Anda di halaman 1dari 17

Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Dana

Alokasi Khusus (DAK) bagi Pemerintah Daerah

Plt. Direktur Politik dan Komunikasi


Senin, 18 Oktober 2021
1
Outline

Dasar Hukum Dana Alokasi Khusus (DAK)

Peran Kementerian PPN/Bappenas dalam DAK

Perkembangan Total Alokasi TKDD Tahun 2017-2021

Keterkaitan DAK dengan Prioritas Nasional

Arah Kebijakan DAK Tahun 2022


Slide - 2
Dasar Hukum Dana Alokasi Khusus...(1/5)
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

• Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah adalah suatu sistem pembagian
keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka pendanaan
penyelenggaraan Desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah,
serta besaran pendanaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
• Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.
• Dana Perimbangan terdiri atas; Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi
Khusus (DAK)
• Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan
urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

Pasal 39:
• Kegiatan khusus yang dimaksud sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan dalam APBN.
Slide - 3
Dasar Hukum Dana Alokasi Khusus...(2/5)
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Pasal 40:
Pemerintah menetapkan kriteria DAK yang meliputi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
• Kriteria umum = mempertimbangkan kemampuan Keuangan Daerah dalam APBD
• Kriteria khusus = memperhatikan peraturan perundang-undangan dan karakteristik daerah
• Kriteria teknis = ditetapkan oleh Kementerian Negara/Departemen Teknis

Pasal 41
• Daerah penerima DAK wajib menyediakan Dana Pendamping sekurang-kurangnya 10% dari alokasi DAK.
• Dana Pendamping dianggarkan dalam APBD.
• Daerah dengan kemampuan fiskal tertentu tidak diwajibkan menyediakan Dana Pendamping.

Slide - 4
Dasar Hukum Dana Alokasi Khusus...(3/5)
PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

Pasal 50: DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan program yang menjadi prioritas nasional.
Pasal 52: Program yang menjadi prioritas nasional dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.

Pasal 52-57:
• Kriteria umum: dihitung melalui indeks fiskal netto
Menteri teknis •
Ketetapan Kriteria khusus: dirumuskan melalui indeks kewilayahan
mengusulkan
kegiatan khusus oleh Menkeu dengan mempertimbangkan masukan dari
kegiatan khusus
disampaikan MPPN dan Menteri/pimpinan lembaga terkait
yang akan •
Menteri teknis Kriteria teknis: dirumuskan melalui indeks teknis oleh
didanai dari DAK
kepada Menkeu Menteri teknis terkait

Kegiatan ditetapkan Menkeu menentukan


setelah berkoordinasi daerah penerima DAK dan
dengan Mendagri, besaran alokasi DAK
Menkeu, dan MPPN berdasarkan tiga kriteria

Slide - 5
Dasar Hukum Dana Alokasi Khusus...(4/5)
PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

• Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan


• Menteri teknis menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK  dikoordinasikan oleh Mendagri
• Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK dalam APBD.
• DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik,
penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
• Daerah penerima DAK wajib mengganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya
10% dari besaran DAK  untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik
• Daerah dengan kemampuan keuangan tertentu tidak wajib mengganggarkan Dana Pendamping
• DAK disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas
Umum Daerah

Slide - 6
Dasar Hukum Dana Alokasi Khusus...(5/5)
PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

Pasal 63:
• Kepala daerah menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan
penggunaan DAK kepada Menkeu, Menteri teknis, dan Mendagri
• Penyaluran DAK dapat ditunda jika Daerah tidak menyampaikan laporan
• Menteri teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK kepada Menkeu, MPPN, dan
Mendagri

Pasal 64:
• MPPN dan Menteri teknis melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan teknis
pelaksanaan kegiatan yang didanai DAK
• Menkeu melakukan pengawasan dan evaluasipengelolaan keuangan DAK

Slide - 7
Peran Kementerian PPN/Bappenas dalam DAK

Slide - 8
Proses Perencanaan & Penganggaran Dana Transfer Khusus
Sesuai Permen PPN 4/2019 tentang Tata Cara Perencanaan Dana Transfer Khusus

Slide - 9
Perkembangan Total Alokasi TKDD Tahun 2017-2021
Dalam juta rupiah
• Secara umum dari tahun 2017-2021
alokasi TKDD900,000,000
meningkat, dengan
komponen terbesar DAU dan DBH. 10,56% -0,80% -6,58%
800,000,000 -1,85%
• DAK Fisik berada di kisaran 8- 9 %
TKDD, sementara DAK nonfisik di
700,000,000
kisaran 15 – 17% TKDD
600,000,000
• Adapun peningkatan DAK bersifat
fluktuatif baik secara nominal
500,000,000
ataupun secara proporsional
terhadap alokasi TKDD.
400,000,000

300,000,000 12% 10% 13% 10% 9%


52% 54% 51% 52% 51%
200,000,000 9% 8% 8% 9% 9%
15% 16% 16% 16% 17%
100,000,000 1% 1% 1% 2% 2%
3% 3% 3% 3% 3%
-
2017 2018 8% 20198% 8%2020 9% 2021 9%

TOTAL TKDD 759.216.105 745.201.581 823.865.441 817.249.255 763.505.370

Sumber : Data DJPK Kemenkeu, diolah Dit. Pembangunan Daerah Kemen PPN/ Bappenas

3 Slide - 10
Keterkaitan DAK dengan Prioritas Nasional
Prasyarat Bidang DAK
Definisi DAK Berdasarkan PP 55 tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan
DAK adalah Dana Pusat yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai
dengan Prioritas Nasional
Sumber: Pasal 1 Ketentuan Umum, UU 33/2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah

Sumber Urusan Kegiatan Prioritas


APBN Daerah Khusus Nasional

DAK ditujukan sebagai dukungan terhadap Prioritas Nasional (PN) dalam RKP dan RPJMN sehingga kebijakan
penentuan bidang, kegiatan hingga lokasi prioritas merujuk kepada target capaian PN.

Slide - 11
Tema dan Prioritas Nasional RKP Tahun 2022

Slide - 12
Dukungan DAK terhadap Major Project RKP 2022

Catatan:
Mendapat dukungan dari
DAK

Slide - 13
Penajaman Kebijakan DAK Tahun 2022
Fokus Perbaikan DAK Tahun 2022: Kebijakan DAK Fisik dan Non-fisik Tahun 2022

DAK Fisik Reguler


“Pemenuhan Pelayanan Dasar dalam Penyiapan SDM Berdaya
Saing”
Penerapan Lokasi Prioritas
Penajaman
konsep THIS (Lokpri)
Kegiatan DAK Fisik Penugasan
Fokus 1. Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan Sentra
Industri Kecil dan Menengah
Penerapan konsep THIS
1 Tercermin dalam desain Tematik DAK Penugasan berbasis Major Projects.
2. Pengembangan Food Estate dan Penguatan Kawasan Sentra
Produksi Pertanian, Perikanan, dan Hewani; dan
Konsep ini bertujuan memperbesar dampak DAK Fisik Penugasan dalam
mendukung tematik tertentu secara holistik dan terintegrasi dengan basis
3. Peningkatan Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan
spasial. Seluruh bidang yang berada dalam tematik tertentu ditujukan untuk Inklusif di wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
mencapai outcome tematik yang sudah ditentukan.
DAK Non-Fisik
Mendukung prioritas nasional
Pemilihan daerah lokasi prioritas DAK Fisik Penugasan dengan
2 lebih selektif. Lokasi prioritas difokuskan kepada daerah-daerah yang
mendukung tematik DAK Fisik Penugasan

Penajaman kegiatan DTK sehingga berorientasi hasil


3 yang berdampak langsung pada pembangunan daerah dan mencapai
target nasional. Perbaikan ini ditandai dengan redesain menu
kegiatan pada DAK Fisik dengan menghindari menu yang bersifat
rutin dan tidak bernilai signifikan.
Slide - 14
Arah Kebijakan DAK Fisik & Non Fisik Tahun 2022
DAK Fisik DAK Non Fisik
1. Mempertajam fokus kegiatan DAK sehingga berdampak 1. Dukungan pendanaan DAK Nonfisik bagi program prioritas
langsung pada pertumbuhan ekonomi sebagai respon nasional yang menjadi fokus APBN TA 2022.
dampak pandemi Covid-19.
2. Penyempurnaan besaran unit cost dengan penerapan unit
2. Melanjutkan penguatan atas upaya pemerataan layanan dan cost majemuk untuk Dana BOS, BOP PAUD, dan BOP
penyediaan infrastruktur dasar di daerah. Pendidikan Kesetaraan.

3. Percepatan pencapaian target prioritas nasional melalui DAK 3. Perluasan target output Tunjangan Guru dengan
Fisik Penugasan berbasis tematik khususnya pada sektor penambahan output guru PPPK untuk TPG, Tamsil, dan TKG,
Pariwisata dan Industri Kecil dan Menengah (IKM), Food sesuai amanat UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
Estate dan Sentra Produksi Pertanian, Perikanan, dan
Hewani, serta Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan 4. Pemantauan capaian output/outcome dalam rangka
Inklusif di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. mendukung pemenuhan SPM daerah melalui integrasi
pelaporan antarkementerian.
4. Mempertajam penentuan lokasi prioritas berbasis sektoral
dan regional. 5. Pendanaan untuk mendukung kegiatan bidang industri kecil
dan menengah yang merupakan urusan daerah sesuai
5. Memperkuat sinergi pemanfaatan DAK Fisik dengan kegiatan
yang didukung oleh sumber pendanaan lainnya.
prioritas nasional dan meningkatkan nilai tambah dan daya
saing produk di dalam Sentra IKM
6. Peningkatan akuntabilitas pengelolaan DAK Fisik melalui
penguatan alokasi berbasis kinerja dan penguatan kualitas
DAK Non Fisik Tahun 2022 juga tetap melanjutkan dukungan dalam
pengawasan.
peningkatan kualitas layanan sektor produktif seperti pariwisata dan
pertanian, serta mendorong peningkatan investasi di daerah

Slide - 15
Kebijakan DAK Fisik & Non Fisik Tahun 2022
DAK Fisik Reguler DAK Non-Fisik
“Pemenuhan Pelayanan Dasar dalam Penyiapan SDM Berdaya Saing” Mendukung Prioritas Nasional

Bantuan Tunjangan Khusus Guru Dana Bantuan


Operasional PNSD di Daerah Khusus Operasional
Infrastruktur Sekolah (BOS) Penyelenggaraan
Pendidikan Kesehatan Jalan Air Minum Sanitasi Perkim Kesetaraan
dan KB Dasar
Tambahan Penghasilan
(Tamsil) Guru PNSD
Bantuan Operasional Dana Bantuan
DAK Fisik Penugasan Penyelenggaraan Operasional
Pendidikan Anak Usia Tunjangan Profesi Guru Penyelenggaraan
1. Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan Sentra Industri Kecil Dini (BOP PAUD) Museum dan
(TPG) PNSD
dan Menengah Taman Budaya

Bantuan Operasional Perlindungan


Bantuan Operasional Keluarga Berencana Perempuan dan
Kesehatan (BOK) Anak (PPA)
(BOKB)
Pariwisata IKM Jalan Lingkungan Perdagangan* UMKM*
Hidup
Ketahanan
Fasilitasi
2. Pengembangan Food Estate dan Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pelayanan
Pangan dan
Penanaman
Pertanian, Perikanan, dan Hewani Kepariwisataan Modal
Pertanian

Peningkatan
Penguatan Kapasitas Layanan Kapasitas
Kelembagaan Pengolahan KUKM
Pertanian Kelautan Irigasi Kehutanan Lingkungan Jalan Perdagangan* Sentra IKM* Sampah (LPS) (PK2UKM)
Perikanan Hidup
3. Peningkatan Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Inklusif di
wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua

Transportasi Transportasi
Jalan
Perdesaan Laut

*Merupakan bidang/jenis DAK baru di DAK 2022


Slide - 16
Terima Kasih
ditpolkom@bappenas.go.id
dssotijaningsih@bappenas.go.id
munaya.nasiri@bappenas.go.id
hanifa.ramadhyani@bappenas.go.id

17

Anda mungkin juga menyukai