enzim reverse transcriptase, HIV melakukan pemrograman ulang materi
genetik sel T4 yang terinfeksi membuat double-standed DNA. DNA akan disatukan
ke dalam nukleus sel T4 sebagai sebuah provirus dan kemudian terjadi infeki
permanen. Fungsi T helper sudah dilumpuhkan, genom dari HIV dibentuk dan
diintegrasikan pada DNA sel T helper sehingga menumpang berkembang sesua
perkembangbiakan sel T helper (Jasmiranda, 2017).
Selanjutnya HIV akan membentuk RNA, ke luar dari sel T helper dan
menyerang sel lain sehingga menimbulkan AIDS. Karena sel T helper dilumpuhkan
maka tidak ada mekanisme pembentukan sel T killer, sel B, dan sel fagosit.
Kelumpuhan mekanisme kekebalan inilah yang disebut AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) ATAU Sindrom Kegagalan Kekebalan.
PATHWAYS

E. PROSES KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. G DENGAN MASALAH DEFISIT
NUTRISI
I. PENGKAJIAN
Pengakajian dilakukan hari senin tanggal 04 Juni 2021 di ruang penyakit dalam
secara alloanamnesa dan autoanamnesa.
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Ny. Y
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pegawai Diler (sales)
Alamat : Ambarawa
No. RM :-
Tanggal Masuk RS : 04 Juni 2021 Jam : 23.00
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ibu S
Umur : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Ambarawa
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh lemas, mencret selama 7 hari, mual muntah dan tidak
nafsu makan sejak 1 minggu yang lalu, ada luka didalam mulut dan askit saat
menelan, lidah terasa tebal, BAB : 6x/hari, warna kuning encer.
III. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan di rumah mencret selama 7 hari, mual muntah,
tidak nafsu makan, tidak ada nafsu makansudah 1 minggu lalu, pukul 23.00
pasien diantaroleh keluarga ke RSUD Ambarawa dengan keluhan mencret
selama 7 hari, nafsu makan tidak ada, nyeri telan, lidah terasa tebal (Manafe
et al., 2020).
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di RS dengan keluhan
batuk darah dan pasienpost OAT tuntas. Tahun 2018 pasien berkenalan
dengan seorang pria, yang selanjutnya menjadi pacar pasien. Pasien
mengatakan pernah berhubungan seks dengan pacarnya. Tahun 2019
pacarnya meninggal dunia, kematiannyatidak diketahui apa penyebabnya?
Namun kemungkinan akibat penyakit mematikan ini atau HIV/AIDS.
Sejak kematian pacarnya pasien tidak pernah lagipacaran dan selama ini
pasien mengalami mencret, dan batuk selalu membeli obat warung dan
sembuh.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesadaran umum
1) Kesadaran umum : composmentis, GCS = E: 4, V: 5, M: 6.
2) BB sebelum sakit : 39 kg
3) BB sesudah sakit : 27 kg
4) TB : 150 cm
b. Tanda-tanda Vital
Tanda-Tanda Vital
NO Tanggal
TD NADI RR SUHU
1. Jum’at, 04 Juni 2021 110/70 87x / 20x/menit 37° C
Pukul 08.30 WIB mmHg menit
c. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
- Tidak ada nyeri tekan dan edema
- Warna hitam, tidak ada ketombe, rambut tidak rontok, bersih tidak
ada kelainan, bentuk ovale, tidak ada luka, wajah tampak pucat.
2) Mata
- Bentuk simetris, konjungtiva pucat (anemis), sklera putih, pupil
isokor, dan tidak ada kelainan.
- Tidak ada nyeri tekan dan edema.
3) Hidung
- Tampak simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada luka, tidak ada
pernapasan cuping hidung, dan tidak ada kelainan.
- Tidak ada nyeri tekan dan edema
4) Mulut dan tenggorokan
- Mukosa bibir kering, berwarna putih, mulut berbau, tampak bercak
putih menutupi permukaan lidah sampai tenggorokan, lidah kotor.
Gigi lengkap, tampak motor, dan tidak ada kelainan, tidak ada caries
gigi.
- Tidak ada nyeri tekan dan edema
5) Telinga
- Tidak ada kelainan, tampak ada serumen, tidak ada luka
- Tidak ada nyeri tekan dan edema
6) Leher
- Tidak ada kelainan, tidak ada distensi vena jugularis, leher tampak
kotor.
- Tidak ada nyeri tekan dan edema
7) Dada (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
- Tidak ada kelainan, bentuk dada simetris, tidak ada otot bantu
pernafasan, tidak ada retrakdasi dinding dada.
- Tidak ada nyeri tekan
- Suara resonan
- Busnyi ronki (+ +)
8) Jantung (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
- Ictus cordis tidak nampak
- Tidak ada pembesaran jantung, dan tidak ada nyeri tekan
- Terdengar BJ 1 dan BJ 2 tunggal dan tidak ada bunyi tambahan
9) Abdomen (inspeksi, auskultasi, perkusi, palpasi)
- Bentuk datar, mengembang saat ekspirasi dan mengempis saat
inspirasi, tidak ada luka, tidak ada bekas operasi, terdapat umbilikus.
- Bising usus 36x/menit, hiperaktif
- Timpani
- Ada nyeri tekan
10) Genital
- Labia mayor dan minor terlihat tidak bersih
- Pada dubur tidak ada hemoroid
11) Ekstrimitas (pemeriksaan kekuatan otot, ektrimitas atas dan bawah)
A. Ekstremitas Atas
- Terpasang IVFD RL 30 tpm pada tangan kiri
- Akral hangat, kekuatan otot dengan sakla ROM 5 aktif
B. Ekstremitas Bawah
- Tampak ada bekas luka di betis
- Kekuatan otot dengan skala ROM 4 aktif, sakral hangat
V. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL
1. Pola Persepsi Kesehatan / Penanganan Kesehatan
Data objektif :
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi : 87x/menit
- RR : 20x/menit
- Suhu : 37°C
Data Subjektif : pasien mengeluh lemas, ada luka didalam mulut dan sakit
saat menelan, lidah terasa tebal
2. Pola Nutrisi Dan Metabolik
Data subjektif : pasien mengatakan jika makan terasa mual muntah dan
tidak nafsu makan sejak 1 minggu yang lalu.
3. Pola Eliminasi
Data objektif : BB turun 12 kg. Dimana sebelum sakit 39kg dan sesudah
sakit 27kg.
Data sukbjektif :
- Pasien mengatakan mencret selama 7 hari
- Pasien mengatakan BAB : 6x/hari, warna kuning encer.
4. Pola Aktivitas Dan Latihan
Data subjektif : Pasien mengatakan sering merasa lelah dan lemas
5. Pola Istirahat Dan Tidur
Data subjektif : Pasien mengatakan sering merasa gelisah saat tidur
6. Pola Seksualitas / Reproduksi
Data subjektif : Tahun 2018 pasien berkenalan dengan seorang pria, yang
selanjutnya menjadi pacar pasien. Pasien mengatakan pernah berhubungan
seks dengan pacarnya. Tahun 2019 pacarnya meninggal dunia. Sejak
kematian pacarnya pasien tidak pernah lagipacaran dan selama ini pasien
mengalami mencret, dan batuk selalu membeli obat warung dan sembuh.
7. Pola Nilai Dan Kepercayaan
Data subjektif : Pasien mengatakan sering cemas saat suaminya telat
untuk pulang ke rumah..
8. Pola Nilai Dan Kepercayaan
Data subjektif : Pasien mengatakan bahwa beragama islam
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Serologi
- HBSAG : Negative
- HIV : Positife
2. Parasitologi
- Malaria : Negative
3. Elektrolit
Na : 163 mmol/L (135-148) mmol/L
K : 5,8 mmol/L (3,8-5,3) mmol/L
Cl : 119 mmol/L (98-106) mmol/L
VII. ANALISA DATA (SDKI)

DATA (SIGN/SYMPTOM) INTERPRETASI MASALAH


NO
(ETIOLOGI) (PROBLEM)
1 2 3 4
1 DO : Faktor psikologis Defisit Nutrisi
Pasien tampak lemah, pucat, (keengganan untuk
hanya berbaring ditempat tidur, makan)
mukosa bibir kering, mulut
berbau, ada bercak putih, lidah
kotor,tampak ada jamur,dan
bercak putih menutupi
permukaan lidah pasien.
- Terpasang IVFD 30 tete/menit
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi : 87x/menit
- RR : 20x/menit
- Suhu : 37°C
- HIV: Positife
- BB turun 12kg (20%), dimana
sebelum sakit 39 kg, saat sakit
27 kg.
DS :
Pasien mengatakan tidak ada
nafsu makan, ada luka didalam
mulut dan sakit saat menelan,
lidah terasa tebal, setiap kali
makan mual muntah.
VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS MASALAH)/SDKI
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan keengganan untuk makan
dibuktikan dengan pasien tidak nafsu makan, ada luka didalam mulut
dan sakit saat menelan, pasien lemas dan pucat, serta BB turun 12kg
(20%) dimana sebelum sakit 39kg dan saat sakit 27kg.
IX. RENCANA KEPERAWATAN
NO TUJUAN &Kriteria Hasil TANDA
Intervensi Keperawatan (SIKI)
DP (SLKI) TANGAN
I Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi : Perawat
keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi status nutrisi
maka masalah Status Nutrisi akan 2. Identifikasi perlunya penggunaan
membaik dengan Kriteria Hasil : selang nasogastrik
- Kekuatan otot pengunyah 3. Monitor berat badan
meningkat 4. Monitor hasil pemeriksaan
- Verbalisasi keinginan untuk laboratorium
meningkatkan nutrisi meningkat 5. Lakukan oral hygiene sebelum
- Sariawan menurun makan, jika perlu
- Diare menurun 6. Anjurkan posisi duduk, jika perlu
- Berat badan membaik 7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
- Indeks Masa Tubuh membaik menentukan jumlah kalori dan
- Nafsu makan membaik jenis nutrien yang dibutuhkan, jika
- Membran mukosa membaik perlu
Promosi Berat Badan :
1. Identifikasi kemungkinan
penyebab BB kurang
2. Monitor adanya mual dan muntah
3. Berikan perawatan mulut sebelum
epemberian makan, jika perlu
4. Sedakan makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien
5. Jelaskan peningkatan asupan
kalori yang dibutuhkan
X. CATATAN KEPERAWATAN
HARI &
NO TANDA
TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
DP TANGAN
PUKUL
I Sabtu, 05 Juni 2021 Mengidentifikasi status DS :
Pukul 08.00 WIB nutrisi Pasien mengatakan tidak
nafsu makan, ada luka
didalam mulut dan sakit
saat menelan, pasien
lemas dan pucat
DO : Perawat
BB turun 12kg (20%),
dimana sebelum sakit 39
kg, saat sakit 27 kg.
08.30 WIB Memonitor hasil DS :
pemeriksaan Pasien bersedia diperiksa.
laboratorium DO :
- Terpasang IVFD 30
tete/menit
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi : 87x/menit Perawat
- RR : 20x/menit
- Suhu : 37°C
- HIV: Positife

09.00 WIB Memonitor adanya mual DS :


dan muntah Pasien mengatakan setiap
makan merasa mual dan
muntah.
DO :
Makanan pasien selalu
tidak habis. Perawat

09.30 WIB Menyedidakan makanan DS :


yang tepat sesuai Pasien mengatakan tidak
kondisi pasien ada nafsu makan, ada
luka didalam mulut dan
sakit saat menelan, lidah
terasa tebal
DO : Perawat
Pasien tidak bisa makan
makanan bertekstur kasar,
diberikan makanan halus
XI. CATATAN PERKEMBANGAN
NO HARI & TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN TANDA
DP PUKUL TANGAN
I Senin, 07 Juni 2021 S: Perawat
Pukul 08.00 WIB
Pasien mengatakan tidak nafsu makan,
mukosa bibir kering, mulut berbau, ada
bercak putih, lidah kotor,tampak ada
jamur,dan bercak putih menutupi
permukaan lidah pasien.
O:
- Terpasang IVFD 30 tete/menit
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi : 87x/menit
- RR : 20x/menit
- Suhu : 37°C
- HIV: Positife
- BB turun 12kg (20%), dimana sebelum
sakit 39 kg, saat sakit 27 kg.
- Pasien mual dan muntah setiap makan,
makanan tidak dihabiskan.
A:
Masalah defisit nutrisi belum teratasi.
P:
Ulangi intervensi:
Manajemen Nutrisi : 1,2,4
Promosi Berat Badan : 1,2,3
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengkajian ditemukan pasien Pasien mengeluh lemas, mencret selama 7 hari,
mual muntah dan tidak nafsu makan sejak 1 minggu yang lalu, ada luka didalam
mulut dan askit saat menelan, lidah terasa tebal, BAB : 6x/hari, warna kuning encer.
Diagnose keperawatan yang ditegakan adalah Perfusi Perifer tidak efektif b.d
penurunan kosentrasi hemoglobin d.d Pasien merasakat sakit kepala, nyeri dada, kaku
sendi, sesak napas, gerakan terbatas dan kulitnya tampak pucat serta pasien merasa
cepat lelah dan merasa lemah.
Perencanaan dirumuskan berdasarkan prioritas masalah dan kondisi pasien
saat melakukan pengkajian serta kemampuan keluarga dalam bekerja sama.
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Hasil evaluasi
keperawatan pada kasus nyeri didapatkan

B. SARAN
Diharapkan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan
hubungan kerjasama antara tim kesehatan ataupun klien sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Jasmiranda, P. (2017). Pengalaman Keluarga dalam Merawat Pasien HIV / AIDS Selama
Menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Skripsi.
Manafe, A. M., Fouk, M. F. W. A., & Ratu, M. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN PADA
Nn. G.B DAN Tn.M.B.A YANG MENGALAMI HIV/AIDS DENGAN MASALAH
PERUBAHAN MEMBRAN MUKOSA ORAL DI RUANG MELATI DAN
FLAMBOYAN RSUD Mgr. GABRIEL MANEK, SVD ATAMBUA. Jurnal Sahabat
Keperawatan, 2(02), 18–32. https://doi.org/10.32938/jsk.v2i02.630

Anda mungkin juga menyukai