Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN HYPERTENSI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 3

UPTD
Puskesmas drg. Wallia Illana
Prabumulih NIP.198406242010012015

Barat
1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari >140 mmHg dan atau diastolic >90mmHg

2. Tujuan Sebagai acuan penetapan langkah-langkah sebagai pedoman dalam


menegakkan diagnosis hipertensi yang tepat dan memberikan terapi
hipertensi yang rasional sehingga pasien sembuh dan memperoleh
kepuasan pelayanan.
3. Kebijakan Surat keputusan puskesmas tentang pelayanan klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer

5. Alat dan Alat


Bahan  Tensimeter
 Stetoskop
 Termometer
Bahan
 Buku status pasien unit pelayanan umum
 Lembar resep
 Form resep
 Form laboratorium
 Form rujukan eksternal dan internal
 Buku register rujukan pasien
1
5. Prosedur / 1. Pasien masuk ke Poli Lansia setelah dipanggil petugas
Langkah- 2. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien :
langkah a. Onset penyakit hipertensi
b. Riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga
c. Faktor risiko dan komplikasi: DM, Dislipidemia, penyakit ginjal,
penyakit arteri perifer, PJK, gagal jantung, endokrin
d. Sosial dan ekonomi: kebiasaan merokok, kebiasaan makan,
pekerjaan, pola tidur, stressor, jenis kepribadian, aktivitas fisik
e. Keluhan tambahan : Adakah rasa sakit kepala, mimisan, rasa
berat kepala, rasa berat di tengkuk
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
 Mengukur Tekanan Darah
- Hypertensi ringan bila tekanan darah sistole 140 – 159 mmHg,
diastole 90 – 99 mmHg
- Hypertensi sedang bila tekanan darah sistole 160 – 179 mmHg,
diastole 100 – 109 mmHg
- Hypertensi berat bila tekanan darah sistole >180 mmHg, diastole
>110 mmHg
4. Petugas melakukan kemungkinan diagnosis klinik adalah Hypertensi
5. Petugas melakukan penatalaksanaan:
- Hydroklorotiazide (HCT) 12,5 mg – 25 mg per hari dosis tunggal
pada pagi hari
- Captofril 12,5 mg – 25 mg 2-3x sehari (kontra indikasi penderita
Asma)
- Nifedipin mulai dari 5 mg 2x sehari bisa dinaikan 10 mg 2x sehari
6. Petugas menulis dan memberikan resep kepada pasien
7.Petugas mempersilakan pasien mengambil obat di Apotek

2
6. Diagram Alir
LOKET
Pasien Datang

POLI LANSIA
ANAMNESE
Pasien diperiksa dengan keluhan sakit kepala,
rasa tidak nyaman di tengkuk, sukar tidur, dan
migren

Kemungkina
n Diagnosis

Petugas menulis dan


Hypertensi Bukan
memberikan resep
Hypertensi
kepada pasien

APOTEK Pasien Pulang

7. Unit Terkait 1. LOKET

2. POLI LANSIA

3. APOTEK

8. Dokumen Buku Register Harian


terkait

3
4

Anda mungkin juga menyukai