Anda di halaman 1dari 4

PPT

ASPEK-ASPEK BUDAYA DALAM PEMILIHAN STRATEGI


Semua organisasi memiliki budaya. Budaya adalah cara unik organisasi dalam
melakukan bisnis. Semua manusia memiliki kebutuhan mendasar untuk memahami dunia,
untuk merasa memiliki kontrol dan memberi arti pada dunia. Ketika ada kejadian yang
mengancam kebutuhan ini, individu akan bereaksi secara defensif.
Jika strategi perusahaan didukung oleh produk budaya, seperti nilai, keyakinan, ritual,
upacara, cerita, simbol, bahasa, dan pahlawan, manajer sering kali dapat
mengimplementasikan perubahan dengan cepat dan mudah. Namun, jika budya pendukung
tidak ada dan tidak ditanamkan, perubahan strategi mungkin tidak efektif. Budaya perusahaan
mungkin bertentangan dengan strategi yang baru, dan hasilnya akan membingungkan dan
tidak jelas.
POLITIK PEMILIHAN STRATEGI
Semua organisasi bersifat politis. Terkadang, politik dan preferensi personal
menyusup dalam strategi pemilihan keputusan. Politik internal memengaruhi pilihan strategi
dalam semua organisasi. Tanggung jawab utama penyusun strategi adalah mengarahkan
perkembangan koalisi, menjaga konsep tim secara keseluruhan, dan memperoleh dukungan
dari individu dan kelompok kunci.
Dalam ketiadaan analisis tujuan, keputusan strategi sering kali berdasarkan politik
saat itu. Dengan pengembangan alat formulasi strategi, faktor politik menjadi kurang penting
dalam pembuatan keputusan strategi. Mengelola hubungan politik adalah bagian integral dari
membangun antusiasme dan semangat dalam suatu organisasi.
Penyusun strategi yang sukses meminimalkan paparan politis mereka pada isu yang
sangat kontroversial dan dalam lingkungan di mana cenderung terdapat oposisi terbesar dari
pusat kekuatan kunci. Secara bersama-sama, temuan ini memberikan dasar untuk mengelola
hubungan politis di dalam organisasi.
STUDI KASUS & ANALISIS
PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK
QSPM (STUDI KASUS PADA HIJAB ALILA KARAWANG)
Pada dasarnya, perkembangan industrialisasi fashion hijab di Indonesia telah dimulai
sejak tahun 1990. Dibuktikan dengan muncul beberapa merk busana muslim yang
menawarkan berbagai desain pakaian untuk memenuhi permintaan masyarakat. Hijab Alila
merupakan salah satu brand ternama di Indonesia. Brand ini bergerak di bidang fashion
muslim, seperti gamis, khimar, aksesoris pakaian muslim, dan sebagainya. Brand yang
dimiliki oleh istri Ustadz Felix Siauw ini berdiri sejak akhir tahun 2011. Dalam mengelola
brand ini, Parsini atau lebih akrab dipanggil Iin dibantu oleh suaminya dan rekan bisnisnya
yang bernama Benefiko.
Visi-misi brand ini adalah berbisnis dan berdakwah, mengajak semua wanita
muslimah untuk berpakaian sesuai syariat Islam. Tidak hanya untuk kalangan orang dewasa
saja, namun brand ini juga memproduksi pakaian anak-anak dan mulai merambah ke men
wear juga. Semua model gamis, khimar dan jenis pakaian lainnya dirancang sesuai ketentuan
hijab syar’i dan aturan-Nya. Namun, target pasar brand ini lebih mengarah ke wanita muslim,
karena produk yang dikeluarkan pun lebih dominan ke gamis dan khimar untuk para
muslimah.
Saat ini Hijab Alila sudah memiliki 55 distributor di seluruh Indonesia. Salah satunya
adalah Distributor Karawang. Namun, Hijab Alila memiliki dua pesaing utama yaitu brand
Kiciks Muslimah dan Ayyabina. Pada tahun 2018 lalu, brand tersebut memiliki omset
penjualan yang tinggi dibandingkan Hijab Alila yakni mencapai 200 juta per bulan.

ANALISIS
Matriks QSPM bertujuan untuk mengetahui strategi prioritas yang bisa diaplikasikan
oleh distributor Karawang. Matriks QSPM menggunakan nilai bobot dan nilai Attractive
Score (AS) atau daya tarik yang dinilai oleh responden. Dari kedua nilai tersebut akan
didapatkan nilai Total Attractive Score (TAS). Strategi dengan nilai TAS terbesar menjadi
pilihan utama strategi prioritas sedangkan strategi dengan nilai TAS terkecil merupakan
pilihan terakhir. Kisaran Skor Daya Tarik adalah:
1 = Tidak memiliki daya tarik, 2 = Daya tariknya rendah, 3 = Daya tariknya sedang, dan 4 =
Daya tariknya tinggi.
Dari hasil analisis QSPM dapat ditarik kesimpulan bahwa distributor Karawang
disarankan memilih strategi alternatif dengan cara sekreatif mungkin agar dapat menjangkau
pasar lebih luas dan banyak dengan nilai TAS sebesar 22,35 dengan alasan bahwa dengan
melakukan banyak promosi di media sosial akan menarik lebih banyak pelanggan. Kemudian
menjaga kestabilan haga agar pelanggan tidak berpindah ke pesaing yang menawarkan harga
lebih murah dengan kualitas baik. Dan yang terakhir yakni memperbanyak reseller produk
agar produk yang dipasarkan semakin meluas dengan banyaknya orang yang memasarkan
produk Hijab Alila.

RMK
ASPEK-ASPEK BUDAYA DALAM PEMILIHAN STRATEGI
Semua organisasi memiliki budaya. Budaya mencakup perangkat nilai, keyakinan,
perilaku, adat, norma, kepribadian, dan pahlawan yang menggambarkan perusahaan. Budaya
adalah cara unik organisasi dalam melakukan bisnis. Hal itu merupakan dimensi manusia
yang menciptakan solidaritas dan makna, serta menginspirasi komitmen dan produktivitas
dalam suatu organisasi ketika perubahan strategi dibuat. Semua manusia memiliki kebutuhan
mendasar untuk memahami dunia, untuk merasa memiliki kontrol dan memberi arti pada
dunia. Ketika ada kejadian yang mengancam kebutuhan ini, individu akan bereaksi secara
defensif. Manajer dan karyawan mungkin dapat menyabotase strategi baru sebagai usaha
untuk mengambil kembali status quo.
Menguntungkan untuk melihat manajemen strategik dari perspektif budaya karena
kesuksesan sering kali bergantung pada derajat dukungan bahwa strategi menerima kultur
perusahaan. Jika strategi perusahaan didukung oleh produk budaya, seperti nilai, keyakinan,
ritua, upacara, cerita, simbol, bahasa, dan pahlawan, manajer sering kali dapat
mengimplementasikan perubahan dengan cepat dan mudah. Namun, jika budaya pendukung
tidak ada dan tidak ditanamkan, perubahan strategi mungkin tidak efektif. Budaya perusahaan
mungkin bertentangan dengan strategi yang baru, dan hasilnya akan membingungkan.
POLITIK PEMILIHAN STRATEGI
Semua organisasi bersifat politis. Jika tidak dikelola, manuver politik akan
menghabiskan waktu yang berharga, menumbangkan tujuan organisasi, menghabiskan energi
manusia, dan menghasilkan kerugian pada beberapa karyawan yang bernilai. Terkadang,
politik dan preferensi personal menyusup dalam strategi pemilihan keputusan. Politik internal
memengaruhi pilihan strategi dalam semua organisasi. Tanggung jawab utama penyusun
strategi adalah mengarahkan perkembangan koalisi, menjaga konsep tim secara keseluruhan,
dan memperoleh dukungan dari individu dan kelompok kunci.
Dalam ketiadaan analisis tujuan, keputusan strategi sering kali berdasarkan politik
saat itu. Dengan pengembangan alat formulasi strategi, faktor politik menjadi kurang penting
dalam pembuatan keputusan strategi. Dengan tidak adanya objektivitas, faktor politik
terkadang mendikte strategi, dan ini tidak menguntungkan. Mengelola hubungan politik
adalah bagian integral dari membangun antusiasme dan semangat dalam suatu organisasi.
Penyusun strategi yang sukses memastikan bahwa semua dasar kekuatan besar di
dalam organisasi terwakili, atau memiliki akses ke manajemen puncak. Ini pentig karena
karyawan dan manajer yang baru secara umum memiliki lebih banyak antusiasme dan
semangat dibanding karyawan yang telah lama berada di perusahaan. Penyusun strategi yang
sukses meminimalkan paparan politis mereka pada isu yang sangat kontroversial dan dalam
lingkungan di mana cenderung terdapat oposisi terbesar dari pusat kekuatan kunci. Secara
bersama-sama, temuan ini memberikan dasar untuk mengelola hubungan politis.
STUDI KASUS & ANALISIS
PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK
QSPM (STUDI KASUS PADA HIJAB ALILA KARAWANG)
Pada dasarnya, perkembangan industrialisasi fashion hijab di Indonesia telah dimulai
sejak tahun 1990. Dibuktikan dengan muncul beberapa merk busana muslim yang
menawarkan berbagai desain pakaian untuk memenuhi permintaan masyarakat. Hijab Alila
merupakan salah satu brand ternama di Indonesia. Brand ini bergerak di bidang fashion
muslim, seperti gamis, khimar, aksesoris pakaian muslim, dan sebagainya. Brand yang
dimiliki oleh istri Ustadz Felix Siauw ini berdiri sejak akhir tahun 2011. Dalam mengelola
brand ini, Parsini atau lebih akrab dipanggil Iin dibantu oleh suaminya dan rekan bisnisnya
yang bernama Benefiko.
Visi-misi brand ini adalah berbisnis dan berdakwah, mengajak semua wanita
muslimah untuk berpakaian sesuai syariat Islam. Tidak hanya untuk kalangan orang dewasa
saja, namun brand ini juga memproduksi pakaian anak-anak dan mulai merambah ke men
wear juga. Semua model gamis, khimar dan jenis pakaian lainnya dirancang sesuai ketentuan
hijab syar’i dan aturan-Nya. Namun, target pasar brand ini lebih mengarah ke wanita muslim,
karena produk yang dikeluarkan pun lebih dominan ke gamis dan khimar untuk para
muslimah.
Saat ini Hijab Alila sudah memiliki 55 distributor di seluruh Indonesia. Salah satunya
adalah Distributor Karawang. Namun, Hijab Alila memiliki dua pesaing utama yaitu brand
Kiciks Muslimah dan Ayyabina. Pada tahun 2018 lalu, brand tersebut memiliki omset
penjualan yang tinggi dibandingkan Hijab Alila yakni mencapai 200 juta per bulan.

ANALISIS
Matriks QSPM bertujuan untuk mengetahui strategi prioritas yang bisa diaplikasikan
oleh distributor Karawang. Matriks QSPM menggunakan nilai bobot dan nilai Attractive
Score (AS) atau daya tarik yang dinilai oleh responden. Dari kedua nilai tersebut akan
didapatkan nilai Total Attractive Score (TAS). Strategi dengan nilai TAS terbesar menjadi
pilihan utama strategi prioritas sedangkan strategi dengan nilai TAS terkecil merupakan
pilihan terakhir. Kisaran Skor Daya Tarik adalah:
1 = Tidak memiliki daya tarik, 2 = Daya tariknya rendah, 3 = Daya tariknya sedang, dan 4 =
Daya tariknya tinggi.
Dari hasil analisis QSPM dapat ditarik kesimpulan bahwa distributor Karawang
disarankan memilih strategi alternatif dengan cara sekreatif mungkin agar dapat menjangkau
pasar lebih luas dan banyak dengan nilai TAS sebesar 22,35 dengan alasan bahwa dengan
melakukan banyak promosi di media sosial akan menarik lebih banyak pelanggan. Kemudian
menjaga kestabilan haga agar pelanggan tidak berpindah ke pesaing yang menawarkan harga
lebih murah dengan kualitas baik. Dan yang terakhir yakni memperbanyak reseller produk
agar produk yang dipasarkan semakin meluas dengan banyaknya orang yang memasarkan
produk Hijab Alila. (Saing & Wulandari, 2020)

DAFTAR PUSTAKA
Saing, B., & Wulandari, E. (2020). Pemilihan Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan
Teknik Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) (Studi Kasus Pada Hijab Alila
Karawang). JEMMA (Journal of Economic, Management and Accounting), 3(2), 122.
https://doi.org/10.35914/jemma.v3i2.383

Anda mungkin juga menyukai