Anda di halaman 1dari 1

Nama : Maudi Zakiah

Kelas : XI F.8
SEJARAH DI JAMBI
BUNKER JEPANG

Bunker Jepang di Jambi terletak di Kelurahan Pall Merah, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.
Lokasi bunker saat ini berada di dalam kompleks Bandara Sultan Thaha Syaifudin. Bandara tersebut
dibangun pada masa penjajahan Belanda dan ketika tentara Jepang menduduki Jambi pada masa Perang
Asia Pasifik, salah satu bagian dari sisi landasan pacu didirikan bunker. Bunker terbuat dari cor beton
berdinding tebal, berdenah persegi, daun pintu masuk terbuat dari besi, pada bagian atas dilengkapi empat
cerobong. Sedangkan pada dinding yang menghadap ke landasan pacu terdapat tiga jendela untuk
penempatan senjata mesin. Diperkirakan dibangun antara tahun 1942-1945, bunker tersebut dulunya
digunakan sebagai satu di antara sistem pertahanan tentara pendudukan Jepang di Provinsi Jambi untuk
menangkal serangan udara. Bangunan Banker Jepang di Jambi ini sudah berusia puluhan tahun, meski
berusia puluhan tahun bangunan ini masih tampak kokoh berdiri. Banker Jepang ini sudah ditetapkan oleh
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi sebagai benda cagar budaya.
"Bangunan itu memiliki nilai sejarah, merupakan peninggalan perjuangan kemerdekaan," kata
Kristanto Pokja Pemugaran BP3. Setelah hengkangnya dai Nippon dari tanah Jambi maka bangunan
tersebut tidak lagi difungsikan sebagaimana awal dibangunnya bunker yang terbuat dari cor beton
itu."Bunker Jepang merupakan satu di antara benda cagar budaya yang dilindungi yang ada di Kota
Jambi, dan sampai sekarang masih terus dipelihara," kata Kristanto. Seorang petugas atau disebut juru
kunci menurutnya rutin membersihkan bangunan yang letaknya tidak jauh dari bangunan VIP Room
Bandara Sultan Thaha yang baru dibangun.Sejurus dengan rencana Pemerintah Provinsi Jambi untuk
membangun bandara yang memiliki kelebihan dengan adanya kebun binatang dan juga rumah-rumah adat
di kawasan eks-arena MTQ, Bunker Jepang merupakan satu di antara tempat yang bisa dijadikan aset
pariwisata."Ini merupakan peninggalan sejarah, dan mesti dilindungi karena ini juga aset pariwisata," kata
Gubernur Jambi terdahulu Hasan Basri Agus yang melihat dari dekat bangunan peninggalan sejarah
tersebut. Sebelumnya berdasarkan pertemuan antara Pemerintah Provinsi Jambi dan pihak Angkasa Pura
selaku pengelola bandara rencananya bandara Jambi yang baru bakal mengadopsi konsep zoo airport,
satu-satunya yang mempunyai konsep ini di Asia Tenggara. "Pihak Angkasa Pura meminta agar kebun
binatang tidak dipindahkan malah dijadikan nilai lebih dari bandara ini, dan kita bersyukur kita tidak
bingung lagi memikirkan kemana kebun binatang bakal dipindahkan," kata gubernur.

Anda mungkin juga menyukai