Anda di halaman 1dari 6

42 4.

ASUMSI & TARGET BUSINESS PLAN


CABANG PELABUHAN PANJANG

Dalam penyusunan Business Plan Cabang Pelabuhan Panjang kali ini wilayah usaha sangat mempengaruhi proyeksi keuangan
dan rencana program yang akan dijalankan nantinya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa bisnis inti dari Cabang Pelabuhan
Panjang merupakan pelayanan barang dan kapal. Komponen yang menentukan pendapatan di Pelabuhan Panjang antara lain tarif
dan throughput. Oleh karena itu dalam bab IV ini nantinya akan dibahas asumsi pertumbuhan throughput dan tarif yang akan di
gunakan.

Pada Bab IV ini akan di bahas terkait asumsi-asumsi lain yang mana secara garis besar dibagi menjadi 2 asumsi makro, antara
lain:
1. Asumsi Makro : Ekonomi makro merupakan bagian hubungan antar variabel-variabel ekonomi agregatif (secara
keseluruhan), seperti tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, saving
(tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang yang beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang
pemerintah dan sebagainyadari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.
2. Asumsi Mikro : Mikro merupakan penjelasan dari variable ekonomi yang lebih kecil seperti konsumsi, investasi dan
tabungan. Ekonomi mikro sering di sebut sebagai teori harga (Price Theory).

A. ASUMSI MAKRO
Kondisi makro Indonesia pada tahun 2015-2020 diperkirakan akan terus mengalami perbaikan dan bahkan memilikitingkat
pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Asia Tenggara yaitu dengan rata-rata tahunan mencapai angka kisaran 5%, hal ini
didasarkan pada terus tumbuhnya PDB Indonesia beberapa tahun terakhir.

TABEL 4.1
Asumsi Ekonomi Makro
No Variabel 2016 2017 2018 2019 2020

1 GDP 4.9% 5.3% 5.4% 5.6% 5.9%

2 Nilai Tukar
13.500 13.300 13.350 13.400 13.600
Rupiah

3 Tingkat Inflasi 4.7 4.5 5 5 5

Jajaran Kementrian Pemerintahan Jokowi terus memberikan banyak inisiatif yang ditujukan untuk meningkatkan
pembangunan infrastruktur selama periode ke 2019. Sebelumnya diperkirakan puncak peningkata (PDB) pada tahun 2017
adalah 7,7%. Nampaknya angka 7.7 % dinilai terlalu optimis mengingat kemajuan sampai saat ini yang tidak begitu pesat,
Oleh karena itu keberhasilan tahun pertama program infrastruktur (setidaknya di atas kertas) menunjukkan bahwa belanja
infrastruktur secara keseluruhan akan naik di atas rata-rata historis yakni 5,7% dari PDB.

Proyeksi tingkat inflasi cenderung mengalami peningkatan, dengan kemungkinan kebijakan yang diambil Pemerintahadalah
meminimalkan faktor harga administrasi atau administration price (listrik, BBM) serta volatilitas harga pangan,faktor yang
kerap menjadi pemicu melonjaknya inflasi. Walaupun volatile food bukan penyumbang besar inflasi,namun kalau faktor
harga pangan dan administration price bisa dikendalikan, maka inflasi bisa stabil berkisar diangka 4.7%-5% per tahun.
Terkait kenaikan harga BBM bersubsidi yang selalu menyumbang inflasi tinggi, Pemerintah diperkirakan membiarkan harga
bergerak mengikuti dinamisme pasar. Seiring dengan tingkat inflasi yang cenderung mengalami peningkatan, pertumbuhan
ekonomi mengalami peningkatan,tingkat bunga diproyeksi akan naik secara bertahap, yang diharapkan merupakan indikasi
43 4. ASUMSI & TARGET BUSINESS PLAN
CABANG PELABUHAN PANJANG

bertumbuhnya sektor riil. Adapun asumsi ini diambil dari berbagai sumber, antara lain Mandi Sekuritas, Shareholder
aspiration RKAP 2017, Juknis RKAP 2017 dan IMF.

B. ASUMSI MIKRO
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa pendapatan inti cabang pelabuhan bengkulu berasal dari
pelayanan jasa kapal, cargo, dan petikemas.Komponen untuk menentukan pendapatan ini adalah tarif dan perkembangan
throughput.

TABEL 4.2
ASUMSI PERTUMBUHAN KAPAL (UNIT dan GRT)

Salah satu pelayanan jasa yang dimiliki oleh Cabang Pelabuhan Panjang adalah pelayanan jasa kapal. Untuk dapat menghitung
produktifitas tersebut dibutuhkan asumsi pertumbuhan throughput kapal. Asumsi ini diambil dengan perhitungan pertumbuhan
kapal pada 5 tahun sebelumnya dengan menggunakan laju pertumbuhan sedang. Untuk masing-masing jenis kapal memiliki
pertumbuhan yang berbeda-beda. Pada jenis pelayaran luar negeri untuk satuan UNIT kapal mengalami kenaikan begitupun pada
GRT kapal. Untuk pelayaran rakyat GRT dan UNIT kapal mengalami penurunan karena pengalihan lokasi sandar maupun
modernisasi pelabuhan.

PERTUMBUHAN TRAFIK KAPAL (UNIT)

No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020


1 Pelayaran Luar Negeri 2% 2% 2% 2% 2%
2 Pelayaran Dalam Negeri 6% 6% 6% 6% 6%
3 Pelayaran Rakyat -10% -10% -10% -10% -10%
4 Pelayaran Perintis 0% 0% 0% 0% 0%
5 Kapal Negara/Tamu 10% 10% 10% 10% 10%

PERTUMBUHAN TRAFIK KAPAL (GRT)

No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020


1 Pelayaran Luar Negeri 5% 5% 5% 5% 5%
2 Pelayaran Dalam Negeri 6% 6% 6% 6% 6%
3 Pelayaran Rakyat -10% -10% -10% -10% -10%
4 Pelayaran Perintis 0% 0% 0% 0% 0%
5 Kapal Negara/Tamu 5% 5% 5% 5% 5%

TABEL 4.3
ASUMSI PERTUMBUHAN BARANG (TON)
44 4. ASUMSI & TARGET BUSINESS PLAN
CABANG PELABUHAN PANJANG

PERTUMBUHAN TRAFIK BARANG (TON)

No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

1 General Cargo 365% 73% 20% 20% 20%

2 Bag Cargo -22% 10% 4% 4% 4%

3 Curah Cair 23% 5% 5% 5% 5%

4 Curah Kering 3% -7% 20% 20% 20%

5 Peti kemas 0% 0% 0% 0% 0%

6 Lain-Lain 0% 0% 0% 0% 0%

7 Hewan 0% 0% 0% 0% 0%

 Potensi komoditi kelapa sawit yang cukup besar dari wilayah hinterland memberikan angin positif bagi peningkatan arus
bongkar muat curah cair di Pelabuhan Panjang. Wilayah Hinterland Pelabuhan Panjang meliputi Sumatera bagian selatan
dan Provinsi Lampung.
 Potensi batubara sebagai salah satu komoditi curah kering mengalami kenaikan tiap tahunnya. Hal ini dipengaruhi oleh
harga batubara yang tinggi di pasar internasional. Proyeksi pertumbuhan kargo batubara diprediksi meningkat, dengan
adanya rencana revitalisasi angkutan kereta api sebagai salah satu intermoda dari tambang ke Pelabuhan Panjang.
 Pada komoditi general cargo di proyeksi meningkat per tahun, hal ini terjadi karena terdapat kegiatan kapal Ro-Ro di
Pelabuhan Panjang
 Pada komoditi Bag cargo di proyeksi meningkat per tahun, hal ini terjadi karena kenaikan distribusi pupuk subsidi ke
wilayah Sumatera bagian selatan.

TABEL 4.4
ASUMSI LAIN-LAIN
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
1 Beban pegawai 8% 8% 8% 8% 8%
2 Beban Bahan 5% 5% 5% 5% 5%
3 Beban pemeliharaan 5% 5% 5% 5% 5%
4 Beban Administrasi Kantor 5% 5% 5% 5% 5%
5 Beban Umum 5% 5% 5% 5% 5%
6 Pendapatan Fasilitas rupa- 5% 5% 5% 5% 5%
rupa
7 Kenaikan Tarif 0% 0% 0% 0% 10%
45 4. ASUMSI & TARGET BUSINESS PLAN
CABANG PELABUHAN PANJANG

. Sesuai dengan perjanjian kerja bersama antara pelabuhan dan SPPI, bahwa gaji pegawai diperkirakan naik 3% diambah dengan
nilai inflasi, maka didapat 8%.Sedangkan beban lainnya diasumsikan naik sesuai dengan naiknya inflasi setiap tahun, yakni sebesar
5%.Tarif diasumsikan naik setiap 5 tahun, mulai pada tahun 2020 sebesar 10%.

C. TARGET KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)

Salah satu metode pegukuran keberhasilan program kerja dapat dilakukan dengan pengukuran Key Performance Indikator (KPI)
atau Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) atau disingkat KPI /IKUadalah ukuran-ukuran tertentu yang
merupakan target-target yang terukur dan harus dicapai oleh Direksi/ General Manager Cabang Pelabuhan, / Direksi Anak
Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dalam melakukan pengelolaaan,pengurusan dan pengawasan perusahaan.

KPI Cabang Pelabuhan dan KPI Anak Perusahaan disusun serta dikelola oleh Direktorat Pengelolaan Anak Perusahaan dan
berpedoman pada KPI Korporat Dasar penyusunan KPI Cabang Pelabuhan yaitu:
a. KPI Korporat yang tertuang dalam Kontrak Manajemen PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
b. Rencana Kerja dan Anggaran masing-masing Cabang Pelabuhan.

Indikator-indikator pada KPI Korporat disusun dengan menggunakan kerangka Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dan
dikelompokkan ke dalam lima (5) perspektif, yaitu:
a. Keuangan dan Pasar
Merupakan kelompok indikator yang mengukur hasil-hasil finansial dan pasar utama perusahaan yang menunjukkan
kesinambungan finansial dan pencapaian pasar;
b. Fokus Pelanggan
Merupakan kelompok indikator yang mengukur hasil-hasil kinerja fokus pada pelanggan perusahaan yang bertujuan
menunjukkan sebaik apa perusahaan telah memuaskan pelanggan dan keterikatannya dalam hubungan jangka panjang;
c. Efektivitas Produk dan Proses
Merupakan kelompok indikator yang mengukur hasil-hasil kinerja produk dan operasional utama perusahaan, yang bertujuan
memeragakan mutu dan nilai produktif dan jasa yang menimbulkan kepuasan dan keterikatan pelanggan;
d. Fokus Pegawai
Merupakan kelompok indikator yang mengukur hasil-hasil kinerja perusahaan dalam aspek fokus pada tenaga kerja, yang
tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa baik perusahaan dalam menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang
produktif, peduli, dan membangun keterikatan serta lingkungan pembelajaran untuk semua tenaga kerja;
e. Kepemimpinan, Tata Kelola, dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan
Merupakan kelompok indikator yang mengukur hasil-hasil utama perusahaan di bidang kepemimpinan Tata kelola dan
Tanggungjawab kemasyarakatan, yang ditujukan untuk menunjukkan perusahaan yang mapan secara keuangan dan beretika
yang memenuhi tanggung jawab sosialnya dan mendukung komunitas utamanya.

TABEL 4.5
46 4. ASUMSI & TARGET BUSINESS PLAN
CABANG PELABUHAN PANJANG

PERSPEKTIF KPKU
Terdapat 5 aspek pengukuran dan ketentuan maksimum minimum KPI, hal ini antara lain:

JUMLAH UKURAN KINERJA TERPILIH


NO PERSPEKTIF
MINIMUM MAKSIMUM

1. Keuangan dan Pasar 3 5

2. Fokus Pelanggan 2 3

3. Efektifitas Produk dan Proses 3 5

4. Fokus Tenaga Kerja 2 3

5. Kepemimpinan , Tata Kelola & Tanggung jawab 3 5


Kemasyarakatan

TOTAL 13 21

Target KPI Cabang Pelabuhan disusun dengan pertimbangan berikut, yaitu:


a. Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero);
b. Usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan pada tahun penetapan KPI;
c. Prognosa pencapaian nilai indikator kinerja pada tahun pengajuan Usulan RKAP;
d. Memenuhi persyaratan dan harapan stakeholders;
e. Penentuan target kinerja yang optimal paling sedikit harus memenuhi trend sustainability principle, dengan besaran target
yang lebih tinggi dibandingkan dengan target kinerja pesaing/perusahaan sejenis, benchmark utama, target kinerja tahun-
tahun sebelumnya, atau pencapaian kinerja tahun-tahun sebelumnya;
f. Pertimbangan lain yang ditetapkan oleh Direksi.

Setelah target kinerja ditentukan, maka perlu dilakukan pengendalian pencapaian target-target KPI tersebut secara periodik oleh
masing-masing pengelola.Mengingat kontrak manajemen tahun 2017 telah disusun dan disahkan, maka KPI dan target mengacu
pada kontrak manajemen tahun tersebut.
47 4. ASUMSI & TARGET BUSINESS PLAN
CABANG PELABUHAN PANJANG

TABEL 4.6
TARGET KPI CABANG PELABUHAN
Adapun target KPI Cabang Pelabuhan Panjang pada setiap tahun dapat dilihat pada tabel

INDIKATOR KPI SAT BOBOT 2017 2018 2019 2020


A. KEUANGAN DAN PASAR
1 EBITDA Margin % 8 26,91 29,15 29,16 29,72
Pertumbuhan
2 % 8 7,37 5,63 6,38 7,38
Pendapatan Usaha
Average Collection
3 Hari 8 25.72 24,50 23,20 22,00
Period
B. FOKUS PELANGGAN
Indeks Kepuasan
4 Skala Likert 10 3,87 3,90 4,20 4,50
Pelanggan
Persentase Tindak
5 Lanjut Customer % 12 100 100 100 100
Komplain
C. EFEKTIVITAS PRODUK DAN PROSES
Waiting Time for
6 Jam 7 0,50 0,50 0,45 0,40
Pilot
Produktifitas B/M
7 (B/S/H) 7 36 36 36 36
Petikemas (B/S/H)
8 BOR % 6 65,34 66,25 66,75 67,40
D  FOKUS TENAGA KERJA
Produktivitas Rp.juta/
9 8 163,76 170,93 174,74 186,87
Pegawai Orang
Indeks Kepuasan
10 Skala Likert 9 4 4,10 4,20 4,50
Pegawai
E KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB KEMASYARAKATAN
Persentase Tindak
11 % 6 100 100 100 100
Lanjut Audit
Penyerapan Investasi
12 % 6 87.5 87.5 87.5 87.5
(CAPEX)
Ketepatan
13 Penyampaian % 5 100 100 100 100
Laporan Bulanan
100

Anda mungkin juga menyukai