Anda di halaman 1dari 4

Naskah Video :

Benarkah polusi udara di perkotaan sama dengan menghisap 1 bungkus


rokok setiap hari selama 29 tahun?

SCENE AUDIO VISUAL

Memburuknya kualitas udara di Jabodetabek Foto Menteri Kesehatan


menjadi sorotan masyarakat karena juga
menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi
Pembuka Sadikin menyampaikan, polusi udara menjadi
penyebab dominan terjadinya penyakit 
(Apersepsi) pernapasan, seperti pneumonia, ispa, dan asma,
yakni sekitar 24-34 persen.

Tanda tanya in frame

Benarkah polusi udara di perkotaan sama


dengan menghisap 1 bungkus rokok setiap hari
selama 29 tahun?


Simak yuk video berikut ini!

Talent in frame

Halo semua, selamat siang!

Opening Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan Talent in frame
tentang dampak polusi udara pada saluran
pernapasan kita.

Foto Richard Muller


Richard Muller, PhD, fisikawan dan peneliti iklim
di University of California, memaparkan
perbandingan antara resiko kematian dari
merokok dan polusi udara. Hal ini berdasarkan
hasil karyanya pada 2018. 

Inti Konten Penelitiannya menunjukkan bahwa resiko


kesehatan dari merokok dan polusi udara
adalah serupa.

Sebuah studi menemukan bahwa menghirup


udara dengan sedikit peningkatan tingkat polusi
udara selama 10 tahun menyebabkan jenis
kerusakan paru-paru yang sama terlihat setelah
29 tahun merokok sebungkus rokok sehari.

Pics

Seperti halnya rokok, jumlah kecil pun tidak 


aman. Semakin banyak kita menarik napas di
tengah polusi udara, semakin tinggi risikonya.

Para peneliti telah menemukan bahwa


peningkatan polusi partikel yang sederhana
sekalipun dapat meningkatkan risiko kematian
akibat penyakit jantung atau paru-paru dan
kanker paru-paru. 

Berikut ini adalah penyakit atau organ tubuh


yang terdampak dari adanya polusi udara,
dalam hal ini yang berhubungan dengan saluran Slides ready
pernapasan saja ya..

1. Iritasi hidung

Iritasi hidung bisa menjadi gejala pertama


paparan polusi udara berpartikel besar maupun Slide text iritasi hidung
kecil.

2. Asma

Dalam jangka pendek, polusi udara dapat


membuat seseorang mengalami batuk, sesak Slide text tentang asma
napas, dan mengi. Dalam jangka panjang,
keluhan ini dapat berkembang menjadi asma.
3. Bronkitis

Bronkitis adalah iritasi atau peradangan di


dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang
menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-
paru. Slide text tentang bronkitis
Dampak polusi udara ini mengakibatkan
seseorang mengalami batuk yang terkadang
disertai dengan keluarnya dahak atau lendir.

4. Pneumonia

Bronkitis yang memburuk dan tidak ditangani


berisiko menyebabkan pneumonia.
Slide text tentang
Pneumonia juga bisa terjadi ketika seseorang
pneumonia
terus-menerus terpapar zat dalam polusi udara,
khususnya zat nitrogen oksida dan sulfur
dioksida.

5. Kanker paru-paru

Partikel dari polusi udara yang masuk dan


mengendap di paru-paru dapat memicu
terjadinya pertumbuhan sel yang tidak Slide text tentang kanker
terkendali. Hal tersebut merupakan cikal bakal paru
terjadinya kanker paru-paru.

Dampak polusi udara di atas sebagian besar


saling terkait, karena keluhan yang ringan dapat
menjadi awal dari dampak yang lebih besar.

Mengingat efeknya pada kesehatan dan sebagai


Closing
perwujudan dari sila pertama Pancasila, kita Talent in frame
(Penutupan) harus menjaga kesehatan sebagai bentuk syukur
kita kepada Tuhan, yaitu dengan sebisa mungkin
menghindari atau setidaknya mengurangi
paparan langsung polusi udara.
Pic

Hal tersebut bisa kita lakukan dengan


membatasi aktivitas di luar ruangan saat kualitas
udara sedang buruk.

Jika tidak memungkinkan untuk menunda
aktivitas di luar ruangan, gunakanlah masker
untuk meminimalkan dampak polusi udara.

Pic
Kita juga bisa berkontribusi mengurangi polusi
udara dengan cara bepergian menggunakan
transportasi umum maupun sepeda, berjalan
kaki untuk bepergian dalam jarak dekat, 
mengganti kompor gas dengan kompor listrik,
dan tidak merokok.

pic

Apabila kita tinggal di tempat yang tingkat polusi


udaranya tinggi dan sering mengalami keluhan
pernapasan, seperti batuk, sesak napas, mengi,

atau nyeri dada, sebaiknya periksakan diri
ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang
sesuai.

Demikian penjelasan dari saya.


Talent in frame
Sekian dan terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai