Anda di halaman 1dari 63

Pemantauan & Permasalahan

Belanja Strategis JKN


Untuk Pelayanan Kesehatan Rujukan

dr. Andi Afdal A, MBA, AAK


Ka. Grup MPKR

Pokja Belanja Strategik DJSN


Jakarta, 9 Mei 2017
1
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Cakupan Semesta

ATP WTP

Cakupan Kepesertaan
Cakupan Pelayanan
Peran
Mobilisasi Tersedianya Pelayanan
Proteksi Dari Faskes
Kapital Yang Akses yang Kesehatan
kepada Beban Finansial
Berkelanjutan Sesuai
Pelayanan Akibat
Dan Kebutuhan
Kesehatan Yang Menggunakan
Pemanfaatannya Bukan Melihat
Pelayanan
secara Efisien Bermutu Dan Kemampuan
Kesehatan
dan Adil Komprehensif Membayar

Collecting Revenue, Pooling Risk dan Purchasing Oleh BPJS Kesehatan


Cakupan Efektif

Harus di pastikan Dalam 5 Tahun...


2019
2014
Requirement for EC Cakupan
JKN-KIS
Peta Jalan DJSN Semesta
Effective
Jumlah Peserta Availability Quality
Faskes Kerjasama (Service Hour, Coverage (EC)
Location, Distribution) Source: WHO
CSI & PSI Utilization
Accesibility (Care for everyone)
(Direct/Indirect Cost)

Acceptability
(Culture, Religion, Beliefs)

Access (Ability to do) = Physical+Financial+Conceptual

+
Bentuk & Motif
FKTP FKRTL Regulasi
Faskes

Infrastruktur Kompetensi 3
Lansekap Hubungan BPJS Kesehatan & Pemangku Kepentingan
Lainnya
standardisasi
Peserta JKN
Fungsi
Strategic Input Proses output
Purchasing
Pembayaran RS MANAJEMEN RS SEBAGAI TKMKB,
berdasarkan INA PENANGGUNG JAWAB (termasuk DPM,
CBGs remunerasi) DPK, TAF

Organisa
BPJS adm ns
klinisi
si profesi
KONTRAK
Kesehatan Basis : value, output, ns
coder
medis, non medis RS klinisi Asosiasi
Verifikasi RM Klinisi

ns
Audit klaim akademisi
Koding /adm medis
WTA (mutu)
akses, quality, cost Dinkes / Pemda /
Peserta JKN owner RS Private
80 - 90 % pasien RS = JKN
BPJS KESEHATAN MEWAKILI KEPENTINGAN PESERTA
BPJS KESEHATAN SEBAGAI PEMBELI STRATEGIS
Input Output
Proses
Kredensialing/ UR
Demand Rekredensialing KBK

Performance Based Payment


ASURANSI
KESEHATAN
Mar 17 SOSIAL
Faskes
PESERTA
Strategic Primer
Purchasing Kontak, RNS,
Outcome
PeerReview, • CSI

Kendali Mutu dan Biaya


RBK ,FK PSI
BPJS • Indek
Pelayanan Obat Kualitas
Kesehatan
faskes
Faskes • WTA
Rujukan • Keluhan
• Pelkes sesuai FK, Kasus,
Amanah kebutuhan medik UC
• Bermutu sesuai
standar Supply
PPU PBPU BP • Dilakukan oleh
orang, tempat dan Performance Based
waktu yang tepat
Input Proses
• Pelaksanaan efektif Kredensialing/ Indikator
Output
dan efisien UR
• RBK: Rujukan Berbasis Kompetensi Rekredensialing Kualitas
• RNS: Rujukan Non Spesialistik
• FK: Faskes Kerjasama 5
CAPAIAN & TANTANGAN JKN-KIS

6
Tantangan

REGULASI • REGULASI YANG SANGAT DINAMIS

KEPESERTAAN • THE MISSING MIDDLE

• KECUKUPAN IURAN
IURAN Perlu koordinasi
• KOLEKTIBILITAS IURAN dan kemitraan
dengan pemangku
• KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI FASKES kepentingan lain
FASKES/NAKES • MUTU
• SISTEM PEMBAYARAN

PURCHASING • PENINGKATAN BIAYA PELKES


• POTENSI INEFISIENSI PEMBIAYAAN

• AGING POPULATION
DEMOGRAFI • PENINGKATAN KASUS PENYAKIT KRONIS
Dinamika Regulasi Terkait Tarif FKRTL

PERMENKES NO 56 TAHUN 2014


tentang Klasifikasi dan Perizinan RS Evidence Based Policy

PMK 64/2016 tentang


Perubahan PMK 52/2016

PMK 11/2016 tentang 19 Jan 2017


Pelayanan Kesehatan di 24 Nov 2016
Poli Eksekutif
26 Oktober
2016
PMK 04/2017 tentang
7 April 2016 Perubahan Kedua PMK
52/2016
6 Jan 2016
PMK 52/2016 tentang
Standar Tarif JKN
PMK 85/2015 tentang
Pola Tarif Nasional RS
UU, Peraturan Pemerintah Dan PerPres

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
3. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional
Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dan Pegawai Aparatur Sipil Negara Di
Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Kepolisian Negara
4. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
6. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, REVISED
7. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, REVISED
8. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, REVISED
9. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
10. Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Tertentu Berkaitan
Dengan Kegiatan Operasional Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
Pada Jaminan Kesehatan Nasional, REVISED
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, TIDAK BERLAKU
Peraturan Menteri Kesehatan

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, REVISED
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, REVISED
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 04 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat
Berdasarkan Katalog Elektronik (e-catalogue)
11. Permenkes Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Rawat Jalan
Eksekutif Di Rumah Sakit
Rumah Sakit Khusus

Landasan Hukum:
 Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan pasal 39
ayat (3)
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan pasal
16
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 Tahun 2016 tentang Pedoman
Indonesian Case Base Groups (INA-CBG) dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tahun 2010
tentang Klasifikasi Rumah Sakit
Ketentuan Jenis RS Besaran Tarif Keterangan
Sesuai Diluar
Kekhususannya Kekhususannya
PMK Nomor RS Jantung dan Pembuluh Sesuai kelas RS Sesuai Tarif RS
52 Tahun Darah Harapan Kita Kelas A
2016  RS Kanker Dharmais
 RS Anak dan Bunda Harapan
Kita
 RS Khusus Ibu dan anak Satu tingkat Klasifikasi RS
 RS Khusus Mata lebih rendah sesuai PMK
 RS Khusus Otak dari kelas RS Nomor 56
 RS Khusus Gigi dan mulut yang ditetapkan Tahun 2014

 RS Khusus Kanker
 RS Khusus Jantung dan
pembuluh darah
 RS Khusus Jiwa
 RS Khusus Infeksi
 RS Khusus Paru
 RS Khusus Telinga-hidung-
tenggorokan
 RS Khusus Bedah
 RS Khusus Ketergantungan
obat
 RS Khusus Ginjal
Besaran Tarif
Ketentuan Jenis RS Keterangan
Sesuai Diluar
Kekhususannya Kekhususannya
PMK No  RS Jantung dan Pembuluh Sesuai Tarif yang Sesuai Tarif RS
76/2016 Darah Harapan Kita ditetapkan Kelas A
 RS Kanker Dharmais khusus
 RS Anak dan Bunda
Harapan Kita
 RS Khusus Ortopedi Sesuai Kelas RS Sesuai kelas RS
 RS Khusus Mata apabila
 RS Khusus Gigi dan mulut pelayanan
 RS Khusus Kanker sesuai daftar
 RS Khusus Jantung dan kode diagnosa
pembuluh darah sesuai
 RS Khusus Jiwa kekhususan dan
 RS Khusus Kusta satu tingkat
 RS Khusus Paru lebih rendah dari
 RS Khusus Telinga- kelas RS yang
hidung-tenggorokan ditetapkan untuk
Bertentangan dengan kode diagnosa
PMK no 52/2016 diluar standar
kekhususan

 RS Khusus selain yang Sesuai Kelas RS Sesuai Kelas RS


tersebut di atas
Overview Target VS Realisasi
Target Pst Realisasi s.d Realisasi s.d Realisasi s.d Realisasi s.d
Uraian %
2017 Jan 2017 Feb 2017 Mar 2017 Apr 2017
1 2 3 4 5 6 7=6/2
Jumlah Peserta:
1. PBI APBN 92.400.000 92.120.675 92.100.538 92.067.303 92.044.228 99,61
2. PPU:
a. PNS 11.807.678 12.534.066 12.535.621 12.540.147 12.540.695 106,21
b. TNI/POLRI 2.890.360 2.783.078 2.786.990 2.792.351 2.796.150 96,74
c. Pejabat Negara 21.536 15.232 16.183 16.884 17.726 82,31
d. PPNPN 655.806 738.311 768.820 834.181 878.046 133,89
e. Pegawai Swasta:
1. BUMN 1.999.689 1.259.265 1.266.716 1.264.556 1.274.458 63,73
2. Swasta lainnya 40.455.423 23.446.720 23.640.403 23.830.210 24.057.121 59,47
Sub Total 2 57.830.492 40.776.672 41.014.733 41.278.329 41.564.196 71,87
3. BP 5.370.704 5.057.503 5.007.078 5.012.188 5.007.199 93,23
4. PBPU 27.921.103 19.776.532 20.224.968 20.711.900 21.180.711 75,86
5. PBI APBD 18.192.612 16.000.121 16.306.446 16.669.779 16.942.664 93,13
Total 201.714.911 173.731.503 174.653.763 175.739.499 176.738.998 87,62
Keterangan:
15
>100%
> 80% - < 100%
> 60% - < 80%
< 60%
“Saving The Missing Middle”

Goverment & Most


Private Employee

The Rest of Private Formal


Sector And Healthy,
Productive Citizen

Aid Recipient
National/Local

Adverse Selection Sustainibility ???


Peningkatan Biaya Pelkes

Biaya yang dibayarkan kepada Fasilitas Kesehatan selama 3 tahun sebesar


Rp.166 Triliun, Rp.34 Triliun dibayarkan ke FKTP, Rp.132 Triliun Dibayarkan
ke FKRTL

17

www.bpjs-kesehatan.go.id
Biaya Katastrofik

CATASTHROPIC HEALTH EXPENDITURE (EXCLUDE DRUGS)*


DISEASES
2014 2015 2016 TOTAL
HEART DISEASE 4,408,777,379,149 6,690,227,653,741 7,423,000,670,016 18,522,005,702,906
RENAL FAILURE 1,626,298,803,849 2,442,955,279,432 2,586,657,808,865 6,655,911,892,146
CANCER 1,537,693,938,976 2,289,091,677,295 2,295,619,010,592 6,122,404,626,863
STROKE 741,969,032,547 1,064,204,266,414 1,274,228,295,595 3,080,401,594,556
THALASSEMIA 215,122,989,388 444,344,270,587 476,655,652,970 1,136,122,912,945
CHIRROSIS HEPATIS 179,775,071,844 234,461,732,465 230,398,465,789 644,635,270,098
LEUKAEMIA 126,447,549,192 175,046,949,824 182,093,205,486 483,587,704,502
HEMOPHILIA 47,890,244,073 97,488,497,154 119,437,521,563 264,816,262,790
Grand Total 8,883,975,009,018 13,437,820,326,912 14,588,090,630,877 36,909,885,966,807

 Terjadi peningkatan biaya 2014  2015 sebesar 104%


 Sejak tanggal 26 Oktober 2016 terjadi perubahan pembayaran untuk hemophilia
dengan diberlakukannya Permenkes Nomor 52 Tahun 2016 dan Permenkes
Nomor 64 Tahun 2016.
 Data di atas belum termasuk biaya obat yang dibayarkan di luar paket INA-CBG
pada tahun 2014 sd sebelum 26 Oktober 2016

*Note:
- data only include INA-CBG
- data up to financial month of March 2017
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

2014 2015 2016 KONTRIBUSI LANGSUNG


Pemanfaatan KESEHATAN:
Rawat Jalan Tingkat 66,8 100,6 134,9 Membantu pemulihan
Pertama di
Juta Juta Juta kesehatan dan
Puskesmas/ DPP/ pencegahan kecacatan
Klinik Pratama (+ upaya promotif dan
preventif)
Pemanfaatan
Rawat Jalan 21,3 39,8 50,4
TingkatLanjutan di Juta Juta Juta
Rumah Sakit/
Klinik Utama

Pemanfaatan MENJAGA
4,2 6,3 7,6
Rawat Inap PRODUKTIVITAS
Juta Juta Juta
TingkatLanjutan di MASYARAKAT
Rumah Sakit
92,3 Juta 146,7 Juta 192,9 Juta
20
60
80

40
100
120
160

-
140
NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah

KLINIK UTAMA
DI Yogyakarta
Jawa Timur

RS D
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah

RS C
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara

RS B
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan

RS A
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Sulawesi Tengah
Kelas C
Kelas B
Kelas A

Kelas D

Sulawesi Utara
Total
FKRTL

Klinik Utama

Gorontalo
Maluku Utara
Bali
Nusa Tenggara Barat
Jumlah

Nusa Tenggara Timur


2.086
156
635
909
329
57

Papua
Papua Barat
Based on Feb 2017 data
Distribusi RS
Proporsi FKRTL Kerjasama
Data Maret 2017

2.500

2.086
2.069
2.000
1.847

1.681

1.500

1.045
1.035
1.000 886
776
697699
650677

500

145147145145 151156
42 42 41 41 68 95
-
RS Pemerintah RS Swasta RS TNI POLRI RS BUMN Klinik Utama Total FKRTL
Desember 2014 Desember 2015 Desember 2016 Februari 2017
1.000

100
200
300
400
500
600
700
900

800

-
NAD
Sumut
Sumbar
Riau
Kepri
Jambi
Sumsel
Kep. Babel
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Banten

Penyakit Dalam
Jabar
Jateng
DIY
Jatim
Kalbar
Kalteng

Kesehatan Anak
Kaltim
Kalut
Kalsel

Bedah
Sulsel
Sulbar
Sultra
Obgyn
Maluku
Sulteng
Sulut
Gorontalo
Maluku Utara
Bali
NTB
NTT
Papua
Papua Barat
Based on Feb 2017 data
Distribusi Spesialis Dasar
Kepemilikan RS
2.086 FKRTL

BPJSK Provider based on RS Online

20%
BPJSK Provider Proportion based
on Ownership
Kementerian
BUMN 2%
80% 2%
Pemerintah
Daerah
33%

Sudah Bekerja Sama Belum Bekerja Sama

Swasta
56%
MOH Registered 2017 Minimum
Contracted %
Hospital Target TNI
POLRI 5%
2.640 2.086 80% 2.220
2%
23
Provinsi Dengan Ratio TT “Cukup”

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

JUMLAH PESERTA TERDAFTAR JUMLAH TEMPAT TIDUR


Rasio TT per 1.000 Peserta

Terendah
SulBar
Tertinggi Tertinggi
KepRi SuLut

Terendah
Banten

601 1.000 1.207 451 1.000 1.600

KepRi JaTim Banten KepRi SulTra SulBar


Provinsi Dengan Ratio TT Kurang

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

-
Lampung Banten Jawa Barat Kalimantan Sulawesi Gorontalo Nusa Nusa Papua Papua Barat
Tengah Barat Tenggara Tenggara
Barat Timur
JUMLAH PESERTA TERDAFTAR JUMLAH TEMPAT TIDUR
Gambaran Pemetaan Tempat Tidur RS
PROPORSI TT
NO PROPINSI VIP Kelas I Kelas II Kelas III JUMLAH
VIP
a b c d e f g=c+d+e h=c/g
1 NAD 520 959 1.136 4.059 6.674 8%
2 Sumatera Utara 1.368 2.900 3.294 6.849 14.411 9%
3 Sumatera Barat 319 923 1.287 2.491 5.020 6%
4 Riau 647 680 886 2.077 4.290 15%
5 Kepulauan Riau 141 299 639 1.016 2.095 7%
6 Jambi 477 410 577 1.531 2.995 16%
7 Sumatera Selatan 835 990 1.457 3.317 6.599 13%
Perlu 8 Kepulauan Bangka Belitung 102 180 326 704 1.312 8%
9 Bengkulu 181 263 410 729 1.583 11%
diatur 10 Lampung 693 731 1.086 2.467 4.977 14%
11 DKI Jakarta 1.134 2.305 3.337 7.356 14.132 8%
Proporsi 12 Banten 930 1.002 1.830 3.023 6.785 14%
dan 14
15
Jawa Barat
Jawa Tengah
3.264
4.886
4.387
4.807
7.488
6.393
13.390
14.433
28.529
30.519
11%
16%
Kriteria 16 DI Yogyakarta 883 692 1.311 2.688 5.574 16%
17 Jawa Timur 3.905 4.366 6.805 13.418 28.494 14%
13 Kalimantan Barat 199 419 825 2.429 3.872 5%
18 Kalimantan Tengah 239 208 334 767 1.548 15%
19 Kalimantan Timur 720 720 940 2.191 4.571 16%
20 Kalimantan Utara 54 82 137 320 593 9%
21 Kalimantan Selatan 421 554 574 1.979 3.528 12%
22 Sulawesi Selatan 1.483 1.699 1.866 4.700 9.748 15%
23 Sulawesi Barat 52 112 112 398 674 8%
24 Sulawesi Tenggara 194 246 323 1.075 1.838 11%
25 Maluku 137 236 289 1.121 1.783 8%
26 Sulawesi Tengah 248 462 558 1.711 2.979 8%
27 Sulawesi Utara 263 499 1.078 2.349 4.189 6%
28 Gorontalo 163 112 241 744 1.260 13%
29 Maluku Utara 143 191 238 497 1.069 13%
30 Bali 1.280 536 738 2.148 4.702 27%
31 Nusa Tenggara Barat 247 356 450 1.296 2.349 11%
32 Nusa Tenggara Timur 285 414 632 2.304 3.635 8%
33 Papua 166 284 479 1.981 2.910 6%
34 Papua Barat 79 96 214 626 1.015 8%
NASIONAL 26.658 33.120 48.290 108.184 216.252

12,32 % 15,31 % 22,33 % 50,02 %


Kebutuhan TT Menuju Cakupan Semesta

Berdasarkan Rasio TT per 1.000 Penduduk

Kebutuhan
Terbanyak
JaBar

Kebutuhan Tempat Tidur terbanyak untuk


Kebutuhan Tempat Tidur pada saat UHC kesiapan UHC
dibandingkan dengan ketersediaan Tempat
Tidur FKRTL yang sudah bekerja sama Prov. Jawa Barat 21.535 Prov. Jawa Timur 14.311
Regulasi vs Fakta

120%
(21 T) (47,7 T) (39,2 T) (9,7 T)
2014-2016
99,60%
100%
94% 94,10%

85%

80%

60%

40%

KAPITASI

20% 15%

6% 5,90%
0,40%
0%
RS Umum Tipe A RS Umum Tipe B RS Umum Tipe C RS Umum Tipe D
Penetapan kelas TIDAK sesuai PMK 56 Penetapan Kelas SESUAI PMK 562
Gambaran RS Umum Tipe A

Spesialisasi Yang Belum Terpenuhi

Sp Bedah Mulut
Sp Bedah Plastik
Sp Bedah Syaraf
Sp Paru
Sp Orthopedi
Sp Kedokteran Jiwa Tidak Sesuai PMK 56 Sesuai PMK 56
Sp THT
Sub Sp Kesehatan Anak
Sp Kedokteran Forensik
Sub Sp Orthopedi
Sub Sp THT
6%
Sub Sp Jantung dan Pembuluh Darah
Sub Sp Mata
Sp Konservasi/ Endodonsi
Sub Sp Paru
Sub Sp Kedokteran Jiwa
Sub Sp Syaraf
Sub Sp Urologi
Sub Sp Kulit dan Kelamin
Sp Orthodonti
Sp Prosthodonti
Sub Sp Gigi mulut
94%
Sp Periodonti
Sp Pedodonsi
Sp Penyakit Mulut
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Gambaran RS Umum Tipe B

Hampir Seluruh RS Umum Tipe B


tidak sesuai PMK no 56/2014

0,4% Penetapan Kelas B Sesuai PMK 56

Belum termasuk 43 RS
99,6% Penetapan Kelas
B Tidak Sesuai PMK 56

285 RS UMUM TIPE B

Tenaga medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit terdiri :
 12 dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
 3 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
 3 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar;
 2 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang;
 1 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis lain;
 1 dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medik subspesialis; dan
 1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi mulut.
Gambaran RS Umum Tipe C & D

5,9 % RS UMUM
TIPE D TIDAK SESUAI
PMK 56 2014
Tenaga medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit terdiri :
 9 dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
 2 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut; 4% RS Khusus Tipe D
 2 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar;
 1 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang; 96% RS Umum Tipe D
 1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi mulut.

3,5% hanya dilayani Dokter Umum


Sesuai PMK 56 2,4% hanya memiliki 1 Spesialisasi
15%
RS UMUM Tipe C PERSENTASE KEBUTUHAN 5,9 % TIDAK SESUAI PMK 56
86% TENAGA MEDIS

14% 85% 65%Spesialis Gigi Mulut


33%Medik Gigi dan Mulut
31%Kesehatan Anak
31%Bedah  Pelayanan medik spesialis dasar, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
paling sedikit 2 (dua) dari 4 (empat) pelayanan medik spesialis dasar yang
30%Medik Dasar
meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan/atau obstetri
29%Patologi Klinik dan ginekologi.
22%Penyakit Dalam  Pelayanan medik spesialis penunjang, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
21%Obgyn huruf d, meliputi pelayanan radiologi dan laboratorium
19%Radiologi
10%Anestesiologi
Rumah Sakit Kelas D Tanpa Dokter Spesialis

Dokter Spesialis
Dokter Dokter
Divre Kntor Cabang Nama Faskes Alamat Penyakit Kesehatan
Kepemilikan Umum Gigi Bedah Obgyn
Dalam Anak
01 Meulaboh Rumkit TK IV IM 07.02 TNI AD Jl. Merah Putih 1 2 - - - -
01 Banda Aceh RSAL J. LILI PORY TNI AL JL. KH.AGUSSALIM GAMPONG IE ME 1 1 - - - -
01 Pematang Siantar RSU PARAPAT Pemda Kab JL.RUMAH SAKIT UMUM 2 - - - - -
02 Tembilahan RSUD RAJA MUSA SEI GUNTUNG Pemda Kab Kota Sungai Guntung 4 1 - - - -
02 Tembilahan RSUD TENGKU SULUNG P. KIJANG Pemda Kab JL PENUNJANG PULAU KIJANG 4 1 - - - -
03 Curup Bergerak Enggano Pemda Kab DESA ENGGANO 3 - - - - -
05 Sumedang RS TNI AU SURYADARMA TNI AU Jl. Kalijati Kabupaten Subang 2 - - - - -
08 Tarakan RS BERGERAK LANGAP KAB.MALINAU Pemda Kab DESA LANGAP LONG LOREH 3 - - - - -
08 Banjarmasin RS TK. IV GUNTUNG PAYUNG TNI AD JL. A. YANI KM.31 2 1 - - - -
09 Ambon RSUD PP MAGRETI Pemda Kab SAUMLAKI 14 1 - - - -
09 Ambon RS TNI AU AMBON TNI AU LAHA 3 - - - - -
09 Ambon RSU. SAPARUA Pemda Kab SAPARUA 8 1 - - - -
09 Ambon RSUD NAMROLE Pemda Kab NAMROLE 6 - - - - -
09 Ambon RS BERGERAK TIAKUR MBD Pemda Kab TIAKUR 3 - - - - -
09 Ambon RS BERGERAK Pemda Kab JL. SAUMLAKI 4 - - - - -
09 Ambon RSUD BANDA Pemda Kab JL.NUSANTARA 1 - - - - -
09 Ambon RSUD MAREN HI NOHO RENUAT Pemda Kab Hi Noho Renuat 4 1 - - - -
10 Manado RUMAH SAKIT BERGERAK GEMEH Pemda Kab Jl. Raya Taturan Kec. Gemeh Ka 2 - - - - -
11 Kupang RS BERGERAK KALABAHI Pemda Kab JL. MASANG NO.6 2 - - - - -
11 Kupang RSUD SABU RAIJUA Pemda Kab JL. TRANS SEBA-BOLLOU KM 7 4 - - - - -
13 Sintang RS BERGERAK BADAU Pemda Kab Jl.LINTAS BADAU NA.KANTUK 3 1 - - - -
Pemetaan Skoring RS

Kuadran 1: WTA<70 dan K/re K<70


Kuadran 2: WTA>70 dan K/re K<70
Kuadran 3: WTA<70 dan K/re K>70
Kuadran 4: WTA>70 dan K/re K>70

15% 82%

3%

• Data pada grafik diatas diambil dari data 33 RS dengan kelas RS A


• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Pemetaan Skoring RS

Kuadran 1: WTA<70 dan K/re K<70


Kuadran 2: WTA>70 dan K/re K<70
Kuadran 3: WTA<70 dan K/re K>70
Kuadran 4: WTA>70 dan K/re K>70

77%
20%

2% 2%

• Data pada grafik diatas diambil dari data 184 RS dengan kelas RS B
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Pemetaan Skoring RS

Kuadran 1: WTA<70 dan K/re K<70


Kuadran 2: WTA>70 dan K/re K<70
Kuadran 3: WTA<70 dan K/re K>70
Kuadran 4: WTA>70 dan K/re K>70

16% 73%

3%

8%

• Data pada grafik diatas diambil dari data 479 RS dengan kelas RS C
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Pemetaan Skoring RS

Kuadran 1: WTA<70 dan K/re K<70


Kuadran 2: WTA>70 dan K/re K<70
Kuadran 3: WTA<70 dan K/re K>70
Kuadran 4: WTA>70 dan K/re K>70

23%
53%

8%
16%

• Data pada grafik diatas diambil dari data 411 RS dengan kelas RS D
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Pemetaan Skoring RS

Kuadran 1: WTA<70 dan K/re K<70


Kuadran 2: WTA>70 dan K/re K<70
Kuadran 3: WTA<70 dan K/re K>70
Kuadran 4: WTA>70 dan K/re K>70

20% 60%

5%
14%

• Data pada grafik diatas diambil dari data 569 RS dengan kelas RS milik pemerintah
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Pemetaan Skoring RS

Kuadran 1: WTA<70 dan K/re K<70


Kuadran 2: WTA>70 dan K/re K<70
Kuadran 3: WTA<70 dan K/re K>70
Kuadran 4: WTA>70 dan K/re K>70

13% 72%

3% 11%

• Data pada grafik diatas diambil dari data 542 RS dengan kelas RS milik Swasta
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Upaya

40
Dukungan Untuk Fokus 2017

4 Area Prioritas

Iur biaya Display kamar Sistem antrian Ketersediaan obat

Peningkatan kepuasan peserta di


Faskes

Fokus terutama untuk menyelesaikan keluhan antrian, pembayaran iur biaya tambahan, ketersediaan
kamar yang sering dikuota, juga kamar Intensif serta ketersediaan obat
METODE DAN ATRIBUT SUPERVISI
Metode Supervisi:
• Mystery shopper dan bertanya langsung kepada pasien yang telah
mendapatkan pelayanan di RS setempat.

Atribut Supervisi:
Administrasi Pelayanan
• Iur biaya • Pemeriksaan Fisik oleh DPJP
• Sistem Antrian • Waktu tunggu Pemeriksaan Penunjang
• Waktu Tunggu Poli • Kesesuaian Jumlah obat dengan resep
• Perbedaan/dikriminasi poli
• Berkas Fotokopi
• Ketersediaan Display Tempat Tidur
• Pembatasan kamar RITL
• Penyediaan tempat informasi
• Penjelasan informasi oleh Petugas RS
• Ketersediaan Spanduk/Banner alur
pelayanan
• Spanduk/Banner/Poster Komitmen tidak iur
biaya
• Waktu tunggu Apotek (Obat)
PEMBEDAAN ANTRIAN PENDAFTARAN

*DO : Definisi Operasional


SISTEM ANTRIAN
PEMBEDAAN POLI
WAKTU TUNGGU POLI
DO Waktu tunggu Poli : berapa lama pasien menunggu di poli sampai diperiksa oleh
DPJP?
Pada umumnya waktu tunggu Poli di semua RS adalah sekitar 15 – 120 menit, tergantung
banyak tidaknya pasien

PEMERIKSAAN FISIK OLEH DPJP


DO Pemeriksaan Fisik oleh DPJP: Apakah pasien dilakukan pemeriksaan fisik oleh
DPJP saat di poli?
PEMERIKSAAN PENUNJANG DI HARI YANG SAMA
DO Pemeriksaan Penunjang di Hari Yang Sama : apakah perintah untuk melakukan lab, Rontgen
atau pemeriksaan penujang yang lain dilakukan pada hari yang sama saat berkunjung ke poli?
Semua Rumah Sakit telah memberikan pelayanan pemeriksaan penunjang pada hari yang sama jika
waktu mencukupi.
Untuk pemeriksaan tertentu, misalnya CT Scan, endoskopi dll maka dilakukan di hari yang berbeda.
Di RS PG Cikini, jika pasien mendapatkan lebih dari 1 macam peemriksaan penunjang maka akan
dipecah menjadi beberapa hari.

WAKTU TUNGGU OBAT


DO Berapa lama pasien menunggu obat di Apotek?
KETERSEDIAAN LOKET PEMBERIAN INFORMASI
DO Ketersediaan Loket Pemerian Informasi: Apakah di RS ada loket pemerian Informasi
oleh Petugas RS
Hasil:
Semua RS memiliki loket pemberian informasi

KETERSEDIAAN BANNER/SPANDUK ALUR PELAYANAN JKN


DO LOKET PEMBERIAN INFORMASI: Apakah di RS sudah dipasang banner/spanduk
Alur Pelayanan JKN?
KETERSEDIAAN BANNER/SPANDUK KOMITMEN TIDAK MENARIK IUR BIAYA
DO Ketersediaan Banner/Spanduk Komitmen Tidak Menarik Iur Biaya:
Apakah di RS Banner/Spanduk Komitmen Tidak Menarik Iur Biaya

Hal yang perlu mendapat perhatiaan:


Sebaiknya Banner atau Spanduk
diletakkan di lokasi yang strategis dan
tidak terhalang oleh banner/spanduk
yang lain
KETERSEDIAAN DISPLAY TEMPAT TIDUR
DO Ketersediaan Display Tempat Tidur: Apakah di RS ada display yang menunjukkan update
ketersediaan Tempat Tidur Per Hak Kelas Rawat.
ADANYA IUR BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
DO ADANYA IUR BIAYA PELAYANAN KESEHATAN : Apakah pasien dimintai iur biaya pada
saat mendapatkan pelayanan?
Format Survey WTA RS

RITL RJTL
RAWAT INAP RAWAT JALAN

FORMULIR MASUKAN PELANGGAN FORMULIR MASUKAN PELANGGAN

Pelanggan Yth, Pelanggan Yth,


Untuk memastikan kualitas pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan, maka kami sangat
Untuk memastikan kualitas pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan, maka kami sangat
berterima kasih bila Bapak/Ibu/Sdr/i berkenan untuk mengisi Formulir Masukan Peserta ini.
berterima kasih bila Bapak/Ibu/Sdr/i berkenan untuk mengisi Formulir Masukan Peserta ini.
I. Data Diri Anda
1. Nama
2. No. Kartu BPJS I. Data Diri Anda
3. Nama faskes Rujukan 1. Nama
4. Tanggal Berobat 2. No. Kartu BPJS
3. Nama faskes Rujukan
Beri penilaian kepuasan Anda untuk setiap pernyataan dengan memberi nilai dengan range skala 1/3/5 pada pengisian 4. Tanggal Berobat
poin.penilaian disesuaikan dengan keterangan pemilihan poin.
Keterangan Pemilihan poin : Beri penilaian kepuasan Anda untuk setiap pernyataan dengan memberi nilai dengan range skala 1/3/5 pada pengisian
Tidak puas/Sangat Lama/TidakM udah/Tidak Ada/Tidak Sama = 1 poin.penilaian disesuaikan dengan keterangan pemilihan poin.
Cukup/tidak terlalu lama = 3 Keterangan Pemilihan poin :
Puas/Sebentar/M udah/Ada/Sama=5 Tidak puas/Sangat Lama/TidakM udah/Tidak Ada/Tidak Sama = 1
Cukup/tidak terlalu lama = 3
Pengisian Puas/Sebentar/M udah/Ada/Sama=5
No Pernyataan Bobot Nilai Akhir
Poin
Pengisian Nilai
No Pernyataan Bobot
Poin Akhir
Administrasi (30%)
Lama antrian pendaftaran dan penerbitan
1
SEP < 60 Menit 1 0
Administrasi (30%)
2 W aktu tunggu periksa 1 0 1
Lama antrian pendaftaran dan penerbitan
1.2 0
SEP < 60 menit
3 Kemudahan Alur pelayanan di RS 1 0 2 W aktu tunggu periksa 1.2 0
4 IUR Biaya ( pelayanan/tindakan/obat) 1 0 3 Kemudahan Alur pelayanan di RS 1.2 0
Kemudahan mendapatkan kamar sesuai hak
5
kelas (bagi Raw at Inap)
1 0 4 IUR Biaya ( pelayanan/tindakan/obat) 1.2 0
Perlakuan antara pasien umum dan BPJS Perlakuan antara pasien umum dan BPJS
6
Kesehatan
1 0 5
Kesehatan 1.2 0

Pelayanan (50%) Pelayanan (50%)


1 Ketepatan jam dokter datang 2 0 1 Ketepatan jam dokter datang 2 0
2 Keramahan dokter dan petugas RS 2 0 2 Keramahan dokter dan petugas RS 2 0
3 Kejelasan informasi dokter 2 0 3 Kejelasan informasi dokter 2 0
Adanya pemeriksaan Fisik dilakukan oleh Adanya pemeriksaan Fisik dilakukan oleh
4
dokter 2 0 4
dokter
2 0
5 Ketersediaan obat 2 0 5 Ketersediaan obat 2 0
Sarana (20%) Sarana (20%)
Kepuasan terhadap ruang tunggu yang Kepuasan terhadap ruang tunggu yang
1
nyaman & sejuk
0.8 0 1
nyaman & sejuk 0.8 0
Kepuasan terhadap Ruang kamar Kepuasan terhadap Ruang kamar
2 peraw atan yang nyaman dan ergonomis 0.8 0 2 peraw atan yang nyaman dan ergonomis 0.8 0
(bagi raw at inap) (bagi raw at inap)
Adanya informasi tentang prosedur Adanya informasi tentang prosedur
3
pelayanan BPJS Kesehatan 0.8 0 3
pelayanan BPJS Kesehatan 0.8 0
Adanya Sarana Penunjang Medik saat Adanya Sarana Penunjang Medik saat
4 dibutuhkan (Laboratorium, radiologi, elektro 0.8 0 4 dibutuhkan (Laboratorium, radiologi, elektro 0.8 0
medis) medis)
Kepuasan terhadap kebersihan ruangan Kepuasan terhadap kebersihan ruangan
5
(tidak ada sampah berserakan)
0.8 0 5
(tidak ada sampah berserakan) 0.8 0
Nilai Akhir 0 Nilai Akhir 0
II. SARAN II. SARAN

Masukan Anda = Perbaikan Kami Masukan Anda = Perbaikan Kami

52
Format Survey WTA RS

RITL RJTL
RAWAT INAP RAWAT JALAN

FORMULIR MASUKAN PELANGGAN FORMULIR MASUKAN PELANGGAN

Pelanggan Yth, Pelanggan Yth,


Untuk memastikan kualitas pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan, maka kami sangat
Untuk memastikan kualitas pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan, maka kami sangat
berterima kasih bila Bapak/Ibu/Sdr/i berkenan untuk mengisi Formulir Masukan Peserta ini.
berterima kasih bila Bapak/Ibu/Sdr/i berkenan untuk mengisi Formulir Masukan Peserta ini.
I. Data Diri Anda
1. Nama
2. No. Kartu BPJS I. Data Diri Anda
3. Nama faskes Rujukan 1. Nama
4. Tanggal Berobat 2. No. Kartu BPJS
3. Nama faskes Rujukan
Beri penilaian kepuasan Anda untuk setiap pernyataan dengan memberi nilai dengan range skala 1/3/5 pada pengisian 4. Tanggal Berobat
poin.penilaian disesuaikan dengan keterangan pemilihan poin.
Keterangan Pemilihan poin : Beri penilaian kepuasan Anda untuk setiap pernyataan dengan memberi nilai dengan range skala 1/3/5 pada pengisian
Tidak puas/Sangat Lama/TidakM udah/Tidak Ada/Tidak Sama = 1 poin.penilaian disesuaikan dengan keterangan pemilihan poin.
Cukup/tidak terlalu lama = 3 Keterangan Pemilihan poin :
Puas/Sebentar/M udah/Ada/Sama=5 Tidak puas/Sangat Lama/TidakM udah/Tidak Ada/Tidak Sama = 1
Cukup/tidak terlalu lama = 3
Pengisian Puas/Sebentar/M udah/Ada/Sama=5
No Pernyataan Bobot Nilai Akhir
Poin
Pengisian Nilai
No Pernyataan Bobot
Poin Akhir
Administrasi (30%)
Lama antrian pendaftaran dan penerbitan
1
SEP < 60 Menit 1 0
Administrasi (30%)
2 W aktu tunggu periksa 1 0 1
Lama antrian pendaftaran dan penerbitan
1.2 0
SEP < 60 menit
3 Kemudahan Alur pelayanan di RS 1 0 2 W aktu tunggu periksa 1.2 0
4 IUR Biaya ( pelayanan/tindakan/obat) 1 0 3 Kemudahan Alur pelayanan di RS 1.2 0
Kemudahan mendapatkan kamar sesuai hak
5
kelas (bagi Raw at Inap)
1 0 4 IUR Biaya ( pelayanan/tindakan/obat) 1.2 0
Perlakuan antara pasien umum dan BPJS Perlakuan antara pasien umum dan BPJS
6
Kesehatan
1 0 5
Kesehatan 1.2 0

Pelayanan (50%) Pelayanan (50%)


1 Ketepatan jam dokter datang 2 0 1 Ketepatan jam dokter datang 2 0
2 Keramahan dokter dan petugas RS 2 0 2 Keramahan dokter dan petugas RS 2 0
3 Kejelasan informasi dokter 2 0 3 Kejelasan informasi dokter 2 0
Adanya pemeriksaan Fisik dilakukan oleh Adanya pemeriksaan Fisik dilakukan oleh
4
dokter 2 0 4
dokter
2 0
5 Ketersediaan obat 2 0 5 Ketersediaan obat 2 0
Sarana (20%) Sarana (20%)
Kepuasan terhadap ruang tunggu yang Kepuasan terhadap ruang tunggu yang
1
nyaman & sejuk
0.8 0 1
nyaman & sejuk 0.8 0
Kepuasan terhadap Ruang kamar Kepuasan terhadap Ruang kamar
2 peraw atan yang nyaman dan ergonomis 0.8 0 2 peraw atan yang nyaman dan ergonomis 0.8 0
(bagi raw at inap) (bagi raw at inap)
Adanya informasi tentang prosedur Adanya informasi tentang prosedur
3
pelayanan BPJS Kesehatan 0.8 0 3
pelayanan BPJS Kesehatan 0.8 0
Adanya Sarana Penunjang Medik saat Adanya Sarana Penunjang Medik saat
4 dibutuhkan (Laboratorium, radiologi, elektro 0.8 0 4 dibutuhkan (Laboratorium, radiologi, elektro 0.8 0
medis) medis)
Kepuasan terhadap kebersihan ruangan Kepuasan terhadap kebersihan ruangan
5
(tidak ada sampah berserakan)
0.8 0 5
(tidak ada sampah berserakan) 0.8 0
Nilai Akhir 0 Nilai Akhir 0
II. SARAN II. SARAN

Masukan Anda = Perbaikan Kami Masukan Anda = Perbaikan Kami

53
Rujukan Berjenjang Berbasis Kompetensi

Rujukan Berjenjang Rujukan Berjenjang


No Aspek
berbasis Kelas RS berbasis Kompetensi

1 Fleksibilitas Kurang Fleksibel, wajib Fleksibel sesuai tingkat


mengacu sesuai kelas kebutuhan medik peserta
2 Efisiensi biaya Pelkes ++ +++
3 Transparansi + +++
4 Kemudahan peserta + +++
5 Dukungan IT + +++
6 Kompetisi mutu RS + +++
7 Komunikasi antar RS + +++
Aplikasi Rujak Divre VI
Aplicares
Aplicares
Pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi Untuk
Penguatan Sistem Rujukan Berjenjang
BRIDGING PCARE DENGAN SIM RS

Rujuk APLIKASI RUJUKAN


 SIM RS
 SEP
Rujuk Balik  INA CBG

Sistem Rujukan On Line dan


Terintegrasi

1. Mengurangi waktu antri pelayanan di Rumah Sakit


2. Kepastian waktu pelayanan di Rumah Sakit
3. Informasi Ketersediaan Tempat Tidur
4. Komunikasi dan sharing informasi medis (rujuk balik, telemedicine)
5. Paperless
58
0
10
20
30
50
60

40
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
KEPULAUAN RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BENGKULU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
BANTEN
JAWA TENGAH
D I YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN UTARA
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI SELATAN
SULAWESI BARAT
SULAWESI TENGGARA
MALUKU
SULAWESI TENGAH
SULAWESI UTARA
GORONTALO
MALUKU UTARA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA
PAPUA BARAT
LAMPUNG
KALIMANTAN BARAT
Display TT Yang Telah Terintegrasi
Indikator Kinerja FKRTL

HEALTH SYSTEM GOAL and 6 Dimensions of Quality Healthcare


(WHO,2006)
ADMINISTRATIF KLINIS
Persentase pasien yang mendapat pelayanan 5 7 Persentase pasien yang dilayani sesuai PEDOMAN
sesuai PKS PRAKTIK KLINIS

Persentase pasien yang sudah layak 3 Effective 4 Persentase Kejadian Infeksi Nosokomial
dirujuk balik yang dirujuk balik

Efficient Safe

8
Persentase kasus potensi Fraud
Dimension of
Quality KLINIS
Healthcare
(WHO,2006)
Patient
1 Persentase kejadian tanpa iur biaya
Accesible
Centered

Equitable

2 9 Persentase Kejadian Pulang Atas Permintaan


Persentase pasien yang mendapat obat/alkes Sendiri

Persentase pasien yang mendapat


6
informasi ruang rawat inap yang update
ADMINISTRATIF
Harapan

Dukungan Stakeholder untuk:


1. Berperan aktif dan berkomitmen untuk menyukseskan program JKN-KIS
dan menjaga keberlangsungannya.
2. Secara konsisten menerapkan pembuatan regulasi, ketentuan pelayanan
yang efisien, efektif dan berkualitas (Standarisasi kelas RS, PNPK sampai
clinical pathway dll) melalui penerapan kaidah-kaidah evidence based.
3. Memastikan kecukupan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan Fasilitas
Kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
4. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi peserta JKN yang
mengutamakan patient safety, efektivitas dan efisien.

61
The Old Fashioned Way
New Paradigm

INA-CBG
Structured and
Effective Team

Reduced
Deficiency

Cost Oriented*
Higher Quality, Less Cost
* Juran Quality Handbook (1998)
Terima Kasih

Kartu Indonesia Sehat


Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong

Fanpage:
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan @bpjskesehatan_ri bpjskesehatan

63

Anda mungkin juga menyukai