Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

KEGUNAAAN LAMPU SOROT PADA PERSALINAN

TUGAS KELOMPOK
1. YULIDAR NIP.19730412 200604 2 012

2. NUR KHOLIDA NIP.19750315 200604 2 026

3. HERLIN KARTIKASARI NIP.19820130 201705 2 001

4. ILMA MINASYARI NIP.19850127 201705 2 001

5. JUWITA NOVITA NIP.19871128 201705 2 001

6. SANTI SELVIANA SARI NIP.19850311 201705 2 001

7. LAILASARI NIP.19840520 201705 2 001

8. HENI SURAIDA NIP.19841004 201705 2 001

9. TITI GUNARTI NIP.19780129 200701 2 005

10. IRMA PUSPITASARI NIP. 19860528 201705 2 001

JABATAN FUNGSIONAL ANGKATAN IV


TAHUN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkah

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “TeknologiI Tepat Guna dengan

berdasarkan Kegunaaan Lampu Sorot Pada Persalinan”.

Kami berharap agar setelah membaca dan mempelajari makalah ini, pembaca

dapat memiliki pertambahan pengetahuan yang lebih baik dan proses implementasi,

baik dalam bidang ilmu dunia, maupun ilmu akhirat. Kemudian, mengingat

proses makalah ini kami merasa sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami

selalu membuka diri untuk mendapatkan berbagai masukan dan kritikan agar kelak

pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi.

Pringsewu, 14 Oktober 2020

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ i

Daftar Isi ..................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang .......................................................................................... 1

Tujuan .............................................................................................. ........ 2

Manfaat ...................................................................................................... 2

BAB II

Pengertian Lampu Sorot Persalinan.......................................................... 2

Alat dan Bahan Pembuatan Lampu Sorot Persalinan............................... 3

Cara Pembuatan Lampu Sorot Persalinan ................................................. 4

Gambar setelah jadi & Prinsip kerja Lampu Sorot Persalinan.................. 5

Rincian Biaya ............................. ............................................................. 5

BAB III

Kesimpulan...................................................................................... ........ 7

Saran ......................................................................................................... 7

Daftar Pustaka........................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2017 tentang izin dan

Penyelenggaraan Praktek Bidan, dilampiran persyaratan praktik mandiri bidan, di

persyaratan peralatan. Salah satu syaratnya adalah bidan harus memiliki jenis peralatan

lampu periksa halogen.

Tapi pada kenyataanya tidak semua bidan memiliki lampu periksa halogen

tersebut. Terutama bidan yang mengabdikan diri di desa terpencil bahkan sangat

terpencil. Karena penduduk indonesia sebagian besar bertempat tinggal di pedesaan, di

mana mereka jauh dari fasilitas pelayanan baik kesehatan baik pemerintah maupun

swasta ( Andi,2020).

Ada beberapa bidan tidak memilik peralatan medis yang memadai

dikarenakan mungkin harga yng mahal atau akses transportasi yang tidak terjangkau

untuk membawa peralatan dari desa ke kota. Terutama kebutuhan lampu sorot saat akan

melakukan tindakan heating saat persalinan. Terbatasnya bidan yang memiliki lampu

sorot membuat kelompok kami mempunyai ide untuk membuat lampu sorot yang

sederhana, mudah di buat, murah serta memanfaatkan bahan yang ada di sekitar dan

bahan tidak terpakai.

Berdasarkan pengalaman , sangat diperlukan penerangan yang cukup saat

tindakan heating perineum. Penerangan yang terfokus pada penjahitan luka perineum.

Sehingga sangat diperlukan lampu sorot. Ada juga bidan yang memanfaatkan lampu

sorot yang diletakkan di kepala saat melakukan tindakan heating perineum, namun hal
tersebut sangat tidak efektif karena lampu tidak terfokus pada luka dan hal itu

mengganggu bidan dalam dalam melakukan heating perineum.

B. Tujuan

Untuk mempermudah dalam melakukan tindakan heating perineum.

C. Manfaat

Pembuatannya yang sederhana , mudah di buat , murah serta memanfaatkan bahan yang

ada disekitar dan bahan yang tidak terpakai.


BAB II

TINJAUAN TEORI

1. PERSALINAN

Persalinan adalah hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup bulan

dan dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir, dengan bantuan atau

tanpa bantuan ( Marmi, 2012).

Proses persalinan di mulai dengan kontraksi uterus yang teratur dan

menyebabkan perubahan pada uterus ( membuka dan menipis ) dan

berakhirnya dengan plasenta secara lengkap. (Kumalasari,2015:97).

Dalam proses persalinan sering sering kita jumpai robekan jalan lahir/

perineum dan apabila tidak di heating akan menyebabkan perdarahan pasca

persalinan.

2. TEHNIK PENJAHITAN LUKA PERINEUM

Adapun pengertian penjahitan luka perineum adalah suatu tindakan atau

mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk

menahan beban fisiologis ( Mohtar, 2012).

1. Tujuan dilakukan tindakan heating yaitu:

1. Untuk mendeteksi jaringan –jaringan perlukaan sehingga proses

penyembuhan bisa terjadi, proses penyembuhan itu bukanlah hasil dari

penjahitan tersebut tetapi hasil dari pertumbuhan jaringan.

2. Untuk menghentikan perdarahan

2. Derajat robekan perineum dibagi menjadi 4 yaitu:

1. Derajat 1
aserasi mengenai mukosa vagina dan kulit perineum , tidak perlu

di jahit

2. Derajat II

Laserasi mengenai mukosa vagina dan kulit perineum dan

otot perineum

3.Derajat III

Laserasi mengenai mukosa vagina dan kulit perineum dan otot

perineum dan otot spinkter ani

4.Derajat IV

Laserasi mengenai mukosa vagina dan kulit perineum dan otot

perineum dan otot spinkter ani yang meluas hingga dinding depan

rektum.

Catatan: Bila laserasi pada derajat 4 segera rujuk

C. Alat dan bahan penjahitan

Bak instrumen berisi :

1. Nald folder ( Needle holder) 1 buah

2. Suture Needle dari bentuk 2/3 circle 1 buah

3. Pincet 1 buah

4. Benang

5. Kasa steril

6. Tampon

7. Spuit 5 ml 1 buah

8. Duk steril
Bahan lain:

1. Anastesi lokal lidokain 1% : 2 buah

2. Sarung tangan steril 1 buah

3. Cairan desinfektan povidon iodin 10% dalam kom kecil

4. Kapas DDT

5. Lampu sorot

6. Nierbeken

3.LAMPU SOROT

Lampu sorot berfungsi sebagai penerangan dalam proses pemeriksaan pasien.

Biasanya berupa lampu jenis LED atau halogen yang tidak panas.

Dilengkapi dengnan tiang penyangga dan roda yang memudahkan untuk di dorong

dan dipindahkan. Lampu sorot merupakan perangkat medis yang berfungsi untuk

menerangi objek saat tindakan sedang berlangsung.

Jadi sangat penting bagi ruang bersalin yang wajib memiliki lampu sorot.

Sedangkan lampu hlogen adalah seuah lampu pijar dimana sebuah filamen

wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak yang diisi gas lembam dan

sedikit unsur halogen seperti iodin dan bromin. Putaran halogen menambah uur dan

bola lampu dan mencegah penggelapan kaca sampul dengan mengangkat serbuk

wolpram dari bola lampu bagian dalam kembali ke filamen.

Lampu halogen dapat mengoprasikan filamennya pada suhu yang lebih tinggi.

Dari lampu pijar biasanya tanpa mengurangi umur. Lampu ini memberikan efisiensi

yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa ( 10-30 lm/W) dan juga memancarkan

cahaya dengan suhu warna yang lebih tinggi.

( T Jampens and Van der Weijer Philips Technical Review 1996 27.173).
BAB III

RENCANA PRODAK YANG AKAN DIHASILKAN

Kelompok kami mempunyai rencana membuat lampu sorot yang digunakan bidan

saat melakukan tindakan heacting perinium saat persalinan. Lampu sorot ini sangat

sederhana , mudah di buat , bahan –bahan mudah ditemukan disekitar dan tidak

memerlukan biaya yang mahal.

Berikut bahan - bahan yang diperlukan, antara lain:

1. Alat dan bahan

Alat:

1. Cutter (1 buah)

2. Glue gun (1 buah)

3. Pensil/ballpoint (1 buah)

4. Penggaris (1 buah)

5. Paku (1 buah)

6. Palu (15 buah)

2. Bahan:

1. Triplek diameter 0,5 cm (2 buah @1 meter)

2. Bambu Kuning 2 Meter( 2 batang @ 1 meter )

3. Botol Plastik mineral

4. Isi lem tembak (2 batang)

5. Kabel listrik (±100 cm)

6. Isolasi listrik (1 rol)

7. Viting ( 1 buah )
8. Saklar ( 1 buah )

9. Lampu led 60 watt (1 buah)

10. Lem UHU (secukupnya)

11. Per besi kecil (1 buah)

12. Cat pilok (secukupnya)

3. Cara Membuat

BAGIAN RANGKA

1. Siapkan 1 botol air mineral bekas.

2. Potong botol air mineral dan ambil hingga mulut botolnya saja.

3. Haluskan uliran plastic pada mulut botol agar nanti batang bambu dapat dengan

mudah.

4. Potong batang bambu berdiameter 5 cm sepanjang 1 m sebanyak

2 batang . 1 batang untuk tiang ,1 batang lagi d bagi 3 berdiameter ±33 cm

5. Rekatkan sisi semua batang bambu yang dipotong menjadi 3 pada bambu

utama sebagai penyangga sehingga terbentuk sebuah tiang kemudian pada

ujung tiang bambu diberi rekatan pada mulut botol menggunakan lem

tembak.

6. Setelah ujung tiang bambu tertempel (hingga tiang bambu tertutup

melingkari mulut botol), rekatkan batang bambu satu dengan yang lainnya

menggunakan lem tembak. Hal ini dilakukan untuk memperkuat rangka

lampu sorot persalinan.

7. Apabila semua sudah direkatkan, pastikan hasilnya berbentuk seperti lampu

sorot persalinan pada umumnya.


BAGIAN RANGKAIAN LISTRIK

1. Masukkan lampu LED 60 watt ke dalam botol yang sudah dipotong bagian

bawahnya.

2. Masukkan kabel melalui mulut botol biarkan kabel terurai menemplel di tiang

bambu dengan menggunakan isolasi

LANGKAH AKHIR:

1. Apabila lampu sorot sudah jadi, pilok botol sesuai dengan selera. Tutupi bagian

yang sekiranya kurang bagus.

2. Lampu sorot sederhana sudah dapat digunakan.

PENAMPAKAN SETELAH JADI


PRINSIP KERJA

Ketika saklar di sambungkan ke aliran listrik maka rangkaian arus listrik dapat mengalir

sehingga aliran arus listrik ini menyebabkan lampu led menyala.

Apabila di tekan on berarti ada aliran listrik dan apabila off tidak ada aliran listrik.

RINCIAN BIAYA

NAMA BARANG JUMLAH HARGA TOTAL


Bambu 2 meter - -
Isi lem tembak 2 batang @ 2000 Rp 4000
Kabel listrik 1 meter @ 5000 Rp 5000
Lampu LED 60 watt 1 buah @ 75.000 Rp 75.000
Isolasi listrik 1 buah @ 5000 Rp 5000
Pilok warna 1 buah @ 25.000 Rp 25.000
Viting 1 buah @ 3500 Rp 3500
Saklar 1 buah @ 6000 Rp 6000
TOTAL Rp 123.500
PENUTUP

A. Kesimpulan

Demikian laporan ini kami susun dengan tujuan untuk melaporkan proses produksi

yang telah dilakukan dan rincian biaya yang telah dikeluarkan. Pembuatan laporan ini

juga bertujuan untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peluang

dalam dunia wirausaha.

Dari tugas ini, kami menyimpulkan bahwa rancangan teknologi tepat guna ini

diciptakan karena kebutuhan untuk dalam membantu proses persalinan dengan biaya

yang murah dan sederhana.

Akhir dari penulisan laporan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan laporan dan pembuatan “Lampu sorot

persalinan sederhana “.

Kami berharap agar pelaksanaan kegiatan rancangan teknologi tepat guna ini

selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan lancar seperti harapan semua .

B. Saran

Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancar, maka kami mempunyai beberapa

saran,antara lain:

1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan

2. Pandai berkomunikasi

3. Mempunyai etos kerja yang tinggi

4. Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain

5. Tidak mudah putus asa,disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif

6. Mampu menghasilkan produk yang berkualitas

7. Mengutamakan kepuasan konsumen


DAFTAR PUSTAKA

http//independen academia edu/rizki Amalia Afriani..Laporan Teknologi Tepat Guna :

Lampu Sorot Persalinan sederhana.

https://id.scribd.com>dokumen SPO lampu sorot unggahan Ramdano_Bonito

Anda mungkin juga menyukai