Anda di halaman 1dari 25

MODUL 7

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Analisis finansial merupakan tahapan yang penting dalam melakukan analisa


kelayakan suatu ide usaha. Tujuannya adalah untuk mengetahui performa suatu ide
usaha/bisnis dari aspek finansialnya, yaitu apakah usaha tersebut layak secara ekonomis atau
tidak.
7.1 Penetapan Asumsi Awal
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai asumsi awal yang diperlukan untuk
melakukan analisis kelayakan dari segi finansial. Penetapan asumsi awal yang diperlukan
adalah horison perencanaan, nilai MARR (Minimum Attractive Rate of Return) dan laju
inflasi.
7.1.1 Penetapan Horison Perencanaan
Horison perencanaan merupakan rentang waktu yang digunakan untuk
menggambarkan seberapa jauh perusahaan ingin melihat kedepan terhadap bisnis/usaha yang
dijalankan. Dalam melakukan analisis finansial ide usaha produk SMART GRILL,
perencanaan horison yang dilakukan adalah selama 10 tahun. Hal ini disesuaikan dengan
perancangan yang dilakukan pada modul-modul sebelumnya, yaitu mulai tahun 2011 sampai
dengan tahun 2020.
7.1.2 Penetapan Nilai MARR
MARR merupakan nilai minimum dari tingkat pengembalian yang bisa diterima oleh
investor (Pujawan, 2009). MARR merupakan parameter penting dalam menentukan suatu
kelayakan ide usaha. Bila nilai suatu investasi menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih
kecil daripada MARR yang ditentukan, maka usulan investasi tersebut dapat dianggap tidak
layak. Ada beberapa pendekatan untuk menentukan nilai MARR. Untuk ide usaha SMART
GRILL ini, nilai MARR ditetapkanan melalui suatu pendekatan WACC, yaitu dengan
menambahkan suatu presentase tetap pada biaya modal yang dikeluarkan oleh investor.
Penentuan MARR dengan WACC tidak hanya mempertimbangkan laju pengembalian yang
diinginkan oleh investor/pemilik usaha saja, tetapi juga mempertimbangkan besarnya bunga
pinjaman dari dana yang dipinjam.
Selain itu, penetapan niai MARR juga perlu mempertimbangkan estimasi tingkat
resikonya. Penentuan tingkat resiko dipengarui oleh karakter dari investor tersebut, apakah
anti terhadap resiko, normal terhadap resiko, atau berani mengambil resiko. Investor yang anti
terhadap resiko cenderung menambahkan prosentase yang lebih besar.
Perhitungan biaya modal perusahaan dapat dilakukan sebagai berikut:
WACC = rd . id + (1 - rd) ie
= (% pinjaman x bunga pinjaman) + (% ekuitas x pengembalian investasi yang
diharapkan)
Dalam menjalankan ide usaha ini, modal usaha berasal dari dua sumber pendanaan,
yaitu modal sendiri (ekuitas) dan dana pinjaman. Besar pinjaman ditetapkan sebesar 30%.
Pada umumnya, rasio antara pinjaman dan ekuitas untuk perusahaan manufaktur adalah 70% :
30%. Namun investor memiliki banyak pertimbangan lain, artinya rasio tersebut biasanya
hanya berlaku untuk perusahaan-perusahaan yang sudah memiliki track record yang baik
(usaha yang dijalankan memiliki peluang yang baik). Di sisi lain, banyak juga investor yang
hanya mau mendanai sebesar 30% untuk usaha-usaha yang relatif baru. Oleh karena itu,
penetapan rasio pinjaman dan ekuitas dibuat seimbang. Selain itu penetapan 30% juga dilihat
dari kemampuan perusahaan untuk membayar beban pinjaman yang harus dibayar tiap
tahunnya

Analisis Perancangan Usaha (B1) 1


Bunga pinjaman pada bank diketahui sebesar 11-14%, dan pengembalian investasi
yang diharapkan bernilai sebesar 15% (hal ini didapatkan berdasarkan pengembalian untuk
investasi emas saat ini). Dari data-data tersebut, dapat dilakukan perhitungan WACC sebagai
berikut :
WACC = 30% x 14% + (1-30%) 15%
= 14.4%
MARR = WACC + Estimasi tingkat resiko
= 14.4% + 2%
= 16.4%
7.1.3 Penetapan Laju Inflasi
Inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadinya kenaikan harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinyu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh banyak faktor. Inflasi memberikan arti bahwa harga barang-barang secara
umum akan mengalami kenaikan. Oleh karena itu dengan adanya inflasi, akan mempengaruhi
keuangan suatu usaha.
Data historis mengenai tingkat inflasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, dapat
dilihat pada tabel 7.1 berikut :
Tabel 7.1 Data Historis Tingkat Inflasi Tahun 2006-2011
Bulan Tingkat Bulan Tingkat Bulan Tingkat
Tahun Inflasi Tahun Inflasi Tahun Inflasi
Jan-06 17% Jan-08 7% Jan-10 4%
Feb-06 18% Feb-08 7% Feb-10 4%
Mar-06 16% Mar-08 8% Mar-10 3%
Apr-06 15% Apr-08 9% Apr-10 4%
May-06 16% May-08 10% May-10 4%
Jun-06 16% Jun-08 11% Jun-10 5%
Jul-06 15% Jul-08 12% Jul-10 6%
Aug-06 15% Aug-08 12% Aug-10 6%
Sep-06 15% Sep-08 12% Sep-10 6%
Oct-06 6% Oct-08 12% Oct-10 6%
Nov-06 5% Nov-08 12% Nov-10 6%
Dec-06 7% Dec-08 11% Dec-10 7%
Jan-07 6% Jan-09 9% Jan-11 7%
Feb-07 6% Feb-09 9% Feb-11 7%
Mar-07 7% Mar-09 8% Mar-11 7%
Apr-07 6% Apr-09 7% Apr-11 6%
May-07 6% May-09 6% May-11 6%
Jun-07 6% Jun-09 4% Jun-11 6%
Jul-07 6% Jul-09 3% Jul-11 5%
Aug-07 7% Aug-09 3% Aug-11 5%
Sep-07 7% Sep-09 3% Sep-11 5%
Oct-07 7% Oct-09 3%
Nov-07 7% Nov-09 2%
Dec-07 7% Dec-09 3%

Analisis Perancangan Usaha (B1) 2


Grafik Inflasi 2006-2011
20%
18%
16%
14%
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%

Gambar 7.1. Grafik Tingkat Inflasi 2006-2011


Selain dari data di atas, diketahui pula bahwa target inflasi yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia berkoordinasi dengan Pemerintah (melalui Peraturan Menteri Keuangan,
PMK No. 143/PMK.011/2010) untuk periode 2010-2012 masing-masing sebesar 5.0%, 5.0%
dan 4.5% dengan standard deviasi ± 1%. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang digunakan
adalah 6%, yaitu batas atas dari target inflasi tersebut.
Tabel 7.2 Target Inflasi Tahun 2001-2012
Target Inflasi Aktual
Tahun
Inflasi (%, yoy)
2001 4% - 6% 12,55
2002 9% - 10% 10,03
2003 9 ± 1% 5,06
2004 5,5 ± 1% 6,40
2005 6 ± 1% 17,11
2006 8 ± 1% 6,60
2007 6 ± 1% 6,59
2008 5 ± 1% 11,06
2009 4,5 ± 1% 2,78
2010 5 ± 1% -
2011 5 ± 1% -
2012 4,5 ± 1% -
(Sumber : Bank Indonesia)
7.2 Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional merupakan hal yang penting dalam melaksanakan suatu
usaha. Perencanaan operasional ini meliputi perhitungan harga pokok produksi (HPP),
peramalan pendapatan, serta perhitungan biaya umum dan administrasi (biaya non operasi)
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
7.2.1 Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi merupakan keseluruhan dari biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memproduksi suatu produk. HPP ini berisi semua komponen-komponen
biaya penyusun produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik. Berikut ini merupakan rincian HPP untuk produk
SMART GRILL. Perincian HPP dalam tabel, merupakan HPP yang dikeluarkan oleh
perusahaan di tahun pertama produksi. Biaya yang dikeluarkan adalah total untuk membuat
6133 produk (target penjualan pada tahun pertama).

Analisis Perancangan Usaha (B1) 3


Tabel 7.3 Rincian Harga Pokok Produksi SMART GRILL
Kebutuhan/ Kebutuhan/
Rincian biaya Satuan Harga satuan Total biaya
unit tahun
BIAYA BAHAN BAKU LANGSUNG
Resin abs kg 0.3 1839.9 12,000 22,078,800
Stainless steel tube m 3 18399 19,000 349,581,000
Stainless steel plate m2 1 6133 21,500 131,859,500
Aluminium plate m2 2 12266 10,000 122,660,000
Aluminium alloy tube m 2 12266 15,000 183,990,000
Leg lock unit 1 6133 5,000 30,665,000
Engsel unit 2 12266 2,000 24,532,000
Log feet unit 1 6133 5,000 30,665,000
Mur unit 4 24532 200 4,906,400
Baut unit 4 24532 200 4,906,400
Bahan welding m 1 6133 1,000 6,133,000
Cat painting kg 0.05 306.65 35,000 10,732,750
Total Biaya Bahan Baku Langsung/Tahun 922,709,850
Total Biaya Bahan Baku Langsung/Produk 150,450
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Biaya Operator Mesin orang 5 13,800,000 69,000,000
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung/Tahun 69,000,000
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung/Produk 11,251
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Rekening listrik kwh 5,000 717 3,585,000
Rekening air m3 2,500 1,000 2,500,000
Bahan penolong
Biaya kemasan unit 1,119 1,000 1,119,000
Oli cc 250 25,000 6,250,000
Total Biaya Overhead Pabrik/Tahun 13,454,000
Total Biaya Overhead Pabrik/Produk 2,194
HPP 1,005,163,850
HPP/PRODUK 163,894

Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa HPP untuk satu unit SMART GRILL adalah
sebesar Rp. 163.894,00. Setelah itu akan dihitung HPP selama 10 tahun kedepan. Namun
perhitungan HPP ini hanya mengikuti tingkat kenaikan inflasi secara menyeluruh terhadap
komponen biaya. Rekap HPP untuk 10 tahun horison perencanaan ini dapat dilihat pada tabel
7.4.
Tabel 7.4 Rekap HPP selama 10 tahun
Year 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Produk SMART GRILL
Biaya Bahan Baku Langsung 150,450 159,477 169,046 179,188 189,940 201,336 213,416 226,221 239,794 254,182
Biaya Tenaga Kerja Langsung 11,251 11,926 12,641 13,400 14,204 15,056 15,959 16,917 17,932 19,008
Biaya Overhead Manufaktur 2,194 2,325 2,465 2,613 2,770 2,936 3,112 3,299 3,496 3,706
Total HPP Produksi 1 163,894 173,728 184,152 195,201 206,913 219,328 232,487 246,436 261,223 276,896

7.2.2 Peramalan Pendapatan


Salah satu faktor yang penting dalam menganalisis kelayakan suatu usaha dari sisi
finansial adalah dengan mengetahui peramalan terhadap pendapatan yang diperoleh dari
usaha tersbut. Sumber pendapatan CV SM*RT adalah berasal dari penjualan produk SMART
GRILL dan juga jasa penyewaan tempat. Berikut ini rekapan target penjualan produk SMART
GRILL berdasarkan pengerjaan pada modul sebelumnya.
Tabel 7.5 Target Penjualan Produk SMART GRILL
Market Share Forecast Target Penjualan
0.30% 2,044,215 6,133
0.35% 2,055,697 7,195
0.40% 2,067,244 8,269

Analisis Perancangan Usaha (B1) 4


Market Share Forecast Target Penjualan
0.45% 2,078,855 9,355
0.50% 2,090,532 10,453
0.55% 2,102,274 11,563
0.60% 2,114,083 12,684
0.65% 2,125,957 13,819
0.70% 2,137,899 14,965
0.75% 2,149,907 16,124

Pada penjualan produk tersebut, keuntungan yang diingingkan (mark up) per unitnya
adalah sebesar 70% dari HPP. Hal ini dikarenakan produk SMART GRILL merupakan salah
satu produk inovatif yang dikhususkan untuk segmen pasar tertentu. Walau mark up yang
diberikan cukup besar, harga produk SMART GRILL masih tergolong murah dibandingkan
dengan produk GRILL lainnya yang ada di pasar. Dalam melakukan peramalan pendapatan
ini, diasumsikan semua produk terjual, dan tidak ada stock out maupun inventori. Berikut ini
rekapan pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk.
Tabel 7.6 Rekap Penjualan Produk SMART GRILL
Year 1 2 3 4 5
Tingkat Penjualan Produk (unit) 6,133 7,195 8,269 9,355 10,453
Mark-up per Unit (%) 70% 70% 70% 70% 70%
Harga Jual per Unit 278,620 295,338 313,058 331,841 351,752
Total Penjualan 1 1,708,778,545 2,124,953,747 2,588,675,064 3,104,375,201 3,676,861,145
JASA SEWA 59100000 62646000 55618200 38231613.6 40525510.42
TOTAL PENDAPATAN 1,767,878,545 2,187,599,747 2,644,293,264 3,142,606,814 3,717,386,656
Year 6 7 8 9 10
Tingkat Penjualan Produk (unit) 11,563 12,685 13,819 14,966 16,125
Mark-up per Unit (%) 70% 70% 70% 70% 70%
Harga Jual per Unit 372,857 395,228 418,942 444,078 470,723
Total Penjualan 1 4,311,343,934 5,013,470,698 5,789,359,138 6,646,078,717 7,590,411,631
JASA SEWA 42957041.04 45534463.5 33831680.83 11953860.56 12671092.19
TOTAL PENDAPATAN 4,354,300,975 5,059,005,161 5,823,190,819 6,658,032,577 7,603,082,723

Selain dari penjualan, perusahaan juga memperoleh tambahan pendapatan dari jasa
penyewaan ruang bangunan, seperti kantin dan ruangan lainnya yang di awal tahun masih
belum difungsikan oleh perusahaan. Pendapatan tersebut direkap dalam tabel 7.7 berikut:
Tabel 7.7 Rekap Pendapatan dari Sewa Tempat

Analisis Perancangan Usaha (B1) 5


7.2.3 Perhitungan Biaya Umum dan Administrasi
Biaya umum dan administrasi meliputi pengeluaran yang tidak termasuk dalam
komponen biaya-biaya produksi. Beberapa jenis biaya yang termasuk dalam komponen biaya
umum dan administrasi adalah biaya gaji pegawai/ staf non produksi atau staf manajerial dan
biaya lain-lain. Biaya gaji pegawai manajerial seperti gaji direktur, wakil direktur, manajer,
resepsionis, security, dan office boy. Biaya lain-lainnya seperti biaya iklan, rekening telepon,
biaya alat tulis kantor, biaya urusan kantor, dan fasilitas kesehatan. Berikut ini adalah rincian
biaya umum dan administrasi.
• Biaya Karyawan Manajerial
Tabel 7.8 Total Kebutuhan Tenaga Kerja per Tahun
Kebutuhan Tenaga
No Tahun Ke-
Kerja
1 1 2 orang
2 2 3 orang
3 3 6 orang
4 4 6 orang
5 5 10 orang
6 6 12 orang
7 7 14 orang
8 8 16 orang
9 9 20 orang
10 10 22 orang

Berdasarkan perhitungan jumlah tenaga kerja, dapat dilihat bahwa jenis tenaga kerja di
CV. SM*RT mengalami penambahan pada tiap tahunnya. Jenis tenaga kerja ini termasuk
jenis tenaga kerja yang ada di klasifikasi jabatan kepala departemen dan staf. Oleh karena itu,
perhitungan rata-rata kompensasi khusus untuk klasifikasi jabatan kepala departemen dan staf
akan dibuat untuk setiap tahunnya. CV. SM*RT memberikan tunjangan untuk setiap
karyawannya sebesar 150.000,00. Kenaikan THP dimulai pada tahun pertama dimana tahun
sebelumnya adalah tahun awal pendirian Perusahaan SM*RT, kenaikan THP yang merupakan
tingkat pertumbuhan/ kenaikan gaji dan tunjangan pertahun sebesar 7 % di samakan hingga
tahun terakhir. Dasar penentuan tingkat THP ini adalah forecast tingkat inflasi. Forecast
tingkat inflasi Perusahaan SM*RT adalah 6% untuk 10 tahun, sehingga tingkat THP yang
digunakan lebih besar dari tingkat inflasi. Hasil perhitungan gaji dan total THP di tahun ke-0
sampai dengan tahun ke-10 dapat di jelaskan pada tabel berikut ini.

Analisis Perancangan Usaha (B1) 6


Tabel 7.9 Biaya Staf Manajerial

• Biaya Distribusi
Salah satu komponen biaya yang termasuk ke dalam biaya lain-lain adalah biaya
distribusi yang dikeluarkan perusahaan tiap tahunnya. Biaya distribusi diperoleh dari
perkalian harga kirim dengan jumlah produk yang dikirim. Jumlah produk yang dikirim
diperoleh dari perkalian antara jumlah produk yang diproduksi dengan pembobotan yang telah
dibahas pada sub modul 5.2. berikut disajikan pembobotan daerah distribusi dan jumlah
produksi produk SMART GRILL.
Tabel... Pembobotan Distribusi untuk Tahun ke 1-6
Daerah Pemasaran Bobot
Pasuruan 0.160
Surabaya 0.292
Mojokerto 0.108
Probolinggo 0.023
Blitar 0.118
Malang 0.085
Sidoarjo 0.214
Total 1

Tabel... Pembobotan Distribusi untuk Tahun ke 7-10


Daerah Pemasaran Bobot
Pasuruan 0.054
Surabaya 0.095
Mojokerto 0.035
Probolinggo 0.007
Blitar 0.038

Analisis Perancangan Usaha (B1) 7


Daerah Pemasaran Bobot
Malang 0.028
Sidoarjo 0.070
Jakarta 0.330
Bandung 0.109
Semarang 0.055
Jogjakarta 0.119
Palembang 0.050
Kendari 0.010
Total 1

Setelah diketahui bjumlah produk yang akan dikirim ke daerah tertentu maka
dilakukan perhitungan biaya distribusi yang sebelumnya telah dirinci pada sub modul 5.2.
Berikut disajikan biaya distribusi yang dikeluarkan CV. SM*RT setiap tahunnya selama
sepuluh tahun.
Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-1
Tujuan Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga (Rp) Kapasitas Kapasitas (kg)
Dari Menuju pengiriman kg (Rp) (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 323.839 2 ton 2000 - - 6.133 6.133 993.052
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 32.384 1-10kg 10 - 2.000 662 662 2.144.991
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 43.179 1-10kg 10 - 2.000 141 141 609.072
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 64.768 1-10kg 10 - 2.000 724 724 4.687.203
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 32.384 1-10kg 10 - 2.000 521 521 1.688.187
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 32.384 1-10kg 10 - 2.000 1.312 1.312 4.250.260
Total/ tahun 14.372.765

Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-2


Tujuan Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga (Rp) Kapasitas Kapasitas (kg)
Dari Menuju pengiriman kg (Rp) (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 363.865 2 ton 2000 - - 7.195 7.195 1.309.005
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 36.387 1-10kg 10 - 5.120 777 777 2.827.451
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 48.515 1-10kg 10 - 5.120 165 165 802.856
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 72.773 1-10kg 10 - 5.120 849 849 6.178.504
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 36.387 1-10kg 10 - 5.120 612 612 2.225.308
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 36.387 1-10kg 10 - 5.120 1.540 1.540 5.602.541
Total/ tahun 18.945.666

Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-3


Tujuan Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga (Rp) Kapasitas Kapasitas (kg)
Dari Menuju pengiriman kg (Rp) (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 385.697 2 ton 2000 - - 8.269 8.269 1.596.665
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 38.570 1-10kg 10 - 8.192 893 893 3.444.475
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 51.426 1-10kg 10 - 8.192 190 190 978.061
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 77.139 1-10kg 10 - 8.192 976 976 7.526.818
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 38.570 1-10kg 10 - 8.192 703 703 2.710.930
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 38.570 1-10kg 10 - 8.192 1.770 1.770 6.825.164
Total/ tahun 23.082.113

Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-4


Tujuan Kapasitas Kapasitas (kg) Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga (Rp)
Dari Menuju pengiriman kg (Rp) (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 408.839 2 ton 2000 - - 9.355 9.355 1.912.344
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 40.884 1-10kg 10 - 13.107 1.010 1.010 4.130.663
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 54.512 1-10kg 10 - 13.107 215 215 1.172.904
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 81.768 1-10kg 10 - 13.107 1.104 1.104 9.026.265
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 40.884 1-10kg 10 - 13.107 795 795 3.250.985
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 40.884 1-10kg 10 - 13.107 2.002 2.002 8.184.832
Total/ tahun 27.677.993

Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-5


Tujuan Kapasitas Kapasitas (kg) Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga (Rp)
Dari Menuju pengiriman kg (Rp) (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 433.369 2 ton 2000 - - 10.453 10.453 2.265.005
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 43.337 1-10kg 10 - 20.972 1.129 1.129 4.892.409
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 57.783 1-10kg 10 - 20.972 240 240 1.389.203
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 86.674 1-10kg 10 - 20.972 1.233 1.233 10.690.822
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 43.337 1-10kg 10 - 20.972 889 889 3.850.507
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 43.337 1-10kg 10 - 20.972 2.237 2.237 9.694.218
Total/ tahun 32.782.164

Analisis Perancangan Usaha (B1) 8


Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-6
Tujuan Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga (Rp) Kapasitas Kapasitas (kg)
Dari Menuju pengiriman kg (Rp) (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 459.371 2 ton 2000 - - 11.563 11.563 2.655.856
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 45.937 1-10kg 10 - 2.000 1.249 1.249 5.736.648
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 61.250 1-10kg 10 - 2.000 266 266 1.628.925
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 91.874 1-10kg 10 - 2.000 1.364 1.364 12.535.641
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 45.937 1-10kg 10 - 2.000 983 983 4.514.955
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 45.937 1-10kg 10 - 2.000 2.474 2.474 11.367.062
Total/ tahun 38.439.087

Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-7


Tujuan Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga Kapasitas Kapasitas (kg)
Dari Menuju pengiriman kg (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 486.934 2 ton 2000 - - 12.685 12.685 3088377,268
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 48.693 1-10kg 10 - Rp2.000 444 444 2.161.864
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 64.924 1-10kg 10 - Rp2.000 89 89 576497,0901
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 97.387 1-10kg 10 - Rp2.000 482 482 4694333,448
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 48.693 1-10kg 10 - Rp2.000 355 355 1729491,003
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 48.693 1-10kg 10 - Rp2.000 888 888 4323727,508
7 PT. Herona Express Surabaya Jakarta 75.182 1-10kg 10 - Rp2.000 4.186 4.186 31471357,23
8 PT. Herona Express Surabaya Bandung 75.182 1-10kg 10 - Rp2.000 1.383 1.383 10395084,66
9 PT. Herona Express Surabaya Semarang 60.145 1-10kg 10 - Rp2.000 698 698 4196180,964
10 PT. Herona Express Surabaya Yogjakarta 60.145 1-10kg 10 - Rp2.000 1.510 1.510 9079009,722
11 PT. Nusantara Citra Transporttindo
Surabaya Palembang 7.518 per kg - 100 kg - 634 634 4.768.387
12 PT. Nusantara Citra Transporttindo
Surabaya Kendari 6.015 per kg - 50 kg - 127 127 762.942
Total/ tahun 60.672.962

Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-8


Tujuan Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga (Rp) Kapasitas Kapasitas (kg)
Dari Menuju pengiriman kg (Rp) (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 516.150 2 ton 2000 - - 13.819 13.819 3.566.337
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 51.615 1-10kg 10 - Rp2.000 484 484 2.496.435
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 68.820 1-10kg 10 - Rp2.000 97 97 665.716
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 103.230 1-10kg 10 - Rp2.000 525 525 5.420.832
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 51.615 1-10kg 10 - Rp2.000 387 387 1.997.148
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 51.615 1-10kg 10 - Rp2.000 967 967 4.992.871
7 PT. Herona Express Surabaya Jakarta 79.692 1-10kg 10 - Rp2.000 4.560 4.560 36.341.888
8 PT. Herona Express Surabaya Bandung 79.692 1-10kg 10 - Rp2.000 1.506 1.506 12.003.836
9 PT. Herona Express Surabaya Semarang 63.754 1-10kg 10 - Rp2.000 760 760 4.845.585
10 PT. Herona Express Surabaya Yogjakarta 63.754 1-10kg 10 - Rp2.000 1.644 1.644 10.484.084
11 PT. Nusantara Citra Transporttindo
Surabaya Palembang 7.969 per kg - 100 kg - 691 691 5.506.347
12 PT. Nusantara Citra Transporttindo
Surabaya Kendari 6.375 per kg - 50 kg - 138 138 881.015
Total 89.202.094

Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-9


Tujuan Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga (Rp) Kapasitas Kapasitas (kg)
Dari Menuju pengiriman kg (Rp) (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 516.150 2 ton 2000 - - 14.966 14.966 3.862.349
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 51.615 1-10kg 10 - Rp2.000 524 524 2.703.644
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 68.820 1-10kg 10 - Rp2.000 105 105 720.972
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 103.230 1-10kg 10 - Rp2.000 569 569 5.870.770
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 51.615 1-10kg 10 - Rp2.000 419 419 2.162.915
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 51.615 1-10kg 10 - Rp2.000 1.048 1.048 5.407.287
7 PT. Herona Express Surabaya Jakarta 79.692 1-10kg 10 - Rp2.000 4.939 4.939 39.358.325
8 PT. Herona Express Surabaya Bandung 79.692 1-10kg 10 - Rp2.000 1.631 1.631 13.000.174
9 PT. Herona Express Surabaya Semarang 63.754 1-10kg 10 - Rp2.000 823 823 5.247.777
10 PT. Herona Express Surabaya Yogjakarta 63.754 1-10kg 10 - Rp2.000 1.781 1.781 11.354.280
11 PT. Nusantara Citra Transporttindo
Surabaya Palembang 7.969 per kg - 100 kg - 748 748 5.963.383
12 PT. Nusantara Citra Transporttindo
Surabaya Kendari 6.375 per kg - 50 kg - 150 150 954.141
Total 96.606.016
Tabel... Biaya Distribusi Tahun ke-10
Tujuan Minimum Biaya tambahan/ Jumlah produk Berat Produk Total Biaya
No Distributor Transportasi Harga (Rp) Kapasitas Kapasitas (kg)
Dari Menuju pengiriman kg (Rp) (unit) (kg) Pengiriman (Rp)
1 Milik perusahaan (truck ) Pasuruan Surabaya+Pasuruan 516.150 2 ton 2000 - - 16.125 16.125 4.161.458
2 PT. Herona Express Surabaya Mojokerto 51.615 1-10kg 10 - Rp2.000 564 564 2.913.020
3 PT. Herona Express Surabaya Probolinggo 68.820 1-10kg 10 - Rp2.000 113 113 776.805
4 PT. Herona Express Surabaya Blitar 103.230 1-10kg 10 - Rp2.000 613 613 6.325.415
5 PT. Herona Express Surabaya Malang 51.615 1-10kg 10 - Rp2.000 452 452 2.330.416
6 PT. Herona Express Surabaya Sidoarjo 51.615 1-10kg 10 - Rp2.000 1.129 1.129 5.826.040
7 PT. Herona Express Surabaya Jakarta 79.692 1-10kg 10 - Rp2.000 5.321 5.321 42.406.320
8 PT. Herona Express Surabaya Bandung 79.692 1-10kg 10 - Rp2.000 1.758 1.758 14.006.936
9 PT. Herona Express Surabaya Semarang 63.754 1-10kg 10 - Rp2.000 887 887 5.654.176
10 PT. Herona Express Surabaya Yogjakarta 63.754 1-10kg 10 - Rp2.000 1.919 1.919 12.233.581
11 PT. Nusantara Citra Transporttindo
Surabaya Palembang 7.969 per kg - 100 kg - 806 806 6.425.200
12 PT. Nusantara Citra Transporttindo
Surabaya Kendari 6.375 per kg - 50 kg - 161 161 1.028.032
Total 104.087.399

Biaya Sewa Truk

Analisis Perancangan Usaha (B1) 9


Berat/produk 1 kg
Kapasitas Truk 3000 kg
Kapasitas Truk/angkut 990 unit

Year 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah produk yang diangkut/bulan 511 600 689 780 871 964 1,057 1,152 1,247 1,344
Kebutuhan Truk/bulan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Biaya Sewa Truk/angkut 1,100,000 1,166,000 1,235,960 1,310,118 1,388,725 1,472,048 1,560,371 1,653,993 1,753,233 1,858,427
Biaya Sewa Truk/bulan 1,100,000 1,166,000 1,235,960 1,310,118 1,388,725 1,472,048 1,560,371 1,653,993 1,753,233 1,858,427
Biaya Sewa Truk/tahun 13,200,000 13,992,000 14,831,520 15,721,411 16,664,696 17,664,578 18,724,452 19,847,919 21,038,795 22,301,122

• Biaya Pemasaran
Tabel 7.10 Rincian Biaya Pemasaran

• Biaya Administrasi Kantor

Tabel ... Rincian Biaya Administrasi Kantor

7.3 Perencanaan Investasi


Salah satu perencanaan yang cukup penting adalah perencanaan investasi. Sub modul
ini akan membahas mengenai perancanaan investasi yang dibutuhkan oleh CV. SM*RT untuk
menjalankan usahanya. Perencanaan investasi ini meliputi investasi untuk tangibel asset dan
intangible asset, serta perhitungan depresiasi tangible asset dan amortisasi intangible asset.
7.3.1 Tangible Asset dan Intangible Asset
Tangible asset merupakan benda-benda berwujud yang diperlukan untuk menjalankan
usaha. Tangible asset ini meliputi tanah, gedung, mesin-mesin produksi dan juga
perlengkapan kantor. Sub bab ini membahas mengenai tangible asset yang dimiliki
perusahaan SM*RT. Tangible asset adalah aset fisik yang dimiliki perusaan untuk menunjang
jalannya produktifitas perusahaan. Penetapan tangible asset beserta jumlah disesuaikan
dengan layout yang telah dibuat pada PSI di modul 5, sub modul 5.3 (Lampiran 1). Tahun beli
seluruh tangible asset di tahun 2011 dikarenakan pada tahun ke-0 yaitu tahun 2010 masih
dilakukan pembangunan pabrik dan kantor CV. SM*RT sehingga perabotan baru dibeli pada
awal tahun 2011. Tangible assets, jumlah dan harga beli disajikan pada tabel 7.11 berikut
Tabel 7.11 Rekap Kebutuhan Tangible Asset

Analisis Perancangan Usaha (B1) 10


Analisis Perancangan Usaha (B1) 11
Selain tangible asset, investasi penting lainnya adalah intangible asset. Intangible Asset
merupakan aktiva tetap yang secara fisik tidak dapat dilihat bentuknya, akan tetapi
memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa intangible asset yang
dapat ditemui pada perusahaan ini :

Organization Cost
Adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang terjadi sehubungan dengan set-up
perusahaan sebelum beroperasi, contohnya : pembayaran kepada notaris. Pengeluaran ini
diakui sebagai perolehan aktiva tak berwujud, karena atas pengeluaran tersebut perusahaan
akan memperoleh manfaat yang lebih dari satu tahun buku juga, yaitu selama perusahaan
masih beroperasi. Dimana biaya yang dikeluarkan atas aset ini sebesar Rp 2.750.000

Perijinan (Permit & Licences)


Periijinan adalah hak perusahaan yang diperoleh dari pihak pemerintah baik daerah
maupun pusat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu terkait dengan bidang usahanya. Ijin-
ijin perusahaan tentu ada jangka waktunya, dan jika masa berlakunya telah habis maka ijin
tersebut harus diperpanjang atau diperbaharui. Namun demikian ijin usaha atau aktivitas
tertentu atas terkait dengan usaha biasanya memiliki jangka waktu 3 sampai 30 tahun, yang
artinya lebih dari satu tahun buku. Untuk itu Ijin diakui sebagai aktiva tetap tak berwujud.
Dimana biaya yang dikeluarkan atas aset ini sebesar Rp 2.250.000

Hak Patent
Hak Patent adalah hak yang diperoleh atas suatu penemuan tertentu. Dimana atas
penemuan tersebut, penemu akan memperoleh manfaat tertentu untuk kurun waktu tertentu
dan dapat diperpanjang. Penemuan tersebut bisa berupa suatu produk, atau rekayasa, atau
formula, atau sistem, atau cara tertentu. Karena produk perusahaan ini merupakan produk
inovasi maka perusahaan mengurus hak atas paten dengan biaya permohonan sebesar Rp
2.000.000 sesuai undang-undang Paten No. 14 Tahun 2001. Selain itu perusahaan juga
mengeluarkan biaya pemeliharaan hak paten per paten secara berturut-turut setiap tahun
dengan besaran yang berubah-ubah. Makin lama paten dipergunakan maka makin besar biaya
pemeliharaannya. Rincian atas biaya paten pada perusahaan ini dapat dilihat pada tabel X.X

Merk Dagang (Trade Mark)

Analisis Perancangan Usaha (B1) 12


Merk Dagang (Trade Mark) yang biasa disingkat TM, adalah hak yang diperoleh atas
suatu merk komersial tertentu. Hak ini bisa berupa logo, tulisan, bentuk, simbol, atau
kombinasinya, yang mewakili suatu organisasi/perusahaan tertentu. Dan simbol yang
didaftarkan adalah logo perusahaan dan logo produk dengan total biaya sebesar Rp 3.000.000
yang dikeluarkan di tahun pertama
Rekapan intengible asset ini dapat dilihat pada tabel 7.12 berikut:
Tabel 7.12 Rekap Intangible Asset
Year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Organisation
2,750,000 - - - - - - - - - -
Cost
Perijinan (Permit
2,250,000 - - - - - - - - - -
& Licences)
Merk Dagang
3,000,000 - - - - - - - - - -
(Trade Mark)
Biaya FS 150,000,000 - - - - - - - - - -
Biaya AMDAL 75,000,000 - - - - - - - - - -
Total 233,000,000 - - - - - - - - - -

7.3.2 Depresiasi dan Amortisasi


Sub modul ini membahas tentang penyututan tangible dan intengible asset yang biasa
disebut depresiasi dan amortisasi. Berikut pembahasan terperinci untuk masing penyusutan
yaitu depresiasi dan amortisasi.

7.3.2.1 Depresiasi
Input yang digunakan untuk menghitung beban depresiasi adalah asset, nilai aset,
tahun beli, umur ekonomis, dan nilai sisa. Aset, nilai aset dan tahun beli telah dirinci pada
tangible asset. Tahun ekonomis ditetapkan berdasarkan keinginan perusahaan. Diputuskan
untuk memberi umur ekonomis sepuluh tahun karena FS ini hanya memprediksi untuk
jalannya perusahaan selama tenggang waktu tersebut. Apabila setelah kurun waktu sepuluh
tahun perusahaan tidak ingin melanjutkan usahanya, aset yang dimiliki dapat dijual kembali.
Sedangkan nilai sisa diselaraskan dengan tahun ekonomis yang telah ditentukan. Berikut
disajikan rincian aset, nilai aset, nilai sisa, dan tahun ekonomis.
Tabel 7.13 Rincian Umur Ekonomis dan Nilai Sisa Tangible Asset

Analisis Perancangan Usaha (B1) 13


Harga (Rp) Umur Nilai sisa
Tangible Asset Jumlah
Ekonomis (Rp)
Satuan Total

Peralatan Kantor
Komputer 6 4.000.000 24.000.000 10 600.000
Meja kerja 23 450.000 10.350.000 10 100.000
Meja tamu 2 600.000,00 1.200.000 10 100.000
Meja rapat 1 2.833.000,00 2.833.000 10 50.000
Meja makan 4 1.200.000,00 4.800.000 10 700.000
Kursi kerja 23 300.000 6.900.000 10 40.000
Kursi Tamu 8 175.000 1.400.000 10 40.000
1 set Sofa + meja 1 3.600.000 3.600.000 10 300.000
Kursi Makan 40 150.000,00 6.000.000 10 400.000
Lemari 9 1.950.000 17.550.000 10 10.000
TV 3 2.500.000,00 7.500.000 10 50.000

Gedung
Bangunan 1 200.000.000 200.000.000 10 50.000.000

Mesin Produksi
Mesin Milling 1 7.157.600 7.157.600 10 500.000
Auto paint sprai gun 1 47.100.000 47.100.000 10 500.000
Molding 1 15.500.000 15.500.000 10 500.000
Art Welding 1 2.000.000 2.000.000 10 100.000
Cutting Laser 1 16.646.000 16.646.000 10 500.000
Alat Handling 4 5.000.000 20.000.000 10 500.000
Total seluruh aset 394.536.600

Perhitungan beban depresiasi digunakan metode Straight Line. Metode ini digunakan
karena umumnya digunakan dalam menghitung nilai pajak. Sebelum menentukan berapa nilai
akumulasi depresiasi tiap tahun, ditentukan terlebih dahulu nilai depresiasi pertahunnya
dengan rumus sebagai berikut:
(𝑝 − 𝑠)
𝐷𝑛 =
𝑁
Dimana : Dn = depresiasi pertahun
p = harga awal
s = nilai sisa
N = umur ekonomis
Berdasarkan nilai depresiasi yang diperoleh dari rumus di atas dapat dihitung nilai akumulasi
depresiasi pertahunnya dengan menggunakan rumus di bawah ini.
Dt = D(t-1)+Dn x t
Dimana : Dt = akumulasi depresiasi pada tahun ke-t
D(t-1) = akumulasi depresiasi pada tahun sebelumnya
Dn = nilai depresiasi pertahun
t = tahun yang ingin dicari
Contoh menghitung depresiasi pertahun dan akumulasi depresiasi komputer seperti yang
dijabarkan di bawah ini.
(24.000.000−600.000)
𝐷𝑛 = = 2.340.000
10

D1 = D0+Dn x 1
= 0+2.340.000 x 1
=2.340.000

Analisis Perancangan Usaha (B1) 14


Berikut disajikan nilai depresiasi tiap tahun dan akumulasi depresiasinya untuk seluruh
tangible asset CV. SM*RT.
Tabel 7.13 Depresiasi Intengible Asset CV. SM*RT

7.3.2.2 Amortisasi
Amortisasi adalah pengalokasian harga perolehan ke beban usaha (biaya), yang pada
aktiva tetap dikenal dengan depresiasi (penyusutan). Penghitungan maupun pencatatan atas
amortisasi sama saja dengan cara penghitungan maupun pencatatan atas depresiasi.
Amortisasi kebanyakan merupakan biaya usaha dan jarang digolongkan ke dalam harga
pokok produksi, kecuali merk dagang yang memang digolongkan ke dalam kelompok harga
pokok penjualan.
Input yang digunakan untuk menghitung beban amortisasi adalah intengible asset,
nilai aset, tahun beli, umur ekonomis, dan nilai sisa. Aset, nilai aset dan tahun beli telah
dirinci pada intangible asset. Tahun ekonomis ditetapkan berdasarkan keinginan perusahaan.
Diputuskan untuk memberi umur ekonomis sepuluh tahun karena FS ini hanya memprediksi
untuk jalannya perusahaan selama tenggang waktu tersebut. Sedangkan nilai sisa diselaraskan
dengan tahun ekonomis yang telah ditentukan. Berikut disajikan rincian aset, nilai aset, nilai
sisa, dan tahun ekonomis.
Tabel 7.14 Rincian Umur Ekonomis dan Nilai Sisa Intangible Asset

Nilai
Tahun Umur Nilai sisa
Biaya Lain-lain Harga (Rp) depresiasi
beli Ekonomis (Rp)
tiap tahun

Organisation Cost 2,750,000 2011 10 0 275,000


Perijinan (Permit & Licences) 2,250,000 2011 10 0 225,000
Merk Dagang (Trade Mark) 3,000,000 2011 5 0 600,000
Biaya FS 150,000,000 2011 10 0 15,000,000
Biaya AMDAL 75,000,000 2011 10 0 7,500,000

Analisis Perancangan Usaha (B1) 15


Amortisasi dihitung menggunakan metode garis lurus, karena pada dasarnya
intangible asset tidak dipengaruhi, bahkan tidak ada hubungannya dengan output produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Perhitungan untuk menentukan berapa nilai akumulasi amortisasi
tiap tahun, ditentukan terlebih dahulu nilai amortisasi pertahunnya dengan rumus sebagai
berikut:
(𝑝 − 𝑠)
𝐴𝑛 =
𝑁
Dimana : An = Amortisasi pertahun
p = harga awal
s = nilai sisa
N = umur ekonomis
Berdasarkan nilai depresiasi yang diperoleh dari rumus di atas dapat dihitung nilai akumulasi
depresiasi pertahunnya dengan menggunakan rumus di bawah ini.
At = A(t-1)+An x t
Dimana : At = akumulasi amortisasi pada tahun ke-t
A(t-1) = akumulasi amortisasi pada tahun sebelumnya
An = nilai amortisasi pertahun
t = tahun yang ingin dicari
Contoh menghitung amortisasi pertahun dan akumulasi amortisasi organisation cost seperti
yang dijabarkan di bawah ini.
(2.750.000−0)
𝐴𝑛 = = 275.000
10

A1 = A0+An x 1
= 0+275.000 x 1
= 275.000
Berikut disajikan nilai depresiasi tiap tahun dan akumulasi amortisasinya untuk seluruh
intangible asset CV. SM*RT.
Tabel 7.15 Amortisasi Intangible Asset
Nilai depresiasi Jumlah ter-amortisasi pada tahun ke-
Biaya Lain-lain
tiap tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Organisation Cost 275,000 275,000 550,000 825,000 1,100,000 1,375,000 1,650,000 1,925,000 2,200,000 2,475,000 2,750,000
Perijinan (Permit & Licences) 225,000 225,000 450,000 675,000 900,000 1,125,000 1,350,000 1,575,000 1,800,000 2,025,000 2,250,000
Merk Dagang (Trade Mark) 600,000 600,000 1,200,000 1,800,000 2,400,000 3,000,000 636,000 1,272,000 1,908,000 2,544,000 3,180,000
Biaya FS 15,000,000 15,000,000 30,000,000 45,000,000 60,000,000 75,000,000 90,000,000 105,000,000 120,000,000 135,000,000 150,000,000
Biaya AMDAL 7,500,000 7,500,000 15,000,000 22,500,000 30,000,000 37,500,000 45,000,000 52,500,000 60,000,000 67,500,000 75,000,000
Total 23,600,000 47,200,000 70,800,000 94,400,000 118,000,000 138,636,000 162,272,000 185,908,000 209,544,000 233,180,000

7.4 Sumber Pendanaan


Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan, maka mula-mula dijabarkan
mengenai kebutuhan-kebutuhan apa saja dari perusahaan yang membutuhkan dana. Kemudian
dibagi komposisinnya antara kebutuhan yang didanai sendiri dengan kebutuhanan dana
melalui hutang.
7.4.1 Kebutuhan Dana
Kebutuhan dana terdiri dari dana-dana yang dibutuhkan untuk melakukan investasi
dalam bentuk tangible asset maupun intangible asset. Serta Modal kerja yang dibutuhkan
setiap tahun. Untuk melakukan investasi tangible asset dibutuhkan dana sebesar Rp

Analisis Perancangan Usaha (B1) 16


2.751.513.385 yang diantaranya merupakan dana pengadaan kebutuhan kantor dan
permesinan, dimana untuk detilnya dapat dilihat pada sub-bab 7.3.1.1 Untuk intangible asset
diperoleh dari perhitungan yaitu pada sub-bab 7.3.1.2 dimana hal-hal yang terkandung
didalamnya berkisar seputar perijinan, hak paten, dan hak sewa perusahaan.
Detail kebutuhan dana dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.16 Kebutuhan Dana
7.5
Year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kebutuhan Dana
Investasi Tangible Assets 3,364,336,600 - - - - - - - - - -
Investasi Intangible Assets 233,000,000 - - - - - - - - - -
Modal Kerja Awal (Asumsi : 0.25 tahun) 301,778,728
Total 3,899,115,328 - - - - - - - - - -

7.4.2 Skema Hutang


Pada templet ini menjelaskan tentang perhitungan schame hutang di awal tahun hingga
tahun akhir dengan bunga bank sebesar 14%. Hasil perhitungan scheme hutang menjelaskan
bahwa hutang kita akan berakhir pada tahun ke-6. Data-data yang diperlukan untuk
menghitung scheme hutang yaitu data awal dan jadwal penarikan hutang. Berikut adalah tabel
perhitungan dari scheme hutang :
Tabel 7.17 Rincian Perhitungan Scheme Hutang

Analisis Perancangan Usaha (B1) 17


Pokok Cicilan Pokok Interest Total
(19,495,577) Jan-11 (1,169,734,598)
Feb-11 (1,150,239,022) 19,495,577 12,672,125 32,167,701
Mar-11 (1,130,743,445) 19,495,577 12,460,923 31,956,499
Apr-11 (1,111,247,869) 19,495,577 12,249,721 31,745,297
May-11 (1,091,752,292) 19,495,577 12,038,519 31,534,095
Jun-11 (1,072,256,715) 19,495,577 11,827,316 31,322,893
Jul-11 (1,052,761,139) 19,495,577 11,616,114 31,111,691
Aug-11 (1,033,265,562) 19,495,577 11,404,912 30,900,489
Sep-11 (1,013,769,985) 19,495,577 11,193,710 30,689,287
Oct-11 (994,274,409) 19,495,577 10,982,508 30,478,085
Nov-11 (974,778,832) 19,495,577 10,771,306 30,266,883
Dec-11 (955,283,255) 19,495,577 10,560,104 30,055,681
Jan-12 (935,787,679) 19,495,577 10,348,902 29,844,479
Feb-12 (916,292,102) 19,495,577 10,137,700 29,633,276
Mar-12 (896,796,525) 19,495,577 9,926,498 29,422,074
Apr-12 (877,300,949) 19,495,577 9,715,296 29,210,872
May-12 (857,805,372) 19,495,577 9,504,094 28,999,670
Jun-12 (838,309,796) 19,495,577 9,292,892 28,788,468
Jul-12 (818,814,219) 19,495,577 9,081,689 28,577,266
Aug-12 (799,318,642) 19,495,577 8,870,487 28,366,064
Sep-12 (779,823,066) 19,495,577 8,659,285 28,154,862
Oct-12 (760,327,489) 19,495,577 8,448,083 27,943,660
Nov-12 (740,831,912) 19,495,577 8,236,881 27,732,458
Dec-12 (721,336,336) 19,495,577 8,025,679 27,521,256
Jan-13 (701,840,759) 19,495,577 7,814,477 27,310,054
Feb-13 (682,345,182) 19,495,577 7,603,275 27,098,852
Mar-13 (662,849,606) 19,495,577 7,392,073 26,887,649
Apr-13 (643,354,029) 19,495,577 7,180,871 26,676,447
May-13 (623,858,453) 19,495,577 6,969,669 26,465,245
Jun-13 (604,362,876) 19,495,577 6,758,467 26,254,043
Jul-13 (584,867,299) 19,495,577 6,547,264 26,042,841
Aug-13 (565,371,723) 19,495,577 6,336,062 25,831,639
Sep-13 (545,876,146) 19,495,577 6,124,860 25,620,437
Oct-13 (526,380,569) 19,495,577 5,913,658 25,409,235
Nov-13 (506,884,993) 19,495,577 5,702,456 25,198,033
Dec-13 (487,389,416) 19,495,577 5,491,254 24,986,831
Jan-14 (467,893,839) 19,495,577 5,280,052 24,775,629
Feb-14 (448,398,263) 19,495,577 5,068,850 24,564,427
Mar-14 (428,902,686) 19,495,577 4,857,648 24,353,224
Apr-14 (409,407,109) 19,495,577 4,646,446 24,142,022
May-14 (389,911,533) 19,495,577 4,435,244 23,930,820
Jun-14 (370,415,956) 19,495,577 4,224,042 23,719,618
Jul-14 (350,920,380) 19,495,577 4,012,840 23,508,416
Aug-14 (331,424,803) 19,495,577 3,801,637 23,297,214
Sep-14 (311,929,226) 19,495,577 3,590,435 23,086,012
Oct-14 (292,433,650) 19,495,577 3,379,233 22,874,810
Nov-14 (272,938,073) 19,495,577 3,168,031 22,663,608
Dec-14 (253,442,496) 19,495,577 2,956,829 22,452,406
Jan-15 (233,946,920) 19,495,577 2,745,627 22,241,204
Feb-15 (214,451,343) 19,495,577 2,534,425 22,030,002
Mar-15 (194,955,766) 19,495,577 2,323,223 21,818,800
Apr-15 (175,460,190) 19,495,577 2,112,021 21,607,597
May-15 (155,964,613) 19,495,577 1,900,819 21,396,395
Jun-15 (136,469,036) 19,495,577 1,689,617 21,185,193
Jul-15 (116,973,460) 19,495,577 1,478,415 20,973,991
Aug-15 (97,477,883) 19,495,577 1,267,212 20,762,789
Sep-15 (77,982,307) 19,495,577 1,056,010 20,551,587
Oct-15 (58,486,730) 19,495,577 844,808 20,340,385
Nov-15 (38,991,153) 19,495,577 633,606 20,129,183
Dec-15 (19,495,577) 19,495,577 422,404 19,917,981
Jan-16 (0) 19,495,577 211,202 19,706,779
1,556,234,405

Di tabel atas di tuliskan bahwa pokok sebesar Rp. (1.473.845.051) diperoleh dari
jadwal penarikan di bulan November sebesar 20% Rp. 249.769.010 kemudian dikurangi
dengan penarikan di bulan Mei sebesar 50% Rp. 736.922.526 dan yang terakhir dikurangi
dengan penarikan di bulan Januari sebesar 30% Rp. 442.153.515 sehingga hasilnya sebesar =
-1.473.845.051,00. Selanjutnya dibagi dengan 60 yang menunjukan 12 bulan di 5 tahun
sehingga mendapatkan cicilan pokok sebesar Rp. 24.564.084,00. Dengan rincian total hutang
pada tahun k2-1 sampai dengan tahun ke-6 sebagai berikut :

Analisis Perancangan Usaha (B1) 18


Tabel 7.18 Total Hutang
Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Cicilan Pokok 214,451,343 233,946,920 233,946,920 233,946,920 233,946,920 19,495,577 - - - -

Beban Bunga 88,704,874 127,777,259 110,247,486 79,834,386 49,421,287 19,008,187 211,202 - - - -

Total Hutang 88,704,874 342,228,602 344,194,406 313,781,306 283,368,206 252,955,107 19,706,779 - - - -

7.4.3 Komposisi Pendanaan


Komposisi pendanaan ada dikarenakan seringkali, kendala utama dalam suatu usaha
adalah keterbatasan dana yang dimiliki untuk mengembangkan usaha tersebut. Sumber
pendanaan usaha/bisnis CV.SM*RT dengan presentase 50% berasal dari peminjaman/hutang
di bank dengan tingkat bunga bank sebesar 14% dan modal sendiri. Cara menghitung biaya
modal dengan cara weigted average cost of capital (WACC). Templete komposisi pendanaan
berasal dari kebutuhan dana yang sebelumnya sudah di jelaskan. Dari templete scheme hutang
sebelumnya nilai hutang di tahun awal sebesar 1.375.756.692,00 kemudian dilakukan
pembayaran ditahun berikutnya dengan mencicil sebesar 270.204.926 di awalnya dan
selanjutnya akan di jelaskan oleh tabel berikut ini :
Tabel 7.19 Komposisi Pendanaan
Year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Modal Sendiri
Prosentase 70%
Nilai ekuitas 2,729,380,730 - - - - - - - - -

Hutang
Prosentase 30%
Nilai Hutang 1,169,734,598 - - - - - - - - -
Pembayaran Pokok Hutang 214,451,343 233,946,920 233,946,920 233,946,920 233,946,920 19,495,577 - - - -
Tingkat Bunga Hutang 14% 14% 14% 14% 14% 14% 14% 14% 14% 14%
Tingkat Bunga Tabungan
Proporsi Dividend

Akun Modal Sendiri


Nilai Pembukaan Awal 0 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730
Nilai Ekuitas 2,729,380,730 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nilai Akhir 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730 2,729,380,730

Akun Hutang
Nilai Pembukaan Awal 0 1,169,734,598 955,283,255 721,336,336 487,389,416 253,442,496 19,495,577 0 0 0 0
Nilai Hutang 1,169,734,598 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembayaran Pokok Hutang 0 (214,451,343) (233,946,920) (233,946,920) (233,946,920) (233,946,920) (19,495,577) 0 0 0 0
Nilai Akhir 1,169,734,598 955,283,255 721,336,336 487,389,416 253,442,496 19,495,577 0 0 0 0 0

Beban Bunga Hutang


Beban Bunga 88,704,874 127,777,259 110,247,486 79,834,386 49,421,287 19,008,187 211,202 0 0 0 0

7.5 Laporan Keuangan


Sub modul ini membahas mengenai laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri atas
laporan laba rugi, laporan neraca, dan arus kas. Laporan laba rugi menggambarkan
keuntungan atau kerugian pertahun CV. SM*RT. Lapotan rugi/laba merupakan akumulasi
antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Laporan neraca adalah laporan yang
menggambarkan posisi aktiva kewajiban dan ekuitas perusahaan. Sedangkan arus kas
menggambarkan case flow pertahunnya.
NPV (Net Present Value) dari CV. SM*RT ini untuk kurun waktu 10 tahun adalah
senilai Rp. 136.558.348, nilai positif yang besar ini merupakan indikasi yang baik bagi
perhitungan indikator keuangan dalam investasi, karena NPV menyatakan nilai sekarang dari
rangkaian keadaan keuangan selama beberapa tahun ke depan, baik yang negatif maupun
positif. Hal ini berarti selama 10 tahun kedepan CV. SM*RT dari sudut pandang apa yang

Analisis Perancangan Usaha (B1) 19


(akan) telah dikorbankan (spent) dan yang (akan) telah didapat (gain), masih menciptakan
keuntungan yang ekuivalen dengan Rp. 136.558.348 pada tahun sekarang.
IRR (Internal Rate of Return) dari CV. SM*RT ini untuk kurun waktu 10 tahun adalah
17%. Artinya dari modal yang akan ditanamkan, nilai investasi tersebut akan kembali setiap
tahunnya sebesar 17%. Dengan kata lain, dalam kurun waktu 100%/17% = 6 tahun, investasi
yang telah ditanamkan sudah kembali karena keuntungan perusahaan. Inilah juga yang
merupakan nilai pay back period, yaitu seberapa cepat investasi yang telah ditanamkan dapat
kembali.

REFERENSI:

Pujawan, I. Nyoman. 2009. Ekonomi Teknik. Surabaya: Guna Widya.


Anityasari, M, Naning Aranti W. 2011. Analisa Kelayakan Usaha Dilengkapi Kajian
Manajemen Resiko. Surabaya : Guna Widya.
Bank Indonesia, http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Bank+Indonesia+dan+Inflasi
/penetapan.htm, diakses pada 8 November 2011, 19.30
Anonim. 2008.Tarif/Biaya PNBP Paten, Merek Dagang & Hak Cipta.
http://patentmerk.com/?pg=artikels&article=79271, diakses pada 1 November 2011,
21.30

Analisis Perancangan Usaha (B1) 20


LAMPIRAN 1
Lampiran 1: Layout Total
35.10m.

R. Satpam
Tempat Parkir

Gudang Material

Office

98 sq. m.

R. Direktur
Dan Lobby utama
Wakil Direktur Area Loading Transportasi
Toilet Pengunjung

Departemen Produksi
S
Departemen Keuangan dan PPIC
35.00m.

T B
Toilet Wanita
Toilet Pria

U
Tempat Wudhu

Departemen Pemasaran

Departemen
Human Resource

Musholla Lantai Produksi


Pantry
Departemen Litbang 3100mm.

Gudang Kantor S

Kantin
Packaging
T B
S
R. Serbaguna

Gambar 5.24Layout Total Perusahaan SM*RT


Keterangan :
R. Direktur dan wakil Toilet Parkir
Departemen keuangan Musholla Area Loading
Departemen pemasaran Pantry Kantin
Departemen Human Resource Lobby utama Warehouse
Departemen Litbang Toilet pengunjung
Departemen Produksi dan PPIC Lantai produksi
R. Serbaguna Ruang Satpam

Analisis Perancangan Usaha (B1) 21


LAMPIRAN 2 The image part with relationship ID rId2
was not found in the file.

LAPORAN LABA/RUGI
B
Year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

SMART GRILL 0 1,291,642,563 1,721,039,180 2,201,458,519 2,737,761,550 3,335,232,034 3,999,603,507 4,737,104,999 5,554,487,628 6,459,087,054 7,458,845,287
JASA SEWA 0 59,100,000 62,646,000 55,618,200 38,231,614 40,525,510 42,957,041 45,534,464 33,831,681 11,953,861 12,671,092
Total Pendapatan 0 1,350,742,563 1,783,685,180 2,257,076,719 2,775,993,163 3,375,757,544 4,042,560,548 4,782,639,463 5,588,319,309 6,471,040,914 7,471,516,379

SMART GRILL 0 (759,789,743) (1,012,375,988) (1,294,975,599) (1,610,447,970) (1,961,901,196) (2,352,707,945) (2,786,532,353) (3,267,345,663) (3,799,462,973) (4,387,556,051)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total HPP 0 (759,789,743) (1,012,375,988) (1,294,975,599) (1,610,447,970) (1,961,901,196) (2,352,707,945) (2,786,532,353) (3,267,345,663) (3,799,462,973) (4,387,556,051)

Laba Kotor 0 590,952,820 771,309,192 962,101,119 1,165,545,193 1,413,856,348 1,689,852,603 1,996,107,110 2,320,973,645 2,671,577,941 3,083,960,328

Gaji Pegawai 0 (70,500,000) (88,917,000) (159,644,856) (170,819,996) (276,525,526) (375,996,068) (467,957,738) (566,808,746) (754,465,553) (912,290,932)
Biaya Iklan 0 0 0 (14,400,000) (18,400,000) (3,000,000) (3,000,000) (3,000,000) (18,000,000) (18,000,000) (72,000,000)
Rekening Telepon 0 (2,400,000) (4,670,760) (5,572,668) (5,697,600) (6,969,960) (8,075,760) (8,388,348) (9,385,068) (9,468,360) (9,517,176)
Baiaya Alat Tulis Kantor 0 (5,390,000) (5,880,000) (6,370,000) (6,860,000) (7,350,000) (7,840,000) (8,330,000) (8,820,000) (9,310,000) (9,800,000)
Biaya urusan kantor 0 (5,252,130) (5,386,800) (5,521,470) (5,656,140) (5,790,810) (5,925,480) (6,060,150) (6,194,820) (6,329,490) (6,733,500)
Biaya lain-lain 0 (5,000,000) (7,000,000) (9,000,000) (11,000,000) (13,000,000) (15,000,000) (17,000,000) (19,000,000) (21,000,000) (25,000,000)
Fasilitas Kesehatan 0 (1,000,000) (1,250,000) (1,500,000) (1,750,000) (2,000,000) (2,250,000) (2,500,000) (2,750,000) (3,000,000) (3,250,000)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Operasi Total 0 (89,542,130) (113,104,560) (202,008,994) (220,183,736) (314,636,296) (418,087,308) (513,236,236) (630,958,634) (821,573,403) (1,038,591,608)

Laba Operasi 0 501,410,690 658,204,632 760,092,125 945,361,457 1,099,220,051 1,271,765,295 1,482,870,874 1,690,015,012 1,850,004,538 2,045,368,720

Beban Depresiasi 0 (28,155,339) (56,310,677) (84,466,016) (112,621,354) (140,776,693) (168,932,031) (197,087,370) (225,242,709) (253,398,047) (281,553,386)
Beban Amortisasi 0 (1,065,000) (2,130,000) (3,195,000) (4,260,000) (5,325,000) (7,578,726) (11,157,453) (14,736,179) (18,314,906) (21,893,632)

Laba Sebelum Bunga dan Pajak 0 472,190,351 599,763,955 672,431,110 828,480,103 953,118,359 1,095,254,537 1,274,626,051 1,450,036,124 1,578,291,586 1,741,921,702

Beban bunga (121,023,726) (174,331,796) (150,415,202) (108,921,353) (67,427,505) (25,933,656) (288,152) 0 0 0 0

Laba Sebelum Pajak (121,023,726) 297,858,555 449,348,752 563,509,756 761,052,598 927,184,703 1,094,966,385 1,274,626,051 1,450,036,124 1,578,291,586 1,741,921,702

Pajak 0 (29,785,856) (44,934,875) (56,350,976) (76,105,260) (92,718,470) (109,496,639) (127,462,605) (145,003,612) (157,829,159) (174,192,170)

Laba Setelah Pajak (121,023,726) 268,072,700 404,413,877 507,158,781 684,947,338 834,466,233 985,469,747 1,147,163,446 1,305,032,511 1,420,462,427 1,567,729,532

Pembagian Dividen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Laba Ditahan (121,023,726) 268,072,700 404,413,877 507,158,781 684,947,338 834,466,233 985,469,747 1,147,163,446 1,305,032,511 1,420,462,427 1,567,729,532

Analisis Perancangan Usaha (B1) 22


LAMPIRAN 3
NERACA B
Year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tanah 712,800,000 712,800,000 712,800,000 712,800,000 712,800,000 712,800,000 712,800,000 712,800,000 712,800,000 712,800,000 712,800,000
Tangible Assets 2,038,713,385 2,010,558,046 1,954,247,369 1,869,781,353 1,757,159,999 1,616,383,306 1,447,451,275 1,250,363,905 1,025,121,196 771,723,149 490,169,763
Intangible Assets 0 9,325,000 9,010,000 7,630,000 5,535,000 2,375,000 (1,300,000) (6,678,726) (15,636,179) (28,122,358) (42,587,264)
Total Assets 2,751,513,385 2,732,683,046 2,676,057,369 2,590,211,353 2,475,494,999 2,331,558,306 2,158,951,275 1,956,485,178 1,722,285,017 1,456,400,790 1,160,382,499

Kas 91,309,242 107,591,365 273,311,284 570,996,445 1,075,340,502 1,758,423,792 2,894,055,577 4,247,263,846 5,790,075,245 7,480,000,625 9,347,327,175
Total Aset Lancar 2,842,822,627 2,840,274,411 2,949,368,653 3,161,207,798 3,550,835,501 4,089,982,098 5,053,006,852 6,203,749,024 7,512,360,262 8,936,401,416 10,507,709,674

Modal Sendiri (Ekuitas) 1,481,923,176 1,481,923,176 1,481,923,176 1,481,923,176 1,481,923,176 1,481,923,176 1,481,923,176 1,481,923,176 1,481,923,176 1,481,923,176 1,481,923,176
Laba Ditahan (121,023,726) 147,048,974 551,462,851 1,058,621,631 1,743,568,970 2,578,035,202 3,563,504,949 4,710,668,395 6,015,700,907 7,436,163,334 9,003,892,866
Hutang 1,481,923,176 1,210,237,261 913,852,625 617,467,990 321,083,355 24,698,720 (0) (0) (0) (0) (0)

Total Modal 2,842,822,627 2,839,209,411 2,947,238,653 3,158,012,798 3,546,575,501 4,084,657,098 5,045,428,126 6,192,591,572 7,497,624,083 8,918,086,510 10,485,816,042

Check 0 1,065,000 2,130,000 3,195,000 4,260,000 5,325,000 7,578,726 11,157,453 14,736,179 18,314,906 21,893,632

Analisis Perancangan Usaha (B1) 23


LAMPIRAN 4
ARUS KAS
Year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Laba (Rugi) Bersih 0 501,410,690 658,204,632 760,092,125 945,361,457 1,099,220,051 1,271,765,295 1,482,870,874 1,690,015,012 1,850,004,538 2,045,368,720

Arus Kas dari Kegiatan Operasi 0 501,410,690 658,204,632 760,092,125 945,361,457 1,099,220,051 1,271,765,295 1,482,870,874 1,690,015,012 1,850,004,538 2,045,368,720

Investasi pada Tangible Assets (2,751,513,385) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Investasi pada Intagible Assets 0 (9,325,000) (750,000) (750,000) (1,100,000) (1,100,000) (1,650,000) (2,200,000) (2,200,000) (2,250,000) (3,850,000)
Pajak 0 (29,785,856) (44,934,875) (56,350,976) (76,105,260) (92,718,470) (109,496,639) (127,462,605) (145,003,612) (157,829,159) (174,192,170)

Arus Kas sebelum Arus Kas Keuangan (2,751,513,385) 462,299,834 612,519,757 702,991,150 868,156,197 1,005,401,581 1,160,618,656 1,353,208,269 1,542,811,399 1,689,925,380 1,867,326,550

Beban bunga hutang (121,023,726) (174,331,796) (150,415,202) (108,921,353) (67,427,505) (25,933,656) (288,152) 0 0 0 0

Arus Kas sebelum Kegiatan Pendanaan (2,872,537,111) 287,968,039 462,104,554 594,069,796 800,728,693 979,467,926 1,160,330,505 1,353,208,269 1,542,811,399 1,689,925,380 1,867,326,550

Modal Sendiri 1,481,923,176 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Besarnya Hutang yang Dipinjam 1,481,923,176 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Besarnya Hutang yang Dibayar 0 (271,685,916) (296,384,635) (296,384,635) (296,384,635) (296,384,635) (24,698,720) 0 0 0 0

Arus Kas Periode Sebelum Pembagian Dividen 91,309,242 16,282,123 165,719,919 297,685,161 504,344,057 683,083,290 1,135,631,785 1,353,208,269 1,542,811,399 1,689,925,380 1,867,326,550

Pembagian Dividen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Arus Kas Periode 91,309,242 16,282,123 165,719,919 297,685,161 504,344,057 683,083,290 1,135,631,785 1,353,208,269 1,542,811,399 1,689,925,380 1,867,326,550

Perhitungan Arus Kas


Nilai Pembukaan Awal 0 91,309,242 107,591,365 273,311,284 570,996,445 1,075,340,502 1,758,423,792 2,894,055,577 4,247,263,846 5,790,075,245 7,480,000,625
Pergerakan Arus Kas 91,309,242 16,282,123 165,719,919 297,685,161 504,344,057 683,083,290 1,135,631,785 1,353,208,269 1,542,811,399 1,689,925,380 1,867,326,550
Nilai Akhir 91,309,242 107,591,365 273,311,284 570,996,445 1,075,340,502 1,758,423,792 2,894,055,577 4,247,263,846 5,790,075,245 7,480,000,625 9,347,327,175

Analisis Perancangan Usaha (B1) 24


LAMPIRAN 5
OUTPUT
Year 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Arus Kas Akhir Periode (2,963,846,353) 16,282,123 165,719,919 297,685,161 504,344,057 683,083,290 1,135,631,785 1,353,208,269 1,542,811,399 1,689,925,380 1,867,326,550

NPV 136,558,348

IRR 17%

Cek Payback Period (2,949,870,282) (2,827,768,258) (2,639,499,000) (2,365,705,454) (2,047,400,034) (1,593,163,577) (1,128,559,341) (673,879,775) (246,381,664) 159,090,475

Payback Period KURANG DARI 10 TAHUN

KESIMPULAN LAYAK
6
MARR 16.5%

Nama Kelompok (B1) :


1. Hanang Putra Hartono 2508100015
2. Dominggo Bayu B. 2508100025
3. M. Noor Rogam S. 2508100039
4. Mila Ayu F. 2508100049
5. Ranny Wahyu Ningrat 2508100100

Analisis Perancangan Usaha (B1) 25

Anda mungkin juga menyukai