SKRIPSI
Oleh:
Alfian Ambarok
(115011615)
2020
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Penerapan Metode
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
(Alfian Ambarok)
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
Alfian Ambarok
NIM. 115.01.1615
Menyetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Alfian Ambarok
NIM. 115.01.1615
Penguji I Penguji II
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah selalu teriring puji syukur sebagai bentuk terima kasih atas
limpahan taufik, rida, dan hidayah yang telah Allah Ta’ala berikan, sehingga dalam
Pendidikan.
peneliti dalam segala aktivitas. Tak lupa selawat salam juga tercurah kepada seluruh
keluarga Nabi, sahabat, dan orang-orang yang berjalan teguh di atas ajarannya.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut serta
2. Ediat, M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam STIT At-
4. Bapak dan ibu dosen serta segenap civitas akademik STIT At-Taqwa
Bandung.
iv
5. Segenap keluarga, terutama istri, ayah dan ibu yang selalu mencurahkan
kasih sayang, perhatian, kesabaran, ketabahan serta untaian do’a yang tulus
6. Pimpinan dan Pengasuh, DR. Iskandar Mirza, M.Ag. beserta staf yang telah
Bandung Barat.
7. Utsadz Khirul Rizal selaku Mudir Tahfidh PPIQ, dan para asatidz yang telah
Semoga jasa baik yang telah diberikan mendapat balasan dan rida dari Allah
kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya
Alfian Ambarok
115011615
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... ix
vii
BAB II KAJIAN TEORETIS........................................................................ 15
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 59
A. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................................... 59
B. Hasil Penelitian............................................................................................ 67
1. Perencanaan Pembelajaran Iqro' ........................................................ 68
2. Penerapan Pembelajaran Iqro' ............................................................ 75
3. Hasil Penerapan Pembelajaran Iqro' .................................................. 83
C. Pembahasan ................................................................................................. 88
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Hubungan Metode Iqro' .................................................................. 12
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
pengetahuan ini, karena sejak islam diturunkan pertama kali, atau dengan kata
lain wahyu pertama turun kepada Rasul Muhammad SAW adalah berisi
apabila manusia mau beriman kepada Allah dan menguasai ilmu pengetahuan
maka ia akan memperoleh derajat yang tinggi. Karena itu pula islam memotivasi
kepedulian yang ekstra dari setiap pendidik adalah tugas mencari metode terbaik
merupakan salah satu pokok dalam ajaran Islam. Tujuannya adalah agar mereka
tumbuh sesuai dengan fitrahnya dan hati merekapun bisa dikuasai oleh cahaya
hikmah, sebelum dikuasai oleh hawa nafsu dengan berbagai nodanya yang
Anak adalah amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada siapa saja
yang dikehendaki-Nya, kapanpun dan di manapun. Dia juga berhak untuk tidak
memberikan amanah itu kepada siapa saja yang tidak dikehendaki-Nya karena
1
2
ada hikmah di balik ketentuan-Nya. Amanah dari Allah yang berupa anak itu
dasar-dasar yang benar. Oleh karena itu, setiap pengajar, pendidik, ataupun
murabbi sudah seharusnya belajar tata cara mendidik anak secara benar. Mereka
juga harus belajar tentang setiap sarana dan metode pendidikan terbaru untuk
dan cucu.
perkembangan teknologi lainnya menjadi sihir baru bagi anak, yang siap
Padahal, program yang semestinya dilakukan oleh orang tua saat ini
anak terhadap Alquran semestinya dilakukan sejak dini. Sebab, bila pada usia
dini anak tidak belajar Alquran, maka saat dewasa, orang tua lebih sulit
mengajarinya Alquran.
3
perkembangannya. Jangan sampai anak pada usia dini langsung diajari membaca
Alquran tanpa sebelumnya diajari mengeja. Salah satu metode yang cukup tepat
bagi anak usia dini adalah tahqiq, yakni metode membaca Alquran dengan
memberikan hak-hak pada setiap huruf secara tegas, jelas dalam hal waqaf,
memanjangkan huruf, dan lain-lain. Dengan metode itu, anak lebih mudah
Secara etimologis, lafadz Alquran berasal dari bahasa Arab, yaitu akar
kata dari qara’a, yang berarti “membaca”. Alquran adalah bentuk isim masdar
yang diartikan sebagai isim maf’ul, yaitu maqru’ yang berarti “yang dibaca”.
oleh huruf-huruf itu dan sesuai pula dengan hukum bacaannya. Huruf yang
digunakan dalam Alquran adalah aksara Arab yang disebut huruf hijaiyah, yang
Untuk dapat membaca Alquran, yang terbaik adalah kita harus belajar
pada seorang ustadz atau seseorang yang pandai membaca Alquran dengan baik.
bentuknya, dan semua tanda baca yang ada di dalam Alquran. Kemudian, sang
4
terus menerus sampai santri mengenal dan dapat melafalkan, mengujarkan, atau
membunyikan huru-huruf itu. Dengan latihan yang terus menerus dan di bawah
2014).
Menengah Pertama yang tidak jauh berbeda dengan Sekolah Menengah Pertama
pada umumnya. Namun, ada ciri khas yang mungkin tidak dimiliki oleh sekolah
Kemampuan santri terlihat masih banyak yang belum begitu lancar. Bahkan ada
dilaksanakan selama satu jam lima belas menit pelajaran setiap harinya, dengan
waktu penelitian hari Senin pukul 05.00 s.d. 06.15 WIB, Selasa pukul 05.00 s.d.
5
06.15 WIB, Rabu pukul 05.00 s.d. 06.15 WIB, dan Kamis pukul 05.00 s.d. 06.15
WIB.
kelompok belajarnya untuk mengulang hafalan salah satu surat Alquran yang
sudah dihafalnya.
fathah saja. Iqro’ jilid 1 ini terdiri dari 36 halaman yang setiap akhir halamannnnya
dipelajari.
Iqro’ jilid 2 ini, santri mempelajari hukum Mad yang berharokat fathah
saja serta sambungan huruf dengan huruf hijaiyah lainnya. Iqro’ jilid 2 berjumlah
32 halaman, dengan halaman khusus latihan di setiap halaman akhir. Pada halaman
akhir ini, ustadz harus memastikan bahwa santrinya bisa memahami secara
sempurna di jilid 2 ini, sebelum naik ke jelid selanjutnya. Jika di jilid 2 santri belum
6
halaman selanjutnya.
Iqro’ jilid 3 ini, santri mempelajari hukum Mad yang berharokat fathah
dan kasroh saja serta sambungan huruf dengan huruf hijaiyah lainnya. Iqro’ jilid 3
Pada halaman akhir ini, ustadz harus memastikan bahwa santrinya bisa memahami
secara sempurna di jilid 3, sebelum naik ke jelid selanjutnya. Jika di jilid 3 santri
belum bisa memahami dengan sempurna, maka ustadz tidak dibenarkan berpindah
ke halaman selanjutnya.
Setelah itu, santri bersiap untuk membacakan tiga baris selanjutnya pada ustadz.
Ustadz mengoreksi bacaan santri yang keliru yaitu yang tidak sesuai kaidah yang
sudah dipelajari.
oleh ustadz. Setelah semua santri dalam kelompok itu selesai menyetorkan
hafalannya, ustadz menjelaskan kembali materi tajwid yang ada dalam buku metode
dipelajari oleh para santri dengan metode yang baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
Barat?
C. Tujuan Penelitian
Bandung Barat
8
Barat
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna baik dari aspek teoretis maupun
1. Secara Teoretis
2. Secara Praktis
a. Bagi Santri
b. Bagi Pesantren
antara ustadz dengan orang tua santri agar lebih bekerja sama
E. Kerangka Pemikiran
dan “Hodos” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata lain, metode
artinya jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
(Arifin,1987).
Poerwadarminta, bahwa “metode adalah cara yang teratur dan berpikir baik-
(Ramayulis, 2001)
menjelaskan bahwa, metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-biak
Iqro’ berasal dari bahasa arab yang berarti “bacalah”. Kalau kata
iqra’ digabungkan dengan metode, maka memiliki arti “suatu cara yang
10
tersusun rapi (sistematis) untuk mencapai tujuan yang dalam hal ini adalah
seni, seni baca alqur’an. Alqur’an adalah wahyu allah swt yang diturunkan
Baghdadiyah. Pada tahun 1991 Menteri Agama RI saat itu bapak Prof.
banyak digunakan dalam ibadah sholat lima waktu dan sholat sunnah.
(Humam, 2000).
11
KAJIAN TEORETIS
1. Pengertian Metode
atau dapat diterapkan secara sama dalam sebuah praktek, atau bidang
disiplin dan praktek. Lebih dalam lagi menurut Hidayat (1990) kata
metode berasal dari bahasa yunani, methodos yang berarti jalan atau cara.
Jalan atau cara yang dimaksud disini adalah sebuah upaya atau usaha
menurut Sri Anitah dan Yetti Supriyati (2008) “metode adalah suatu cara
13
14
Jadi bisa disimpulkan Jalan atau cara yang dimaksud disini adalah
cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan”.
adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara
2. Pengertian Pembelajaran
berbagai versi. Hal ini dikarenakan banyak literatur yang berbeda beda
ketika anda mencari tahu apa itu arti pembelajaran. Masing masing pakar
pembelajaran.
ustadz diarahkan agar santri sebagai peserta didik dapat mencapai tingkat
membantu santri agar dapat belajar dengan baik. Atau mudahnya usaha
perubahan tingkah laku pada diri santri yang belajar, dimana perubahan
yang benar, simak pendapat dan penjelasan mengenai apa itu arti
1) Gagne
internal.
2) Munif Chatib
3) Warsita
5) Sugandi, dkk.
B. Pengertian Iqro’
hijaiyah dari permulaan dengan disertai aturan bacaan, tanpa makna dan
panduaniqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap
2012) bahwa sel otak kita sama, tetapi koneksinya berubah sepanjang waktu
potensi yang sama, tetapi ia akan memiliki perbedaan satu sama lain karena
1990 :4) dalam kata pengantar buku Iqro’, secara eksplisit tidak dikatakan
20
bahwa buku Iqro’ dimaksud adalah sebuah metode, namun secara implisit
membaca Alqur’an.
Iqro ) ( ِإ ْق َرأ ْءberasal dari bahasa arab yang berarti “bacalah”. Kalau
kata iqra’ digabungkan dengan metode, maka memiliki arti “suatu cara yang
tersusun rapi (sistematis) atai rapi untuk mencapai tujuan yang dalam hal ini
adalah mampu membaca Alquran secara fasih dan tartil. Membaca Alquran
tidak sama dengan membaca buku atau membaca seni, seni baca alquran.
Alquran adalah wahyu allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW yang mengandung ajaran yang bersifat universal dan sebagai ibadah
arab dan tidak membaca abjad bahsa Indonesia, artinya membaca artinya
dengan tartil.
saat ini (data penulis tahun 2019) tercatat 6 juta lebih menerapkan metode ini.
Bulan Juli tahun 1995 Presiden Soeharto mewisuda ribuan santri TKA/TPA.
Wakil presiden juga melakukan hal yang serupa di Yogyakarta dalam berbagai
memang sudah diakui dan dimanfaatkan banyak orang. Pemerintah sendiri juga
metode ini antara lain karena keihklasan K.H. As’ad Humam dan para murid
Metode Iqra’ adalah cara cepat belajar membaca Alquran dalam waktu
relatif singkat dapat dengan mudah mengantarkan santri dan orang dewasa bisa
Metode Iqra’ ditemukan oleh KH. As’ad Humam dari Balai Litbang
tersusun dalam sebuah buku yang dinamai pengarangnya dengan nama buku
Iqro’ Cara Cepat Membaca Alquran yang terdiri dari enam jilid. Buku ini
disusun secara praktis dan sistematis yang mendorong santri menjadi pelajar
22
yang aktif dalam belajar membaca Alquran KH. As’ad Humam telah lebih dari
pembelajaran telah diterapkan dan dirasa masih belum sempurna. Oleh sebab
itu beliau menyusun metode Iqra’ yang diadaptasi dari metode Qiro’ati
kawannya yang dihimpun dalam wadah Team Tadarus Angkatan Muda Masjid
dan Mushalla. Team Tadarus “AMM” Yogyakarta, untuk mencari bentuk baru
membaca Alquran pada saat itu, metode membaca Alquran selain iqro’ juga
sudah ada seperti metode Juz Amma, metode Al-Banjari, metode Al-Bargy dan
kekurangan metode ini. Ternyata karena selain sederhana dengan metode iqra’
setelah mulai studi banding dan uji coba tersebut, maka pada tanggal 21 Rajab
Ramadhan 1409 H (23 April 1989) didirikan pula Taman Pendidikan Alquran
keduanya hanya berbeda dalam hal usia anak didiknya. TKA untuk anak usia
23
(4,0-6,0 tahun) sedangkat TPA, untuk anak usia SD (7,0-12,0 tahun). TKA-
satunya adalah ruang garasi) dari rumah milik pribai K.H. As’ad Humam. Baru
kemudian pada tahun 1991 bisa membangun sebuah gedung yang memiliki 15
(ruang kelas). 2 ruang untuk kantor, 1 ruang untuk secretariat Team Tadarus
“AMM” dan 1 ruang untuk ruang tamu. Disebelah kiri ruang-ruang kelas
Metode Iqro’ terdiri dari 6 jilid dengan variasi warna cover yang memikat
perhatian anak belajar al Qur’an. Selain itu, didalam masing-masing jilid dari
buku panduan Iqro’ ini sudah dilengkapi dengan bagaimana cara membaca dan
sebagai berikut:
a. Bacaan Langsung
terlebih dahulu.
c. Privat /Klasikal
bacaannya, tidak perlu banyak penjelasan. Santri juga tidak perlu diberi
terpecah. Yang penting santri dapat membaca dengan baik dan benar.
e. Asistensi
f. Praktis
lengkap.
g. Sistematis
merasa susah dan terbebani dalam belajar, tanpa disadari ada peningkatan
h. Variatif
Buku iqro’ disusun dengan sangat variatif (baik dalam segi warna
yang berbeda pada setiap jilidnya), juga dari segi materi pada setiap
halaman yang tidak monoton, sehingga santri tertarik dan timbul rasa
i. Komunikatif
Demikian juga ustadz jangan diam saja saat santri membaca. Berikan
sanjungan bila bacaan benar dan berikan perbaikan saat bacaan salah.
dan berlebihan.
j. Fleksibel
Buku iqro’ dapat dipelajari dan cocok untuk setiap jenjang usia, dari anak
penghargaan.
4) Bila ada santri yang sama tingkat pelajarannya, boleh dengan system
menyimak.
hanya menerangkan pokok bahasan, setelah itu anak-anak harus aktif membaca
sendiri, ustadz sebagai penyimak saja, jangan sampai menuntun, kecuali hanya
memberikan contoh saja. Ustadz menyimak secara privat (menyimak satu persatu)
dapat diminta bantuan oleh ustadznya untuk menyimak atau mencontohkan bacaan
Buku iqro’ sangat praktis, baik dari segi jilidnya maupun dari segi
materinya. Buku iqro’ disusun sangat sistematis sehingga santri tidak merasa
susah dan terbebani dalam belajar, tanpa disadari ada peningkatan materi pada
setiap jilid yang sedang dibacanya. Buku iqra’ juga disusun dengan sangat variatif
(baik dari segi warna yang berbeda pada setiap jilidnya), juga pada segi materi pada
Dimulai dari pelajaran yang sangat dasar dan sederhana, tahap demi
tahap akhirnya ke tingkat suatu kalimat yang bermakna, variatif, disusun secara
fathah dan juga disajikan kepada santri yang sama sekali belum
pengenalan nama ya’ sukun atau ya’ mati, wau sukun atau wau
ada.
174).
pembelajran itu sama, seperti niat yang ikhlas, berdoa, berwudhu dan lain-lain.
Namun dalam kegiatan intinya memiliki teknik masing-masing yang berbeda setiap
metode pembelajarannya.
metode yang disebut Bahgdadiyah. Dalam metode ini, setiap huruf dieja dengan
Misalnya kaf fathah ka, kaf kasrah ki, kaf damah ku, digabungkan menjadi kakiku.
lancar, tartil, dan merdu. Kalau dulu orang baru bisa khatam Alquran setelah ngaji
bertahun-tahun, kini dalam hitungan bulan anak-anak sudah ada yang khatam
Alquran.
Itu semua tak lepas dari jasa para ulama dan ustaz yang berkreasi
menciptakan berbagai metode cepat belajar membaca Alquran. Berikut ini 5 metode
ketika melihat pengajaran Alquran yang masih jauh dari kaidah tajwid
mendapat restu Kiai Arwani. Setelah mendapat restu K.H. Arwani, buku
standar yang ketat untuk ustadz dan kelulusan santri. Hanya ustadz yang
memiliki syahadah atau sertifikat saja yang bisa mengajar baca Alquran
dengan metode ini. Santri dinyatakan lulus setelah menjalani ujian yang
ketat.
Singapura.
Tim itu terdiri dari Kiai Munawir Kholid, Kiai Manaf, Kiai
Mu’in Arif, Kiai Hamim, Kiai Masruhan, dan Kiai Syamsu Dluha.
Pembentukan tim itu juga tak lepas dari petunjuk yang ia dapatkan
setelah beristikharah.
nama tersebut). Dan ketiga, Metode Cepat Baca Alquran Ma’arif An-
sebagaimana bukunya.
para kiai dan dinamakan Tongkat Penyentuh Jiwa. Para ustaz pengajar
santri.
33
K.H. Arwani Amin Al-Kudsy (Alm) yang bernama: K.H. Agus M. Ulin
Nuha Arwani, K.H. Ulil Albab Arwani dan K.H. M. Manshur Maskan
(Alm).
Mulai terbit awal 2004 dan terdiri dari 6 jilid materi utama
disusul buku pegangan pengajar dan buku materi hafalan, metode ini
bersambung kepada para ahli Alquran dan huffazh yang berguru pada
Yanbu’ul Qur’an.
34
berpendapat bahwa metode Qiroati dan lainnya yang lebih dulu ada
Indonesia.
bagus, maupun yang kurang bagus dari yang lainnya. Setiap metode
adalah : (a) Santri dapat membaca kitab Allah dengan mantap baik dari segi
kemampuan membaca santri , antara lain : (a) Metode Kosakata (b) Cara kerja
metode motivasi (minat) (c) Metode bantuan alat (d) Metode gerak mata
(Pandawa, 2009:th).
Muqaddimah (b) Penyajian (c) Asosiasi (d) kesimpulan (e) aplikasi (f)
penutup.
pahala lagi dan sebagai acuan menjalani hidup. Maka dari itu ada 4 (Empat)
Arab sebagai bahasa asli Alquran, sehingga wajib bagi Anda untuk
alquran.
3. Mengenal Tajwid
sungguh.
(7/12 /2020).
mempraktekannya, dalam hal ini mampu dalam membaca Alquran secara fasih
Alquran.
SAW. Dan suatu rahmat bagi semesta alam, di dalamnya terdapat wahyu Allah
38
huruf yang diungkapkan dalam ucapan atau kata (makhrijul huruf) dan tajwid
sesuai dengan aturan yang berlaku, dalam hal ini membaca Alquran yang mana
Menteri dalam Negeri dan Menteri Agama RI. No. 128 Tahun 1982/44 A
Tahun 1982 tentang Usaha meningkatkan kemampuan baca tulis Alquran bagi
dalam kehidupan sehari-hari. Dan instruksi Menteri Agama No. 3 Tahun 1990
mendapat pondasi yang kokoh dan merupakan realisasi dari pemerintah Agama
ialah dengan mempelajari cara membaca Alquran secara baik dan benar. Untuk
itu setiap umat islam baik laki-laki maupun perempuan harus mengenal ilmu
Alquran dengan baik dan benar dinamakan Ilmu Tajwid. Fuad Abdul Aziz Asy-
dengan tenang dan jelas, tanpa melampaui batas. Dalam menafsirkan ayat ini,
Dan faedah yang diharapkan dari membaca secara tartil ialah agar lebih mudah
SAW menganjurkan agar Alquran dibaca dengan keras, pada kesempatan yang
dibaca berjamaah, dan pada situasi yang lain dibaca dengan perorangan. Beliau
juga memotivasi orang Islam yang sudah mahir membaca Alquran dengan
menjanjikan pahala yang besar, dan bagi orang yang baru dapat membacanya
yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia. Sesungguhnya para malaikat
terciptanya santri yang mampu membaca Alquran dengan baik dan benar.
sebagai berikut:
terputus-putus.
pribadi.
(Abdul,2013).
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah
ini berarti suatu kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan
di lapangan yang berupa bukti-bukti kualitatif dan apa yang dialami oleh
responden.
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
43
desa Ciwaruga.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
penelitian ini:
44
X Y
Keterangan:
X: Metode Iqro’
C. Objek Penelitian
dimaksud.
problematika penelitian.
Barat.
46
D. Subjek Penelitian
memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat
Oleh sebab itu subjek penelitian kualitatif ini adalah santri kelas
berbeda.
data adalah dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat
adalah alat bantu yang di pilih dan digunakan oleh peneliti dalam
tehnik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk
meliputi:
1. Observasi
(Adi, 2004).
ustadz dalam kegiatan tersebut dan apa yang menjadi kendala dari
2. Wawancara
3. Dokumentasi
sebagainya.
F. Keabsahan Data
pengumpulan data yang tepat, salah satu caranya yaitu dengan proses
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keabsahan data adalah data yang dikumpulkan benar benar valid dan dapat
dipertanggung jawabkan.
1. Perpanjangan Kehadiran
turut.
kembali apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data
yang sudah benar atau tidak. Apabila data yang diperoleh selama ini
setelah dicek kembali pada sumber data asli atau sumber data lain
2. Triangulasi
a. Triangulasi Sumber
52
b. Triangulasi Tehnik
mungkin.
c. Triangulasi Waktu
belum tentu sama dengan siang. Bila hasil uji menghasilkan data
53
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Untuk
menganalisa data dalam penelitian ini digunakan teknik analisa data kulitatif.
atau verifikasi. Dalam penelitian ini, penelitian ini menggunakan analisis data
1. Reduksi Data
yang penting.
metode iqro’.
2. Penyajian data
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles
of display data for qualitative research data in the past has been
3. Penarikan Kesimpulan
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu
menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah
studi dokumentasi.
BAB IV
1. Letak Georafis
Barat. Hal ini dikarenakan letak pesantren yang cukup strategis, mudah
Alquran yang didukung penuh dari wakaf para donatur, dan alumni
produktif, karena pada saat itu status tanah wakafmasih down payment
(dp).
59
yaitu Bapak ir. Suheriyatna dan Dr. Ika Fikriyah melunasi dan
atas kebaikan keluarga dr. Awan Buana beserta bunda Ir. Ety, yang juga
pembelajarannya.
30 September 2012.
Kd.10.26/I/PP.00./5120/2012.
a. Visi
b. Misi Utama
Qur’ani.
c. Misi Khusus
Ustadz disini ada yang mukim dan ada juga yang tidak mukim.
Yang mukim ada 14 orang, sedangkan yang non mukim 6 orang. Yang
guru mukim maka semua kegiatan santri akan terkontrol dan terawasi
Tabel 4.1
Daftar Nama Ustadz/Gru PPIQ 2020
No Nama Ustadz/Guru Bidang Studi Pendidikan Terakhir
1 KH. DR. Iskandar Mirza, M.ag Tauhid, B. Arab S3 UIN Bandung
2 Ny. Cut Zaida Murinna, MT Matematika, IPA S2 ITB
3 Prof. Eddie Sagith Agryculture S3 Selandia Baru
4 Alfian Ambarok A. Inggris STIT At Taqwa
5 Naqiatus Sariroh B. Inggris S1 IDIA Al Amien
6 Dharifah B. Arab MTA Al Amien
7 Nurrahmah Alquran ELKID Bogor
8 Waashil ar-rahiim Alquran tajwid PPIQ-368
9 Abdul Rozaq B. Arab PPIQ-368
10 Ridwan Rahmansyah B. Arab PPIQ-368
11 Ikbal azhari B. Inggris PPIQ-368
12 Ahmad Naufal Hadist, Matematika PPIQ-368
13 Dani Kurniawan B. Arab PPIQ-368
14 Farid Hamzah Ekstra Kurikuler PPIQ-368
15 Azhari B. Arab KMI Palembang
16 Yusef Abdurrahman B. Inggris S1 Polban
17 Robin Silat -
18 Ghifa Silat S1 UNPAD
63
ekskul dengan kualifikasi ada yang lulusan S1, S2, bahkan S3. Mereka
suri tauladan.
5. Keadaan Santri
tahun ajaran 2019/2020 terbagi SMP dan SMA dengan total Jumlah santri
1 VII 7 - 1
2 VIII 13 - 1
3 IX 20 - 1
4 X 16 - 1
5 XI 8 - 1
6 XII 10 - 1
7 Diniyah 16 2
Total 90
Table 4.2 keadaan Santri
aula yang juga bisa dijadikan kelas, meja dan kursi santri maupun guru yang
lain. Walaupun memang karena tempat atau lahan yang sangat terbatas
halaman depan mesjid digunakan untuk futsal, memanah, pencak silat, dan
kegiatan.
selama ini berasal dari berbagai pihak yang bebas dan tidak mengikat, antara
lain : 1) Muwakif; 2) Donatur Tetap; 3) Orang Tua Asuh; 4) SPP santri yang
Jejaring kemitraan dengan para Alumni Training HSQ dalam dan luar negeri
telah diikat dengan pakta integritas. Tujuannya agar orang tua dan pesantren
punya visi dan misi yang sama dalam mendidik santri. Dengan demikian
diharapkan agar nilai-nilai apa yang diajarkan dan ditanamkan oleh para
orang tua terhadap anaknya, sejalan dengan nilai-nilai apa yang diajarkan
B. Hasil Penelitian
Integritas Qurani Bandung Barat. Hasil dari penelitian ini diperoleh dengan
juga memakai teknik observasi sebagai cara untuk melengkapi data yang
melihat kondisi alami dari suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan untuk
tidak lepas dari keprihatinannya tentang para santri baru yang minim dalam
tahun sebelum penerimaan santri baru pada waktu itu, dengan melibatkan
Iqro’ menjadi sesuatu yang sangat penting, sebab nantinya santri harus
dengan ustadz yang merupakan salah satu pembina atau pengajar Iqro’.
yang cukup minim, maka akan sangat pas jika metode yang digunakan
69
metodenya.
Gbr. 4.3 Gambar Tabel hasil tes santri baru seblum belajar Iqro’ di PPIQ
terdorong untuk berani dan percaya diri dalam membaca, kedua praktis,
praktis dalam konteks ini sederhana dan tidak terlalu menuntut santri
memahami terlalu tinggi dan sulit. Sehingga sangat relevan dengan kondisi
Barat.
Selain itu salah satu visi misi pesantren adalah bagaimana santri
Bandung Barat.
yang sangat penting mengingat dengan alat yang baik dan efektif
maksimal. Alat dalam hal ini sound system sering digunakan oleh
ini:
berikut:
wawancara:
Alquran
Qurani Bandung Barat selalu mengacu pada pedoman pelaksanaan Buku iqro’.
proses pembelajaran bimingan iqro’ dilaksanakan pada hari senin sampai hari
Alquran, dalam proses tes ini santri ditanya apakah pernah belajar Alquran
yang pernah dia pelajari, dalam proses tersebut, ustadz akan menentukan
75
Sebaliknya jika dalam wawancara santri ditanya apakah pernah atau belum
pernah mempelajari Iqro’ atau Alquran dan santri tersebut belum pernah, maka
yang lain.
Pertama, kelas A yaitu santri dengan kemampuan membaca yang bagus, baik
dari segi tajwid, makhorijul huruf maupun panjang dan pendeknya. Kedua,
kelas B kelas ini merupakan kelas dimana santri memiliki kemampuan yang
terdapat santri yang masih dasar atau pemula dalam membaca dan belajar
tiga kelas yaitu kelas A, B dan C dimaksudkan agar model pengajaran dapat
para santri secara umum. Ustadz pembina Alquran juga mengakui bahwa
santri mampu mempelajari Alquran secara baik dan maksimal, ustadznya pun
pembelajaran yang dilakukan oleh guru cukup baik dan mampu merangsang
kelas.
peneliti menemukan fakta bahwa para santri masih butuh bimbingan dan
tajwid.
yang dimulai dari surat At-Takatsur sampai dengan surat An- Nas,
hal ini dilakukan agar santri terbiasa dan nantinya memiliki hafalan
membaca huruf demi huruf yang ada di buku iqro’ tersebut tapi
harus menunjuk huruf-huruf tersebut dengan baik dan benar hal ini
wawancara:
yang dia baca. Model semacam inilah yang disebut oleh ustadz
dari kemajuan cara baca para santri nya. Karena ustadz sering
memberi tugas kepada santri nya untuk belajar dan membaca diluar
maksud dan tujuan diberikan tugas adalah agar wali kelas dapat
dengan cara dipanggil satu persatu dengan maksud agar santri tertib
pembelajaran.
oleh ustadz yang mengajar bahwa metode tanya jawab ini dianggap
Metode Iqro’
bagian yang sangat penting untuk dilakukan oleh pihak pesantren dalam
peneliti dengan kepala Tahfidh Pesantren, salah satu evaluasi yag dilakukan
Alquran dengan metode Iqro’ adalah dengan cara melihat prestasi itu
sendiri.
pemahamannya dari waktu kewaktu. Misalnya tahun lalu santri berada di jilid
1 maka tahun ini sudah jilid 2 atau jilid 3 dan seterusnya. Sebagaimana dalam
Integritas Qurani.
Hal tersebut juga sama dengan yang disampaikan oleh ustadz yang
Alquran, jika ada perkembangan dan kemajuan berarti dapat dikatakan bahwa
kegiatan berjalan dengan baik, namun jika masih tetap sama belum ada
dan dalam hal ini mereka memiliki kartu kontrol, dalam kartu kontrol
tersebut para santri akan mendapatkan penilaian dari apa yang telah
dibaca, tentunya ustadz dalam hal ini akan melihat komponen bacaan
dengan cara membaca didepan ustadz penguji, hal ini dilakukan agar
perkembangan santri.
lomba-lomba serta kemajuan dalam tingkat bacaan, maka prestasi yang lain
dipatkan hasil yang memuaskan. Para santri bisa dengan mudah memahami
metode baca Iqro’ dan juga bisa dengan mudah membaca Alquran hal ini
kalau para santri bisa membaca Alquran dengan mudah dan dapat
salah satu santri terkait hasil setelah belajar metode Iqro’ dengan baik dan
Iqro’ tapi yang dipelajari ialah membaca Alquran dengan metode “Ummi”,
menurut santri tersebut metode Iqro’ jauh lebih mudah dan sekarang sudah
wawancara:
12 Falah 1 40 4 65 5 80
13 Habib 1 70 4 85 5 85
14 Hanif 1 40 4 65 5 70
15 Raihan 1 40 4 70 5 85
Tabel 4.7 Tabel perkembangan santri per-bulan. Data oleh Pembimbing Iqro’
Dari tabel 4.7 diatas dapat kita simpulkan bahwa pada awal
B. PEMBAHASAN
Bandung Barat.
pedoman hidup umat Islam. Selain itu Alquran merupakan salah satu
ganda jika kita membacanya. Walaupun tidak semua orang tahu artinya,
Nya dan menjauhi yang dilarang-Nya. Oleh sebab itu umat Islam harus
Oleh sebab itu penting bagi umat Islam belajar Alquran bahkan dapat
Syu’bah dari Alqamah bin Martsad dari Sa’ad bin Ubaidah dari Abu
Affan, tetapi dalam konteks yang agak berbeda, disebutkan bahwa Nabi
acuan utama dalam ajaran Islam. Karena keutamaan yang utama inilah,
meriwayatkan hadits ini rela belajar dan mengajarkan Al- Qur`an sejak
zaman Utsman bin Affan hingga masa Al-Hajjaj bin Yusuf Ats- Tsaqafi.
(Mutiarahikmah.com2019).
pesantren.
Qurani.
santri nya.
Bandung Barat
yang baik dan efektif dalam proses pembelajaran. Ketika guru tidak
sendiri.
temannya yang lain. Ada kompetisi dalam hal ini, fakta ini oleh
96
kegiatan yang diikuti santri itu sendiri, jika dalam sebuah kegiatan lomba,
belajar salah satu alat ukurnya bukan prestasi secara formalitas, namun
yang lebih penting adalah kemajuan apa yang sudah dicapai oleh santri
penguasaan baca Iqro’ yang sudah dipleajari selama satu bulan. Ujian
ini diuji oleh penguji yang ditunjuk kepala tahfidh dan memiliki
hal ini mereka adalah santri baru. Tujuan peneliti melakukan wawacara
mengerti Panjang pendek bacan Alquran dengan baik dan benar, hal ini
asal bandung, santri zahron mengakui pada awalnya belaum lancar baca
“dulu pas SD udah belajar Iqro’ nya tapi gak selesai sama
gurunya disuruh langsung baca Alquran, nah, disitu saya
kurang lancar. Alhamdulillah saya disini belajar Iqro’ lagi dan
sekarang saya sudah hafal juz 20 dan sedang ngafal juz 1”
(wawancara pada 7 Nopember 2020)
100
membaca Alquran, metode iqro’ juga dianggap praktis dan juga mudah
wawancara berikut:
Dari pengumpulan dokumen ini ditemukan hasil tes santri baru sebelum
pengujian tes baca Alquran santri baru yang berhasil lulus ialah 3 (santri)
harus melakukan tes lagi di ujian selanjutnya sampai lulus. Hal ini
sebagaimana disampaikan oleh ketua Tahfidh PPIQ Ust. Ikbal Khoir saat
wawancara:
Bulan Ke 3
Nilai Tertinngi 90
Nilai Terendah 50
Nilai rata-rata kelas 76,67
Jumlah presentese Lulus 15 (100%)
Jumlah presentese Tidak Lulus 0 (0%)
Tabel 4.8 Hasil Tes bulanan doc pada 7 Nopember 2020
ujian test bulan ke I nilai tertinggi ialah 70 sedangkan nilai terendah yaitu
103
40, dengan nilai rata rata kelas 46 dan jumlah prsentase lulus 33% atau 5
santri sedangkan yang tidak lulus yaitu 10 santri dengan presentasi 66%.
menunjukkan nilai tertinngi ialah 85, nilai terendah 55, nilai rata-rata
kelas 68,3 santri yang lulus menjadi 15 orang atau 100% dan santri yang
tidak lulus ialah 0 atau 0%. Artinya efektifitas pada bulan kedua
sginifikan yaitu nilai tertinggi 90, nilai terendah 50, nilai rata-rata kelas
76,67 prsentase yang lulus 15 orang atau 100% sedangkan yang tidak
lulus 0%. Artinya pada tahap ini santri dinyatakan lulus dan siap
BAB V
A. Simpulan
Dalam penelitian ini sesuai dengan data dan temuan peneliti, maka
melakukan tes baca Quran bagi santri baru kedua penentuan model dan bentuk
tentang model apa yang tepat dalam pembelajaran Alquran, maka dilakukanlah
pesantren baik Kepala pesantren, asatidz, maupun komite. Dalam rapat tersebut
pembelajaran, alat dan media yang akan digunakan pada saat pembelajaran,
waktu selama tiga bulan sesuai kadar kemampuan santri. Dalam pembelajaran ini
terdapat tiga kelompok atau kelas pembelajaran yang melputi kelas A dengan
Iqro’ jilid 1 dan 2, kelas B dengan Iqro’ jilid 3 dan 4 serta kelas C dengan jilid 5
dimulai dari persiapan dengan cara memberikan apersepsi kepada para santri
dengan cara bertanya, serta meminta kepada para santri untuk membacakan
pedoman pembelajarn Iqra’ itu sendiri, dalam konteks ini santri dilatih untuk
belajar secara mandiri atau yang sering disebut sebagai santri belajar aktif
(CBSA). Selain itu guru juga melakukan pembelajaran model privat artinya santri
kesalahnnya.
salama tiga bulan mendapatkan hasil yang memuaskan seperti yang disampaikan
107
pondok pesantren integritas qurani bandung barat diadakan satiap hari, dua
minggu, dan setiap bulan. Santri yang dinyatakan lulus diperbolehkan untuk
menghafal Alquran.
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran saran
sebagai berikut
Abu Muhammad & Zainuri Siroj, Kamus Istilah Agama Islam (KIAI), (Tangerang:
Albama: 2009)
Rineka Cipta.
Offset, 2006)
Aksara, 2008)
108
109
Syaikh Mana Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Alquran, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2008)
Totok Jumanto & Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Amzah,
2012)
110
LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Transkip Wawancara
Transkip Wawancara
Transkip Wawancara
Transkip Wawancara
Transkip Wawancara
Transkip Wawancara
Transkip Wawancara
Transkip Dokumentasi
TRANSKIP DOKUMENTASI
Transkip Dokumentasi
Tanggal : 04 Nopember 2020
Di Susun Jam : 20.30WIB
Bentuk : Gambar
Isi Dokumen : Foto-foto
Transkip Observasi
Nama Informan : Ahmad Naufal
Tanggal : 04 Nopember 2020, 08.30-10-30 WIB
Di Susun Jam : 04 Nopember 2020, 20.00-21.00 WIB
Tempat Wawancara : Ruang Tamu
Topik Wawancara : Letak geografis PPIQ-368 Bandung Barat
Transkrip Tepat pukul 05.00 setelah sholat subuh berjamaah para santri
Observasi langsung menuju tempat belajar iqro’ yang bertempat di Aula
merah PPIQ. Sambal menunggu pembimbing para santri
mengulang pelajaran iqro’ yang telah diberikan oleh
pembimbing.
RIWAYAT HIDUP
Lahir dengan nama Alfian Ambarok pada 16 Agustus 1992 adalah anak
pertama dari pasangan salamah dan Alm. Jamaluddin Abdullah. Dilahirkan di ujung
MTS Nurul Yaqin di Lembung barat lenteng sumenep lulus pada 2007 serta
Prenduan dari tahun 2008 sampai pengabdian pada 2011. Setelah selesai
delapan tahun.
taqwa Geger Kalong KPAD. Semuga ilmu yang didapatkan menjadi Ilmu yang