Anda di halaman 1dari 144

STANDAR AKREDITASI KLINIK

TATA KELOLA KLINIK


(TKK)

Lafkespri.org
• GAMBARAN UMUM
• PENGORGANISASIAN KLINIK (TKK 1)
• TATA KELOLA SUMBER DAYA MANUSIA (TKK 2)
• TATA KELOLA FASILITAS DAN KESELAMATAN (TKK 3)
• TATA KELOLA KERJA SAMA (TKK 4)
GAMBARAN UMUM

Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada


pasien klinik harus memiliki kepemimpinan yang efektif.
Salah satu indikator kepemimpinan yang efektif adalah
adanya kejelasan pembagian tugas dan peran dari
masing-masing pemangku kepentingan di klinik yaitu
pemilik, penanggung jawab, dan pemberi pelayanan
tertuang dalam sebuah tata kelola klinik.
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyediakan
pelayanan medik dasar dan/atau spesialistik secara komprehensif

KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA

▪ Merupakan klinik yang hanya ▪ Menyelenggarakan pelayanan medik


menyelenggarakan pelayanan spesialistik, atau pelayanan medik dasar
medik dasar, sesuai dengan dan spesialistik.
kompetensi dokter atau dokter ▪ Upaya pelayanan kesehatan di klinik
gigi. utama meliputi aspek pelayanan medik
▪ Upaya pelayanan kesehatan di spesialistik, atau pelayanan dasar dan
klinik pratama meliputi aspek spesialistik.
pelayanan medik dasar rawat jalan ▪ Klinik utama dapat menyelenggarakan
dan rawat inap. pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
ESENSI BAB 1

Tata Kelola Klinik memuat:


a. Visi misi klinik
b. Tata kelola dan struktur organisasi;
c. Uraian tugas dan fungsi masing masing pemangku
kepentingan;
d. Tata kelola sumber daya manusia;
e. Tata kelola fasilitas dan keselamatan
• GAMBARAN UMUM
• PENGORGANISASIAN KLINIK (TKK 1)
• TATA KELOLA SUMBER DAYA MANUSIA (TKK 2)
• TATA KELOLA FASILITAS DAN KESELAMATAN (TKK 3)
• TATA KELOLA KERJA SAMA (TKK 4)
STANDAR DALAM BAB I

TKK 1:
PENGORGANISASIAN KLINIK (3 EP)

TKK 2: TATA KELOLA SUMBER DAYA


MANUSIA (3 EP)
TATA KELOLA
KLINIK
TKK 3: TATA KELOLA FASILITAS &
KESELAMATAN (10 EP)

TKK 4:
TATA KELOLA KERJASAMA (3 EP)
STANDAR 1.1
1 PENGORGANISASIAN KLINIK (TKK 1)

Dalam mengemban tugas, tanggung jawab dan wewenang,


klinik perlu menyusun pengorganisasian yang jelas.
Pengorganisasian klinik disesuaikan dengan visi, misi dan
tujuan klinik.
Struktur organisasi klinik ditetapkan dengan kejelasan tugas
dan tanggung jawab, alur kewenangan dan komunikasi,
kerja sama, dan keterkaitan antar petugas.
MAKSUD DAN TUJUAN

Klinik menetapkan visi, misi dan tujuan sebagai landasan


operasional.

Klinik dalam menjalankan tugas, tanggung jawab dan


wewenang menyusun struktur organisasi yang
menggambarkan mekanisme alur tugas dan wewenang.

Struktur organisasi klinik paling sedikit terdiri dari pemilik,


penanggung jawab dan petugas, struktur organisasi
dilengkapi dengan uraian tugas dan kewenangan.
STANDAR 1.1 PENGORGANISASIAN KLINIK (TKK 1)

NO ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

1 Tersedia visi, misi dan tujuan Terdapat penetapan visi, misi dan tujuan oleh pemilik,
klinik yang ditetapkan pihak pimpinan ataupun pejabat berwenang
yang berwenang

2 Tersedia struktur organisasi 1. Terdapat struktur organisasi klinik dalam dokumen


klinik yang ditetapkan oleh pendirian klinik ataupun dokumen lain yang sah
pejabat berwenang 2. Terdapat bukti penyampaian informasi struktur
organisasi klinik

3 Tersedia uraian tugas, 1. Terdapat dokumen yang sah yang mencantumkan


tanggung jawab, wewenang uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
yang ditetapkan 2. Melakukan wawancara terhadap petugas dalam
memahami uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang
1.1.EP.1 Tersedia Visi, Misi Dan Tujuan Klinik Yang Ditetapkan Pihak Yang
Berwenang (R)

1
Merupakan mimpi atau sesuatu yang R ▪ Ada Panduan perumusan
didambakan untuk dimiliki dalam kurun waktu Visi, Misi & Tujuan
Visi yang ditetapkan
▪ Ada SK Pimpinan Klinik
tentang Visi, Misi & Tujuan
2
Langkah-langkah/upaya yang dilakukan untuk
mencapai VISI ▪ Ada SOP Sosialisasi Visi,
Misi Misi & Tujuan
3
3 ▪ Ada SOP Tinjauan Ulang Visi,
Keadaan yang akan dicapai dalam tahun yg Misi & Tujuan
akan datang
Tujuan
Lanjutan.....

1 DOKUMEN
DOKUMEN
1

3
3
R Format SK mengacu ke Tata Naskah yang disusun oleh
Klinik
1.1.EP.2
Tersedia Struktur Organisasi Klinik Yang
Ditetapkan Oleh Pemilik/Pejabat Berwenang

1 DOKUMEN
1 • Ada SK Pimpinan Klinik tentang SOTK
STRUKTUR ORGANISASI
• Ada SOTK
a)Struktur organisasi Klinik paling sedikit

PMK 14/2021
terdiri dari penanggung jawab Klinik
yang juga merupakan pimpinan
Klinik, penanggung jawab kegawat
2
daruratan, dan penanggung jawab
kefarmasian.
b) Penanggung jawab Klinik pratama harus
seorang dokter, dokter spesialis di bidang
layanan primer, atau dokter gigi. 3
3
c) Penanggung jawab di Klinik utama
harus dokter, dokter gigi, dokter
spesialis, atau dokter gigi spesialis.
Lanjutan..
Dokter, dokter gigi, dokter spesialis di bidang
layanan primer, dokter spesialis, atau dokter gigi
spesialis HANYA dapat menjadi penanggungjawab R DOKUMEN
untuk 1 (satu) KLINIK
1
PENANGGUNG JAWAB KLINIK
(WAJIB)

PJ ADMEN
PENANGGUNG
(OPSIONAL)
2 JAWAB
KLINIK

PJ PJ FARMASI PJ OPSIONAL PJ OPSIONAL


PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB JAWAB 3KEDARURATAN
(WAJIB)
(WAJIB) (REKAM MEDIK) (LABORATORIUM)

KEDARURATAN3 FARMASI

Catatan :
Catatan : ▪ Bentuk dan hirarki tidak diatur/opsional
Contoh Struktur Organisasi Pola Sederhana ▪ Wajib/Mandatory → PMK 14/2021
Lanjutan..

Penanggungjawab Klinik
Penanggungjawab Administrasi DOKUMEN
dan Manajemen
R 1 Kepegawaian

Keuangan

Umum & Sarpras

2
Penanggungjawab
Pelayanan Klinis
Penanggungjawab
Pelayanan Penunjang
Penanggungjawab Mutu

Pely. KIA-KB Laboratorium Koord. PPI

Pely. Gigi Farmasi Koord. Keselamatan Pasien


3
3Pely. Umum Koord. Manajemen Risiko

Koord. Audit Internal


Pely.
Tindakan/UGD Koord. K3

Koord. Admin, P. Klinis,


Catatan : P.Penunjang
Contoh Struktur Organisasi Pola Luas
1.1.EP.3 Tersedia Uraian Tugas,
Tanggung Jawab, Wewenang Yang Ditetapkan.

1 DOKUMEN
1
1. Terdapat dokumen yang
sah yang mencantumkan
uraian tugas, tanggung
2 dan wewenang
jawab
2. Melakukan wawancara
terhadap petugas dalam
memahami uraian tugas, 3
3
tanggung jawab dan
wewenang
Lanjutan

CONTOH URAIAN TUGAS


1 DOKUMEN
1

3
3

URAIAN TUGAS PEGAWAI dapat sebagai lampiran SK Struktur


URAIAN TUGAS PEGAWAI
Organisasi
1 DOKUMEN
• GAMBARAN UMUM 1
• PENGORGANISASIAN KLINIK (TKK 1)
• TATA KELOLA SUMBER DAYA MANUSIA (TKK 2)
2
• TATA KELOLA FASILITAS DAN KESELAMATAN (TKK 3)
• TATA KELOLA KERJA SAMA (TKK 4)
3
3
TKK-2
TATA KELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
1 DOKUMEN
Tata Kelola Sumber Daya Manusia
1
• Klinik memiliki tata Kelola Sumber Daya
Manusia (SDM) yang meliputi perencanaan,
pemetaan kebutuhan, perekrutan, evaluasi
dan pengembangan Sumber Daya Manusia.
2 mempertimbangkan jumlah, jenis
• Kebutuhan
dan kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan dan jenis pelayanan yang
disediakan klinik.
• Jenis3dan jumlah ketenagaan pada klinik
3
pratama dan utama disesuaikan dengan aturan
perundangan yang berlaku.
TATA KELOLA SUMBER DAYA MANUSIA

MAKSUD DAN TUJUAN:


DOKUMEN
Jumlah dan kualifikasi ketenagaan klinik disesuaikan dengan hasil analisis beban
1
kerja serta jenis pelayanan yang disediakan. Penanggung jawab, tenaga medis,
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan harus memiliki kompetensi sesuai
dengan aturan perundangan. Penanggung jawab klinik harus memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Penanggung jawab klinik pratama adalah seorang dokter, dokter layanan
primer atau dokter gigi.
2. Penanggung jawab klinik utama adalah seorang dokter spesialis atau
dokter gigi spesialis.
3
3. Penanggung jawab klinik harus memiliki SIP di klinik tersebut dan dapat
merangkap sebagai pemberi pelayanan.
4. Penanggung jawab hanya dapat menjadi penanggung jawab satu klinik.
ELEMEN PENILAIAN
DOKUMEN
Pemenuhan kebutuhan tenaga dilakukan sesuai
1
dengan kebutuhan layanan yang mengacu pada
ketentuan peraturan perundangan

2 Tersedia file kepegawaian seluruh SDM


yang diperbaharui secara berkala.

3
Kinerja SDM dievaluasi secara berkala
STANDAR 1.2
TATA KELOLA SUMBER DAYA MANUSIA (TKK 2)

NO ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI


1 Pemenuhan kebutuhan dan 1. Terdapat dokumen perencanaan kebutuhan tenaga sesuai dengan
ketersediaan tenaga dilakukan jumlah dan jenis kebutuhan layanan yang mengacu pada
sesuai dengan jumlah dan jenis ketentuanperaturan perundangan yang telah ditetapkan
kebutuhan layanan yang 2. Melakukan wawancara kepada pimpinan klinik tentang proses
mengacu pada ketentuan perencanaan kebutuhan tenaga sesuai dengan jumlah dan jenis
peraturan perundangan yang kebutuhan layanan di klinik
telah ditetapkan
2 Tersedia file kepegawaian Terdapat dokumen file kepegawaian seluruh SDM
seluruh SDM yang diperbaharui secara yang diperbaharui secara berkala
berkala.

3 Kinerja SDM dievaluasi secara berkala. 1. Terdapat dokumen hasil penilaian kinerja SDM yang dilakukan secara
berkala
2. Melakukan wawancara kepada pimpinan dan staf klinik untuk
memastikan dilaksanakannya proses penilaian kinerja SDM secara
berkala
1.2 EP1 KEBUTUHAN TENAGA

1
Pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan tenaga DOKUMEN
dilakukan sesuai dengan jumlah dan jenis kebutuhan
1
layanan yang mengacu pada ketentuan peraturan
perundangan. (D,W)

PMK 9/2014
2
▪ Ada Analisis kebutuhan tenaga
▪ Ada Rencana kebutuhan tenaga
3
3
▪ Ada Pola Ketenagaan
Lanjutan...
ANALISA BEBAN KERJA
Lanjutan...
1. 2 EP. 2 TERSEDIA FILE KEPEGAWAIAN SELURUH SDM
YANG DIPERBAHARUI SECARA BERKALA.
Seluruh SDM klinik memiliki file
kepegawaian yang paling
sedikit terdiri dari:
✓ Kualifikasi, diklat &
kompetensi
✓ STR & SIP bagi nakes
✓ Uraian Tugas
✓ Sertifikat Pelatihan
✓ Penilaian Kinerja
✓ Uraian Kompetensi

▪ Daftar Kelengkapan File


▪ Verifikasi Ijazah
▪ Kredential
▪ Pemutakhiran Data
Lanjutan

PENGMPULAN
FILE
PEMERIKSAAN
FILE
PEMUTAKHIRAN
FILE
D

Pegawai Baru Secara Berkala Setiap Bulan


1.2 EP.3 KINERJA SDM DIEVALUASI SECARA BERKALA.

EVALUASI KINERJA
Penetapa n
Indikator
1. Pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugas Penilaian

yang ditetapkan.
Penyusunan
2. Pemenuhan indikator kinerja klinik. Perbaikan
Kinerja Instrumen
Penilaian
3. Kepatuhan dalam menjalankan prosedur RISIKO
(SOP) AKIBAT
PEMASAN
4. Kepatuhan dalam menjalankan tata nilai dan GAN ALAT/
peraturan internal TINDAKAN
Rencana
Pela ksa na a n
5. Pelaksanaan pasca pelatihan Tindak Lanjut Penila ia n

6. Pelaksanaan orientasi
Pembahsan
Hasil
1.2 EP 3 EVALUASI KINERJA
Kinerja SDM dievaluasi secara
berkala (D,W)
• Gambaran Umum
• Pengorganisasian Klinik (TKK 1)
• Tata Kelola Sumber Daya Manusia (TKK 2)
• Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan (TKK 3)
• Tata Kelola Kerja Sama (TKK 4)
STANDAR 1.3
TATA KELOLA FASILITAS DAN KESELAMATAN (TKK 3)

▪ Klinik harus menyediakan fasilitas


yang aman, berfungsi dan suportif MAKSUD & TUJUAN
Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan
bagi pasien, keluarga, staf dan keamanan fasilitas maka klinik menyusun
pengunjung manajemen resiko fasilitas yang mencakup:

▪ Klinik juga harus menyediakan 1) Keselamatan dan Keamanan


peralatan kesehatan sesuai dengan 2) Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah
peraturan perundang-undangan B3
3) Penanggulangan Bencana
4) Sistem proteksi kebakaran
5) Peralatan medis
6) Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis
serta sarana sanitasi
7) Sampah domestik dan limbah
STANDAR 1.3 TATA KELOLA FASILITAS DAN
KESELAMATAN (TKK 3)

NO ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI


1 Tersedia bukti perizinan sesuai Terdapat dokumen bukti perizinan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku
ketentuan perundang undangan
Yang berlaku.
2 Ada program manajemen Terdapat dokumen program manajemen fasilitas yang
fasilitas yang meliputi 1) sampai 7) meliputi:
1. Keselamatan dan keamanan
2. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah B3
3. Penanggulangan bencana
4. Sistem proteksi kebakaran
5. Peralatan medis
6. Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi
7. Sampah domestik dan limbah

3 Tersedia daftar inventaris dan 1. Terdapat dokumen daftar innventaris sarana yangtersedia di klinik
bukti pemeliharaan sarana 2. Terdapat SPO pemeliharaan sarana yang tersedia di klinik
yang tersedia di klinik. 3. Terdapat dokumen bukti pemeliharaan sarana yang tersedia di klinik
4. Melakukan observasi terhadap bukti pemeliharaan sarana
5. Melakukan wawancara terkait proses pemeliharaan sarana yang tersedia
STANDAR 1.3 TKK 3 LANJUTAN

NO ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI


4 Tersedia bukti pelaksanaan 1. Terdapat SPO pelaksanaan pengamanan klinik
pengamanan dan pengawasan 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pengamanandan pengawasan akses keluar masuk
akses keluar masuk fasyankes. klinik
3. Melakukan observasi dan wawancara terhadap pelaksanaan pengamanan dan pengawasan
akses keluar masuk klini

5 Tersedia bukti pengelolaan 1. Terdapat SPO pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah B3
bahan berbahaya dan beracun 2. Terdapat dokumen bukti pengelolaan Bahan Berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3
(B3) serta limbah B3 sesuai sesuai peraturan perundang-undangan
peraturan perundang undangan 3. Melakukan observasi dan wawancara terhadap proses pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) serta limbah B

6 Tersedia bukti pengelolaan 1. Terdapat SPO pengelolaan sampah domestik serta pengelolaan air limbah
sampah domestik serta 2. Terdapat dokumen bukti pengelolaan sampah domestik serta pengelolaan air limbah sesuai
pengelolaan air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
peraturan perundangundangan 3. Melakukan observasi pengelolaan sampa domestik serta pengelolaan air limbah
4. Melakukan wawancara dengan petugas tentang proses pengelolaan sampah domestik serta
pengelolaan air limbah
EP-1 DOKUMEN PERIZINAN
LAMPIRAN DOKUMEN PERIZINAN

DPMPTSP
OSS

Semua dokumen perizinan dilampirkan


sesuai dg DAFTAR perizinan yg dimiliki
ELEMEN PENILAIAN 2 KELENGKAPAN BUKTI SKORING

Ada program manajemen 10


Terdapat dokumen 5
fasilitas yang meliputi 1)
program manajemen 0
sampai 7) fasilitas yang meliputi:
1.Keselamatan dan keamanan
2.Bahan Berbahaya dan
Beracun
(B3) serta limbah B3
3.Penanggulangan bencana
4.Sistem proteksi kebakaran
5.Peralatan medis
6.Sistem utilitas meliputi
listrik, air dan gas medis
serta sarana sanitasi
7.Sampah domestik dan
limbah
KERANGKA ISI PROGRAM MFK

1.Pendahuluan
2.Latar belakang
3.Tujuan umum dan khusus
4.Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan

Kegiatan pokok :
a. Keselamatan dan keamanan
b. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah B3
c. Penanggulangan bencana
d. Sistem proteksi kebakaran
e. Peralatan medis
f. Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta
sarana sanitasi
g. Sampah domestik dan limbah

5. Cara melaksanakan kegiatan


6. Sasaran
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
9. Pencatatan dan pelaporan
Matrik risiko sederhana sesuai dengan PMK
52 tahun 2018 tentang K3 Fasyankes
CONTOH RISK REGISTER NON KLINIS
ELEMEN PENILAIAN 3 KELENGKAPAN BUKTI SKORING

Tersedia daftar inventaris dan bukti 1.Terdapat dokumen daftar 10


pemeliharaan sarana yang tersedia di inventaris sarana yang tersedia 5
klinik. di klinik
0
Inventaris sarpras (ASPAK)
2.Terdapat SPO pemeliharaan
sarana yang tersedia di klinik

3.Terdapat dokumen bukti


pemeliharaan sarana yang
tersedia di klinik

4.Melakukan observasi terhadap SOP Pemeliharaan


bukti pemeliharaan sarana

5.Melakukan wawancara terkait


proses pemeliharaan sarana
yang tersedia

Bukti-bukti pemeliharaan

Observasi/telusur

Wawancara proses pemeliharaan


CONTOH DAFTAR INVENTARIS DI RUANGAN
ELEMEN PENILAIAN 4 KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Tersedia bukti pelaksanaan 1.Terdapat SPO pelaksanaan 10
5
pengamanan dan pengamanan klinik 0
pengawasan akses keluar masuk
fasyankes. 2.Terdapat dokumen bukti
pelaksanaan pengamanan
dan pengawasan akses
keluar masuk klinik

3.Melakukan observasi dan


wawancara terhadap
pelaksanaan pengamanan
dan pengawasan akses
keluar masuk klinik
BUKTI PENGAMANAN KLINIK

ID Karyawan, visitor,
tenaga outsourching

Setiap tamu wajib dicatat

KEAMANAN
Area berisiko

Jadwal, laporan jaga


Pengamanan Laporan Jaga
Klinik
Pemasangan CCTV
ID Pegawai
Keamanan: keadaan yg
menggambarkan rasa
tenteram dan tidak
merasa takut, gelisah atau
resah.
ID Pengunjung Petugas Satpam
Keselamatan: keadaan
selamat, bebas dari
cedera.

ID Out sourching Buku Tamu

Pagar
ELEMEN PENILAIAN 5 KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Tersedia bukti pengelolaan bahan 1.Terdapat SPO pengelolaan Bahan 10
berbahaya dan beracun (B3) serta Berbahaya dan Beracun (B3) serta 5
limbah B3 sesuai peraturan limbah B3 0
perundang-undangan.
2.Terdapat dokumen bukti pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
serta limbah B3 sesuai peraturan
perundang-undangan

3.Melakukan observasi dan


wawancara terhadap proses
pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) serta limbah B3
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
UU 32/2009 (Pasal 58 – 61)
PermenLH 02/2008
Pemanfaatan Limbah B3
5 1 Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

PermenLH 05/2009 UU 23/2014


Pengelolaan Limbah di 6 2 Pemerintahan Daerah
Pelabuhan

PermenLH 18/2009 PP 27/2012


Tata Cara Perizinan 7 3 Izin Lingkungan
Pengelolaan Limbah B3

PermenLH 30/2009 PP 101/2014


NSPK (Norma, Standar, Prosedur, 8 4 Pengelolaan Limbah B3
Kriteria) Pengelolaan Limbah B3
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- Permen LH 33/2009


01/BAPEDAL/09/1995 13 9 Tata Cara Pemulihan Lahan
Tata Cara & Persyaratan Teknis Terkontaminasi Limbah B3
Penyimpanan & Pengumpulan LB3

Kep. Ka. Bapedal Nomor : PermenLH 14/2013


Kep- 02/BAPEDAL/09/1995 14 10 Simbol dan Label Limbah B3
Dokumen Limbah B3

Kep. Ka. Bapedal Nomor :


PERMEN LHK 55/2015
Kep- 03/BAPEDAL/09/1995 15 11 Tata Cara Uji Karakteristik LB3
Persyaratan Teknis
Pengolahan Limbah B3
PERMEN LHK 63/2016
Kep. Ka. Bapedal Nomor :
12 Persyaratan dan tata cara
Kep-02/BAPEDAL/01/98 16 penimbunan Limbah B3
Tata Laksana Pengawasan
Pengelolaan Limbah B3 Di fasilitas penimbunan akhir
Bahan kimia
kadaluarsa/ Fly Ash /
tumpahan Bottom Ash
INDUSTRI
Oli Bekas Sludge IPAL

Limbah klinis Sludge IPAL


infeksius
Penghasil
PELAYANAN Elektronik
KESEHATAN
Limbah PARIWISATA
Limbah B3 bekas
benda tajam
Pelumas
Obat bekas
kadaluarsa
Lampu TL
RUMAH bekas
TANGGA
Elektronik Aki/baterai
bekas bekas
Ketentuan Pengelolaan Limbah B3
Pasal 59 Ayat 1 s/d 6 UU 32/2009
Jenis LB3
▪ Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan pengelolaan
▪ limbah B3 yang dihasilkan.

Berdasarkan Kategori ▪ Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan


bahaya
sendiri pengelolaan limbah B3, pengelolaannya
diserahkan kepada pihak lain.

▪ Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin


dari Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota
Limbah B3 Kategori 1 Limbah B3 Kategori 2 sesuai dengan kewenangannya.
(berdampak akut dan (memiliki efek tunda,
langsung thd berdampak tdk ▪ Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota wajib
manusia) langsung) mencantumkan persyaratan lingkungan hidup
yang harus dipenuhi dan kewajiban yang harus
dipatuhi pengelola limbah B3 dlm izin.
PP 101 /2014 Pasal 3 (1)

❑ Setiap orang yang


menghasilkan limbah B3
wajib melakukan
Pengelolaan Limbah B3 yang
dihasilkannya.

❑ Setiap orang adalah orang


perseorangan atau badan
usaha, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak
berbadan hukum
PENGURANGAN

PENIMBUNAN PENYIMPANAN Pengelolaan Limbah B3

HARUS ADA IZIN


PENGELOLAAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
LIMBAH B3 UNTUK SETIAP KEGIATAN
TERSEBUT

PENGOLAHAN PENGANGKUTAN

PEMANFAATAN
EP-5 BAHAN BERBAHAYA BERACUN DAN LIMBAHNYA
a. Identifikasi dan inventarisasi bahan dan limbah B3
b. Memastikan adanya penyimpanan, pewadahan, dan perawatan
bahan sesuai dengan karekteristik, sifat, dan jumlah.
c. Tersedianya lembar data keselamatan sesuai dengan karakteristik dan
sifat bahan dan limbah B3.
d. Tersedianya sistem kedaruratan tumpahan/bocor bahan dan limbah
B3.
e. Tersedianya sarana keselamatan bahan dan limbah B3 seperti spill kit,
rambu dan simbol B3, eye washer, dan lain lain.
f. Memastikan ketersediaan dan penggunaan alat pelindung diri
(APD) sesuai karekteristik dan sifat bahan dan limbah B3.
g. Tersedianya standar prosedur operasional yang menjamin
keamanan kerja pada proses kegiatan pengelolaan bahan dan
limbah B3 (pengurangan dan pemilahan, penyimpanan,
pengangkutan, penguburan dan/atau penimbunan bahan dan
limbah B3).
h. Jika dilakukan oleh pihak ke tiga wajib membuat kesepakatan
jaminan keamanan kerja untuk pengelola dan Fasyankes akibat
kegagalan kegiatan pengelolaan bahan dan limbah B3 yang
dilakukan.

PMK No 52 Tahun 2018


PMK NOMOR 18 TAHUN 2020 TENTANG
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASILITAS
Barang Berbahaya
PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS WILAYAH Beracun

LB3
Tersedianya sarana
keselamatan bahan (MSDS)
dan limbah B3 seperti spill
Pengadaan B3 kit, rambu dan simbol B3, eye
washer
Perencanaan kebutuhan Penyimpanan B3

Manajemen
Pengelolaan B3 di
Faskes Pemanfaatan B3

Edukasi Staf dan evaluasi

-APAR Penanganan B3 IDokumentasi


-PPPK Penggunaan B3
-APD
Identifikasi B3 dan Limbahnya
PENYIMPANAN B3
YANG AMAN
PENYIMPANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA

❑kuat
❑tidak mudah pecah
❑tidak mudah terbakar
❑dapat dikunci
LDKB (LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN)

Material safety data sheet atau dalam SK Menteri Perindustrian No 87/M-


IND/PER/9/2009 dinamakan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah lembar
petunjuk yang berisi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, kimia, jenis bahaya
yang ditimbulkan, cara penanganan, tindakkan khusus dalam keadaan darurat,
pembuangan dan informasi lain yang diperlukan.
KEDARURATAN B3
Kedaruratan Penanggulangan B3 dan/atau Limbah B3 adalah suatu
keadaan bahaya yang mengancam keselamatan manusia, yang
menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan
memerlukan tindakan penanggulangan sesegera mungkin untuk
meminimalisasi terjadinya tingkat pencemaran dan/atau kerusakan yang Eyewasher dan shower
lebih parah.

eyewasher
Spill kit adalah paket peralatan
tanggap darurat untuk
menangani tumpahan atau
kebocoran minyak, oli, bahan
kimia, limbah B3 dan lainnya.
Peralatan ini mampu bekerja
dengan cepat dan efektif,
sehingga lingkungan kerja tetap
aman dan nyaman
• LABEL adalah Tulisan yang menunjukkan
antara lain karakteristik dan jenis bahan
kimia berbahaya & beracun.
SARANA KESELAMATAN
Peraturan perundangan
• Symbol adalah Gambar yang
menyatakan karakteristik bahan kimia
berbahaya & beracun.
• Permen LH no 3/2008: Simbol dan Label B3
• Permen LH no 14/2013 : Simbol dan Label Limbah B3
PEMASANGAN SIMBOL DAN LABEL LB3
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
PENGURANGAN LIMBAH B3
Pengurangan Limbah B3
a. menghindari penggunaan material yang
mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun jika
terdapat pilihan yang lain;
b. melakukan tata kelola yang baik terhadap
setiap bahan atau material yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan dan/atau
pencemaran terhadap lingkungan;
c. melakukan tata kelola yang baik dalam
pengadaan bahan kimia dan bahan farmasi PERMEN LHK NO 56 TAHUN 2015
untuk menghindari terjadinya penumpukan dan TENTANG
kedaluwarsa; dan TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS
d. melakukan pencegahan dan perawatan PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
berkala terhadap peralatan sesuai jadwal. BERACUN DARI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
PERMEN LHK NO 56 TAHUN 2015 TENTANG
TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DARI

PEMILAHAN LIMBAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Pasal 4
Pemilahan Limbah dilakukan dengan cara antara lain: (1) Limbah B3 dalam Peraturan
a. memisahkan Limbah B3 berdasarkan jenis, Menteri ini meliputi Limbah:
kelompok, dan/atau karakteristik Limbah B3; dan a. dengan karakteristik infeksius;
b. mewadahi Limbah B3 sesuai kelompok Limbah B3. b. benda tajam;
c. patologis;
d. bahan kimia kedaluwarsa,
tumpahan, atau sisa kemasan;
e. radioaktif;
f. farmasi;
g. sitotoksik;
h. peralatan medis yang memiliki
kandungan logam berat tinggi
i. tabung gas atau kontainer
bertekanan.
PENYIMPANAN LIMBAH B3

PENYIMPANAN WARNA KEMASAN SIMBOL


Penyimpanan Limbah B3
a. menyimpan Limbah B3 di fasilitas
Penyimpanan Limbah B3; Warna kemasan dan/atau wadah Limbah
b. menyimpan Limbah B3 menggunakan B3 Simbol pada kemasan dan/atau wadah
wadah Limbah B3 sesuai kelompok Limbah a. merah, untuk Limbah radioaktif; Limbah B3 berupa simbol:
B3; b. kuning, untuk Limbah infeksius dan a. radioaktif, untuk Limbah radioaktif;
c. penggunaan warna pada setiap kemasan Limbah patologis; b. infeksius, untuk Limbah infeksius; dan
dan/atau wadah Limbah sesuai karakteristik c. ungu, untuk Limbah sitotoksik; dan c. sitotoksik, untuk Limbah sitotoksik.
Limbah B3; dan d. cokelat, untuk Limbah bahan kimia
d. pemberian simbol dan label Limbah B3 kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa
pada setiap kemasan dan/atau wadah kemasan, dan Limbah farmasi.
Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3
WARNA KANTONG PLASTIK LB3
PERMEN LHK NOMOR 12 TAHUN 2020 TENTANG PENYIMPANAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Penghasil Limbah B3 adalah Setiap Orang yang karena usaha


dan/atau kegiatannya menghasilkan Limbah B3.
PENYIMPANAN LIMBAH B3 (PP NO. 101 TAHUN 2014)

❑ Diatur dalam pasal 12 s.d. Pasal 30 PP


101/2014
❑ Penyimpanan Limbah B3 WAJIB
dilakukan oleh setiap orang yang
menghasilkan limbah B3 dan/atau
Pengumpul dan/atau Pemanfaat
dan/atau Pengolah dan/atau Penimbun
Limbah B3
❑ DILARANG melakukan pencampuran
Limbah B3 yang disimpan
❑ Penyimpanan Limbah B3 WAJIB
dilengkapi dengan IZIN Pengelolaan
Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan
Limbah B3.
❑ Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan Penyimpanan Limbah B3
diterbitkan oleh bupati/walikota
TPS LIMBAH
B3

Syarat Tempat Penyimpanan:


1. Daerah bebas banjir dan tidak rawan
bencana alam
2. Sesuai dengan jumlah limbah B3,
karakteristik limbah
3. Berada dalam penguasaan orang yg
menghasilkan limbah B3
4. Tdpt peralatan penanggulangan keadaan
darurat (misal : APAR)
5. Terlindung dari hujan dan sinar matahari
6. Tdpt penerangan dan ventilasi
7. Tdpt saluran drainase dan bak penampung
Pengangkutan LB3

Aplikasi SIRAJALIMBAH

Harus mempunyai izin pengakutan


PENCATATAN DAN PELAPORAN LB3 (LOGBOOK)
Neraca LB3
ELEMEN PENILAIAN 6 KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Tersedia bukti pengelolaan sampah domestik 1.Terdapat SPO pengelolaan sampah 10
serta pengelolaan air limbah sesuai domestik serta pengelolaan air limbah 5
peraturan perundang- undangan. 2.Terdapat dokumen bukti pengelolaan 0
sampah domestik serta pengelolaan air
limbah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
3.Melakukan observasi pengelolaan
sampah domestik serta pengelolaan air
limbah
4.Melakukan wawancara dengan
petugas tentang proses pengelolaan
sampah domestik serta pengelolaan air
limbah 8
PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK

Penampungan

Pengumpulan

Kerjasama

Pembuangan Akhir

Pengangkutan
ALUR PEMERIKSAAN
BAKU MUTU AIR LIMBAH
Baku Mutu Air Limbah adalah ukuran
batas atau kadar unsur pencemar
dan/atau jumlah unsur pencemar yang
IPLC ditenggang keberadaannya dalam Air
Limbah yang akan dibuang atau dilepas
ke dalam media air dan tanah dari suatu
Usaha dan/atau Kegiatan.

Diperiksa per TRIWULAN

SAMPLING
LABORATORIUM

SERTIFIKAT HASIL
ELEMEN PENILAIAN 7 KELENGKAPAN BUKTI
Tersedia alat pemadam api ringan dan bukti 1.Terdapat SPO pemeliharaan APAR
SKORING
10
Ep-7 apar
pemeliharaan APAR. 2.Terdapat alat pemadam api 5
ringan dan dokumen bukti 0
pemeliharaan APAR
3.Melakukan wawancara
terkait proses pemeliharaan
APAR
4.Melakukan simulasi penggunaan
APAR
PERATURAN MENERI KESEHATAN
NOMOR 52 TAHUN 2018
PEMASANGAN APAR
PEMADAMAN API
CARA PENGGUNAAN APAR
PAPAN JADWAL TIM CODE RED
ELEMEN PENILAIAN 8 KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Tersedia penanda jalur 1.Melakukan observasi untuk 10
dan jalur evakuasi yang melihat ketersediaan rambu- 5
jelas. rambu atau penunjuk arah 0
(penanda jalur) dan jalur evakuasi

2.Melakukan wawancara
pengetahuan staf klinik terkait
rambu-rambu atau penunjuk arah
(penanda jalur) dan jalur evakuasi
EP-8 JALUR EVAKUASI
Sesuai Permen PUPR No.14 Tahun 2017 titik kumpul harus
memenuhi persyaratan teknis di antaranya: Jarak minimum titik
berkumpul dari bangunan gedung adalah 20 m untuk
melindungi pengguna bangunan gedung dan pengunjung
bangunan gedung dari keruntuhan atau bahaya lainnya
ELEMEN PENILAIAN 9 KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Tersedia bukti larangan merokok. 1.Terdapat dokumen kebijakan terkait larangan 10
merokok 5
0
2.Terdapat tanda larangan merokok

9
EP-9 LARANGAN MEROKOK
UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORIN
G
Tersedia daftar inventaris, 1.Terdapat SPO pemeliharaan dan 10
bukti pemeliharaan dan kalibrasi peralatan medis 5
bukti kalibrasi peralatan 0
medis dan bukti izin 2.Terdapat dokumen berupa daftar
BAPETEN untuk yang inventaris peralatan medis
memiliki pelayanan
radiologi. 3.Terdapat bukti pemeliharaan dan bukti
kalibrasi peralatan medis

4.Terdapat bukti izin BAPETEN untuk


yang memiliki pelayanan radiologi

5.Melakukan observasi untuk memastikan


peralatan medis sesuai dengan daftar
inventaris dan terpelihara dengan baik

6.Melakukan wawancara tentang proses


pemeliharaan dan kalibrasi peralatan
medis
EP-10 ALAT KESEHATAN
CONTOH FORMULIR PEMELIHARAAN HARIAN
Izin BAPETEN untuk
pelayanan Radiologi
• Gambaran Umum
• Pengorganisasian Klinik (TKK 1)
• Tata Kelola Sumber Daya Manusia (TKK 2)
• Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan (TKK 3)
• Tata Kelola Kerja Sama (TKK 4)
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada dokumen kontrak atau Terdapat dokumen kontrak atau 10
perjanjian perjanjian kerja sama 5
kerja sama yang jelas. 0
Dokumen kontrak memiliki Terdapat indikator kinerja pihak yang
indikator kinerja pihak yang melakukan kerjasama dan tercantum pada
melakukan kerjasama. dokumen kontrak.
Ada bukti monitoring dan 1.Terdapat dokumen bukti monitoring dan 10
evaluasi serta tindak lanjut evaluasi serta tindak lanjut terhadap 5
terhadap pemenuhan pemenuhan indikator kinerja yang 0
indikator kinerja yang tercantum di dalam kontrak.
tercantum di dalam kontrak. 2.Melakukan wawancara terkait monitoring
dan evaluasi serta tindak lanjut terhadap
pemenuhan indikator kinerja yang
tercantum di dalam kontrak
Standar 1.4 Tata Kelola Kerja Sama (TKK 4)

Klinik dapat melakukan kerja sama dengan


pihak lain untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan.
Dasar pelaksanaan kerja sama tersebut
dituangkan dalam bentuk dokumen kontrak
yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Kontrak dapat berupa kontrak klinis dan kontrak


manajemen
TKK-4 TATA KELOLA KERJASAMA

MAKSUD & TUJUAN


• Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama
antara klinik dengan individu staf medis dalam
bentuk pakta integritas, atau dengan fasilitas
kesehatan lainnya.
• Kontrak manajemen adalah perjanjian kerja
sama antara klinik dengan badan hukum dalam
penyediaan alat kesehatan dan pelayanan non
klinis.
• Dokumen kontrak secara berkala dievaluasi
oleh pemilik dan penanggungjawab klinik
dengan mengukur pemenuhan standar kinerja
yang disepakati.
-Daftar Dokumen kontrak
(Klinis & Manajerial)
-Lampirkan seluruh MoU

Indikator kinerja dapat dilihat


dalam kewajiban para pihak
pihak

Lakukan monitoring terhadap


Indikator kinerja yang telah
disusun → TL
Tindak lanjut

Pengukuran Indikator kinerja

Penyusunan Indikator kinerja


Pihak Ketiga
Standar 1.3 Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan (TKK 3)

NO ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

1 Tersedia bukti perizinan sesuai Terdapat dokumen bukti perizinan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
ketentuan perundang undangan berlaku
Yang berlaku.

2 Ada program manajemen Terdapat dokumen program manajemen fasilitas yang


fasilitas yang meliputi 1) sampai 7) meliputi:
1. Keselamatan dan keamanan
2. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah B3
3. Penanggulangan bencana
4. Sistem proteksi kebakaran
5. Peralatan medis
6. Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi
7. Sampah domestik dan limbah

3 Tersedia daftar inventaris dan 1. Terdapat dokumen daftar innventaris sarana yangtersedia di klinik
bukti pemeliharaan sarana 2. Terdapat SPO pemeliharaan sarana yang tersedia di klinik
yang tersedia di klinik. 3. Terdapat dokumen bukti pemeliharaan sarana yang tersedia di klinik
4. Melakukan observasi terhadap bukti pemeliharaan sarana
5. Melakukan wawancara terkait proses pemeliharaan sarana yang tersedia
LANJUTAN.. TKK 3

NO ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI


4 Tersedia bukti pelaksanaan 1. Terdapat SPO pelaksanaan pengamanan klinik
pengamanan dan pengawasan 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pengamanandan pengawasan akses keluar masuk
akses keluar masuk fasyankes. klinik
3. Melakukan observasi dan wawancara terhadap pelaksanaan pengamanan dan
pengawasan akses keluar masuk klini

5 Tersedia bukti pengelolaan 1. Terdapat SPO pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah B3
bahan berbahaya dan beracun 2. Terdapat dokumen bukti pengelolaan Bahan Berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3
(B3) serta limbah B3 sesuai sesuai peraturan perundang-undangan
peraturan perundang undangan 3. Melakukan observasi dan wawancara terhadap proses pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) serta limbah B

6 Tersedia bukti pengelolaan 1. Terdapat SPO pengelolaan sampah domestik serta pengelolaan air limbah
sampah domestik serta 2. Terdapat dokumen bukti pengelolaan sampah domestik serta pengelolaan air limbah
pengelolaan air limbah sesuai sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
peraturan perundangundangan 3. Melakukan observasi pengelolaan sampa domestik serta pengelolaan air limbah
4. Melakukan wawancara dengan petugas tentang proses pengelolaan sampah domestik
serta pengelolaan air limbah
LANJUTAN.. TKK 3
NO ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

7 Tersedia alat pemadam 1. Terdapat SPO pemeliharaan APAR Terdapat alat pemadam api ringan dan
api ringan dan bukti dokumen bukti pemeliharaan APAR
pemeliharaan APAR. 2. Melakukan wawancara terkait proses pemeliharaan APAR
3. Melakukan simulasi penggunaan APAR
8 Tersedia penanda jalur 1. Melakukan observasi untuk melihat ketersediaan rambu rambu atau
dan jalur evakuasi yang penunjuk arah (penanda jalur) dan jalur evakuasi
jelas 2. Melakukan wawancara pengetahuan staf klinik terkait rambu-rambu atau
penunjuk arah (penanda jalur) dan jalur evakuasi
9 Tersedia bukti larangan 1. Terdapat dokumen kebijakan terkait larangan merokok
merokok 2. Terdapat tanda larangan merokok
10 Tersedia daftar inventaris, 1. Terdapat SPO pemeliharaan dan kalibrasi peralatan medis
bukti pemeliharaan dan 2. Terdapat dokumen berupa daftar inventaris peralatan medis
bukti kalibrasi peralatan 3. Terdapat bukti pemeliharaan dan bukti kalibrasi peralatan medis
medis dan bukti izin 4. Terdapat bukti izin BAPETEN untuk yang memiliki pelayanan radiologi
BAPETEN untuk yang 5. Melakukan observasi untuk memastikan peralatan medis sesuai dengan
memiliki pelayanan daftar inventaris dan terpelihara dengan baik
radiologi. 6. Melakukan wawancara tentang proses pemeliharaan dan kalibrasi peralatan
medis
1.3.EP.1 Tersedia Bukti Perizinan Sesuai Ketentuan
Perundang Undangan Yang Berlaku.

Ada Daftar perijinan, lampiran perijinan sesuai dengan daftar (Izin operasional,
izin pembuangan limbah cair, izin TPS B3,ijin transporter B3, ijin lift bila ada, dsb yang masih berlaku)
1.3.EP 2
Ada Program Manajemen Fasilitas Yang Meliputi 1) Sampai 7)

MANAJEMEN FASILITAS TANGGUNG JAWAB


DAN KESELAMATAN a. Merencanakan program
b. Melaksanakan program
c. Mendidik staf
TETAPKAN PJ MFK d. Memonitor dan uji coba
program
e. Evaluasi dan revisi
SUSUN PROGRAM program
MANAJEMEN RISIKO f. Memberikan laporan
FASILITAS evaluasi semester
g. Pengorganisasian dan
pengeloaan secara
TETAPKAN SIAPA YANG
MENGAWASI →K3 konsisten

Sistem pelaporan insiden


SUSUN PROGRAM kecelakaan/kejadian terkait
PENGAWASAN risiko fasilitas
URAIAN TUGAS MFK

R SK Penanggung Jawab MFK


Program MFK Disahkan Oleh Penanggung Jawab Klinik
(Sesuai Tahun Berjalan) Meliputi A Sampai G.
R
IDENTIFIKASI RESIKO
SK PROGRAM MFK dan KAK

Kerangka Isi Program MFK

1.Pendahuluan
2.Latar belakang
3.Tujuan umum dan khusus
4.Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok :
a.Keselamatan dan Keamanan
b.Bahan beracun dan berbahaya
c. Disaster plan
d.Kebakaran
e.Sistim utilisasi , listrik, air dan sistim pendukung penti
ng lainnya
f. Peralatan medis
g.Pengelolaan sampah domestik dan limbahnya

1.Cara melaksanakan kegiatan


2.Sasaran
3.Jadwal pelaksanaan kegiatan
4.Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya --> Ketentua
n Review Program
5.Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
1.3.EP.3 Tersedia Daftar Inventaris Dan
Bukti Pemeliharaan Sarana Yang Tersedia Di Klinik

O
D

kondisi sarana dan


pemeliharaannya
1.3.EP.4
Tersedia Bukti Pelaksanaan Pengamanan Dan
Pengawasan Akses Keluar Masuk Fasyankes
Ada Daftar tempat berisiko keamanan. Ada Dokumen bukti dilakukan pengamanan dan pengawasan akses
fasyankes: contoh: CCTV, presensi petugas sekurity, jadwal jaga petugas sekurity, laporan dinas security, serah
terima bayi kepada orang tua, Buku Tamu, Kartu Identitas dll.

O
1.3.EP.4
Tersedia Bukti Pelaksanaan Pengamanan Dan
Pengawasan Akses Keluar Masuk Fasyankes

Ketersediaan jalur evakuasi dan penanda sesuai regulasi, titik kumpul

O
Ada Daftar tempat berisiko keamanan. Ada
Dokumen bukti dilakukan pengamanan dan
pengawasan akses fasyankes: contoh: CCTV,
presensi petugas sekurity, jadwal jaga petugas
sekurity, laporan dinas security, serah terima
D
bayi kepada orang tua, Buku Tamu, Kartu
Identitas dll.

O
1.3.EP.5
Tersedia Bukti Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)
Serta Limbah B3 Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pengelolaan B3 dan Limbah B3 meliputi


D
a. Identifikasi dan inventarisasi bahan dan limbah B3
b. Memastikan adanya penyimpanan, pewadahan, dan perawatan
bahan sesuai dengan karekteristik, sifat, dan jumlah.
PMK No 52 Tahun 2018

c. Tersedianya lembar data keselamatan sesuai dengan karakteristik dan sifat


bahan dan limbah B3.
d. Tersedianya sistem kedaruratan tumpahan/bocor bahan dan limbah B3.
e. Tersedianya sarana keselamatan bahan dan limbah B3 seperti spill kit,
rambu dan simbol B3, dan lain lain.
f. Memastikan ketersediaan dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
sesuai karekteristik dan sifat bahan dan limbah B3.
g. Tersedianya standar prosedur operasional yang menjamin keamanan
kerja pada proses kegiatan pengelolaan bahan dan limbah B3
(pengurangan dan pemilahan, penyimpanan, pengangkutan,
penguburan dan/atau penimbunan bahan dan limbah B3).
h. Jika dilakukan oleh pihak ke tiga wajib membuat kesepakatan jaminan
keamanan kerja untuk pengelola dan Fasyankes akibat kegagalan
kegiatan pengelolaan bahan dan limbah B3 yang dilakukan.
LANJUTAN 1.3.EP.5

Peraturan
• LABEL adalah Tulisan yang
• Permen LH
perundangan
no 3/2008 : Simbol dan Label B3 menunjukkan antara lain karakteristik
• Permen LH no 14/2013 : Simbol dan Label Limbah B3 dan jenis bahan kimia berbahaya &
beracun.
• Symbol adalah Gambar yang
menyatakan karakteristik bahan kimia
berbahaya & beracun.
1.3.EP.6
Tersedia bukti pengelolaan sampah domestik
serta pengelolaan air limbah sesuai peraturan perundang-undangan
Ada TPS domestik, Ada MOU pengangkutan sampah domestik, Ada Pengolahan Air Limbah,
Pemeriksaan Air Limbah

D
1.3.EP.7
Tersedia Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
dan bukti pemeliharaan APAR.

8. Ada Daftar dan peta penempatan APAR sesuai


ketentuan, bukti pemeliharaan APAR
1.3.EP.8
TERSEDIA PENANDA JALUR DAN JALUR EVAKUASI YANG JELAS.
1.3.EP.9
TERSEDIA BUKTI LARANGAN MEROKOK.

Ada SK larangan merokok, Pedoman/Panduan Larangan Merokok


R
O
D
1.3.EP.10
Tersedia daftar inventaris, bukti pemeliharaan dan bukti kalibrasi peralatan
medis dan bukti izin Bapeten untuk yang memiliki pelayanan radiologi.

Ada Daftar tempat berisiko keamanan. Ada Dokumen


bukti dilakukan pengamanan dan pengawasan akses
fasyankes: contoh: CCTV, presensi petugas sekurity,
D jadwal jaga petugas sekurity, laporan dinas security,
serah terima bayi kepada orang tua, Buku Tamu, Kartu
Identitas dll.

O
1.3.EP.10
Tersedia daftar inventaris, bukti pemeliharaan dan bukti kalibrasi peralatan
medis dan bukti izin Bapeten untuk yang memiliki pelayanan radiologi.

10. Daftar inventaris seluruh peralatan medis, jadwal pemeriksaan, pemeliharaan, uji fungsi berikut bukti
pemeriksaan, pemeliharaan, bukti kalibrasi, bukti izin peralatan radiologi (jika memiliki pelayanan radiologi)

D
TKK-4TATA KELOLA KERJASAMA

MAKSUD & TUJUAN


• Dalam upaya pemenuhan pelayanan, klinik dapat
melakukan kerja sama sama dengan melakukan kontrak
klinis dan kontrak manajemen
• Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama antara klinik
dengan individu staf medis dalam bentuk pakta integritas,
atau dengan fasilitas kesehatan lainnya. Kontrak
manajemen adalah perjanjian kerja sama antara klinik
dengan badan hukum dalam penyediaan alat kesehatan
dan pelayanan non klinis.
• Dokumen kontrak secara berkala dievaluasi oleh pemilik
dan penanggungjawab klinik dengan mengukur
pemenuhan standar kinerja yang disepakati.
Standar 1.4 Tata Kelola Kerjasama (TKK) )

NO ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

1 Ada dokumen kontrak atau Terdapat dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama
perjanjian kerja sama yang jelas.

2 Dokumen kontrak memiliki Terdapat indikator kinerja pihak yang melakukan kerjasama dan
indikator kinerja pihak yang tercantum pada dokumen kontrak
melakukan kerjasama.

3 Ada bukti monitoring dan 1. Terdapat dokumen bukti monitoring dan evaluasi serta tindak
evaluasi serta tindak lanjut lanjut terhadap pemenuhan indikator kinerja yang tercantum di
terhadap pemenuhan indikator dalam kontrak.
kinerja yang tercantum di 2. Melakukan wawancara terkait monitoring dan evaluasi serta
dalam kontrak. tindak lanjut terhadap pemenuhan indicator kinerja yang
tercantum di dalam kontrak
TATA KELOLA KERJASAMA

▪ Ada Daftar seluruh kontrak manajemen


dan kontrak klinis.
D ▪ Ada Dokumen kontrak berisi
indikator kinerja pihak ketiga

▪ Ada Dokumen bukti pengukuran


indikator kontrak (bukti monitoring), .
bukti analisis dan hasil analisis
digunakan sebagai evaluasi kerjasama
terhadap pihak ketiga sesuai dengan
dokumen kontrak
W▪ Penanggung jawab klinik: Dokumen kontrak secara
berkala dievaluasi oleh pemilik dan penanggungjawab
klinik dengan mengukur pemenuhan standar kinerja
yang disepakati
TATA KELOLA KERJASAMA
TATA KELOLA KERJASAMA
THANK YOU

Lafkespri.org

Anda mungkin juga menyukai