Anda di halaman 1dari 36

DOKUMEN 1

KURIKULUM
SMP N ............................

LOGO

Alamat : Desa ................


Kecamatan ..........................
KABUPATEN ................
PROPINSI ................

TAHUN PELAJARAN
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kami seluruh


stakeholder SMPN ....................................... telah dapat menyelesaikan
penyusunan SMPN ....................................... tahun pelajaran 20..-20...
Kurikulum ini disusun oleh seluruh komponen yang ada di sekolah
diantaranya Guru, Kepala Sekolah, Komite Sekolah yang penyusunannya
tetap berpedoman pada dasar hukum pelaksanaan pendidikan yaitu
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 Tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendikbud No. 54 tahun 2016
tentang SKL, Permendikbud No 21 tahun 2016 tentang standard isi ,
Permendikbud No. 22 tahun 2016 ttg Standar Proses, Permendikbud No.
23 tahun 2016 ttg Standar Penilaian. Hal tersebut dikarenakan
SMPN ....................................... merupakan sekolah sasaran
implementasi Kurikulum 2013.
Kurikulum ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di SMPN ....................................... tahun pelajaran 20..-
20.., yang berisikan Pendahuluan ( Rasional, Visi, Misi, Tujuan Pendidikan
), Pengertian Kurikulum, Analisis SWOT , Struktur Kurikulum, Kalender
Pendidikan, Pengembangan Silabus dan Penutup.
Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna dan
belum bisa menjawab semua permasalahan pelaksanaan pembelajaran di
SMPN ......................................., oleh karena itu saran dan usul sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan kurikulum pada tahun berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua
komponen sekolah yang telah membantu tersusunnya kurikulum ini
semoga Allah SWT memberkahi kita semua, Amin.
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan memohon rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari .... tanggal
......... Tahun 20.. Dokumen 1 Kurikulum SMPN .......................................
Tahun 20../20.. dapat disusun oleh TIM Pengembang Sekolah untuk
mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak terkait.

.........................., .......... 20..

Komite Sekolah Kepala


Sekolah
Pengurus .................... SMPN .......................................

............................................. .......
........................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................

Mengetahui,
Pengawas Sekolah

.............................................
NIP. .....................................

Diketahui untuk mendapatkan pengesahan :


Kepala DinasPendidikan
Kabupaten ..............

..........................................
NIP....................................
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………….
Kata Pengantar ………………………………………………... 1
Halaman Pengesahan ……………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………... 3
Bab I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .................................................... 4
1. RASIONAL.........................................................4
2. DASAR.................................................................. 4
B. TUJUAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM............................................................. 7
C. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM ……………... 8
D. Analisis SWOT .................................................... 9
Bab II. TUJUAN
A. TUJUAN. .................................................... 12
1. Tujuan Pendidikan Nasional................................ 12
2. Tujuan Pendidikan Dasar……………….……... ....... 12
B. VISI................................. ................................…….. 12
C. MISI ....... .. .................…………………………… ……… 12
D. TUJUAN SEKOLAH……………..........…....….………… 12

Bab III. MUATAN KURIKULUM


A. STRUKTUR KURIKULUM………………………………...…...14
B. MUATAN KURIKULUM…………………………………... .....17
1. Mata pelajaran.....................................………….. 17
2. Muatan lokaL......................................………….. . 17
3. Kegiatan Pengembangan Diri……………......…… .. 20
4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan kharakter
bangsa…................................................................ 22
5. Beban Belajar……...……………………………………... 23
6. Ketuntasan Belajar..............................................24
7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan.......……..……… ......25
8. Pendidikan Kecakapan Hidup ………..………….........26
9. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal Global….....27
Bab IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu. ………………………………………… 28
B. Penetapan Kalender Pendidikan……………………………. 28
Bab V PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rasional
a) Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua
dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai di sekolah ini pada tahun
ajaran 2017/20.. memenuhi kedua dimensi tersebut.
b) Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai
berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat
ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih
banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan
orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia
produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada
saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar
yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya
manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan
menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi
dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif
dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat
di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic
Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu,
investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan
Program for International Student Assessment (PISA) sejak
tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang
dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak
terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola
pikir sebagai berikut:
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari
untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)
menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara
jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja
dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains);
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran
berbasis alat multimedia;
7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan
potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan
kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum
2013 untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh
karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata
kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi
tata kerja yang bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan
kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan
kependidikan (educational leader); dan
3) p e ng u a ta n sa ra na d a n p ra sa ra n a un tu k ke pe n ti n ga n
manaj emen dan proses pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan
perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
2. Dasar
Pelaksanaan penyusunan Kurikulum SMP Angkasa Lanud Husein
Bandung landasan hukum yang digunakan sebagai pedoman adalah :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, jo. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2013 tentang standar isi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum;
8. Peraturan Gubernur 57 tahun 2013 tentang Kurikulum Mata
Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang
Pendididkan SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs Negeri dan
Swasta Provinsi Jawa Barat.
9. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
No 420/0295 tentang pedoman penyusunan kalender
pendidikan tahun pelajaran 2017/20..

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum
SMPN ....................................... adalah :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
dikembangkan yang memungkinkan semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum dikembangkan agar memungkinkan pengembangan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
spritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
3. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan dengan teknologi dan seni.
5. Dinamika perkembangan global
Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing
secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa
lain
6. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum dikembangkan untuk mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di
SMPN ....................................... Kurikulum dikembangkan sesuai
dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan cirikhas
SMPN .......................................
8. Kurikulum dikembangkan untuk dijadikan pedoman kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di
SMPN ....................................... termasuk didalamnya untuk
penyusunan RPS dan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah)

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungan secara nasional
maupun internasional.
Kurikulum SMPN ....................................... dikembangkan
berdasarkan bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab baik nasional maupun
internasional.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMPN ....................................... dikembangkan
dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai
dan tidak deskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender secara
global
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni
Kurikulum SMPN ....................................... dikembangkan atas
dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan
isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni baik nasional maupun internasional
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum SMPN .......................................
dilakukan dengan melibatkan stake holders untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup, kalangan dunia
usaha dan dunia kerja baik nasional maupun internasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SMPN ....................................... mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMPN ....................................... diarahkan kepada
proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SMPN ....................................... dikembangkan
dengan memperhatikan kepentingan nasional, daerah, untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Antara kedua kepentingan tersebut harus saling
mengisi, memberdayakan sejalan dengan falsafah negara kita
Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI
8. Mampu bersaing di dunia Internasional
Kurikulum SMPN ....................................... dikembangkan agar
peserta didik mampu bersaing di dunia internasional secara
global dalam berbagai bidang.
3. Analisis SWOT
ANALISIS SWOT IMPLEMENTASI
PERMENDIKBUD NO. 20, 21, 22 DAN 23 TAHUN 2016
Di SMPN .......................................

Kesiapan
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata Sia Tida
p k
1 Fungsi
Perencanaan
Kurikulum 2013
1. Faktor Internal

1.1 Komite Sekolah Mendukung Kurang v


Mendukung
1.2 Pendidik Mengajar v
sesuai dengan berpendidikan S-
latar belakang 1 (100%) dan
Pendidikan mengajar sesuai
dan jenjang S- dengan latar
1 belakang
1.3 Tenaga pendidikannya. v
Kependidikan Berijasah
sekurang- berijasah S1
kurangnya D-3 (100 %)
v
1.4 Sarana dan Lengkap dan
Prasarana memadai
Belum lengkap
dan memadai

1.5 Biaya Tepenuhi Belum semuanya v


terpenuhi
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Pendidikan Mendukung Mendukung V
Kota /Kab.
2.2 Dewan Mendukung Mendukung v
Pendidikan Mendukung Belum v
2.3 Organisasi mendukung
Profesi Mendukung secara optimal v
Mendukung
2.4 Lingkungan
Masyarakat
Kesiapan
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata Sia Tida
p k
2.1 Dinas Mendukung Mendukung V
Pendidikan
Kota /Kab. Mendukung Mendukung v
2.2 Dewan Mendukung Belum v
Pendidikan mendukung
2.3 Organisasi Mendukung secara optimal v
Profesi Mendukung

2.4 Lingkungan
Masyarakat
3 Fungsi Evaluasi
Pelaksanaan
Kurikulum 2013
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah Mendukung Mendukung v
1.2 Pengawas Mendukung Mendukung v
Sekolah Mendukung Belum v
1.3 Sarana dan mendukung
Prasarana Terpenuhi secara optimal v
Belum terpenuhi
1.4 Biaya
2. Faktor Eksternal
2.1 Dinas Mendukung Mendukung V
Pendidikan
Kota /Kab. Mendukung Mendukung v
2.2 Dewan Terpenuhi Terpenuhi v
Pendidikan
2.3 Lingkungan
Masyarakat

BAB II
TUJUAN

A. TUJUAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional

Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia


beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, bertanggung jawab, dan demokratis.
2. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan yang lebih lanjut.

B. Visi
SMPN ....................................... memiliki visi
(’’Visi Sekolah Masing-Masing”)

C. Misi

a. Menyiapkan generasi yang cerdas dan terampil untuk menyongsong


masa depan.

b. Mempersiapkan siswa menjadi generasi yang santun dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Menanamkan rasa sosial kepada siswa sehingga menjadi manusia


yang peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya.

d. Menyiapkan generasi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan


Yang Maha Esa.

D. Tujuan Sekolah

Tujuan yang ingin dicapai di SMPN ....................................... secara


bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun
waktu 3 (satu) tahun. Tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Tercapainya tingkat kelulusan 100% dengan rata-rata nilai 6,00;

b. Meningkatnya persentase lulusan yang diterima di sekolah negeri


(SMA/SMK/MA) sekurang-kurangnya 100 % dari lulusan;

c. Tersedianya media pembelajaran standar yang diperlukan;


d. Terlaksanannya progam 3 S (senyum, salam, sapa);

e. Terlaksananya program 7 K (Keamanan, Ketertiban, Keindahan,


Kebersihan, Kenyamanan, Kerindangan, Kekeluargaan) sehingga
sekolah menjadi kondusif;

f. Terlaksananya pelayanan yang optimal kepada semua pihak yang


memerlukan berdasarkan SAS (Sistem Administrasi Sekolah);
g. Terjalinnya kerja sama antarwarga/keluarga besar sekolah dan
lingkungkan sekitar ;
h. memiliki keterampilan di bidang Menjahit sehingga kelak akan
sangat berguna bagi siswa jika sudah masuk ke dunia kerja.
BAB III

MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti,
integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang
berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan
notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI- 1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti
keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang
SMPN ....................................... dapat dilihat pada Tabel
berikut.

Tabel 1 : Kompetensi Inti SMPN .......................................

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai
Menghayati,dan 1. Menghargai dan
1. Menghargai dan
melaksanakan menghayati ajaran
menghayati ajaran
ajaran agama yang
agama yang dianutnya
agama yang dianutnya
dianutnya
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, tanggungjawab, peduli tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong peduli
(toleransi, gotong royong), santun, (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara percaya diri, dalam
berinteraksi secara
efektif dengan berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial efektif dengan
lingkungan sosial dan
dan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
alam dalam alam dalam
pergaulan dan
jangkauan jangkauan pergaulan
keberadaannya
pergaulan dan dan keberadaannya
keberadaannya
3. Memahami
pengetahuan 3. Memahami dan 3. Memahami dan
(faktual, menerapkan menerapkan
konseptual, dan pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,
prosedural) konseptual, dan konseptual, dan
berdasarkan rasa prosedural) prosedural)
ingin tahunya berdasarkan rasa berdasarkan rasa
tentang ingin tahunya tentang ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, teknologi, seni, teknologi, seni,
budaya terkait budaya terkait budaya terkait
fenomena dan fenomena dan fenomena dan
kejadian tampak kejadian tampak mata kejadian tampak mata
mata
4. Mencoba, 4. Mengolah, menyaji, 4. Mengolah, menyaji,
mengolah, dan menalar dalam dan menalar dalam
dan menyaji dalam ranah konkret ranah konkret
ranah konkret (menggunakan, (menggunakan,
(menggunakan, mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,
mengurai, memodifikasi, dan memodifikasi, dan
merangkai, membuat) dan ranah membuat) dan ranah
memodifikasi, dan abstrak (menulis, abstrak (menulis,
membuat) dan membaca, membaca,
ranah menghitung, menghitung,
abstrak (menulis, menggambar, dan menggambar, dan
membaca, mengarang) sesuai mengarang) sesuai
menghitung, dengan yang dipelajari dengan yang
menggambar, dan di sekolah dan sumber dipelajari di sekolah
lain yang sama dalam dan sumber lain yang
mengarang) sesuai
dengan yang
dipelajari di sekolah sama dalam sudut
sudut pandang/teori
dan sumber lain pandang/teori
yang sama dalam
sudut pandang/teori

2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi
inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi
empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi
inti sebagai berikut:
a. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
dalam rangka menjabarkan KI- 1;
b. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan
dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
d. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan
dalam rangka menjabarkan KI-4.

Struktur Kurikulum SMPN .......................................

Kelas dan Alokasi


Komponen Waktu

VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 3 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 2 2
Kelas dan Alokasi
Komponen Waktu

VII VIII IX
3. Bahasa Indonesia
6 4 4
4. Matematika 5 6 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 6 7
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
B. Mata Pelajaran
9. Seni Budaya 3 2 2
10. PendidikanJasmani, Olahj 3 2 2
Raga, dan Kesehatan
11. Prakarya 2
12. Bahasa Jawa 2 2
13. TIK/keterampilan 2 2
B. Bimbingan Konseling
C. Pengembangan Diri
a. Keagamaan
b. Olahraga dan Seni
Budaya
 Voli
 Drumband
 Seni Tari
c. Pramuka

Jumlah 38 36 36

B. MUATAN KURIKULUM
1. Mata pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi
waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.
Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk
SMPN ....................................... sebagaimana tabel berikut.

Struktur Kurikulum SMPN .......................................


Kelas dan Alokasi
Komponen Waktu

VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 3 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 2 2
3. Bahasa Indonesia
6 4 4
4. Matematika 5 6 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 6 7
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
C. Mata Pelajaran
14. Seni Budaya 3 2 2
15. PendidikanJasmani, Olah 3 2 2
Raga, dan Kesehatan
16. Prakarya 2
17. Bahasa Jawa * 2 2
18. TIK/keterampilan* 2 2
D. Bimbingan Konseling
E. Pengembangan Diri
d. Keagamaan
e. Olahraga dan Seni
Budaya
 Voli
 Drumband
 Seni Tari
f. Pramuka

Jumlah 38 36 36

Keterangan:
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam
struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler SMPN ....................................... antara lain
Pramuka (Wajib), Drum band, Voli dan Tari
 Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama),
Drum band, Voli dan tari adalah dalam rangka mendukung
pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik,
terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat
dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran
berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai
pendukung kegiatan kurikuler.
 Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
 Bahasa Daerah sebagai muatan lokal diajarkan secara
terpisah karena daerah merasa perlu untuk memisahkannya.
SMPN ....................................... menambah 2 jam pelajaran
per minggu sesuai dengan kebutuhan.
 Mata pelajaran TIK/keterampilan hanya diperuntukan untuk
kelas 8 dan 9 yang masih menggunakan kurikulum 2006

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus
mengembangkan Kompetensi inti /Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau
dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Matapelajaran Bahasa Jawa adalah muatan lokal Provinsi Jawa
Tengah berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor. 57 tahun 2013
tentang tentang Pembelajaran Muatan Lokal bahasa Jawa pada
Jenjang Pendididkan SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs Swasta dan
Swasta Provinsi Jawa Tengah
Muatan lokal yang diterapkan di SMP N ....................................... adalah
Bahasa Jawa sesuai dengan Pergub tersebut . Wajib bagi semua peserta
didik kelas 7 sampai dengan kelas 9. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.

3. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu
terprogram dan tidak terprogram.

a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan


dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok,
dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut
ini.
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan  Individual
pendukung konseling  Kelompok: tatap muka guru
BP masuk ke kelas
Ekstrakurikuler  Kepramukaan
 Olah raga Voli
 Seni budaya/sanggar seni
meliputi drum band dan seni
tari

b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat


dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu  Piket kelas
kegiatan yang  Ibadah
dilakukan  Berdoa sebelum dan sesudah
terjadwal pembelajaran di kelas
 Bakti sosial
Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam
kegiatan tidak  Meminta maaf
terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada
tempatnya
 Menolong orang yang sedang
dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
Keteladanan,  Performa guru
adalah kegiatan  Mengambil sampah yang
dalam bentuk berserakan
perilaku sehari-  Cara berbicara yang sopan
hari  Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap
pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan
kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara
bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat
waktu, taat pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada
orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang
bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai
berikut ini.
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
A. Bimbingan Konseling  Kemandirian  Pembentukan
(BK)  Percaya diri karakter atau
 Kerja sama kepribadian
 Demokratis  Pemberian
 Peduli sosial motivasi
 Komunikatif  Bimbingan karier
 Jujur
B. Kegiatan  Demokratis  Latihan
Ekstrakurikuler:  Disiplin terprogram
1. Kepramukaan  Kerja sama (kepemimpinan,
 Rasa berorganisasi)
Kebangsaan
 Toleransi
 Peduli sosial
dan lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras
2. Olahraga  Sportifitas  Melalui latihan
 Menghargai rutin (antara
prestasi lain: bola voli,
 Kerja keras Perlombaan
 Cinta damai olah raga
 Disiplin
 Jujur

3. Seni  Disiplin  Latihan rutin


budaya/Sanggar  Jujur  Mengikuti drum
seni  Peduli budaya band
 Peduli sosial  Berkompetisi
 Cinta tanah air internal dan
 Semangat eksternal
kebangsaan  Pagelaran seni

4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan
tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri
dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan
nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa ke dalam Kurikulum 2013, silabus dan RPP
yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan
(2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan
oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah
sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter
bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah
yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).
Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif
seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran
tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator
pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif,
artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara
satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan
dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan
dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih
kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa
menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat
pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas,
sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui
kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara
integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran,
dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan
sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga
peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku
yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di
masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler
dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru
dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya
dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta
didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal
record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku
yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun
memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau
kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan
sebagainya guru dapat memberikan
kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam
pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum
memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator).
MT :Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator
secara konsisten)

e) Alokasi Waktu
Untuk kelas 7 dan kelas 8 diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40
menit)
Untuk kelas 9 semester II diberi kegiatan Bimbingan Belajar
secara intensif untuk persiapan menghadapi UN

5. Beban Belajar

a. Beban belajar menggunakan sistim paket dengan beban belajar


maksimal 40 jam pelajaran per minggu untuk Kurikulum 2013 dan
32 jam pelajaran untuk kurikulum 2006 dengan maksimal
penambahan jam tambahan wajib 4 jam. Satu jam pelajaran 40
menit, dengan rincian sebagai berikut :
Minggu Minggu
Satu jam Jumlah jam Waktu
efektif efektif
Kela pembelajar pembelajar pembelajar
Semest Semest
s an tatap an an /jam per
er ganjil er
muka/menit perminggu tahun
genap
VII 40 40 20 20 1600
VIII 40 36 20 20 1600
IX 40 36 20 16 1296

b. Beban belajar di SMPN ....................................... dinyatakan


dalam jam pembelajaran per minggu.
c. Beban belajar satu minggu Kelas VII = 40 jp, VIII dan IX
adalah 36 jam pembelajaran termasuk Bahasa Jawa
d. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
f. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
g. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling
sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
h. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit
36 minggu dan paling banyak 40 minggu.

PEMBAGIAN JAM

JA
M SENIN SELAS RABU KAMIS JUMAT SABTU
KE- A
07.30- 07.30- 07.30- 07.30- 07.30- 07.30-
1
08.10 08.10 08.10 08.10 08.10 08.10
08.10- 08.10- 08.10- 08.10- 08.10- 08.10-
2
08.50 08.50 08.50 08.50 08.50 08.50
08.50- 08.50- 08.50- 08.50- 08.50- 08.50-
3
09.30 09.30 09.30 09.30 09.30 09.30
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
09.45 - 09.45 - 09.45 - 09.45 - 09.45 - 09.45 -
4
10.25 10.25 10.25 10.25 10.25 10.25
10.25 - 10.25 - 10.25 - 10.25 - 10.25 - 10.25 -
5
11.05 11.05 11.05 11.05 11.05 11.05
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
11.20 - 11.20 - 11.20 - 11.20 - 11.20 -
7
12.00 12.00 12.00 12.00 12.00
12.00 - 12.00 - 12.00 - 12.00 - 12.00 -
12.40 12.40 12.40 12.40 12.40

 Senin Jam 7 Upacara bendera rutin


 Jumat jam 7 Shalat Jumat Berjamaah

6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok
guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial,
kompleksitas, intake siswa, dan daya dukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
REKAP KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Komponen KKM KKM KKM


Kelas VII Kelas VIII Kelas
IX

Pendidikan Agama 70 70 70

Pendidikan 70 70 70
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 70 70 70
67 67 67
Bahasa Inggris
67 67 67
Matematika
67 67 67
Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70


75 75 75
Seni Budaya
75 75 75
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan

Prakarya 75

Keterampilan / Teknologi 75 75
Informasi

Muatan lokal 75 75 75

Berdasarkan perhitungan Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal


dari masing-masing mata pelajaran, maka pihak sekolah
menentukan KKM untuk Satuan Pendidikan 67. Hal tersebut
didasarkan pada KKM terrendah yang telah ditetapkan oleh
masing-masing guru mata pelajaran

6. Kenaikan Kelas dan kelulusan


Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
c. Nilai yang tidak tuntas maksimal 3 mata pelajaran dengan
memperhatikan nilai rapor pada semester I dan semester II
d. Kenaikan kelas mempertimbangkan juga kehadiran di kelas
mencapai minimal 90%, kecuali sakit dengan keterangan dokter
atau bencana alam.
e. Hal-hal yang belum tercantum dalam point a sampai d akan
diputuskan dalam rapat pleno.
f. Penentuan nilai akhir raport = (NH + m + N)/3
g. NH : rata-rata nilai harian termasuk tugas mandiri terstruktur dan
tidak terstruktur
M : Nilai mid
N : nilai ulangan akhir semester
Kriteria kelulusan diatur sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi.
d. Mengikuti Ujian Nasional.
e. Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di
kelas mencapai minimal 90%.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup


a. Kurikulum SMP N ....................................... memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal.
Untuk memperjelas uraian tersebut berikut ini ditampilkan tabel tentang
kecakapan hidup
Kecakapan
No. Jenis Mata Pelajaran
Hidup
1 Pribadi Membaca Al-Quran Pend. Agama
Islam
2 Sosial Pengumpulan dana sosial IPS
3 Sosial Membersihkan sampah di PKn
sekitar sekolah
4 Vokasional Berpidato Bahasa
Indonesia
5 Vokasional Reportase Bahasa
Indonesia
6 Vokasional Story telling Bahasa Inggris
7 Vokasional Bermain band (alat musik) Seni Budaya

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
b. Kurikulum SMP N ....................................... memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal berupa pendidikan keterampilan menjahit (tata
busana) yang sudah berjalan sejak 2010.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan bagian dari
mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik
melalui kegiatan pembiasaan, ekstrakurikuler, pendidikan dan pelatihan,
dan atau dari satuan pendidikan formal/nonformal lain yang sudah
memperoleh akreditasi.

Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel keunggulan lokal dan global yang
dikembangkan di SMP N .......................................
Tabel Materi Keunggulan Lokal dan Global

No. Keunggulan Lokal Keunggulan Global Keterangan


1 Keterampilan tata Mengakses internet
busana aplikasi pada untuk siswa kelas IX
taplak meja, menjahit
baju seragam,
menjahit celana
seragam
2 Olahraga bola voli
3 Drum band
4 Seni tari
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang


diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun
ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektir belajar, waktu pembelajaran
efektir dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
Waktu pemebelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu melipiti jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
imaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainya
tertera pada tabel:
Alokasi
No Kegiatan Keterangan
Waktu
1 Minggu efektif Digunakan untuk kegiatan
39 minggu
belajar pembelaran efektif
2 Jeda tengah
2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
3 Jada antar
2 minggu Antara semester I dan II
semester
4 Digunakan untuk penyiapan
Libur akhir
4 minggu kegiatan dan administrasi akhir
tahun pelajaran
dan awal tahun pelajaran
5 Hari libur Libur awal dan akhir romadon
4 minggu
keagamaan Libur hari raya idhul fitri
6 Disesuaikan dengan peraturan
Hari libur
2 minggu pemerintah
umum/nasional
(terlampir)
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan juni tahun berikutnya
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Meneri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan Hari Raya Keagamaan, Kepala Daerah Tingkat
Kota, dan Sekolah dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
sekolah berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada
dokumen standar isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah
4. Hari beljar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5. Jumlah belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran 213 (dua ratus
tigabelas) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan
pemrbelajaran sesuai kurikulum yamng berlaku.
6. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan
untuk proses pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam
belajar efektif setiap minggu untuk kelas VII = 40 jam pelajaran
untuk kelas VIII dan kelas IX = 36 jam pelajaran, dengan alokasi
waktu 40 menit per jam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif
selama satu tahun untuk kelas VII = 1404 jam pelajaran.
Sedangkan jam belajar efektif untuk kelas VIII dan IX selama satu
tahun 1365 jam pelajaran.

Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 20.. / 20..


Semester I

JULI 20.. Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 1 8 15 22 29 2 – 7 Juli 20.. PPDB TP 20../20..


HARI PERTAMA MASUK
SENIN 2 9 16 23 30 16 – 18 Juli 20..
SEKOLAH TP 20../20..
SELASA 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28

AGUSTUS 20.. Tanggal Uraian Kegiatan

5 12 19 26 17 Agustus 20.. HUT Kemerdekaan RI ke 73


MINGGU
6 13 20 27 22 Agustus 20.. Hari Raya Idul Adha 1439 H
SENIN
SELASA 7 14 21 28

RABU 1 8 15 22 29

KAMIS 2 9 16 23 30

JUM'AT 3 10 17 24 31

SABTU 4 11 18 25

SEPTEMBER 20.. Tanggal Uraian Kegiatan

2 9 16 23 30 11 September 20.. Tahun Baru Islam 1440 H


MINGGU
3 10 17 24
SENIN
4 11 18 25
SELASA
5 12 19 26
RABU
6 13 20 27
KAMIS
7 14 21 28
JUM'AT
1 8 15 22 28
SABTU

OKTOBER 20.. Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 7 14 21 28

SENIN 1 8 15 22 29

SELASA 2 9 16 23 30

RABU 3 10 17 24 31

KAMIS 4 11 18 25

JUM'AT 5 12 19 26

SABTU 6 13 20 27

NOPEMBER 20.. Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 4 11 18 25 20 November 20.. Maulid Nabi Muhammad SAW

SENIN 5 12 19 26

SELASA 6 13 20 27

RABU 7 14 21 28

KAMIS 1 8 15 22 29

JUM'AT 2 9 16 23 30

SABTU 3 10 17 24

DESEMBER 20.. Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 2 9 16 23 30 3–13 Desember20.. PENILAIAN AKHIR SEMESTER


(PAS) GANJIL TP. 20../20..
SENIN 3 10 17 24 31 15 Desember 20.. PEMBAGIAN RAPORT
SEMESTER GANJIL TP. 20../20..

SELASA 4 11 18 25 17 - 31 Desember LIBUR SEMESTER GANJIL TP.


20.. 20../20..
RABU 5 12 19 26 25 Desember 20.. Hari Natal

KAMIS 6 13 20 27

JUM'AT 7 14 21 28

SABTU 1 8 15 22 29

PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF


TAHUN PELAJARAN 20../20..

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jumlah Hari Libur Jumlah Hari Jumlah Hari Jumlah Hari
Jumlah Hari Jumlah Minggu Hari Mid Jumlah Hari
No BULAN Hari Hari Libur Awal Awal Masuk Libur Pembagian
Kalender Efektif Tes, Ulum Efektif
Minggu Resmi Puasa dan Sekolah Semester Raport
dan Ujian
Idul Fitri

1 JULI 20.. 31 2 5 3 12 11

2 AGUSTUS 20.. 31 5 4 2 25

3 SEPTEMBER 20.. 30 4 5 1 24

4 OKTOBER 20.. 31 4 4 6 21

5 NOPEMBER 20.. 30 4 4 1 25

6 DESEMBER 20.. 31 0 5 2 5 6 1 12

JUMLAH 184 19 27 6 3 17 12 1 118

Minggu Efektif
SEMESTER I = 19

Semester II

JANUARI 20.. Tanggal Uraian Kegiatan

MINGGU 6 13 20 27 1 Januari 20.. Tahun Baru Masehi

SENIN 7 14 21 28

SELASA 1 8 15 22 28

RABU 2 9 16 23 30

KAMIS 3 10 17 24 31

JUM'AT 4 11 18 25

SABTU 5 12 19 26

FEBRUARI 20..

MINGGU 3 10 17 24

SENIN 4 11 18 25 5 Februari 20.. Tahun Baru Imlek 2570 /


Tahun baru Cina)

SELASA 5 12 19 26

RABU 6 13 20 27

KAMIS 7 14 21 28

JUM'AT 1 8 15 22

SABTU 2 9 16 23

MARET 20..
MINGGU 3 10 17 24 31 6 Maret 20.. Hari Raya Nyepi

SENIN 4 11 18 25

SELASA 5 12 19 26

RABU 1 6 13 20 27

KAMIS 2 7 14 21 28

JUM'AT 8 15 22 29

SABTU 9 16 23 30

APRIL 20..

MINGGU 7 14 21 28 3 April 20.. Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

SENIN 1 8 15 22 29 19 April 20.. Wafat Isa Almasih

SELASA 2 9 16 23 30

RABU 3 10 17 24

KAMIS 4 11 18 25

JUM'AT 5 12 19 26

SABTU 6 13 20 27

MEI 20..

MINGGU 5 12 19 26 1 Mei 20.. Hari Buruh

SENIN 6 12 20 27 4 MEI 20.. LIBUR SATU HARI SEBELUM


RAMADHAN

SELASA 7 14 21 28 5 – 6 MEI 20.. LIBUR DUA HARI PERTAMA


BULAN RAMADHAN

RABU 1 8 15 22 29 19 Mei 20.. Hari Raya Waisak

KAMIS 2 9 16 23 30 30 Mei 20.. Kenaikan Isa Almasih

JUM'AT 3 10 17 24 31

SABTU 4 11 18 25

JUNI 20..

LIBUR SEBELUM DAN


30 MEI – 11
MINGGU 2 9 16 23 30 SESUDAH HARI RAYA IDUL
JUNI 20..
FITRI

SENIN 3 10 17 24 1 Juni 20.. HariLahir Pancasila

SELASA 4 11 18 25 5 - 6 Juni 20.. Hari Raya Aidul Fitri

PERKIRAAN PENILAIAN AKHIR


17 – 27 Juni SEMESTER (PAS) GENAP/
RABU 5 12 19 26
20.. KENAIKAN KELAS TINGKAT
SD/MI, SDLB, DAN PAKET A

KAMIS 6 13 20 27

PEMBAGIAN RAPORT
JUM'AT 7 14 21 28 29 Juni 20..
SEMESTER GENAP TP. 20../20..
SABTU 1 8 15 22 29

JULI 20..

MINGGU 7 14 21 28

SENIN 1 8 15 22 29 2 – 14 JULI 20.. LIBUR SEMESTER GENAP/


KENAIKAN KELAS TP. 20../20..

SELASA 2 9 16 23 30 2 – 7 Juli 20.. PPDB TP. 20../2020

RABU 3 10 17 24 31 16 Juli 20.. AWAL Masuk Sekolah TP.


20../2020

KAMIS 4 11 18 25

JUM'AT 5 12 19 26

SABTU 6 13 20 27

PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF


SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 20../20..

Jumlah
Jumlah
Hari
Jumlah Jumlah Hari Mid
Jumlah Jumlah Jumlah Libur Jumlah Jumlah Hari Jumlah
Hari Hari Awal Tes,
No BULAN Hari Minggu Hari Awal Hari Libur Pembagian Hari
Libur Masuk Ulum
Kalender Efektif Minggu Puasa Semester Raport Efektif
Resmi Sekolah dan
dan Idul
Ujian
Fitri

1 JANUARI 20.. 31 4 4 1 4 22

2 FEBRUARI 20.. 28 4 4 1 23

3 MARET 20.. 31 3 5 1 6 19

4 APRIL 20.. 30 2 4 2 12 12

5 MEI 20.. 31 3 4 2 3 6 16

6 JUNI 20.. 30 0 5 3 6 7 1 8

JUMLAH 181 16 26 10 9 11 24 1 100

Minggu Efektif

SEMESTER II = 16
BAB V
PENUTUP

Penyusunan Kurikulum SMPN ....................................... ini tentunya


tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung sehingga Dokumen 1 Kurikulum
SMPN ....................................... ini dapat tersusun
Dokumen 1 Kurikulum SMPN ....................................... yang kami
susun akan berubah seiring dengan tuntutan perkembangan dunia
pendidikan dan situasi lingkungan sekolah, Sehingga tidak tertutup
kemungkinan terjadinya revisi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
dan pencapaian visi sekolah

Anda mungkin juga menyukai