Oleh Kelompok I :
Aisa Simintuat
Friska Riliani Latuheru
Mariam Karepesina
Nur Liyanti Nurlin
Nurlinda Rumarubun
Paldo Priando Patty
Siti Kumala Sari Picalouhatta
Veny Chintya Pelamonia
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
pimpinan-Nya sehingga penulis sebagai mahasiswa praktik klinik program studi profesi ners
Stikes Maluku Husada dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan dan Resume Keperawatan
dengan judul: “Laporan Pendahuluan dan Resume Keperawatan Pada Pasien Ny. FW G4P3A0
Gravd Aterm dengan Persalinan Normal di Ruang Kamar Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. M. Haulussy Ambon Tahun 2023”
Laporan pendahuluan dan resume keperawatan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program profesi Ners Stikes Maluku Husada Ambon dalam states
‘’Maternitas’’. Dalam proses pembuatan hingga penyelesaian laporan pendahuluan ini tentunya
tidak lepas dari bantuan dan motivasi yang diberikan oleh berbagai pihak. untuk itu dengan
segala kerendahan dan keihlasan hati kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh
pihak yang ikut membantu penulis selama ini
DAFTAR ISI
COVER
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
LAPORAN PENDAHULUAN
A.KONSEP DASAR
I. DEFENISI
Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang diawali dengan
kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai dengan
pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama 12
sampai 14 jam (Kurniarum, 2016). Menurut Mochtar.R (2013) persalinan atau disebut dengan
partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus
melalui vagina ke dunia luar (Mochtar, 2013)
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam,tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006)
Persalinan pada umumnya merupakan proses yang fisiologis yang terjadi pada akhir
kehamilan. Proses persalinan biasanya diawali dengan kontraksi uterus yang adekuat yang
diikuti dengan adanya pembukaan serviks, kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran hasil
konsepsi, dan diakhiri dengan 2 jam post partum (Kurniarum, 2016).
Persalinan Pervaginam
Persalinan pervaginam disebut juga persalinan spontan. Persalinan spontan adalah proses
pengeluaran janin secara spontan melalui pervaginam dengan presentasi belakang kepala
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin. Persalinan normal dimulai dengan kala
satu persalinan yang didefinisikan sebagai pemulaan kontraksi secara adekuat yang
ditandai dengan perubahan serviks yang progresif dan diakhiri dengan pembukaan
lengkap (10 centimeter), (Prawirohardjo, 2010).
Berdasarkan umur kehamilan dan berat badan yang dilakhirkan, persalinan dapat dibedakan
menjadi :
Abortus (keguguran) adalah terhentinya kehamilan, sebelum jenin dapat hidup. Berat
janin kurang dari 100gram dan umur kehamilan kurang di bawah 28 minggu
Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28-36 minggu,
berat badan janin diantara 1000-2500gram. Janin dapat hidup tetapi premature
Partus matur atau aterm (cukup bulan) adalah partus pada kehamilan 37-40 minggu janin
matur dan berat janin diatas 2500gram
Partus postmaturus adalah persalinan yang terjdadi 2 minggu atau lebih dari waktu yang
ditafsirkan
Partus presipatatus adalah partus yang berlangsung cepat
Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan untuk memperoleh bukti tentang ada
tidaknya disproporsi sefalo pevic.
Sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. banyak faktor yang memegang
peranan dan bekerjasama sehingga terjadi persalinan. Beberapa teori yang dikemukakan adalah
penurunan kadar progesteron, teori oxitosin, keregangan otot-otot, pengaruh janin, dan teori
prostaglandin. Beberapa teori yang menyebabkan mulainya persalinan adalah sebagai berikut:
Teori Oxitosin
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior. Perubahan keseimbangan
estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering
terjadi kontraksi Braxton Hicks. Di akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga
oxitocin bertambah dan meningkatkan aktivitas otot-otot rahim yang memicu terjadinya
kontraksi sehingga terdapat tanda-tanda persalinan.(Ari Kurniarum, S.SiT., 2016).
Keregangan Otot-Otot
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati
batas tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai. Seperti halnya dengan
Bladder dan Lambung, bila dindingnya teregang oleh isi yang bertambah maka timbul
kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan
majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan. Contoh,
pada kehamilan ganda sering terjadi kontraksi setelah keregangan tertentu sehingga
menimbulkan proses persalinan.(Ari Kurniarum, S.SiT., 2016)
Pengaruh Janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan karena
pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa, karena tidak terbentuk
hipotalamus. Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturasi janin, dan induksi
(mulainya ) persalinan. (Ari Kurniarum, S.SiT., 2016)
Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan
oleh desidua. Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua diduga menjadi salah satu
sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2
atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extra amnial menimbulkan kontraksi
miometrium pada setiap umur kehamilan. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dapat keluar. Prostaglandin
dapat dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan. Hal ini juga didukung dengan
adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun daerah perifer
pada ibu hamil, sebelum melahirkan atau selama persalinan.(Ari Kurniarum, S.SiT.,
2016)
Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa keadaannya menjadi lebih
enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih
sukar, dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah.(Ari Kurniarum,
S.SiT., 2016)
Pollikasuria
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan epigastrium kendor, fundus uteri
lebih rendah dari pada kedudukannya dan kepala janin sudah mulai masuk ke dalam
pintu atas panggul. Keadaan ini menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga
merangsang ibu untuk sering kencing yang disebut Pollakisuria.(Ari Kurniarum, S.SiT.,
2016)
False Labor 11
Tiga (3) atau empat (4) minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his
pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi Braxton
Hicks. His pendahuluan ini bersifat:
Perubahan Cervix
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix menunjukkan bahwa cervix yang
tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak, kemudian menjadi lebih lembut, dan
beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan. Perubahan ini berbeda
untuk masing- masing ibu, misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm
namun pada primipara sebagian besar masih dalam keadaan tertutup.(Ari Kurniarum,
S.SiT., 2016)
Energy Sport
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28 jam sebelum
persalinan mulai. Setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan fisik karena tuanya
kehamilan maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan dengan energi yang penuh.
Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktifitas yang dilakukannya seperti membersihkan
rumah, mengepel, mencuci perabot rumah, dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu
akan kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi, sehingga persalinan menjadi panjang
dan sulit. (Ari Kurniarum, S.SiT., 2016)
Gastrointestinal Upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti diare, obstipasi, mual dan
muntah karena efek penurunan hormon terhadap sistem pencernaan.(Ari Kurniarum,
S.SiT., 2016)
B. Tanda-Tanda Persalinan
Yang merupakan tanda pasti dari persalinan adalah:
V. KALA PERSALINAN
Menurut prawirohardjo (2010), dalam proses persalinan terdapat empat kala yaitu :
Fase Laten
Pada Multigravida yaitu fase aktif dimana pembukaan serviks fase aktif
berlangsung 2 jam, dibagi atas 3 sub fase :
Akselerasi, berlangsung 1 jam pembukaan menjadi 4cm
Dilatasi maksimal selama 0,5jam pembukaan berlangsung cepat
menjadi 9cm
Deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 0,5 jam pembukaan
menjadi 10cm/lengkap
Bidang-bidang :
Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis dan
promontorium.
Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah symphisis.
Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan kiri.
Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
Power
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus
dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama
yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Kekuatan yang mendorong
janin keluar (power) terdiri dari:
Kontraksi uterus/His yang normal karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan
sempurna mempunyai sifat-sifat:
Kontraksi simetris
Fundus dominan
Relaksasi
Involuntir : terjadi di luar kehendak
Intermitten : terjadi secara berkala (berselang-seling).
Terasa sakit
Terkoordinasi
Kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis
Pada uterus dan servik, Uterus teraba keras/padat karena kontraksi.Tekanan hidro
statis air ketuban dan tekanan intrauterin naik sertamenyebabkan serviks menjadi
mendatar (effacement) dan terbuka(dilatasi).
Pada ibu Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim. Juga adakenaikan
nadi dan tekanan darah.
Pada janin Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter kurang,maka timbul
hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat (bradikardi)dan kurang jelas
didengar karena adanya iskemia fisiologis
Dalam melakukan observasi pada ibu – ibu bersalin hal – hal yang harus diperhatikan
dari his:
Frekuensi his Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau persepuluh
menit
Intensitas his Kekuatan his diukurr dalam mmHg. intensitas dan frekuensi
kontraksi uterus bervariasi selama persalinan, semakin meningkat waktu
persalinan semakin maju. Telah diketahui bahwa aktifitas uterus bertambah besar
jika wanita tersebut berjalan – jalan sewaktu persalinan masih dini.
Durasi atau lama his Lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik,
misalnya selama 40 detik.
Datangnya his Apakah datangnya sering, teratur atau tidak.
Interval Jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang tiap 2
sampe 3 menit.
Aktivitas his Frekuensi x amplitudo diukur dengan unit Montevideo.
His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasmeusus, kandung kencing dan
otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu timbul beberapa hari sampai satu bulan
sebelum kehamilan cukup bulan. His palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah
pasien. sehingga pada waktu persalinan sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi
yang jelek, baik fisik maupun mental.
Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak terdapatkesempatan reaksi
otot rahim. Akibat dari tetania uteri dapat terjadi :
Persalinan Presipitatus
Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat mungkinfatal
Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam persalinan
.
Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan
inversion uteri.
Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai
kematian janin dalam Rahim.
Kelainan – kelainan yang sering menghambat dari pihak passangger adalah kelainan
ukuran dan bentuk kepala anak seperti hydrocephalus ataupun anencephalus, kelainan
letak seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan
lintang atau letak sungsang.
Psikis (Psikologis)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar- benar terjadi
realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bisa melahirkan atau
memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan
yang semula dianggap sebagai suatu “keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal
yang nyata.
Psikologis meliputi:
Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses tergantung
dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalammenghadapi proses persalinan
VII. LANGKAH LANGKAH PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL
Mengenali Gejala dan Tanda Kala Dua :
Pastikan kelengkapan obat obatan dan kelengkapan dan obat obatan esensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi segera pada ibu dan bayi baru lahir.
Untuk asuhan bayi baru lahir atau resusitasi → siapkan :
Tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat
3 handuk / kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu bayi)
Alat penghisap lendir
Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi
Untuk ibu :
Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan
Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun
dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tisu atau handuk pribadi yang
bersih dan kering
Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam
Masukkan oksitosin kedalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung
tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik)
Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada rasa ingin meneran atau
kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu, ibu diposisikan setengah duduk atau posisi lain
yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman.
Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran atau timbul
kontrasi yang kuat :
Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu
belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam selang waktu 60 menit
Persiapan Untuk Melahirkan Bayi
Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut bawah ibu, jika kepala bayi
sudah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu
Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan bahan
Pakai sarung tangan DTT / steril pada kedua tangan
Lahirnya Bahu
Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparental. Anjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah
dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis kemudian gerakkkan
ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu – bayi. Luruskan bahu
bayi sehingga dada bayi menempel di dada ibunya. Usahakan kepala bayi berada
diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari areola mamae ibu
Selimuti ibu – bayi dengan kain kering / selimut hangat , pasang topi
dikepala bayi
Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1
jam
Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam
waktu 30 menit – 60 menit. Menyusu untuk pertama kali akan berlangsung
sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara
Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusui
Mengeluarkan Plasenta
Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsal ternyata diikuti
dengan pergeseran tali pusat kearah distal maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga
plasenta dapat dilahirkan.
Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan ( jangan ditarik secara kuat
terutama jika uterus tak berkontraksi) sesuai dengan sumbu jalan lahir ( kearah bawah –
sejajar lantai – atas)
Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10cm dari
vulva dan lahirkan plasenta
Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat :
Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptik) jika kandung kemih penuh
Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
Ulangi tekanan dorso kranial dan penegangan tali pusat 15 menit berikutnya.
Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi perdarahan maka segera
lakukan tindakan plasenta manual.
Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan. Pegang
dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan
plasenta pada wadah yang telah disediakan.
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT untuk melakukan DTT atau
steril untuk mengeluarkan selaput yang tertinggal.
Menilai Perdarahan
Evaluasi kemungkinan perdarahan dan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan
penjaitan bila terjadi laserasi derajat 1 atau derajat 2 dan atau menimbulkan perdarahan.
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif , segera lakukan penjahitan.
Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan plasenta telah dilahirkan lengkap.
Masukkan plasenta kedalam kantung atau plastik atau tempat khusus.
Asuhan Pasca Persalinan
Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
Pastikan kandung kemih kosong. Jika penuh, lakukan kateterisasi
Evaluasi
Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,
bersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan bilas diair DTT tanpa melepas sarung tangan
kemudian dikeringkan dengan tisu atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60x/menit).
Jika bayi sulit bernafas, merintih, atau retraksi, diresusitasi, dan segera merujuk
ke Rumah Sakit.
Jika bayi bernafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk ke RS rujukan.
Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Lakukan kembali kontak kulit
ibu-bayi dan hangatkan ibu-bayi dalam satu selimut.
Dokumentasi
Lengkapi partograf
VIII. PATHWAY
Pecah Ketuban
Perubahan Emosional
Nyeri Melahirkan
Ansietas
B. KONSEP KEPERAWATAN
1 PENGKAJIAN
2) Riwayat Obstetri :
- Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
- Riwayat kehamilan sekarang, meliputi: keadaan waktu hamil keluhanyang di
rasakan selama hamil, imunisasi dan pemeriksaan selama,kehamilan (ANC),
hamil ke berapa
- Riwayat Ginekologi :
Riwayat menstruasi :1.Menarche 2.Siklus haid 3.Lama
haid 4.banyak haid 5.dismenorhoe.. 6. HPHT 7. HPL
Riwayat pernikahan :1.Usia pernikahan suami-istri 2.Pernikahan
Riwayat KB :1.Apakah klien mengikuti program KB/tidak, Jenis
KByang di gunakan
- Riwayat Kesehatan Keluarga: Apakah dalam keluarga terdapat penyakit
keturunan,ataupun penyakit menular
3) Pemeriksaan Fisik
- Penampilan atau keadaan umum
- Tingkat kesadaran: umumnya sadar penuh
- Tanda-tanda vital
- Kepala: warna rambut, kebersihan, keluhan nyeri atau tidak, lesi adaatau
tidak,edema ada atau tidak
- Mata: fungsi penglihatan, tanda-tanda anemis ada atau tidak, warnakornea,
sklera ikterik atau tidak
- Hidung: fungsi penciuman, adanya nyeri tekan ada atau tidak, kesimetrisan,
kebersihan
4) Pengkajian
- Kala I
Memeriksa tanda-tanda vital.
Mengkaji kontraksi tekanan uterus dilatasi serviks dan penurunan
karakteristitik yang mengambarkan kontraksi uterus: frekuensi,
internal, intensitas, durasi, tonus.
Penipisan serviks, evasemen mendahului dilatasi serviks padakehamil
an pertama dan sering diikuti pembukaan dalam kehamilan
berikutnya.
Pembukaan serviks adalah sebagian besar tanda-tanda yang
menentukan bahwa kekuatan kontraksi uterus yang efektif dan
kemajuan persalinan.
Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi jumlahfetus,
letrak janin, penurunan janin.
Pemeriksaan Vagina: membran, serviks, foetus, station.
Tes diagnostik dan laboratorium: Specimen urin,
tes darah, ruptur membran, cairan amnion (warna, karakter dan
jumlah).
- Kala II
Tanda yang menyertai kala II: Keringat terlihat tiba-tiba diatas bibir,
adanya mual, bertambahnya perdarahan, gerakan ekstremitas,
pembukaan serviks, his lebih kuat dan sering, ibu merasakan tekanan
pada rektum, merasa ingin BAB, ketuban +/,
perineum menonjol, anus dan vulva membuka, gelisah mengatakan
saya ingin BAB, pada waktu his kepala janin tampak divulva.
Melakukan monitoring terhadap: His (frekuensi, kekuatan, jarak,inten
sitas), keadaan janin (penurunan janin melalui vagina),kandung kemih
penuh/tidak, nadi dan tekanan darah
Durasi kala II → kemajuan pada kala II : Primigravida berlangsung
45– 60 menit , multipara berlangsung 15 – 30 menit
- Kala III
Pelepasan plasenta ditandai oleh tanda-tanda berikut:
Adanya kontraksi vundus yang kuat
Perubahan pada bentuk uterus dari bentuk lonjong ke
bentuk bulat pipih sehingga plasenta bergerak kebagian
bawah
Keluarnya darah hitam dari introuterus
Terjadinya perpanjangan tali pusat sebagai akibat plasenta
akan keluar.
Penuhnya vagina (plasenta diketahui pada pemeriksaan vagina
atau rektal , atau membran poetus terlihat pada introitus)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kolaborasi Kolaborasi
- meminimalisir
- kolaborasi pemberian
terjadinya perdarahan
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
Nomor RM : 172999
a) BIODATA
Nama : Ny. FW
Tanggal lahir : 23 Maret 1983 (40Tahun)
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Hatiwe Kecil RT.001/RW.006
c) DATA UMUM
1) Kehamilan sekarang direncanakan : Pasien mengatakan kehamilan
sekarang direncanakan
2) Satatus obstetric : G4P3A0 Usia Kehamilan : 40 Minggu
3) HPHT : 07 November 2022 Taksiran Partus : 14 Agustus 2023
d) PEMERIKSAAN FISIK
1) Tanda tanda vital :
TD : 120/70mmhg S : 36,5c Sp02: 99%
N : 83x/menit RR : 23x/menit
2) Kesadaran : Compos Mentis
3) Kepala
- Rambut : warna rambut hitam dan rontok, tekstur rambut kasar,
pertumbuhan rambut tidak merata, rambut tampak bersih
- Kulit Kepala : Bersih, tidak ada lesi dan tidak teraba benjolan
- Mata : konjungtiva merah, pupil isokor, tampak reaktivitas pupil,
tidak tampak adanya lesi
- Sclera : an ikterik
- Mulut : bibir simetris, tidak ada bengkak, kelembapan bibir
lembap
4) Leher : leher tampak simetris dari depan,belakang dan samping, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
5) Paru-paru : Gerakan dada simetris kanan-kiri, RR:23x/menit, terdengar suara
sonor dan bunyi vesikuler
6) Jantung : tidak terlihat ictus cordis, bunyi jantung lup-dup
7) Kandung Kemih
- Kemampuan berkemih : ya
- Kateter : Tidak Terpasang
- Distensi : pasien tidak mengalami distensi
- Warna urin : -
- Jumlah urin : -
8) Anggota Gerak
- Oedem : tampak oedem pada ekstremitas bawah (kaki kiri dan kanan)
- Refleks Patela : Baik dan normal (+)
Personal Hygiene
- Cara mandi pasien : Pasien mandi sendiri dengan menggunakan
sabun mandi
- Frekuensi mandi : 1-2x/hari
- Cara perawatan gigi : pasien menyikat gigi sendiri dengan
menggunakan pasta gigi
- Frekuensi sikat gigi : 1-2x/hari
- Vulva hygiene : Pasien cebok dengan menggunakan air
bersih dan sering mengganti pakaian dalam 1-2x/hari
- Berpakaian : Pasien mengganti pasien sendiri dan
mengganti pakaian 1-2x/hari
Aktivitas
- Kegiatan sehari-hari : pasien mengatakan kegiatan sehari-hari
hanya di rumah merawat anak anak, memasak dan beristirahat
Eliminasi
- BAB
Frekuensi : 1-2x/hari
Konsistensi : Padat
Warna : Kuning
- BAK
Frekuensi : 5x/hari
Bau : Amoniak
Warna : Kuning keruh
Golongan darah B -
Rhesus +/Positif -
- Pemeriksaan Penunjang
Ekg : Sinus Rhytem
- Therapi (Pengobatan)
e) LAPORAN PERSALINAN
- Pengkajian Kala I (Fase Aktif)
Keluarnya tanda tanda persalinan : Pasien mengatakan nyeri
perut bagian bawah menjalar sampai ke pinggang serta adanya
pengeluaran lendir bercampur darah sejak jam 12.00 wit
HPHT : 07 November 2022
Taksiran Persalinan : 14 Agustus 2023
Tinggi Fundus Uteri (TFU) : 29cm
Turunnya bagian terbawah : Kepala bayi
Denyut jantung janin : 146x/menit
HIS (Observasi dalam 10 menit)
Frekuensi : Adekuat
Durasi : 5x10 menit (40 menit)
Interval : 2-3x/Menit
Periksa dalam :14/08/2023 (18.25wit)
dilakukan oleh bidan dan hasil VT pembukaan 6cm, kepala host II
ostium tebal lunak pengeluaran per vagina lendir bercampur darah
Keadaan kandung kemih : Kosong
Pembukaan Lengkap Jam : 20.35 Wit
Tingkat Kecemasan Ibu : Ibu tampak cemas dan
berteriak ketika kesakitan/kontraksi
Pengkajian Kala II
His
Frekuensi : Adekuat
Durasi : 5x10 menit (40 menit)
Interval : 2-3x/menit
Tanda 0 1 2
Tanda Kulit Pucat Badan kemerahan, Tubuh ektermitas
(Appearance) ektermitas biru kemerahan
Denyut Jantung Tidak ada <100 >100
(Pluse)
Iritabilitas Respon Tidak ada Meringis/ Menagis,respon
(Grimace) merespon saat aktif saat distimulasi
distimulasi
Tonus Oto Tidak ada Gerakan bayi Gerakan bayi aktif
(Activity) melemah
Pernapasan Tidak ada Pernapasan lemah Tangisan kuat
( Respiration) dan teratur
Pengkajian Kala IV
Keadaan umum ibu : Baik
TTV :
TD : 110/80 mmHg N : 80x/menit
RR : 20x/menit SpO2: 99%
S : 36,5c
Jumlah perdarahan per vagina : 100cc
Tinggi fundus uteri (TFU) : 1 jari di bawah pusat
Keadaan uterus : Ruptur
Robekan perineum : Ada
Jahitan : Ada, Dalam : Luar:
Kandung Kemih : Melakukan kateterisasi urine
terbuang 150cc
Keluhan Ibu : Nyeri pada daerah perineum
II. ANALISA DATA
A:
Mengajarkan mengekspresikan Pasien belum mampu mengontrol
perasaan secara asertif kecemasan yang di rasakan
Hasil :
Pasien mampu mengatakan P: Lanjutkan Intervensi :
perasaan yang sedang di alami - Mengidentifikasi perasaan saat
kepada pengkaji ini
- Memfasilitasi mengungkapkan
perasaan yang melatar
belakangi emosional
- Memberikan tindakan non
farmakologi
- Ajarkan mengekspresikan
perasaan secara asertif
5 Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
Hasil: Pasien dan
keluarga mengerti apa
yang dijelaskan oleh
perawat/bidan
6 Mengajarkan memonitor
nyeri secara mandiri
Hasil: Pasien mampu
memonitor nyeri secara
mandiri namun tidak
sepenuhnya
- mengkolaborasi pemberian
obat pengontrol perdarahan
Hasil : memberikan injeksi
pitogin
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. 1 KESIMPULAN
Periode intranatal atau disebut juga persalinan, merupakan suatu proses
pengeluaran janin dan plasenta dari uterus, dengan ditandai meningkatnya
aktivitas otot rahim (intensitas dan frekuensi kontraksi) yang mengakibatkan
penipisan dan pembukaan serviks serta keluarnya lender darah (bloody show) dari
vagina (Manurung, 2011; Karjatin, 2016).
1. 2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari Saifuddin. 2010. Ilmu Kebidanan, edisi4. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Ari Kurniarum. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Penerbit
Pusdik SDM Kesehatan
Ari Kurniarum, S.SiT., M. K. (2016). asuhan kebidanan persalinan dan bbl komperhensif.
Harianto, Minarni. 2010. Aplikasi Hypnosis dalam asuhan kabidanan kehamilan & persalinan.
Yogyakarta: gosyen publishing
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (2012). Keperawatan maternitas : Kesehatan wanita,
bayi & keluarga edisi 18. Jakarta : EGC.