ATP WTP
Cakupan Kepesertaan
Cakupan Pelayanan
Peran
Mobilisasi Tersedianya Pelayanan
Proteksi Dari Faskes
Kapital Yang Akses yang Kesehatan
kepada Beban Finansial
Berkelanjutan Sesuai
Pelayanan Akibat
Dan Kebutuhan
Kesehatan Yang Menggunakan
Pemanfaatannya Bukan Melihat
Pelayanan
secara Efisien Bermutu Dan Kemampuan
Kesehatan
dan Adil Komprehensif Membayar
Acceptability
(Culture, Religion, Beliefs)
+
Bentuk & Motif
FKTP FKRTL Regulasi
Faskes
Infrastruktur Kompetensi 3
Lansekap Hubungan BPJS Kesehatan & Pemangku Kepentingan
Lainnya
standardisasi
Peserta JKN
Fungsi
Strategic Input Proses output
Purchasing
Pembayaran RS MANAJEMEN RS SEBAGAI TKMKB,
berdasarkan INA PENANGGUNG JAWAB (termasuk DPM,
CBGs remunerasi) DPK, TAF
Organisa
BPJS adm ns
klinisi
si profesi
KONTRAK
Kesehatan Basis : value, output, ns
coder
medis, non medis RS klinisi Asosiasi
Verifikasi RM Klinisi
ns
Audit klaim akademisi
Koding /adm medis
WTA (mutu)
akses, quality, cost Dinkes / Pemda /
Peserta JKN owner RS Private
80 - 90 % pasien RS = JKN
BPJS KESEHATAN MEWAKILI KEPENTINGAN PESERTA
BPJS KESEHATAN SEBAGAI PEMBELI STRATEGIS
Input Output
Proses
Kredensialing/ UR
Demand Rekredensialing KBK
6
Tantangan
• KECUKUPAN IURAN
IURAN Perlu koordinasi
• KOLEKTIBILITAS IURAN dan kemitraan
dengan pemangku
• KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI FASKES kepentingan lain
FASKES/NAKES • MUTU
• SISTEM PEMBAYARAN
• AGING POPULATION
DEMOGRAFI • PENINGKATAN KASUS PENYAKIT KRONIS
Dinamika Regulasi Terkait Tarif FKRTL
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
3. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional
Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dan Pegawai Aparatur Sipil Negara Di
Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Kepolisian Negara
4. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
6. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, REVISED
7. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, REVISED
8. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, REVISED
9. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
10. Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Tertentu Berkaitan
Dengan Kegiatan Operasional Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
Pada Jaminan Kesehatan Nasional, REVISED
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, TIDAK BERLAKU
Peraturan Menteri Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, REVISED
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, REVISED
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 04 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat
Berdasarkan Katalog Elektronik (e-catalogue)
11. Permenkes Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Rawat Jalan
Eksekutif Di Rumah Sakit
Rumah Sakit Khusus
Landasan Hukum:
Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan pasal 39
ayat (3)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan pasal
16
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 Tahun 2016 tentang Pedoman
Indonesian Case Base Groups (INA-CBG) dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tahun 2010
tentang Klasifikasi Rumah Sakit
Ketentuan Jenis RS Besaran Tarif Keterangan
Sesuai Diluar
Kekhususannya Kekhususannya
PMK Nomor RS Jantung dan Pembuluh Sesuai kelas RS Sesuai Tarif RS
52 Tahun Darah Harapan Kita Kelas A
2016 RS Kanker Dharmais
RS Anak dan Bunda Harapan
Kita
RS Khusus Ibu dan anak Satu tingkat Klasifikasi RS
RS Khusus Mata lebih rendah sesuai PMK
RS Khusus Otak dari kelas RS Nomor 56
RS Khusus Gigi dan mulut yang ditetapkan Tahun 2014
RS Khusus Kanker
RS Khusus Jantung dan
pembuluh darah
RS Khusus Jiwa
RS Khusus Infeksi
RS Khusus Paru
RS Khusus Telinga-hidung-
tenggorokan
RS Khusus Bedah
RS Khusus Ketergantungan
obat
RS Khusus Ginjal
Besaran Tarif
Ketentuan Jenis RS Keterangan
Sesuai Diluar
Kekhususannya Kekhususannya
PMK No RS Jantung dan Pembuluh Sesuai Tarif yang Sesuai Tarif RS
76/2016 Darah Harapan Kita ditetapkan Kelas A
RS Kanker Dharmais khusus
RS Anak dan Bunda
Harapan Kita
RS Khusus Ortopedi Sesuai Kelas RS Sesuai kelas RS
RS Khusus Mata apabila
RS Khusus Gigi dan mulut pelayanan
RS Khusus Kanker sesuai daftar
RS Khusus Jantung dan kode diagnosa
pembuluh darah sesuai
RS Khusus Jiwa kekhususan dan
RS Khusus Kusta satu tingkat
RS Khusus Paru lebih rendah dari
RS Khusus Telinga- kelas RS yang
hidung-tenggorokan ditetapkan untuk
Bertentangan dengan kode diagnosa
PMK no 52/2016 diluar standar
kekhususan
Aid Recipient
National/Local
17
www.bpjs-kesehatan.go.id
Biaya Katastrofik
*Note:
- data only include INA-CBG
- data up to financial month of March 2017
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Pemanfaatan MENJAGA
4,2 6,3 7,6
Rawat Inap PRODUKTIVITAS
Juta Juta Juta
TingkatLanjutan di MASYARAKAT
Rumah Sakit
92,3 Juta 146,7 Juta 192,9 Juta
20
60
80
40
100
120
160
-
140
NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
KLINIK UTAMA
DI Yogyakarta
Jawa Timur
RS D
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
RS C
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
RS B
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
RS A
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Sulawesi Tengah
Kelas C
Kelas B
Kelas A
Kelas D
Sulawesi Utara
Total
FKRTL
Klinik Utama
Gorontalo
Maluku Utara
Bali
Nusa Tenggara Barat
Jumlah
Papua
Papua Barat
Based on Feb 2017 data
Distribusi RS
Proporsi FKRTL Kerjasama
Data Maret 2017
2.500
2.086
2.069
2.000
1.847
1.681
1.500
1.045
1.035
1.000 886
776
697699
650677
500
145147145145 151156
42 42 41 41 68 95
-
RS Pemerintah RS Swasta RS TNI POLRI RS BUMN Klinik Utama Total FKRTL
Desember 2014 Desember 2015 Desember 2016 Februari 2017
1.000
100
200
300
400
500
600
700
900
800
-
NAD
Sumut
Sumbar
Riau
Kepri
Jambi
Sumsel
Kep. Babel
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Banten
Penyakit Dalam
Jabar
Jateng
DIY
Jatim
Kalbar
Kalteng
Kesehatan Anak
Kaltim
Kalut
Kalsel
Bedah
Sulsel
Sulbar
Sultra
Obgyn
Maluku
Sulteng
Sulut
Gorontalo
Maluku Utara
Bali
NTB
NTT
Papua
Papua Barat
Based on Feb 2017 data
Distribusi Spesialis Dasar
Kepemilikan RS
2.086 FKRTL
20%
BPJSK Provider Proportion based
on Ownership
Kementerian
BUMN 2%
80% 2%
Pemerintah
Daerah
33%
Swasta
56%
MOH Registered 2017 Minimum
Contracted %
Hospital Target TNI
POLRI 5%
2.640 2.086 80% 2.220
2%
23
Provinsi Dengan Ratio TT “Cukup”
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
Terendah
SulBar
Tertinggi Tertinggi
KepRi SuLut
Terendah
Banten
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
-
Lampung Banten Jawa Barat Kalimantan Sulawesi Gorontalo Nusa Nusa Papua Papua Barat
Tengah Barat Tenggara Tenggara
Barat Timur
JUMLAH PESERTA TERDAFTAR JUMLAH TEMPAT TIDUR
Gambaran Pemetaan Tempat Tidur RS
PROPORSI TT
NO PROPINSI VIP Kelas I Kelas II Kelas III JUMLAH
VIP
a b c d e f g=c+d+e h=c/g
1 NAD 520 959 1.136 4.059 6.674 8%
2 Sumatera Utara 1.368 2.900 3.294 6.849 14.411 9%
3 Sumatera Barat 319 923 1.287 2.491 5.020 6%
4 Riau 647 680 886 2.077 4.290 15%
5 Kepulauan Riau 141 299 639 1.016 2.095 7%
6 Jambi 477 410 577 1.531 2.995 16%
7 Sumatera Selatan 835 990 1.457 3.317 6.599 13%
Perlu 8 Kepulauan Bangka Belitung 102 180 326 704 1.312 8%
9 Bengkulu 181 263 410 729 1.583 11%
diatur 10 Lampung 693 731 1.086 2.467 4.977 14%
11 DKI Jakarta 1.134 2.305 3.337 7.356 14.132 8%
Proporsi 12 Banten 930 1.002 1.830 3.023 6.785 14%
dan 14
15
Jawa Barat
Jawa Tengah
3.264
4.886
4.387
4.807
7.488
6.393
13.390
14.433
28.529
30.519
11%
16%
Kriteria 16 DI Yogyakarta 883 692 1.311 2.688 5.574 16%
17 Jawa Timur 3.905 4.366 6.805 13.418 28.494 14%
13 Kalimantan Barat 199 419 825 2.429 3.872 5%
18 Kalimantan Tengah 239 208 334 767 1.548 15%
19 Kalimantan Timur 720 720 940 2.191 4.571 16%
20 Kalimantan Utara 54 82 137 320 593 9%
21 Kalimantan Selatan 421 554 574 1.979 3.528 12%
22 Sulawesi Selatan 1.483 1.699 1.866 4.700 9.748 15%
23 Sulawesi Barat 52 112 112 398 674 8%
24 Sulawesi Tenggara 194 246 323 1.075 1.838 11%
25 Maluku 137 236 289 1.121 1.783 8%
26 Sulawesi Tengah 248 462 558 1.711 2.979 8%
27 Sulawesi Utara 263 499 1.078 2.349 4.189 6%
28 Gorontalo 163 112 241 744 1.260 13%
29 Maluku Utara 143 191 238 497 1.069 13%
30 Bali 1.280 536 738 2.148 4.702 27%
31 Nusa Tenggara Barat 247 356 450 1.296 2.349 11%
32 Nusa Tenggara Timur 285 414 632 2.304 3.635 8%
33 Papua 166 284 479 1.981 2.910 6%
34 Papua Barat 79 96 214 626 1.015 8%
NASIONAL 26.658 33.120 48.290 108.184 216.252
Kebutuhan
Terbanyak
JaBar
120%
(21 T) (47,7 T) (39,2 T) (9,7 T)
2014-2016
99,60%
100%
94% 94,10%
85%
80%
60%
40%
KAPITASI
20% 15%
6% 5,90%
0,40%
0%
RS Umum Tipe A RS Umum Tipe B RS Umum Tipe C RS Umum Tipe D
Penetapan kelas TIDAK sesuai PMK 56 Penetapan Kelas SESUAI PMK 562
Gambaran RS Umum Tipe A
Sp Bedah Mulut
Sp Bedah Plastik
Sp Bedah Syaraf
Sp Paru
Sp Orthopedi
Sp Kedokteran Jiwa Tidak Sesuai PMK 56 Sesuai PMK 56
Sp THT
Sub Sp Kesehatan Anak
Sp Kedokteran Forensik
Sub Sp Orthopedi
Sub Sp THT
6%
Sub Sp Jantung dan Pembuluh Darah
Sub Sp Mata
Sp Konservasi/ Endodonsi
Sub Sp Paru
Sub Sp Kedokteran Jiwa
Sub Sp Syaraf
Sub Sp Urologi
Sub Sp Kulit dan Kelamin
Sp Orthodonti
Sp Prosthodonti
Sub Sp Gigi mulut
94%
Sp Periodonti
Sp Pedodonsi
Sp Penyakit Mulut
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Gambaran RS Umum Tipe B
Belum termasuk 43 RS
99,6% Penetapan Kelas
B Tidak Sesuai PMK 56
Tenaga medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit terdiri :
12 dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
3 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
3 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar;
2 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang;
1 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis lain;
1 dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medik subspesialis; dan
1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi mulut.
Gambaran RS Umum Tipe C & D
5,9 % RS UMUM
TIPE D TIDAK SESUAI
PMK 56 2014
Tenaga medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling sedikit terdiri :
9 dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
2 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut; 4% RS Khusus Tipe D
2 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar;
1 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang; 96% RS Umum Tipe D
1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi mulut.
Dokter Spesialis
Dokter Dokter
Divre Kntor Cabang Nama Faskes Alamat Penyakit Kesehatan
Kepemilikan Umum Gigi Bedah Obgyn
Dalam Anak
01 Meulaboh Rumkit TK IV IM 07.02 TNI AD Jl. Merah Putih 1 2 - - - -
01 Banda Aceh RSAL J. LILI PORY TNI AL JL. KH.AGUSSALIM GAMPONG IE ME 1 1 - - - -
01 Pematang Siantar RSU PARAPAT Pemda Kab JL.RUMAH SAKIT UMUM 2 - - - - -
02 Tembilahan RSUD RAJA MUSA SEI GUNTUNG Pemda Kab Kota Sungai Guntung 4 1 - - - -
02 Tembilahan RSUD TENGKU SULUNG P. KIJANG Pemda Kab JL PENUNJANG PULAU KIJANG 4 1 - - - -
03 Curup Bergerak Enggano Pemda Kab DESA ENGGANO 3 - - - - -
05 Sumedang RS TNI AU SURYADARMA TNI AU Jl. Kalijati Kabupaten Subang 2 - - - - -
08 Tarakan RS BERGERAK LANGAP KAB.MALINAU Pemda Kab DESA LANGAP LONG LOREH 3 - - - - -
08 Banjarmasin RS TK. IV GUNTUNG PAYUNG TNI AD JL. A. YANI KM.31 2 1 - - - -
09 Ambon RSUD PP MAGRETI Pemda Kab SAUMLAKI 14 1 - - - -
09 Ambon RS TNI AU AMBON TNI AU LAHA 3 - - - - -
09 Ambon RSU. SAPARUA Pemda Kab SAPARUA 8 1 - - - -
09 Ambon RSUD NAMROLE Pemda Kab NAMROLE 6 - - - - -
09 Ambon RS BERGERAK TIAKUR MBD Pemda Kab TIAKUR 3 - - - - -
09 Ambon RS BERGERAK Pemda Kab JL. SAUMLAKI 4 - - - - -
09 Ambon RSUD BANDA Pemda Kab JL.NUSANTARA 1 - - - - -
09 Ambon RSUD MAREN HI NOHO RENUAT Pemda Kab Hi Noho Renuat 4 1 - - - -
10 Manado RUMAH SAKIT BERGERAK GEMEH Pemda Kab Jl. Raya Taturan Kec. Gemeh Ka 2 - - - - -
11 Kupang RS BERGERAK KALABAHI Pemda Kab JL. MASANG NO.6 2 - - - - -
11 Kupang RSUD SABU RAIJUA Pemda Kab JL. TRANS SEBA-BOLLOU KM 7 4 - - - - -
13 Sintang RS BERGERAK BADAU Pemda Kab Jl.LINTAS BADAU NA.KANTUK 3 1 - - - -
Pemetaan Skoring RS
15% 82%
3%
77%
20%
2% 2%
• Data pada grafik diatas diambil dari data 184 RS dengan kelas RS B
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Pemetaan Skoring RS
16% 73%
3%
8%
• Data pada grafik diatas diambil dari data 479 RS dengan kelas RS C
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Pemetaan Skoring RS
23%
53%
8%
16%
• Data pada grafik diatas diambil dari data 411 RS dengan kelas RS D
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Pemetaan Skoring RS
20% 60%
5%
14%
• Data pada grafik diatas diambil dari data 569 RS dengan kelas RS milik pemerintah
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Pemetaan Skoring RS
13% 72%
3% 11%
• Data pada grafik diatas diambil dari data 542 RS dengan kelas RS milik Swasta
• Pada data diatas tergambar sebaran terbanyak pada kuadran 4
Upaya
40
Dukungan Untuk Fokus 2017
4 Area Prioritas
Fokus terutama untuk menyelesaikan keluhan antrian, pembayaran iur biaya tambahan, ketersediaan
kamar yang sering dikuota, juga kamar Intensif serta ketersediaan obat
METODE DAN ATRIBUT SUPERVISI
Metode Supervisi:
• Mystery shopper dan bertanya langsung kepada pasien yang telah
mendapatkan pelayanan di RS setempat.
Atribut Supervisi:
Administrasi Pelayanan
• Iur biaya • Pemeriksaan Fisik oleh DPJP
• Sistem Antrian • Waktu tunggu Pemeriksaan Penunjang
• Waktu Tunggu Poli • Kesesuaian Jumlah obat dengan resep
• Perbedaan/dikriminasi poli
• Berkas Fotokopi
• Ketersediaan Display Tempat Tidur
• Pembatasan kamar RITL
• Penyediaan tempat informasi
• Penjelasan informasi oleh Petugas RS
• Ketersediaan Spanduk/Banner alur
pelayanan
• Spanduk/Banner/Poster Komitmen tidak iur
biaya
• Waktu tunggu Apotek (Obat)
PEMBEDAAN ANTRIAN PENDAFTARAN
RITL RJTL
RAWAT INAP RAWAT JALAN
52
Format Survey WTA RS
RITL RJTL
RAWAT INAP RAWAT JALAN
53
Rujukan Berjenjang Berbasis Kompetensi
40
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
KEPULAUAN RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BENGKULU
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
BANTEN
JAWA TENGAH
D I YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN UTARA
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI SELATAN
SULAWESI BARAT
SULAWESI TENGGARA
MALUKU
SULAWESI TENGAH
SULAWESI UTARA
GORONTALO
MALUKU UTARA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA
PAPUA BARAT
LAMPUNG
KALIMANTAN BARAT
Display TT Yang Telah Terintegrasi
Indikator Kinerja FKRTL
Persentase pasien yang sudah layak 3 Effective 4 Persentase Kejadian Infeksi Nosokomial
dirujuk balik yang dirujuk balik
Efficient Safe
8
Persentase kasus potensi Fraud
Dimension of
Quality KLINIS
Healthcare
(WHO,2006)
Patient
1 Persentase kejadian tanpa iur biaya
Accesible
Centered
Equitable
61
The Old Fashioned Way
New Paradigm
INA-CBG
Structured and
Effective Team
Reduced
Deficiency
Cost Oriented*
Higher Quality, Less Cost
* Juran Quality Handbook (1998)
Terima Kasih
Fanpage:
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan
63