Anda di halaman 1dari 21

DATA KELOMPOK

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

LKPD MINGGU KE-1

Nama Kelompok:
Kelas:

Ketua:

Sekretaris:

Bendahara:

Dokumentasi:
TANTANGAN PANCASILA
MASA DEPAN
Kemajuan teknologi informasi serta perkembangan transportasi
membuat hubungan antar bangsa semakin dekat. Hubungan suatu
negara dengan negara-negara lain, hubungan suatu bangsa dengan
bangsa-bangsa lainnya, semakin rapat dan bahkan juga semakin saling
bergantung. Dengan demikian warga suatu negara tidak dapat disebut
sebagai semata-mata warga bagi negaranya sendiri, melainkan juga
menjadi bagian dari warga dunia atau warga global
Bung Karno mengaitkan kemanusiaan dengan internasionalisme.
Kemanusiaan dalam Pancasila bukan hanya di lingkungan bangsanya
sendiri, melainkan berlaku untuk seluruh umat manusia di lingkungan
internasional atau antar bangsa.
Keadaan zaman yang terus berubah, menjadikan tantangan
tersendiri bagi penerapan Pancasila di tengah masyarakat. Nilai nilai
pancasila yang diangkat dari nilai kehidupan masyarakat indonesia,
tercermin dalam berbagai cerita rakyat nusantara. Cerita rakyat
merupakan tradisi lisan, Indonesia adalah negara yang kaya akan nilai –
nilai budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun
temurun. Tradisi lisan mengungkapkan kejadian atau peristiwa yang
mengandung nilai moral, keagamaan, adat istiadat, fantasi, peribahasa,
nyanyian dan mantra. Cerita rakyat yang sarat akan nilai – nilai moral
dan kearifan lokal yang bisa menjadi sarana komunikasi untuk
mengajarkan nilai- nilai tentang kehidupan kepada anak- anak.
Hingga saat ini, cerita rakyat menghadapi tantangan untuk tetap
tumbuh dan berkembang di masyarakat, serta beberapa tantangan
untuk berinovasi terutama dalam cara penyajian untuk bersaing dengan
cerita-cerita fiksi dari luar negeri. Selain itu tantangan tersebut juga
datang dari derasnya arus informasi yang membuat persaingan cerita
rakyat yang ada di Indonesia dengan cerita luar negeri menjadi begitu
ketat, banyak pula orangtua yang telah meninggalkan budaya untuk
menceritakan dongeng sebelum tidur yang sarat akan muatan lokal dan
nilai-nilai luhur dengan alasan sibuk, hal ini tanpa disadari sedikit demi
sedikit telah membuat anak-anak lupa akan tokoh-tokoh cerita dari
budaya yang dekat dengan mereka.
Kelompok: Hari/Tanggal:

Pembagian Tugas:

Lembar Kerja 1. ...................................................................................................


2. ...................................................................................................

Peserta Didik 1 3. ...................................................................................................


4. ...................................................................................................
5. ...................................................................................................
6. ...................................................................................................

Daftar Pertanyaan:
1. Apa yang kamu ketahui tentang cerita rakyat?
2. Apakah cerita rakyat hari ini masih di minati kaum muda? Berikan
alasan!
3. Bagaimana nilai nilai kehidupan yang terkandung dalam cerita rakyat
nusantara?
4. Bagaimana upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk terus
memelihara cerita rakyat nusantara yang kaya akan nilai nilai
kehidupan?
5. Bagaimana upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk terus
memelihara Pancasila dalam kehidupan warga global?
6. Jika kamu memiliki kesempatan untuk memperkenalkan cerita rakyat
nusantara kepada dunia, apa yang akan kamu lakukan?

catatan:
Tulis jawaban dalam kertas terpisah
Lembar Kerja Peserta Didik 2

1. Temukan dari berbagai dunia, bagaimana mereka


memperkenalkan cerita rakyat yang kaya akan nilai nilai
kehidupan!

2. Rumusakan bersama kelompok, rancangan sederhana untuk


memperkenalkan cerita rakyat nusantara kepada dunia!

Pembagian Tugas: 1. ...............................................................................


2. ...............................................................................
3. ...............................................................................
4. ...............................................................................
5. ...............................................................................
6. ...............................................................................
BAHAN BACAAN LKPD 3
(KEBAHASAAN)

1. Penggunaan Huruf Kapital

a. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat.


Contoh: Selain buku, koperasi juga menjual berbagai kebutuhan siswa.
b. Huruf kapital digunakan pada penulisan nama orang, termasuk julukan
Contoh: Amir Hamzah, Dewi Sartika, Jendral Kancil, Dewa Pedang.
c. Huruf kapital digunakan setelah petikan langsung.
Contoh: “Kemarin aku terlambat,” kata Budi.
d. Huruf kapital digunakan pada nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk
sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Islam, Kristen, Alquran, Allah, Tuhan, hamba-Nya, hamba-Mu.
e. Huruf kapital digunakan pada penulisan gelar kehormatan yang diikuti nama
Contoh: Haji Abu Bakar, Sultan Hasanuddin, Doktor Mohammad Hatta.
f. Huruf kapital digunakan pada penulisan jabatan pada nama orang.
Contoh: Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Barat.
g. Huruf kapital digunakan pada penulisan nama tahun, bulan, hari, hari besar
atau hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh: tahun Hijriah, bulan Agustus, hari Jumat, hari Natal.
h. Huruf kapital digunakan pada penulisan nama geografi.
Contoh: Jakarta, Pulau Miangas, Gunung Semeru, Amerika Serikat.
i. Huruf kapital digunakan pada penulisan judul buku, karangan, artikel,
makalah, majalah, dan surat kabar.
Contoh: saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
j. Huruf kapital digunakan pada penulisan singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Contoh: S.H. (sarjana hukum), Dr. (doktor), Sdr. (saudara).
k. Huruf kapital digunakan pada penunjuk hubungan kekerabatan, seperti
bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata ganti Anda.
Contoh: “kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. Siapa nama Anda?

Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan sehingga tidak


menggunakan kapital.
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
KEBAHASAAN
2. Penggunaan Tanda Baca

a. Tanda Titik (.)


1)Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Contoh: Dia akan datang pada pertemuan itu.

b. Tanda Koma (,)


1)Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.
Contoh: Ia membeli kopi, kain, dan tas sebagai oleh-oleh untuk kita.
Namun tidak dipakai apabila hanya memuat 2 perincian saja.
Contoh: Ia membeli kopi dan kain.
2)Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung seperti “tetapi”,
“melainkan”, “sementara” dan “sedangkan” dalam kalimat majemuk setara.
Misalnya: Lili mengambil foto, sementara Fajar memilih menikmati
secangkir kopi.
3)Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimatnya.
Misalnya: Kalau lulus ujian, ayah akan mengajak saya ke Pulau Bali.
4)Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti “oleh karena itu”, “jadi”, “dengan demikian”,
“sehubungan dengan itu”, dan “meskipun demikian”.
Misalnya: Gunung Papandayan telah meletus beberapa kali. Meskipun
demikian, kawah hasil letusan dan hutan mati menjadi daya tarik wisata
ini.
5)Tanda koma dipakai sesudah kata seru seperti “wah”, “aduh”, “aduhai”,
dan “hai”.
Tanda koma juga dipakai sebelum dan/atau sesudah kata sebagai
sapaan, seperti “Bu”, “Dik”, atau “Nak”.
Misalnya: Wah, indah sekali pemandangan di Pantan Terong! Kamu setuju
kan, Nak?
KEBAHASAAN
3. Penggunaan Kata Depan
Kata depan disebut juga dengan preposisi adalah kata yang biasa terdapat di
depan nomina (kata benda). Kata depan meliputi ‘di, ke, dari, pada’.
Perlu diperhatikan penggunaan ‘di’ yang ditulis terpisah dengan ‘di’ yang ditulis
menyatu.

Kata Depan Menunjukkan Contoh: di sana-ke


ditulis
Ciri: ada ‘di’ maka ada keterangan tempat sana, di sekolah-
terpisah
‘ke’ ditulis: terpisah atau waktu ke sekolah

Menunjukkan
Imbuhan Contoh: ditarik-
ditulis bentuk pasif dari
Ciri: ada ‘di’ ada menarik, dimakan-
menyatu suatu kata kerja
‘me-’ditulis: menulis memakan
atau kegiatan

4. Penggunaan Kata Berimbuhan


Imbuhan adalah bunyi bahasa yang ditambahkan pada sebuah kata. Imbuhan
bisa di awal, tengah, akhir, dan gabungan (awal dan akhir).

Jenis Imbuhan Contoh

kata dasar ‘main’ ditambahkan


prefiks (awalan):
me(N)- [dibaca imbuhan ber- menjadi
merupakan
me(Nasal)-], ber-, ‘bermain’.berduka (ber- +
imbuhan yang
ter- duka)tertawa (ter- +
berada di awal.
tawa)membaca (me(N)- + baca)

Infiks (sisipan):
merupakan imbuhan kata dasar ‘jari’ mendapat sisipan -
-el-, -em-, -er-,
yang berada di em- menjadi jemari
tengah.
KEBAHASAAN

Kata dasar ‘temu’


Sufiks (akhiran):
mendapat akhiran ‘-i’
imbuhan yang -kan, -i, -an
menjadi ‘temui’lukisan (lukis
berada di akhir.
+ -an)jelaskan (jelas + kan)

kata dasar ‘temu;


mendapat akhiran ‘per_an’
Konfiks
menjadi
(gabungan):
ke_an, per_an, ‘pertemuan’bersebelahan
imbuhan yang
ber_an (ber+ sebelah + -
berada di awal
an)keadaan (ke- + ada + -
dan akhir.
an)mempertemukan
(memper- + temu + -kan)

Terdapat aturan yang berbeda apabila imbuhan me(N)- atau pe(N)- bertemu
dengan bunyi ‘K, T, S, P’. Huruf-huruf tersebut akan mengalami proses luluh,
contoh:
me(N)- + tari = menari
me(N)- + pukul = memukul
me(N)- + sapu = menyapu
me(N)- + kawal = mengawal

Pengecualian untuk kata dasar dengan jenis klaster tidak berlaku proses
luluh. Yang dimaksud klaster adalah konsonan ganda, contohnya:
me(N)- + kritik = mengkritik
me(N)- + transfer = mentransfer
LKPD 3
Menyunting naskah

1. Setiap anggota kelompok memilih satu naskah

drama untuk disunting!

2. Bacalah naskah drama tersebut, suntinglah naskah

tersebut dengan memperhatikan penggunaan tanda

baca, huruf kapital, imbuhan, dan kata depan.

3. Jika membutuhkan lembar tambahan, silakan

gunakan kertas terpisah!


Nama : Kelas :

Naskah 1

ari sudah memasuki kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan melanjutkan kuliah suatu sore, Ari berbincang-
bincang dengan ayah ibu dan neneknya diruang tamu. mereka menanyakan keputusan ari untuk memilih
jurusan kuliah sang ayah dan ibu ari ternyata memiliki pilihan jurusan masing-masing dan tak mau
memperhatikan keinginan ari pribadi

Ayah: jadi sudah kamu pikirkan matang-matang mau melanjutkan kuliah jurusan apa?

Ari: Sudah yah

Ibu: Jadi kamu mau kuliah jurusan apa nak? (datang keruang tamu sambil menghidangkan teh untuk ayah dan
nenek ari).

Ari: ari inginnya kuliah jurusan seni

Ayah: apa? kamu ingin kuliah seni? mau jadi apa nanti kamu setelah lulus kuliah?

Ibu: iya, kamu mau kerja apa setelah lulus nanti? kuliah itu jangan cuma cari senangnya saja. Perhatikan juga
masa depan kamu nantinya.

Nenek: Kenapa kok ari ingin kuliah jurusan seni?

Ari: ari ingin mengembangkan bakat ari jadi pelukis nek.

Ibu: Itu kan bisa kamu lakukan tanpa harus kuliah kamu bisa sering melukis sambil kuliah jurusan yang lain
(mentampakkkan wajah kesal).

Ayah: Benar kata ibu kamu. Dengarkan itu ari! Ayah tak mau memiayai kuliah kamu jika kamu mepilih jurusan
seni. ayah maunya kamu kuliah jurusan ekonomi.

Ari: Tapi yah...

Ibu: (memotong kata-kata Ari) Sudah, Ibu juga maunya kamu nanti setelah kuliah bisa berkerja dikantor.
Lihat sekarang ini, mana ada pelukis yang hidupnya sejahtera?

Nenek: Ayah dan Ibu kamu memang ada benarnya Ari. Pikirkan lagi matang-matang. Jangan sampai
kamu menyesal. Soal bakat, kamu bisa mengasahnya di luar jurusan kuliah.

Ayah: Nah, itu dia. Nanti kan kamu bisa ikut kegiatan kampus yang bertema seni.

Ari: Baik ayah, akan ari pikirkan lagi nanti (menunduk lesu sambil merenung).
Nama: ________________ Kelas: ________________

NASKAH 2

Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan tanah kelahirannya. Ia
mengembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ia meninggalkan mande,
ibu kandungnya seorang diri ditanah kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil
menikah dengan seorang putri saudagar kaya raya ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama
sang putri.

Malin: istriku, inilah tanah kelahiranku dulu (sambil metunjuk kearah daratan dari atas perahu yang
bersandar).

Puteri: Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini kanda

Mande: (berlari tertatih-tatih setelah mendengar kabar bahwa anaknya sudah sukses dan pulang)
malin! kau kah itu nak? (berteriak-teriak kegirangan).

Puteri: Siapakah wanita tua itu kanda?

Malin: (menyembunyikan wajah terkejut ketika melihat ibunya berlari kearah perahu) kanda tak tahu
Dinda. mungkin itu hanya pengemis yang ingin meminta sedikit sumbangan dari kita saja. sudah jangan
pedulikan lagi dia

Mande: malin ini ibumu nak sudah lupakah kau pada ibu yang telah mengandung dan membesarkan
kau ini malin?

Malin: wahai wanita tua! jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku. Enyahlah kau! ibuku
bukan wanita tua renta sepertimu. Selain itu, ibuku sudah lama meninggal. Pergi kau darisini! jangan
sampai kau mengotori kapalku ini! (berteriak emosi sambil menunjuk ke ibunya).

Mande: (mendengar kata-kata anaknya, ia menangis menahan kesedihan) Ya tuhan, kenapa pula
anakku berubah menjadi seperti ini? Apa salahku ini tuhan? Jika memang ia bukan anakku maafkanlah
ia yang telah menghinaku ini. Namun, jika ia benar anakku si malin Kundang hukumlah dia yang telah
durhaka itu (sambil menengadahkan tangan memohon kepada tuhan).

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Badai besar tiba-tiba datang dan
kapal Malin Kundang terbalik. Seketika kilat mesambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka
berdua kemudian berubah menjadi batu. Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi
anak yang durhaka kepada kedua orang tua.
Nama: ________________ Kelas: ________________

NASKAH 3

Suatu ketika, empat orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan mengenai rencana mereka
dimasa depan. Mereka terlibat dalam pemicaraan yang cukup serius.

Toni: nanti kalau kalian misalnya di hadapkan dua pilihan, kerja diperusahaan besar, tapi gajinya kecil,
atau kerja di perusahaan kecil, tapi gajinya besar. kalian lebih pilih yang mana?

Linda: yaa kalau aku pilih yang diperusahaan kecil, tapi gajinya besar.

Norman: Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya, walaupun gajinya kecil. kalau kita bekerja
diperusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin pastinya.

Toni: kalau kamu bagaimana am?

Ami: Kalau aku sih yang penting potensi kedepannya baik. Tak apa-apa sementara gaji kecil, tapi
asalkan nanti ke depannya bisa cukup menyanjikan bagiku.

Toni: Itu artinya kamu memilih bekerja di perusahaan besar daripada perusahaan kecil kan? (sambil
menunjuk ami).

Ami: Iya benar!

Norman: Kalau kamu sendiri Ton?

Toni: Ya kalau aku kurang lebih sama dengan pilihan ami. Kita kan lihat keberlanjutan nantinya di masa
depan Kalau gaji kita besar, tapi tidak ada keberlanjutan jenjang kariernya, buat apa juga?
(menengadahkan tangan sambil menyelengkan kepala).

Norman: Iya benar juga sih kata kamu. paling penting itu jenjang karier masa depan nanti.

Linda: Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka panjangnya. Buat apa
gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil juga lebih rawan bangkrut kan?

Ami: oke, sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan kedepannya. jadi nanti waktu kita
melamar kerja setelah lulus kita harus pertimbangkan dulu untung ruginya buat masa depan kita.

Norman dan Toni: Siippp!


Nama: ________________ Kelas: ________________

NASKAH 4

Suatu hari lima sekawan sedang bermain bola dilapangan desa tempat mereka tinggal mereka
memang sering bermain bola sore hari di lapangan tersebut saat ini, mereka sedang beristirahat di
pinggir lapangan

Bayu: dod kamu di bawakan bekal apa oleh ibumu? (sambil membuka kotak bekalnya).

Dodi: Aku di bawakann bekal ayam goreng ini. Kalau kamu bay?

Bayu: Aku di bawain bekal udang besar sama bundaku. Soalnya kemarin ayahku menangkap udang
bersama ayah ehsan.

Dodi: Jadi bekalmu juga juga pakai udang san?

Ehsan: Iya dod. Aku sama dengan Bayu (tersenyum semringah).

Dodi: Waaahhh enaknya… aku juga suka sekali udang. Kalau kamu ham?

Ilham: Aku dibawakan sayur daun ubi dengan ikan sambal dod. Makanan kesukaanku

Dodi: Wahhh itu juga tak kalah enaknya. Kalau kamu ton?

Anton: (tersenyum meringis) Aku tidak membawa bekal. Ibuku pagi-pagi sekali sudah bekerja karena
abangku akan masuk SMA. Oleh karena itu ayah dan ibu harus giat mencari uang. Jadi ibuku tak
sempat memasakkanku dan membawakanku bekal (sedih).

Dodi: Ya sudah Ton. Kamu masih bisa kok makan bersama kami.

Anton: Maksudnya?

Ehsan : Bagaimana kalo kita ramai-ramai makannya biar, Anton juga bisa makan, makanan kita.

Ilham: Bagaimana caranya?

Ehsan : Begini saja, bagaimana kalo kita memakan menggunakan daun pisang? Jadi makanan kita
nantinya dituang ke daun pisang itu. Biar kita semua bisa makan bareng-bareng.

Dodi: Ide bagus tuh ayo!

Ilham dan Bayu mengambil daun pisang yang tak jauh dari tempat mereka. Mereka semua
menuangkan makanannya di daun pisang tersebut. Mereka makan dengan lahap.

Anton: Terima kasih ya teman-teman. Cuma kalian teman yang mengerti keadaanku.

Bayu: Siap. Santai aja ton (tersenyum).


Nama: ________________ Kelas: ________________

NASKAH 5

pagi senin yang cerah, semua siswa-siswi sudah merapikan barisan dilapangan untuk mengikuti
kegiatan upacara bendera.

Bedul anak laki-laki yang duduk dengan fitri langganan telat masuk sekolah. pagi senin itu aji meminta
fitri untuk memberi peringatan kepada bedul supaya ia tidak nyumput dikelas saat kelas sedang tidak
ada penghuni.

pertengahan upacara, mey merasa kurang fit, jadi ia memilih pergi ke UKS

Selesai upacara Fitri selaku bendahara kelas menangis saat memuka tas karena uang kas yang
ternyimpan didalam tasnya hilang.

Dialog
Aji: Jangan nangis fit, Nanti gua kasih tahu wali kelas kita.

Fitri: Jangan aji.

Aji: Loh kenapa jangan Fit?

Fitri: Coba kita cari dulu, sebelum anak kelas kita tercemar namanya, Bedul tadi pas upacara lo
ngumpet di kelas kan?

Bedul: Lo nuduh gua?

Fitri: Gue gak nuduh lo, gue mau nanya ada anak lain masuk kelas ini gak tadi?

Bedul: Udah lah Fit, lo nuduh gua kan?

Tres: Kok lo sensi Dul, Kenapa juga lo ngumpet di kelas tiap upacara kan nyurigain, kalau lo emang
gak ngambil lo bisa santai.

Bedul: Kalau lo pada nuduh gua periksa noh tas gua.

Fitri: Gak usah nyudutin siapa-siapa, nanti biar gue sendiri yang ganti.

Rindy: Bukan salah lo Fit, kelas ini emang keknya ada yang mau jadi Maling.

Seketika Bedul membuka bajunya serta ia kibaskan, selain empat keping uang koin Rp. 1000 tidak ada
lagi yang jatuh, ia lempar isi semua tasnya, tapi nihil tak lain yang jatuh hanya buku dan pena.

Bedul: Lo pada boleh hina gua karena gua miskin tapi orang tua gua gak ngajarin gua maling.

Selang beberapa hari yang mencuri uang kas ternyata adalah Mey. Setelahnya Bedul tidak pernah
datang lagi ke sekolah karena merasa sangat bersalah. Mey mendatangi Bedul yang sedang berjualan
koran sehingga mau kembali lagi bersekolah.
Nama: ________________ Kelas: ________________

NASKAH 6

andi: “shan, aku ingin cerita, nih?”

Shani: “Cerita apa? soal mimpi gilamu, kan? Kamu sekarang mau berimpi apa lagi? Jadi astronot? Atau,
berkelana keplanet Neptunus?”

Andi: “Hahaha, kau ini tahu saja aku memang mau menceritakan mimpiku. Namun mimpiku kali ini
bukan seaneh yang dulu. Kali ini, mimpi yang aku wujudkan ini lebih realistis Aku ingin jadi penulis
novel, Shan. Tepatnya menjadi penulis Novel fantasi. Kamu tahu sendiri kan kalau ini tukang ngayal.
Jadi, aku yang menjadi penulis novel fantasi adalah yang bisa aku wujudkan”.

Shani: “Widih, tumben-tumbenan mimpimu sial, mana bagus juga lagi. eh, ngomong-ngomong, kamu
udah bikin naskahnya belum?”

Andi: “Udah, dong. malah kemarin aku kirim ke penerbit”.

Shani: “Widih mantap kali kalau begitu! Semoga naskah diterima penerbit ya ndi”.

Andi: “Aamiin. Makasih ya shan”.

Beberapa waktu kemudian

Shani: “Ndi bagaimana dengan naskah novelmu? diterima penerbit tidak?”

Andi: “Nggak, nih shan. Malahan, aku disuruh revisi sama penerbitnya. Mana revisiannya banyak lagi.
Ah mimpi indah untuk bikin novel fantasi mimpi yang bisa aku wujudkan”.

Shani: “Yaelah ndi. Naskah kamu kan cuma disuruh direvisi, bukan ditolak. Jadi naskah kamu masih
punya peluang buat diterbitkan oleh penerbit. Lagian, jika tidak diterbitkan di penerbit yang kamu tuju
itu, kamu masih bisa kirim ke penerbit lain. Iya, kan?”

Andi: “Iya sih shan. Eh, ngomong-ngomong, terima kasih ya atas masukannya”.

Shani: “Sama-sama, Ndi”.

andi pun kembali merevisi naskah novelnya tersebut. Shani sebagai sahabatnya pun terus memberi
dukungan dan memberi masukan kepada Andi. Cerita pendek, novel karangan fantasi Andi pun
diterbitkan dan digemari oleh banyak pembaca.
BAHAN BACAAN LKPD 4

Kalimat langsung VS
kalimat tidak langsung

A. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang berasal dari ungkapan atau pernyataan dari seseorang
tanpa adanya perantara dan tanpa mengubah pesan yang diutarakan.
Contoh kalimat langsung:
“Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya. “Besok akan dibahas dalam rapat.”

Kalimat langsung dapat berbentuk kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat berita yang
memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip atau
mengulang kembali ujaran dari sumber tersebut. Biasanya, nada atau intonasi yang digunakan sama
dengan yang dilakukan oleh sumber informasi.

1.Struktur Kalimat Langsung


Struktur penulisan sebuah kalimat langsung dapat terbagi 2, yaitu:
1)“[pernyataan yang diucapkan oleh subjek]” (,) [kata kerja diawali dengan huruf kecil] [subjek].
Contoh: “Kemarin Delvin mengerjakan tugas kelompok bahasa Indonesia”, kata Fikri.
2)[Subjek] [kata kerja] (,) “[pernyataan yang diucapkan oleh subjek dengan diawali huruf kapital]
[tanda baca]”
Contoh: Fikri berkata, “Kemarin Delvin mengerjakan tugas kelompok bahasa Indonesia.”

2.Ciri Kalimat Langsung


a. Menggunakan tanda baca petik dua (“…”) di awal dan akhir kalimat.
Contohnya:
·Nurul bertanya, “Kapan kita pergi?”
·Ibu itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”

b. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunakan huruf kapital


Contohnya:
· “Nanda akan pulang nanti malam,” Hani memberi kabar.
· Laras berkata, “Aku mungkin tidak akan pulang hari ini. Besok aku beri kabar lagi.”
Akan tetapi, jika dalam satu kalimat terdapat dua atau lebih kalimat petikan, huruf pertama yang
ditulis kapital hanya pada kalimat petikan pertama saja. Lalu, untuk kalimat petikan kedua, huruf
pertamanya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali bila kata pertamanya merupakan nama seseorang
atau sebuah sapaan.
Contohnya:
· “Ayo cepat!” teriak Tedy, “nanti bisnya keburu lewat.”
· “Ketemu!” teriak Nindi dari bawah, “Riri, kuncinya sudah ketemu!”
c. Akhiri petikan yang terletak di depan label dialog (dialog tag) dengan tanda
koma, tanda tanya, atau tanda seru
Contohnya:
·“Ibu pulang,” kata Farhan.
·“Ibu pulang?” tanya Farhan.
·“Ibu pulang!” seru Farhan.
jika petikan kalimat langsung berada di belakang label dialog sisipkan koma sebelum
petikan itu dan letakkan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru sebelum tanda petik
penutup.
Contohnya:
·Farhan berkata, “Ibu pulang.”
·Farhan bertanya, “Ibu pulang?”
·Farhan berseru, “Ibu pulang!”

d. Kalimat langsung yang menggunakan petikan dipisahkan dengan kalimat


pengiringnya menggunakan tanda baca koma (,) di antara kalimat pengiring dan
kalimat petikan
[Pengiring] (,) [kutipan]
Contoh: Indra menyuruh, “Bukakan jendela itu supaya tidak panas!”

e. Gunakan tanda baca titik dua (:) pada kalimat langsung berbentuk dialog.
Contohnya:
Egi: “Salsa, pulang sekolah kita ke bioskop yuk”
Salsa: “Yah, aku tidak bisa kalau hari ini.”
Egi: “Loh, kenapa?”
Salsa: “Aku mau pergi bersama Riffa ke toko buku”

f. Kutipan kalimat langsung dibaca menggunakan penekanan pada intonasinya


Struktur kalimat langsung terdiri dari kalimat pengiring dan kalimat kutipan. Nah, intonasi
pada bagian kalimat kutipan lebih tinggi daripada kutipan pengiring. Misalnya pada
kalimat:
Kakak berteriak, “Adik, cepat pulang!”.
Frasa “Cepat pulang!” dibaca menggunakan nada yang lebih tinggi. Hal ini berfungsi agar
pendengar mengingat bahwa pokok utama yang ingin disampaikan pada kalimat
langsung terdapat pada kalimat kutipan.
B. kalimat tidak langsung

Kalimat Tidak Langsung: kalimat yang digunakan untuk menyampaikan atau melaporkan kembali
ucapan yang pernah disampaikan seseorang tanpa mengutip keseluruhan kalimatnya untuk
disampaikan kepada orang lain.

1.Struktur Kalimat Tidak Langsung:


Struktur pada penulisan kalimat tidak langsung sangat sederhana, yaitu [subjek] – [predikat] –
[kata sambung] – [kata yang diucapkan oleh subjek].
Contoh: Arum mengatakan bahwa kemarin Farida telah pergi ke sekolah.

2.Ciri-Ciri Kalimat Tidak Langsung


a. Intonasinya mendatar dan menurun pada akhir kalimatnya.
Kalimat tidak langsung termasuk ke dalam kalimat berita. Oleh karena itu, kalimat ini dibaca dengan
intonasi membaca kalimat berita biasa. Hal ini karena semua bagian pada kalimat berita dianggap
memiliki kesetaraan. Jadi, tidak ada frasa yang harus diucapkan lebih tegas.

b. Tidak menggunakan tanda baca petik dua (“…”)


Contohnya:
·Herdita pernah melihat Nenden mengatakan bahwa ia tidak menyukai laki-laki berkacamata itu.
·Syifa tadi bertanya tentang letak kolam renang di sekolah ini.

c. Adanya perubahan kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip
Karena kalimat tidak langsung merupakan penyampaian ulang dari perkataan seseorang, maka
terdapat perubahan kata ganti orang pada kalimat yang dikutip, seperti:
1)Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga
·Saya diganti menjadi dia atau nama orang ketiga
·Aku diganti menjadi dia tau nama orang ketiga
·Kami diganti menjadi mereka atau nama orang ketiga
2)Kata ganti orang kedua menjadi orang pertama
·Kamu diganti menjadi saya
3)Kata ganti orang kedua jamak diubah menjadi ‘kami’ atau ‘mereka’, tergantung pada konteks
kalimat yang dibuat
·Kalian diganti menjadi kami.
·Kita diganti menjadi kami.
Contoh:
1)Kalimat langsung:
“Pantai di Bali sangat indah. Saat liburan nanti aku akan ke sana!” seru kakak.
Kalimat tidak langsung:
Kakak berkata bahwa dia akan ke Bali saat liburan nanti.
2)Kalimat langsung:
“Rosa datanglah ke rumahku!”, pinta Raisa.
Kalimat tidak langsung:
Raisa meminta Rosa untuk datang ke rumahnya.

d. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi


Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat tidak langsung, di antaranya bahwa, supaya,
sebab, agar, untuk, tentang, dan kata hubung yang lainnya. Contoh kalimatnya:
·Pak Kiki menyuruh kita supaya mengerjakan soal yang di papan tulis lalu dikumpulkan ke mejanya
saat jam pulang.
· Hadi mengatakan bahwa ia bosan setiap hari selalu melakukan kegiatan yang sama.
Nama: Kelas:

LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK 4

1. Ubahlah kalimat langsung di bawah ini menjadi kalimat tak langsung dengan benar!

KALIMAT LANGSUNG

1)“Aku suka sekali menonton Anime,” ujar Tia.


2)“Mengapa ban sepedamu kempes?” tanya ayah kepada Hendri.
3)“Ayo, berisap-siap!” ujar Bibi, “kita akan segera berangkat ke Candi Prambanan.”
4)Sisil mengatakan, “Aku menangis karena membaca novel itu.”
5)“Tolong kecilkan volume televisi itu!” pinta Ibu.
6)Bu guru bertanya, “Di antara kalian, siapa yang bercita-cita menjadi guru?”
7)“Ayo, masuk satu-satu!” Gertak polisi kepada ketiga orang pencopet yang baru saja tertangkap.
8)“Siapa biang keladi bom Bali itu?” tanya wartawan kepada Kadispen Polri.
9)Salsa: “Aku mau pergi Bersama Rifa ke toko buku besok”
10) “Sudah pukul delapan, Mat, mengapa kau belum bangun?” tegur Tono.

TIDAK LANGSUNG
Nama: Kelas:

LKPD 4

2. Ubahlah kalimat tidak langsung di bawah ini menjadi kalimat langsung dengan benar!

TIDAK LANGSUNG

1)Datuk Maringgih menawarkan pinjaman kepada ayah Siti Nurbaya dengan pinjaman berbunga.
2)Dokter menyuruhku untuk beristirahat yang cukup dan tidak keluar rumah selama beberapa hari.
3)Ratu menemui ayahnya untuk meminta maaf.
4)Amir meminta Budi untuk segera mengembalikan buku yang dipinjamnya.
5)Andika berkata bahwa dia akan datang nanti malam.
6)Andi bertanya kepada Naya buah apa yang menjadi favoritnya.
7)Siska mengatakan padaku tidak bisa berangkat les matematika karena ia tidak enak badan.
8)Azka mengatakan dengan lantang, bahwa ia pasti akan memenangkan perlombaan puisi itu.
9)Bibi menyuruhku membelikan buah mangga dan semangka di pasar.
10)Pak guru mengatakan bahwa yang penting itu dalam hidup itu bukan hasilnya, melainkan proses
yang dilalui untuk mendapatkan hasilnya.

KALIMAT LANGSUNG
Berilah tanda √ pada kolom yang
menggambarkan keaktifan anggota kelompok!

Tanggal

No Nama Anggota

A/TA A/TA A/TA A/TA

Catatan

Keterangan:
A = Aktif
TA = Tidak Aktif
Catatan Kelompok diisi oleh ketua kelompok
Catatan diisi alasan anggota tidak bekerja/tidak membantu

Anda mungkin juga menyukai