Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Semarang, Indonesia12
Abstract
History Article _____________________________________________________________________________
________________ Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruih permainan tradisional gobak sodor terhadap
Received : 25 February 2021
peningkatan kemampuan gerak motorik kasar pada siswa tunagrahita ringan di SLB YKPC
Accepted : November 2021
Published : November 2021 GBKP Alfa Omega. Metode penelitiannmenggunakan eksperimenndengan desain
penelitian “pre test dan post test group”. Siswa tunagrahita SLB Alfa Omega, Populasi
________________
sebanyak 16 orang, sampel sejumlah 16 orang dengan teknikkpurposive sample. Variabel
Keywords penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu permainan tradisional gobak sodor serta variabel
__________________ terikat yaitu kemampuan motorik kasar siswa tunagrahita ringan. Analisis dataadilakukan
Motorik Kasar; uji normalitasdan uji homogenitas. Hasilnpenelitian dapatdisimpulkan bahwa terjadi
Tunagrahita Ringan; peningkatan rata-rata lari 50m kelompok kontrol pre test 11,46 dan post test 11,09 terjadi
Permainan Tradisional peningkatan sebesar 3% dan untuk kelompok eksperimen pre test 10,18 dan post test 9,00
Gobak Sodor terjadi peningaktan sebesar 12%, peningkatan rata-rata shuttel run kelompok kontrol pre
___________________ test 17,99 dan post test 17,78 terjadi peningkatan sebesar 1% dan kelompok eksperimen pres
test 17,73 dan post test 17,00 terjadi peningkatan sebesar 4%,peningaktan uji jatuhkan
kelompok eksperimen sebesar pre test 30,88 dan post test 31,00 terjadi peningkatan sebesar
0% dan kelompok eksperimen pre test 32,00 dan post test 24,25 terjadi peningkatan sebesar
24%. Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan kelompok ekspe rimen lebih baik di
bandingkan dengan kelompok kontrol.
Abstract
The purpose of the study was to determine the effect of the traditional game gobak sodor on increasing
gross motor skilss in mild mentally retarded students at SLB YKPC GBKP Alfa Omega. The research
method used was an experiment with a "pre-test and post-test group" researchdesign. Mild intellectual
students of SLB Alfa Omega with population of16 people, the sample is 16 people with purposive
sample technique. The research variables consisted of independent variables, namely the traditional
gobaksodor game and the dependent variable, namely the gross motor skills of mild
intellectualstudent..Data analysis was conducted by normality test and homogeneity test. The results of
the study can be concluded that there was an increase in the average 50m run in the control group pre
test 11.46 and post test 11.09 an increase of 3% and for the experimental group pre test 10.18 and post
test 9.00 there was an increase of 12%. the average shuttel run of the control group pre test 17.99 and
post test 17.78 an increase of 1% and the experimental group pres test 17.73 and post test 17.00 an
increase of 4%, the increase in the drop test in the experimental group was pre-test test 30.88 and post
test 31.00 an increase of 0% and the experimental group pre-test 32.00 and post-test 24.25 an increase
of 24%. So it can be concluded that the improvement of the experimental group is better than the
control group.group is better than the control group.
How To Cite:
Bukit, J., & Pramono, H., (2021). Efektivitas Media Pembelajaran Permainan Tradisional
Gobak Sodor Untuk Meningkatkan Motorik Kasar Siswa Tunagrahita Ringan di SLB .
Indonesian Journal for Physical Education and Sport, 2(2), 439 – 446.
440
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)
menyendiri dan pendiam. (Novita Yosiani, percaya diri dengan teman sebayanya. Bila hal
2014). Tunagrahita ringan adalah anak yang ini terjadi maka akan terjadi ketidakstabilan
mampu mendengarkan dan berbicara tetapi emosional pada anak yang tidak percaya diri.
memiliki beberapa kesulitan memahami konsep Oleh sebab itu perkembangan motorik kasar
tertentu dan memiliki keterbatasan terkait sangat penting dalam kehidupan anak.
bahasa ekspresif. Umumya mereka secara sosial Fungsi pengembangan motorik kasar
dapat menyesuaikan diri dengan baik dan dapat pada anak menurut (Depdiknas, 2002:2) dalam
menjalani hidup mandiri setelah menyelesaikan (Keolahragaan, 2013) yaitu :
sekolahnya (Rochyadi, 2015). 1.Mampu meningkatkan keterampilan gerak,
Anak yang normal dengan anak mampu memelihara dan meningkatkan
berkebutuhan khusus mempunyai kemampuan keterampilan kebugaran jasmani, mampu
motorik kasar yang berbeda. Harus memiki cara menanamkan sikap percaya diri, mampu
khusus untuk menerapkan pendidikan jasmani bekerjasama, mampu berprilaku disiplin,
untuk anak tunagrahita dengan membuat suatu jujur dan sportif.
modifikasi permainan sederhana, mudah dan 2.Sebagai pemacu dan pertumbuhan
menarik sehingga anak tunagrahita ringan perkembangan jasmani, rohani dan
mampu mengikuti permainan tersebut dengan kesehatan anak.
ceria dan dengan itu akan mencapai tujuan 3.Sebagai alat untuk membentuk, membangun
perkembangan motorik kasar anak tersebut. dan memperkuat tubuh anak.
Menurut (Lubaba ,2017) pembelajaran motorik 4.Menungkatkan perkembangan emosional
kasar berpengaruh terhadap pertumbuhan dan anak.
perkembangan anak, dengan pembelajaran 5.meningkatkan perkembangan sosial dan
motorik anak dengan hiburan yang nyata menumbuhkan perasaan senang dan
sehingga terhindar dari perasaan bosan dan memahami manfaat bagi kesehatan.
stres. Serta dengan pelaksanaan pembelajaran 6.Melatih keterampilan dan ketangkasan gerak
motorik kasar anak dapat menyesuaikan diri dan juga untuk melatih daya pikir anak.
dengan lingkungan serta dapat menunjang
keterampilan anak. (Hayati, 2017) Mengemukakan bahwa
Menurut (Fathurrohman, 2003) mengacu pada motorik kasarrgerakan otot besar
menjelaskan bahwa untuk membelajarkan siswa seperti keterampilannlokomotor (berjalan,
sesuai dengan cara gaya belajar mereka sehingga berenang atau skipping) dan gerakan
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan nonlokomotor (duduk, mendorong,dan menarik
optimal ada berbagai model pembelajaran. atau jongkok). Keterampilan motorik kasarnya
Dalam prakteknya, guru harus tau bahwa tidak besar gerakan otot, sepertiiketerampilan
ada model pembelajaran yang paling tepat lokomotor (berlari, melompat, atau berenang)
untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena dan non-lokomotor (duduk, mendorong dan
itu, dalam memilih model pembelajaran yang menarik. (Hidayanti, 2013) juga
tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, mengungkapkan bahwa motorik kasar adalah
sifat matari, bahan ajar, fasilitas-media yang kemampuan yang berhubungan dengan gerakan
tersedia dan kondisi guru itu sendiri. Syarat- otot-otot besar dalam melakukan pengendalian
syaratyang diperlukan guru untuk menciptakan gerakan tubuh melalui kemampuan lokomotor,
pembelajaran yang efektif yaitu belajar secara non lokomotor dan manipulatif. Kemampuan
aktif, baik mental maupun fisik, guru harus motorik dikategorikan menjadi 3 yaitu :
menerapkan banyak metode saat mengajar, 1.Kemampuan lokomotor yaitu kemampuan
memberikan motivasi, kurukulum yang baik dan yang digunakan untuk menggerakkan tubuh
seimbang dan membuat perencanaan sebelum dari suatu tempat ke tempat yang lain, seperti
mengajar. berjalan, berlari dan meluncur
Tujuan perkembangan motorik kasar 2.Kemampuan non lokomotor yaitu
bertujuan untuk memaksimalkan tumbuh kemampuan yang digunakan tanpa
kembang anak, sehingga mendukung memindahkan tubuh atau gerak di tempat
optimalisasi perkembangan aspek lain seperti seperti berdiri dengan satu kaki, jalan
perkembangan kognitif (Hj. Sholatul Hayati, ditempat, mengayunkan kaki.
2017). Menurut (Farida, 2016) perkembangan 3.Kemampuan manipulatif yaitu kemampuan
motorik kasar ini akan berkaitan dan berdampak yang dikembangkan ketika sedang
pada perkembangan anak ke depannya. Motorik menguasai berbagai macam objek dan
kasar yang tidak berkembang atau motorik kasar kemampuan tersebut lebih banyak
yang tidak sempurna akan sangat berpengaruh melibatkan tangan dan kaki seperti gerakan
kepada tindakan sosial seperti kurang percaya melempar, memukul untuk melakukan
diri yang kemudian akhirnya akan merasa tidak berbagai gerakan.
441
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)
442
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)
HASIL DAN PEMB AHASAN Rata-rata hasil shuttel run dari kelompok
eksperimen hasil pretest yaitu 17,7 dan postest
Penelitian ini dilakukan dengan yaitu 17,00 terjadi peningkatan sebesar 4%.
menggunakan metode eksperimen yaitu Peningkatan rata-rata hasil uji jatuhkan
memberikan media pembelajaran permainan kelompok kontrol hasil pretest 30,88 dan postest
tradisional gobak sodor untuk meningkatkan 31,00 dari data tersebut bahwa terjadi
kemampuan motorik kasar pada siswa peningkatan sebesar 0%. Rata-rata hasil shuttel
tunagrahita ringan berupa lari 50 meter, shuttle run kelompok eksperimen hasil prestest 32,00
run, dan uji jatuhkan. Secara keseluruhan dan postest 24,25. Terjadi peningkatan sebesar
kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam tiga 24%.
tahap. Tahap pertama yaitu pengumpulan data Dapat disimpulkan bahwa hasil lari 50m
awal (pre-test), tujuannya adalah untuk kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar
pengelompokan sampel ke dalam dua kelompok 3% dan kelompok eksperimen 12%. Hasil shuttel
yaitu kelompok kontrol dan kelompok run kelompok kontrol terjadi peningkatan
eksperimen. Kelompok kontrol tidak diberi sebesar 1% dan kelompok eksperimen 4%. Hasil
perlakuan berupa permainan ttradisional gobak uji jatuhkan kelompok kontrol sebesar 0% dan
sodor dan kelompok eksperimen diberikan kelompok eksperimen 24%.
perlakukan berupa permainan gobak sodor. Berdasarkan hasil penelitian
Selanjutnya tahap kedua adalah pemberian menunjukkan bahwa ada pengaruh permainan
perlakuan terhadap kedua kelompok sesuai gobak sodor terhadap motorik kasar kecepatan,
dengan kelompoknya yaitu kelompok kontrol kelincahan dan kecepatan reaksi.Dapat
tidak melakukan permainantradisional gobak dijelaskan melalui grafik sebagai berikut :
sodor dan kelompok eksperimen melakukan
permainan gobak sodor terlebih dahulu. Untuk
tahap ketiga merupakan tahap terakhir dalam Lari 50 m Kelompok
proses penelitian ini yaitu dengan cara Kontrol
melakukan post-test dengan tujuan mengukur
kemampuan akhir sampel setelah diberikan 14
perlakuan. 12
Penelitian ini dilaksanakan pada 10 10
november-10 desember. Dalam penelitian ini 8
menggunakan sampel yaitu siswa tunagrahita 6
4
ringan di SLB YKPC Alpha Omega. Penelitian
2
yang diangkat yaitu Penerapan Media 0
Pembelajaran Permainan Tradisional Gobak
Sodor Terhadap Motorik Kasar Siswa
Tunagrahita Ringan di SLB YKPC Alfa Omega.
Uji presentase peningkatan rata-rata siswa
digunakan untuk mengetahui peningkatan
presentase rata-rata nilai siswa secara
keseluruhan. Dilakukan dengan rumus :
peningkatan = 100% Lari 50 m (detik) Pretest
Peningkatan rata-rata lari 50m Lari 50 m (detik) Postest
kelompok kontrol hasil dari pretest 11,46
postest 11,09 dan dari data tersebut bahwa Gambar 1. Grafik Pretest dan Postest lari 50
terjadi peningkatan sebesar 3%. Rata-rata hasil meter Kelompok Kontrol.
dari lari 50m dari kelompok eksperimen hasil
pretest 10,18, postest 9,00 terjadi peningkatan
sebesar 12%. Peningkatan rata-rata hasil shuttel
run kelompok kontrol hasil pretest yaitu 17,99
dan postest yaitu 17,78 dari data tersebut terjadi
peningkatan sebesar 1%.
443
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)
Gambar 2. Grafik Pretest dan Postest Shuttel Run Gambar 4. Grafik Pretest dan Postest Lari 50
Kelompok Kontrol. meter Kelompok Eksperimen
Gambar 3. Grafik Pretest dan Postest Uji Jatuh Gambar 5. Grafik Pretest dan Postest Shutel Run
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
444
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)
445
Julianus Bukit & Harry Pramono / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (2) (2020)
kelompok kontrol lari 50 meter (kecepatan) yaitu E.Rochyadi. (2015). Karakteristik dan Pendidikan Anak
9,06 dan shuttel run(kelincahan) yaitu 17,00 dan Tunagrahita. Bandung.
kecepatan reaksi alat penggaris uji jatuhkan Festiawan, R. (2020). Jurnal MensSana Application
of Traditional Games : How Does It Affect
(kecepatan reaksi) yaitu 24 cm. Dengan
the Children ’ s Fundamental Jurnal
menggunakan uji paired sample t-test diproleh
MensSana, 5, 157–164.
nilai sig 2 tailed lari 50 meter (kecepatan) sebesar Fathurrohman. (2003). Model-Model Pembelajaran.
005, dan untuk shuttel run (kelincahan) sebesar Universitas Negeri Yogyakarta.
015 dan alat penggaris uji jatuhkan (kecepatan Farida, A., & Pd, M. (2016). Urgensi Perkembangan
reaksi) sebesar 044. Motorik Kasar Pada Perkembangan Anak
Dapat dilihat dari data hasil penelitian Usia Dini. RAUDHAH, 4(2), 1–10.
pre-test dan post-test antara kelompok kontrol .Hj Sholatul Hayati. (2017). Effect Of Traditional
dan kelompok eksperimen mempunyai data yang Games, Learning Motivation And Learning
sangat berbeda dan dari hasil tersebut dapat Style On Childhoods Gross Motor Skills, 5(7),
53–66.
dilihat bahwa hasil pre-test dan post-test
Hidayanti, M. (2013). Peningkatan kemampuan
kelompok kontrol tidak memiliki peningkatan motorik kasar anak melalui permainan
namun hasil data terlihat tetap. Untuk hasil pre- bakiak, 7, 195–200.
test dan post-test kelompok eksperimen terlihat Iswinarti, I. (2016). Nilai-nilai Problem Solving
sangat meningkat karena adanya diberi Permainan Tradisional Engklek. Malang.
perlakuan berupa media pembelajaran Jaya, H., Haryoko, S., & Suhaeb, S. (2018). Life
permainan tradisional gobak sodor. Skills Education for Children with Special
Needs in order to Facilitate Vocational Skills
SIMPULAN Life Skills Education for Children with
Special Needs in order to Facilitate
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Vocational Skills.
mengenai efektivitas media pembelajaran Keolahragaan, J. (2013). experts , it can be concluded
that a gymnastic model Si Buyung developed
permainan tradisional gobak sodor terhadap
is appropriate to be applied in the teaching of
kemampuan motorik kasar siswa tunagrahita gross motor towards the students of
ringan di SLB YKPC Alpha Omega dapat kindergarten ., 1(Cd), 130–141.
disimpulkan bahwa : Terdapat pengaruh media Meiriani Armen, A. R. (2017). Pengaruh Permainan
pembelajaran permainan tradisional gobak Tradisional Rondes Dan Gobak Sodor
sodor terhadap peningkatan kecepatan (lari 50 Terhadap Kemampuan Gerak Motorik Kasar
meter) pada siswa siswa tunagrahita ringan di Siswa Kelas V Sd. UNES Journal of Education,
SLB YKPC GBKP Alpha Omega. Terdapat 1(4), 323–330.
pengaruh media pembelajaran permainan Novita Yosiani. (2014). Relasi Karakteristik Anak
Tunagrahita Dengan Pola Tata Ruang Belajar
tradisional gobak sodor terhadap peningkatan
Di Sekolah Luar Biasa. E-Journal Graduate
kelincahan (shuttel run) pada siswa siswa
Unpar, 1(2), 111–124.
tunagrahita ringan di SLB YKPC GBKP Alpha Lubaba, S., Pendidikan, F. I., Surabaya, U. N.,
Omega. Terdapat pengaruh media pembelajaran Pendidikan, F. I., & Surabaya, U. N. (2017).
permainan tradisional gobak sodor terhadap Pengembangan Permainan Gobak Sodor
peningkatan kecepatan reaksi pada siswa Modifikasi Terhadap Kemampuan Motorik
tunagarhita ringan di SLB YKPC GBKP Alpha Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk
Omega. Sehingga menurut penulis bahwa Kecamatan Sekaran Lamongan, 1–5.
penerapan permainan tradisional ini sangat Sari, F. P., Nikmah, S., Kuswanto, H., & Wardani,
efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran R. (2019). Developing Physics Comic Media a
Local Wisdom : Sulamanda ( Engklek )
khususnya dalam pembelajaran penjas untuk
Traditional Game Chapter of Impulse and
siswa tunagrahita ringan dengan tujuan Momentum Developing Physics Comic
meningkatkan motorik kasar anak. Media a Local
Setiawan, I., & Triyanto, H. (2014). Pengembagan
REFERENSI Permainan Tradisonal Gobak Sodor Bola
dalam Pembelajaran Penjas pada Siswa SD.
Ardiyanto, A. (2018). Permainan Tradisional Sebagai Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 4.
Wujud, (4), 173–176. Setyanto, A. E. (2005). Memperkenalkan Kembali
Acep Ruswan. (2018). Pengaruh Permainan Metode Eksperimen dalam Kajian
Gobaksodor Terhadap Kemampuan Jasmani Komunikasi. Ilmu Komunikasi, 3, 37–48.
Anak, 13(2), 81–86. Trihendradi, C. (2013). “Langkah mudah menguasai
Awalia, H. R. (2016). Studi Deskriptif Kemampuan SPSS 21.” Yogyakarta: Andi.
Interaksi Sosial Anak Tunagrahita Ringan. Utama, A. M. B. (2011). Pembentukan Karakter
Universitas Negeri Surabaya. Anak Melalui Aktivitas Bermain Dalam
Dinie, R. D. (2016). Psikologi anak berkebutuhan Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani
khusus. yogyakarta. Indonesia, 8(April), 1–9.
446