Laporan Pratikum Parafin
Laporan Pratikum Parafin
PARAFFIN
Salah satu metode untuk menghilangkan masalah parafin adalah dengan menggunakan metode
termal. Metode ini bekerja dengan memanaskan reservoir yang dapat menurunkan viskositas sehingga
mempermudah memproduksi minyak ke permukaan (Farouq Ali, 2003). Metode termal merupakan
metode yang sangat efektif untuk perolehan minyak berat. Metode termal konvensional, meliputi injeksi
air atau uap panas, cyclic steam stimulation (CSS), dan steam-assisted gravity drainage (SAGD),
meningkatkan temperatur reservoir dan meningkatkan mobilitas minyak berat. Metode steam kurang
efektif untuk zona produksi yang tipis dan reservoir yang dalam karena besarnya kehilangan panas pada
formasi yang berdekatan atau sepanjang wellbore (Sahni, Kumar, & Knapp, 2000).
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui cara kerja paraffin
Untuk mengetahui indikasi serta kontraindikasi pada paraffin
Metodeologi
2.1. Waktu dan Tempat
Pratikum paraffin dilaksanakan pada hari Selasa, 5 September 2023, pukul 08.00-selesai di
Gedung Merce Lt. 7, Fakultas Kedokteran Universitas Pembanguan Veteran Jakarta.
2.2. Metode Pratikum
Metode pratikum yang digunakan adalah dengan cara mencelupkan bagian tangan atau kaki
kedalam paraffin.
2.3. Alat dan Bahan
1. Paraffin
2. Seseorang sebagai peraga
3. Handuk dan plastik alumunium
Hasil
NO. Nama Alat Gambar Keterangan
1. Paraffin Pemakaian paraffin pada
jari-jari seorang peraga.
Pembahasan
3.1. Pengertian Paraffin
Paraffin adalah campuran lilin yang digunakan untuk membentuk lilin serta sebagai bahan
bakar lilin tersebut. Paraffin merupakan lilin yang sangat umum dan sering digunakan pada masa
kini. Zat ini juga terkandung dalam banyak rangkaian produk, seperti lipstik, tata rias mata,
hingga produk perawatan bayi. Untuk produk rumah tangga, kami menggunakan paraffin sebagai
pembentuk lapisan film untuk menghasilkan lapisan pelindung atau kilau pada permukaan.
3.2. Indikasi
Nyeri otot sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
Ketegangan otot.
Peradangan otot dan sendi
Keterbatasan gerak setelah imobilisasi.
3.3. Kontraindikasi
Luka terbuka.
Inflamasi akut.
Diabetes mellitus.
Infeksi.
Gangguan sensasi
Gangguan pembuluh darah perifer
3.4. Dosis
Frekuensi: 3 kali seminggu (optional)
Intensitas: 40-45’C
15 menit
Repetasi: 5-7 kali pencelupan
3.5. Cara Kerja Paraffin
Pastikan pasien tidak termasuk ke dalam kontraindikasinya
Posisikan pasien dengan nyaman
Bebaskan area yang akan diterapi dari aksesoris dan pakaian
Periksa temperature lilin paraffin
Lalu celupkan area yang akan ditreatment tersebut sampai tertutup semua oleh lilin lalu
angkat area yang ditreatment tersebut lalu keringkan, dan lalukan hingga 5 sampai 7 kali
pengulangan.
Setelah selesai pencelupan bungkus dengan plastik atau alumunium foil.
Setelah dibungkus diamkan selama 15 menit atau tunggu hingga panas menghilang.
Lalu handuk dan paraffin yang sudah kering dilepas.
Setelah itu bersihkan area yang ditreatment.
Kesimpulan
Paraffin adalah campuran lilin yang digunakan untuk membentuk lilin serta sebagai
bahan bakar lilin tersebut. Paraffin merupakan lilin yang sangat umum dan sering digunakan
pada masa kini. Zat ini juga terkandung dalam banyak rangkaian produk, seperti lipstik, tata rias
mata, hingga produk perawatan bayi. Untuk produk rumah tangga, kami menggunakan paraffin
sebagai pembentuk lapisan film untuk menghasilkan lapisan pelindung atau kilau pada
permukaan. Paraffin juga biasanya digunakan pada seseorang yang mengalami patah tulang atau
cedera pada salah satu organnya.
Daftar Pustaka
https://journal.ugm.ac.id/ijl/article/download/78678/35700
https://library.uir.ac.id/skripsi/pdf/143210443/bab1.pdf
https://fisioterapi.esaunggul.ac.id/terapi-lilin-metode-paraffin-bath-fisioterapi/
https://www.whatsinsidescjohnson.com/id/id/ingredients/paraffin