Anda di halaman 1dari 7

Aliran seni lukis

[sunting] Surrealisme

Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam
mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah
setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan
manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.

[sunting] Kubisme

Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-
bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini
adalah Pablo Picasso.

[sunting] Romantisme

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini
berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan
alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.

Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada
pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari
aliran ini adalah Raden Saleh.

Ekspresionisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari


Portrait of Eduard Kosmack oleh Egon Schiele

Rehe im Walde oleh Franz Marc

"Elbe Bridge I" oleh Rolf Nesch


"View of Toledo" oleh El Greco, 1595/1610 dipercaya memiliki pengaruh besar
terhadap ekspresionisme abad 20, meskipun sebenarnya lukisan ini beraliran
manerisme.

Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan


efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film,
arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosi bahagia.

Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.

Impresionisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari


Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun
1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise"
("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam
artikelnya di Le Charivari.

Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah
(bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap
bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-
subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.

Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke bidang musik dan sastra.
Penjelasan

Seniman impresionisme pada awalnya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang mulai
merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis pada masa itu yang terlalu
berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Ia berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya
dibentuk dengan pengolahan garis secara berlebihan seperti dikembangkan oleh Ingres selama
bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh perhitungan akan
menghasilkan bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.

Namun Delacroix sendiri bisa dianggap gagal melepaskan diri dari pengaruh pakem seni lukis
akademi karena bagaimanapun lukisannya sendiri masih berkonsentrasi pada bentuk-bentuk
secara ideal.

Kemudian beberapa pelukis secara radikal melanggar aturan-aturan akademis dalam pembuatan
lukisan. Lukisan ini tidak lagi berkonsentrasi pada bentuk secara mendetail dengan
mementingkan kontur, volume, dan garis. Juga meninggalkan pengamatan struktural bentuk
suatu objek. Sebaliknya, suasana didapatkan dengan menangkap kesan (impresi) cahaya yang
ditangkap sekilas oleh mata. Akibatnya bentuk objek menjadi lebih sederhana, tidak seperti
lukisan naturalisme atau realisme.

Pada awalnya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang dibuat di dalam ruangan, tetapi
juga pemandangan. Hal inilah yang kemudian mendorong seniman impresionis untuk
menemukan bahwa ada kesan yang berbeda didapatkan jika lukisan dibuat di area terbuka
dengan langsung mengamati objek yang dibuat. Mereka memakai goresan warna-warna pendek,
pecah, dan sekaligus murni (dengan arti tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk
memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan kemudian bergeser kepada kesan
keseluruhan daripada detail-detail objek tertentu.

Perkembangan selanjutnya dari impresionisme adalah penemuan bahwa yang lebih penting
daripada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme
sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan cahaya yang
dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.

Pada akhir abad 19, masyarakat mulai mempercayai bahwa impresionisme adalah cara pandang
yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara artisitik bukanlah pendekatan yang
benar dalam pembuatan karya.

Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain,
antara lain di Italia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan pelukis Winslow
Homer.
Impresionisme menjadi pelopor berkembangnya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-
Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.

Naturalisme (seni rupa)


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan
seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19
sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.

Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan
pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari
gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah
ditimbulkan manusia terhadap alam.

Realisme (seni rupa)


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana
tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran,
bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.

Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang
bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya
sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan
nama India.

Realisme sebagai gerakan kebudayaan

Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi terhadap
paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya
berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.
Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika
Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Perancis meliputi nama
Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet
dan Jean François Millet.

[sunting] Realisme dalam seni rupa

Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema,
dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung
mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas,
dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.

Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha
mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto di
zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya
telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang
telah diusahakan sejak zaman Gothic.

Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karya-karya Rembrandt yang
dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik. Kemudian pada abad 19, sebuah kelompok di
Perancis yang dikenal dengan nama Barbizon School memusatkan pengamatan lebih dekat
kepada alam, yag kemudian membuka jalan bagi berkembangnya impresionisme. Di Inggris,
kelompok Pre-Raphaelite Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang kemudian
membawa kepada pendekatan yang lebih intens terhadap realisme.

Teknik Trompe l'oeil, adalah teknik seni rupa yang secara ekstrim memperlihatkan usaha perupa
untuk menghadirkan konse

Anda mungkin juga menyukai