Anda di halaman 1dari 8

2 (2) (2021) : 439 – 446

Indonesian Journal for


Physical Education and Sport
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/inapes

Efektivitas Media Pembelajaran Permainan Tradisional Gobak Sodor untuk


Meningkatkan Motorik Kasar Siswa Tunagrahita Ringan di SLB
Julianus B ukit 1 , Harry Pramono2

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Semarang, Indonesia12
Abstract
History Article _____________________________________________________________________________
________________ Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruih permainan tradisional gobak sodor terhadap
Received : 25 February 2021
peningkatan kemampuan gerak motorik kasar pada siswa tunagrahita ringan di SLB YKPC
Accepted : November 2021
Published : November 2021 GBKP Alfa Omega. Metode penelitiannmenggunakan eksperimenndengan desain
penelitian “pre test dan post test group”. Siswa tunagrahita SLB Alfa Omega, Populasi
________________
sebanyak 16 orang, sampel sejumlah 16 orang dengan teknikkpurposive sample. Variabel
Keywords penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu permainan tradisional gobak sodor serta variabel
__________________ terikat yaitu kemampuan motorik kasar siswa tunagrahita ringan. Analisis dataadilakukan
Motorik Kasar; uji normalitasdan uji homogenitas. Hasilnpenelitian dapatdisimpulkan bahwa terjadi
Tunagrahita Ringan; peningkatan rata-rata lari 50m kelompok kontrol pre test 11,46 dan post test 11,09 terjadi
Permainan Tradisional peningkatan sebesar 3% dan untuk kelompok eksperimen pre test 10,18 dan post test 9,00
Gobak Sodor terjadi peningaktan sebesar 12%, peningkatan rata-rata shuttel run kelompok kontrol pre
___________________ test 17,99 dan post test 17,78 terjadi peningkatan sebesar 1% dan kelompok eksperimen pres
test 17,73 dan post test 17,00 terjadi peningkatan sebesar 4%,peningaktan uji jatuhkan
kelompok eksperimen sebesar pre test 30,88 dan post test 31,00 terjadi peningkatan sebesar
0% dan kelompok eksperimen pre test 32,00 dan post test 24,25 terjadi peningkatan sebesar
24%. Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan kelompok ekspe rimen lebih baik di
bandingkan dengan kelompok kontrol.
Abstract

The purpose of the study was to determine the effect of the traditional game gobak sodor on increasing
gross motor skilss in mild mentally retarded students at SLB YKPC GBKP Alfa Omega. The research
method used was an experiment with a "pre-test and post-test group" researchdesign. Mild intellectual
students of SLB Alfa Omega with population of16 people, the sample is 16 people with purposive
sample technique. The research variables consisted of independent variables, namely the traditional
gobaksodor game and the dependent variable, namely the gross motor skills of mild
intellectualstudent..Data analysis was conducted by normality test and homogeneity test. The results of
the study can be concluded that there was an increase in the average 50m run in the control group pre
test 11.46 and post test 11.09 an increase of 3% and for the experimental group pre test 10.18 and post
test 9.00 there was an increase of 12%. the average shuttel run of the control group pre test 17.99 and
post test 17.78 an increase of 1% and the experimental group pres test 17.73 and post test 17.00 an
increase of 4%, the increase in the drop test in the experimental group was pre-test test 30.88 and post
test 31.00 an increase of 0% and the experimental group pre-test 32.00 and post-test 24.25 an increase
of 24%. So it can be concluded that the improvement of the experimental group is better than the
control group.group is better than the control group.

How To Cite:
Bukit, J., & Pramono, H., (2021). Efektivitas Media Pembelajaran Permainan Tradisional
Gobak Sodor Untuk Meningkatkan Motorik Kasar Siswa Tunagrahita Ringan di SLB .
Indonesian Journal for Physical Education and Sport, 2(2), 439 – 446.

 Corresponding author : © 2021 Universitas Negeri Semarang


E-mail: : bukitjulianus110@gmail.com p-ISSN 2723-6803
e-ISSN 2774-4434
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)

PENDAHULUAN juga memiliki kebutuhan serta hak yang sama


khususnya dalam bidang pendidikan.
Menurut Undang-undang Sistem (Desiningrum, 2016) Mengungkapkan
Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 1 bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak
butir 1, pendidikan adalah usaha dasar dan yang memerlukan penanganan khusus karena
terencana untuk mewujudkan suasana belajar adanya gangguan perkembangan mental dan
dan proses pembelajaran agar peserta didik intelektual sehingga berdampak pada
secara aktif mengembangkan potensii dirinya perkembangan dan kelainan yang dialami anak.
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Berkaitan dengan istilah disability,maka anak
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, berkebutuhan khusus adalah anak yang
akhlak yang baik,serta keterampilan yang memiliki keterbatasan salah satu atau beberapa
diperlukan dirinya, masyarakat maupun bangsa kemampuan baik itu bersifat fisik seperti
dan negara. Pendidikan merupakan suatu hal tunarungu dan tunanetra maupun bersifat
yang sangat penting dalam membentuk psikologis seperti autism dan tunagrahita. Anak
kepribadian, keterampilan, dan nilai-nilai berkebutuhan khusus umumnya terdiri dari anak
kehidupan untuk menyiapkan SDM bagi yang mengalami keterlambatan dan gangguan
pembangunan bangsa dan negara. dalam perkembangannya, sehingga memerlukan
Ahli psikologi pendidikan Amerika penanganan khusus untuk meningkatkan
Serikat Benjamin S Bloom menyatakan bahwa kemampuan, baik kemampuan motoriknya
pembelajaran manusia berlaku dalam 3 bidang maupun kemampuan psikologi anak tersebut.
yaitu bidang kognitif, bidang afektif dan bidang (Suhaeb, 2018).
psikomotor. Pembelajaran kognitif yaitu ranah Permainan tradisional merupakan
yang mencakup kegiatan mental(otak) yang kekayaan budaya bangsa yang mempunyai nilai-
meliputi kemampuan menyatakan kembali nilai luhur untuk dapat diwariskan kepada
konsep atau prinsip yang telah dipelajari yang anakj-anak sebagai generasi penerus. Selain
berkenaan dengan kemampuan berpikir, memberikan manfaat nilai-nilai luhur,
pengenalan dan pemahaman. Pembelajaran permainan tradisional juga bertujuan
afektif yaitu ranah yang berhubungan dengan memberikan manfaat dalam pertumbuhan atau
sikap nilai perasaan emosi serta derajat perkembangan anak. (Iswinarti, 2016). Beragam
penerimaan atau penolakan suatu objek dalam permainan tradisional mengarahkan anak
kegiatan belajar mengajar seperti menanggapi, menjadi kuat secara fisik maupun mental,sosial
mengelola dan penilaian. Pembelajaran dan emosi tidak mudah menyerah, bereksplorasi
psikomotor yaitu ranah yang meliputi dan bereksperimen dan menumbuhkan jiwa
kompetensi melakukan pekerjaan dengan kepemimpinan. Permainan tadisional yang
melibatkan anggota badan serta kompetensi dilakukan anak, semua kegiatan menjadi
yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) penting yang strategis yang akan membangun
yang terdiri dari gerak refleks, keterampilan seluruh potensi yang dimiliki anak secara
gerak dasar, ketepatan serta ekspresif seperti menyeluruh. (Rakhmawati, 2011).
meniru, memanipulasi, pengalamiahan dan Permainan tradisional memiliki fungsi
artikulasi. yang baik untuk perkembangan anak baik secara
(Utama, 2011) Mengemukakan bahwa fisik, mental, melatih kecerdasan otak kiri dan
pendidikan jasmani merupakan bagian kanan. (Meiriani Armen, 2017). Namun pada
pendidikan yang mempengaruhi potensi peserta zaman sekarang permainan tradisional sudah
didik dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor hampir tidak pernah dimainkan anak karena
yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi,
pada umumnya. Anak akan memproleh sehingga pada saat ini rata-rata anak bermain
berbagai macam pengalaman yang berharga menggunakan gadget sehingga tidak tau bahwa
melalui aktivitas jasmani untuk kehidupan sangat banyak fungsi dan manfaat dari bermain
seperti kecerdasan, perhatian, emosi, kerjasama, olahraga tradisional seperti meningkatkan solv-
keterampilan, pengalaman berharga lainnya. ing anak, menstibulasi perkembangan bahasa
(Awalia, 2016) Menjelaskan bahwa dan kemampuan verbal,mengembangkan
seluruh anak yang terlahir di dunia ini memiliki keterampilan sosial dan merupakan wadah
berbagai macam kondisi yang berbeda antara mengekspesikan emosi anak.
satu dengan yang lain. Dengan adanya Anak tunagrahita merupakan anak yang
perbedaan tersebut maka setiap anak meilikin dalam perkembangan mental dan intelektualnya
kebutuhan khusus yang harus dipenuhi. Namun, mengalami hambatan sehingga berdampak pada
ada beberapa anak yang terlahir normal. Anak perkembangan kognitif dan prilaku adaptifnya,
berkebutuhan khusus merupakan salah satu sehingga anak tersebut tidakmampu
bagian dari keanekaragaman manusia, mereka memusatkan pikiran, emosi tidak stabil, suka

440
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)

menyendiri dan pendiam. (Novita Yosiani, percaya diri dengan teman sebayanya. Bila hal
2014). Tunagrahita ringan adalah anak yang ini terjadi maka akan terjadi ketidakstabilan
mampu mendengarkan dan berbicara tetapi emosional pada anak yang tidak percaya diri.
memiliki beberapa kesulitan memahami konsep Oleh sebab itu perkembangan motorik kasar
tertentu dan memiliki keterbatasan terkait sangat penting dalam kehidupan anak.
bahasa ekspresif. Umumya mereka secara sosial Fungsi pengembangan motorik kasar
dapat menyesuaikan diri dengan baik dan dapat pada anak menurut (Depdiknas, 2002:2) dalam
menjalani hidup mandiri setelah menyelesaikan (Keolahragaan, 2013) yaitu :
sekolahnya (Rochyadi, 2015). 1.Mampu meningkatkan keterampilan gerak,
Anak yang normal dengan anak mampu memelihara dan meningkatkan
berkebutuhan khusus mempunyai kemampuan keterampilan kebugaran jasmani, mampu
motorik kasar yang berbeda. Harus memiki cara menanamkan sikap percaya diri, mampu
khusus untuk menerapkan pendidikan jasmani bekerjasama, mampu berprilaku disiplin,
untuk anak tunagrahita dengan membuat suatu jujur dan sportif.
modifikasi permainan sederhana, mudah dan 2.Sebagai pemacu dan pertumbuhan
menarik sehingga anak tunagrahita ringan perkembangan jasmani, rohani dan
mampu mengikuti permainan tersebut dengan kesehatan anak.
ceria dan dengan itu akan mencapai tujuan 3.Sebagai alat untuk membentuk, membangun
perkembangan motorik kasar anak tersebut. dan memperkuat tubuh anak.
Menurut (Lubaba ,2017) pembelajaran motorik 4.Menungkatkan perkembangan emosional
kasar berpengaruh terhadap pertumbuhan dan anak.
perkembangan anak, dengan pembelajaran 5.meningkatkan perkembangan sosial dan
motorik anak dengan hiburan yang nyata menumbuhkan perasaan senang dan
sehingga terhindar dari perasaan bosan dan memahami manfaat bagi kesehatan.
stres. Serta dengan pelaksanaan pembelajaran 6.Melatih keterampilan dan ketangkasan gerak
motorik kasar anak dapat menyesuaikan diri dan juga untuk melatih daya pikir anak.
dengan lingkungan serta dapat menunjang
keterampilan anak. (Hayati, 2017) Mengemukakan bahwa
Menurut (Fathurrohman, 2003) mengacu pada motorik kasarrgerakan otot besar
menjelaskan bahwa untuk membelajarkan siswa seperti keterampilannlokomotor (berjalan,
sesuai dengan cara gaya belajar mereka sehingga berenang atau skipping) dan gerakan
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan nonlokomotor (duduk, mendorong,dan menarik
optimal ada berbagai model pembelajaran. atau jongkok). Keterampilan motorik kasarnya
Dalam prakteknya, guru harus tau bahwa tidak besar gerakan otot, sepertiiketerampilan
ada model pembelajaran yang paling tepat lokomotor (berlari, melompat, atau berenang)
untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena dan non-lokomotor (duduk, mendorong dan
itu, dalam memilih model pembelajaran yang menarik. (Hidayanti, 2013) juga
tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, mengungkapkan bahwa motorik kasar adalah
sifat matari, bahan ajar, fasilitas-media yang kemampuan yang berhubungan dengan gerakan
tersedia dan kondisi guru itu sendiri. Syarat- otot-otot besar dalam melakukan pengendalian
syaratyang diperlukan guru untuk menciptakan gerakan tubuh melalui kemampuan lokomotor,
pembelajaran yang efektif yaitu belajar secara non lokomotor dan manipulatif. Kemampuan
aktif, baik mental maupun fisik, guru harus motorik dikategorikan menjadi 3 yaitu :
menerapkan banyak metode saat mengajar, 1.Kemampuan lokomotor yaitu kemampuan
memberikan motivasi, kurukulum yang baik dan yang digunakan untuk menggerakkan tubuh
seimbang dan membuat perencanaan sebelum dari suatu tempat ke tempat yang lain, seperti
mengajar. berjalan, berlari dan meluncur
Tujuan perkembangan motorik kasar 2.Kemampuan non lokomotor yaitu
bertujuan untuk memaksimalkan tumbuh kemampuan yang digunakan tanpa
kembang anak, sehingga mendukung memindahkan tubuh atau gerak di tempat
optimalisasi perkembangan aspek lain seperti seperti berdiri dengan satu kaki, jalan
perkembangan kognitif (Hj. Sholatul Hayati, ditempat, mengayunkan kaki.
2017). Menurut (Farida, 2016) perkembangan 3.Kemampuan manipulatif yaitu kemampuan
motorik kasar ini akan berkaitan dan berdampak yang dikembangkan ketika sedang
pada perkembangan anak ke depannya. Motorik menguasai berbagai macam objek dan
kasar yang tidak berkembang atau motorik kasar kemampuan tersebut lebih banyak
yang tidak sempurna akan sangat berpengaruh melibatkan tangan dan kaki seperti gerakan
kepada tindakan sosial seperti kurang percaya melempar, memukul untuk melakukan
diri yang kemudian akhirnya akan merasa tidak berbagai gerakan.

441
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)

Anak tunagrahita akan kesulitan bila Seiring berkembangnya zaman dan


permainan yang diterapkan terlalu rumit, untuk kemajuan teknologi sehingga pada saat ini
itu permainan yang diterapkan terhadap anak permainan yang dimainkan oleh anak-anak
tunagrahita harus berupa permainan yang yaitu game online dan sudah hampir
sederhana dan menarik. Permainan sederhana melupakan permainan tradisional. Padahal
dan menarik ditemukan di dalam serangkaian permainan tradisional mampu meningkatkan
permainan tradisional. Menurut (Ardiyanto, motorik anak dan memiliki banyak manfaat
2018) permainan tradisional adalah jenis khususnya terhadap anak yang berkebutuhan
olahraga permainan rakyat yang merupakan khusus yang memerlukan modifikasi permainan
warisan kebudayaan nenek moyangbangsa untuk melakukan aktivitas gerak dan
indonesia yang dilestarikan dan yang tumbuh meningkatkan motorik kasar. Berdasarkan hal
berkembang dalam suatu lingkungan tersebut maka penulis mencoba untuk
masyarakat yang diwariskan secara turun mengangkat tema skripsi yang berjudul
temurun dari generasi ke generasi. Salah satu “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran
manfaat dari permainan tradisional yaitu Tradisional Gobak Sodor Untuk Meningkatkan
menjadi sarana untuk penanaman nilai-nilai Kemampuan Motorik Kasar Pada Siswa
karakter anak. Tunagrahita Ringan di SLB YKPC GBKP
Menurut (Sari, 2019) permainan Alpha Omega”.
tradisional memiliki beragam permainan yang
menarik dan mengandung nilai-nilai seperti METODE
pemecahan masalah, pemahaman masalah,
menyusun strategi dalam pemecahan masalah JenisnPenelitian ini merupakan penelitian
dan mengeksplorasi solusi. Permainan eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu metode
tradisional memiliki fungsi dalam melatih penelitiannyanggdigunakan untuk melihat
kemampuan anak dalam membaca gerakan hubungan sebab akibat dari satu atau lebih
tubuh, melatih ketangkasan dan mengingkatakn variabel independen dengan satu atau lebih
keterampilan komunikasi dan menyusun strategi variabel kontrol (Setyanto, 2005).
keterampilan yang baik, melatih anak dalam Desain pendekatan pada penelitian ini
belajar kelompok (Festiawan, 2020). yaitu pre-experimental dengan one group pre-test
Permainan gobak sodor merupakan –post-test design. Rancangannyaamerupakan
permainan tradisional yang terdiri dari 2 grup rancangan dengan menyertakanntes awal dan tes
yaitu grup jaga dan grup penyerang. Setiap akhir untukkmengetahui perubahanntes awal
pemain di grup jaga bertugas untuk menjaga dan tes akhir atas adanyaaperlakuan yang
dengan cara membuat penjagaan berlapis ke diberikan. Lokasi penelitian yaitu di SLB YKPC
belakang sambil merentangkan tangan agar Alfa Omega.
dapat menghalau dan menjaga agar tidak dapat Variabel penelitian dalam penelitian ini
dilalui oleh tim lawan. (Setiawan & Triyanto, terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas.
2014). Menurut (Acep Ruswan, 2018) istilah Variabel terikatndalam penelitian ini yaitu
dari gobak yaitu dengan jenis permainan yang kemampuannmotorik kasar anak tunagrahita
bertempat di sebidang tanah lapang yang telah ringan. Variabellbebas dalam penelitian ini yaitu
diberi garis-garis segi empat, lalu dibuat menjadi permainan tradisional gobak sodor.
bentuk petak-petak. Permainan gobak sodor Populasi dalam penelitian ini adalah anak
dimainkan oleh anak-anak dengan melakukan tunagrahita siswa dari SLB YKPC GBKP Alpha
aktivitas gerak bebas berputar. Sedangkan istilah Omega yang berjumlah 16 orang. Sampel dalam
sodor dalam permainan ini yaitu penjaga garis penelitian ini yaitu siswa tunagrahita yang
sumbu yang membagi dua garis-garis yang berjumlah 16 orang.
melintang dan parallel. Teknik analisis data dalam penelitian ini
Permainan tradisional memiliki beragam yaitu analisisskomparatif duansampel
permainan yang menarik dan sederhana dan berkolerasi (terkait). Rumus yang digunakan
setiap permainan mempunyai makna dan tujuan dalam menganalisis data yaitu dengan
dari serangkaian permainan salah satunya yaitu menggunakan bantuan SPSSnversi 22 melalui
permainan tradisional gobak sodor. Permainan Uji Paired TTest. Alasan peneliti memakai rumus
gobak sodor merupakan salah satu permainan Uji Paired Ttest yaitu karena merupakanndua
tradisional yang sudah jarang sekali dimainkan pengukuran pada subjek yang sama terhadap
oleh anak-anak. Permainan ini sangat suatu pengaruhhatau perlakuan tertentu
menarik,menyenangkan, sekaligus sangat sulit (Trihendradi, 2013).
karena setiap orang harus selalu berjaga dan
berlari secepat mungkin untuk meraih
kemenangan.

442
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)

HASIL DAN PEMB AHASAN Rata-rata hasil shuttel run dari kelompok
eksperimen hasil pretest yaitu 17,7 dan postest
Penelitian ini dilakukan dengan yaitu 17,00 terjadi peningkatan sebesar 4%.
menggunakan metode eksperimen yaitu Peningkatan rata-rata hasil uji jatuhkan
memberikan media pembelajaran permainan kelompok kontrol hasil pretest 30,88 dan postest
tradisional gobak sodor untuk meningkatkan 31,00 dari data tersebut bahwa terjadi
kemampuan motorik kasar pada siswa peningkatan sebesar 0%. Rata-rata hasil shuttel
tunagrahita ringan berupa lari 50 meter, shuttle run kelompok eksperimen hasil prestest 32,00
run, dan uji jatuhkan. Secara keseluruhan dan postest 24,25. Terjadi peningkatan sebesar
kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam tiga 24%.
tahap. Tahap pertama yaitu pengumpulan data Dapat disimpulkan bahwa hasil lari 50m
awal (pre-test), tujuannya adalah untuk kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar
pengelompokan sampel ke dalam dua kelompok 3% dan kelompok eksperimen 12%. Hasil shuttel
yaitu kelompok kontrol dan kelompok run kelompok kontrol terjadi peningkatan
eksperimen. Kelompok kontrol tidak diberi sebesar 1% dan kelompok eksperimen 4%. Hasil
perlakuan berupa permainan ttradisional gobak uji jatuhkan kelompok kontrol sebesar 0% dan
sodor dan kelompok eksperimen diberikan kelompok eksperimen 24%.
perlakukan berupa permainan gobak sodor. Berdasarkan hasil penelitian
Selanjutnya tahap kedua adalah pemberian menunjukkan bahwa ada pengaruh permainan
perlakuan terhadap kedua kelompok sesuai gobak sodor terhadap motorik kasar kecepatan,
dengan kelompoknya yaitu kelompok kontrol kelincahan dan kecepatan reaksi.Dapat
tidak melakukan permainantradisional gobak dijelaskan melalui grafik sebagai berikut :
sodor dan kelompok eksperimen melakukan
permainan gobak sodor terlebih dahulu. Untuk
tahap ketiga merupakan tahap terakhir dalam Lari 50 m Kelompok
proses penelitian ini yaitu dengan cara Kontrol
melakukan post-test dengan tujuan mengukur
kemampuan akhir sampel setelah diberikan 14
perlakuan. 12
Penelitian ini dilaksanakan pada 10 10
november-10 desember. Dalam penelitian ini 8
menggunakan sampel yaitu siswa tunagrahita 6
4
ringan di SLB YKPC Alpha Omega. Penelitian
2
yang diangkat yaitu Penerapan Media 0
Pembelajaran Permainan Tradisional Gobak
Sodor Terhadap Motorik Kasar Siswa
Tunagrahita Ringan di SLB YKPC Alfa Omega.
Uji presentase peningkatan rata-rata siswa
digunakan untuk mengetahui peningkatan
presentase rata-rata nilai siswa secara
keseluruhan. Dilakukan dengan rumus :
peningkatan = 100% Lari 50 m (detik) Pretest
Peningkatan rata-rata lari 50m Lari 50 m (detik) Postest
kelompok kontrol hasil dari pretest 11,46
postest 11,09 dan dari data tersebut bahwa Gambar 1. Grafik Pretest dan Postest lari 50
terjadi peningkatan sebesar 3%. Rata-rata hasil meter Kelompok Kontrol.
dari lari 50m dari kelompok eksperimen hasil
pretest 10,18, postest 9,00 terjadi peningkatan
sebesar 12%. Peningkatan rata-rata hasil shuttel
run kelompok kontrol hasil pretest yaitu 17,99
dan postest yaitu 17,78 dari data tersebut terjadi
peningkatan sebesar 1%.

443
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)

Suttle Run Lari 50 m Kelompok


Eksperimen
Kelompok Kontrol
14
19 12
18,5 10
18 8
17,5 6
17 4
16,5 2
16 0

Shuttle Run (detik) Pretest Lari 50 m (detik) Pretest


Shuttle Run (detik) Postest Lari 50 m (detik) Postest

Gambar 2. Grafik Pretest dan Postest Shuttel Run Gambar 4. Grafik Pretest dan Postest Lari 50
Kelompok Kontrol. meter Kelompok Eksperimen

Uji Jatuh Alat Penggaris Shuttel Run Kelompok


Kelompok Kontrol Eksperimen
60
19
18,5
40 18
17,5
17
20 16,5
16
15,5
0 15
14,5

Shuttle Run (detik) Pretest


Uji Jatuhkan Pretest Uji Jatuhkan Pretest Shuttle Run (detik) Postest

Gambar 3. Grafik Pretest dan Postest Uji Jatuh Gambar 5. Grafik Pretest dan Postest Shutel Run
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

444
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)

eksperimen. Dapat dijelaskan bahwa ada


Uji Jatuh Alat Penggaris pengaruhnmedia pembelajaran permainan
tradisional gobak sodor terhadap kemampuan
Kelompok Eksperimen motorik kasar kelincahan (shuttel run) pada
siswa tunagrahita di SLB YKPC Alpha Omega.
50 Pengaruh tersebut dikarenakan adanya media
40 pembelajaran permainan tradisional gobak
30 sodor (treatmen)sehingga kemampuan motorik
20 kelincahan secara rata-rata mengalami
10 peningkatan.
0 Pengaruh permainan tradisional gobak sodor
terhadap kecepatan reaksialat penggaris uji
jatuhkan (The Ruller Drop Test) pada siswa
tunagrahita tingan
Pada hasil penelitian ini adanya pengaruh
permainan tradisional gobak sodor terhadap
kecepatan reaksi dariidata pre-test dan post-test.
Uji Jatuh Pretest Uji Jatuh Postest Data pre-test memilikiirata-rata 32 cm dan data
post-test memilikiirata-rata 24 cm dengan
Gambar 6. Grafik Pretest dan Postest Uji Jatuhkan menggunakannuji paired sampel t-test diproleh
Kelompok Eksperimen nilai sig 2 tailed sebesar 044. Tingkattsignifikan
Pengaruh permainan tradisional gobak sodor kesalahan 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan
terhadap kecepatan lari 50 meter pada siswa sig 2 tailed >0,05. Terlihat ada perbedaan hasil
tunagrahita ringan dari data pre-test dan post-test pada kelompok
Pada hasil penelitian ini adanya pengaruh eksperimen. Dapat dijelaskanabahwa ada
permainan tradisional gobak sodor terhadap pengaruhhmedia pembelajaran permainan
kecepatan dari data pre-test dannpost-test. Data tradisional gobak sodor terhadap kemampuan
pre-test memiliki rata-rata 10,17 dan data post- motorik kasar kecepatan reaksi pada siswa
test memiliki rata-rata 9,06, dengan tunagrahita di SLB YKPC Alpha Omega.
menggunakan uji paired sampel t-test diproleh Pengaruh tersebut dikarenakan adanya media
nilai sig 2 tailed sebesar 005. Tingkatnsignifikan pembelajaran permainan tradisional gobak
kesalahan 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan sodor (treatmen)sehingga kemampuan motorik
sig 2 tailed >0,05. Terlihat ada perbedaan hasil kelincahan secara rata-rata mengalami
dari pre-test dan post-test pada kelompok peningkatan.
eksperimen Dapat dijelaskannbahwa ada Perbedaan hasil yang diproleh tanpa adanya
pengaruhnmedia pembelajaran permainan perlakuan (kelompok kontrol) dan yang diberi
tradisional gobak sodor terhadap kemampuan perlakuan (kelompok eksperimen)
motorik kasar kecepatan lari 50 meter pada Bersarkan hasil penelitian diproleh rata-
siswa tunagrahita di SLB YKPC Alpha Omega. rata hasil data pre-test kelompok lari 50 meter
Pengaruh tersebut dikarenakan adanya media (kecepatan) yaitu 11,46, dan shuttel run
pembelajaran permainan tradisional gobak (kelincahan) yaitu 17,98 dan alat penggaris uji
sodor (treatmen) sehingga kemampuan motorik jatuhkan(kecepatan reaksi) yaitu 30 cm. Dan
kecepatan secara rata-rata mengalami hasil dan post test yang diproleh dari kelompok
peningkatan. kontrol lari 50 meter (kecepatan) yaitu 11,08 dan
Pengaruh permainan tradisional gobak sodor shuttel run(kelincahan) yaitu 17,83 dan
terhadap kelincahan (shuttel run) anak kecepatan reaksi alat penggaris uji
tunagrahita jatuhkan(kecepatan reaksi) yaitu 31 cm. Dengan
Pada hasil penelitian ini adanya pengaruh menggunakan uji paired sample t-test diproleh
permainan tradisional gobak sodor terhadap nilai sig 2 tailed lari 50 meter(kecepatan) sebesar
kelincahan dari dataapre-test dan post-test. Data 15, dan untuk shuttel run(kelincahan) sebesar 50
dan alat penggaris uji jatuhkan (kecepatan reaksi)
pre-test memiliki rata-rata 17,72 dan data post-
test memiliki rata-rata 17,00 dengan sebesar 82.
menggunakan uji paired sampel t-test diproleh Hasilndari datanpenelitian diproleh rata-
nilai sig 2 tailed sebesar 0,15. Tingkattsignifikan rataahasil data pre-test kelompokeksperimen
kesalahan 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan pada lari 50 meter (kecepatan) yaitu 10,17 dan
sig 2 tailed >0,05. Terlihat ada perbedaannhasil shuttel run (kelincahan) yaitu 17,72 dan alat
dari pre-test dan post-test pada kelompok penggaris uji jatuhkan (kecepatan reaksi) yaitu 32
cm. Dan hasil dan post test yang diproleh dari

445
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)

kelompok kontrol lari 50 meter (kecepatan) yaitu E.Rochyadi. (2015). Karakteristik dan Pendidikan Anak
9,06 dan shuttel run(kelincahan) yaitu 17,00 dan Tunagrahita. Bandung.
kecepatan reaksi alat penggaris uji jatuhkan Festiawan, R. (2020). Jurnal MensSana Application
of Traditional Games : How Does It Affect
(kecepatan reaksi) yaitu 24 cm. Dengan
the Children ’ s Fundamental Jurnal
menggunakan uji paired sample t-test diproleh
MensSana, 5, 157–164.
nilai sig 2 tailed lari 50 meter (kecepatan) sebesar Fathurrohman. (2003). Model-Model Pembelajaran.
005, dan untuk shuttel run (kelincahan) sebesar Universitas Negeri Yogyakarta.
015 dan alat penggaris uji jatuhkan (kecepatan Farida, A., & Pd, M. (2016). Urgensi Perkembangan
reaksi) sebesar 044. Motorik Kasar Pada Perkembangan Anak
Dapat dilihat dari data hasil penelitian Usia Dini. RAUDHAH, 4(2), 1–10.
pre-test dan post-test antara kelompok kontrol .Hj Sholatul Hayati. (2017). Effect Of Traditional
dan kelompok eksperimen mempunyai data yang Games, Learning Motivation And Learning
sangat berbeda dan dari hasil tersebut dapat Style On Childhoods Gross Motor Skills, 5(7),
53–66.
dilihat bahwa hasil pre-test dan post-test
Hidayanti, M. (2013). Peningkatan kemampuan
kelompok kontrol tidak memiliki peningkatan motorik kasar anak melalui permainan
namun hasil data terlihat tetap. Untuk hasil pre- bakiak, 7, 195–200.
test dan post-test kelompok eksperimen terlihat Iswinarti, I. (2016). Nilai-nilai Problem Solving
sangat meningkat karena adanya diberi Permainan Tradisional Engklek. Malang.
perlakuan berupa media pembelajaran Jaya, H., Haryoko, S., & Suhaeb, S. (2018). Life
permainan tradisional gobak sodor. Skills Education for Children with Special
Needs in order to Facilitate Vocational Skills
SIMPULAN Life Skills Education for Children with
Special Needs in order to Facilitate
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Vocational Skills.
mengenai efektivitas media pembelajaran Keolahragaan, J. (2013). experts , it can be concluded
that a gymnastic model Si Buyung developed
permainan tradisional gobak sodor terhadap
is appropriate to be applied in the teaching of
kemampuan motorik kasar siswa tunagrahita gross motor towards the students of
ringan di SLB YKPC Alpha Omega dapat kindergarten ., 1(Cd), 130–141.
disimpulkan bahwa : Terdapat pengaruh media Meiriani Armen, A. R. (2017). Pengaruh Permainan
pembelajaran permainan tradisional gobak Tradisional Rondes Dan Gobak Sodor
sodor terhadap peningkatan kecepatan (lari 50 Terhadap Kemampuan Gerak Motorik Kasar
meter) pada siswa siswa tunagrahita ringan di Siswa Kelas V Sd. UNES Journal of Education,
SLB YKPC GBKP Alpha Omega. Terdapat 1(4), 323–330.
pengaruh media pembelajaran permainan Novita Yosiani. (2014). Relasi Karakteristik Anak
Tunagrahita Dengan Pola Tata Ruang Belajar
tradisional gobak sodor terhadap peningkatan
Di Sekolah Luar Biasa. E-Journal Graduate
kelincahan (shuttel run) pada siswa siswa
Unpar, 1(2), 111–124.
tunagrahita ringan di SLB YKPC GBKP Alpha Lubaba, S., Pendidikan, F. I., Surabaya, U. N.,
Omega. Terdapat pengaruh media pembelajaran Pendidikan, F. I., & Surabaya, U. N. (2017).
permainan tradisional gobak sodor terhadap Pengembangan Permainan Gobak Sodor
peningkatan kecepatan reaksi pada siswa Modifikasi Terhadap Kemampuan Motorik
tunagarhita ringan di SLB YKPC GBKP Alpha Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk
Omega. Sehingga menurut penulis bahwa Kecamatan Sekaran Lamongan, 1–5.
penerapan permainan tradisional ini sangat Sari, F. P., Nikmah, S., Kuswanto, H., & Wardani,
efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran R. (2019). Developing Physics Comic Media a
Local Wisdom : Sulamanda ( Engklek )
khususnya dalam pembelajaran penjas untuk
Traditional Game Chapter of Impulse and
siswa tunagrahita ringan dengan tujuan Momentum Developing Physics Comic
meningkatkan motorik kasar anak. Media a Local
Setiawan, I., & Triyanto, H. (2014). Pengembagan
REFERENSI Permainan Tradisonal Gobak Sodor Bola
dalam Pembelajaran Penjas pada Siswa SD.
Ardiyanto, A. (2018). Permainan Tradisional Sebagai Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 4.
Wujud, (4), 173–176. Setyanto, A. E. (2005). Memperkenalkan Kembali
Acep Ruswan. (2018). Pengaruh Permainan Metode Eksperimen dalam Kajian
Gobaksodor Terhadap Kemampuan Jasmani Komunikasi. Ilmu Komunikasi, 3, 37–48.
Anak, 13(2), 81–86. Trihendradi, C. (2013). “Langkah mudah menguasai
Awalia, H. R. (2016). Studi Deskriptif Kemampuan SPSS 21.” Yogyakarta: Andi.
Interaksi Sosial Anak Tunagrahita Ringan. Utama, A. M. B. (2011). Pembentukan Karakter
Universitas Negeri Surabaya. Anak Melalui Aktivitas Bermain Dalam
Dinie, R. D. (2016). Psikologi anak berkebutuhan Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani
khusus. yogyakarta. Indonesia, 8(April), 1–9.

446

Anda mungkin juga menyukai