Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

"Kincir Air"

DI SUSUN OLEH :

1. Falia Salsabila Farhan


2. Muh Agung Rifaldi
3. Novera Almadinda
4. Neli Astri Mansyur
5. Yusmila Dilvani

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb puji syukur diucapkan kehadirat allah swt. Atas
segala rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini
shalawat dan salam semoga slalu tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir
zaman amin

Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata
pelajaran Fisika, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada ibu Nurkusfiyah S.pd selaku guru yang telah
memberikan kami tugas kelompok hingga kami dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul "kincir air".

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan laporan ini karna keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

DAFTAR ISI
Kata pengantar
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
5. Batasan masalah

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian
2. Tujuan cara kerja
3. Cara kerja kincir air

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Waktu dan tempat penelitian


2. Alat dan bahan
3. Hasil dari penelitian

BAB IV

KESIMPULAN

1. kesimpulan
2. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangangan zaman sekarang ini, kebutuhan akan energi
semakin meningkat, terutama bagi negara atau daerah yang sedang
berkembang. Oleh karenanya, pemanfaatan energi secara tepat guna
dapat menutupi kebutuhan energi yang terus meningkat. Di Indonesia,
suplai energi masih mengandalkan pembangkit berbahan bakar fosil
seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang tersedia dalam
jumlah terbatas dan suatu saat akan habis, sementara permintaan akan
energi listrik terus bertambah. Oleh karenanya pemanfaatan energi
sekarang ini sudah diarahkan pada penggunaan energi terbarukan yang
ada di alam. Misalnya energi air, energi angin, energi matahari dan
sebagainya. Hal ini dikarenakan energi terbarukan jenis di atas mudah
didapat dan dapat didaur ulang bila dibandingkan dengan energi fosil
seperti minyak bumi dan batu bara. Untuk mendapatkan sumber energi
energi fosil harus dilakukan proses yang rumit dan membutuhkan
waktu yang lama. Selain itu sumber energi fosil sekarang ini jumlahnya
sudah berkurang dan tidak dapat diperbaharui. Sumber-sumber energi
terbarukan seperti energi matahari, panas bumi, energi air, energi
angin dan sebagainya memenuhi kriteria sehingga dalam
pemanfaatannya terbukti dapat mengurangi penggunaan energi fosil
yang kian terbatas jumlahnya. Salah satu sumber energi terbarukan
yang sangat berpotensi dalam penggunaannya adalah energi air.
Mengingat negara kita merupakan negara-negara beriklim tropis dan
mempunyai curah hujan yang tinggi ditambah dengan faktor
pendukung seperti keadaan topografi yang bergunung-gunung dengan
aliran sungai yang deras sehingga sangat berpotensi untuk dijadikan
sebagai pembangkit tenaga listrik. Tenaga air adalah tenaga yang
diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat
dimanfaatkan dan digunakan dalam bentuk energi mekanis maupun
energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan
menggunakan kincir air (roda air) atau turbin air yang memanfaatkan
adanya suatu air terjun atau aliran sungai. Bentuk profil mangkok
merupakan salah satu bentuk profil yang memiliki nilai koefisien drag
yang tinggi setelah plat datar, yaitu dengan nilai 1,42. Semakin besar
nilai koefisien drag yang dimiliki oleh sebuah profil, maka semakin
besar kemampuannya untuk memanfaatkan tenaga air yang
menghantamnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas,maka perumusan masalah yang muncul

adalah:Bagaimana desain dan dimensi turbin angin untuk rumah


tangga?

1.3 Tujuan
Tujuan dari perancangan ini adalah Untuk menghasilkan desain turbin
angin

skala rumah tangga.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan ini sebagai berikut:

 Masyarakat:
Masyarakat memperoleh pengetahuan tentang perancangan turbin
angin sebagai energy alternative untuk kebutuhan listrik rumah tangga.

 Mahasiswa:

Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang turbin angina untuk


rumah tangga.

1.5 Batasan Masalah


Untuk mencapai tujuan dari kajian awal mekanisme turbin angin skala
rumah tangga,maka perlu adanya batasan dalam pembahasan masalah
yaitu

1. Perancangan desain dalam bentuk desain gambar dengan metode


Pahl and Beitz.

2. Menghitung diameter dan bilah sudu

3. Menghitung geometri bilah sudu

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kincir air adalah komponen putaran air yang memberikan energi pada
poros yang berputar, sehingga kincir air merupakan sarana untuk
merubah energi air menjadi energi mekanik berupa torsi pada poros
kincir.
Ada beberapa tipe kincir air yang setidaknya haruslah pembaca ketahui
bersama, salah satu diantaranya ialah Kincir air overshot, dimana untuk
kincir air ini sendiri bekerja bilamana air yang mengalir jatuh ke dalam
bagian sudu-sudu daripada sisi bagian atas, dan karena hal tersebut
disebabkan oleh gaya berat air pada suatu roda kincir berputar.

2.2 Tujuan Cara Kerja


Mengetahui cara kerja kincir air sebagai pembangkit listrikC. Dasar
Teori Air merupakan salah satu jenis energi terbarukan baik
digunakan dengan skala mikro maupun makro. Tenaga air yang berasal
dari aliran sungai, saluran irigasi,air terjun, atau bahkan parit yang asal
airnya kontinu atau berkelanjutan (Junaidi,2014: 1). Energi
terbarukan merupakan energi yang dikembangkan dari
berbagaisumber daya yang sudah ada, energi tersebut dapat didaur
ulang, dapat diperbarui,serta memiliki jumlah yang banyak. Potensi
sumber energi terbarukan yang terdapatdi Indonesia, salah satunya
yaitu air (Lubis, 2007:156). Potensi air sebagái pembangkit listrik,
disebabkan karena Indonesia dialirioleh banyak sungai dan daerah
yang memiliki danau atau waduk yang cukup potensialsebagai sumber
energi air. Besar potensi air di Indonesia adalah 74.976 MW
(Lubis,2007, 157-158). Dalam memanfaatkan potensi air tersebut dapat
dilakukan denganmengembangkan alat salah satunya yaitu kincir
air.Kincir air memiliki bentuk seperti roda besar yang dilengkapi dengan
timbayang berasa dari bambu, papan plastik, maupun plat besi yang
berputar disebabkanoleh adanya aliran air (Ahmad, 2003). Secara
umum, kincir air memiliki roda yangdapat berperan sebagai poros,
lingkaran yang dengan tabung maupun sudu-sudu yangdipasang di
sekeliling roda, sudu tersebut yang dapat menyebabkan sebuah
kincirdapat bergerak. Kincir air adalah benda berbentuk lingkaran
seperti roda sepeda yangberfungsi mengubah aliran air menjadi tenaga
gerak putar. Dimana pada aliran airterdapat dua energi yaitu energi
potensial (air dari ketinggian) dan energi kinetik.Energi dari aliran air
ini akan mendorong sudu-sudu kincir sehingga alat ini berputarpada
porosnya. Dimana pada porosnya akan dipasang

2.3 Cara Kerja Kincir Air


Pada hakekatnya untuk suatu prinsip kerja daripada listrik tenaga air ini
adalah mengupayakan atau mengubah energi yang terdapat pada air
yang mengalir di dalam sungai atau laut menjadi energi mekanik
dimana kemudian energi mekanik inilah mampu diubah menjadi suatu
bentuk pada energi listrik. Alat utama yang selalu

dibutkan dalam pembuatan kincir air adalah turbin dan juga generator.
Kedua alat turbin dan juga generator ini tidak boleh dilupakan dalam
pembuatan kincir air.

Deskripsi Cara Kerja ini membutukan suatu bentuk Alat utama pada
pembangkit listrik tenaga air adalah berupa turbin dan generator lalu
air yang telah mampu ditampung di dalam bendungan dan kemudian
dialirkan melalui dasar bendungan sehingga membentuk air terjun yang
dapat dikelola dengan pembuatan Kincir Air dalam PLTA.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 29 Maret 2023,
bertempatkan di rumah

3.2 Alat Dan Bahan


Alat :

 Gunting
 Katter
 Lem tembak

Bahan :

 Stik ice cream


 Kaleng
 Tutup botol
 Sedotan

Instalasi Alat Pengujian


3.3 Hasil dari Penelitian
Dengan selesainya melakukan pengujian dan pengolahan data pada
kincir air dengan model sudu berbentuk mangkok, maka diperoleh
data-data antara lain, debit air, daya ideal air, torsi, daya kincir, dan
efisiensi atau kinerja dari kincir.Daya ideal air yang diperoleh
berbedabeda, hal ini disebabkan berbeda bedanya debit air. Dimulai
dari debit air 0,01089 m3/s (Q1), 0,01156 m3/s (Q2), hingga 0,01228
m3/s (Q3). Semakin besar debit air, maka daya ideal air juga semakin
besar. Hal ini sesuai dengan rumus :Pair = ½ * ρ * Q * V= ½ * ρ * A *
V3………………(1) Dimana : Pair = daya yang dimiliki oleh air (watt) =
massa jenis air (kg/m3) A2 = luas penampang sudu yang dihantam oleh
air (m2) Ketika kincir berputar, dan apabila digantungkan beban, maka
akan terjadi pengereman berupa gesekan antara roda pembebanan
dengan tali pembebanan sehingga terjadi momen puntir pada poros
yang biasa dikenal dengan Torsi, sehingga torsi dapat disimpulan
sebagai :
T = F * rk = m * g * rk ,…………………..(2)
Dimana :
T = besarnya torsi yang terjadi (N.m)

m = massa pembebanan (kg)


g = gravitasi = 9,81 m/s2
rk = jari-jari roda pembebanan
Efisiensi/Kinerja roda air.

 Daya Poros: P = T x ω… (3)


 ω = 2πn/60 ……………..(4)
 Efisiensi instalasi Roda air
 Ins = P / Pair * 100%......(5)
Hubungan antara torsi dan pembebanan cenderung berbanding lurus,
artinya semakin besar pembebanan, maka torsi yang terjadi juga
semakin besar dan begitu pula sebaliknya. Hal ini diperlihatkan contoh
tabel dari hasil perhitungan kinicr air suddan pada debit Q3. Setiap
pembebanan yang diberikan kepada kincir air akan mengurangi putaran
poros kincir. Hal ini terjadi disebabkan adanya pengereman pada poros
yang mengakibatkan putaran poros berkurang sedikit demi sedikit
hingga tidak terjadi putaran lagi. Kincir air akan menghasilkan daya
karena kincir tersebut dapat megimbangi torsi yang diberikan. Bila torsi
yang di berikan sama dengan nol, maka kincir air tidak akan
menghasilkan daya karena kincir akan berputar sangat cepat sebagai
akibat tidak adanya pembebanan yang diberikan (tidak terjadi
pengeraman). Sebaliknya, jika diberikan torsi maksimal maka kincir
akan berhenti berputar sehingga tidak akan menghasilkan daya.
Diantara kedua nilai tersebut terdapat nilai maksimum dimana terjadi
daya maksimum dari sebuah kincir air. Sehingga apabila dibuat dalam
bentuk sebuah grafik maka akan membentuk sebuah garis setengah
parabola (kecenderungan).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
 Dari hasil pengamatan diketahui bahwa efisiensi tertinggi (η)
dari kincir berbagai sudu terdapat pada kincir air dengan
jumlah sudu 6, yaitu 57,8491% pada debit 0,01089 m3/s.
 Dari hasil penelitian diketahui bahwa efisiensi maksimum (η)
berbanding lurus dengan daya kincir maksimum (Pkincir) atau
daya maksimum (Pkincir)terjadi dibawah efisiensi maksimum
(η). Dan adapun Penyimpangan nilainilai hasil pengujian
terhadap garis ideal pada grafik adalah dikarenakan adanya
tekanan balik dari arus yang mengalir dan menghantam sudu
mangkok (terjadi aliran turbulensi).

4.2 Saran
Dari pembuatan Laporan Akhir ini saran yang dapat diberikan oleh
penulis adalah sebagai berikut :
1. Generator yang ditempatkan harus berada pada posisi tidak
terkena air, agar tidak terjadi kerusakan pada generator.
2. Untuk penggunaan rantai sebaiknya dibuat cara agar rantai
dapat di atur kekencangan rantainya.
3. Penggunaan air sebaiknya menggunakan air dengan debit yang
besar atau dapat pula ditambahkan beberapa nozel sehingga
putaran turbin semakin cepat.

Anda mungkin juga menyukai