Anda di halaman 1dari 3

Nya.

Inas Repani
XI MiPA 7

RESEP MAKANAN YANG MENGANDUNG KOLOID

 TEORI
Agar-agar atau agarosa adalah zat yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut
atau alga. Di Jepang dikenal dengan nama kanten dan oleh orang Sunda disebut lengkong.
Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum
(Rhodophycophyta).

Beberapa jenis rumput laut dari golongan Gracilaria dan Gelidium (Phaeophycophyta) juga
dapat dipakai sebagai sumber agar-agar. Agar agar adalah jenis makanan yang berbentuk
koloid atau padatan kenyal yang biasanya terbuat dari rumput laut. Agar agar sangat disukai
anak-anak karena memiliki bentuk dan rasa yang manis. Sifatnya yang dapat dibuat sesuai
kemauan sang pembuatnya membuat agar-agar dapat dengan mudah dibuat menjadi
bentuk-bentuk yang menarik seperti boneka.

Zat yang terkandung dalam agar-agar sangat baik untuk pencernaan dan menambah nutrisi
bagi tubuh. Karenanya, banyak orang Indonesia yang suka mengonsumsi agar. Dalam agar
mengandung vitamin, mineral koloid, yodium, asam lemak esensial, asam amino, dan
berbagai enzim. Agar-agar Berupa gel kenyal yang mengandung banyak air.

Agar-agar adalah koloid jenis Gel dengan medium pendispersi padat dan medium terdispersi
cairan. Gel merupakan jenis koloid yang terbentuk dari campuran zat padat dan zat cair. Gel
terbentuk karena fase terdispersi mampu mengadsorpsi medium pendipersinya. Struktur
dan karakteristik pada agar-agar: Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat
molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan
merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk
sebagai bubuk dan diperjualbelikan.

Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas.
Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan
membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid
padat-cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat
pergerakan molekul objek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-
agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai
sebagai media dalam kultur jaringan. Mengapa agar-agar merupakan koloid?

Agar-agar disebut koloid karena dalam proses pembuatannya terbentuk struktur gel yang
tercipta karena ketika dipanaskan di dalam air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas
kemudian saat didinginkan, molekul-molekul agar-agar merapat satu sama lain, memadat,
dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air. Sehingga terbentuklah
sistem koloid padat dan cair. Pada sistem koloid ini yang menjadi fase terdispersi adalah air
dan yang menjadi fase pendispersi adalah molekul agar-agar.
Agar-agar merupakan koloid yang mempunyai sifat koloid liofil. Koloid liofil adalah koloid
yang mengadsorpsi atau menyerap cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling koloid.
Pembuatan Koloid pada Agar-agar, Pada pemasakan agar-agar terjadi reaksi hidrolisis.
Proses pemanasan dengan suhu yang lebih tinggi dari suhu pembentukan gel akan
mengakibatkan polimer karagenan dalam larutan menjadi molekul acak.

Bila suhu menurun, maka karagenan akan membentuk struktur double helix (pilinan ganda)
dan membentuk polimer dan apabila penurunan suhu terus dilanjutkan polimer-polimer ini
akan terikat saling silang secara kuat dan dengan makin bertambahnya bentuk heliks akan
terbentuk agregat yang membentuk gel yang kuat.

Saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan,
molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang
mengurung molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padat-cair. Kisi-kisi ini
dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul
objek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub.

Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat
sering dipakai sebagai media dalam kultur jaringan.

RESEP DODOL AGAR

 ALAT DAN BAHAN


1. Alat
 Wadah panci
 Loyang
 Pengaduk
 Kompor gas
 Gunting
2. Bahan
 5 bungkus agar2 warna putih
 200 gram coklat bubuk
 10 gelas santan kental (2 butir kelapa)
 1 kaleng susu kental manis
 100 gram gula atau sesuai selera
 1 sdt garam
 CARA MEMBUAT
 Langkah 1
Campurkan coklat, susu kental manis dan agar2 ke dalam wadah,aduk2 sampai tidak
ada yang menggumpal
 Langkah 2
Panaskan santan dengan api sedang, setelah panas masukkan campuran bahan
coklat dan agar
 Langkah 3
Tambahkan gula dan garam sesuai selera
 Langkah 4
Aduk2 terus sampai mendidih dan berambut (bisa ditambahkan kacang sangrai yg
sedikit dihaluskan),ingat jangan sampai santannya pecah ya
 Langkah 5
Jika sudah mengental, biarkan uapnya hilang sambil terus diaduk
 Langkah 6
Lalu tuang di atas loyang biarkan agar mengeras.

 KESIMPULAN
Agar-agar adalah koloid jenis Gel dengan medium pendispersi padat dan medium terdispersi
cairan. Gel merupakan jenis koloid yang terbentuk dari campuran zat padat dan zat cair. Gel
terbentuk karena fase terdispersi mampu mengadsorpsi medium pendipersinya. Struktur
dan karakteristik pada agar-agar: Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat
molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan
merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk
sebagai bubuk dan diperjualbelikan.

 FASE
Agar-agar disebut koloid karena dalam proses pembuatannya terbentuk struktur gel yang
tercipta karena ketika dipanaskan di dalam air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas
kemudian saat didinginkan, molekul-molekul agar-agar merapat satu sama lain, memadat,
dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air. Sehingga terbentuklah
sistem koloid padat dan cair. Pada sistem koloid ini yang menjadi fase terdispersi adalah air
dan yang menjadi fase pendispersi adalah molekul agar-agar.

Anda mungkin juga menyukai