Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemodelan matematika salah satu upaya dalam menggambarkan dan
menjelaskan suatu permasalahan yang ada di dunia dengan mengambil beberapa
asumsi yang ada dengan menggunakan pernyataan matematika. Terdapat beberapa
hal dalam membuat suatu pemodelan matematika yaitu dengan melihat suatu
permasalahan, merumuskan suatu permasalahan dengan mengambil asumsi
sehingga diperoleh model matematika, memecahkan model matematika sehingga
dapat ditarik kesimpulan dan menguji hasil kesimpulan dari model matematika
dengan membandingkannya dalam dunia nyata.

Salah satu persamaan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan


pemodelan matematika yaitu Persamaan Diferensial. Persamaan Diferensial
merupakan persamaan yang memuat dari turunan terhadap satu atau lebih dari
variabel-variabel bebas (independent variables) merujuk dalam [1]. Persamaan
diferensial digunakan untuk masalah fisis, masalah fisis merupakan permasalahan
yang mempelajari gejala dan fenomena alam.

Masalah fisis diantaranya yaitu fluida, fluida merupakan zat mengalir yang
berupa zat cair atau gas. Fluida sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari salah
satunya dalam aliran. Masalah aliran yang terjadi pada fenomena alam seperti
banjir yang disebabkan gaya gravitasi lebih besar dari gaya geseknya sehingga
tidak terjadinya kestabilan yang menyebabkan aliran fluida bergerak dalam skala
besar. Aliran fluida tersebut dapat dimodelkan secara matematis.

Model matematika yang membahas aliran fluida salah satunya yaitu model
Persamaan Air Dangkal atau dengan nama lain Shallow Water Equations (SWE).
Persamaan Air Dangkal merupakan suatu model persamaan yang mensimulasikan
pergerakan gelombang permukaan yang berjalan pada dua arah. Dalam
menentukan Persamaan Air Dangkal diperoleh dengan melakukan penurunan dari
Persamaan Konservasi Massa dan Persamaan Konservasi Momentum sehingga
Persamaan Air Dangkal atau Shallow Water Equations (SWE) sebagai berikut :

ℎ𝑡 + (ℎ𝑢)𝑥 = 0
(1.1)
𝑢 𝑡 + (𝑢𝑢)𝑥 + 𝑔ℎ𝑥 = 0

dengan variabel 𝑥 mempresentasikan suatu ukuran ruang dan variabel 𝑡


mempresentasikan waktu. Pada Persamaan Air Dangkal dimana terdapat ℎ =
ℎ(𝑥, 𝑡) adalah ketinggian fluida dari bidang permukaan dasar dan 𝑢 = 𝑢(𝑥, 𝑡)
adalah arus pada pergerakan partikel pada fluida. Selanjutnya, 𝑔 adalah
percepatan gravitasi bumi dengan 𝑔 = 9.8 𝑚⁄𝑠 2 .

Secara umum, dalam menyelesaikan persamaan rumit dapat menggunakan


suatu estimasi yaitu dengan menggunakan metode numerik. Metode numerik
merupakan teknik penyelesaian permasalahan rumit secara matematis dengan
menggunakan suatu program. Banyak metode numerik yang dikembangkan dalam
menyelesaikan Persamaan Diferensial antara lain Metode Beda Hingga. Metode
Beda Hingga merupakan metode yang dikembangkan berdasarkan diskritisasi
langsung dari Persamaan Diferensial merujuk dalam [2]. Salah satunya Metode
Beda Hingga pada Staggered Grid yaitu pendekatan diskritisasi pada variabel ℎ
dan 𝑢 secara selang-seling. Metode Beda Hingga pada Staggered Grid ini
mempunyai hubungan yang sederhana, efisien dan sering digunakan pada
perangkat komputasi dari dinamika fluida seperti tsunami.

Salah satu permasalahan persamaan diferensial solusi dapat menjadi stabil


atau tidak stabil. Suatu konsep kestabilan dapat dianalisis dengan Kestabilan Von
Neumann dimana syarat kestabilannya yaitu |𝜆| ≤ 1. Jika syarat kestabilan
terpenuhi maka solusi numerik mendekati solusi analitik. Pada penelitian ini,
penulis mengkaji mengenai penyelesaian Persamaan Air Dangkal Linear secara
numerik, menentukan syarat kestabilan numerik pada hasil simulasi numerik
dengan menggunakan Metode Beda Hingga pada Staggered Grid.

2
1.2 Rumusan Masalah
Peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana skema numerik Metode Beda Hingga Staggered Grid pada


Persamaan Air Dangkal Linear ?
2. Bagaimana syarat kestabilan dari solusi numerik Metode Beda Hingga
Staggered Grid pada Persamaan Air Dangkal Linear ?
3. Bagaimana hasil simulasi pada solusi numerik Metode Beda Hingga
Staggered Grid pada Persamaan Air Dangkal Linear ?

1.3 Batasan Masalah


Peneliti memfokuskan pembahasan pada studi Persamaan Air Dangkal Linear.

1. Pembahasan penelitian ini yaitu model Persamaan Air Dangkal Linear


dengan permukaan bidang dasar datar.
2. Kondisi batas yang digunakan yaitu:
Kondisi batas untuk 𝜂,
𝜂 (0, 𝑡) = 0 dan 𝜂 (𝐿, 𝑡) = 0
dan syarat awal
𝑢 (𝑥, 0) = 0 dan 𝜂 (𝑥, 0) = 𝑓(𝑥)

3. Dalam penelitian ini membahas solusi numerik, syarat kestabilan, serta


simulasi dengan menggunakan Metode Beda Hingga pada Staggered Grid.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dan manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1.4.1 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pemodelan dari proses fisis dari gelombang air
dangkal.
2. Untuk mengetahui solusi numerik, syarak kestabilan, serta simulasi
dengan menggunakan Metode Beda Hingga pada Staggered Grid.

3
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti
Untuk menambah dan mengembangkan wawasan disiplin ilmu yang telah
dipelajari dengan mengkaji permasalahan tentang Persamaan Air Dangkal
dari sistem persamaan diferensial dalam bidang pemodelan matematika.
2. Bagi pembaca
Untuk menambah wawasan dan informasi tentang permasalahan
pemodelan matematika yaitu Persamaan Air Dangkal.

1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah :

1.5.1 Studi literatur


Tahap ini merupakan serangkaian kegiatan dalam mengumpulkan,
membaca serta mengkaji beberapa tugas akhir, jurnal, buku, maupun
artikel terkait penelitian.

1.5.2 Mengkaji model Persamaan Air Dangkal


Kegiatan ini untuk memudahkan dalam memahami model Persamaan
Air Dangkal dari penurunan Persamaan Konservasi Massa, Persamaan
Konservasi Momentum, Solusi Konstan dan Linearisasi.

1.5.3 Pemodelan pada Persamaan Air Dangkal


Tahap ini menyelidiki dan menganalisis suatu proses fisis pada
gelombang air dangkal. .

1.5.4 Simulasi numerik model


Tahap ini menyelesaikan model Persamaan Air Dangkal serta
mensimualsikan menggunakan Metode Numerik Beda Hingga pada
Staggered Grid.

1.5.5 Kesimpulan dan saran


Tahap ini merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan penelitian
serta saran sebagai masukan dan perbaikan untuk penelitian
berikutnya.

4
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum terkait penelitian pada penulisan Tugas
Akhir ini yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, metodologi, dan sistematika penulisan.

BAB II PERSAMAAN AIR DANGKAL

Bab ini berisi tentang materi terkait penelitian yang mendukung penulisan
Tugas Akhir ini, antara lain dengan melakukan penurunan Persamaan
Konservasi Massa, Persamaan Konservasi Momentum, solusi konstan dan
linearisasi.

BAB III SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN AIR DANGKAL LINEAR

Bab ini berisi tentang penguraian bagaimana menentukan solusi numerik,


syarat kestabilan serta menganalisis hasil simulasi numerik pada Persamaan
Air Dangkal Linear dengan Metode Beda Hingga pada Staggered Grid.

BAB IV PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran penelitian.

Anda mungkin juga menyukai