Jawaban: https://drive.google.com/file/d/1pXmnv6PtPJS34cvFx5N1Jtw4WOcwjZz-/view? usp=drivesdk 2. Jelaskan secara singkat project sosial kelompok anda dengan detail disertai alasan mengapa Anda memilih topik tersebut. Jawaban: Judul kelompok kami memilih topik yakni kesetaraan gender, dimana alasan kami memilih topik karena menurut kami masalah kesetaraan gender ini sampai sekarang belum ada solusinya seperti yang sering diberitakan bahwa banyak orang yang masih memperjuangkan kesetaraan gender. Terdapat berbagai pendapat tentang kesetaraan gender, seperti wawancara yang kelompok kami lakukan ada jawaban yang beda-beda. Salah satu jawaban dari wawancara yakni kalo kesetaraan gender itu seharusnya tidak ada karena kemampuan laki-laki dan perempuan berbeda. Di sisi lain ada jawaban lain seperti kesetaraan gender yang ada di Indonesia masih tergolong rendah karena masih banyak berpikir secara patriarki. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui pendapat orang tentang kesetaraan gender itu seperti apa dilihat dari banyaknya permasalahan yang terjadi. 3. Apa urgensi project yang anda lakukan? Mengapa perlu dilaksanakan? Jawaban: Urgensi project ini sangat penting karena ketika dalam masyarakat bisa menwujudkan kesetaraaan gender artinya manusia dapat menjujung persamaan hak sebagai manusia tanpa membedakan gender baik perempuan maupun laki- laki. Namu melalui project ini juga, kita bisa melihat dari perspektif yang berbeda-beda yakni dari sisi laki-laki maupun dari sisi perempuan. Hasil wawancara yang kami lakukan yakni salah satu pertanyaan yang kami ajukan adalah “apakah pernah mengalami diskriminasi dalam kesetaraan gender” dan jawaban dari salah satu narasumber mengakatan bahwa keseteraan gender di Indonesia masih berkaitan erat dengan budaya dimana pola pikir masyarakat yang laki-laki harus mengalah kepada perempuan masih sering terjadi. Dimana ia menceritakan bahwa salah satu contoh yang masih ada batasan antara laki-laki dan perempuan yakni pada saat naik kendaraan umum, perempuan masuk dan orang- orang spontan menyuruh laki-laki untuk berdiri dan memeberi tempat kepada perempuan. Dari cerita ini saja dapat kita lihat bahwa masih belum ada kesetaraan gender. Oleh karena itu, itulah salah satu alasanya mengapa kelompok kami ingin mengangkat topik tentang kesetaraan gender. 4. Apa keterkaitan tema project kelompok anda dengan nilai-nilai Pancasila? Uraikan argumentasi anda disertai dengan eksplorasi yang mendalam! Jawaban: Keterkaitan tema judul kami yakni kesetaraan gender dengan nilai-nilai Pancasila yakni dapat kita lihat pada sila kelima yakni Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Menurut Marhaeni (2016), Penjelasan Soekarno tentang kedudukan perempuan dimulai dari lambang negara Garuda Pancasila. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab disimbolkan oleh gambar rantai, terdiri dari gelang persegi (lambang laki-laki) yang berhubungan dengan gelang bundar (lambang perempuan). Hubungan kedua jenis rantai tersebut selain menyiratkan kesetaraan laki-laki dan perempuan, juga mengingatkan bahwa keberlangsungan Bangsa tergantung pada kerjasama warga masyarakat laki-laki dan perempuan. 5. Jelaskan secara singkat tugas atau peran Anda dalam kelompok proyek sosial ! Jawaban: Tugas atau peran saya dalam kelompok proyek sosial yakni sebagai pewawancara dan mencari materi dalam pembuatan project ini. 6. Saat ini sedang marak terjadi bulliying terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa. Banyak yang menganggap bahwa Pancasila adalah ideologi yang kusam serta tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Bagaimana pandangan Anda sebagai warga negara tentang hal ini? Uraikan jawaban Anda dengan tegas. Jawaban: Bullying terhdap Pancasila contohnya yang dilakukan oleh ormas-ormas Anti-Pancasila dimana dijelaskan oleh Sholihah (2016) bahwa ormas merupakan organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Namun ada juga ormas-ormas yang anti Pancasila yang bertentangan ideologi dengan ideologi Pancasila. Oleh karena itu, perlunya upaya atau tindakan dari pemerintah seperti menanamkan sejak diri generasi-generasi muda tentang pentingnya ideologi Pancasila di Negara Indonesia untuk menhindari adanya ideologi lain yang bertentang dengan ideologi Pancasila. DAFTAR PUSTAKA A.A I.N Marhaeni, (2016), Perkembangan Studi Perempuan, Kritik, dan Gagasan Sebuah Prespektif Untuk Studi Gender Ke Depan. Sholihah, I. 2016. Menyoal Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Anti-Pancasila. Rechts Vinding Online. 2016
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri