Anda di halaman 1dari 8

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol.

5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

HUBUNGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP TINGKAT


PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERBUKA DI INDONESIA

Dharfan Aprianto1
Ulfah Khairrunnisa2
1,2
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
1
numbers844.34@gmail.com
2
ulfahkhairrunnisa@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber daya manusia terhadap
pengangguran terbuka di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif sedangkan uji penelitian yang digunakan adalah uji korelasi pearson. Hasil
penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup
signifikan, terutama pada tingkat sumber daya manusia lulusan pendidikan Sekolah
Menengah Atas terhadap tingkat pengangguran terbuka. Hal tersebut juga dicerminkan
dengan banyaknya jumlah pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Atas mulai
tahun 2004 hingga 2013. Namun, secara keseluruhan pada tingkat pendidikan tertinggi
yang ditamatkan sumber daya manusia di Indonesia, tidak terdapat hubungan yang
terlalu signifikan pada tingkat pengangguran terbukanya.

Kata kunci : sumber daya manusia, pengangguran terbuka, tingkat pendidikan.

PENDAHULUAN pertumbuhan ekonomi sebesar 6, 71%


pada triwulan III-2012.
Pengangguran merupakan masalah Jumlah penduduk yang terus me-
yang sangat rumit bagi setiap negara, ngalami peningkatan setiap tahunnya,
tidak terkecuali bagi Indonesia. Per- menjadi salah satu penyebab tumbuhnya
masalahan seputar pengangguran me- pengangguran di Indonesia. Menurut
mang selalu menjadi pokok masalah so- Sudibyo (2013), penduduk Indonesia
sial di negara berkembang seperti sampai saat ini diperkirakan mencapai
Indonesia. Menurut Prihanto, Purwaka 250.000.000 jiwa. Badan Pusat Statistik
Hari (2012) yang mengutip peryataan (BPS) memperkirakan bahwa penduduk
Todaro dan Smith, et al. (2004) pengang- Indonesia akan terus meningkat sebanyak
guran di negara-negara sedang ber- 273,2 juta jiwa pada tahun 2025.
kembang pada umumnya didominasi oleh Penduduk Indonesia yang banyak,
pengangguran usia muda dan pengang- tidak membuat Indonesia sebagai salah
guran berpendidikan. Penggangguran ter- satu negara yang memiliki kualitas
buka merupakan masalah tersendiri dalam sumber daya manusia yang cukup baik.
ketenagakerjaan di Indonesia. Di triwulan Kualitas sumber daya manusia yang baik
III-2012, pertumbuhan pengangguran tentu saja tidak terlepas dari pendidikan
terbuka di Indonesia sudah mencapai 7,24 yang dicapai oleh seseorang atau suatu
juta orang (Bappennas, 2012). Meski masyarakat. Menurut Purnomo (2010),
pertumbuhan pengangguran ini berkurang yang mengutip pernyataan Suparno
dari tahun sebelumnya, tetapi hal ini (2009), faktor SDM menjadi penting
masih merupakan jumlah yang banyak karena pada akhirnya keunggulan
untuk negara yang mencapai kompetitif sebuah negara akan ditentukan

E-398 Aprianto & Khairrunnisa, Hubungan Sumber Daya…


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

oleh kualitas SDM yang dimiliki negara Indonesia, tetapi dapat disayangkan hal
itu. Mutu sumber daya manusia yang tersebut belum terwujud dengan layak.
rendah menyebabkan perputaran hidup Modal tenaga kerja yang cukup tidak
yang rumit, diantaranya adalah per- didukung dengan penyerapan tenaga kerja
putaran kemiskinan yang sudah sangat yang baik, dan penyerapan tenaga kerja
pelik di lingkungan masyarakat yang baik tidak di dukung pula dengan
Indonesia. Menurut Aimon, Hasdi (2012) produktivitas sumber daya manusia yang
kemiskinan dipengaruhi oleh investasi ada. Pemerintah Indonesia memiliki andil
pendidikan, investasi kesehatan, produk- besar dalam mengelola sumber daya
tivitas dan pertumbuhan ekonomi. Se- manusia Indonesia, mengurangi pengang-
benarnya, kemiskinan di Indonesia dapat guran di Indonesia, dan menghapuskan
diatasi dengan pemanfaatan tingkat rantai kemiskinan di Indonesia.
investasi di Indonesia. Indonesia menjadi
salah satu negara dengan tingkat investasi METODE PENELITIAN
yang cukup baik, tetapi investasi yang
cukup baik tidak didukung dengan Jenis data yang digunakan dalam
produktivitas tenaga kerja yang baik pula. penelitian ini adalah data sekunder yang
Produktivitas yang rendah disebabkan didapatkan dari web beberapa sumber
kualitas tenaga kerja yang rendah pula, terkait, diantaranya adalah Badan Pusat
sehingga pendapatan tenaga kerja pun Statistik dan Human Development Indeks.
rendah. Inilah yang menjadi salah satu Penelitian ini menggunakan metode
faktor penyumbang dalam hal kemiskinan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan
di Indonesia. dengan cara pentabulasian data sekunder
Diharapkan, penelitian ini akan yang telah didapatkan dari Badan Pusat
membantu menemukan indikasi bahwa Statistik. Penelitian ini bertujuan untuk
tingkat pendidikan pada sumber daya mencari hubungan ataupun pengaruh
manusia merupakan faktor penting dalam antara tingkat sumber daya manusia
pembangunan nasional suatu negara. berdasarkan tingkat pendidikan yang di
Kemajuan ekonomi suatu negara tidak tamatkan pada beberapa tahun ke-
terlepas pula dari produktivitas sumber belakang, dan tingkat pengangguran ter-
daya manusia yang dimiliki. Sudah buka di Indonesia pada beberapa tahun
seharusnya semua pihak ikut berperan kebelakang. Tahun yang diamati dalam
dalam mencari akar masalah pelik yang penelitian ini adalah tahun 2004-2012.
selama ini melilit Indonesia. Kemiskinan, Data variabel dependen berjumlah 9 dan
pengangguran, ataupun pendidikan yang jumlah data variabel independen
belum merata mungkin merupakan berjumlah 9.
beberapa masalah kecil diantara sederetan Untuk mencari hubungan dan
panjang masalah pembangunan kesejah- pengaruh antara tingkat sumber daya
teraan di Indonesia. Tetapi tidak ada manusia di Indonesia dan tingkat pe-
salahnya jika seluruh pihak dapat ngangguran terbuka di Indonesia, variabel
menyadari bahwa memperbaiki sebuah independen yang digunakan dalam
masalah kecil sudah menyumbangkan penelitian ini adalah tingkat sumber daya
sebuah kemajuan yang luar biasa untuk manusia di Indonesia berdasarkan pen-
Indonesia. Penelitian ini mungkin akan didikan tertinggi yang ditamatkan pada
membantu berbagai pihak untuk mene- tahun 2004-2012. Sedangkan variabel
lusuri dan menyadari bahwa sumber daya dependen yang diamati adalah tingkat
manusia dan pendidikan di Indonesia pengangguran terbuka berdasarkan pen-
merupakan sebuah titik yang akan didikan tertinggi sumber daya manusia di
membawa kemajuan yang besar bagi Indonesia pada tahun 2004-2012.

Aprianto & Khairrunnisa, Hubungan Sumber Daya… E-399


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

Untuk menguji hubungan antara HASIL DAN PEMBAHASAN


variabel-variabel tersebut, digunakan uji
validitas pengaruh sebagai penentu Indonesia merupakan salah satu
keterkaitan variabel. Langkah awal negara dengan jumlah penduduk yang
pengujian dimulai dengan penentuan sangat padat di dunia, memiliki sekitar
hipotesis. 232,516.8 juta jiwa lebih penduduk.
Ho : Tidak terdapat hubungan antara Dengan jumlah penduduk yang sangat
tingkat sumber daya manusia besar, Indonesia memiliki potensi sumber
berdasarkan tingkat pendidikan ter- daya manusia yang sangat besar dari segi
tinggi yang ditamatkan dengan kuantitas, tetapi bagaimana dengan kua-
tingkat pengangguran terbuka m- litas sumber daya manusia di Indonesia
enurut tingkat pendidikan tertinggi terutama di mata dunia. Kenyataan yang
yang ditamatkan sumber daya ada, kenaikan jumlah penduduk telah
manusia Indonesia. menciptakan kenaikan angkatan kerja,
Ha : Terdapat hubungan antara tingkat dan hal tersebut menciptakan kenaikan
sumber daya manusia berdasarkan pengangguran yang secara garis besar
tingkat pendidikan tertinggi yang sangat signifikan setiap tahunnya. Hal ini
ditamatkan dengan tingkat pe- tercermin pada penelitian yang telah
ngangguran terbuka menurut ting- dilakukan sebelumnya oleh Alghofari,
kat pendidikan tertinggi yang (2011). antara jumlah penduduk dengan
ditamatkan sumber daya manusia jumlah pengangguran menggambarkan
Indonesia. hubungan yang positif dan kuat, artinya
Langkah selanjutnya adalah meng- jumlah penduduk yang bertambah akan
hitung kemungkinan korelasi antar diikuti oleh penambahan jumlah pengang-
variabel menggunakan software SPSS, guran. Sedangkan hubungan yang terjadi
dan membandingkan nilai sig. masing- antara jumlah angkatan kerja dengan
masing variabel ataupun membandingkan jumlah pengangguran cenderung searah,
nilai pearson correlation dari variabel- dapat diartikan jika jumlah angkatan kerja
variabel yang telah diuji dengan nilai r bertambah maka jumlah pengangguran
table. Jika nilai sig. yang dihasilkan < akan bertambah pula.
0,05 maka kesimpulan yang dapat Salah satu yang menjadi faktor
diambil adalah terdapat korelasi yang kunci dalam reformasi ekonomi adalah
signifikan antara variable dependen dan SDM (Sumber Daya Manusia). Mencip-
independen, dan Ha diterima. Jika nilai takan sumber daya manusia yang ber-
sig. yang di hasilkan > 0,05 maka ke- kualitas dan memiliki keterampilan serta
simpulan yang dapat diambil adalah tidak berdaya saing tinggi dalam persaingan
terdapat korelasi antara variabel dependen global, adalah hal yang penting dan
dan independen, dan Ho diterima. sangat dibutuhkan saat ini. Dalam kaitan
Pengambilan kesimpulan juga dapat tersebut setidaknya terdapat dua hal
menggunakan perbandingan antara nilai r penting yang menyangkut kondisi sumber
hitung dan r table. Jika r hitung > r table, daya menusia saat ini khususnya di
maka menunjukkan terdapat korelasi Indonesia, yaitu ketimpangan antara
yang signifikan, dan Ha diterima. jumlah kesempatan kerja dan angkatan
Sedangkan jika r hitung < r table, maka kerja serta tingkat pendidikan angkatan
menunjukkan tidak terdapat korelasi yang kerja yang ada masih relatif rendah.
signifikan, dan Ho diterima. R tabel yang Krisis ekonomi yang berkepan-
diperoleh pada taraf signifikan 5% = jangan sampai saat ini mengakibatkan
0,666, sedangkan r table pada taraf rendahnya kesempatan kerja terutama
signifikan 1% = 0,798. bagi lulusan sekolah tinggi atau per-

E-400 Aprianto & Khairrunnisa, Hubungan Sumber Daya…


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

guruan tinggi. Disamping itu, jumlah oleh mereka yang berusia muda dan
angkatan kerja lulusan sekolah tinggi atau mengharapkan dapat bekerja sebagai pe-
perguruan tinggi terus meningkat. Akibat kerja ketimbang membuka usaha sendiri.
terbatasnya kesempatan kerja saat ini, Pendapat Effendi tersebut diperkuat oleh
menimbulkan dampak semakin banyak- penelitian Setiawan (1998) di daerah
nya angka pengangguran sarjana di industri Jawa Barat, ternyata motivasi
Indonesia. Menurut Hanisah (2010), untuk menjadi pekerja ini masih cukup
polemik penganggur terdidik terjadi akibat tinggi, dibandingkan dengan mereka yang
tidak sejalannya kebutuhan industri ter- berkeinginan untuk melakukan wirausaha
hadap SDM dengan kemampuan individu sendiri.
seorang sarjana. Badan Pusat Statistik Sedangkan, menurut informasi yang
(BPS) beberapa waktu terakhir ini diperoleh dari Badan Perencanaan
mengumumkan jumlah angkatan kerja di Pembangunan Nasional bahwa adanya
Indonesia pada bulan Februari 2013 yang peningkatan kesempatan kerja di sektor
mencapai 121,2 juta orang atau bertam- formal dan non formal pada tahun 2012.
bah sekitar 3,14 juta orang dibandingkan Hal tersebut ditunjukan dengan pe-
pada perhitungan bulan Agustus 2012 nurunan persentase tingkat pengangguran
yaitu 118,05 juta orang. terbuka dari tahun 2011 yakni sebesar
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke 6,56 persen menjadi 6,14 persen di tahun
atas yang bekerja pada bulan Februari 2012. Menurunnya angka persentase
2013 yaitu 114,02 juta orang dan tingkat pengangguran terbuka tersebut
pengangguran sebanyak 7,17 juta orang. diimbangi dengan membaiknya tingkat
Sedangkan pada bulan Agustus 2012, kesempatan kerja di sektor formal yakni
jumlah penduduk yang bekerja 110,8 juta 2,67 juta. Namun peningkatan ke-
orang dan pengangguran sebanyak 7,24 sempatan kerja tersebut masih belum bisa
juta orang. Selama tahun 2004 hingga menutupi angka pengangguran terbuka
2013, persentase tertinggi tingkat pe- untuk saat ini. Ditambah lagi per-
ngangguran terbuka terjadi pada tahun tumbuhan ekonomi Indonesia saat ini
2005 yakni 11,24% atau berjumlah menurut pandangan ekonomi Indonesia,
sekitar 11,899,266 orang. Kondisi ini berada dikisaran 6,3 persen dan hampir
sejalan dengan pernyataan Setiawan, memenuhi target yang telah ditetapkan
Nugraha (2005) yang mengutip pendapat yakni sekitar 6,3 hingga 6,5 persen.
Effendi (1993) yang menyatakan bahwa .
penganggur di negara-negara sedang
berkembang, pada umumnya didominasi

Tabel 1.
Penduduk menurut jenis kegiatan 2004 –
2013.

Sumber: Badan Pusat Statistik

Aprianto & Khairrunnisa, Hubungan Sumber Daya… E-401


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

Tabel 2.
Pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi 2004-
2013.

Sumber: Badan Pusat Statistik

Menurut Direktorat Jenderal Pen- Pusat Statistik, rata-rata upah riil per
didikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas, bulan untuk buruh industri di bawah
angka pengangguran sarjana di Indonesia mandor hingga bulan Desember 2011
mencapai lebih dari 300.000 orang. adalah 1.031.700 rupiah. Hal tersebut
Berdasarkan data yang diperoleh dari masih sangat kurang dalam memenuhi
Badan Pusat Statistik (BPS), berikut kebutuhan ekonomi sehari-hari terlebih
ditampilkan tabel yang menyajikan untuk mendanai pendidikan ketingkat
jumlah pengangguran terbuka menurut lebih lanjut. Pada kenyataannya tuntutan
pendidikan tertinggi yang ditamatkan dari upah yang diminta oleh para pekerja juga
tahun 2004 hingga 2013. dapat mempengaruhi tingkat pengang-
Tingkat pengangguran terbuka guran. Penelittian yang dilakukan oleh
menurut pendidikan tertinggi hingga Alghofari (2011), terdapat hubungan
tahun 2013 adalah berasal dari lulusan yang kuat dan positif antara besaran upah
SLTA Umum dan SLTP. Rata-rata dan jumlah pengangguran. Dapat
jumlah penganggurannya masing-masing diartikan, bahwa besaran upah yang ber-
mencapai 2.363.520 dan 2.165.700 jiwa. tambah akan diikuti dengan penambahan
Kemungkinan hal ini dapat terjadi, tingkat pengangguran.
dikarenakan sebagian besar sumber daya Berdasarkan hasil pengujian data
manusia lulusan SLTP tidak mampu untuk menggunakan software SPSS, pada va-
melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang riabel sumber daya manusia tidak/belum
SLTA, dan memilih untuk langsung kerja. sekolah terhadap tingkat pengangguran
Keputusan untuk langsung kerja para lulusan
SLTP tidak diimbangi dengan keterampilan
sumber daya manusia tidak/belum
dan produktivitas merekaSemakin
sekolah diperoleh hasil sig. 0,639 > 0,05,
mahalnya biaya pen-didikan di Indonesia menunjukkan tidak terdapat korelasi yang
setiap tahun, mem-buat sebagian besar signifikan diantara variabel. Pada variabel
masyarakat untuk memilih tidak sumber daya manusia tidak tamat Sekolah
melanjutkan pendidikan kejenjang yang Dasar terhadap tingkat pengangguran
lebih tinggi. Disamping itu, lemahnya sumber daya manusia tidak tamat Sekolah
ekonomi masyarakat saat ini ikut pula Dasar diperoleh hasil sig. 0,290 > 0,05,
dijadikan alasan bagi mereka untuk tidak menunjukkan tidak terdapat korelasi yang
meningkatkan kualitas pendidikan signifikan diantara variabel. Pada variabel
kejenjang yang lebih baik. Bahkan sumber daya manusia Sekolah Dasar
berdasarkan data yang dilihat dari Badan sederajat terhadap tingkat pengangguran

E-402 Aprianto & Khairrunnisa, Hubungan Sumber Daya…


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

sumber daya manusia Sekolah Dasar tamatan atau lulusan Sekolah Menengah
sederajat diperoleh hasil sig. 0,124 > Atas. Tingkat pengangguran pada ke-
0,05, menunjukkan tidak terdapat korelasi lompok yang berpendidikan ternyata le-
yang signifikan diantara variabel. Pada bih tinggi jika dibandingkan dengan
variabel sumber daya manusia Sekolah yang kurang berpendidikan. Hal ini
Menengah Pertama sederajat terhadap dimungkinkan oleh makin tingginya
tingkat pengangguran sumber daya lulusan Sekolah Menengah Atas, namun
manusia Sekolah Menengah Pertama tidak diimbangi oleh tersedianya kesem-
sederajat diperoleh hasil sig. 0,686 > patan kerja bagi mereka. Ada kemung-
0,05, menunjukkan tidak terdapat korelasi kinan pula, penganggur yang berpendidi-
yang signifikan diantara variabel. Pada kan lebih pilih-pilih jenis pekerjaan.
variabel sumber daya manusia Sekolah Pekerjaan yang tergolong kerah putih,
Menengah Atas sederajat terhadap tingkat menjadi incaran mereka padahal kesem-
pengangguran sumber daya manusia patan kerja yang tersedia tidak terlam-
Sekolah Menengah Atas sederajat di- pau banyak. Sementara pendidikan
peroleh hasil sig. 0,034 < 0,05, menun- mereka yang cukup baik, menyebabkan
jukkan terdapat korelasi yang signifikan keengganan untuk memasuki dunia
diantara variabel, dan Ha diterima. pekerjaan kasar.

Hal tersebut berarti tingkat


pengangguran berdasarkan tingkat pen-
didikan tertinggi, masih didominasi oleh

Tabel 1.
Penduduk menurut jenis kegiatan 2004 – 2013.

Sumber : diolah sendiri, Juni 2013

Bila dipahami lebih lanjut, rata-rata menunjukkan bahwa diumur yang masih
usia Sekolah Menengah Atas didominasi sangat muda namun sudah menganggur
oleh usia 15 tahun keatas. Hal tersebut atau memilih tidak melanjutkan kejenjang

Aprianto & Khairrunnisa, Hubungan Sumber Daya… E-403


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

pendidikan yang lebih tinggi dikarenakan belum sekolah hingga Sekolah Menengah
faktor ekonomi dan sebagainya. Mereka Atas terjadi penurunan angka pengang-
bisa juga memilih untuk bekerja dengan guran kerja. Namun angka tersebut masih
modal pendidikan yang dirasa sudah harus terus dikurangi, mungkin salah
cukup memadai. Kondisi ini sejalan satunya dengan menekan jumlah
dengan pendapat Effendi (1993) yang pertumbuhan penduduk di Indonesia
menyatakan bahwa penganggur di supaya angka pengangguran dapat
negara-negara sedang berkembang, pada teratasi. Disamping itu, peningkatan kua-
umumnya didominasi oleh mereka yang litas pendidikan perlu dilakukan supaya
berusia muda dan mengharapkan dapat ketika para tamatan sekolah tersebut
bekerja sebagai pekerja ketimbang tingkat melanjutkan pendidikan kejenjang
membuka usaha sendiri. Pendapat Effendi yang lebih tinggi, maka mereka setidak-
tersebut diperkuat oleh penelitian nya telah memilik modal yang cukup
Setiawan (1998) di daerah industri Jawa untuk bekerja sehingga secara tidak
Barat, ternyata motivasi untuk menjadi lansung hal tersebut telah mengurangi
pekerja ini masih cukup tinggi, diban- jumlah pengangguran.
dingkan dengan mereka yang ber-
keinginan untuk melakukan wirausaha DAFTAR PUSTAKA
sendiri.
12, Juni, 2013. BPS : Jumlah Angkatan
SIMPULAN DAN SARAN Kerja Naik 780.000 Orang.
http://www.tribunnews.com/2013/05/0
Secara garis besar berdasarkan hasil 6/bps-jumlah-angkatan-kerja-naik-
penelitian yang dilakukan dari tahun 2004 780000-orang
hingga 2013, disimpulkan bahwa tidak 12, Juni, 2013. BPS : Jumlah Penduduk
terdapat hubungan antara tingkat sumber Bekerja 114 Juta Orang,
daya manusia berdasarkan tingkat pen- Pengangguran 5,92- Persen.
didikan tertinggi yang ditamatkan dengan http://setkab.go.id/berita-8542-bps-
tingkat pengangguran terbuka menurut jumlah-penduduk-bekerja-114-juta-
tingkat pendidikan tertinggi yang dita- orang-pengangguran-592-persen.html
matkan sumber daya manusia Indonesia. 12, Juni, 2013. SDM Indonesia dalam
Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya Persaingan Global.
korelasi yang signifikan diantara variabel, http://www.duniaesai.com/index.php?
mulai dari tingkatan tidak/belum sekolah option=com_content&view=article&id
hingga Sekolah Menengah Pertama. Akan =108:sdm-indonesia-dalam-
tetapi pada tingkatan Sekolah Menengah persaingan-
Atas terdapat hubungan korelasi dengan global&catid=37:ekonomi&Itemid=93
dibuktikannya Ha diterima. Walaupun 14, Juni, 2013. Indikator Pendidikan
jumlah pengangguran sekolah menengah 1994-2012.
atas secara statistik terus mengalami http://www.bps.go.id/tab_sub/view.ph
penurunan setiap tahunnya, akan tetapi p?tabel=1&daftar=1&id_subyek=28
jumlah tersebut masih besar bila diban- 14, Juni, 2013. Pada Tahun 2012, Jumlah
dingkan dengan jumlah pengangguran Penganggur di Indonesia berkurang.
dari tingkat tamatan pendidikan lainnya. http://www.bappenas.go.id/node/165/3
Berdasarkan hasil penelitian yang 685/pada-tahun-2012-jumlah-
sudah dilakukan, peneliti mencoba mem- pengganggur-di-indonesia-berkurang/
beri saran terhadap hasil yang didapat 14, Juni, 2013. Pengangguran Terbuka
dari penelitian ini, yaitu berdasarkan hasil Menurut Pendidikan Tertinggi yang
koefisien korelasi dari tingkat tidak atau Ditamatkan-2004-2013.

E-404 Aprianto & Khairrunnisa, Hubungan Sumber Daya…


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.ph Jambi Jurnal Paradigma Ekonomika 1


p?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subye (5) 1-8.
k=06&notab=4 Purnomo, A., & Sukamdi. 2010
30, Maret, 2013. Tantangan SDM Karakteristik penganggur terbuka,
Indonesia di Era Globalisasi. setengah penganggur dan pertumbuhan
http://ekonomi.kompasiana.com/manaj ekonomi di propinsi Jawa Timur
emen/2013/03/30/tantangan-sdm- (analisis data sakernas Agustus tahun
indonesia-di-era-globalisasi- 2010). Jurnal Bumi Indonesia 1, 1-10.
547032.html Sanisah, S. 2010. Pendidikan tinggi dan
Aimon, H. 2012 Produktivitas, investasi pengangguran terbuka: Sebuah
sumber daya manusia, investasi fisik, dilemma. Lentra Pendidikan 13, 147-
kesempatan kerja terhadap kemiskinan 159
dan pertumbuhan ekonomi di Indo- Setiawan, N. 2005 Struktur umur serta
nesia” Jurnal Kajian Ekonomi 1 (1) 1- tingkat pendidikan penganggur baru
10 dan tingkat pengangguran di Indo-
Alghofari, F. 2011. Analisis tingkat nesia. Pusat Penelitian Kependudukan
pengangguran di Indonesia tahun dan Sumber Daya Manusia Lembaga
1980-2007. Universitas Diponegoro, Penelitian Universitas Padjadjaran,
Semarang. Bandung.
Effendi, T.N. 1993. Sumber daya ma- Setiawan, N. 1998. Motivasi dan etos
nusia, peluang kerja, dan kemiskinan. kerja penganggur di daerah industri
Yogyakarta: Tiara Wacana. Jawa Barat. Bandung: Pusat Penelitian
Prihanto, P.H. 2012 Tren dan determinan Kependudukan Unpad.
pengangguran terdidik di provinsi

Aprianto & Khairrunnisa, Hubungan Sumber Daya… E-405

Anda mungkin juga menyukai