Anda di halaman 1dari 40

Kelompok Kerja Pengawasan Bidang

Penerapan Sistem Merit Wilayah I

LAPORAN
KINERJA
TRIWULAN IV

2022
Kelompok Kerja Pengawasan Bidang
Penerapan Sistem Merit Wilayah I

Pengarah:
Sri Hadiati Wara Kustriani

Penanggungjawab:
Mugi Syahriadi

Tim Penyusun:
Lian Ifandri
Arif Rizal Maulana
Imelda Fatmawati
Martiyas Anggari Pamungkas
Kelompok Kerja Pengawasan Bidang
Penerapan Sistem Merit Wilayah I

Anggota KASN
Sri Hadiati Wara Kustriani

Dita Pengestu Rahma Ilahi Sekretaris


Ayuningtyas Budi Kartika Staf Administrasi

Sub Wilayah 1
Muhlis Irfan Asisten KASN
Lian Ifandri Analis Kebijakan
Leory Bastian Analis Kebijakan
Ira Tirta Kurnia Analis Kebijakan
Martiyas Anggari Pamungkas Analis Kebijakan

Sub Wilayah 2
Iwan Agustiawan Fuad Asisten KASN
Farah Muthi Auditor Kepegawaian
Febri Romadhona Puspitaningrum Analis Kebijakan
Arif Rizal Maulana Analis Kebijakan
Ravi Fauzan Ashar Analis Kebijakan

Sub Wilayah 3
Asisten KASN
Mugi Syahriadi
Analis Kebijakan
Nandra Hutomo
Auditor Kepegawaian
Reyhan Iskandar
Auditor Kepegawaian
Della Damayanti
Analis Kebijakan
Imelda Fatmawati
LAPORAN TRIWULAN IV TAHUN 2022

1 Unit Kerja : Kelompok Kerja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit


Wilayah I
2 Outcome : 1. Penerapan Sistem Merit dalam Kebijakan dan Manajemen
ASN yang Berkualitas
2. Meningkatnya Kualitas Pengawasan dan Evaluasi oleh
KASN terhadap Penerapan Sistem Merit
3. Meningkatnya Kualitas Komunikasi terhadap Penerapan
Sistem Merit
3 Target Kinerja : 1. Indeks Sistem Merit Wilayah I (0,48)
2. Persentase IP dengan Kategori ≥ “Baik” (100%
Kementerian; 95% LPNK; 61% Provinsi; 20%
Kabupaten/Kota)
3. Tingkat Efektivitas Pengawasan dan Evaluasi Penerapan
Sistem Merit Wilayah I (75%)
4. Tingkat Efektivitas Komunikasi Penerapan Sistem Merit
Instansi Pemerintah Wilayah I (100%)
4 Jumlah Anggaran : Rp 1.900.000.000,00 (satu miliar sembilan ratus juta rupiah)
5 Realisasi Kinerja : 1. Indeks Sistem Merit Wilayah I (0,50)
2. Persentase IP dengan Kategori ≥ “Baik” (94,12%
Kementerian; 83,33% LPNK; 61,11% Provinsi; 27,20%
Kabupaten/Kota)
3. Tingkat Efektivitas Pengawasan dan Evaluasi Penerapan
Sistem Merit Wilayah I (82,20%)
4. Tingkat Efektivitas Komunikasi Penerapan Sistem Merit
Instansi Pemerintah Wilayah I (128,60%)
6 Realisasi Anggaran : Rp 1.840.131.615,00 (satu miliar delapan ratus empat puluh
juta seratus tiga puluh satu ribu enam ratus lima belas rupiah)
atau sama dengan 96,85% (sembilan puluh enam koma
delapan lima persen) dari total pagu anggaran.

Penanggung Jawab Kegiatan


Anggota KASN Koordinator
Pengawasan Bidang Penerapan
Sistem Merit Wilayah I

Sri Hadiati Wara Kustriani

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 1


I. PENDAHULUAN
Indonesia menghadapi tantangan besar berupa kondisi lingkungan strategis hadirnya era
VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) dalam mewujudkan Visi Indonesia
“menjadi negara yang berdaulat, maju, adil dan makmur di tahun 2045”. Kehadiran VUCA
ditandai dengan disrupsi besar-besaran sebagai konsekuensi dari kemajuan teknologi
informasi. Lingkungan strategis di era VUCA menjadi semakin dinamis, sulit dikendalikan dan
diprediksi.
Contoh nyata dari semakin tidak pastinya kondisi lingkungan strategis saat ini adalah
berlangsungnya pandemi COVID-19, yang terus bermutasi menyebabkan ketidakpastian
berkepanjangan yang dampaknya terasa dalam pembatasan mobilitas manusia secara fisik
untuk menekan laju infeksi. Di dalam penyelenggaraan tata Kelola pemerintahan, kondisi
pandemi memberikan tantangan tersendiri di mana instansi pemerintah dituntut untuk mampu
inovatif dan mencari cara baru agar target kinerja yang telah ditentukan sebelumnya dalam
rencana jangka menengah maupun rencana strategis dapat tetap tercapai.
Dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah menjadikan peningkatan sistem merit ASN sebagai
salah satu strategi utama untuk memperkuat manajemen ASN dalam rangka mewujudkan
sasaran kinerja di bidang reformasi birokrasi, yaitu terwujudnya tata kelola pemerintahan yang
baik, bersih, dan berwibawa yang berdasarkan hukum serta birokrasi yang profesional dan
netral. KASN sebagai lembaga independen berdasarkan mandat Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, salah satunya adalah untuk mengawasi penerapan
sistem merit di Instansi Pemerintah (IP), dalam rangka memastikan dan menjamin bahwa
manajemen ASN diselenggarakan dengan berbasis pada sistem merit.
Pada tahun 2022, KASN turut dihadapkan dengan kondisi pandemi COVID-19 yang belum
kunjung usai. Di sisi lain, target kinerja dalam RPJMN 2020-2024 yang harus dicapai oleh
KASN terkait peningkatan kualitas implementasi sistem merit di tahun 2022 semakin
menantang. Oleh karena itu, di tahun 2022 KASN melakukan berbagai pembaruan program
dengan harapan dapat menghasilkan hasil kerja yang lebih efektif dan efisien untuk
mewujudkan sasaran bidang reformasi birokrasi terkait peningkatan kualitas implementasi
sistem merit dalam RPJMN 2020-2024. Pembaruan tersebut diwujudkan ke dalam beberapa
Rincian Output (RO) yang dalam pelaksanaannya diampu oleh Kelompok Kerja Pengawasan
Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I, yang meliputi RO: (1) Peta Jalan Integrasi Sistem
Informasi Pengawasan Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, (2) Penilaian
Penerapan Sistem Merit di Instansi Pemerintah, dan (3) Quality Assurance Penerapan Sistem
Merit.
Bentuk pembaharuan yang dilakukan dititikberatkan pada hal-hal seperti penguatan
kolaborasi lintas instansi dalam pelaksanaan kegiatan, serta optimalisasi pemanfaatan teknologi
informasi untuk menyediakan sarana asistensi penilaian sistem merit yang lebih efektif dan
efisien. Tahun 2022 merupakan momen di mana Kelompok Kerja Pengawasan Bidang
Penerapan Sistem Merit Wilayah I berpikir out of the box dan keluar dari zona nyaman dengan
berbagai pembaruan agar pencapaian kinerja pengawasan menjadi lebih efektif dan efisien di
tengah keterbatasan karena situasi pandemi.
Oleh karena itu maka laporan ini disusun untuk menjelaskan serta menjabarkan data dan
informasi tentang capaian dan/atau realisasi kinerja dan anggaran seluruh Rincian Output (RO)
yang telah dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit
Wilayah I hingga akhir Triwulan IV Tahun 2022.

II. RENCANA KERJA DAN TARGET KINERJA


A. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Sesuai Peraturan Ketua KASN Nomor 2 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kelola KASN, Maka Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I
melakukan pengawasan pada Instansi Pemerintah yang berada pada wilayah koordinasi
Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 2
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Wilayah Regional BKN I Yogyakarta,
Wilayah Regional BKN II Surabaya, Wilayah Regional BKN VII Palembang, Wilayah
Regional BKN VIII Banjarmasin, Wilayah Regional BKN X Denpasar, Wilayah Regional
BKN XI Manado, Wilayah Regional BKN XIV Manokwari. Jumlah Instansi Pemerintah (IP)
yang menjadi objek pengawasan Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit
Wilayah I adalah sebanyak 315 IP, dengan rincian sebagai berikut:
Instansi Pemerintah Jumlah
Kementerian 17 IP
LPNK 12 IP
Provinsi 18 IP
Kabupaten/Kota 250 IP
Total 297 IP
Alat Negara 2 IP
Lembaga Negara 7 IP
Lembaga Non Struktural 5 IP
Lembaga Penyiaran Publik 2 IP
Lembaga Pemerintah Lainnya 2 IP
Total Keseluruhan 315 IP
Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I mengampu 3 (tiga)
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama yang menjadi target kinerja di level outcome
dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.900.000.000,00 (satu miliar sembilan ratus juta
rupiah). Indikator Kinerja Utama tersebut merupakan tolok ukur untuk mengukur kinerja
Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I di tahun 2022. Oleh karena
itu maka Indikator Kinerja Utama tersebut diupayakan agar dapat tercapai melalui realisasi
tiga Rincian Output (RO), yaitu: (1) Peta Jalan Integrasi Sistem Informasi Pengawasan
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, (2) Penilaian Penerapan Sistem Merit di
Instansi Pemerintah, dan (3) Quality Assurance Penerapan Sistem Merit. Adapun
gambaran terkait Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) terlampir dalam
tabel berikut:
No. Sasaran Strategis IKU Target Kinerja Rincian Output
0,48
Penerapan Sistem
atau IP ≥ “Baik”
Merit dalam 1. Penilaian
1. Indeks Sistem Kementerian: 100%
Kebijakan dan Penerapan
Merit Wilayah I LPNK: 95%
Manajemen ASN Sistem Merit di
Provinsi: 61%
yang Berkualitas Instansi
Kab/Kota: 20%
Pemerintah
Meningkatnya Tingkat
2. Peta Jalan
Kualitas Efektivitas
Integrasi
Pengawasan dan Pengawasan dan
2. Sistem
Evaluasi oleh Evaluasi 75%
Informasi
KASN terhadap Penerapan
Pengawasan
Penerapan Sistem Sistem Merit
Penerapan
Merit Wilayah I
Sistem Merit
Meningkatnya Tingkat
dalam
Kualitas Efektivitas
3. 100% Manajemen
Komunikasi Komunikasi
ASN
terhadap Penerapan

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 3


No. Sasaran Strategis IKU Target Kinerja Rincian Output
Penerapan Sistem Sistem Merit 3. Quality
Merit Instansi Assurance
Pemerintah Penerapan
Wilayah I Sistem Merit
B. Penjabaran Rincian Output
1. Peta Jalan Integrasi Sistem Informasi Pengawasan Penerapan Sistem Merit
dalam Manajemen ASN
Peta jalan integrasi yang akan disusun oleh KASN direncanakan untuk memuat
beberapa hal yang dibutuhkan sebagai garis besar perencanaan pengintegrasian
aplikasi pengawasan yang ada di KASN sekaligus menjawab fitur apa saja serta ruang
lingkup integrasi yang akan dilakukan nantinya. Oleh sebab itu, peta jalan integrasi
akan mengatur hal-hal antara lain: (1) proses bisnis integrasi; (2) rancangan arsitektur
sistem informasi; dan (3) tata waktu proses integrasi.
Pada tahun 2022, ditargetkan penyusunan peta jalan integrasi sistem informasi oleh
Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I sebanyak 1 (satu)
rekomendasi kebijakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.000.000.000,00 (satu
milyar rupiah) sebagaimana tabel berikut:
Target
Rincian Output Satuan Alokasi Anggaran
Volume
Peta Jalan Integrasi Sistem
Rekomendasi
Informasi Pengawasan 1 Rp 1.000.000.000,00
Kebijakan
Penerapan Sistem Merit
Adapun Rencana Strategi dalam rangka pencapaian target penyusunan Peta Jalan
Integrasi Sistem Informasi Pengawasan Penerapan Sistem Merit adalah sebagai
berikut:
a. Persiapan Penyusunan Peta Jalan Integrasi
Tahapan ini merupakan tahap perencanaan kegiatan penyusunan peta jalan
integrasi. Beberapa aktivitas yang akan dilakukan dalam tahap ini antara lain:
kick-off meeting perencanaan penyusunan peta jalan, perumusan tim koordinasi
penyusunan peta jalan, perancangan awal outline dokumen peta jalan, hingga
penyiapan kebutuhan pengadaan jasa kontraktual untuk penyusunan peta jalan.
Tahap ini akan dominan dilaksanakan oleh KASN dan direncanakan akan
menghasilkan beberapa dokumen seperti draf susunan tim koordinasi penyusunan
peta jalan, rancangan awal outline peta jalan, hingga tata waktu manajemen
penyusunan peta jalan.
b. Penyusunan Arsitektur dan Peta Jalan Integrasi
Tahap ini umumnya berisikan berbagai aktivitas koordinasi dan pengerjaan
teknis untuk menyusun peta jalan integrasi. Beberapa aktivitas utama yang akan
dilaksanakan antara lain: koordinasi lintas unit dan lintas instansi untuk
penyusunan substansi arsitektur integrasi, koordinasi lintas unit dan lintas instansi
untuk penyusunan substansi peta jalan integrasi, hingga penulisan narasi
dokumen peta jalan. Koordinasi lintas instansi dibutuhkan untuk mengeksplorasi
dan menyediakan sarana terhadap terbukanya kemungkinan integrasi aplikasi
pengawasan sistem merit di KASN dengan aplikasi-aplikasi manajemen ASN yang
ada di Kementerian PANRB, BKN, dan LAN. Pihak ketiga secara kontraktual akan
membantu pengerjaan di tahap ini. Hasil dari tahapan ini adalah draf peta jalan
integrasi.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 4


c. Finalisasi Peta Jalan Integrasi
Tahapan terakhir dalam penyusunan peta jalan ini lebih banyak berisi
aktivitas yang memfinalisasikan peta jalan yang telah disusun, antara lain melalui
layouting ke dalam bentuk laporan final yang rapi, hingga pencetakan laporan ke
dalam bentuk fisik untuk dilakukan diseminasi (tentu saja tersedia pula versi
digitalnya), serta sosialisasinya.
2. Penilaian Penerapan Sistem Merit di Instansi Pemerintah
Pada tahun 2022, ditargetkan sebanyak 45 (empat puluh lima) IP yang akan
dilakukan penilaian penerapan sistem merit oleh Pokja Pengawasan Bidang
Penerapan Sistem Merit Wilayah I, dengan jumlah alokasi anggaran Rp
624.265.000,00 (enam ratus dua puluh empat juta dua ratus enam puluh lima ribu
rupiah) sebagaimana tabel berikut:
Target
Rincian Output Satuan Alokasi Anggaran
Volume
Penilaian Penerapan Sistem Merit Instansi
45 Rp 624.265.000,00
di Instansi Pemerintah Pemerintah
Target 45 Instansi Pemerintah tersebut diprioritaskan untuk Instansi Pemerintah
yang belum pernah melakukan penilaian mandiri sistem merit dan/atau Instansi
Pemerintah yang belum selesai melakukan penilaian mandiri sistem merit di tahun
sebelumnya. Adapun rencana strategi dan tahapan yang akan dilakukan dalam
melaksanakan penilaian penerapan Sistem Merit agar target tersebut dapat tercapai
adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan Instrumen dan Proses Bisnis Penilaian Penerapan Sistem
Merit
Manajemen pengelolaan SDM mengalami banyak perkembangan termasuk
perubahan dan penambahan regulasi yang mengatur tentang hal tersebut.
Dinamika tersebut berdampak pada instrumen penilaian penerapan sistem merit
yang harus disesuaikan dengan peraturan dan kondisi lingkungan kebijakan yang
berlaku seperti adanya penyederhanaan birokrasi, rencana transformasi kebijakan
pengelolaan SDM aparatur (penyatuan core values ASN, penyeragaman
penggunaan aplikasi kepegawaian, revisi Peraturan Menteri PANRB No. 40 Tahun
2018 tentang Pedoman Sistem Merit, hingga penyeragaman arsitektur dan sistem
informasi manajemen talenta). Untuk itu, pada tahun 2022, diperlukan adanya
pengembangan instrumen penilaian penerapan sistem merit agar dapat lebih
merespons dinamika lingkungan kebijakan SDM aparatur serta lebih tajam dalam
menilai secara akurat dan kontekstual penerapan sistem merit di Instansi
Pemerintah.
Sejalan dengan penyempurnaan instrumen, maka proses bisnis penilaian
pun direncanakan untuk disempurnakan kembali agar instrumen penilaian yang
telah disempurnakan didukung pula dengan proses bisnis yang efisien untuk dapat
mengakomodasi proses penilaian yang telah mengalami penyempurnaan.
Termasuk dalam tahapan penyempurnaan instrumen ini adalah penyusunan tata
cara serta instrumen teknik penjaminan kualitas penilaian melalui metode mystery
shopping.
Tahapan ini akan banyak berisi kegiatan koordinasi lintas unit dan instansi
untuk penyusunan rancangan instrumen penilaian yang disempurnakan. Bentuk
dari kegiatan dapat dilaksanakan melalui rapat internal, maupun konsinyasi
apabila koordinasi mengundang pihak luar instansi.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 5


b. Pelaksanaan Penilaian Penerapan Sistem Merit
1) Klarifikasi Penilaian Penerapan Sistem Merit
Penilaian penerapan sistem merit dijalankan melalui proses verifikasi/
pemeriksaan awal terhadap hasil penilaian mandiri yang telah dilakukan oleh
instansi pemerintah. Pada kegiatan verifikasi ini, KASN memeriksa keaslian
dan kesesuaian data/dokumen/informasi yang diunggah oleh Tim Penilai
Mandiri Instansi Pemerintah. Setelah itu, KASN akan memberikan penilaian
terhadap nilai mandiri instansi pemerintah tersebut, yang diunggah di
SIPINTER. Hasil dari kegiatan verifikasi awal ini adalah Lembar Kerja
Penilaian yang berisi catatan sementara penjelasan, arahan, pertanyaan yang
selanjutnya akan disampaikan kepada Tim Penilai Mandiri Instansi Pemerintah
untuk ditindaklanjuti dan/atau menjadi dasar kegiatan klarifikasi penilaian
penerapan sistem merit dengan Tim Penilai Mandiri Instansi Pemerintah.
Kegiatan klarifikasi penilaian penerapan sistem merit adalah kegiatan
verifikasi lanjutan setelah KASN selesai melakukan verifikasi/pemeriksaan
awal terhadap data/dokumen/informasi yang diunggah Tim Penilai Mandiri
Instansi Pemerintah ke SIPINTER. Proses klarifikasi diawali dengan
penyampaian hasil penilaian tersebut kepada instansi pemerintah dan
dilanjutkan dengan diskusi dan/atau wawancara untuk pendalaman terhadap
substansi/isi dari dokumen/data/informasi yang diunggah oleh Tim Penilai
Mandiri Instansi Pemerintah ke dalam SIPINTER. Bentuk kegiatan klarifikasi
dapat dilakukan secara daring (dalam jaringan) melalui Zoom Meeting
maupun secara luring (luar jaringan) melalui kunjungan dinas maupun
konsinyasi.
2) Penjagaan Kualitas Penerapan Sistem Merit (Mystery Shopping)
Kegiatan mystery shopping adalah pengamatan terhadap
penerapan/implementasi sistem merit di Instansi Pemerintah tanpa membawa
identitas KASN sebagai lembaga pengawas dan/atau tanpa diketahui oleh
Pihak Instansi Pemerintah yang sedang diamati tersebut, sehingga data yang
diperoleh dapat lebih objektif.
Penelusuran data/dokumen dan informasi melalui mystery shopping
menggunakan metode wawancara untuk menggali informasi lebih dalam yang
tidak bersifat dokumentatif mengenai penerapan sistem merit di Instansi
Pemerintah yang akan diamati dan dinilai.
Alternatif metode lain dalam mystery shopping adalah dengan
menggunakan survei pengambilan data dengan responden yaitu para pegawai
di Instansi Pemerintah yang akan menjadi objek penilaian, untuk triangulasi
hasil verifikasi tentang penerapan sistem merit di instansinya.
c. Penetapan Nilai Penerapan Sistem Merit
Tahap penetapan Hasil Penilaian Penerapan Sistem Merit dilaksanakan
melalui Rapat Pleno Anggota KASN untuk membahas hasil akhir verifikasi dan
menyepakati nilai akhir dari penerapan sistem merit di instansi pemerintah. Rapat
Pleno Anggota KASN dilakukan sebanyak dua periode yaitu Semester I (Bulan
Juni) dan Semester II (Bulan November). Realisasi Hasil Penetapan Penilaian
Penerapan Sistem Merit ini dapat diketahui dari jumlah Surat Keputusan (SK)
Penerapan Sistem Merit yang ditandatangani oleh Ketua KASN.
3. Quality Assurance Penerapan Sistem Merit
Pada tahun 2022 ditargetkan pelaksanaan Quality Assurance Penerapan Sistem
Merit di Instansi Pemerintah oleh Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 6


Wilayah I terhadap sebanyak 35 (tiga puluh lima) IP dengan alokasi anggaran sebesar
Rp 275.735.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima juta tujuh ratus tiga puluh lima rupiah)
sebagaimana tabel di bawah ini:
Target
Rincian Output Satuan Alokasi Anggaran
Volume
Quality Assurance Penerapan Instansi
35 Rp 275.735.000,00
Sistem Merit Pemerintah
Kegiatan quality assurance merupakan upaya KASN untuk memberikan fasilitasi
dan asistensi penerapan sistem merit di Instansi Pemerintah melalui kolaborasi dengan
berbagai instansi pemerintah terkait serta pihak-pihak lainnya yang relevan. Adapun
Rencana Strategi sebagai upaya pencapaian target pelaksanaan Quality Assurance
Penerapan Sistem Merit, adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Pembinaan Penerapan Sistem Merit Kolaboratif
1) Community of Practice Penerapan Sistem Merit
Pembentukan Community of Practice (CoP) Penerapan Sistem Merit,
diawali dengan pemetaan yang dilakukan oleh KASN terhadap Instansi
Pemerintah yang telah ditetapkan dengan kategori “Sangat Baik dan/atau
Baik”, selanjutnya KASN akan menunjuk Instansi Pemerintah yang akan
dijadikan narasumber untuk menyampaikan praktik baik penerapan sistem
merit kepada Instansi Pemerintah target pembinaan (Instansi Pemerintah
yang telah diverifikasi dalam kategori “Kurung” atau “Buruk”). Adapun bentuk
kegiatan CoP ini dapat berupa knowledge sharing, FGD, diskusi, podcast,
pelatihan, dan bentuk-bentuk learning lainnya kepada Instansi Pemerintah
yang memerlukan peningkatan dan penyempurnaan dalam penerapan sistem
merit.
2) Pencanangan Laboratorium Sistem Merit
Pencanangan Laboratorium Sistem Merit Rintisan merupakan salah satu
kegiatan pembinaan terhadap Instansi Pemerintah daerah dengan kriteria 3T
(Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) di Indonesia. Proses pencanangan
laboratorium sistem merit akan berkolaborasi secara internal dengan lintas
unit kerja di KASN, dan secara eksternal dengan Kementerian PANRB, BKN,
LAN, Pemerintah Provinsi, serta instansi pemerintah terkait lainnya, dalam
rangka asistensi, pembinaan, serta pengawasan kepada instansi pemerintah
daerah yang menjadi lokasi Laboratorium Sistem Merit, sehingga kedepannya
instansi pemerintah daerah tersebut dapat menjadi percontohan dalam
penerapan sistem merit.
b. Monitoring Pembinaan Penerapan Sistem Merit
1) Rapat Koordinasi Pembinaan Penerapan Sistem Merit
Rapat Koordinasi pembinaan penerapan sistem merit dilakukan untuk
monitoring proses dan progress kolaborasi kerja dalam pembinaan penerapan
sistem merit, sekaligus untuk mengetahui tingkat efektivitas penerapan
strategi yang digunakan dalam pembinaan penerapan sistem merit. Selain itu
rapat koordinasi ini bertujuan untuk memantau, mempertahankan, dan
meningkatkan kolaborasi kerja stakeholder dalam pembinaan penerapan
sistem merit di Instansi Pemerintah.
2) Penyusunan Rekomendasi Strategi Pembinaan Sistem Merit
Berkelanjutan
Kegiatan penyusunan rekomendasi strategi pembinaan sistem merit
berkelanjutan adalah tahap akhir yang dihasilkan monitoring kolaborasi kerja
Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 7
pembinaan penerapan sistem merit. Rekomendasi strategi pembinaan akan
berisi analisis strategis berupa kelebihan, keuntungan dan kendala dalam
pelaksanaan kegiatan kolaborasi kerja pembinaan penerapan sistem merit
yang dilakukan oleh KASN, sehingga kedepannya akan meningkatan kualitas
kolaborasi kerja dalam pembinaan dan peningkatan sistem merit di Instansi
Pemerintah.

III. REALISASI KINERJA


A. Peta Jalan Integrasi Sistem Informasi Pengawasan Penerapan Sistem Merit dalam
Manajemen ASN
1. Capaian Kinerja Persentase Kebijakan yang Diselesaikan
Kebijakan penerapan sistem merit yang menjadi target kinerja adalah rekomendasi
kebijakan Peta Jalan Integrasi Sistem Informasi Pengawasan Penerapan Sistem Merit.
Penyusunan Peta Jalan telah selesai dilaksanakan pada akhir bulan November 2022
dan dilakukan finalisasi serta sosialisasi melalui Uji Petik pada minggu kedua bulan
Desember 2022. Dalam proses penyusunan Peta Jalan Integrasi Sistem Informasi
Pengawasan Sistem Merit Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit
Wilayah I telah melaksanakan serangkaian kegiatan penyusunan rekomendasi
kebijakan tersebut, di antaranya 1) Persiapan dan Kickoff meeting penyusunan peta
jalan; 2) Penyusunan proses bisnis dan SOP existing perihal pengawasan KASN; 3)
Focus Group Discussion (FGD) dengan instansi pemerintah pengguna sistem
informasi pengawasan KASN, dan Validasi kebutuhan bersama stakeholder internal –
external dari instansi K/L paguyuban pengelola manajemen ASN; 4) Tahapan terakhir
dalam penyusunan Peta Jalan Integrasi Sistem Informasi adalah dengan dibuatnya
Timeline Proses Integrasi Sistem. Timeline ini disusun berdasarkan Rancangan
Arsitektur untuk melihat kebutuhan sistem, budgeting, lama proses, dan sebagainya.
Kemudian Finalisasi Penyusunan Peta Jalan dilakukan melalui kegiatan Uji Petik dan
Sosialisasi kepada instansi pemerintah sebagai pengguna layanan sistem informasi
yang akan dilakukan integrasi.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 8


Progress
Indikator Target Realisasi Status
Pelaksanaan
Persentase
Kebijakan yang 100% 100% 100% Tercapai
Diselesaikan
2. Realisasi Rincian Output
Realisasi kinerja pada RO Peta Jalan Integrasi Sistem Informasi Pengawasan
Penerapan Sistem Merit yang dicapai Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem
Merit Wilayah I hingga Triwulan IV Tahun 2022, adalah sebagaimana tabel berikut:
Target Realisasi Realisasi
RO Capaian Status
Volume Output Anggaran
Peta Jalan
Integrasi Sistem
1 1
Informasi
Rekomendasi 100% Rekomendasi Selesai 94,8%
Pengawasan
Kebijakan Kebijakan
Penerapan
Sistem Merit
Output yang dihasilkan dalam penyusunan rekomendasi kebijakan Peta Jalan Integrasi
Sistem Informasi hingga Triwulan IV tahun 2022 diantaranya adalah:
SK tim penyusun;
Proses bisnis semua Pokja di KASN;
Daftar inventaris masalah dan masukan dari internal dan eksternal KASN;
Blueprint KASN (draf UI/UX, infrastruktur dan struktur data, dsb);
Dokumen peta jalan integrasi sistem informasi.
a. Komponen Persiapan Penyusunan Peta Jalan Integrasi
Dalam proses penyiapan Rancangan Arsitektur Sistem Informasi, Pokja
Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I telah menentukan
konsultan yang akan mendampingi penyusunan Rancangan Arsitektur Integrasi
Sistem pada bulan Mei 2022. Kemudian telah dibuat tim penyusun peta jalan dari
lintas pokja dan unit kerja (Bagian Dawasin dan Sekretariat) yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan Ketua KASN.
b. Komponen Penyusunan Arsitektur dan Peta Jalan Integrasi
Penyusunan Arsitektur Peta Jalan Integrasi Sistem sangat dipengaruhi oleh
proses bisnis dari masing-masing sistem informasi yang akan dilakukan integrasi.
Oleh sebab itu, Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I
didampingi konsultan melakukan penyusunan proses bisnis pada masing-masing
sistem informasi. Proses bisnis memfokuskan pada kegiatan yang berhubungan
dengan sistem informasi.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 9


Penyusunan proses bisnis diawali dengan melakukan listing kebiasaan yang
dimulai dari level staf sampai dengan level pimpinan. Kemudian sinkronisasi
proses bisnis yang didasarkan pada listing kebiasaan tersebut dengan proses
bisnis yang telah ada dan berdasarkan IKU Pokja Pengawasan Bidang Penerapan
Sistem Merit Wilayah I. Pada TW IV, telah disusun draf Arsitektur Peta Jalan
Integrasi Sistem Informasi, terutama pada sistem informasi internal KASN.
Selain penyusunan proses bisnis dilakukan juga FGD dengan pihak internal
dan eksternal KASN untuk menginventarisasi masalah dan masukan terhadap
sistem informasi pengawasan KASN. Ini diperlukan agar kedepannya sistem
informasi yang dimiliki dapat mengakomodir kebutuhan para user di samping
menyelesaikan berbagai masalah yang sebelumnya dialami. Pada Triwulan IV ini
juga sudah terbentuk blueprint atau draf peta jalan integrasi sistem yang disusun
oleh pihak konsultan dengan berkoordinasi dengan bagian Dawasin. Blueprint
yang dimaksud meliputi antara lain: best practice, draf UI/UX, hingga infrastruktur
dan struktur data.
c. Komponen Finalisasi Peta Jalan Integrasi
Finalisasi Peta Jalan Integrasi Sistem Informasi Pengawasan Sistem Merit
KASN dilakukan melalui Kegiatan Sosialisasi dan Uji Petik di Pemerintah
Kabupaten Badung pada 14-16 Desember 2022. Dalam kegiatan ini Pokja
Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I mengundang pakar di
bidang IT sebagai narasumber dalam diskusi, disamping melibatkan sejumlah
OPD dari Pemerintah Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Provinsi Bali. Pakar
yang diundang dalam kegiatan uji petik di Kabupaten Badung yaitu, I Putu Edy
Suardiyana Putra (Direktur Utama PT Bangun Inovasi Teknologi) dan Armika Jaya
(Direktur Teknologi Informasi Potato Head Family). Substansi yang dibahas
mencakup hal-hal teknis maupun non teknis seperti bagaimanakah penerapannya
dan kesesuaiannya dengan kebijakan yang berlaku. Untuk hal-hal teknis
mencakup perihal blueprint, pengolahan data, user interface, bahasa
pemrograman, dan lain sebagainya. Hasil dari diskusi dan masukan dari berbagai
pihak kemudian dicatat dan ditindaklanjuti untuk penyempurnaan dokumen peta
jalan yang sudah disusun. Sebagai output tambahan, dibangun juga sebuah
dashboard pengawasan yang menjadi piloting project atau uji coba jika nanti
sistem yang dirancang dalam peta jalan mulai diimplementasikan.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 10


B. Penilaian Penerapan Sistem Merit di Instansi Pemerintah
1. Capaian Kinerja Indeks Sistem Merit Wilayah I
Hingga Triwulan IV Tahun 2022, Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem
Merit Wilayah I telah menetapkan kualitas penerapan sistem merit pada 223 instansi
pemerintah atau 70,79% dari seluruh wilayah pengawasan dengan rincian status
penetapan sebagai berikut:

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 11


Indeks Sistem Merit Wilayah I diketahui dengan menjumlahkan seluruh nilai yang
dicapai oleh instansi pemerintah yang sudah ditetapkan dibagi dengan nilai maksimal.
Dari perhitungan tersebut, didapatkan hasil Indeks Sistem Merit Wilayah I tahun 2021
adalah 0.43. Sampai dengan TW IV Tahun 2022, angka tersebut telah mengalami
progress yang cukup signifikan dengan adanya penambahan instansi pemerintah yang
baru ditetapkan dalam kategori sistem merit ≥ “Baik”. Sehingga dari hasil penetapan
terakhir pada semester 2 tahun 2022 menyumbang indeks penerapan sistem merit
instansi pemerintah wilayah I menjadi 0,50 dari target di tahun 2022 sebesar 0.48.
Progress
IKU Target Realisasi Status
Capaian
Tercapai
Indeks Sistem
0,48 0,50 104,17% (melampaui
Merit Wilayah I
target)
2. Capaian Kinerja Persentase Instansi Pemerintah yang Ditetapkan dalam Kategori
≥ “Baik”
Pada periode penetapan kategori sistem merit tahun anggaran 2022, terdapat 96
Instansi Pemerintah di wilayah I yang ditetapkan dalam Kategori ≥ “Baik”. Jumlah 96 IP
tersebut terdiri dari 43 IP pembinaan, 8 IP penilaian baru, dan 45 IP monev. Dengan
adanya 50 instansi yang baru ditetapkan pada tahun 2022, maka persentase IP
dengan kategori ≥ “Baik” pada wilayah I adalah sebagai berikut:

3. Realisasi Rincian Output


Realisasi kinerja pada Rincian Output Penilaian Penerapan Sistem Merit di Instansi
Pemerintah yang dicapai oleh Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit
Wilayah I hingga Triwulan IV Tahun 2022, adalah sebagai berikut:
Target Realisasi Realisasi
RO Capaian Status
Volume Output Anggaran
Penilaian
Tercapai
Penerapan Sistem
45 IP 50 IP 111,11% (melampaui 99,4%
Merit di instansi
target)
Pemerintah
Hingga akhir Triwulan IV, Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit
Wilayah I telah menilai 50 instansi pemerintah atau mencapai 111,11% dari target

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 12


penilaian sejumlah 45 instansi pemerintah yang baru dilakukan penilaian pada tahun
2022. Dari total 50 IP tersebut, 45 IP belum mencapai kategori sistem merit “Baik”
sehingga diberikan BAV (Berita Acara Verifikasi) sebagai bukti pelaksanaan penilaian.
Sementara itu, 1 IP memperoleh kategori “Sangat Baik” yaitu Kabupaten Buleleng, dan
7 IP lainnya (Kementerian Investasi/BKPM, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi
Maluku Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Kota Gorontalo, Kabupaten Minahasa, dan
Kabupaten Pasuruan) sudah mencapai kategori sistem merit “Baik” yang pada Rapat
Pleno Anggota KASN baik Semester I dan Semester II ditetapkan dalam bentuk SK
(Surat Keputusan). Berikut adalah daftar 50 instansi pemerintah yang baru dinilai pada
tahun 2022 beserta status penilaiannya:
No. Instansi Pemerintah Hasil Penilaian Kategori
1. Provinsi Nusa Tenggara Timur 282,5 Baik
2. Provinsi Maluku Utara 251,5 Baik
3. Kabupaten Lombok Tengah 256 Baik
4. Kabupaten Dompu 173 Buruk
5. Kota Tidore Kepulauan 113 Buruk
6. Kota Ternate 146,5 Buruk
7. Kabupaten Sumba Tengah 101 Buruk
8. Kabupaten Buleleng 330,5 Sangat Baik
9. Kementerian Investasi/BKPM 270 Baik
10. Kota Gorontalo 265 Baik
11. Kabupaten Minahasa 251,5 Baik
12. Kabupaten Lombok Barat 127 Buruk
13. Kabupaten Bima 131,5 Buruk
14. Kabupaten Kaimana 134,5 Buruk
15. Kota Bitung 120 Buruk
16. Kota Bima 100 Buruk
17. Kabupaten Boalemo 151,5 Buruk
18. Kabupaten Bantul 135 Buruk
19. Kabupaten Batang 207,5 Kurang
20. Kabupaten Blora 148 Buruk
21. Kabupaten Kendal 218,5 Kurang
22. Kota Salatiga 190,5 Kurang
23. Kota Tegal 192,5 Kurang
24. Kabupaten Karanganyar 183,5 Kurang
25. Kabupaten Banyumas 189,5 Kurang
26. Kabupaten Banjarnegara 180 Kurang
27. Kabupaten Purbalingga 180 Kurang
28. Kejaksaan Agung 178,5 Kurang
29. Provinsi Kalimantan Tengah 80,5 Buruk
30. Badan Nasional Penanggulangan 102 Buruk
Terorisme (BNPT)
31. Kabupaten Boyolali 205,5 Kurang
32. Kabupaten Kutai Kartanegara 136 Buruk
33. Kabupaten Pati 177 Kurang
34. Kabupaten Tegal 140 Buruk
35. Kabupaten Semarang 168 Buruk
36. Kabupaten Jember 128,5 Buruk
37. Kabupaten Bangka 157,5 Buruk
38. Kota Bengkulu 44 Buruk
39. Kota Jambi 123 Buruk

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 13


No. Instansi Pemerintah Hasil Penilaian Kategori
40. Kabupaten Pasuruan 258 Baik
41. Provinsi Bengkulu 134 Buruk
42. Provinsi Jambi 102,5 Buruk
43. Kabupaten Nganjuk 190 Kurang
44. Kabupaten Lebong 77,5 Buruk
45. Kabupaten Batang Hari 148 Buruk
46. Kabupaten Sarolangun 188 Kurang
47. Kabupaten Tanjung Jabung Barat 69 Buruk
48. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 35,5 Buruk
49. Kabupaten Pamekasan 171 Buruk
50. Kabupaten Situbondo 172,5 Buruk
Pada RO Penilaian Sistem Merit, terdapat 3 (tiga) komponen yang diampu Pokja
Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I yang masing-masing
realisasinya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Komponen Pengembangan Instrumen dan Proses Bisnis Penilaian
Penerapan Sistem Merit
Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I telah
melaksanakan konsinyasi tahap pertama terkait “Pengembangan Instrumen
Penilaian Penerapan Sistem Merit dan Proses Bisnis Penilaian Penerapan Sistem
Merit” pada tanggal 25 - 26 Agustus 2022 di The Margo Hotel Depok. Agenda
kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan KASN, Pokja Sistem Merit Wilayah I dan II serta
lintas unit kerja KASN (Bagian Hukum, Bagian Perencanaan dan Organisasi),
maupun para pemangku kepentingan dari Instansi Pemerintah terkait. Adapun
tujuan kegiatan adalah untuk menjaring pokok-pokok pemikiran dan mendapatkan
masukan dari internal KASN maupun eksternal terkait dinamika transformasi
manajemen SDM ASN, sehingga dapat disusun draft instrumen penilaian
penerapan sistem merit dan proses bisnis penilaian penerapan sistem merit dalam
manajemen ASN di lingkungan instansi pemerintah yang disempurnakan. Melalui
kegiatan konsinyasi tahap pertama ini pula, KASN mengundang narasumber dari
Tim Koordinasi Supervisi Pencegahan (KORSUPGAH) KPK untuk bisa
memberikan penjelasan terkait best practice instrumen pengawasan dalam
pencegahan korupsi yang telah dilakukan pada ASN di Indonesia.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 14


Selanjutnya pada TW IV, Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit
Wilayah I menyelenggarakan konsinyasi lanjutan untuk membahas
Pengembangan Instrumen Penilaian Penerapan Sistem Merit melalui
penyelarasan Strategi 6P sesuai program akselerasi transformasi birokrasi dan
manajemen ASN. Dalam konsinyasi pembahasan lanjutan ini, KASN turut
mengundang K/L paguyuban yaitu KemenPANRB, LAN, dan BKN untuk menjaring
masukan atas susunan instrumen baru yang didasarkan pada 6P.

Konsinyasi lanjutan diselenggarakan pada 19 Oktober 2022 dengan masih


berfokus untuk penyamaan pendapat dan pandangan pada top management
KASN. Kesimpulan dari hasil kajian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Instrumen penilaian dan proses bisnis penilaian berdasarkan Peraturan
KASN Nomor 9 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penilaian Mandiri Penerapan
Sistem Merit dalam Manajemen ASN di Lingkungan Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri PANRB Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem
Merit dalam Manajemen ASN, sudah tidak relevan dan dibutuhkan
perbaikan agar selaras dengan kebutuhan pengawasan KASN dan
menjawab tantangan perkembangan dinamika kebijakan dan manajemen
ASN saat ini;
2. Desain instrumen penilaian penerapan sistem merit dengan 8 aspek sistem
merit dikembangkan dengan menyelaraskan/mengakomodir Strategi 6P,
sehingga diharapkan instrumen penilaian penerapan sistem merit lebih
presisi dan dapat diandalkan;
3. Desain proses bisnis penilaian penerapan sistem merit yang dikembangkan
menjadikankan proses bisnis penilaian menjadi terpadu, efektif, dan
akuntabel.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 15


Sehubungan dengan hal tersebut, maka agenda dan tahapan selanjutnya
dalam pengembangan instrumen ini KASN akan berkoordinasi dengan
Kementerian PANRB, BKN, dan LAN untuk melaksanakan pembahasan lanjutan
dalam rangka validasi desain Instrumen Penilaian Penerapan Sistem Merit hasil
penyelarasan Strategi 6P. KASN berkolaborasi dengan Kementerian PANRB
dalam pembahasan lanjutan desain proses bisnis penilaian penerapan sistem
merit yang berdasarkan pada 6P.
b. Komponen Pelaksanaan Penilaian Penerapan Sistem Merit
1) Klarifikasi Penilaian Penerapan Sistem Merit
Instansi pemerintah yang sudah selesai melakukan penilaian mandiri
penerapan sistem merit melalui aplikasi SIPINTER, selanjutnya dinilai melalui
verifikasi dan klarifikasi baik secara langsung maupun virtual (daring) untuk
mendalami kualitas dokumen, data, dan informasi penerapan sistem merit
instansi tersebut. Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2022, Pokja Pengawasan
Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I telah melakukan klarifikasi kepada
150 IP yang terdiri dari:
Instansi Pemerintah Jumlah
Kementerian 10 IP
LPNK 9 IP
Provinsi 13 IP
Kabupaten/Kota 110 IP
Alat Negara 1 IP
Lembaga Negara 4 IP
Lembaga Non Struktural 1 IP
Lembaga Pemerintah Lainnya 2 IP
Total 150 IP
Adapun rincian daftar instansi pemerintah yang telah dilakukan klarifikasi
penerapan sistem merit hingga TW IV tahun 2022 dapat dilihat melalui tautan
berikut: https://bit.ly/3VMkD2M.
2) Penjagaan Kualitas Penerapan Sistem Merit (Mystery Shopping)
Mystery Shopping dilakukan untuk membuka saluran informasi dari pihak
netral yang dapat menunjukkan fakta-fakta penerapan sistem merit di Instansi
Pemerintah yang tidak dapat diperoleh pada saat proses verifikasi dan
klarifikasi. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum Rapat Pleno Anggota KASN
kepada instansi yang akan ditetapkan dalam kategori “Baik” atau “Sangat
Baik”. Mystery Shopping telah dilaksanakan kepada 3 instansi pemerintah
melalui wawancara kepada 6 satuan kerja yaitu:
No. Instansi Pemerintah Satuan Kerja
1. Pemerintah Kota 1. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Surabaya 2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
3. Kelurahan Genteng
2. Pemerintah Kabupaten 1. Dinas Kesehatan
Lamongan 2. Dinas Pendidikan
3. Kelurahan Sidokumpul
3. Pemerintah Kabupaten 1. Dinas Koperasi, Perindustrian, dan
Tuban Perdagangan

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 16


No. Instansi Pemerintah Satuan Kerja
2. Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan, dan Perlindungan Anak
3. Kelurahan Latsari
4. Pemerintah Kabupaten 1. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan
Gunungkidul Rakyat, dan Kawasan Permukiman
2. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
3. Kecamatan Wonosari
c. Komponen Penetapan Nilai Penerapan Sistem Merit
Setelah dilaksanakan serangkaian tahap penilaian penerapan sistem merit, hasil
penilaian dibahas dalam Rapat Pleno Anggota KASN untuk disepakati secara
kolektif kolegial dan selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan Ketua KASN
tentang Hasil Penerapan Sistem Merit di Lingkungan Instansi Pemerintah yang
dilakukan pada akhir Semester I dan pada akhir Semester II. Instansi pemerintah
Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I yang telah
ditetapkan pada Rapat Pleno Anggota KASN tahun 2022 adalah:
No. Instansi Pemerintah Kategori Penetapan Jenis Penilaian
1. Kementerian Dalam Negeri Sangat Baik Monev
2. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Sangat Baik
Manusia
3. Kementerian Komunikasi dan Sangat Baik
Informatika
4. Kementerian Luar Negeri Baik
5. Kementerian Pariwisata dan Baik
Ekonomi Kreatif
6. Kementerian Pendayagunaan Sangat Baik
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
7. Kementerian Sekretariat Negara Sangat Baik
8. Sekretariat Jenderal Badan Sangat Baik
Pemeriksa Keuangan (BPK)
9. Sekretariat Jenderal Dewan Sangat Baik
Perwakilan Rakyat (DPR)
10. Sekretariat Jenderal Majelis Baik
Permusyawaratan Rakyat (MPR)
11. Badan Pembinaan Ideologi Baik
Pancasila (BPIP)
12. Sekretariat Kabinet Sangat Baik
13. Badan Informasi Geospasial (BIG) Baik
14. Badan Kepegawaian Negara (BKN) Sangat Baik
15. Badan Meteorologi, Klimatologi, Baik
dan Geofisika (BMKG)
16. Badan Nasional Penanggulangan Baik
Bencana (BNPB)
17. Badan Nasional Pencarian dan Baik
Pertolongan (BASARNAS)

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 17


No. Instansi Pemerintah Kategori Penetapan Jenis Penilaian
18. Badan Standardisasi Nasional Baik
(BSN)
19. Provinsi Daerah Istimewa Sangat Baik
Yogyakarta
20. Provinsi Gorontalo Baik
21. Provinsi Jawa Timur Sangat Baik
22. Provinsi Kalimantan Selatan Baik
23. Provinsi Kalimantan Timur Baik
24. Provinsi Sulawesi Utara Baik
25. Kabupaten Badung Sangat Baik
26. Kabupaten Gorontalo Baik
27. Kabupaten Jembrana Baik
28. Kabupaten Jombang Baik
29. Kabupaten Klungkung Baik
30. Kabupaten Kulon Progo Baik
31. Kabupaten Malang Baik
32. Kabupaten Mojokerto Baik
33. Kabupaten Pohuwato Baik
34. Kabupaten Purworejo Baik
35. Kabupaten Sidoarjo Baik
36. Kabupaten Sleman Sangat Baik
37. Kabupaten Sumbawa Barat Baik
38. Kabupaten Wonogiri Baik
39. Kota Balikpapan Baik
40. Kota Denpasar Baik
41. Kota Malang Baik
42. Kota Probolinggo Baik
43. Kota Surabaya Sangat Baik
44. Kota Surakarta Baik
45. Kota Yogyakarta Baik
46. Kementerian Pertahanan Baik Pembinaan
47. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial Baik
(KY)
48. Sekretariat Jenderal Komisi Baik
Nasional Hak Asasi Manusia
(KOMNAS HAM)
49. Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) Baik
50. Kabupaten Bangli Baik
51. Kabupaten Banyuwangi Baik
52. Kabupaten Bojonegoro Baik
53. Kabupaten Bolaang Mongondow Baik
Utara
54. Kabupaten Demak Baik
55. Kabupaten Gianyar Baik
56. Kabupaten Gresik Baik
57. Kabupaten Gunungkidul Baik
58. Kabupaten Karangasem Baik

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 18


No. Instansi Pemerintah Kategori Penetapan Jenis Penilaian
59. Kabupaten Klaten Baik
60. Kabupaten Lamongan Baik
61. Kabupaten Lombok Utara Baik
62. Kabupaten Lumajang Baik
63. Kabupaten Madiun Baik
64. Kabupaten Magetan Baik
65. Kabupaten Musi Rawas Baik
66. Kabupaten Ogan Komering Ilir Baik
67. Kabupaten Pekalongan Baik
68. Kabupaten Probolinggo Baik
69. Kabupaten Sukoharjo Baik
70. Kabupaten Sumbawa Baik
71. Kabupaten Sumenep Baik
72. Kabupaten Tabanan Baik
73. Kabupaten Trenggalek Baik
74. Kabupaten Tulungagung Baik
75. Kota Batu Baik
76. Kota Blitar Baik
77. Kota Bontang Baik
78. Kota Kediri Baik
79. Kota Kotamobagu Baik
80. Kota Kupang Baik
81. Kota Lubuklinggau Baik
82. Kota Madiun Baik
83. Kota Magelang Baik
84. Kota Mataram Baik
85. Kota Palembang Baik
86. Kota Pasuruan Baik
87. Kota Pekalongan Baik
88. Kota Semarang Baik
89. Kementerian Investasi/BKPM Baik Penilaian
90. Provinsi Maluku Utara Baik
91. Provinsi Nusa Tenggara Timur Baik
92. Kabupaten Buleleng Sangat Baik
93. Kabupaten Lombok Tengah Baik
94. Kabupaten Minahasa Baik
95. Kabupaten Pasuruan Baik
96. Kota Gorontalo Baik

C. Quality Assurance Penerapan Sistem Merit


1. Capaian IKU Tingkat Efektivitas Pengawasan dan Evaluasi Penerapan Sistem
Merit
Efektivitas pengawasan dan evaluasi penerapan sistem merit diukur melalui capaian
instansi pemerintah yang dinilai dan capaian tindak lanjut rekomendasi KASN untuk
perbaikan penerapan sistem merit di instansi pemerintah. Adapun progress capaian
indeks efektivitas pengawasan dan evaluasi penerapan sistem merit hingga Triwulan
IV Tahun 2022, diuraikan dalam matriks sebagai berikut:

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 19


Capaian Kuantitas
Sub Target Realisasi % Capaian
Indikator dan Kualitas
Wilayah (IP) (IP) Capaian Subwil
Bobot Capaian
Jumlah Instansi yang
54 51 94,44% 40% 37,78%
telah Diverifikasi
I Jumlah Instansi yang 82,48%
telah Diverifikasi dan 51 38 74,51% 60% 44,71%
nilainya meningkat
Jumlah Instansi yang
46 47 102,17% 40% 40,87%
telah Diverifikasi
II Jumlah Instansi yang 74,06%
telah Diverifikasi dan 47 26 55,32% 60% 33,19%
nilainya meningkat
Jumlah Instansi yang
37 52 140,54% 40% 56,22%
telah Diverifikasi
III Jumlah Instansi yang 93,14%
telah Diverifikasi dan 52 32 61,54% 60% 36,92%
nilainya meningkat
Capaian Indeks Efektivitas Pengawasan dan Evaluasi
82,20%
Sistem Merit Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I

2. Capaian IKU Tingkat Efektivitas Komunikasi Penerapan Sistem Merit


Efektivitas komunikasi diukur melalui capaian pelaksanaan pembinaan penerapan
sistem merit kepada instansi pemerintah dan capaian penetapan instansi tersebut
dalam kategori sistem merit minimal “Baik”. Pada tahun 2022, pembinaan penerapan
sistem merit dilaksanakan secara kolaboratif melalui Community of Practice (CoP) dan
pencanangan Laboratorium Sistem Merit. Jumlah target pembinaan Pokja
Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I tahun 2022 adalah 35 IP.
Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I sudah memetakan 34 IP
sebagai peserta CoP dan 1 IP ditetapkan sebagai lokus laboratorium sistem merit,
yaitu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Tabel berikut merangkum progress capaian
indikator tingkat efektivitas komunikasi penerapan sistem merit:
Target Realisasi
Subwil Indikator % Capaian Capaian Subwil
(IP) (IP)
Jumlah Instansi yang
14 23 164,29%
telah Dibina
I 123,45%
Jumlah Instansi yang
16 12 75,00%
telah Dibina dan nilainya meningkat
Jumlah Instansi yang
12 17 141,67%
telah Dibina
II 100,25%
Jumlah Instansi yang
17 10 58,82%
telah Dibina dan nilainya meningkat
Jumlah Instansi yang
11 27 245,45%
telah Dibina
III 163,47%
Jumlah Instansi yang
27 22 81,48%
telah Dibina dan nilainya meningkat
Capaian Indeks Efektivitas Komunikasi
128,60%
Sistem Merit Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I

3. Realisasi Rincian Output


Realisasi kinerja pada Rincian Output Quality Assurance Penerapan Sistem Merit
yang dicapai Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I hingga
Triwulan IV Tahun 2022, adalah sebagaimana tabel berikut:

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 20


Target Realisasi Realisasi
RO Capaian Status
Volume Output Anggaran
Quality
Tercapai
Assurance
35 IP 51 IP* 145,71% (melampaui 98,51%
Penerapan
target)
Sistem Merit
*) terdiri dari 43 IP Pembinaan dan 8 IP Penilaian yang ditetapkan dalam SK kategori ≥ “Baik”

Hingga Triwulan IV, Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I
telah menetapkan 51 IP pembinaan dengan kategori sistem merit ≥ “Baik" dalam Rapat
Pleno Anggota KASN. Adapun daftar 51 IP pembinaan tersebut terlampir sebagai
berikut:
Nilai Sistem Kategori
No. Instansi Pemerintah
Merit Penetapan
1. Kementerian Pertahanan 256,5 Baik
2. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial (KY) 261,5 Baik
3. Sekretariat Jenderal Komisi Nasional Hak 261,5 Baik
Asasi Manusia (KOMNAS HAM)
4. Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) 253 Baik
5. Kabupaten Bangli 254,5 Baik
6. Kabupaten Banyuwangi 270 Baik
7. Kabupaten Bojonegoro 277,5 Baik
8. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 263,5 Baik
9. Kabupaten Demak 276 Baik
10. Kabupaten Gianyar 262 Baik
11. Kabupaten Gresik 253 Baik
12. Kabupaten Gunungkidul 258,5 Baik
13. Kabupaten Karangasem 252 Baik
14. Kabupaten Klaten 258 Baik
15. Kabupaten Lamongan 278 Baik
16. Kabupaten Lombok Utara 250,5 Baik
17. Kabupaten Lumajang 261 Baik
18. Kabupaten Madiun 262 Baik
19. Kabupaten Magetan 270,5 Baik
20. Kabupaten Musi Rawas 274 Baik
21. Kabupaten Ogan Komering Ilir 288,5 Baik
22. Kabupaten Pekalongan 258,5 Baik
23. Kabupaten Probolinggo 269,5 Baik
24. Kabupaten Sukoharjo 267,5 Baik
25. Kabupaten Sumbawa 253,5 Baik
26. Kabupaten Sumenep 262,5 Baik
27. Kabupaten Tabanan 265 Baik
28. Kabupaten Trenggalek 256 Baik
29. Kabupaten Tulungagung 258,5 Baik
30. Kota Batu 260,5 Baik
31. Kota Blitar 262 Baik
32. Kota Bontang 265 Baik
33. Kota Kediri 272,5 Baik
34. Kota Kotamobagu 273,5 Baik
35. Kota Kupang 257 Baik
36. Kota Lubuklinggau 278 Baik

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 21


Nilai Sistem Kategori
No. Instansi Pemerintah
Merit Penetapan
37. Kota Madiun 266 Baik
38. Kota Magelang 273 Baik
39. Kota Mataram 277 Baik
40. Kota Palembang 257 Baik
41. Kota Pasuruan 256,5 Baik
42. Kota Pekalongan 264,5 Baik
43. Kota Semarang 271,5 Baik
44. Kementerian Investasi/BKPM 270 Baik
45. Provinsi Maluku Utara 251,5 Baik
46. Provinsi Nusa Tenggara Timur 282,5 Baik
47. Kabupaten Buleleng 330,5 Sangat Baik
48. Kabupaten Lombok Tengah 256 Baik
49. Kabupaten Minahasa 254 Baik
50. Kabupaten Pasuruan 258 Baik
51. Kota Gorontalo 265 Baik
.

a. Komponen Pelaksanaan Pembinaan Penerapan Sistem Merit Kolaboratif


1) Community of Practice Penerapan Sistem Merit
Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I sudah
melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka pelaksanaan CoP Penerapan
Sistem Merit. Pada awal tahun 2022, sudah dipetakan 34 instansi pemerintah
sebagai peserta CoP sebagaimana tabel berikut:
No. Instansi Pemerintah
1. Kementerian Investasi/BKPM
2. Provinsi Nusa Tenggara Barat
3. Kota Kotamobagu
4. Kota Kupang
5. Kota Mataram
6. Kabupaten Tabanan
7. Kabupaten Lombok Utara
8. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
9. Kabupaten Gianyar
10. Kabupaten Bangli
11. Kabupaten Karangasem
12. Kabupaten Sumbawa
13. Kabupaten Bone Bolango
14. Kementerian Pertahanan
15. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
16. Provinsi Kalimantan Tengah
17. Provinsi Kalimantan Utara
18. Kota Bontang
19. Kabupaten Klaten
20. Kabupaten Barito Kuala
21. Kabupaten Tana Tidung
22. Kabupaten Demak
23. Kabupaten Pekalongan
24. Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi
25. Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 22


No. Instansi Pemerintah
26. Badan Keamanan Laut (BAKAMLA)
27. Provinsi Sumatera Selatan
28. Kota Lubuklinggau
29. Kota Batu
30. Kota Blitar
31. Kabupaten Ngawi
32. Kabupaten Sumenep
33. Kabupaten Tuban
34. Kabupaten Gresik
Sebanyak 34 anggota CoP tersebut kemudian dibagi ke dalam 2 (dua)
batch, yaitu batch semester 1 dan batch semester 2 tahun 2022. Hingga
Triwulan IV, Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I
telah melaksanakan total 5 kali forum CoP, yaitu 1 (satu) forum
Launching/Pembukaan kegiatan dan 4 (tiga) forum diskusi materi. Forum
pertama merupakan Launching Community of Practice yang diikuti oleh
seluruh anggota, baik batch pertama maupun batch kedua, ditambah dengan
anggota CoP yang diselenggarakan oleh Pokja Pengawasan Bidang
Penerapan Sistem Merit Wilayah II.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 23


Sebanyak 2 forum diskusi materi CoP khusus diselenggarakan untuk
anggota CoP yang tergabung pada batch pertama, yaitu forum Materi CoP
pertama dengan tema “Standar Kompetensi Jabatan dan Metode Assessment
Center dan Metode Penilaian Kompetensi lainnya” dilaksanakan pada tanggal
28 Maret 2022 secara daring. Kemudian Forum Materi CoP kedua membahas
tentang “Strategi Menyusun Analisis Kesenjangan Kompetensi dan
Menyelenggarakan Pengembangan Kompetensi” dilaksanakan secara daring
pada tanggal 9 Juni 2022.
Pada 19-20 Juli 2022 terselenggara forum materi CoP ketiga secara luring
dengan mengundang anggota CoP batch pertama untuk bisa berpartisipasi
secara langsung pada pembahasan “Sistem Manajemen Kinerja Pegawai:
Metode Penilaian Kinerja dan Tindak Lanjut Penilaian”. Dalam forum materi
ketiga ini, juga mengundang anggota CoP batch kedua secara daring dan
tetap dapat berpartisipasi dengan narasumber dan anggota CoP lainnya. Total
peserta yang hadir dalam forum materi ketiga ini sebanyak 9 IP secara luring,
dan 16 IP secara daring.
Pada Triwulan IV, forum CoP diselenggarakan sebanyak 2 kali difokuskan
untuk anggota Batch 2, yaitu pada tanggal 4 Oktober 2022 dan 24 Oktober
2022. Forum CoP 4 Oktober membahas tentang “Strategi Penyusunan SKJ
dan Rencana Pengembangan Kompetensi” di Instansi Daerah dengan
pemateri dari LAN dan Pemkot Tangerang. Sedangkan forum 24 Oktober
2022 telah diselenggarakan forum materi CoP terakhir dengan tema
“Penyusunan Pola Karier dan Strategi Penerapannya” secara daring.
Adapun rekapitulasi kegiatan CoP yang telah dilaksanakan oleh Pokja
Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I dapat dilihat dalam
tabel berikut:
No. Kegiatan Pelaksanaan
1. Launching Community of Practice Penerapan 24 Maret 2022
Sistem Merit (Batch 1 & 2)
2. Standar Kompetensi Jabatan dan Metode 28 Maret 2022
Assessment Center dan Metode Penilaian
Kompetensi lainnya (Batch 1)

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 24


No. Kegiatan Pelaksanaan
3. Strategi Menyusun Analisis Kesenjangan 9 Juni 2022
Kompetensi dan Menyelenggarakan
Pengembangan Kompetensi (Batch 1)
4. Sistem Manajemen Kinerja Pegawai: Metode 19-20 Juli 2022
Penilaian Kinerja dan Tindak Lanjut Penilaian
(Batch 1 & 2)
5. Strategi Penyusunan SKJ dan Rencana 4 Oktober 2022
Pengembangan Kompetensi (Batch 2)
6. Penyusunan Kebijakan Pola Karier dan Strategi 24 Oktober 2022
Penerapannya (Batch 2)
2) Pencanangan Laboratorium Sistem Merit
Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I telah
menetapkan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sebagai lokus laboratorium
sistem merit. Meskipun Kabupaten Gunungkidul tidak termasuk dalam daerah
3T, daerah ini dipilih karena faktor Upah Minimum Regional (UMR) dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah. Berdasarkan data dari BPS Tahun
2021, UMR Kabupaten Gunungkidul merupakan yang terendah di Indonesia di
angka Rp 1.770.000,00. Sedangkan IPM Kabupaten Gunungkidul juga relatif
rendah di angka 69.98.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 25


Mempertimbangkan progress penilaian sistem merit dari tahun
sebelumnya, Kabupaten Gunungkidul diproyeksikan bisa ditetapkan nilai
sistem meritnya ke dalam kategori “Baik” pada tahun 2022. Hingga Triwulan
IV, Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I sudah
melaksanakan 8 (delapan) kali kegiatan dengan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul. Adapun kegiatan Laboratorium Sistem Merit yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Pelaksanaan
1. Verifikasi dan Asistensi Penilaian Sistem Merit Maret 2022
2. Asistensi Pengelolaan Kinerja ASN Berdasarkan April 2022
Permenpan Nomor 6 dan Nomor 7 Tahun 2022
3. Asistensi Penyusunan Pola Karir Berdasarkan Mei 2022
Permenpan Nomor 22 Tahun 2021
4. Asistensi – Best Practice Penilaian Kompetensi Juni 2022
ASN: Implementasi dan Pemanfaatannya
5. Verifikasi dan Penyampaian Hasil Sementara Juni 2022
Penilaian Penerapan Sistem Merit Semester I
Tahun 2022
6. Asistensi Pelaksanaan Evaluasi Pasca Latsar dan Agustus 2022
PKTBT
7. Asistensi Penyusunan Analisis Kesenjangan September 2022
Kualifikasi, Kompetensi, dan Kinerja
8. Asistensi, Mystery Shopping, dan Verifikasi Akhir Oktober 2022
Sistem Merit
b. Komponen Monitoring Pembinaan Penerapan Sistem Merit
1) Rapat Koordinasi Monitoring Pembinaan Penerapan Sistem Merit
Monitoring Kolaborasi Kerja Pembinaan Penerapan Sistem Merit dilaksanakan
melalui Rapat Koordinasi Pembinaan Penerapan Sistem Merit. Proses
pembinaan penerapan sistem merit dengan kolaborasi kerja diperlukan
monitoring untuk melihat progress penerapan sistem merit dan melihat apakah
strategi yang diterapkan efektif dalam lingkup wilayah pengawasan tertentu.
Tujuan diadakannya Rapat Koordinasi Monitoring adalah untuk memantau,

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 26


mempertahankan, dan meningkatkan Kolaborasi Kerja Stakeholders dalam
Pembinaan Penerapan Sistem Merit di Instansi Pemerintah. Dalam rapat
koordinasi ini juga akan mengkaji permasalahan yang dihadapi serta tindak
lanjut yang perlu digarisbawahi. Kegiatan monitoring pembinaan yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Pelaksanaan Poin Diskusi Peserta Kegiatan
1. Pemberian Oktober 2022 Penyerahan 82 instansi
Anugerah penghargaan kepada pemerintah
Kualitas IP berdasarkan hasil penerima
Pengisian koordinasi dengan penghargaan
JPT paguyuban aparatur anugerah kualitas
negara terkait kualitas pengisian JPT.
pengisian JPT.
2. Rapat November Pembahasan isu 1) Kementerian
Koordinasi 2022 kebijakan dan isu-isu PANRB;
Paguyuban strategis terkait 2) BKN;
Aparatur dengan manajemen 3) LAN;
Negara ASN. 4) KASN.
3. Rapat Desember 1) Progress BKPSDM
Monitoring 2022 Penerapan Sistem Kabupaten Bogor.
Pembinaan Merit yang sudah
Penerapan dilakukan oleh
Sistem Pemkab Bogor;
Merit 2) Saran dan
Masukan terhadap
KASN dan Instansi
Pembina
Manajemen ASN
(Kementerian
PANRB, BKN, dan
LAN).
2) Penyusunan Strategi Pembinaan Sistem Merit Berkelanjutan
Pada kegiatan Pemberian Anugerah Kualitas Pengisian JPT, KASN
memberikan penghargaan atas hasil penilaian kualitas pengisian JPT kepada
82 instansi pemerintah yang memenuhi kriteria: 1) Nilai Indeks Sistem Merit
minimal “Baik”, 2) Hasil Penilaian Kualitas Pengisian JPT “Sangat Baik” dan
“Baik”. Instansi pemerintah penerima penghargaan anugerah JPT terlampir
sebagai berikut:
Kategori Kategori
No. Instansi Pemerintah
“Baik” “Sangat Baik”
1. Kementerian 14 IP 4 IP
2. Lembaga 11 IP 2 IP
3. Pemerintah Provinsi 10 IP 4 IP
4. Pemerintah Kab/kota 33 IP 4 IP
Total IP Penerima Penghargaan 68 IP 14 IP
Pada bulan November, diadakan Rapat Koordinasi Paguyuban Aparatur
Negara di Kabupaten Banyuwangi. Dalam rapat tersebut dilakukan
pembahasan terkait isu kebijakan dan isu strategis manajemen ASN. Hasil
dari rapat tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan kolaborasi kerja

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 27


instansi pembina manajemen ASN. Adapun hasil dari rapat koordinasi
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pembahasan Isu Kebijakan
No. Isu Kebijakan Penanggung Jawab
1. Penajaman Strategi Transformasi Kementerian PANRB
Manajemen SDM ASN
2. Peningkatan Kinerja dan Sistem BKN
Penghargaan, dan Perancangan
Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan
SDM Aparatur dan Percepatan
Transformasi Digital Manajemen ASN
3. Integrasi dan Interoperabilitas Data BKN
ASN
4. Simplifikasi Layanan Manajemen ASN BKN dan LAN
5. Pengembangan Konten, Kurikulum, LAN
dan Metode Pembelajaran yang
mendukung RB Tematik
6. Pemutakhiran dan Pengembangan LAN dan BKN
Kompetensi ASN
7. Pengawasan Pelaksanaan Sistem KASN
Merit, Penguatan Budaya Kerja, dan
Employer Branding
8. Integrasi Indeks atau Pengukuran Kementerian PANRB
Bidang Aparatur Negara dan Paguyuban
b) Pembahasan Isu Strategis
No. Isu Strategis Penanggung Jawab
1. Grand Design Kebutuhan ASN 2025 – Kementerian PANRB
2030 berkolaborasi dengan
BKN, LAN, dan KASN
2. Penyelesaian Masalah Tenaga Kementerian PANRB,
Non-ASN BKN, dan Kementerian
Keuangan
3. Penataan Jabatan Fungsional Kementerian PANRB
berkolaborasi dengan
BKN, LAN, dan KASN
4. Model Kelembagaan Kementerian Kementerian PANRB
PANRB, LAN, dan BKN berkolaborasi dengan
BKN dan LAN
5. Penyelarasan RPP Manajemen Kementerian PANRB
(Kesejahteraan) ASN berkolaborasi dengan
BKN, LAN, dan KASN
serta Kementerian
Keuangan
Setelah itu KASN juga melaksanakan rapat koordinasi monitoring pembinaan
penerapan sistem merit dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, yang dihadiri
oleh pihak BKPSDM selaku leading sector manajemen ASN. Dari rapat
tersebut, diperoleh saran dan masukan sebagai berikut:
a) Penilaian indeks dari instansi pusat sangat beragam, namun memiliki isi
yang relatif sama. Untuk selanjutnya, instansi pusat diharapkan dapat

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 28


melakukan penyederhanaan atas indeks-indeks tersebut agar
kedepannya tidak perlu terlalu banyak indeks, cukup satu indeks saja.
b) Instansi pusat agar menyediakan solusi jangka pendek terhadap masalah
banyaknya permintaan pelaporan indeks supaya instansi daerah tidak
terlalu habis waktunya untuk mengurus pelaporan indeks ke banyak
instansi pusat dengan bukti yang relatif sama (contoh: pelaporan indeks
sistem merit untuk penilaian indeks reformasi birokrasi).
c) Community of Practice (CoP) diapresiasi amat bermanfaat karena
menjadi kesempatan untuk belajar langsung dari instansi pemerintah
yang sudah lebih matang dan juga untuk mendapat referensi langsung
terkait manajemen ASN di instansi tersebut.
d) Indeks sistem merit di Pemerintah Kabupaten Bogor berhasil meningkat
menjadi “Baik” berkat kontribusi ditetapkannya indeks sistem merit
sebagai salah satu IKU di Renstra BKPSDM. Mungkin bisa didorong agar
hal tersebut diterapkan di instansi lain.
e) Kedepannya, peserta CoP yang diundang lebih baik diekspansi tidak
hanya BKPSDM, tetapi dari Bagian Organisasi dan Inspektorat juga.
f) Instansi pembina manajemen ASN agar dapat mendorong dan membantu
instansi pemerintah lainnya untuk merintis Computer Assisted Test (CAT)
agar bisa melakukan assessment mandiri karena biayanya lebih murah
dan tidak bergantung pada assessment center luar.
g) Pemerintah provinsi yang sudah bagus (seperti Pemprov Jabar)
kedepannya perlu lebih digandeng dan didorong agar dapat terjun
langsung membina sistem merit kab/kota di bawahnya.
h) Pemerintah Kabupaten Bogor menyarankan agar sebaiknya
“Pengembangan Kompetensi” dijadikan aspek tersendiri di instrumen
penilaian sistem merit yang akan datang, tidak lagi bergabung dengan
aspek “Pengembangan Karier”.

D. Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I pada
tahun 2022 adalah sebesar Rp 1.900.000.000 (satu miliar sembilan ratus juta rupiah).
Anggaran yang terealisasi hingga Triwulan IV adalah sebesar Rp 1.840.131.615,00 (satu
miliar delapan ratus empat puluh juta seratus tiga puluh satu ribu enam ratus lima belas
rupiah) atau sama dengan 96,85% (sembilan puluh enam koma delapan lima persen) dari
total pagu anggaran. Matriks berikut mengilustrasikan realisasi anggaran Pokja
Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I hingga Triwulan IV pada
masing-masing rincian output:
Realisasi s.d.
RO Komponen Pagu %Realisasi
TW IV
Peta Jalan Persiapan 79.380.000 68.710.000 99.87%
Integrasi Sistem Penyusunan Peta
Informasi Jalan Integrasi
Pengawasan Penyusunan 831.020.000 735.193.769 94.87%
Penerapan Arsitektur dan Peta
Sistem Merit Jalan Integrasi
dalam Finalisasi Peta 89.600.000 144.073.000 92.21%
Manajemen ASN Jalan Integrasi
TOTAL 1.000.000.000 947.976.769 94.8%

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 29


Realisasi s.d.
RO Komponen Pagu %Realisasi
TW IV
Penilaian Pengembangan 97.270.000 72.909.311 98.56%
Penerapan Instrumen dan
Sistem Merit di Proses Bisnis
Instansi Penilaian
Pemerintah Penerapan Sistem
Merit
Pelaksanaan 456.689.000 435.124.441 99.46%
Penilaian
Penerapan Sistem
Merit
Penetapan Nilai 70.306.000 112.504.000 99.72%
Penerapan Sistem
Merit
TOTAL 624.265.000 620.537.752 99.4%
Quality Assurance Community of 107.975.000 107.775.000 99.81%
Penerapan Practice Penerapan
Sistem Merit Sistem Merit
Pencanangan 111.950.000 111.532.336 99.63%
Laboratorium
Sistem Merit
Monitoring 55.810.000 52.309.758 93.73%
Pembinaan
Penerapan Sistem
Merit
TOTAL 275.735.000 271.617.094 98.51%
GRAND TOTAL 1.900.000.000 1.840.131.615 96.85%

IV. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG


A. Faktor Penghambat
1. Objek pengawasan Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I
sebanyak 315 IP diampu oleh 3 sub-wilayah. Masing-masing sub-wilayah dikoordinir
oleh 1 orang Asisten KASN dan didukung oleh 4 orang Pejabat Fungsional. Jika
dibandingkan, satu pegawai pada setiap sub-wilayah bertanggung jawab untuk
mengawasi 26 IP. Beban kerja tersebut cukup berat jika ditambah dengan pekerjaan di
luar pengawasan sistem merit, seperti penyusunan peta jalan integrasi sistem
informasi dan tugas-tugas lain di luar Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem
Merit Wilayah I.
2. Dalam pelaksanaan, standar penilaian yang diaplikasikan Pokja Pengawasan Bidang
Penerapan Sistem Merit Wilayah I dan Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem
Merit Wilayah II seringkali berbeda, sehingga hasil penilaian berpotensi bias. Selain itu,
dengan semakin banyaknya instansi pemerintah yang dinilai, dimungkinkan verifikator
mengalami kesulitan dalam menentukan nilai verifikasi yang objektif karena kualitas
penerapan sistem merit yang semakin beragam.
3. Dalam proses peningkatan mutu Sistem Merit, terdapat program yang secara langsung
ditangani oleh Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I, yaitu
“Peta Jalan Integrasi Sistem Informasi Pengawasan Penerapan Sistem Merit dalam
Manajemen ASN” dan “Pengembangan Instrumen dan Proses Bisnis Penilaian
Penerapan Sistem Merit”. Penyusunan peta jalan merupakan hal baru dan bukan

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 30


termasuk dalam tugas & fungsi KASN, sehingga para pegawai membutuhkan waktu
untuk mendalami dan menyusun setiap prosedur yang disyaratkan dalam
penyusunannya. Pengembangan instrumen dan proses bisnis terkendala dengan
kebijakan nasional terkait manajemen kinerja yang berubah dalam waktu singkat
(Peraturan Menteri PANRB No. 8 Tahun 2021, Peraturan Menteri PANRB No. 6 Tahun
2022, Peraturan Menteri PANRB No. 7 Tahun 2022), sehingga substansi penyusunan
instrumen dan proses bisnis harus disesuaikan dengan dinamika kebijakan nasional.
4. Penilaian Penerapan Sistem Merit dalam manajemen ASN belum menjadi salah satu
program prioritas instansi, apalagi bersamaan dengan pelaksanaan program prioritas
nasional lainnya yang terkait dengan pengelolaan SDM Aparatur, seperti
penyederhanaan birokrasi, perubahan organisasi/kelembagaan dan tata laksana,
optimalisasi SPBE, dan lain sebagainya. Apalagi belum terdapat mekanisme reward
and punishment yang menjadi faktor pendorong instansi melakukan penilaian
penerapan sistem merit. Kebijakan nasional terkait petunjuk teknis pelaksanaan
manajemen ASN yang berubah-ubah dan belum komprehensif, sehingga instansi
pemerintah dalam melaksanakan beberapa aspek dan sub-aspek sistem merit menjadi
sangat beragam dan/atau bahkan tidak melaksanakan (misalnya penyusunan profil
pegawai berdasarkan kompetensi, penyusunan analisis kesenjangan kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja, strategi pengembangan kompetensi berbasis kesenjangan,
analisis permasalahan kinerja, program perlindungan dan bantuan bagi PNS, dsb).
B. Faktor Pendukung
1. Kejelasan dasar hukum dalam pelaksanaan pengawasan dan penilaian Sistem Merit
ASN, yang diamanatkan dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, PP No. 11 Tahun
2017 tentang Manajemen PNS, Peraturan Menteri PANRB No. 40 Tahun 2018 tentang
Pedoman Sistem Merit ASN, dan Peraturan KASN No. 9 Tahun 2019 terkait Tata Cara
Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit ASN di Lingkungan Instansi Pemerintah.
2. Dukungan beberapa kebijakan nasional dalam rangka percepatan penerapan Sistem
Merit dalam Manajemen ASN di Instansi Pemerintah, antara lain: (a) Perpres No.
54/2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi yang berisi penguatan sistem
merit sebagai strategi nasional pencegahan korupsi di instansi pemerintah; (b) Perpres
No. 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024, dimana secara tegas disebutkan bahwa
sistem merit menjadi salah satu strategi penguatan implementasi manajemen ASN dan
dipakai sebagai indikator capaian target pada bidang aparatur negara; (c) Peraturan
Menteri PANRB No. 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi menyebut
bahwa Indeks Sistem Merit sebagai indikator pengukur aspek antara dalam penilaian
mandiri reformasi birokrasi. Ketiga kebijakan inilah yang mendorong instansi
pemerintah untuk melakukan penerapan sistem merit secara menyeluruh.
3. Ketersediaan sistem informasi (Aplikasi SIPINTER) sebagai sarana untuk menunjang
efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas penilaian penerapan sistem merit
baik oleh KASN maupun oleh Instansi Pemerintah, serta didukung dengan
pemanfaatan platform media video conference (zoom meeting) sehingga kebijakan
work from home dan pelayanan kepada Instansi Pemerintah tetap dapat berjalan
dengan baik.

V. PENUTUP
1. Rekomendasi
Mencermati keseluruhan dinamika pelaksanaan program kerja Pokja Pengawasan Bidang
Penerapan Sistem Merit Wilayah I hingga Triwulan IV tahun 2022, maka direkomendasikan
beberapa hal untuk mengakselerasi pencapaian kinerja Pokja di tahun anggaran
selanjutnya sebagai berikut:

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 31


1. Menyesuaikan rencana aksi Pokja Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit
Wilayah I agar kegiatan dapat lebih fokus pada IP yang potensial, serta lebih spesifik
menyasar perbaikan, dan mengoptimalisasi aspek-aspek yang masih lemah dalam
penerapan Sistem Merit ASN di instansi pemerintah.
2. Mendorong progress pengumpulan bukti dukung penerapan sistem merit ASN serta
input penilaian mandiri di SIPINTER oleh Instansi Pemerintah.
3. Mendorong peer review antar sesama verifikator untuk meningkatkan konsistensi
terhadap standar pemberian nilai Sistem Merit ASN di IP.
4. Meningkatkan kerja sama dan kolaborasi antara semua divisi yang ada di KASN
dengan pihak ketiga.
2. Lesson Learned
Pembelajaran yang dapat diambil dari pelaksanaan kegiatan pada Triwulan IV tahun 2022
adalah terjadi dinamisasi pola kerja internal maupun pola relasi eksternal dalam proses
pembinaan dan penilaian penerapan sistem merit ASN di instansi pemerintah. Oleh karena
itu, KASN dituntut untuk dapat lebih kreatif, inovatif, adaptif, agile, dan kolaboratif, baik
dalam penyusunan perencanaan dan strategi, implementasi kegiatan, monitoring dan
evaluasi, serta pelaporan, agar KASN dapat tetap mencapai target-target kinerjanya secara
optimal, efektif, dan efisien. Sebagaimana uraian-uraian sebelumnya, maka berbagai
praktik kreatif, inovatif, adaptif, agile, dan kolaboratif, sebenarnya telah mulai atau bahkan
telah dilakukan oleh KASN dalam pelaksanaan pengawasan penerapan sistem merit ASN
selama ini, namun tentunya hal tersebut patut untuk terus dioptimalisasi dan diinternalisasi.

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 32


LAMPIRAN I
CAPAIAN INDIKATOR SASARAN STRATEGIS DAN SASARAN PROGRAM TAHUN 2022
KELOMPOK KERJA PENGAWASAN BIDANG PENERAPAN SISTEM MERIT WILAYAH I

Capaian s.d.
No. Sasaran Strategis IKU Cara Pengukuran IKU Target 2022
Triwulan IV
1. Penerapan Sistem Indeks Sistem Merit Hasil perbandingan nilai sistem merit 0,48 0,50
Merit dalam Wilayah I instansi yang ditetapkan dalam semua
Kebijakan dan kategori dibagi nilai sistem merit maksimum
Manajemen ASN Persentase IP dengan Jumlah instansi pemerintah yang ditetapkan K: 100% K: 94,12%
yang Berkualitas Kategori ≥ “Baik” dalam kategori Baik ke atas (kumulatif) LPNK: 95% LPNK: 83,33%
Provinsi: 61% Provinsi: 61,11%
Kab/kota: 20% Kab/kota: 27,20%
2. Meningkatnya Tingkat Efektivitas Rata-rata dari capaian hasil penilaian (bobot 75% 82,20%
Kualitas Pengawasan dan 60%) dan capaian rekomendasi perbaikan
Pengawasan dan Evaluasi Penerapan sistem merit yang ditindaklanjuti (bobot
Evaluasi oleh Sistem Merit Wilayah I 40%)
KASN terhadap
Penerapan Sistem
Merit
3. Meningkatnya Tingkat Efektivitas Rata-rata capaian komunikasi dan capaian 100% 128,60%
Kualitas Komunikasi Penerapan IP yang berhasil meningkatkan indeks
Komunikasi Sistem Merit Instansi sistem merit
terhadap Pemerintah Wilayah I
Penerapan Sistem
Merit

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 33


LAMPIRAN II
CAPAIAN INDIKATOR SASARAN STRATEGIS ASISTEN KASN TAHUN 2022
KELOMPOK KERJA PENGAWASAN BIDANG PENERAPAN SISTEM MERIT WILAYAH I

Asisten I: Muhlis Irfan


Capaian s.d.
No. Sasaran Strategis IKU Cara Pengukuran IKU Target 2022
Triwulan IV
1. Penerapan Sistem Indeks Sistem Merit Hasil perbandingan nilai sistem merit instansi 0,48 0,51
Merit dalam Sub-Wilayah I yang ditetapkan dalam semua kategori
Kebijakan dan dibagi nilai sistem merit maksimum
Manajemen ASN Persentase IP dengan Jumlah instansi pemerintah yang ditetapkan K: 1 IP K: 1 IP
yang Berkualitas Kategori ≥ “Baik” dalam kategori Baik ke atas LPNK: 0 IP LPNK: 0 IP
Provinsi: 1 IP Provinsi: 2 IP
Kab/kota: 10 IP Kab/kota: 14 IP

2 IP di luar target:
Komnas HAM dan
Komisi Yudisial
2. Meningkatnya Persentase Efektivitas Rata-rata dari capaian hasil penilaian (bobot 75% 82,48%
Kualitas Pengawasan Penerapan 60%) dan capaian rekomendasi perbaikan
Pengawasan dan Sistem Merit sistem merit yang ditindaklanjuti (bobot 40%)
Evaluasi oleh Persentase Kebijakan yang Tersusunnya Rancangan Peta Jalan 100% 100%
KASN terhadap Diselesaikan (Tata Waktu Integrasi Sistem Informasi yang memuat
Penerapan Sistem Integrasi Sistem Informasi) Tata Waktu Integrasi Sistem Informasi
Merit
3. Meningkatnya Persentase Peningkatan Rata-rata capaian komunikasi dan capaian 100% 123,45%
Kualitas Penerapan Sistem Merit IP yang berhasil meningkatkan indeks sistem
Komunikasi pada Instansi Pemerintah merit
terhadap yang Dilakukan Komunikasi
Penerapan Sistem
Merit

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 34


Asisten II: Iwan Agustiawan Fuad
Capaian s.d.
No. Sasaran Strategis IKU Cara Pengukuran IKU Target 2022
Triwulan IV
1. Penerapan Sistem Indeks Sistem Merit Hasil perbandingan nilai sistem merit instansi 0,48 0,52
Merit dalam Sub-Wilayah II yang ditetapkan dalam semua kategori
Kebijakan dan dibagi nilai sistem merit maksimum
Manajemen ASN Persentase IP dengan Jumlah instansi pemerintah yang ditetapkan K: 1 IP K: 1 IP
yang Berkualitas Kategori ≥ “Baik” dalam kategori Baik ke atas LPNK: 1 IP LPNK: 0 IP
Provinsi: 2 IP Provinsi: 0 IP
Kab/kota: 8 IP Kab/kota: 9 IP
2. Meningkatnya Persentase Efektivitas Rata-rata dari capaian hasil penilaian (bobot 75% 74,06%
Kualitas Pengawasan Penerapan 60%) dan capaian rekomendasi perbaikan
Pengawasan dan Sistem Merit sistem merit yang ditindaklanjuti (bobot 40%)
Evaluasi oleh Persentase Kebijakan yang Tersusunnya Rancangan Peta Jalan 100% 100%
KASN terhadap Diselesaikan (Tata Waktu Integrasi Sistem Informasi yang memuat
Penerapan Sistem Integrasi Sistem Informasi) Tata Waktu Integrasi Sistem Informasi
Merit
3. Meningkatnya Persentase Peningkatan Rata-rata capaian komunikasi dan capaian 100% 100,25%
Kualitas Penerapan Sistem Merit IP yang berhasil meningkatkan indeks sistem
Komunikasi pada Instansi Pemerintah merit
terhadap yang Dilakukan Komunikasi
Penerapan Sistem
Merit

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 35


Asisten III: Mugi Syahriadi
Capaian s.d.
No. Sasaran Strategis IKU Cara Pengukuran IKU Target 2022
Triwulan IV
1. Penerapan Sistem Indeks Sistem Merit Hasil perbandingan nilai sistem merit instansi 0,48 0,48
Merit dalam Sub-Wilayah III yang ditetapkan dalam semua kategori
Kebijakan dan dibagi nilai sistem merit maksimum
Manajemen ASN Persentase IP dengan Jumlah instansi pemerintah yang ditetapkan K: 1 IP K: 0 IP
yang Berkualitas Kategori ≥ “Baik” dalam kategori Baik ke atas LPNK: 2 IP LPNK: 1 IP
Provinsi: 1 IP Provinsi: 0 IP
Kab/kota: 7 IP Kab/kota: 21 IP
2. Meningkatnya Persentase Efektivitas Rata-rata dari capaian hasil penilaian (bobot 75% 93,14%
Kualitas Pengawasan Penerapan 60%) dan capaian rekomendasi perbaikan
Pengawasan dan Sistem Merit sistem merit yang ditindaklanjuti (bobot 40%)
Evaluasi oleh Persentase Kebijakan yang Tersusunnya Rancangan Peta Jalan 100% 100%
KASN terhadap Diselesaikan (Tata Waktu Integrasi Sistem Informasi yang memuat
Penerapan Sistem Integrasi Sistem Informasi) Tata Waktu Integrasi Sistem Informasi
Merit
3. Meningkatnya Persentase Peningkatan Rata-rata capaian komunikasi dan capaian 100% 163,47%
Kualitas Penerapan Sistem Merit IP yang berhasil meningkatkan indeks sistem
Komunikasi pada Instansi Pemerintah merit
terhadap yang Dilakukan Komunikasi
Penerapan Sistem
Merit

Laporan Kinerja Triwulan IV - Pokja Sistem Merit I 36


KomisiASNResmi KASN_RI

Komisi_ASN KASN RI

Anda mungkin juga menyukai