Disusun Oleh :
Windi Sugianti
21300060
Pembimbing Klinik :
2021/2022
PRE-PLANNING HOME VISIT
A. Latar Belakang
Kunjungan rumah atau home visite adalah salah satu intervensi keperawatan yang
dilakukan oleh seorang perawat dalam rangka memenuhi kebutuhan klien yang harus
dipenuhi oleh keluarga dalam proses penyembuhan klien (anggota keluarga yang sakit).
Kunjungan rumah perlu dilakukan terutama pada keluarga yang belum mengetahui
masalah yang dihadapi klien dan jarang mengunjungi pasien di rumah sakit. Selain itu
kunjungan rumah juga dilakukan kepada keluarga yang belum menerima keadaan dan
dampak terhadap keluarga akibat dari masalah yang dialami oleh klien. Sehingga perawat
perlu memberikan intervensi kepada keluarga berupa pendidikan kesehatan tentang gangguan
jiwa,masalah-masalah yang dialami klien yaitu Halusinasi penglihatan dan cara-cara
perawatan klien dirumah, karena keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien.
B. Identitas Klien
Inisial : Tn .R
Usia : 26 Tahun
Jenis Kelamin : laki laki
Agama : Islam
Status : lajang
Tanggal Masuk RS : 28 Januari 2022
Nama Keluarga : Romadhan
Hubungan dgn Klien : Bapak Kandung
Alamat : Jln Fatmawati RT 01.Gabek
Kelurahan selindung baru pangkal pinang
Tujuan
a. Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa sesuai dengan kondisi klen berdasarkan asuhan keperawatan keluarga
yang ada.
b. Tujuan Khusus
1. Memvalidasi data tentang klien sebelum dirawat di rumah sakit jiwa, sehingga
keluarga dapat berpartisipasi dalam memberikan perawatan sesuai dengan gangguan
yang dialami klien, yaitu Gangguan Sensori Persepsi : isolasi sosial
2. Memberikan informasi tentang perubahan klien selama dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Bangka Belitung
3. Mendapat data dan informasi dari keluarga tentang :
Alasan masuk rumah sakit
Faktor pencetus klien masuk rumah sakit
Kebiasaan keluarga atau sikap keluarga terhadap klien
Pandangan keluarga tentang gangguan jiwa
Harapan keluarga tentang klien
Keadaan lingkungan rumah keluarga klien
Keadaan sosial ekonomi keluarga
4. Melakukan implementasi keperawatan
Keluarga mampu mengenal tentang masalah isolasi sosial ( pengertian , tanda
gejala)
Keluarga mampu merawat klien dengan isolasi sosial
Keluarga dapat memodifikasi lingkungan dalam merawat klien
Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada untuk
merawat klien
5. Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang
ditemukan saat pengkajian.
C. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Bekerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa dalam pengurusan surat izin kunjungan
rumah
b. Melakukan kontrak dengan keluarga saat keluarga mengunjungi klien di Rumah Sakit
Jiwa atau melalui telepon
c. Membuat pedoman wawancara dan alat bantu pendidikan kesehatan
2. Sasaran
a. Orangtua Klien
4. Metoda
a. Diskusi
b. Tanya jawab
c. Wawancara
5. Media
a. Leaflet
6. Perencanaan Pelaksanaan
Diagnosa Keperawatan : isolasi sosial
a. Fase Orientasi
1) Salam Terapeutik
Mahasiswa memperkenalkan diri dan memberi salam terlebih dahulu kemudian
menjelaskan mahasiswa dari Stikes Citra Delima Bangka Belitung yang sedang
praktek di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bangka Belitung, yang merawat klien.
Jelaskan tujuan dan kontrak waktu bila keluarga bisa menerima kedatangan
mahasiswa.
3) Kontrak
Mahasiswa dan keluarga membuat kesepakatan tentang
Topik yang akan dibicarakan terkait dengan isolasi sosial dan Waktu yang
diperlukan untuk mendiskusikan masalah klien persiapan keluarga terhadap
kepulangan klien dan cara perawatan klien di rumah.
b. Fase Kerja
1) Tindakan Keperawatan sesuai dengan diagnosa
Diagnosa Gangguan isolasi sosial
Klien mendapat dukungan keluarga dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar
Intervensi :
a) Diskusikan dengan keluarga tentang
Pengertian isolasi sosial
Tanda dan gejala isolasi sosial
Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
Obat-obatan isolasi sosial
Cara merawat anggota keluarga i di rumah (beri kegiatan, jangan biarkan
sendiri, makan bersama, bepergian bersama memantau obat-obatan dan
cara pemberiannya untuk mengatasi Isolasi sosial
Beri informasi waktu kontrol kerumah sakit dan bagaimana cara mencari
bantuan jika isolasi sosial tidak dapat diatasi di rumah
c. Fase Terminasi
1) Evaluasi respon keluarga terhadap kunjungan rumah (subjektif)
a) Menanyakan tentang perasaan keluarga setelah berbincang-bincang dengan
perawat
b) Menanyakan kembali kepada keluarga tentang hal-hal yang baru saja di
diskusikan
2) Evaluasi kemampuan keluarga datam memberi asuhan keperawatan pada
klien (objektif)
a) Observasi kemampuan keluarga selama bercakap«akap dan respon perilaku
terhadap kunjungan
b) Tanyakan kembali kepada keluarga tentang hal-hal yang baru saa didiskusikan
3) Tindak lanjut : kesepakatan untuk terlibat datam asuhan (di RS atau di
rumah)
a) Tanyakan kembali kepada keluarga tentang harapan atau keinginan terhadap
perawatan selanjutnya
b) Minta keluarga untuk mempraktekkan hal-hal yang telah didiskusikan
C. Kontrak
“Baiklah pak, sesuai dengan tugas yang diberikan dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Bangka Belitung, saya akan menjelaskan tentang masalah yang terjadi pada F yaitu
mengenai Halusinasi. Kami akan menjelaskannya sekarang, di ruangan ini tidak
lama kurang lebih 30 menit.
D. Fase Kerja
Menjelaskan 5 fungsi keluarga sesuai dengan diagnosa
E. Terminasi
“Bapak, seandainya masih kurang jelas dengan informasi yang telah saya berikan
tadi, bapak bisa datang ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bangka Belitung untuk
mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Saya mengadakan kunjungan rumah ini hanya
satu kali, mudah-mudahan bapak dapat menerapkan semua yang telah kita
diskusikan, terima kasih atas waktunya. Saya izin untuk pulang. Selamat sore.
LAPORAN HASIL HOME VISIT
Nama : Tn.R
Umur : 26 Tahun
Alamat : Jln Fatmawati gabek
Selindung baru
O:
- Keluarga tersenyum menyambut
kedatangan perawat dan menyambut
uluran tangan perawat
- Keluarga tampak kooperatif saat
wawancara
- Keluarga dapat menyebutkan semua
masalah keluarga dalam merawat
klien
- Keluarga dapat menyebutkan kembali
penjelasan perawat tentang
pengertian, tanda dan gejala hisolai
sosial
- Keluarga mampu memperagakan cara
mengingatkan klien untuk bisa
bersosialisasi di lingkungan
- Keluarga tampak kooperatif dalam
penyembuhan klien