Anda di halaman 1dari 2

CINTA DI AKHIR NADA

Karya : Kirana

Perkenalkan namaku Kirana Putri biasa dipanggil Nana.

Matahari mulai memanas dan keringat sudah mulai keluar dari badanku. Masih ada empat lagu
yang belum aku bawakan, tapi aku sudah tak sanggup lagi untuk berdiri. Akhirnya kupaksakan
raga ini untuk menghibur ribuan orang. Dan akhirnya acara ini pun selesai.

Sampai di rumah, aku langsung terkulai lemas diatas sofa, tidak membutuhkan waktu lama untuk
aku menutup mata. Akhirnya aku tertidur. Kicauan burung membangunkanku di pagi itu.
Kurasakan cacing di perutku berdemo ingin di beri makanan. Lalu aku berjalan selangkah demi
selangkah menuju meja makan.

Betapa terkejutnya aku melihat meja makan yang penuh dengan makanan. "Siapa yang
memasaknya ?" tanyaku dalam hati. Tiba-tiba muncul sosok pria tinggi menggunakan baju putih
muncul di balik pintu dapur.

Dia adalah jean, pria yang sangat kucintai. Penyabar, jujur, perhatian dan setia adalah sifatnya.
Banyak lagu yang kuciptakan karena terinspirasi darinya . Dia adalah sesosok malaikat yang
hinggap dihatiku dan menjelma sebagai kekasih dalam hidupku.

"Sejak kapan kau disini ?", tanyaku "Sejak kau masih tidur. ", jawabnya dengan senyuman
manis.

“Mengapa kau tidak membangunkanku?", tanyaku

"Kulihat kau begitu lelah dan menikmati tidurmu. ", jawabnya

Karena cacing perutku sudah meronta-ronta, aku langsung melahap roti coklat yang ada di
hadapanku. Jean melirikku dengan senyuman.

"Lapar ya?", tanya jean dengan nada menggoda.

"Iyaa", jawabku dengan menganggukkan kepala.

Sesaat kemudian, aku mendapat telepon dari produser untuk menghadiri meeting dengannya.
Padahal di hari itu juga aku berjanji pada Jean untuk menemaninya pergi ke rumah orang tuanya
di Bogor. Akhirnya rencana itu pun pupus sudah dan Jean tidak jadi pergi ke Bogor menemui
orang tuanya karena aku harus meeting dan mengerjakan project dengan produser. Aku pun
berjanji pada Jean bahwa bulan depan aku akan menemaninya ke Bogor.
Setiap malam aku menciptakan lagu untuk mempersiapkan album baruku yang akan dirilis bulan
depan.Sehingga waktu luangku habis hanya untuk membuat lagu dan waktu untuk Jean menjadi
hampir tidak ada. Setiap kali Jean mengajakku bertemu aku selalu mengelak dengan alasan
pekerjaan.

Tak terasa sudah tiga minggu aku tidak berjumpa dengan Jean. Rasa rindu itu tumbuh dihatiku.
Tetapi saat aku bertemu dengan Jean, sifatnya sedikit berubah. Dia tampak pendiam dan lebih
pasif. Tidak seperti biasanya yang periang dan murah senyum. Mungkin dia agak marah karena
aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Hal itu tak kutanggapi dengan serius.

Sehari sebelum launching album, produser mengadakan meeting dan diakhiri dengan check
sound. Hari yang kutunggu akhirnya tiba. Aku berharap launching album ini berjalan seperti
yang ku inginkan dan album yang ku garap meledak dipasaran.

Di awal acara aku mendapat telepon dari Jean yang menagih janji untuk menemaninya pergi ke
Bogor. Akhirnya kuputuskan agar Jean berangkat sendiri dan aku akan menyusulnya besok pagi.
Tanpa jawaban, Jean langsung memutus telepon sepihak. Hal itu tak kutanggapi dengan serius.
Dan acara ini pun berjalan sukses.

Tiba-tiba ada kabar yang menyebutkan bahwa Jean telah mengalami kecelakaan lalu lintas. Aku
pun langsung bergegas menuju rumah sakit. Tetapi kedatanganku sudah terlambat. Jean sudah
lebih dahulu pergi sebelum aku datang.

Air mataku jatuh saat aku melihat sosok yang sangat aku cinta telah terbujur kaku di hadapanku.
Wajahnya seolah tersenyum menyambut kedatanganku. Menyambut kedatangan orang yang tak
punya hati dan sering mengabaikannya.

Disamping tubuh jean aku melihat ada secarik kertas tergeletak disana yang ternyata adalah
pesan terakhirnya. Dalam pesan itu Jean menulis tiga kata yang membuatku sangat menyesal.
"Kutunggu Kau Disana "itulah pesan yang ditulis Jean sebelum ia pergi ke Bogor. Ternyata dia
sudah merasakan apa yang akan dia alami.

Mungkin, batu nisan memisahkan dunia kita, namun dirimu akan selalu ada di dalam hidupku.
Menemaniku dalam setiap detak jantung hingga merasuk dalam palung jiwa. Penyesalan yang
selalu datang takkan membuatmu kembali. Namun kuyakin kau telah bahagia di surga.Tunggu
saat yang tepat dan aku akan menyusulmu

Maafkan aku Jean.

Anda mungkin juga menyukai