Anda di halaman 1dari 6

Makalah Asap Rokok

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehubungan dengan adanya rokok, kami membuat makalah yang sederhana ini untuk
memenuhi tugas salah satu mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang bertema “ BAHAYA
ASAP ROKOK “. Disini kami menjelaskan bagaimana bahaya-bahaya merokok dan zat-zat
kimia yang terkandung dalam rokok . Mudah-mudahan makalah ini bermanfa’at.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas salah satu
mata pelajaran B. Indonesia dan pengetahuan kami lewat belajar

BAB II
MATERI BAHASAN

A. ROKOK
1. Zat-Zat Yang Terkandung Dalam Rokok
Tahukah kamu zat-zat kimia apa saja yang terkandung pada rokok? Berikut macam-
macam zat kimia dalam rokok.
a. Nikotin
Merupakan zat kimia yang berbahaya pada rokok terdapat kadar nikotin sekitar 8 mg hingga
12 mg.
pengguna nikotin pada dosis rendah dapat menyebabkan tekanan darah naik, sakit kepala,
meningkat sekvesi getah lambung dan diare.Pada dosis tinggi menyebabkan keracunan
kejang-kejang, kesulitan bernafas.
b. Tar
Merupakan senyawa kimia yang terdapat didalam rokok,bahayanya dapat merusak sel-sel
paru-paru, meningkatkan produksi lendir pada paru-paru dan menyebabkan kanker.
c. Karbon monoksida ( co )
Merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan dari pembakaran tidak
sempurna senyawa karbon.
d. Karsinogen
Zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
e. Iritan
Zat yang dapat mengakibatkan batuk, kanker paru-paru dan iritasi pada paru-paru.

2. Bahaya Rokok
Berdasarkan penelitian, dapat dipastikan merokok dapat menyebabkan :
1. Kanker saluran pernapasan, dan paru-paru.
2. Penyempitan pembuluh darah
3. Penyakit jantung koroner
4. Naiknya kadar gula ( sakit diabetes )
5. Kerusakan sel reproduksi pria dan wanita sehingga menyebabkan impotensi dan kemandulan.
6. Naiknya kadar lemak, dan
7. Meningkatknya jumlah bayi yang lahir premature
Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi perokonya tetapi juga berbahaya bagi orang
disekitarnya.
 Perokok pasif adalah orang yang secara tidak langsung ikut mengisap rokok.
 Perokok aktif adalah orang yang secara lansung mengisap rokok.
Oleh karena itu bagi yang bukan prokok disarankan menghindari keinginan untuk mencoba
merokok, berani ( tidak malu ) menyatakan keberatan terhadap rokok didekatnya untuk tidak
merokok atau memintanya mencari tempat lain untuk merokok, hindari tempat-tempat
dimana orang bebas merokok.

3. Upaya Pencegahan
Kebanyakan orang yang mencoba-coba rokok karena dia ingin merasakan bagaimana
enaknya rokok, tetapi walaupun mencoba tetapi dapat membuat ketagihan. Khususnya bagi
pelajar yang suka mencoba hal-hal yang negative seperti merokok. Oleh karena itu jauhilah
rokok bagi para pelajar dan fokuslah pada pelajaran mu “.
Upaya pencegahan :
1. Tidak mencoba rokok, walaupun sedikit tetapi itu bakal membuat ketagihan.
2. Tidak bergaul dengan teman seorang perokok, karena dapat membawa dampak negative (
bagi seorang pelajar ).
3. Berani ( tidak malu ) menyatakan keberatan untuk tidak merokok bagi seorang pelajar.
4. Hindari dimana orang-orang bebas merokok.
5. Untuk mencegah dari dampak-dampak negative rokok, bagi seorang yang merokok, tidak
berlebihan dalam mengkonsumsi rokok kalau tidak ingin menanggung akibat negative rokok
tersebut.

B. ISPA (INFEKSI SALURAN NAPAS ATAS)


Infeksi saluran napas akut dalam bahasa Indonesia juga di kenal sebagai ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut) atau URI dalam bahasa Inggris adalah penyakit infeksi akut yang
melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring.

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, istilah ini diadaptasi
dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Penyakit infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung
(saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus,
rongga telinga tengah dan pleura. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi
pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian psenyakit batuk
pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorang
balita rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun. Istilah ISPA
meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dimana pengertiannya sebagai
berikut :
1. Infeksi
Adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang
biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan
Adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus,
rongga telinga tengah dan pleura.
3. Infeksi Akut
Adalah Infeksi yang langsung sampai dengan 14 hari. batas 14 hari diambil untuk
menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam
ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan
bagian bawah (termasuk jaringan paru – paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. dengan
batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract). Sebagian
besar dari infeksi saluran pernafasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni
bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian. Program
Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu :
ISPA non- Pneumonia : dikenal masyarakat dengan istilah batuk pilek
*Pneumonia : apabila batuk pilek disertai gejala lain seperti kesukaran bernapas, peningkatan
frekuensi nafas (nafas cepat).
Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkhus dilapisi oleh membran mukosa
bersilia, udara yang masuk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan.
Partikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambut yang terdapat dalam hidung, sedangkan
partikel debu yang halus akan terjerat dalam lapisan mukosa. Gerakan silia mendorong
lapisan mukosa ke posterior ke rongga hidung dan ke arah superior menuju faring.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan
pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat
membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan
meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel
pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan
kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari
saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Menurut WHO, sekresi lendir atau gejala pilek terjadi juga pada penyakit common
cold disebabkan karena infeksi kelompok virus jenis rhinovirus dan atau coronavirus.
Penyakit ini dapat disertai demam pada anak selama beberapa jam sampai tiga hari.
Sedangkan pencemaran udara diduga menjadi pencetus infeksi virus pada saluran nafas
bagian atas. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasannya.

1. Tanda dan gejala


Yang termasuk gejala dari ISPA adalah badan pegal pegal (myalgia), beringus
(rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan.
Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan adalah virus.
Diagnosis yang termasuk dalam keadaan ini adalah, rhinitis, sinusitis, faringitis, tosilitis dan
laryngitis.

2. Terapi
Terapi yg diberikan pada penyakit ini biasanya pemberian antibiotik walaupun
kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa
pemberian obat obatan terapeutik, pemberian antibiotik dapat mempercepat penyembuhan
penyakit ini dibandingkan hanya pemberian obat obatan symptomatic, selain itu dengan
pemberian antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi lanjutan dari bakterial, pemberian,
pemilihan antibiotik pada penyakit ini harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi
resistensi kuman/baterial di kemudian hari. Namun pada penyakit ISPA yg sudah berlanjut
dengan gejala dahak dan ingus yg sudah menjadi hijau, pemberian antibiotik merupakan
keharusan karena dengan gejala tersebut membuktikan sudah ada bakteri yg terlibat.

3. Penyebab ISPA
Penyebab ISPA adalah topik cukup kompleks karena berhubungan dengan gaya hidup
hingga peralihan kehidupan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern. Ya,
tidak bisa dipungkiri bahwa hasil modernisasi melahirkan industri yang berpengaruh besar
terhadap penyebab penyakit ISPA. Penyakit dari singkatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut
ini dapat kita pahami mengapa ia terjadi ketika kita mengetahui tentang saluran pernapasan
yang dimiliki manusia secara mendalam.
Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebbelumnya bahwa saluran pernapasan
secara sederhana melibatkan organ-organ yaitu hidung, tenggorokan, laring, trakea, bronchi
(bronkus) dan alveoli. Dalam saluran pernapasan mulai dari hidung hingga bronkus terdapat
membran mukosa bersilia (silia = rambut-rambut halus). Udara yang masuk melalui rongga
hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Partikel debu yang kasar dapat disaring oleh
rambut yang terdapat dalam hidung, sedangkan partikel debu yang halus akan terjerat dalam
lapisan mukosa. Gerakan silia mendorong lapisan mukosa ke belakang ke rongga hidung dan
ke arah atas menuju faring.

BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Kebiasaan merokok dikalangan remaja amat membahayakan baik ditinjau dari segi
pendidikan maupun kesehatan, serta sosial ekonomi.
Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas kalau hal ini akan mengganggu
pelajarannya sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok akan menyebabkan
berbagai macam penyakit, dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak
perlu pemborosan.

B. PENUTUP
Demikianlah makalah yang sederhana ini. Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat
bagi para pembacanya. Sehinnga dapat menghindari rokok dan menjalani hidup lebih baik
sehat tidak membahayakan diri sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah, karena kami masih dalam tahap
pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai