Anda di halaman 1dari 16

MEMAHAMI POPULASI DAN SAMPEL

DALAM METODE PENELITIAN


BISNIS

Nama Kelompok 5:
Ni Kadek Windi Sasmita (07/2102612010364)
I Kadek Khrisna Gatra Pradana (13/2102612010370)
Ni Made Ayu Dwipayanthi (27/2102612010384)
Putu Berlian Purnama Putra (26/2102612010383)
Putu Eka Ayu Cahyani (32/2102612010389)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia, serta taufik dan
hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Memahami Populasi dan Sampel dalam
Metode Penelitian Bisnis. Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa
mengungkapkan getaran jiwa, penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan
dan kedangkalan ilmu yang kami miliki.

Kami sangat berharap paper ilmiah ini dapat berguna dalam rangka memambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai kebijakan sector industri. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan paper ilmiah yang akan kami buat
di masa mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
mendatang.

Denpasar,21 Juni 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................iii
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................iii
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................iii
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................................iii
BAB II...........................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................1
2.1 Pengertian populasi dan sampel........................................................................................................1
1. Pengertian Populasi Menurut Para Ahli......................................................................................1
2. Pengertian Sampel Menurut Para Ahli........................................................................................1
3. Perbedaan populasi dan sempel.................................................................................................2
4. Manfaat Menggunakan Sampel..................................................................................................2
5. Syarat Sampel.............................................................................................................................3
6. Karakteristik sampel...................................................................................................................4
2.2 Memahami Teknik Sampling..............................................................................................................4
1. Pengertian Teknik Sampling...........................................................................................................4
2. Pengertian Teknik Sampling Menurut Ahli..................................................................................4
3. Tujuan Teknik Pengambilan Sampel...........................................................................................5
4. Langkah-langkah Teknik Sampling..............................................................................................7
2.3 Cara Menentukan Ukuran Sampel Dan Anggota Berdasarkan Populasi............................................8
Contoh populasi dan sampel..............................................................................................................9
KESIMPULAN.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dimana dalam menentukan sebuah bisnis kita harus melakukan sebuah penelitian dan di
penelitian tersebut terdapan penentuan populasi dan sampel, dimana kita harus menentukan
apakah bisnis yang akan kita buat dapat di terima oleh konsumen oleh sebab itu kita harus
mengambil sampel di sebuah populasi ,sehingga kita bisa mengukur dan melihat seberapa
banyak yang memiliki minat dengan bisnis yang kita buat.
Dan juga mengambil sampel dalam sebuah populasi sangatlah penting agar kita mampu
mengukur tingkat konsumen

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah yang dimaksud dengan populasi dan sampel?
2. Apa saja perbedaan populasi dan sampel ?
3. Apa saja manfaat sampel?
4. Apa sajakah syarat jika mangambil sampel?
5. Bagaimanakah karakter sampel?
6. Apa sajakah Teknik sampeling itu ?
7. Bagaiman cara mengukur dan anggota sampel?
8. Contoh dari populasi dan sampel?

1.3 TUJUAN
Tujuannya adalah lebih memahami tentang populasi dan sampel dalam penelitian sebuah
bisnis

iii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian populasi dan sampel
Populasi dan Sampel adalah salah satu bagian penting pada penelitian. Dua istilah
tersebut sebenarnya berbeda pengertian, tetapi keduanya sama-sama digunakan untuk
mewakili sasaran dari penelitian. Selain itu, populasi dan sampel juga sebenarnya saling
berkaitan, karena sampel pada dasarnya adalah bagian dari populasi.

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian sedangkan sampel adalah sebagian
kecil atau separuh dari objek penelitian tersebut

1. Pengertian Populasi Menurut Para Ahli


Populasi dalam konteks penelitian merupakan objek keseluruhan dalam sebuah penelitian
atau dapat dikatakan populasi adalah jumlah keseluruhan dari individu-individu yang karakternya
akan diteliti. Populasi itu dapat berupa orang, benda, perusahaan, sampai lembaga yang sifatnya
dapat dihitung jumlahnya.
 Sugiono
Sugiono mengatakan bahwa populasi merupakan suatu wilayah yang digeneralisasi dan
terdiri dari objek yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan apa yang ditetapkan peneliti
untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya.

 Gulo
Gulo menyatakan bahwa populasi merupakan keseluruhan satuan analisis yang menjadi
sasaran penelitian.

 Margono
Margono menjelaskan bahwa populasi adalah semua data yang dijadikan perhatian peneliti.
Data itu tergabung dalam satu ruang lingkup yang sudah ditentukan.
 Arikunto
Definisi populasi menurut Arikunto adalah keseluruhan dari objek penelitian, baik manusia,
nilai, benda, manusia, sampai peristiwa yang dijadikan sebagai sumber data penelitian.

2. Pengertian Sampel Menurut Para Ahli


Sampel pada dasarnya adalah bagian dari populasi. Maksudnya berarti pengertian sampel adalah
sebagian dari objek penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Sugiyono
Sugiyono mengartikan sampel sebagai sebagian dan karakteristik yang ada pada populasi.
Jadi, pengambilan sampel dapat dilakukan apabila jumlah dari objek penelitian terlalu besar
untuk diteliti sehingga perlu suatu perwakilan.
Selain itu, sampel juga digunakan untuk meneliti objek penelitian skala kecil untuk nantinya
digeneralisasikan ke dalam seluruh objek penelitian. Dengan demikian, waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan penelitian akan lebih singkat.

1
 Arikunto
Menurut Arikunto, sampel merupakan wakil dari populasi yang ditentukan untuk diteliti.
Maka, ketika penelitian yang dilakukan sasarannya adalah sebagian dari populasi berarti hal
itu adalah penelitian pada sampel.
 Nana Sudjana
Senada dengan ahli-ahli lainnya, Nana Sudjana juga mengatakan bahwa sampel merupakan
sebagian dari populasi. Sebagian populasi ini sifatnya bisa dijangkau oleh peneliti tetapi
sifatnya sama dengan keseluruhan populasi. Sehingga ketika digeneralisasikan, sampel dapat
mewakili seluruh populasi.

3. Perbedaan populasi dan sempel


1. Perbedaan Dari Pengertian

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, populasi merupakan keseluruhan objek


yang diteliti sementara sampel merupakan bagian dari populasi itu sendiri.

2. Perbedaan Dari Fokus Kerjanya

Fokus dari populasi adalah identifikasi karakteristik anggota populasi sementara fokus
dari sampel adalah pendugaan atau generalisasi karakteristik yang sudah ditentukan
melalui populasi.

3. Dari Proses Pengumpulan Data

Data populasi mengingat cakupannya yang luas dapat dilakukan melalui kegiatan seperti
sensus. Sementara sampel akan lebih efektif pengumpulan datanya apabila menggunakan
survei.

Jadi, perbedaan populasi dan sampel, yaitu populasi fokusnya kepada semua objek yang
diteliti sedangkan sampel hanya sebagian kecil dari populasi yang diambil untuk diteliti
dan dianggap bisa mewakili populasi.

4. Manfaat Menggunakan Sampel

 Sampel Sudah Mewakili Populasi

Meskipun hanya sebagian dari sasaran peneliti, tetapi sampel sudah dapat membuat
penelitian tetap valid. Tetapi, tetapi harus memperhatikan ketentuannya untuk mengambil
sampel.

 Efisiensi Waktu

2
Sampel digunakan karena pada umumnya populasi yang dijadikan sasaran penelitian
memiliki jumlah yang sangat banyak. Oleh karena itu, populasi bisa diwakilkan oleh
sebagian saja yang disebut dengan sampel.
Tentunya jika harus meneliti satu per satu objek akan membutuhkan waktu yang lama,
terutama jika jumlah populasinya ribuan. Namun, dengan sampel waktu tentunya akan
terpangkas secara signifikan, tetapi hasil penelitian tetap valid.

 Efisiensi Biaya
Hal ini kembali berkaitan dengan jumlah dari populasi juga sampel. Selain irit waktu,
tentunya sampel akan lebih mengirit biaya. Misalnya ketika membuat angket atau kuesioner
tentunya tidak perlu mencetak dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah populasi.

 Efisiensi Sumber Daya Manusia


Sumber daya juga menjadi lebih efisien karena tidak membutuhkan bantuan dari banyak
orang untuk melakukan penelitian. Selain untung dari segi jumlah SDM, koordinasi antar
SDM yang melakukan penelitian juga akan lebih mudah.

 Memudahkan Pengolahan Data


Ketika data yang didapat tidak terlalu banyak, maka akan menguntungkan ketika data diolah
dan dianalisis.

5. Syarat Sampel
Terdapat beberapa persyaratan yang bisa digunakan untuk mewakili suatu populasi dan sampel
untuk diteliti. Syarat itu antara lain:
 Mewakili Populasi
Maksudnya adalah populasi dan sampel yang dipilih sebagai sasaran penelitian wajib
memenuhi karakteristik tema penelitian sehingga dapat dikatakan mewakili populasi.

 Harus Tepat
Pemilihan populasi dan sampel juga harus tepat dan jangan sampai melenceng dari tema
penelitian. Karena jika populasi dan sampel yang dipilih salah, maka penelitian menjadi tidak
valid.

 Tidak Menyusahkan
Maksudnya adalah pihak yang diteliti bisa sewaktu-waktu datanya diambil agar memudahkan
peneliti.

 Memberikan Keterangan
Maksudnya adalah populasi dan sampel yang dipilih dapat menunjang keterangan-keterangan
pada penelitian

3
6. Karakteristik sampel

1. Akurasi

Akurasi berarti sejauh mana sampel didapatkan tanpa adannya bias sampel. Sampel, apabila
diambil dengan benar maka ukuran perilaku, sikap hingga pengetahuan dari beberapa elemen
sampelnya akan memiliki hasil kurang dari variabel pengukuran yang diambil dari populasi yang
sama.

2. Presisi

Karakteristik kedua adalah presisi. Presisi berkaitan dengan ketepatan atau ketelitian
Presisi ini mengacu pada seberapa dekat taksiran sampel dengan karakteristik populasi. Semakin
tinggi tingkat presisi maka semakin besar kemungkinan sampel yang didapat bersifat representatif
terhadap populasi.

2.2 Memahami Teknik Sampling


1. Pengertian Teknik Sampling
Teknik sampling disebut juga dengan teknik pengambilan sampel penelitian. Sampel dalam
hal ini merupakan sebagian dari populasi di dalam penelitian. Sebagai penjelasan populasi
merupakan keseluruhan objek yang dijadikan sasaran dalam penelitian, sedangkan sampel
adalah sebagian populasi yang bisa mewakili.
Teknik sampling itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sampel acak (random
sampling) atau disebut juga dengan probability sampling serta sampel non-acak (non-
random sampling) yang disebut juga dengan non-probability sampling.

2. Pengertian Teknik Sampling Menurut Ahli


 Sugiyono (2001)
Sugiyono menjelaskan bahwa teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.
 Margono (2004)
Margono menyatakan bahwa teknik sampling adalah cara untuk menentukan jumlah
sampel yang akan dijadikan sumber data, dengan memperhatikan karakteristik dan
penyebaran populasi agar bisa benar-benar mewakili.
 Teken (1965)
Menurut teken, pengambilan teknik sampling merupakan teknik untuk mengambil
sampel yang memenuhi sifat-sifat seperti:
 Dapat dipercaya untuk menggambarkan seluruh populasi yang diteliti.
 Sederhana
 Bisa menentukan presisi dengan menentukan standard deviation dari taksiran yang
didapatkan.
 Bisa memberikan banyak keterangan dengan biaya yang cenderung sedikit.

4
3. Tujuan Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel memiliki tujuan antara lain:
 Mendapatkan data yang relevan dengan penelitian.
 Memberikan informasi yang terkait dengan populasi.
 Dijadikan acuan untuk mengambil kesimpulan, saran, dan keputusan setelah penelitian
dilakukan.

Sampling adalah proses di mana porsi dari suatu populasi diseleksi agar dapat mewakilkan
populasi tersebut. Tujuan dari dilakukannya sampling adalah untuk mendapatkan sampel
(objek sampling) yang benar-benar sesuai dan dapat menggambarkan populasi untuk
dijadikan sebagai subjek penelitian. Secara garis besar, teknik pengambilan sampel terbagi
menjadi dua yaitu probability sampling (random sampel) dan non-probability
sampling (non-random sampel).Masing-masing dari keduanya memiliki macam jenis
pengambilan sampel lagi. antara lain :

A. Probability Sampling

Biasa disebut juga dengan random sampel atau teknik pengambilan sampel secara acak.
Teknik pengambilan ini berarti memberikan seluruh anggota populasi kesempatan yang
sama untuk menjadi sampel terpilih.Penggunaanya biasa digunakan untuk populasi dengan
jumlah atau besaran anggota yang bisa ditentukan terlebih dahulu. Beberapa model atau jenis
lain dari teknik pengambilan random sampel, yaitu:

1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Merupakan jenis teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dengan cara
sederhana melalui pengundian atau pendekatan bilangan acak. Kelebihan dari penggunaan
model ini adalah dapat mengurangi bias atau kecenderungan berpihak pada suatu anggota
populasi tertentu. Kelebihan lainnya yaitu dapat mengetahui secara langsung adanya
kesalahan baku (standard error) dalam penelitian. Meski begitu model ini memiliki
kelemahan yaitu rendahnya jaminan mengenai sampel yang terpilih apakah dapat bersifat
representatif.

2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

Pengambilan sampel melalui model ini berarti menetapkan sampel awal secara acak tetapi
untuk sampel selanjutnya dipilih secara sistematis melalui cara dan pola tertentu. Pola
umum dari pengambilan sampel teknik ini adalah melalui bilangan kelipatan dari jumlah
anggota populasi yang akan diambil. Misalnya, diambil sampel dari populasi dengan
jumlah 50. Setiap orang yang masuk urutan kelipatan 5 akan diambil sebagai sampel
artinya, orang ke-5, 10, 15, 20, dan seterusnya akan dijadikan sampel penelitian hingga
orang ke-50.

5
3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

Pengambilan sampel acak berstrata berarti melakukan penentuan sampel dengan


menetapkan pengelompokan anggota populasi melalui kelompok tingkatan tertentu.
Misalnya penelitian terhadap tingkat membaca anak sekolah yang dikelompokkan
berdasarkan jenjang pendidikannya. Tingkatan dari kelompok tersebut akan ditentukan
dari kelompok anak sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas atau sebaliknya.

4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Wilayah (Cluster Random Sampling)

Sesuai dengan namanya model pengambilan sampel ini menentukan sampel berdasarkan
kelompok wilayah atau area dari suatu populasi tertentu. Model pengambilan sampel ini
mengelompokkan objek penelitian menurut suatu area tempat domisili populasi.
Tujuannya antara lain untuk meneliti suatu hal yang ada hingga menjadi ciri khas dari
satu wilayah tertentu.

Misalnya peneliti ingin mengetahui tingkat partisipasi masyarakat kota Semarang terhadap
program pemerintah daerah. Peneliti akan menentukan sampel dari wilayah-wilayah yang
tersebar di kota Semarang. Baik pada tingkat kecamatan, desa, hingga dusun.

B. Non-Probability Sampling

Berkebalikan dengan teknik probability sampling, teknik pengambilan sampel ini tidak
memberikan kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih.
Teknik sampling jenis ini biasanya digunakan untuk populasi yang besaran anggota
populasinya belum atau tidak dapat ditentukan terlebih dahulu. Macam dari teknik
pengambilan sampel non-probability sampling di antaranya adalah:

1. Purposive Sampling

Adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai
sampel-sampel yang paling sesuai serta dianggap bersifat representatif. Teknik
pengambilan dengan purposive sampling cenderung memiliki sampel dengan kualitas
yang tinggi. Karena peneliti sebelumnya telah membuat batas atau kriteria tertentu
secara jelas mengenai sampel yang akan dipilihnya. Misal seperti ciri demografi, gender,
jenis pekerjaan, umur, jenjang pendidikan dan lain sebagainya. Teknik ini termasuk
teknik pengambilan sampel yang cukup sering dapat kalian jumpai dalam penelitian.

2. Snowball Sampling

Biasa juga dikenal dengang nama teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik
pengambilan sampel ini digunakan melalui wawancara secara korespondensi.Artinya
peneliti bisa meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel

6
berikutnya demikian seterusnya hingga akhirnya kebutuhan sampel terpenuhi. Teknik
pengambilan sampel bola salju biasa digunakan untuk penelitian dengan sampel yang
sifatnya sensitif dan membutuhkan privasi dari respondennya. Misal seperti penderita
HIV, penyintas kekerasan seksual dan lain sebagainya.

3. Accidental Sampling

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak sengaja (accidental).
Peneliti dalam melakukan accidental sampling akan mengambil sampel melalui orang
yang kebetulan ditemuinya saat itu juga.

Misalnya penelitian dilakukan pada kelompok orang-orang yang sedang berbelanja di


suatu pusat perbelanjaan, peneliti cukup menunggu di beberapa tempat di pusat
perbelanjaan tersebut lalu menetapkan sampel pada siapapun orang yang melakukan
aktivitas belanja tanpa melihat unsur-unsur lain yang menyertainya seperti umur, gender,
profesi, dan lain sebagainya. .

4. Quota Sampling

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menentukan terlebih


dahulu jumlah atau kuota dari sampel yang akan diambil.

Prinsip penentuan dari kuota sampling sama dengan accidental sampling. Bedanya hanya
jumlah atau kuota dari sampelnya sudah lebih dulu ditentukan. Kelebihan penggunaan
teknik ini adalah sifatnya yang praktis karena sampel penelitian sudah dapat diketahui
sebelumnya.

4. Langkah-langkah Teknik Sampling


Untuk menentukan sampel mana yang harus dipilih ketika melakukan penelitian, ada
beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya:

 Memahami definisi dari populasi yang diamati.


 Membuat kerangka sampel.
 Menentukan jenis teknik sampling yang tepat sesuai dengan penelitian.
 Melakukan pengumpulan data.
 Memeriksa hasil pengumpulan data yang diambil dari sampel.
Teknik pengambilan sampel ini menjadi hal yang penting saat ingin melakukan penelitian.

7
2.3 Cara Menentukan Ukuran Sampel Dan Anggota Berdasarkan
Populasi
Terdapat beberapa cara yang dibutuhan untuk penentuan ukuran sampel yang bertujuan
dapat merepresentasikan populasi dalam suatu penelitian sehingga dapat
menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam penelitian yang diamati.

 Rumus Slovin
Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah sampel
minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus
slovin ini biasa digunakan dalam penelitian survey dimana biasanya jumlah sampel
besar sekali, sehingga diperlukan sebuah formula untuk mendapatkan sampel yang
sedikit tetapi dapat mewakili keseluruhan populasi.
n = N / (N(d)^2 +1)
Dimana :
n = sampel
N = Populasi
d = Nilai presisi 95% atau sig. = 0,05
Contoh :
Jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dihendaki adalah 5% maka
jumlah sampel yang digunakan adalah :

 Formula Jacob Cohen


Jacob Cohen (1988) dalam bukunya Statistical Power Analysis for the Behavioral
Sciences, menetapkan ukuran sampel berdasarkan 8es ai analisis datanya. Ada empat
faktor yang perlu dilihat dalam penentuan ukuran sampel agar dapat memenuhi statistic
power analysis (kekuatan uji 8es aini8) yaitu sample size, significancy, directionality
and effect size.
N = L/F + u + 1
Dimana
N = Ukuran sampel
F = Effect size (didapatkan dari indeks Effect Size)
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari 8es a Power
Contoh :
Jika diketahui tingkat kepercayaan sebesar 0,99 dan effect size (F2) =0,1 dengan
terdapat 5 ubahan yang terkait dalam penelitian (u). Nilai t 8es a dengan taraf signifikan
1% dan u = 5 adalah L = 19,76. Maka:
N = (19,76 / 0,1) + 5 + 1 = 203,6 = 204

 Menurut Bluman

8
terdapat rumus untuk menentukan jumlah minimum sampel dengan
menggunakan maximum error of estimate, standar deviasi, dan nilai 𝑍𝛼/2 dari derajat
konfidensi.
Rumus Maximum error of estimate :
E = Za/2(σ/n)
Rumus penentuan jumlah sampel :
n = (Za/2 x σ)/ E)
Contoh :
Seorang ilmuwan ingin memperkirakan kedalaman rata-rata sungai. Dengan tingkat
keyakinan 99%, dia yakin bahwa perkiraan tersebut akurat dalam jarak 2 kaki. Dari
studi sebelumnya, standar deviasi dari kedalaman yang diukur adalah 4,33 kaki.
Jadi, dengan tingkat keyakinan 99% dan dengan Error dalam jarak 2 kaki dari
jarak sebenarnya, ilmuwan tersebut membutuhkan 32 sampel pengukuran.

 Gay & Diehl (1992)


Ahli Gay & Diehl berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya. Mereka
mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin 9es
aini9ative dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat
bergantung pada jenis penelitiannya.
Jika penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimumnya adalah 10% dari populasi.
Jika penelitiannya korelasional, sampel minimumnya adalah 30 subjek
Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per-grup
Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per- grup.

 Isaac Michael
Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan
penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan 9es
a ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah
populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki

Contoh populasi dan sampel


Contoh 1

Penelitian dilakukan terhadap siswa SD kelas VI di Kabupaten Pati. Jumlah Sekolah Dasar
di Kabupaten Pati ada 10. Lokasi yang berjauhan antara satu SD dengan SD yang lain
membuat peneliti hanya meneliti sampel yang diambil dari 3 SD di Kabupaten Pati tersebut.

Dari kalimat di atas, maka contoh populasi sampel penelitian tersebut adalah:

Contoh populasi : seluruh siswa SD kelas VI dari 10 SD di Kabupaten Pati

Contoh sampel : siswa kelas VI dari 3 SD di Kabupaten Pati

9
Contoh 2

Penelitian tentang kualitas beras di desa Pringapus, Yogyakarta. Jumlah beras di satu 10es
aini tentu sangat banyak. Bisa dari jumlah dalam bentuk kilogram sampai dari segi jenis
beras yang tersedia.

Saking banyaknya jenis beras yang akan diteliti, maka peneliti mengambil sampel dari
beberapa jenis beras yang paling mudah didapatkan. Hasil penelitian terhadap sampel beras
ini kemudian dianggap mewakili hasil penelitian semua beras di desa Pringapus.

Dari kalimat di atas, maka contoh populasi sampel penelitian tersebut adalah:

Contoh populasi: Semua jenis beras yang ada di desa Pringapus, Yogyakarta

Contoh sampel: Beberapa jenis beras yang ada di desa Pringapus, Yogyakart

1
KESIMPULAN
Jadi di dalam sebuah penelitian sebuah bisnis kita harus melakukan pengambilan sampel dalam
sebuah populasi karena dengan melakukan sampel dalam sebuah populasi kita mampu mengukur
dan mempermudah kita dalam melakukan penelitian,jadi kita harus lebih memahami lebih jauh
tentang melakukan sampel dalam populasi dari pemehaman,kerekter,Teknik,rumus jadi kita lebih
pamah dalam mengambil sampel dalam sebuah populasi.

Dan dengan mempelajari lebih lanjut mengenai populasi dan sampel akan membantu kita dalam
penelitian sehingga hasil yang di peroleh akan lebih akurat.

1
DAFTAR PUSTAKA
Deepublish.2023.Populasi dan Sampel: Pengertian, Perbedaan, dan Contoh.URL:
https://penerbitdeepublish.com/populasi-dan-sampel/ di akses pada tanggal 21 juni 2023

Sampoerna university.2022. Apa itu Populasi dan Sampel dalam Penelitian? Yuk Cari
Tahu.URL: https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/populasi-dan- sampel/#:~:text=Populasi
%20dan%20sampel%20akan%20krusial,populasi%20dan%20sampel% 20dalam%20penelitian ,
di akses pada tanggal 21 juni 2023

Deepublishstore.2023. Populasi dan Sampel: Pengertian, Perbedaan dan Teknik


Pengambilan.URL: https://deepublishstore.com/blog/populasi-dan-sampel/ ,di akses pada tanggal
21 juni 2023

Bola.com.2023. Arti Populasi dan Sampel beserta Contohnya.URL:


https://www.bola.com/ragam/read/5234812/arti-populasi-dan-sampel-beserta-contohnya , di
akses pada tanggal 21 juni 2023

SRK.2020. Penentuan Ukuran Sampel dalam Penelitian.URL:


https://lab_adrk.ub.ac.id/id/penentuan-ukuran-sampel-dalam-penelitian/ ,di akses pada tanggal
21 juni 2023
Deepublishstore.2023. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian: Macam & Penjelasan.URL:
https://deepublishstore.com/blog/teknik-pengambilan-sampel/ ,di akses pada tanggal 21 juni
2023
Scribd.2023. Elebihan Dan Kelemahan Sampling.URL:
https://id.scribd.com/document/322629642/Elebihan-Dan-Kelemahan-Sampling , di akses pada
tanggal 21 juni 2023

Anda mungkin juga menyukai