A. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan
penting yang menjadi perhatian dalam rangka upaya rehabilitasi dan spiritual
kesehatan gangguan jiwa pada pasien yang dilakukan perawatan atau rawat
inap.
Peningkatan peran keluarga pada pelayanan terapi rehabilitasi klien
salah satunya melalui home visit. Home Visite atau kunjungan rumah
berarti mengunjungi tempat tinggal klien dan bertemu dengan keluarga untuk
rumah sakit jiwa sebagai tempat pelayanan kesehatan jiwa tidak berarti
menjadi pelayanan utama seumur hidup, tetapi rumah sakit hanya merupakan
dilakukan oleh pengkaji ditemukan data bahwa klien masuk ke rumah sakit
jiwa saat ini dengan cara datang sendiri tanpa ditemani oleh keluarga dengan
alasan pada saat masuk rumah sakit jiwa klien sering marah-marah, mondar-
klien dan respon klien dengan hal tersebut adalah berteriak-teriak. Dengan
alasan tersebut klien takut akan menjadi ancaman tersendiri bagi dirinya,
pernah drop out pengobatan selama 2 bulan dan telat melakukan kontrol.
Berdasarkan hal tersebut, maka kunjungan rumah merupakan
alternatif yang baik untuk dilakukan sebagai salah satu upaya membantu
proses perubahan respon maladaptif pasien menjadi respon yang adaptif, hal
ini menjadi alasan bahwa melalui kunjungan rumah akan didapatkan informasi
data fisik maupun non fisik klien dan keluarga yang dibutuhkan untuk proses
terapi di rumah sakit secara lebih lengkap dan sesuai dengan keadaan riil
pasien, selain itu juga dapat memberikan bantuan kepada klien dalam
pemberian motivasi dan informasi terhadap keluarga klien agar klien dapat
dipulangkan dari rumah sakit dan dapat menjadi sistem pendukung yang
keluarga.
1) Keluarga dapat mengenal masalah pada klien dengan gangguan
klien.
4) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
5) Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
keluarga.
b. Jelaskan tentang cara merawat klien dengan gangguan persepsi sensori
halusinasi.
c. Berikan pendidikan kesehatan cara menentukan rencana tindak lanjut
saat ini.
e. Membuat kontrak
Topik : memberikan pendidikan kesehatan mengenai masalah klien,
halusinasi.
c. Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang hal-hal
keluarga.
- Pengertian halusinasi
- Tanda dan gejala halusinasi
- Penyebab dan akibat dari halusinasi
2) Memberikan penjelasan tentang cara merawat klien dengan
No. RM :-
Nama : Tn M
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : bapangsari
B. Identitas Keluarga Pasien
Nama : Tn. K
Alamat : Bapangsari
Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang
Istri : Ny. S
Anak : 3 orang
Secara umum digambarkan dalam genogram berikut ini:
Klien merupakan anak ke III dari IV bersaudara, berjenis kelamin pria . Klien
tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan satu orang kakak dan satu
orang adik
Sosial Ekonomi
Keluarga klien tinggal di rumah milik sendiri dengan keadaan
dinding terbuat dari dinding bata, atap dari genteng tanah dan lantai dari
keramik semen dan beberapa ada yang terbuat dari keramik. Secara umum
keadaan rumah tampak bersih, meskipun rumah tidak terlalu luas, namun
secara penataan ruang terlihat rapi dengan dilengkapi oleh lemari, televisi,
meja dan sofa, serta beberapa alat rumah tangga yang lainnya.
Penanggung jawab dalam keluarga adalah ayah (orang tua) yang
saat ini bekerja sebagai Petani . dan kakak klien bekerja di bengkel sebagai
teknisi.
Dalam keluarga tidak ditemukan anggota keluarga yang sedang
menderita sakit kronis maupun menular lainnya. Ayah klien tampak sudah tua
gejala gangguan jiwa adalah ketika SMP, ditandai dengan klien sering
berdiam diri dan murung, sering merasa iri kepada kakaknya yang lebih
menjalani proses rawat inap sebanyak 4 kali dengan tanda dan gejala yang
tiba-tiba muncul. Riwayat pengobatan sebelumnya kurang efektif karena
klien sering tidak patuh terhadap obat, sehingga jadwal kontrolpun kadang
mesti diterima yang dinyatakan oleh ayah dari klien. Menurut ibu klien,
dengan keadaan yang ada terhadap klien, sehingga secara umum tetangga
sendiri, kadang juga marah dengan teriak-teriak yang tidak jelas. Dalam
dan terkadang timbul rasa iba dari anggota keluarga yang lain terkait
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan klien dalam program pengobatan, hal ini
dirasakan oleh keluarga karena keluhan jarak antara rumah dengan rumah
sakit jiwa yang jauh dan untuk menempuh perjalanan menuju rumah sakit jiwa
memerlukan biaya yang lumayan berat bagi keluarga. Hal ini jugalah yang
menjadi latar belakang kenapa kelurga tidak segera menjenguk klien ke rumah
sakit untuk memberikan dukungan secara moral kepada klien agar cepat
sesuai dengan yang tertera pada Proposal Home Visite Keluarga, yang terdiri
dari:
5. Berikan informasi kepada keluarga tentang kondisi dan masalah
keluarga.
f. Jelaskan tentang cara merawat klien dengan gangguan persepsi sensori
halusinasi.
g. Berikan pendidikan kesehatan cara menentukan rencana tindak lanjut