Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRATIKUM

MK SUMBER FISIS DAN MODALITAS FISIOTERAPI

PARAFFIN

Nama: Rayida Nurhayati


NIM: 2310702018
Program Studi: D3 Fisioterapi
Dosen Pengampu: Andy Sirada S.S.T, M.Fis, AIFO

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI PROGRAM DIPLOMAD


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2023
Jalan Limo, Depok 16515 Telp. (021) 7532884, 7546772 Fax. 021-7532884, Website:
www.upnvj.ac.id
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Molekul parafin atau lilin diidentifikasikan sebagai masalah yang dihadapi selama produksi,
transportasi, dan penyimpanan minyak (Marinho et al., 2015). Kebanyakan padatan parafin merupakan
campuran hidrokarbon yang berkisar dari C18H38 sampai C70H172 (Ring, Wattenbarger, Keating, &
Peddibhotia, 1994). Ada beberapa proses yang digunakan untuk mengatasi parafin, metode ini dapat
diklasifikasi menjadi dua kategori utama, yaitu (a) pemindahan dan (b) metode pencegahan. Metode
removal termasuk cara mekanik, termal, dan juga kimia untuk menghilangkan deposisi lilin dari daerah
sekitar sumur bor dan pipa (Asghari & Sheidaei, 2011).

Salah satu metode untuk menghilangkan masalah parafin adalah dengan menggunakan metode
termal. Metode ini bekerja dengan memanaskan reservoir yang dapat menurunkan viskositas sehingga
mempermudah memproduksi minyak ke permukaan (Farouq Ali, 2003). Metode termal merupakan
metode yang sangat efektif untuk perolehan minyak berat. Metode termal konvensional, meliputi injeksi
air atau uap panas, cyclic steam stimulation (CSS), dan steam-assisted gravity drainage (SAGD),
meningkatkan temperatur reservoir dan meningkatkan mobilitas minyak berat. Metode steam kurang
efektif untuk zona produksi yang tipis dan reservoir yang dalam karena besarnya kehilangan panas pada
formasi yang berdekatan atau sepanjang wellbore (Sahni, Kumar, & Knapp, 2000).

1.2. Tujuan
 Untuk mengetahui cara kerja paraffin
 Untuk mengetahui indikasi serta kontraindikasi pada paraffin

Metodeologi
2.1. Waktu dan Tempat
Pratikum paraffin dilaksanakan pada hari Selasa, 5 September 2023, pukul 08.00-selesai di
Gedung Merce Lt. 7, Fakultas Kedokteran Universitas Pembanguan Veteran Jakarta.
2.2. Metode Pratikum
Metode pratikum yang digunakan adalah dengan cara mencelupkan bagian tangan atau kaki
kedalam paraffin.
2.3. Alat dan Bahan
1. Paraffin
2. Seseorang sebagai peraga
3. Handuk dan plastik alumunium
Hasil
NO. Nama Alat Gambar Keterangan
1. Paraffin Pemakaian paraffin pada
jari-jari seorang peraga.

Pembahasan
3.1. Pengertian Paraffin
Paraffin adalah campuran lilin yang digunakan untuk membentuk lilin serta sebagai bahan
bakar lilin tersebut. Paraffin merupakan lilin yang sangat umum dan sering digunakan pada masa
kini. Zat ini juga terkandung dalam banyak rangkaian produk, seperti lipstik, tata rias mata,
hingga produk perawatan bayi. Untuk produk rumah tangga, kami menggunakan paraffin sebagai
pembentuk lapisan film untuk menghasilkan lapisan pelindung atau kilau pada permukaan.
3.2. Indikasi
 Nyeri otot sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
 Ketegangan otot.
 Peradangan otot dan sendi
 Keterbatasan gerak setelah imobilisasi.
3.3. Kontraindikasi
 Luka terbuka.
 Inflamasi akut.
 Diabetes mellitus.
 Infeksi.
 Gangguan sensasi
 Gangguan pembuluh darah perifer
3.4. Dosis
 Frekuensi: 3 kali seminggu (optional)
 Intensitas: 40-45’C
 15 menit
 Repetasi: 5-7 kali pencelupan
3.5. Cara Kerja Paraffin
 Pastikan pasien tidak termasuk ke dalam kontraindikasinya
 Posisikan pasien dengan nyaman
 Bebaskan area yang akan diterapi dari aksesoris dan pakaian
 Periksa temperature lilin paraffin
 Lalu celupkan area yang akan ditreatment tersebut sampai tertutup semua oleh lilin lalu
angkat area yang ditreatment tersebut lalu keringkan, dan lalukan hingga 5 sampai 7 kali
pengulangan.
 Setelah selesai pencelupan bungkus dengan plastik atau alumunium foil.
 Setelah dibungkus diamkan selama 15 menit atau tunggu hingga panas menghilang.
 Lalu handuk dan paraffin yang sudah kering dilepas.
 Setelah itu bersihkan area yang ditreatment.

Kesimpulan
Paraffin adalah campuran lilin yang digunakan untuk membentuk lilin serta sebagai
bahan bakar lilin tersebut. Paraffin merupakan lilin yang sangat umum dan sering digunakan
pada masa kini. Zat ini juga terkandung dalam banyak rangkaian produk, seperti lipstik, tata rias
mata, hingga produk perawatan bayi. Untuk produk rumah tangga, kami menggunakan paraffin
sebagai pembentuk lapisan film untuk menghasilkan lapisan pelindung atau kilau pada
permukaan. Paraffin juga biasanya digunakan pada seseorang yang mengalami patah tulang atau
cedera pada salah satu organnya.
Daftar Pustaka
https://journal.ugm.ac.id/ijl/article/download/78678/35700
https://library.uir.ac.id/skripsi/pdf/143210443/bab1.pdf
https://fisioterapi.esaunggul.ac.id/terapi-lilin-metode-paraffin-bath-fisioterapi/
https://www.whatsinsidescjohnson.com/id/id/ingredients/paraffin

Anda mungkin juga menyukai