Psikologi Investasi
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Edukasi Internal
Divisi Edukasi, Penelitian dan Pengembanga
Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Siliwangi
Bagian 5:
Psikologi Investasi
Observasi
Psikologi Investasi Menanya
KI 5: Memahami dan menjelaskan What is Behavioral Sumber rujukan pada kajian psikologi Contoh Jurnal ilmiah yang
Finance?: An Overview investasi
konsep dasar psikologi untuk melakukan penelitian dalam
(PM Bab 1)
investasi dan perilaku keuangan psikologi investasi
Investor Biases Defined Eksperimen/explore
and Illustrated (PM Bab Mencari sumber rujukan pada kajian Portofolio 1 x 15 menit
2 dan KJ Bab 2) psikologi investasi
3.1 Mengemukakan macam-macam Special Topics in
psikologi investasi yang sering Esai pada kertas A4, dan KTI
Practical Application of Asosiasi pada kertas A4
terjadi pada investor Behavioral Finance Membandingkan macam-macam
3.2 Mengidentifikasi psikologi (PM Bab 3) psikologi investasi
investasi
Komunikasi
Mempresentasikan macam-macam
psikologi investasi
Referensi buku dan jurnal yang digunakan dalam materi ini adalah sebagai berikut:
Acuan Utama:
Pompian, M. M. (2006). Behavioral Finance and Weath Management. Hoboken, New Jersey, USA: John Wiley & Sons, Inc. (PM)
Kotieno, J. G. (2012). The effect of investor psychology on investment decision making: the case of Nairobi Securities Exchange (Doctoral
dissertation, University of Nairobi, Kenya). (KJ)
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Urutan Materi
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
What is Behavioral Finance?: An Overview
Pembahasan teori Perilaku Keuangan ini sedikit agak lebih hati-hati karena sudah memasukkan analisis
faktor psikologi dalam membahas keputusan dalam bidang keuangan. Kahneman sebagai salah satu
promotor teori ini mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 2002 yang memberikan alternatif analisis
dalam bidang ekonomi dan keuangan.
Perilaku Keuangan adalah mempelajari bagaimana manusia secara actual berperilaku dalam sebuah
penentuan keuangan (a financial setting). Khususnya, mempelajari bagaimana psikologi mempengaruhi
keputusan keuangan, perusahaan dan pasar keuangan (Nofsinger, 2001).
Pcychology
Invesment
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
What is Behavioral Finance?: An Overview
Salah satu contoh yang cukup menarik dilihat adanya rasional terikat (bounded rationality) dalam
berinvestasi. Adapun contoh dari rasional terikat ini yaitu investor selalu melakukannya tidak rasional,
misalnya Manajer investasi menawarkan investasi dengan tingkat pengembalian 12% per tahun dan ada
teman investor menawarkan investasi yang sama dengan tingkat pengembalian 11% per tahun, investor
akan memilih investasi yang ditawarkan manajer investasi daripada ditawarkan temannya. Pada sisi lain
terjadi juga investor menjual secepatnya saham yang dimiliki bila kelihatan sudah untung dan menahan
saham sangat lama ketika harga saham turun (Shefrin, 1985) dalam Manurung (2012).
Pcychology
Invesment
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Investor Biases Define and Illustrated (1)
Bias Kognitif
Kognisi adalah proses pemahaman, pengolahan, pengambilan kesimpulan atas suatu informasi atau
fakta. Bias kognitif menggambarkan kesalahan sistematis dan penyimpangan dalam proses tersebut.
2. Representativeness Bias
Pengambilan keputusan dalam kegiatan investastasi yang terburu –buru dan tanpa melakukan analisa
yang lebih dalam, serta mengandalkan pengalaman masa lalu sebagai acuan keputusan investasinya.
3. Self-Attribution Bias
Investor menganggap kesuksesan investasi semata-mata berkat kemampuan dirinya sendiri dalam
menganalisa dan memprediksi, dan apabila terjadi kegagalan investor akan selalu menyalahkan faktor
eksternal.
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Investor Biases Define and Illustrated (2)
Bias Kognitif
Kognisi adalah proses pemahaman, pengolahan, pengambilan kesimpulan atas suatu informasi atau
fakta. Bias kognitif menggambarkan kesalahan sistematis dan penyimpangan dalam proses tersebut.
4. Availability Bias
Investor dalam mengambil keputusan investasi hanya berdasarkan kemudahan dan ketersediaan, apa
yang tersedia dan paling mudah itulah yang akan menjadi keputusan akhir.
5. Conservatism Bias
Investor cenderung hanya percaya pada penilaian awal dan akan menolak serta menyangkal apabila
terjadi perubahan informasi dan kondisi pada investasinya. Hal ini berakibat investor cenderung
terlambat dalam bereaksi terhadap informasi – informasi terbaru.
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Investor Biases Define and Illustrated (3)
Bias Kognitif
Kognisi adalah proses pemahaman, pengolahan, pengambilan kesimpulan atas suatu informasi atau
fakta. Bias kognitif menggambarkan kesalahan sistematis dan penyimpangan dalam proses tersebut.
7. Hindsight Bias
Investor dalam mengambil keputusan investasinya hanya berdasarkan keberhasilan investasi di masa
lalunya yang cenderung dilebih-lebihkan dan cenderung melupakan dan tidak mau mengambil
pelajaran dari kegagalan investasi yang pernah dialami.
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Investor Biases Define and Illustrated (4)
Bias Emosional
Emosi lebih mengedepankan perasaan dan sikap impulsif dibandingkan dengan fakta. Bias Emosional
menggambarkan penyimpangan dalam pengambilan keputusan karena mengabaikan fakta.
2. Overconfidence Bias
Pengambilan keputusan investasi berdasarkan kepercayaan diri investor yang berlebihan atas informasi
fakta yang dimilikinya.
3. Status-Quo Bias
Investor telah merasa nyaman dengan kondisi investasinya dan menolak untuk melakukan perubahan
dan penyesuaian terhadap investasinya.
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Investor Biases Define and Illustrated (5)
Bias Emosional
Emosi lebih mengedepankan perasaan dan sikap impulsif dibandingkan dengan fakta. Bias Emosional
menggambarkan penyimpangan dalam pengambilan keputusan karena mengabaikan fakta.
4. Self-Control Bias
Investor tidak memiliki self-control dan disiplin yang baik dalam proses serta tujuan investasi yang telah
ditetapkan oleh dirinya sendiri.
5. Regret-Aversion Bias
Investor memiliki kekhawatiran yang berlebihan saat mengambil keputusan investasi karena khawatir
akan dampak – dampak negatif yang mungkin terjadi dari keputusan investasi tersebut.
6. Greed Bias
Keinginan investor untuk terus mendapatkan keuntungan dengan cara apapun, tanpa
memperhitungkan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki investor.
7. Endowment Bias
Investor hanya mengandalkan sisi sentimental sebagai dasar mengambil keputusan investasi dan
mempertahankannya apa pun kondisinya.
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Special Topics in Practical Application of Behaviral Finance (1)
A. Isu Khusus dalam Perbandingan Konsep B. Skala dalam Pengukuran Skala Gender
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Special Topics in Practical Application of Behaviral Finance (2)
C. Pengukuran pada Personal
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Edukasi Internal
Divisi Edukasi, Penelitian dan Pengembanga
Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Siliwangi
Bagian 6:
Mengamati
Cara menganalisi macam-macam dan
struktur CAPM
Capital Asset Pricing Model (CAPM) Basic Concept of Observasi
KI 3: Menjelaskan dan mengemukakan CAPM (BKM Bab 9)
penggunaan Capital Asset Pricing The CAPM and The Menanya Contoh Buku, studi kasus dan
Modelling dalam penentuan Single-Index Market Sumber rujukan pada konsep CAPM jurnal ilmiah mengenai CAPM
investasi saham (BKM Bab 9)
Assumptions of the Eksperimen/explore Portofolio
Mencari sumber rujukan pada CAPM 1 x 15 menit
CAPM (BKM Bab 9,
SW Bab 1-4) Esai pada kertas A4, dan KTI
3.1 Mengemukakan macam-macam
CAPM Application on Asosiasi pada kertas A4
metode penulisan ilmiah
Stock Market Analysis Membandingkan dokumen struktur
kuantitatif
(SW Bab 1-4) Model CAPM
3.2 Mengidentifikasi metode
penulisan kuantitatif
Komunikasi
Mempresentasikan konsep CAPM
Referensi buku dan jurnal yang digunakan dalam materi ini adalah sebagai berikut:
Acuan Utama:
Bodie, Z., Kane. A., dan Marcus, A.J. (2015). Investment, 9th Edition. McGraw-Hill/Irwin. (BKM)
Saputra, W. D., Suhadak, & Azizah, D. (2015). Penggunaan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dalam Menentukan Saham Efisien (Studi
Pada Saham-Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode 2010-2013). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 25 No. 1, 1-7. (SW)
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Urutan Materi
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Basic Concept of CAPM
“CAPM adalah model yang menghubungkan tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan
risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang Seimbang” (Bodie et al; 2005)
Capital Asset Pricing Modelling (CAPM) adalah model yang menggambarkan risiko sistematis dengan
menggunakan beta untuk menghubungkan risk and return dan mengklasifikasikan saham dalam saham
yang efisien (karena undervalue) dan saham yang tidak efisien (karena overvalue).
Penjelas:
Ri = Tingkat Pengembalian Saham Individu/Return Individual (Ri) ->
perbandingan Saham individu dalam penutupan saham (closing price)
Rf = Tingkat Pengembalian Bebas Risiko/Risk Free (Rf) -> Suku Bunga
Bang Indonesia
Rm = Tingkat Pengembalian yang Diharapkan/Expected Return (E(Ri) -
> Indeks Harga Saham Gabungan
𝛽𝑖 = Beta -> Kovarian saham / varian pasar
(Jumarni, 2019)
(penjelasan di bagian Aplikasi Model)
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
CAPM and The Single-Index Market
Capital Market Line Dasar Capital market Line pada Risiko
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Assumptions of the CAPM (1)
Adapun sejumlah asumsi yang sering digunakan dalam penggunakan model CAPM adalah sebagai
berikut:
Asumsi lainnya:
1. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return dimasa depan yang identik, karena
mereka mempunyai harapan atau ekspektasi yang hampir sama. Semua investor menggunakan
sumber informasi seperti tingkat return, varians return dan matriks korelasi yang sama dalam
kaitannya dengan pembentukan portfolio yang efisien.
2. Investor bersikap rasional dalam melihat fenomena
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Assumptions of the CAPM (2)
Adapun sejumlah asumsi yang sering digunakan dalam penggunakan model CAPM adalah sebagai
berikut:
Asumsi lainnya:
3. Semua investor mempunyai satu periode waktu yang sama, misalnya satu tahun.
4. Semua investor dapat meminjam (borrowing) atau meminjamkan (lending) uang pada tingkat risk
free rate of return.
5. Tidak ada biaya transaksi.
6. Tidak ada pajak pendapatan.
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Assumptions of the CAPM (3)
Adapun sejumlah asumsi yang sering digunakan dalam penggunakan model CAPM adalah sebagai
berikut:
Asumsi lainnya:
7. Tidak ada inflasi.
8. Semua aktiva bisa diperjualbelikan dalam fraksi yang kecil.
9. Terdapat banyak sekali investor, dan tidak ada satupun investor yang dapat mempengaruhi harga
suatu sekuritas, semua investor adalah price-taker.
10. Pasar dalam keadan seimbang (equilibrium).
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
CAPM Applications on Stock Market Analysis (1)
Analisis penerapan metode CAPM dalam menentukan investasi dilakukan dengan cara:
a. Mengumpulkan data saham yang masuk dalam Indeks LQ-45 pada periode Febuari 2013- Januari 2018,
yaitu data closing price. (contoh) Kasus lain: XL Axiata, Saham Sektoral dsb
b. Menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan menurut CAPM E(Ri) = Rf + βi {E(Rm) – Rf} Dimana :
E(Ri) : Tingkat pengembalian yang diharapkan Rf: Tingkat pengembalian bebas risiko βi : Tingkat risiko
sistematis masing-masing saham E(Rm) : Tingkat pengembalian yang diharapkan atas portofolio pasar
c. Penggambaran Security Market Line
d. Klasifikasi Saham Sebagai Keputusan Investas
Dalam mengapllikasikan model CAPM maka kita dapat melalui beberapa tahap. Secara terperinci proses
analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung Return Individual (Ri).
2. Menghitung Return Market (Rm).
3. Menghitung Risk Free (Rf).
4. Menghitung risiko sistematis masing-masing saham individu (βi).
5. Menghitung Expected Return [E(Ri)].
6. Penggambaran Security Market Line (SML).
7. Pengelompokan dan keputusan investasi saham yang efisien.
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
CAPM Applications on Stock Market Analysis (2)
Menghitung Return Individual (Ri). Dimana: Pt= harga untuk waktu ke-t, Pt-
1= harga untuk waktu sebelumnya,
D1=dividen
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
CAPM Applications on Stock Market Analysis (3)
Menghitung risiko sistematis masing-masing saham individu (βi).
Dimana: Kovarians/Market Variance
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
CAPM Applications on Stock Market Analysis (4)
Hasil yang didapatkan dengan menggunakan peranti lunak Microsoft Excel adalah sebagai berikut:
Edukasi Internal | Psikologi Investasi, Financial Risk Management, dan Money Management
+62 812-1484-9104 mfirmansyah@student.unsil.ac.id @hmferdy_ Muhamad Ferdy Firmansyah
Edukasi Internal
Divisi Edukasi, Penelitian dan Pengembanga
Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Siliwangi
Terima Kasih