“Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni
hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menyatakan
menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
1. Title/Author:
Judul Penelitian : Does Public Ownership of Equity Improve Earning Quality?
Disusun Oleh ; Dan Givoly, Carla K. Hayn, dan Sharon P. Katz
Sehingga penelitian ini dilakukan untuk menguji kualitas pendapatan diferensial ekuitas
swasta dan perusahaan ekuitas publik untuk menjelaskan bagaimana kepemilikan
public ekuitas mempengaruhi kualitas pendapatan perusahaan.
8. Statistical Analysis
Hipotesis pertama atau hipotesis “demand” berpengaruh negatif dan signifikan, sehingga
hipotesis dapat didukung.
Dua hasil utama terlihat dari hasil yang disajikan pada Tabel 6. Pertama, konsisten
dengan penelitian sebelumnya, pelaporan keuangan secara umum bersifat konservatif.
Peningkatan laba secara signifikan lebih persisten daripada penurunan laba untuk kedua
kelompok perusahaan. Keduanya baik perusahaan ekuitas publik (a3) dan perusahaan
ekuitas swasta (a3+a7) berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik terhadap
pengukuran laba (dimana (a3) -0,537 untuk kedua pengukuran laba dan (a3+a7) -0,181
dan -0,286 untuk masing-masing pengukuran laba). Kedua, tingkat konservatisme
perusahaan ekuitas publik lebih besar dibandingkan dengan perusahaan ekuitas swasta.
Koefisien (a7) menunjukkan ada persistensi yang berlebihan terhadap penurunan laba
atas peningkatan laba (overstates) perusahaan ekuitas publik yang berperngaruh positif
(0,357 dan 0,251 untuk masing-masing pengukuran laba) dan signifikan secara statistik.
Berdasarkan hasil analisis, hipotesis kedua atau hipotesis “opportunistic behavior” dapat
didukung. Pada hasil kedua regresi di Panel A dan B dari Tabel 2 menunjukkan bahwa
koefisien incremental arus kas (q4) berpengaruh positif dan signifikan. Sementara
koefisien incremental akrual (q5) berpengaruh positif untuk kedua regresi, namun
signifikan hanya di Panel A. Hasil ini menunjukkan kualitas laba perusahaan ekuitas
swasta (dalam hal persistensi laba) setara atau sama dengan lebih baik daripada
perusahaan ekuitas publik. Hal ini konsisten dengan hipotesis “opportunistic behavior”,
dimana pelaporan keuangan oleh perusahaan ekuitas publik (karena pasar modal dan
insentif kompensasi manajerial) lebih rentan terhadap intervensi manajemen.
Hipotesis kedua juga didukung dari hasil Tabel 5 yang menyajikan besarnya akrual tak
terduga (distandarisasi total aset) in the regions just above the zero threshold (seperti
yang ditunjukkan pada baris terakhir setiap panel). Nilai rata-rata dan median dari akrual
tak terduga perusahaan ekuitas publik lebih positif daripada perusahaan ekuitas swasta.
Hasil pada Tabel 5 konsisten dengan manajemen laba yang lebih menonjol untuk
perusahaan ekuitas publik, sejalan dengan hipotesis “opportunistic behavior”.
Hipotesis kedua juga didukung dari hasil estimasi regresi yang disajikan pada Tabel 3
untuk full sample dan 23 industri yang memiliki sufficient number (at least 20) dari
perusahaan ekuitas publik dan ekuitas swasta dalam melakukan analisis. Tabel 3
menyajikan nilai rata-rata dari error estimasi, nilai median (not reported) tidak berbeda
signifiakan dengan nilai rata-rata. Tabel 3 mengindikasikan perusahaan ekuitas publik
secara signifikan lebih besar variabilitas akrual serta variabilitas akrual relatifnya
(dimana rasio standar deviasi residual lebih tinggi dari Regresi (2) terhadap total current
acruals) daripada perusahaan ekuitas swasta yang beroperasi di industri yang sama.
Berdasarkan hasil Tabel 3, dapat disimpulkan estimasi akrual perusahaan ekuitas publik
memiliki kualitas yang lebih rendah daripada perusahaan ekuitas swasta. Ini konsisten
dengan temuan peneliti sebelumnya terkait persistensi akrual (persistence of accruals),
dan memberikan dukungan lebih lanjut untuk hipotesis “opportunistic behavior”.
10. Keterbatasan
Meskipun penelitian ini menggunakan metodologi terkini untuk mengukur berbagai
proksi untuk kualitas laba, tetapi proksi tersebut masih memiliki potensi kesalahan dalam
pengukuran. Dan peneliti tidak menyadari adanya bias sistematis yang disebabkan oleh
kesalahan pengukuran ini dalam analisis komparatif dalam penelitian ini tentang
pengaruh jenis kepemilikan terhadap kualitas laba.