Anda di halaman 1dari 9

5 DI KOTA JAMBI

1. SMP Negeri 1 (Holland Indische School)

Dulu SMP Negeri 1 adalah Holland Indische School (HIS), didirikan oleh Pemerintah
Kolonial Belanda pada tahun 1933, terletak di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 22,
Pasar, Kota Jambi.

2.Menara Air

Menurut sejarah menara ini dibangun tahun 1928 oleh dewan Kotapraja. Selain sebagai
menara air, dahulu menara ini difungsikan sebagai menara kontrol untuk mengintai
musuh yang kemungkinan berlalu lalang di Sungai Batanghari. Menara ini adalah
gedung tertinggi di Kota Jambi dikala itu. Didekat menara ini dulu kabarnya terdapat
benteng buatan belanda.

Sejarah mencatat diatas menara air ini pengibaran bendera merah putih untuk pertama
kalinya dikibarkan oleh para pejuang Jambi pada tanggal 19 agustus 1945 atau dua hari
setelah diumumkan Proklamasi Kemerdekaan RI.
3. Rumah Batu Olak Kemang

Bangunan tua yang oleh warga setempat disebut juga “Rumah Rajo” tepatnya berada di
Jl. KH. Abdul Qodir Ibrahim, RT. 02, kelurahan Olak kemang, Kecamatan Danau Teluk
Seberang Kota Jambi.

4. Rumah Sakit Bratanata Unang (Rumah Sakit DKT)

RS dr. Bratanata Unang terletak di Jalan R. Mattaher No..33 Jambi, lebih dikenal
dengan sebutan Rumah Sakit DKT berdiri sejak tahun 1918 merupakan gedung
peninggalan Belanda yang difungsikan mempunyai Tugas pokok sebagai tempat
pelayanan dan pengobatan para Prajurit Tentara, PNS TNI dan keluarga serta juga
berperan ganda membantu masyarakat umum dalam memberikan Pelayanan dan
pengobatan.
5 Gedung Residen

Berlokasi di jalan Ahmad Yani, Telanaipura kota, Jambi, sekarang digunakan sebagai
kantor Markas Komando Ditpolair Polda Jambi, dibangun tahun 1928.

Residen Jambi yang pertama O.L Helfrich yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Jenderal Belanda Nomor 20 tanggal 4 Mei 1906 dan pelantikannya
dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 1906. Kekuasaan kerajaan Belanda atas wilayah Jambi
berlangsung ± 36(tiga puluh enam) tahun karena pada tanggal 9 Maret 1942 terjadi
peralihan kekuasaan kepada Pemerintahan Jepang sebagai pemenang dalam perang
kawasan Asia pasifik pada saat itu. Oleh karena itu kantor eks Residen Jambi menjadi
saksi sejarah yang tidak kalah pentingnya dalam membuka tabir asal usul pemerintahan
di Jambi. Sehingga perlu kiranya gedung tua yang merupakan monumen saksi sejarah
Jambi tersebut dapat dijaga dan dilestarikan, termasuk sebagai bagian cagar budaya
yang berkaitan dengan bangunan bersejarah yang tetap harus dirawat secara maksimal.
5 DI PROVINSI JAMBI

1. Masjid Agung Al-falah

Masjid Agung Al-Falah dikenal dengan sebutan ‘masjid seribu tiang’, dibangun pada
tahun 1971 dan selesai pada tahun 1980, dengan menghabiskan 9 tahun masa
pembangunan. Masjid terbesar di kota Jambi ini walau terkenal dengan sebutan Masjid
Seribu Tiang, namun sebenarnya tiang yang ada di dalam masjid ini hanyalah berjumlah
256 buah. Bentuk masjid ini sederhana dengan tanpa adanya sekat dan dinding, yang
ada hanyalah tiang dan atap beserta kubanya.

2. Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Museum Perjuangan Rakyat Jambi terletak di sudut pertemuan Jalan Sultan Agung dan
Jalan Slamet Riyadi, tepatnya Jl. Sultan Agung no. 12, Jambi. Pendirian museum ini
atas prakarsa Dewan Harian Daerah Angkatan 45 (DHD-45) bersama Pemerintah
Daerah Provinsi Jambi dengan tujuan mengenang sejarah perjuangan rakyat Jambi
semasa pergerakan nasional hingga kemerdekaan Indonesia.
3. Istana Abdurrahman Thaha Saifuddin

Istana Abdurrahman Thaha Saifuddin merupakan Istana kerajaan bekas peninggalan


raja Sultan Thaha Saifuddin. Istana ini terletak di Tanah Garo Muara Tabir Jambi.
Beliau merupakan raja terakhir dari kerajaan jambi yang juga dinobatkan sebagai
pahlawan nasional. Ia meninggal dalam pertempuran melawan Belanda dengan
semangat gigih memperjuangkan tanah lahirnya. Nama harum sultan Jambi ini juga
terkenal hingga ke negeri Turki. Pada tahun 1298 H Turki menghadiahi Sultan Thaha
Saifuddin dengan medali bersegi tujuh. Penghargaan juga datang dari dalam negeri
dengan didirikannya patung untuk mengenang Sultan Thaha Saifuddin di depan kantor

4. Museum Siginjai (Negeri Jambi)

Museum Siginjai (Negeri Jambi) – https://kebudayaanindonesia.net

Jika Anda menyukai wisata budaya dan sejarah, maka datang ke Museum Negeri Jambi
adalah pilihan yang tepat. Tempat wisata ini berada di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 1,
Jambi.

Peletakan batu pertama pembangunan Museum Negeri Jambi pada tanggal 18 Februari
1981 oleh Gubernur Jambi Bapak Masjchun Syofwan, SH. Merupakan titik awalnya
gerakan program pembangunan museum di Provinsi Jambi.
5. Klenteng Hok Tek

Hok Tek merupakan kelenteng pertama dan tertua di Provinsi Jambi, terletak di Jl Husni
Thamrin, Jembatan Sungai Maram, Kelurahan Orang Kayo Hitam, Jambi.

Kelenteng ini berdiri sekitar tahun 1800. Karena beberapa alasan, kelenteng pun
dipindahkan ke kawasan Kampung Manggis Jl Kirana II RT 10, Kelurahan Cempaka
Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, sekitar tahun 1982.
5 DI LUAR KOTA JAMBI

3. Istana Abdurrahman Thaha Saifuddin

Istana Abdurrahman Thaha Saifuddin merupakan Istana kerajaan bekas peninggalan


raja Sultan Thaha Saifuddin. Istana ini terletak di Tanah Garo Muara Tabir Jambi.
Beliau merupakan raja terakhir dari kerajaan jambi yang juga dinobatkan sebagai
pahlawan nasional. Ia meninggal dalam pertempuran melawan Belanda dengan
semangat gigih memperjuangkan tanah lahirnya. Nama harum sultan Jambi ini juga
terkenal hingga ke negeri Turki. Pada tahun 1298 H Turki menghadiahi Sultan Thaha
Saifuddin dengan medali bersegi tujuh. Penghargaan juga datang dari dalam negeri
dengan didirikannya patung untuk mengenang Sultan Thaha Saifuddin di depan kantor
Gubernur Jambi.

2. Jembatan Betrix

Jembatan Beatrix atau yang kerap di sebut masyarakat sebagai Beatrix Brug, terletak di
Kabupaten Sarolangun. Membentang di atas Sub-DAS Batanghari, Sungai Batang
Tembesi Sarolangun.
Jembatan tersebut, dibangun atas ribuan rakyat Jambi yang dipaksa bekerja paksa atau
rodi. jembatan ini memiliki panjang kurang lebih 100 meter dengan lebar lima meter.
Jembatan ini dibangun hampir belasan tahun lamanya yang dimulai sejak 1923 hingga
diresmikan pada tahun 1939. Penamaan Beatrix sendiri, menurut cerita turun temurun,
kemungkinan disadur dari nama Beatrix Wilhelmina Armgard, yang menjadi Ratu
Belanda.
1. Perkebunan Teh Kayu Aro

Pabrik Teh Kayu Aro (https://tehkayuaro.blogspot.co.id)

Perkebunan Teh Kayu Aro terletak di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci,
Provinsi Jambi, di lereng gunung Kerinci dengan ketinggian 1.600 m dpl.

4. Bunker Jepang

Bunker adalah sejenis bangunan pertahanan militer. Bunker biasanya dibangun di


bawah tanah. Banyak bunker dibangun pada Perang Dunia I dan II.

Bunker Jepang di JAmbi terletak di Kelurahan Pall Merah, Kecamatan Jambi Selatan,
Kota Jambi. Lokasi bunker saat ini berada di dalam kompleks Bandar Udara Sultan
Thaha Syaifudin. Bandar udara tersebut dibangun pada masa penjajahan Belanda dan
ketika tentara Jepang menduduki Jambi pada masa Perang Asia Pasifik, salah satu
bagian dari sisi landasan pacu didirikan bunker.
5. Kota tua

Ilustrasi.
Deretan rumah tua dengan arsitektur khas China di Kampung China, Kelurahan
Malabero, Kota Bengkulu. ( FOTO ANTARA Bengkulu/Helti)

Jambi (ANTARA Bengkulu) - Kota tua berisi bangunan bersejarah seperti


benteng, markas tentara, kantor pos, dan sel penjara Belanda di Kelurahan Pasar
Tembesi Lama, Kabupaten Batanghari kondisinya saat ini terbengkalai dan tidak
terawat.

"Kelurahan ini dulunya kota tua yang didirikan Belanda, cikal bakal kota
Tembesi yang sekarang berada di Jalan Lintas Sumatera jalur tengah," kata salah
seorang saksi sejarah, Bustomi alias Bujang di Jambi, Minggu.

Anda mungkin juga menyukai