Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PENERAPAN METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN

TERHADAP PERSEDIAAN BARANG MENURUT PSAK NO.14


PADA PT. DUTA SERPACK INTI CABANG TEGAL

Elma Novita, Yeni Priatna Sari2, Aryanto3


email: elmanovita379@gmail.com
DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Jl. Mataram No. 09 Tegal
Telp (0283) 352000

Abstrak

Persediaan merupakan komponen yang penting dalam suatu perusahaan yang diproduksi untuk
menghasilkan barang dan kemudian dijual untuk kelangsungan hidup perusahaan. Permasalahan utama
dalam akuntansi adalah pencatatan dan penilaian persediaan. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penilaian
dan pencatatan persediaan pada PT. Duta Serpack Inti Tegal telah sesuai dengan PSAK No. 14. Jenis data
yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dan data sekunder berupa data dokumentasi
dan arsip-arsip perusahaan. Kemudian data yang telah dikumpulkan dari perusahaan selanjutnya
dianalisis dengan menggunnakan metode deskriptif dengan cara mengumpulkan data, mengolah dan
menganalisis data sehingga diperoleh gambaran masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa
pada dasarnya metode pencatatan dan penilaian persediaan pada PT. Duta Serpack Inti Tegal telah susai
dengan PSAK No. 14. Dengan menerapkan metode perpetual dalam proses pencatatan persediaan barang
dagang. Sedangkan untuk menilai persediaan barang dagang PT. Duta serpack Inti Tegal menerapkan
metode FIFO.

Kata Kunci : Akuntansi Persediaan, PSAK No. 14, Metode Pencatatan dan Penilaian.

1. PENDAHULUAN
Semua perusahaan baik yang bergerak aktivitas perusahaan, termasuk informasi
di bidang jasa, dagang maupun manufaktur mengenai persediaan untuk dapat
perlu melakukan pencatatan akuntansi untuk menyajikan informasi yang akurat, maka
mengetahui kondisi keuangan usahanya, perusahaan wajib mengikuti Standar
karena dari laporan keuangan yang Akuntansi Keuangan (SAK) yaitu tepatnya
dihasilkan akan dapat menunjukkan keadaan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
keuangan perusahaan yang sesungguhnya, (PSAK) No.14 revisi tahun 2009 tentang
apakah mengalami keuntungan ataupun persediaan.
sebaliknya. Ikatan Akuntan Indonesia (2013:14.20)
Proses transaksi perusahaan dagang [1]
, persediaan adalah aset yang tersedia
hampir sama dengan perusahaan jasa, hanya
untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa,
saja dalam perusahaan dagang harus
dalam proses produksi penjulana tersebut
memperhitungkan harga pokok penjualan
atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan
dalam pencatatan persediaan. Perhitungan
untuk digunakan dalam proses produksi atau
harga pokok penjualan pada perusahaan
pembelian jasa. Persediaan termasuk dalam
dagang dilakukan pada saat terjadinya
kelompok aset lancar karena jika terjadi
penjualan barang dagang, yang dalam hal ini
penjualan barang secara tunai maka jumlah
mengakibatkan berkurangnya jumlah
kas yang miliki perusahaan akan bertambah,
persediaan barang dagang yang dimiliki oleh
tetapi jika penjualan barang secara kredit
perusahaan.
maka perusahaan harus menunggu dalam
Perusahaan dituntut untuk mampu
tenggang waktu tertentu sampai pembeli
menerapkan kebijakan akuntansi perusahaan
tersebut membayar hutangnya sehingga
dengan baik agar dapat memberikan
dapat menambah jumlah kas perusahaan.
informasi yang akurat guna kelancaran
Terkadang dalam penerapan metode
pencatatan maupun penilaian persediaan
1
belum dilakukan dengan baik oleh kualitatif fakta, data atau objek, material
perusahaan karena beberapa faktor yang bukan berupa rangkaian angka,
diantaranya kekurangan informasi terhadap melainkan berupa ungkapan bahasa atau
metode pencatatan dan penilaian persediaan wacana (apapun itu bentuknya) melalui
terbaru, kurangnya pengetahuan dari pihak interprestasi yang tepat dan sistematis.
perusahaan untuk menerapkan metode yang Di dalam penelitian ini peneliti
layak, ataupun perusahaan sudah merasa menggunakan metode analisis deskriptif
cocok dengan metode yang digunakan kualitatif sehingga dari hasil analisis tersebut
selama ini sehingga mereka takut jika dapat diinterprestasikan guna memberikan
mengganti dengan metode yang baru akan gambaran yang jelas terhadap permasalahan
sulit untuk menyesuaikan dengan sistem yang diajukan tentang Metode Pencatatan
yang telah diterapkan oleh perusahaan dan Penilaian Persediaan Barang yang
selama ini. ditetapkan oleh PT. Duta Serpack Inti
Metode pencatatan dan penilaian cabang Tegal.
persediaan yang diterapkan oleh perusahaan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
juga tidak semuanya sesuai dengan a. Metode Pencatatan Persediaan
ketentuan yang berlaku, dalam hal ini Pada PT. Duta Serpack Inti
mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan Cabang Tegal
yang berlaku di Indonesia. Pada Pernyataan 1. Pembelian persediaan barang
Standar PT. Duta Serpack Inti Cabang Tegal
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.14 mencatat persediaan barang dagangannya
dijelaskan tentang berbagai hal yang dengan sistem perpetual, sehingga dapat
berhubungan dengan persediaan, mengetahui jumlah persediaan yang ada
diantaranya pengukuran persediaan, metode setiap saat karena catatan, persediaanya
apa saja yang boleh digunakan dalam mampu menyajikan data dari setiap transaksi
penilaian persediaan dan lain sebagainya. pemasukan maupun pengeluaran barang
PT. Duta Serpack Inti adalah perusahan dagangan secara lengkap dan akurat. Untuk
yang bergerak dalam bidang industri teh mencatat pembelian persediaan barang
sejak tahun 1942, dengan produknya 2tang dagang secara tunai perusaahan mencatatnya
dan Tjatoet. Produk teh 2tang hadir bagi dalam jurnal sebagai berikut:
pecinta teh dalam kemasan teh celup dan Persediaan barang dagang Rp. xxx
daun teh bagi mereka yang ingin serba Kas Rp. xxx
praktis dan kurang memiliki waktu luang Sedangkan untuk mencatat pembelian
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan persediaann barang dagang secara kredit
hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, jurnalnya adalah :
bahwa dalam pelaksanaan kegiatan operasi Persediaan barang dagang Rp. xxx
usaha, sering terjadi perbedaan jumlah fisik Utang dagang Rp.xxx
persediaan barang dagang yang tersedia 2. Penjualan barang dagang
untuk dijual dengan jumlah yang tercatat Barang yang dijual oleh DSI mempunyai 2
dalam kartu persediaan barang dagang. sistem pembayaran yaitu secara tunai dan
Tujuan penelitian ini adalah untuk kredit. Untuk mencatat penjualan persediaan
mengetahui kesesuaian antara pencatatan barang dagang secara tunai perusahaan
dan penilaian persediaan barang dagang di menctatnya dalam jurnal sebbagai berikut:
PT. Duta Serpack Inti Cabang Tegal dengan Kas Rp. xxx
PSAK No.14. Penjualan
2. METODE PENELITIAN Rp. xxx
Analisis data yang digunakan dalam
peneitian ini adalah Teknik Analisa data Apabila terjadi penjualan secara kredit, maka
dalam penelitian kualitatif dilakukan jurnal pencatatnya sebagai berikut:
bersamaan dengan pengumpulan data. Piutang usaha Rp. xxx
Data yang telah diolah kemudian Penjualan Rp. xxx
dianalisis dengan menggunakan analisis 3. Pengakuan sebagai beban
deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif
kualitatif adalah penggambaran secara

2
Pada saat penjualan barang dagang, jurnal ada di gudang merupakan barang yang
yang dicatat sebagai berikut: terakhir kali masuk. Dengan cara seperti ini
Harga pokok penjualan Rp. xxx maka perusahaan akan terhindar dari
Persediaan Rp. xxx kerugian yang disebabkan karena produk
Sedangkan untuk mencatat penurunan nilai yang dijual telah kadaluarsa. Sehingga
persediaann yang disebabkan oleh cacatnya penghasilan laba kotor yang dihasilkanpun
persediaan barang dagangan, kehilangan akan menjadi tinggi. Penilaian dengan
barang dagangan, dll, jurnal yang dicatat metode FIFO yang diterapkan pada PT.Duta
adalah: Serpack Inti Cabang Tegal dapat dilihat pada
Beban persediaan Rp. xxx mutasi kartu persediaan
Persediaan Rp. xxx c. Pengungkapan
Alasan penggunaan sistem pencatatan Pengungkapan persediaan barang yang
perpetual adalah karena banyaknya jenis diterapkan pada PT. Duta Serpack Inti
produk atau jenis barang yang dijual, cabang Tegal disajikan dalam bentuk
sehingga memerlukan sistem pencatatan pencatatan dan penilaian persediaan tahun
yang selalu dapat memberikan informasi 2018, yaitu kebijakan akuntansi yang
tetang persediaan baik dari jumlah unit, diterapkan dalam penilaian persediaan PT.
harga perolehan dan total nilai persediaan Duta Serpack Inti cabang Tegal yaitu
yang dimiliki. Hal tersebut juga didukung menggunakan metode FIFO (First In First
oleh perputaran persediaan yang sangat Out) yang memiliki pengertian setiap barang
cepatsehinga dengan adanya informasi yang yang akan lebih dahulu masuk maka barang
tersedia, dapat memudahkan pihak itulah yang akan lebih dahulu untuk
managemen dalam mengantisipasi setiap dijual.Metode FIFO (First In First Out) ini
peluang penjualan persediaan. Sehingga cocok diterapkan kepada perusahaan yang
kebutuhan pasar yang meningkat pada masa bergerak di bidang produsen makanan atau
tertentu dapat dipenuhi dan perusahaan minuman seperti PT. Duta Serpack Inti,
dapat terhindar dari penumpukan persediaan karena bisa dengan cara First In First Out ini
pada saat permintaan pasar turun. menghindari suatu produk menjadi
b. Metode Penilaian Persediaan kadaluarsa, karena sebelum kadaluarsa,
Barang PT. Duta Serpack Inti produk tersebut sudah bisa terjual atau dibeli
Cabang Tegal konsumen. dan barang yang pertama kali
PT. Duta Serpack Inti cabang Tegal dalam masuk ke gudang diletakan pada bagian
menggunakan metode penilaian persediaan paling depan sehingga barang tersebut akan
barang dagang menggunakan metode FIFO lebih dahulu diambil ketika ada permintaan
(First In Out), karena menurut perusahaan suatu barang.
metode FIFO sangat tepat untuk digunakan Pembahasan
dalam menentukan nilai dan kualitas Perbandingan Pencatatan pada
persediaan. Metode ini bermanfaat jika Perusahaan dan PSAK No.14
dipakai oleh perusahaan makanan atau a. Metode Pencatatan menurut Perusahaan
minuman seperti produk teh celup ini. Pembelian persediaan barang (tunai)
karena sebelum kadaluarsa, produk tersebut Persediaan barang dagang Rp. xxx
sudah bisa terjual atau dibeli konsumen. Kas Rp. xxx
Maka dari itu dengan menggunakan metode Pembelian persediaan barang (kredit)
FIFO maka barang yang masuk pertama kali Persediaan barang dagang Rp. xxx
digudang akan dikeluarkan terlebih dahulu. Utang usaha Rp. xxx
maka persediaan yang tersisa itu merupakan
prsediaan yang terbaru dengan kualitas yang
masih bagus dan menjamin kualitas produk.
Hal ini telah sesuai dengan PSAK No..14 Penjualan barang dagang (tunai)
dimana FIFO (First In First Out) / MPKP Kas Rp. xxx
(masuk pertama keluar pertama) barang Penjualan Rp. xxx
yang pertama kali masuk merupakan barang
yang pertama kali dijual. Sehingga barang Penjualan barang dagang (kredit)
yang

3
Piutang usaha Rp. xxx Hal ini juga untuk menjaga kualitas barang
Penjualan Rp. xxx
di gudang. Dengan demikian metode
Sedangkan menurut PSAK No.14 penilaian pada PT. Duta Serpack Inti
Pembelian persediaan barang (tunai). Cabang Tegal ini telah sesuai dengan PSAK
Persediaan barang dagang Rp. xxx No. 14.
Kas Rp. xxx SARAN
Pembelian persediaan barang Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan
(kredit) Persediaan barang dagang di atas, maka saran yang akan disampaikan
Rp. xxx
penulis yang mungkin bermanfaat bagi PT.
Utang usaha Rp. xxx
Penjualan barang dagang (tunai) Duta Serpack Inti adalah sebagai berikut
Kas Rp. xxx :perusahaan PT. Duta Serpack Inti sebaiknya
Penjualan Rp. xxx memperbaiki sedikit dalam format
Penjualan barang dagang (kredit) pencatatan persediaan agar lebih sesuai
Piutang usaha Rp. xxx dengan standar yang berlaku dan seharusnya
Penjualan Rp. xxx
melakukan pemeriksaan terhadap pencatatan
Berdasarkan pembahasan di atas maka
perbandingan metode pencatatan antara untuk menghindari hal-hal yang tidak
Perusahaan dan PSAK No.14 sudah sesuai diinginkan. Dan PT. Duta Serpack Inti
b. Pengakuan sebagai beban pengungkapan diharapkan untuk tetap konsisten dalam
menurut Perusahaan Biaya pembelian, menerapkan perlakuan metode penilaian dan
biaya konversi, dan biaya lain-lain pencatatan sesuai dengan PSAK No. 14
Harga pokok penjualan Rp. xxx yang berlaku untuk memudahkan pengakuan
Persediaan barang dagang Rp. xxx
dan pencatatannya, dan perusahaan perlu
Sedangkan menurut PSAK No.14
Pengakuan sebagai beban pengungkapan. memperhatikan setiap pembaruan Standar
Biaya pembelian, biaya konversi, dan Akuntansi Keuangan (PSAK) agar Laporan
biaya lain-lain Keuangan yang dihasilkan lebih handal dan
Harga pokok penjualan Rp. xxx akurat, serta saran bagi Sumber Daya
Persediaan barang dagang Rp. xxx Manusia (SDM) / pengendalian Intern,
Berdasarkan pembahasan di atas maka bahwa pentingnya control atas fisik
perbandingan Pengakuan sebagai beban
persediaan karena persediaan mudah di
pengungkapan antara Perusahaan dan PSAK
No.14 sudah sesuai. pindah tempatkan jadi SDM harus lebih teliti
KESIMPULAN atas persediaan.
Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh 4. DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan bahwa metode pencatatan yang [1] Ikatan Akuntan Indonesia. 2013.
Standar Akuntansi Keuangan.
diterapkan pada PT. Duta Serpack Inti
Cetakan kedua. Dewan Standar
Cabang Tegal dalam mencatat persediaan Akuntansi Keuangan Ikatan
barang adalah metode perpetual dimana Akuntan Indonesia, Jakarta.
metode ini dapat memudahkan untuk setiap
saat dapat mengetahui posisi persediaan
secara keseluruhan dengan demikian metode
pencatatan pada PT.Duta Serpack Inti telah
sesuai dengan PSAK No.14. sedangkan
untuk metode penilaian persediaan
menggunakan metode FIFO (First In First
Out) yang mempunyai pengertian yaitu
barang yang akan lebih dahulu masuk,
barang itulah yang akan lebih dahulu untuk
dijual.
4

Anda mungkin juga menyukai