Abstrak
A. PENDAHULUAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara
kegiatan belajar mengajar. Sehingga semua kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar atau pendidikan bagi siswa pada hakikatnya adalah
kurikulum.(Masykur 2019). Kurikulum pendidikan sering berganti menyesuaikan
perubahan akan tetapi pelaksanaannya tidak mudah, masih banyak problematika
yang terjadi termasuk dalam pembelajaran matematika.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi yang turut berkontribusi dala
mewujudkan pendidikan nasional serta membangun bangsa Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif dan berwawasan luas. Peserta didik membutuhkan
matematika untuk memenuhi kebutuhan dunia nyata, dan memecahkan masalah.
Tanpa disadari mtatematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari meskipun
dalam bentuk bilangan dan operasi sederhana. Masih banyak siswa yang
berspektif bahwa matemtaika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit,
dikarenakan sebelumnya siswa sudah memiliki rasa takut, belum bisa belajar dan
menerima materi dengan baik dan senang hati, sehingga mereka malas untuk
belajar (Di and Negeri 2023).Hal inilah yang menjadikan tantangan guru
matematika untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, guru dituntut untuk berinovasi
dalam pembelajaran.
Ketika Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mecetuskan kurikulum
merdeka pada Desember 2019. Sistem pengajaran berubah dari yang awalnya di
dalam kelas menjadi di luar kelas. Program Merdeka Belajar sangat baik dan
memiliki tujuan serta harapan yang bagus. Pendidikan nasional melalui merdeka
akan berhasil mencetak siswa yang cerdas dan hebat. (Widayati 2022). Di dalam
konsep merdeka belajar, guru bukan hanya sebagai sumber informasi akan tetapi
juga berperan sebagai fasilitator, penginspirasi dan pemberi motivasi kepada
siswa. Suatu keberhasilan dari kurikulum ini bergantung pada aktivitas dan
kreativitas guru dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran di dalam
kelas.(Nurcahyono and Putra 2022).
Penerapan Kurikulum Merdeka dilihat dari pola di lapangan menunjukkan
belum sepenuhnya terwujud karena berbagai macam persoalan yang terjadi. Entah
itu dari sumber daya manusia nya ataupun fasilitas yang menunjang terlaksananya
kurikulum merdeka ini di sekolah. Masih banyak siswa yang mengalami
permasalahan dalam belajar matematika terutama dalam penerapan kurikulum
merdeka, ditambah lagi penerapan kurikulum merdeka ini yang dinilai masih
baru. Kurikulum merdeka tentunya membutuhkan waktu yang sangat panjang
dalam penerapannya. Sehingga hal ini bisa saja mempengaruhi hasil akademika
siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran yang sesuai.(Di and Negeri 2023).
Tercapainya tujuan pembelajaran tidak terlepas dari model atau metode
pembelajaran yang diterapkan kepada siswa di kelas. Oleh karena itu, seorang
guru matematika harus bisa memilih metode atau menentukan metode
pembelajaran yang sekiranya cocok untuk digunakan di dalam kelas.
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah untuk menganalisis bagaimana penerapan Kurikulum Merdeka pada
pembelajaran matematikan di Indonesia. Yang memiliki tujuan untuk memberikan
informasi tentang fenomena yang terjadi atau hal-hal apa saja yang terjadi pada
pembelajaran matematika dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
B. METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian pustaka
(literature review) yakni dengan melalui serangkaian kegiatan pengumpulan data
melalui jurnal, buku, artikel online, dan sebagainya yang diperlukan untuk
menunjang penelitian ini sehingga menjadi suatu data agar bisa ditarik
kesimpulan. Penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan
hasil bacaan dari berbagai sumber diantaranya jurnal, buku, dokumen, dan
berbagai ensiklopedia yang relevan dengan penelitian ini.
D. KESIMPULAN
Kurikulum merdeka belajar adalah program kebijakan baru Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dicetuskan oleh Mendikbud
Nadiem Anwar Makarim yang bertujuan untuk menjadikan kegiatan pembelajaran
lebih bermakna. Pada kurikulum merdeka belajar guru dan siswanya memiliki
kebebasan dalam berinovasi, belajar secara mandiri, dan berkreasi.
Salah satu contoh penerapan kurikulum merdeka adalah pada pembelajaran
matematika. Kurikulum Merdeka diterapkan membutuhkan waktu yang cukup
lama tidak instan. Di dalam penerapannya juga tidak mulus, masih mengalami
berbagai kendala atau hambatan diantaranya seperti kurangnya penguasaan guru
terhadap IT, kurangnya fasilitas di dalam kelas seperti internet, komputer, kipas
angina dll.
Penerapan Kurikulum Merdeka pada pembelajaran matematika tidak lepas
dari pemilihan model pembelajaran yang digunakan, yang dianggap cocok untuk
peserta didik. Model pembelajaran yang cocok digunakan adalah model inkuiri.
Model pembelajaran dimana siswa berpikir sendiri untuk menemukan suatu hasil
tertentu yang diharapkan oleh guru yang pelaksanaanya. Selain itu, terdapat
metode pembelajaran lain yang cocok digunakan dalam pembelajaran matematika
kaitannya dengan penerapan kurikulum merdeka yaitu pembelajaran active
learning. Pembelajaran ini menjadikan siswa lebih aktif dalam proses
pembelajarannya. Karena dalam metode ini siswa diarahkan untuk berpikir,
berdiskusi, menginvestigasi dan menciptakan sesuatu hal baru.
DAFTAR PUSTAKA
Di, Matematika, and S M K Negeri. 2023. “Merdeka Belajar Pada Pembelajaran.”
LUTFIANA, DIAN. 2022. “Penerapan Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran
Matematika Smk Diponegoro Banyuputih.” VOCATIONAL: Jurnal Inovasi
Pendidikan Kejuruan 2 (4): 310–19.
https://doi.org/10.51878/vocational.v2i4.1752.
Masykur, R. 2019. Teori Dan Telaah Pengembangan Kurikulum. Aura Publisher.
Nurcahyono, Novi Andri, and Jaya Dwi Putra. 2022. “Hambatan Guru
Matematika Dalam Mengimplementasikan.” Wacana Akademika: Majalah
Ilmiah Kependidikan 6 (September): 377–84.
Nurulaeni, Fitria, and Aulia Rahma. 2022. “Analisis Problematika Pelaksanaan
Merdeka Belajar Matematika.” Jurnal Pacu Pendidikan Dasar 2 (1): 35–45.
https://unu-ntb.e-journal.id/pacu/article/view/241.
Pratiwi Bernadetta Purba, Rosmita Sari Siregar, Sukarman Purba Dewi Suryani
Purba, Atep Iman, Emmi Silvia Sri Rezeki Fransiska Purba, and Bona Purba
Rani Rahim, Dina Chamidah, Janner Simarmata. 2021.
FullBookKurikulumdanPembelajaran.
file:///C:/Users/DELL/Downloads/FullBookKurikulumdanPembelajaran.pdf.
Sesmiarni, Zulfani. 2022. “Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia (JPION)
Volume1, Number 1, Year 2022” 1 (1): 29–34.
https://jpion.org/index.php/jpi29https://jpion.org/index.php/jpi.
Widayati, Endang Wahyu. 2022. “Pembelajaran Matematika Di Era ‘Merdeka
Belajar’, Suatu Tantangan Bagi Guru Matematika.” SEPREN: Journal of
Mathematics Education and Applied 04 (01): 01–10.
https://doi.org/10.36655/sepren.v4i1.
Yuniarti, Ratna, and Sandy Ari Wijaya. 2023. “Analisis Aktivitas Belajar Siswa
Pada Penerapan Merdeka Belajar Matematika.” APOTEMA : Jurnal
Program Studi Pendidikan Matematika 9 (1): 2407–8840.