Anda di halaman 1dari 78

ANALISIS ARTIKEL DENGAN METODE

PICO
KEPERAWATAN ANAK SEHAT (TUMBANG)
KELOMPOK 1:
ANGELIA S. TUMIWA MUHAMAD V. ONTALU
CHINTIA W. PARAISU NOVEBRI I. USMAN
DWI RABIATUL A. ALI PUSPA P. KUM
FAISAL R. SILLIA RICHELA B. LANGOY
HARYATY C. SALEH SINTIA TAHIR
IVANA LIUSANDA SUN GITA TULUNG
MARCHELINA B. KAUNANG WILLIAM C. WATRATAN
MONICA C. GANDEY YOLANDA MAWEIKERE
ANALISIS ARTIKEL DENGAN METODE
PICO
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERKEMBANGAN
MENTAL DAN MOTORIK BAYI LAHIR CUKUP BULAN
(P)
Populasi/Problem

Pertumbuhan fisik dan perkembangan mental-motorik sangat penting


pada masa awal kehidupan anak (1000 hari pertama kehidupan).
Stimulus/rangsangan visual, pendengaran dan taktil memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap perkembangan mental-motorik bayi dalam periode
tersebut. Stimulus visual, pendengaran dan taktil digunakan secara sistematis
dan simultan selama pijat bayi (Field 2002; Rosalie 2002).
Banyak manfaat pijat pada bayi dan anak telah dilaporkan dalam literatur.
Mendukung penambahan berat badan (Field et al. 1987; Field et al. 1986),
memperkuat sistem kekebalan (Highlands 1998; Rosalie 2002; Mathai et al.
2001; Karabudak dan ztürk 2008, Bal Yılmaz H dan Conk Z 2009), serta
perkembangan motorik dan koordinasi (Ferber et al. 2002; Mathai dkk. 2001;
Karabudak dan ztürk 2008; Scafidi dkk. 1990).
(I)
Intervention

Kelompok penelitian ini mencakup 104 bayi sehat dan lahir cukup bulan
diantaranya 52 bayi di dalam kelompok kontrol (tidak diberikan pijat bayi) dan
52 bayi dalam kelompok eksperimen (diberikan pijat bayi) yang lahir di
Istanbul University Medical Faculty Gynecology and Obstetry Clinic pada
Juni 2001 dan Oktober 2002. Para ibu dididik untuk melakukan pijat bayi
setelah bayi lahir selama 15 menit sekali dalam sehari selama enam bulan.
Perkembangan mental-motorik bayi dalam kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dievaluasi pada bulan ketiga dan bulan keenam setelah bayi lahir
menggunakan Ankara Developmental Screening Inventory (ADSI).
(C)
Comparison

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen serupa satu sama lain dalam
hal jenis kelamin, apgar, skor, berat badan, tinggi badan, dan lingkar tengkorak
saat lahir. Ketika perkembangan mental-motorik dua kelompok dibandingkan
dengan ADSI, terlihat bahwa kemampuan lingual-kognitif, motorik halus,
motorik kasar, sosial, dan perkembangan keseluruhan dari kelompok
eksperimen secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol dimana
(p<0,05 ).
(O)
Outcome

Bayi dalam penelitian ini, baik dalam kelompok eksperimen maupun


kelompok kontrol, memiliki T Score lebih tinggi dari 35. Rata-rata T score
pada bulan ke-3 dan bulan ke-6 lebih tinggi pada kelompok eksperimen (bulan
ke-3=74,50±8,10, bulan ke-6=60 ,85±4,32) dibandingkan dengan kelompok
kontrol (bulan ke-3=49,88±5,47, bulan ke-6=50,52±7,32). Hasil ini
menunjukkan bahwa skor T pada kelompok eksperimen mengalami
peningkatan setelah diberi perlakuan pijat bayi. Saat skor T kelompok
eksperimen lebih tinggi dari rata-rata skor, skor T pada kelompok kontrol
hanya berkisar pada skor rata-rata.
Sehingga kesimpulannya, pijat bayi mendukung perkembangan mental
dan motorik bayi lahir cukup bulan.
ANALISIS ARTIKEL DENGAN METODE
PICO
STIMULASI PERKEMBANGAN MOTOR
MELALUI BRAIN GYM DAN PUZZLE
PROBLEM/POPULASI
 Optimalisasi tumbuh anak di Indonesia mengalami penurunan,
berdasarkan data sebanyak 16% balita mengalami gangguan
perkembangan, baik perkembangan motorik halus, motorik kasar,
gangguan pendengaran, maupun keterlambatan bicara. , (Kemenkes, RI,
2016). Faktor utamanya adalah pengetahuan ibu yang kurang mumpuni
baik dari segi kualitas maupun kapasitas memenuhi stimulasi dalam proses
tumbuh kembang anak.
 Keterlambatan dalam deteksi dini dapat mengakibatkan terjadinya
penyimpangan tumbuh kembang, jika sudah terjadi hal ini akan semakin
sulit untuk diintervensi dan akan mempengaruhi kelangsungan tumbuh
kembang anak. Senam otak adalah kumpulan gerakan sederhana yang
berfungsi untuk merangsang perkembangan seluruh bagian otak secara
sinergis. Anak bermain puzzle juga dapat merangsang perkembangan
motorik khususnya motorik halus pada anak usia 3-5 tahun.
INTERVENTION
 Mengukur peningkatan pada motorik anak digunakan instrumen
atau Kuesioner. Pengembangan Pra Skrining (KPSP) usia 48-60
bulan, dengan 2 (dua) kali pengukuran pertama : sebelum diberikan
senam otak dan bermain puzzle peneliti terlebih dahulu melakukan
pengukuran perkembangan motorik halus dan kasar menggunakan
kuesioner KPSP, setelah itu peneliti memberikan senam otak dan
bermain puzzle, selama 30 menit dengan dua intervensi sekaligus
(15 menit brain gym, 15 menit puzzle), selama 4 minggu dengan 14
kali pertemuan. mes. Pengukuran kedua dilakukan setelah 10 menit
diberikan senam otak dan bermain puzzle pada pertemuan ke-14,
peneliti kembali melakukan penilaian dengan menggunakan angket
yang sama saat pengukuran dimulai.
COMPARSION
 Diketahui bahwa sebelum dilakukan intervensi brain gym dan
puzzle sebagian besar responden memiliki gambaran motorik
yang terdistorsi sebanyak 9 (60%) responden. Setelah dilakukan
intervensi brain gym dan puzzle selama 4 minggu sebagian besar
responden memiliki gambaran motorik yang normal sebanyak 10
(66,7%) responden. Terjadi peningkatan rata-rata gambaran
motorik sebelum dan sesudah intervensi senam otak (brain gym)
dan bermain puzzle yaitu dari 7,40 dengan standar deviasi 0,50
meningkat menjadi 9,07 dengan standar deviasi 0,88 . Hasil uji
statistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat
berpengaruh signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi
brain gym dan bermain puzzle dengan p-value sebesar 0,001.
OUTCOME
 Setelah dilakukan intervensi brain gym dan puzzle
selama 4 minggu, sebagian besar responden
memiliki gambaran motorik yang normal. Terjadi
peningkatan rata-rata skor motorik pada anak
prasekolah usia 4-5 tahun dan sesudah intervensi
senam otak dan bermain Puzzle.
ANALISIS ARTIKEL DENGAN METODE
PICO
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL
TERHADAP PERKEMBANGAN
KETERAMPILAN MOTORIK DASAR ANAK
P
(Populasi/Problem)

Saat ini, permainan rakyat atau permainan tradisional kurang


diminati oleh anak-anak. Kurangnya permainan tradisional pada
anak usia dini dapat berdampak negatif terhadap aktifitas motorik
anak, terutama pada keterampilan geraknya. Akibatnya sebagian
anak ada yang belum mampu melakukan aktifitas yang seimbang.

Sementara permainan tradisional ini berperan dalam


perkembangan potensi anak seperti perkembangan motorik kasar,
halus, sosial dan kognitif serta aspek perkembangan lainnya.
Populasi dalam penelitian adalah siswa kelompok A Pertiwi 49
Ngijo.
I
(INTERVENSI)

 Penelitianini menggunakan metode eksperimen dengan


desain model pre eksperimen yaitu one group pretest-postest.
 Dalam penelitian ini menggunakan permainan engklek.

 Pengambilan sampel dilakukan dalam waktu satu bulan


dan data yang diperoleh yaitu data perhitungan gerak dasar
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.
 Data perhitungan dari ke tiga aspek yang dimaksud
yaitu pertama pada gerak dasar lokomotor berupa melompat,
kemudian pada gerak dasar nonlokomotor berupa berdiri
tegak, berputar, pada aspek yang terakhir yaitu gerak dasar
manipulatif meliputi melempar gacuk ke kotak sasaran,
meraih dan membawanya.
C
(COMPARISON)

Adanya data yang menunjukkan bahwa telah terjadi


perubahan rerata skor sebelum dan sesudah perlakuan
engklek yaitu meningkat rerata dari 5,63 menjadi 11,08.
Perubahan nilai rata-rata hasil perhitungan yaitu - 5,44
merupakan selisih rata-rata perkembangan motorik dasar
sebelum dan sesudah perlakuan. Nilai signifikansi p
sebesar 0,026 artinya nilai p < 0,05 artinya berbeda
nyata.
O
(OUTCOME)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan


keterampilan motorik dasar anak mengalami
peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar -5,44.
Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini bahwa
permainan tradisional dapat berpengaruh terhadap
kegiatan pembelajaran di PAUD.
Kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan
motorik anak, salah satunya menggunakan permainan
tradisional karena anak dapat bermain permainan
tradisional dengan teman lainnya baik di sekolah
maupun di rumah setiap saat. 
ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO

Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak


dengan Pendekatan Tematik
P (Problem/Population): Masalah pada
Jurnal ini adalah bagaimana untuk
meningkatkan pengembangan anak usia dini
oleh menggunakan
pendekatan tematik. Penelitian ini
melibatkan 15 anak usia enam tahun
yang terlibat dalam penelitian ini.
I (Intervention): Penelitian yang
digunakan adalah action research. Dalam
penelitian tindakan kelas ini menggunakan
model yang dikemukakan oleh Chemish
dan Taggart, 1998 prosedurnya terdiri dari
4 (empat) tahap sebagai berikut:
1.Perencanaan,
2.Tindakan,
3.Observing,
Peneliti menggunakan beberapa teknik
pedekatan tematik berupa:
Reflecting Penggunaan gambar visual berupa
video pendek dan beberapa permainan dalam
pembelajaran ini yang terkadang ada kaitannya
secara langsung dengan tema yang sedang
dipelajari, pemutaran audio visual untuk
mengatasi terkait dengan mengembangkan
aspek mental. Dalam hal ini peneliti
memecahkannya dengan mengajak anak
berdiskusi dan juga berdiskusi dengan guru.
C (Comparsion): Peneliti melakukan evaluasi
awal kegiatan perencanaan pada semester I 2013
siswa kelompok B. Hasil yang diperoleh dari 15
siswa ternyata hanya sebagian kecil dari jumlah
siswa yang perkembangannya pada tingkat
sedang sebagian besar siswa memiliki tidak
berkembang sesuai harapan. Setelah dilakukan
penelitian, didapatkan hasil analisis data dapat
diketahui bahwa pembelajaran tematik
meningkatkan aspek motorik perkembangan
motorik anak usia dini.
O (Outcome) : Hasil penelitian menunjukkan
penerapan pendekatan tematik yang melibatkan
berbagai metode, media dan kegiatan meningkatkan
perkembangan anak usia enam tahun khususnya dalam
perkembangan motorik: motorik kasar dan motorik
halus.
ANALISIS ARTIKEL DENGAN
METODE PICO
EFFECTIVENESS OF SNACK-CENTERED NUTRITION
EDUCATION ON PROMOTING KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND
NUTRITIONAL BEHAVIORS IN ELEMENTARY STUDENTS
PROBLEM/POPULATIO
N
POLA GIZI PADA TAHUN-TAHUN INI MENCEGAH
DARI BEBERAPA MASALAH SEPERTI ANEMIA,
OBESITAS, PENCERNAAN, GANGGUAN KERUSAKAN
GIGI DALAM JANGKA PENDEK DAN PENYAKIT
KRONIS DAN BERBAHAYA DALAM JANGKA
PANJANG. GIZI TIDAK SEHAT MEMILIKI KONTRIBUSI
35% DALAM KEMATIAN KARENA KANKER.
DISISI LAIN, JAJANAN YANG TIDAK SEHAT DAPAT
MENYEBABKAN OBESITAS PADA ANAK-ANAK
KARENA TINGGINYA TINGKAT AKUMULASI ENERGI
PENDIDIKAN KESEHATAN BERISI MATERI EDUKASI
TERMASUK PROGRAM GIZI SISWA DISAJIKAN
DALAM BENTUK CERAMAH, TANYA JAWAB
MENGGUNAKAN LEAFLET DAN PAMFLET.

ISI SELEBARAN DAN PAMFLET YANG DIBAGI


ADALAH NASIHAT GIZI UNTUK SISWA, MAKANAN
SEHAT DAN PETUNJUK TENTANG APA YANG HARUS
KITA MAKAN DAN APA YANG TIDAK BOLEH KITA
MAKAN.

INTERVENTION
PENELITIAN INI MENGGUNAKAN 168 SAMPEL
YANG DIBAGI MENJADI 2 KELOMPOK YAITU
KELOMPOK EKSPERIMEN (84 SAMPEL) DAN
KELOMPOK CONTROL (84 SAMPEL).
ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN ADALAH
KUESIONER.
PADA KELOMPOK EKSPERIMEN DILAKUKAN
PRETEST, KEMUDIAN DIBERIKAN INTERVENSI
DAN DILAKUKAN POSTETS. SEDANGKAN PADA
KELOMPOK CONTROL HANYA DILAKUKAN
PRETEST DAN POSTEST, TANPA DIBERIKAN
INTERVENSI.

COMPARSIO
PADA PENELITIAN INI DIDAPATKAN HASIL
BAHWA ADA PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN
ANTAR RATA-RATA SKOR PENGETAHUAN, SIKAP
DAN PERILAKU GIZI PADA KELOMPOK
EKSPERIMEN SAAT PRETEST DAN POSTEST.
SEDANGKAN PADA KELOMPOK CONTROL, TIDAK
ADA PERBEDAAN SIGNIFIKAN YANG DIDAPAT.

OUT COME
ANALISIS ARTIKEL
DENGAN METODE PICO
IMPACT OF ADDITIONAL PHYSICAL
ACTIVITY PROGRAM ON MOTOR
ABILITIES DEVELOPMENT IN
SCHOOL CHILDREN
POPULATION/PROBLE
M
PENELITIAN INI ADALAH UNTUK MENGETAHUI ADA PERBEDAAN
YANG SIGNIFIKAN SECARA STATISTIK PADA INDIKATOR
KEMAMPUAN MOTORIK PADA ANAK USIA SEKOLAH AWAL
SEBELUM DAN SESUDAH PROSES EKSPERIMEN YANG
DITETAPKAN.

SEMUA SUBJEK ADALAH PESERTA PROGRAM SEKOLAH


OLAHRAGA PUSAT KEBUGARAN ANAK SMART GYM DARI
PODGORICA. JUMLAH SUBJEK ADALAH 40 DAN SUBJEK DIBAGI
MENJADI DUA SUB SAMPEL: SUB SAMPEL LAKI-LAKI  (N = 20)
DENGAN USIA RATA-RATA 6,20 ± 0,34 TAHUN DAN SUB SAMPEL
PEREMPUAN (N = 20) DENGAN USIA RATA-RATA 6,16 ± 0,62 TAHUN
INTERVENTION
PENELITIAN DIOLAH DENGAN PROSEDUR STATISTIK DESKRIPTIF
DAN KOMPARATIF DAN DITENTUKAN OLEH STUDENT T-TEST UNTUK
SAMPEL KECIL.

PROSES EKSPERIMEN BERLANGSUNG SELAMA 8 MINGGU DAN


DILAKUKAN DALAM BENTUK KELAS PENDIDIKAN JASMANI
MODERN. ANAK-ANAK MENGIKUTI PELATIHAN 2 KALI PER MINGGU,
DAN PROGRAM DIBUAT SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA DALAM SATU
MINGGU ANAK-ANAK MELAKUKAN PELATIHAN YANG IDENTIK, SATU
POIN PELATIHAN UNTUK PEMBELAJARAN DAN KEDUA UNTUK
PENINGKATAN.
PENILAIAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK DIGUNAKAN TES
MOTORIK STANDAR (ŠOŠE & RAĐO, 1998), SEHINGGA PENELITIAN
INI DILAKUKAN MELALUI TES MOTORIK BERIKUT, YANG DENGAN
STANDARISASI DISESUAIKAN DENGAN TES SISWA BERUSIA 6
TAHUN:
SPRINT 5M (SEC);
LARI CEPAT 10M (DTK);
LOMPAT JAUH BERDIRI (CM);
POLIGON MUNDUR (DTK);
LENGAN DITEKUK MENGGANTUNG (DTK);
DUDUK DAN MERAIH (CM);
MEMANJAT DAN TURUN (DTK);
PENYANGGA KESEIMBANGAN BANGAU (DTK);
SIT UP (PENGULANGAN);
MELEMPAR DAN MENANGKAP
(PENGULANGAN). 
PENGUKURAN DILAKUKAN OLEH MAHASISWA
FAKULTAS PENDIDIKAN JASMANI DAN
OLAHRAGA DENGAN BANTUAN PELATIH DARI
PUSAT KEBUGARAN ANAK.
COMPARSION

PENELITIAN INI MENUNJUKKAN


ADANYA PERBANDINGAN DARI
SAMPEL ANAK YANG DIDAPATKAN
PADA PENGUKURAN AWAL (SEBELUM
MELAKUKAN EKSPERIMEN) DAN
PENGUKURAN AKHIR (SETELAH
MELAKUKAN EKSPERIMEN).
PADA ANAK LAKI-LAKI TERLIHAT BAHWA PADA TIGA
VARIABEL YANG DIPERIKSA (POLIGON MUNDUR, TES
DUDUK DAN MERAIH DAN MELEMPAR DAN MENANGKAP)
DITEMUKAN PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN SECARA
STATISTIK ANTARA DUA TITIK WAKTU, SEDANGKAN PADA
TUJUH VARIABEL (SPRINT 5M, SPRINT 10M, MELOMPAT KE
DEPAN, MENGGANTUNG LENGAN DITEKUK, MEMANJAT
DAN TURUN, TES KESEIMBANGAN BANGAU BERDIRI DAN
SIT UP) TIDAK ADA PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN
SECARA STATISTIK ANTARA KEADAAN AWAL DAN AKHIR.  
-PADA ANAK PEREMPUAN TERLIHAT
BAHWA PADA TIGA VARIABEL YANG
DIPERIKSA (STORK BALANCE STAND,
SIT UP DAN TES LEMPAR DAN TANGKAP)
DITEMUKAN PERBEDAAN YANG
SIGNIFIKAN SECARA STATISTIK ANTARA
DUA TITIK WAKTU, SEDANGKAN PADA
TUJUH VARIABEL LAINNYA (SPRINT 5M,
SPRINT 10M, LOMPAT KE DEPAN,
POLIGON KE BELAKANG, LENGAN
DITEKUK MENGGANTUNG, DUDUK DAN
MERAIH DAN TES MEMANJAT DAN
MENURUN) TIDAK DITEMUKAN
PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN SECARA
STATISTIK ANTARA KEADAAN AWAL
DAN AKHIR PADA ANAK PEREMPUAN. 
OUTCOME
SIGNIFIKANSI PENELITIAN INI TERCERMIN DALAM
PENERAPAN LANGSUNG HASIL DALAM PRAKTEK,
TERUTAMA DALAM PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN
PROSES PELATIHAN LEBIH LANJUT, SERTA MODIFIKASI
YANG SAAT INI. PENELITIAN INI MENENTUKAN SEBERAPA
EFISIEN PROGRAM INI UNTUK PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN MOTORIK, PADA ANAK USIA SEKOLAH DINI.

HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA PROSES


EKSPERIMEN BERHASIL MENINGKATKAN POLIGON
MUNDUR, MAJU DALAM TES LEMPAR DAN TANGKAP PADA
ANAK LAKI-LAKI DAN TES BERDIRI KESEIMBANGAN
BANGAU, SIT UP DAN TES LEMPAR TANGKAP PADA ANAK
PEREMPUAN.
ANALISIS ARTIKEL DENGAN METODE PICO

PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA


SEKOLAH BERHUBUNGAN
DENGAN LINGKUNGAN RUMAH TERMASUK STATUS
SOSIAL EKONOMI
PROBLEM/POPULASI

TUJUAN DARI PENELITIAN INI ADALAH UNTUK MENGUJI


BAGAIMANA LINGKUNGAN RUMAH, TERMASUK STATUS
SOSIAL EKONOMI (SES), MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
MOTORIK PADA ANAK USIA SEKOLAH. TUJUH RATUS TUJUH
ANAK (332 LAKI-LAKI DAN 375 PEREMPUAN) BERUSIA
ANTARA 6 DAN 10 TAHUN BERPARTISIPASI DALAM
PENELITIAN INI.
INTERVENSI
SEMUA ANAK DIBERIKAN BOT-2 (BRUININKS & BRUININKS,2005).
BOT-2 ADALAH TES STANDAR YANG MENGUKUR KINERJA MOTORIK
HALUS DAN KASAR MELALUI 53 ITEM PADA INDIVIDU BERUSIA 4
HINGGA 21 TAHUN. ADA EMPAT BIDANG KOMPOSIT MOTORIK
TERMASUK KONTROL MANUAL HALUS, KOORDINASI MANUAL,
KOORDINASI TUBUH, DAN KEKUATAN DAN KELINCAHAN. ITU
DIBERIKAN SECARA SATU-KESATU DI LOKASI YANG BEBAS DARI
GANGGUAN DAN MEMBUTUHKAN WAKTU 40 HINGGA 60 MENIT
UNTUK MENYELESAIKANNYA. UNTUK TUJUAN PENELITIAN INI,
NORMA UNTUK SETIAP JENIS KELAMIN DIGUNAKAN
COMPARATION

ANALISIS MEDIASI DAN MODERASI MENGUNGKAPKAN BAHWA


PERKEMBANGAN MOTORIK MENINGKAT SEIRING DENGAN
PENINGKATAN SES. PROPORSI VARIANS DALAM PERKEMBANGAN
MOTORIK YANG DIJELASKAN OLEH SES MENINGKAT DARI 9%
MENJADI 13% KETIKA RUMAH DITAMBAHKAN SEBAGAI
VARIABEL MEDIASI. KAMI JUGA MENEMUKAN BAHWA EFEK SES
PADA PERKEMBANGAN MOTORIK DIMODERASI OLEH USIA.
UNTUK ANAK-ANAK YANG LEBIH BESAR, EFEKNYA LEBIH
RENDAH DARIPADA ANAK-ANAK YANG LEBIH MUDA
OUTCOME

UNTUK ANALISIS MEDIASI, HASILNYA SIGNIFIKAN SECARA KONSISTEN.


PADA LANGKAH 1, KAMI MENEMUKAN PREDIKSI SES YANG SIGNIFIKAN DI
HOME,R2 = 0.31, F (1,705) = 328,82, P < 0.00. LANGKAH 2 JUGA MENUNJUKKAN
PREDIKSI SES YANG SIGNIFIKAN PADA MD,R2 = 0,09, F (1, 705) = 74,76, P < 0.00.
SEJALAN 3, BAIK SES DAN HOME SECARA SIGNIFIKAN MENYUMBANG SKOR
MD, R2 = 0,13, F (2, 704) = 54,22, P < 0.00. UNTUK LANGKAH 1 DARI EFEK
MODERASI USIA, SKOR MD LEBIH DIPENGARUHI OLEH SES PADA ANAK-
ANAK YANG LEBIH MUDA DARIPADA PADA ANAK-ANAK YANG LEBIH TUA.
PERSAMAAN REGRESI ADALAH SIGNIFIKAN (R2 = 0,12; F (2, 704) = 51,91P <
0.00). UNTUK LANGKAH 2, HASIL MENUNJUKKAN BAHWA INTERAKSI ITU
DISEBUT SIGNIFIKAN (R2 = 0,14; F (3, 703) = 37,64, P < 0.00).
POPULASI/PROBL
EM

Terapi bermain adalah intervensi keperawatan yang


menggunakan pendekatan multidisiplin untuk
mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan
perilaku anak. Dalam penelitian ini, kami bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap keterampilan
sosial, emosional, dan perilaku anak prasekolah melalui
proses keperawatan.
INTERVETION

Terapi bermain ini dilakukan penelitian


dengan prosedur single-blind dengan
total 79 siswa, 39 pada kelompok
eksperimen dan 40 pada kelompok
kontrol. Kebutaan diasuransikan karena
para peserta tidak tahu di kelompok
mana mereka berada.
COMPRASION

Setelah penerapan terapi bermain,


terdapat perbedaan yang signifikan pada
tingkat kemarahan, agresi, dan ketakutan
anak. 40 anak yang diberikan permain
online tidak memiliki perubahan
sedangan 39 anak yang diberikan terapi
bermain terdapat signifikan
OUTCOME

Pada penelitian menyimpulkan bahwa terapi


bermain membantu mengembangkan
keterampilan sosial, emosional, dan perilaku
anak-anak pra-sekolah. Ini juga membantu
anak-anak menurunkan tingkat ketakutan dan
kecemasan mereka, meningkatkan komunikasi
dan keterampilan mengatasi, dan meningkatkan
harga diri mereka. Perawat anak dianjurkan
untuk memasukkan terapi bermain dalam
profesi mereka dan dalam proses keperawatan.
ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO

Parenting styles, food-related


parenting practices, and children’s
healthy eating: A mediation
analysis to examine relationships
between parenting and child diet
PROBLEM
Orang tua memberikan pengaruh diet yang kuat pada anak-
anak mereka. Sedangkan pola asuh otoritatif adalah terkait
dengan berat badan yang lebih sehat dan hasil diet pada anak-
anak, dan otoriter dan permisif gaya pengasuhan dengan makan
yang tidak sehat, sedikit yang diketahui tentang mekanisme
yang memediasi hubungan ini. Gaya makan sering diperiksa
dalam kaitannya dengan diet anak, tetapi mereka tidak
mempertimbangkan konteks lingkungan sosial dan fisik di
mana perilaku diet terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini
meneliti apakah gaya pengasuhan (otoritatif, otoriter, dan
permisif) terkait dengan tiga praktik pengasuhan terkait
makanan spesifik-praktik struktural waktu makan
(misalnya,makan bersama keluarga), teladan orang tua tentang
makanan sehat, dan aturan makanan rumah tangga dan apakah
praktik pengasuhan ini memediasi hubungan antara gaya
pengasuhan dan diet anak-anak.
INTERVENTION
Studi saat ini menggunakan sampel analitik dari 174
orang tua-anak yang berpartisipasi dalam studi
Kesehatan Ibu dan Anaknya. Penjelasan rinci tentang
metodologi studi dijelaskan di tempat lain. Secara
singkat, anak-anak yang mengikuti berusia 8 hingga 12
tahun dan mereka direkrut dari sekolah dasar Los
Angeles dan pusat komunitas untuk berpartisipasi.
Peserta menghadiri sesi pengumpulan data selama 90
menit di sekolah lokal atauPusat rekreasi. Selama sesi
ini, mereka menyelesaikan pengukuran antropometri
dan kuesioner kertas yang mencakup langkah-langkah
aturan rumah tangga tentang makan dan aktivitas
anak, gaya pengasuhan, pola makan keluarga, dan
informasi demografis.
COMPARATION
Gaya pengasuhan Pola asuh otoriter Pola asuh permisif
oyoriatif memiliki memiliki pengaruh total memiliki pengaruh total
pengaruh total yang yang positif, meskipun yang positif, meskipun
negatif, meskipun tidak tidak signifikan pada HEI- tidak signifikan
signifikan pada HEI- 2021. terhadap HEI-2021.
2010. Setelah menyesuaikan
Setelah menyesuaikan
dengan praktik
Setelah menyesuaikan dengan praktik struktural
struktural waktu
dengan praktik waktu makan, pemodelan
makan, pemodelan
struktural waktu induk dari makanan sehat,
induk makanan sehat,
makan, pemodelan dan aturan makanan
dan aturan makanan
induk dari makanan rumah tangga, efek
rumah tangga, efek
sehat, dan aturan langsung dari pola asuh
langsung dari pola asuh
makanan rumah otoritatif terhadap Skor
otoritatif
tangga, efek langsung HEI-2010 tidak Signifikan.
dari pola asuh otoritatif terhadap Skor HEI 2010
terhadap Skor HEI- tidak signifikan
2021 tidak signifikan.
 
OUTCOME
Rata-rata anak-anak memiliki usia 9,6 tahun
(SD=0,89), dan lebih dari setengahnya (52%)
adalah perempuan. Sebanyak 41,4% anak-
anak melaporkan bahwa mereka mendapat
makan siang gratis di sekolah. Data
makanan anak-anak menunjukkan asupan
kalori rata-rata 1729 kkal perhari (SD=461),
yang sedikit lebih rendah dari data nasional
untuk anak usia 9–13 tahun. Komposisi
makronutrien dari makanan berdasarkan
usia pada anak 33% (SD = 6,5) kilokalori
dari lemak,52% (SD=8,3) kilokalori dari
karbohidrat, dan 16% (SD=4.7) kilokalori
dari protein.
ANALISIS JURNAL DENGAN METODE
PICO

MEMBIASAKAN POLA HIDUP SEHAT


DAN BERSIH PADA ANAK USIA DINI
SELAMA PANDEMI COVID-19
PROBLEM

PADA MASA PANDEMI COVID-19 SEPERTI SAAT INI MASIH BANYAK


ORANG YANG MENYEPELEKAN TENTANG KESEHATANNYA
TERUTAMA PADA ANAK YANG USIANYA MUDA YANG MERASA DAYA
TAHAN TUBUHNYA KUAT DAN TIDAK BISA SAKIT
POPULASI : 12
INTERVENTION

MEMBERIKAN PENDIDIKAN HIDUP SEHAT DAN BERSIH K, SERTA


KONSUMSI MAKANAN BERGIZI, SAYURAN,DAN BUAH-BUAH DENGAN
METODE BERMAIN PERAN DI MANA ANAK DAPAT LANGSUNG
MEMPRAKTIKKAN KEGIATAN YANG DICONTOHKAN OLEH GURU ATAU
ORANGTUA SEHINGGA AKAN JAUH LEBIH MENGESANKAN BAGI
ANAK. DARIPADA ANAK DIBERI TAHU TANPA ANAK MELAKUKAN.
COMPARATION

TIDAK ADA JURNAL PEMBANDING PENELITIAN DARI HANA


IKA SAFITRI, HARUN MEMBIASAKAN POLA HIDUP SEHAT DAN
BERSIH PADA ANAK USIA DINI SELAMA PANDEMI COVID-19
OUTCOME

PENELITIAN INI MENGGUNAKAN WAWANCARA


UNTUK MENGUMPULKAN DATA DENGAN PROSES
ANALISIS MELALUI TIGA TAHAPAN YAITU REDUKSI
DATA, DISPLAY DATA, DAN KESIMPULKAN SERTA
VERIFIKASI DATA
ANALISIS ARTIKEL DENGAN
METODE PICO

METODE SPEOS (STIMULASI PIJAT ENDORPHIN,


OKSITOSIN DAN SUGESTIF) DAPAT
MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DAN
PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI
POPULASI/PROBLEM

Populasi dalam peneliatian ini adalah seluruh ibu nifas di BPM


Kota Bengkulu tahun 2016 dengan sampel ibu nifas primipara
yang melahirkan sebanyak 30 orang sampel diambil secara
pengambilan sampel berurutan dengan Kriteria inklusi primipara,
Nifas hari 1 (1-6 jam pascapersalinan), bayi tidak diberikan susu
formula, BB 2500gram, kriteria ekslusi ibu yang menolak
menjadi responden, merokok, kondisi ibu dan bayi tidak sehat
(komplikasi/ kasus kegawatdaruratan)
INTERVETION

Pijat dilakukan setiap hari dimulai hari ke 1 (1-6 jam


pascapersalinan) s/d 4 minggu, lama pijat dimulai dengan 10
menit minggu I, kemudian 15 menit minggu ke II, lalu kemudian
bila produksi ASI sedikit maka waktu pijat sampai 20 menit dan
bertahan sampai minggu ke IV.
COMPARSION

Berdasarkan analisis tabel 2 peningkatan produksi ASI sebelum dan


setelah dilakukan intervensi pada minggu ke 1, 2, 3 dan ke 4.
Peningkatan produksi ASI banyak terjadi pada minggu I (140 ml),
Terjadi penurunan BB bayi rata-rata minggu sebanyak 120 gr, kemudian
terjadi peningkatan pada mg II s/d ke IV sebanyak 255 gr.
OUTCAME

Pengaruh terhadap produksi ASI, ratarata peningkatan produksi


ASI sebesar 135,17 ml dengan P 0,00. Metode SPEOS (Stimulasi
Pijat .) endorfin, Oksitosin dan Sugestif) ini dilakukan dengan
mengkombinasikan antara pijat endorphin, pijat oksitosin dan
sugestif/ afirmasi positif yang bertujuan membantu ibu nifas
(menyusui) memperlancar pengeluaran produksi ASI.
ANALISI JURNAL DENGAN
METODE PICO

PENGARUH ELEKTRONIK PADA


PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK
POPULASI/PROBLEM

TEKNOLOGI TELAH BERKEMBANG PESAT. DALAM BEBERAPA


TAHUN TERAKHIR, GAME ELEKTRONIK, RUMAH KOMPUTER, DAN
INTERNET TELAH MENGAMBIL TEMPAT PENTING DALAM
KEHIDUPAN KITA. DAMPAK ELEKTRONIK DAN TELEVISI PADA
ANAK-ANAK SEMAKIN MENJADI FOKUS PENELITIAN DALAM
BEBERAPA TAHUN TERAKHIR. STUDI TELAH MENUNJUKKAN
DAMPAK NEGATIF DARI ELEKTRONIK PADA ASPEK
PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS, MENTAL, DAN PERILAKU ANAK
KECIL. BEBERAPA PENELITIAN TELAH MENUNJUKKAN BAHWA
ANAK-ANAK YANG MENGGUNAKAN GADGET ELEKTRONIK
SECARA BERLEBIHAN LEBIH MUNGKIN UNTUK MENGHADAPI
MASALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN, MESKIPUN
TEMUAN DARI LITERATUR TIDAK DITINJAU DAN DISINTESIS.
INTERVETION

UNTUK MENILAI DAN MENSINTESIS LITERATUR YANG ADA


TENTANG EFEK DARI ELEKTRONIK PADA PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI.
COMPARSION

SEBUAH PENELITIAN BARU-BARU INI DILAKUKAN DI


MANGALORE, DAN KARNATAKA MENEMUKAN EFEK GADGET
PADA PERILAKU ANAK-ANAK, KINERJA AKADEMIK DAN
KESEHATAN SECARA KESELURUHAN [18]. PARA PENULIS
STUDI MENEMUKAN BAHWA 69% SISWA SUKA
MENGGUNAKAN GADGET DI MALAM HARI SEBELUM TIDUR,
DI MANA 59% DI ANTARANYA ANAK-ANAK MENGELUH
SERING SAKIT KEPALA DI PAGI HARI DISERTAI DENGAN
BEBERAPA KESULITAN DALAM MELIHAT PAPAN TULIS DARI
BACKBENCHES . DARI JUMLAH TERSEBUT, 53% DARI ANAK-
ANAK MENGALAMI KESULITAN DALAM BERKONSENTRASI
SELAMA KELAS ATAU DI RUMAH SAAT BELAJAR, SEHINGGA
MELAPORKAN PENURUNAN KESELURUHAN DALAM
KEMAMPUAN MEREKA KELAS.
OUTCOME

TEMUAN DARI LITERATUR DICAMPUR DENGAN SEBAGIAN BESAR


TEMUAN MENUNJUKKAN EFEK NEGATIF DARI ELEKTRONIK PADA
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK-ANAK. NAMUN, EFEK
ELEKTRONIK PADA HASIL ANAK-ANAK TERGANTUNG PADA JUMLAH
JAM MENONTON TELEVISI ATAU BEKERJA DI DEPAN KOMPUTER
SERTA JENIS PROGRAM YANG SEDANG DITONTON. SELANJUTNYA,
HASIL PENELITIAN BERVARIASI DARI SATU WILAYAH GEOGRAFIS KE
WILAYAH GEOGRAFIS LAINNYA. DI DUNIA MODERN YANG
BERKEMBANG PESAT, MUNGKIN SULIT UNTUK MENJAUHKAN ANAK-
ANAK DARI GADGET, NAMUN, ANAK-ANAK DAPAT DIDORONG
UNTUK MENGGUNAKAN GADGET DALAM BIDANG PENDIDIKAN
ATAU TUJUAN BELAJAR DAPAT MENYEBABKAN PERUBAHAN
DRASTIS DALAM HIDUP MEREKA. INI DAPAT MEMBANTU MEREKA
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEREKA.PENGGUNAAN
GADGET SECARA KONSTRUKTIF DAPAT MENYEBABKAN PIKIRAN
LEBIH SEHAT DAN EFISIEN.

Anda mungkin juga menyukai